Professional Documents
Culture Documents
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
LAPSUS
Maret 2016
Oleh :
Diansri Pratiwi Syam, S. Ked.
10542 0149 09
Pembimbing :
dr. Purnamanita Syawal , Sp. M.
LAPORAN KASUS
Compound Miop Astigmat
I.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: An.R
Umur
: 11 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Suku/Bangsa
: Makassar
Pekerjaan
: Pelajar
Alamat
: Jl. Monumen emi saelan no 3D
No. Register
: 08 31 94
Tanggal Periksa : 24 Februari 2016
Tempat Periksa : Balai Kesehatan Mata Masyarakat
II.
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Anamnesis Terpimpin
saat melihat jauh Keluhan sudah dialami 4 bulan yang lalu. Keluhan
dirasakan perlahan-lahan, dan pasien sering menyipitkan mata agar
bias melihat tulisan di dinding sekolah. Keluhan juga disertai mata
terasa pedih serta sakit kepala saat melihat objek jauh, dalam waktu
yang lama. Mual dan muntah (-). Penglihatan berkabut dan silau jika
terkena cahaya disangkal. Riwayat seperti ada pelangi saat melihat
cahaya disangkal. Riwayat penggunaan kacamata (-), riwayat penyakit
darah tinggi (-) dan kencing manis (-). Riwayat trauma (-), riwayat
pengobatan (-) serta riwayat keluarga (+) ibu memakai kacamata.
III.
PEMERIKSAAN OPHTALMOLOGI
A. Inspeksi
Pemeriksaan
Palpebra
OD
OS
Edema (-)
Edema (-)
Lakrimasi (+)
Lakrimasi (+)
Normal
Normal
jernih
Jernih
Sedang
Sedang
Jernih
Jernih
Aparatus Lakrimal
Silia
Konjunctiva Bulbi
Mekanisme Muskular
Kornea
BMD
Iris
Pupil
Lensa
B. Palpasi
Pemeriksaan
OD
Test Okuler
Tn
Nyeri tekan
(-)
Massa Tumor
(-)
Glandula Preaurikuler
Pembesaran (-)
C. Pemeriksaan Visus
VOD
: 20/100 S: -0,75 C -1,25 D 20/40
VOS
: 20/100f S: -1,50 C -1,50 D 20/50
D. Refraktometri
OD
Sph: -0,75
Cyl: -1.25
OS
Sph:-1.50
Cyl: -1.75
PD = 59/57 mm
E. Tonometer Applanasi Goldman
TOD
: 20
TOS
: 20
F. Color Sense
Tidak dilakukan pemeriksaan
G. Penyinaran Oblik
Pemeriksaan
OS
Tn
(-)
(-)
Pembesaran (-)
Ax : 1
Ax: 7
OD
OS
Konjunctiva
Kornea
BMD
Iris
Pupil
Lensa
H. Slit Lamp
SLOD
Iris coklat dengan kripe (+), pupil bulat letak sentral, dan lensa
jernih.
SLOS
Iris coklat dengan kripe (+), pupil bulat letak sentral, dan lensa
jernih
IV.
Resume
Seorang pasien laki-laki berumur 11 tahun, mengeluhkan
penglihatan buram saat melihat jauh. Keluhan sudah dialami 3 bulan
yang lalu. Keluhan dirasakan perlahan-lahan yang semakin lama
semakin buruk. Keluhan juga disertai mata yang terasa pedih serta
sakit kepala saat melihat objek baik jauh dalam waktu yang lama.
Mual dan muntah (-). Penglihatan berkabut dan silau jika terkena
cahaya disangkal. Riwayat seperti ada pelangi saat melihat cahaya
disangkal. Riwayat penggunaan kacamata (-), riwayat penyakit darah
tinggi (-) dan kencing manis (-). Riwayat trauma (-), riwayat
pengobatan (-) serta riwayat keluarga (+) ibu memakai kacamata.
Pada pemeriksaan oftalmologi didapatkan pada inspeksi
pada OD dan OS tidak ada kelainan. Pada pemeriksaan palpasi tidak
ditemukan kelainan. Pada pemeriksaan menggunakan refraktometri
didapatkan OD = Sph: -0,75 Cyl: 1.25 Ax : 1, OS = Sph:-1,50 Cyl:
-1.75 Ax: 7, PD = 59/57 mm. Pada pemeriksan visus didapatkan
VOD : 20/100 = S -0,75 C -1.25 axis 0 20/40 ; VOS : 20/100f = S1,50 C-1.50 axis 10 20/50. Pemeriksaan slit lamp SLOD dan SLOS
kesan normal.
V.
Diagnosis
ODS Compound Miop Astigmat
VI.
Terapi
R/ Neurosanbe
1 dd1
R/ cendo augentonic
4 dd 1
Kacamata
Diskusi
VII.
VIII.
COMPOUND MIOP ASTIGMAT
PENDAHULUAN
Dalam keadaan normal, cahaya sejajar yang masuk ke mata dalam
keadaan istirahat atau tidak berakomodasi akan difokuskan pada satu
titik di retina. Kondisi ini disebut emetropia.Ketika mata dalam
keadaan tidak berakomodasi, mata tidak dapat memfokuskan cahaya
ke dalam retina, keadaan ini disebut ametropia. Ada tiga keadaan yang
dapat menyebabkan ametropia, yaitu :
1. Myopia
2. Hipermetopia ( disebut juga hyperopia )
3. Astigmat
Myopia disebut dengan rabun jauh akibatnya berkurangnya
kemampuan untuk melihat jauh akan tetapi dapat melihat dekat dengan
baik.
Hipermetopia dikenal juga dengan istilah hyperopia atau rabun
dekat.Pasien dengan hipermetrop mendapat kesukaran untuk melihat
dekat akibat sukarnya berakomodasi.
Pada astigmat atau silinder, sinar-sinar yang masuk ke mata tidak dapat
difokuskan ke satu titik di retina akibat perbedaan kelengkungan
kornea atau lensa.
Compound Miop Astigmat adalah kelainan refraksi yang termasuk
dalam klasifikasi astigmat berdasarkan letak focus bayangan. Astigmat
berasal dari bahasa Yunani dari kata A dan Stigmat yang berarti
tidak. Maka pembiasan yang terjadi pada kelainan ini yaitu
pemfokusan bayangan yang diterima oleh retina tidak pada titik api,
maupun membentuk dua garis horizontal atau oblik. Terdapatnya
variasi kurvatur atau kelengkungan kornea atau lensa pada meridian
yang berbeda yang akan mengakibatkan sinar tidak terfokus pada satu
titik. Setiap meridian mata mempunyai titik focus tersendiri yang
letaknya mungkin teratur (pada astigmat regular) dan mungkin pula
tidak teratur (pada astigmat irregular).1-7
Kelainan astigmat dapat dialami oleh anak-anak, orang dewasa,
ataupun orang yang sudah tua.Astigmat biasanya bersifat diturunkan
atau terjadi sejak lahir, biasanya disertai dengan myopia dan
hipermetrop dan tidak banyak terjadi perubahan.Rasio kelainan ini
cenderung lebih sedikit dibanding orang yang menderita myopia, tetapi
lebih banyak dari pada orang yang menderita hipermetropia.1-8
sehingga
hampir
transparan
sempurna.Permukaan
Korpus Vitreous
Vitreous adalah suatu badan gelatin yang jernih dan
avaskuler yang membentuk dua per tiga dari volume dan berat
mata.Vitreous mengisi ruangan yang dibatasi oleh kornea, retina dan
diskus optikus. Permukaan luar vitrous ( membrane hyaloid )
normalnya kontak dengan struktur-struktur seperti kapsul lensa
posterior, serat-serat zonula pars plana lapisan epitel, retina, dan caput
nervi optic. Basis vitrous mempertahankan penempelan yang kuat ke
lapisan epitel pars plana da retina tepat di belakang ora serata.
Perlekatan ke kapsul lensa dan nervus optikus kuat pada awal
kehidupan tetapi akan segera menghilang. Vitreous berisi air sekitar
99%. Sisanya 1% meliputi dua komponen, kolagen dan asam
hialuronat, yang memberikan bentuk dan konsistensi mirip gel pada
vitreous karena kemampuannya mengikat banyak air.1-6,10
Selain keempat struktur bola mata di atas, terdapat satu
struktur lagi yang penting pada proses masuknya cahaya ke retina,
yaitu pupil. Pupil merupakan lubang bundar di tengah iris yang sesuai
dengan bukaan lensa pada sebuah kamera.Pupil mengendalikan
banyaknya cahaya yang masuk ke dalam mata.Ukuran pupil pada
prinsip dasarnya diatur oleh keseimbangan antara kontriksi akibat
aktivitas parasimpatik yang dihantarkan melalui nervus kranialis III
dan dilatasi yang ditimbulkan oleh aktivitas simpatik.Kebanyakan
respon pupil diatur oleh sinyal kompleks yang dikirim melalu otak
tengah (khususnya nucleus Edinger-Westphal) sebagai respon dari
cahaya yang mengenai retina. Pada proses miosis (konstriksi), otot
sfingter pupil akan mengecilkan pupil. Hal ini terjadi pada kondisi
lingkungan yang terang dan selama proses akomodasi. Miosis
merupakan aktivitas daripada saraf parasimpatis. Proses midriasi
(dilatasi), otot dilator pupil akan melebarkan pupil. Hal ini terjadi pada
kondisi lingkungan yang gelap.Midriasi merupakan aktivitas daripada
saraf simpatis.
tanpa
akomodasi.Pada
emetrop
letak
adalah
tidak