Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Oleh:
NINO AUGUSTA SASONGKO
E1A003150
SKRIPSI
Untuk memenuhi salah satu syarat meraih gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum
Universitas Jenderal Soedirman
Oleh:
NINO AUGUSTA SASONGKO
E1A003150
Oleh :
NINO AUGUSTA SASONGKO
E1A003150
Untuk memenuhi salah satu syarat meraih gelar Sarjana Hukum pada Fakultas
Hukum Universitas Jenderal Soedirman
Penguji I/
Pembimbing I
H. Djumadi, S.H.,S.U.
Rochati, S.H.,M.Hum.
NIP. 19470505 198303 1 001 NIP. 19541009 198403 2 001
Penguji III/
Pembimbing III
Mengetahui,
Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman
Dekan,
SURAT PERNYATAAN
NIM
: E1A003150
Abstraksi
Abstract
Keyword: AMDAL
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan hidayah dan inayah serta karunia-Nya akhirnya penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Maksud dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat agar
dapat mengikuti kesarjanaan pada Fakultas Hukum Universitas Jenderal
Soedirman Purwokerto.
Dalam penyusunan skripsi yang berjudul ANALISIS MENGENAI
DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL) OLEH BADAN LINGKUNGAN HIDUP
KABUPATEN CILACAP, penulis yakin bahwa tanpa adanya bantuan baik moril
maupun materiil yang tidak sedikit yang telah penulis dapatkan dari berbagai
pihak, maka kelengkapan dari skripsi ini mungkin akan terwujud, meskipun
penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih banyak terdapat
kekurangan-kekurangan karena kemampuanlah yang membatasi semua ini, untuk
itu segala kritik dan saran yang sifatnya membengun demi kesempurnaan skripsi
ini sangat penulis harapkan.
Pada kesempatan ini, sudah sepantasnyalah penulis menyampaikan rasa
terima kasih dan penghargaan yang setinggi - tingginya kepada yang terhormat:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Ibu Ully Nasution terima kasih untuk doa dan dukungannya dan Bapak Kadar
9.
Goenawan.
10. Bapak Sardjono, S.H. atas bantuannya dan segenap jajaran kantor Badan
Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap terutama Bapak Jamaludin. S.T. atas
kerjasama dan dukungannya.
11. Sahabat sahabat saya Aris, Vanny, Cok Gede, Wahyu, Maratus, kost Poker
(Raka, Annisa, Subhan, Sofyan, Eli, Lukito, Bagus), Uci, Rahmat, Yuni,
i
Bunga.
12. Rekan rekan saya dalam bermusik dan futsal
13. Semua pihak yang telah memberikan bantuan baik secara moril maupun ii
materiil kepada penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
iii
iv
v
Penulis
vi
viii
1
1
6
6
6
8
DAFTAR ISI
8
8
Halaman
10
HALAMAN JUDUL
18
18
19
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN SURAT PERNYATAAN
ABSTRAKSI
ABSTRACT
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN.
A. Latar Belakang Masalah
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
20
22
22
22
41
41
41
41
42
43
43
43
45
45
53
108
108
110
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu upaya adalah membentuk peraturan yang baik dan lengkap,
disertai penerapan dan penegakan yang baik hal ini bertujuan untuk menjaga,
memelihara lingkungan yang baik dan sehat, serta lestari. Dalam menerapkan dan
menegakkan hukum lingkungan diperlukan pelaksana dan penegak hukum yang
cakap, jujur, dan mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan diri
atau golongan serta mementingkan kenikmatan masa depan daripada kenikmatan
sesaat di masa kini.1
Dalam proses pembangunan yang semakin berkembang dan berkelanjutan
dianggap perlu suatu kajian mengenai dampak akan pembangunan itu sendiri
seperti tercantum dalam Pasal 22 ayat (1) Undang Undang nomor 32 tahun
2009, yaitu diwajibkan adanya analisis mengenai dampak lingkungan dari usaha
dan/atau kegiatan yang diperkirakan mempunyai dampak penting bagi
lingkungan, oleh karena itu dibentuk suatu badan khusus yang mengurus masalah
lingkungan hidup di tingkat daerah yaitu Badan Lingkungan Hidup yang salah
satu tugasnya adalah sebagai pelaksana untuk memfasilitasi kegiatan instansi
terkait dalam hal pengendalian dampak lingkungan, yang meliputi penerapan
AMDAL di daerah.
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) menjadi bentuk kajian
mengenai dampak dari suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup sebagai penyeimbang dari pertumbuhan pembangunan yang
seringkali menimbulkan dampak yang tidak terduga terhadap lingkungan alam
1
dan lingkungan sosial. Seperti dalam PP no. 27 tahun 1999 Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan
penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup
yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan
usaha dan/atau kegiatan. Sehingga AMDAL diperlukan dalam setiap proses
pembangunan, baik dari perencanaan hingga nantinya pada pengawasan dan jika
terdapat permasalahan, AMDAL memperhatikan tiap aspek lingkungan yang ada,
baik fisik-kimia, ekologi, sosial-ekonomi, sosial-budaya, dan
kesehatan
suatu
kajian
mengenai
pembangunan
yang
dilakukan
serta
dampak
digunakan
lingkungan
dalam
hidup
atas
merencanakan
otonomi daerah maka tiap daerah memiliki struktur organisasi tersendiri yang
bertujuan untuk mengoptimalkan potensi serta mengakomodasi kepentingan
daerah tersebut.
Optimalisasi potensi daerah yang ada tentunya memiliki banyak faktor
yang menyertainya, seperti jika mengambil contoh munculnya kerugian
lingkungan akibat eksploitasi di suatu daerah yang merusak daerah lainnya seperti
izin hak penguasaan hutan (HPH) atau izin galian C di kabupaten yang berada di
hulu sungai akan mempengaruhi kabupaten yang berada di hilir sungai atau jika
kita mengambil contoh lain seperti eksploitasi yang berlebihan dan tidak
terkontrol demi meningkatkan pendapatan daerah dapat menghancurkan daerah
itu sendiri di masa depan. Namun jika kita melihat sisi baik dari optimalisasi
daerah, kita dapat menggunakan istilah daerah lebih mengetahui apa yang ada di
daerah daripada pemerintah pusat.
Dalam peraturan Perundang Undangan mengenai Lingkungan hidup baik
itu yang bersifat umum ataupun peraturan peraturan yang bersifat khusus
mengenai lingkungan hidup, banyak terdapat pasal pasal yang berkaitan dengan
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Dalam peraturan yang ada, terdapat juga
hal hal yang mempengaruhi proses penanganan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan seperti pihak pihak yang terkait dalam proses tersebut.
Dalam Analisis Mengenai Dampak Lingkungan sebenarnya terdapat
tingkat kesulitan yang besar. Baik itu dilihat dari dalam lembaga itu sendiri
ataupun dari luar, seperti ketika kita melihat terkadang banyak permasalahan
MENGENAI
DAMPAK
LINGKUNGAN
(AMDAL)
OLEH
BADAN
dari
penelitian
ini
diharapkan
dapat
digunakan
untuk
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
menjadi sehat dan serasi serta tetap terpelihara. Jika muncul kerusakan, maka
hendaknya diperbaiki sebelum menjadi lebih parah.2
Alam sebenarnya memiliki sistem yang sangat kompleks, demikian
pula ciri dan wataknya yang sangat beraneka ragam. Namun ada beberapa
watak yang dapat diidentifikasi seperti:
1.
Dinamis
Lingkungan hidup sebagai suatu ekosistem berkembang dari waktu ke
waktu dan gejala gejalanya dapat dilihat dari fenomena fenomena
yang terjadi, seperti fenomena fisik, biologis, dan sosial.
2.
Saling Berinteraksi
Dalam suatu lingkungan biasanya dalam sub sistemnya atau yang lebih
rendah akan saling berinteraksi terus menerus guna mencapai
keseimbangan. Apabila ada pengaruh dari luar maka akan terjadi
interaksi pula untuk mencapai keseimbangn baru
3.
Interpendensi
Dalam suatu sistem, setiap bagian dari sistem akan bergantung pada
bagian lainnya. jadi tiap tiap bagian dari sistem tidak hanya akan saling
kait mengkait dan berhubungan satu dan lainnya, tetapi juga terdapat
saling ketergantungan.
4.
Integrasi
Penampilan sistem sebagai suatu konsep kesatuan yang terintegrasi lebih
memiliki keutamaan. Integrasi ini merupakan salah satu konsep
Tujuan Sistem
Suatu sistem dibuat dengan tujuan tertentu. Bentuk tujuan dari suatu
sistem merupakan suatu bentuk yang diharapkan (desired output).
Pengukuran tujuan dari suatu sistem yang dirancang, sedapat mungkin
harus jelas dan sejauh mungkin dinyatakan dalam suatu ukuran kualitatif.
6.
Organisasi Sistem
Organisasi dalam suatu struktur sistem menyangkut fungsi, struktur, dan
hirarki. Dalam pengorganisasian sistem harus memungkinkan bahwa
masing masing sub sistem dapat mencapai tujuannya yang selaras
dengan tujuan keseluruhan dari sistem
7.
Multi Disiplin
Pendekatan sistem dimaksudkan untuk dapat memecahkan masalah yang
kompleks. Untuk itu diperlukan suatu pendekatan dari berbagai disiplin.
Pendekatan sistem dilakukan untuk mengambil keputusan dalam
perencanaan dan perancangan sistem.3
2.
mempunyai banyak segi yaitu segi hukum administrasi, segi hukum pidana,
dan segi hukum perdata. Dengan demikian, tentu saja hukum lingkungan
memiliki aspek yang lebih kompleks.
Dalam literatur berbahasa Inggris Hukum lingkungan disebut
enviromental law. Orang Belanda menyebutnya milieurecht, sedangkan
Jerman
menyebutnya
umweltrecht,
Perancis
menyebutnya
droit
de
Law.
Dalam
hukum
lingkungan
modern,
Hukum
Lingkungan
di
Indonesia.
Drupsteen
Lingkungan
merupakan
instrumen
yuridis
bagi
agar
dalam
pelaksanaan
kebijaksanaannya
tidak
Penegakan
hukum
lingkungan
pun
menjadi
titik
silang
2.
3.
4.
5.
10
hidup, oleh karena itu konsep AMDAL dikatakan sebagai konsep ekologi
pembangunan, yang mempelajari hubungan timbal balik antara pembangunan
dengan lingkungan hidup.11
Pada hakekatnya AMDAL merupakan suatu kajian terhadap suatu
rencana pembangunan agar tetap berwawasan lingkungan. Kegiatan
pembangunan yang dilakukan dijaga agar dalam prosesnya tidak merusak
sistem dalam ekosistem. AMDAL sebagai suatu kajian tersistem digunakan
untuk perencanaan suatu program agar sesuai dengan model sesungguhnya di
alam.
Dokumen AMDAL terdiri dari beberapa bagian:
2.
1.
2.
3.
4.
11
Mengenai
Dampak
Lingkungan
(AMDAL)
mulai
menghasilkan
dokumen
kerangka
acuan
Analisis
Dampak
Lingkungan.
AMDAL Kegiatan Terpadu
Hasil kajian mengenai dampak besar dan penting usaha atau kegiatan
yang terpadu yang direncanakan terhadap lingkungan hidup dalam satu
kesatuan hamparan ekosistem dan melibatkan kewenangan lebih dari satu
3.
bertanggung jawab.
AMDAL Regional
Hasil kajian mengenai dampak besar dan penting usaha atau kegiatan
yang direncanakan terhadap lingkungan hidup dalam satu kesatuan
hamparan ekosistem zona rencana pengembagan wilayah sesuai dengan
rencana umum tata ruang daerah dan melibatkan kewenangan lebih dari
satu instansi yang bertanggung jawab.12
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan di dalam aspek teori, konsep
dan metodologi ANDAL tidak mengalami perubahan sejak tahun 1986 hingga
kini, sedangkan pada tatanan prosedural sejak ditetapkannya Peraturan
Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan, dokumen penapis Penyajian Informasi Lingkungan (PIL) tidak
diperlukan lagi.
C. Tinjauan Tentang Badan Lingkungan Hidup
1. Pengertian Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup adalah lembaga yang mempunyai tugas
membantu Bupati dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di
bidang lingkungan hidup.
2.
Perumusan
kebijakan
bidang
lingkungan
hidup
yang
meliputi
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
c.
d.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Kepala;
2.
Sekretariat;
3.
4.
5.
Bidang Kebersihan;
6.
Bidang Pertamanan;
7.
8.
seorang Sekretaris dan Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Kepala Badan.
Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyusunan
perencanaan dan program administrasi ketatausahaan dan ketatalaksanaan,
pengelolaan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kerumah tanggaan dan
pelayanan teknis administratif kepada pimpinan unit organisasi di lingkungan
Badan Lingkungan Hidup. Untuk melaksanakan tugas, Sekretariat mempunyai
fungsi:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Sekretariat, membawahi:
1.
2.
3.
b.
c.
d.
e.
f.
2.
b.
c.
d.
3.
b.
c.
d.
e.
f.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
2.
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Tata
Lingkungan dan Kelembagaan.
Tugas Pokok dan Fungsi Masing - masing Bidang:
1.
b.
c.
d.
e.
f.
2.
b.
c.
pengembangan
kapasitas
kelembagaan
dibidang
lingkungan hidup;
d.
e.
f.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pengawasan
serta
pengendalian
pelaksanaan
pengelolaan
Bahan
13. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bidang Pelestarian dan Pengendalian Lingkungan, membawahi:
1.
2.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Melakukan
pengawasan,
pengendalian
serta
penanggulangan
j.
k.
l.
2.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
kegiatan
mempunyai fungsi:
1.
2.
3.
Pelaksanaan
kegiatan
monitoring,
pembinaan
serta
pengawasan
pengelolaan kebersihan;
4.
5.
6.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Badan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
2.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
1.
2.
3.
Pelaksanaan
kegiatan
monitoring,
pembinaan
serta
pengawasan
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Badan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
2.
b.
c.
d.
e.
f.
2.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
1.
2.
3.
4.
2.
3.
4.
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode Pendekatan
Metode yang dipakai dalam penulisan skripsi ini adalah metode
pendekatan Yuridis Normatif, yaitu pendekatan yang menggunakan konsepsi
legisme positivis yang menyatakan bahwa hukum identik dengan norma tertulis
yang dibuat oleh pejabat yang berwenang, selain itu konsepsi ini melihat hukum
sebagai suatu sistem normatif yang bersifat otonom terlepas dari kehidupan
masyarakat.13
B. Spesifikasi Penelitian
Spesifikasi yang diguakan dalam penelitian ini adalah spesifikasi
penelitian deskriptif. Spesifikasi penelitian deskriptif oleh Soerjono Soekanto
dalam bukunya Pengantar Penelitian Hukum dijelaskan, penelitian deskriptif
adalah suatu penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan data yang seteliti
mungkin dengan manusia, keadaan atau gejala - gejala lainnya, serta hanya
menjelaskan keadaan objek masalahnya tanpa bermaksud mengambil kesimpulan
yang berlaku umum.14
13
14
C. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap,
perpustakaan Universitas Jenderal Soedirman, pusat informasi ilmiah Fakultas
Hukum Universitas Jenderal Soedirman.
D. Sumber Data
Data Sekunder
Data sekunder merupakan data pokok atau utama yang bersumber dari
peraturan Perundang - Undangan, buku - buku literatur, keputusan keputusan, maupun surat - surat resmi yang ada hubungannya dengan objek
penelitian.
Bahan hukum yang ada dikumpulkan, yaitu melakukan penelitian terhadap
dokumen - dokumen yang berkaitan dengan AMDAL, guna mendapatkan
landasan teoritis dan memperoleh informasi dalam bentuk ketentuan formal
dan melalui naskah resmi yang ada.
a.
b.
Perundang - Undangan.
Bahan - bahan hukum sekunder
Yaitu semua publikasi tentang hukum yang bukan merupakan dokumen dokumen resmi, meliputi buku - buku teks, kamus - kamus hukum, jurnal
- jurnal hukum.
Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari obyek penelitian
yang berupa keterangan - keterangan wawancara dengan salah satu pihak
terkait dengan objek penelitian sebagai pelengkap data sekunder.
E. Metode Pengumpulan Data
Data sekunder
Data yang diperoleh dari studi pustaka yaitu mengumpulkan bahan - bahan
kepustakaan yang berupa peraturan Perundang - Undangan, literatur dan
dokumen yang terkait dengan permasalahan yang diteliti.
Data primer
Data yang diperoleh dari wawancara dengan pihak yang terkait dengan
masalah yang diteliti pada Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap
untuk melengkapi data sekunder.
F. Metode Penyajian Data
Metode penyajian data dalam penelitian ini akan disajikan dalam bentuk
uraian yang disusun secara sistematis, logis, dan rasional. Dalam arti keseluruhan
data yang diperoleh akan dihubungkan satu dengan yang lainnya disesuaikan
dengan pokok permasalahan yang diteliti, sehingga merupakan suatu kesatuan
yang utuh.
G. Metode Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis data
kualitatif. Pendapat Soejono S. berkaitan dengan analisis data kualitatif adalah
analisis yang bertujuan untuk mengungkapkan apa yang menjadi latar belakang
15
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Dari penelitian yang telah dilakukan mengenai AMDAL oleh Badan Lingkungan
Hidup Kabupaten Cilacap diperoleh data sebagai berikut:
1.
Data Sekunder
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan dalam Peraturan Pemerintah
No. 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
disebutkan bahwa AMDAL merupakan kajian mengenai dampak besar dan
penting untuk pengambilan keputusan suatu usaha dan/atau kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) di
Indonesia
diberlakukan
(sebelumnya
PP
29
berdasar
tahun
PP
1986)
51
tahun
sebagai
1993
realisasi
lingkungan
dan
menjamin
upaya
upaya
dampak
negatif
terhadap
lingkungan
hidup,
dan
c.
d.
e.
dan negatif dari suatu rencana usaha/proyek, yang dipakai pemerintah dalam
memutuskan apakah suatu usaha/proyek layak atau tidak layak lingkungan.
Kajian dampak positif dan negatif tersebut biasanya disusun dengan
mempertimbangkan aspek fisik, kimia, biologi, sosial ekonomi, sosial budaya
dan kesehatan masyarakat.
16
3.
4.
yang
dibutuhkan
oleh
penyusun
untuk
mengendalikan
dampak
lingkungan
hidup
di
tingkat
c.
17
http://www.menlh.go.id/index.php?idx=amdalnet
b.
kewenangan
untuk
menilai
hasil
AMDAL
di
daerah
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 41 Tahun 2000 Tentang Pedoman
Pembentukan Komisi Penilai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota.
b.
c.
Hidup;
Komisi Penilai AMDAL Propinsi berada pada Bapedalda Propinsi;
Komisi Penilai AMDAL Kabupaten/Kota berada pada Bapedalda/Bagian
Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota.
Data Primer
Guna melengkapi data sekunder sebagaimana telah diuraikan
sebelumnya, penulis memperoleh data melalui hasil wawancara dengan
narasumber dari Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap yaitu bapak
Jamaludin S.T. selaku Kepala Sub Bidang Penataan Lingkungan.
Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan pada Tanggal 8
Februari 2010 diperoleh keterangan sebagai berikut:
dengan
proses
pelaksanaan
AMDAL
oleh
Badan
kajian
AMDAL
di
kabupaten
Cilacap.
Berkenaan
dengan
B. Pembahasan
1.
19
Suatu kriteria yang paling sedarhana dalam ukuran luas proyek dan
2.
lokasi proyek;
Pembandingan uraian usulan proyek dengan daftar proyek yang
3.
memerlukan AMDAL;
Penentuan dampak yang disebabkan adanya perkembangan infra
struktur, di samping itu pertimbangan dengan ambang batas kualitas
4.
lingkungan;
Penggunaan analisis yang lebih memadai dan penyiapan tambahan
data baru di samping data yang telah tersedia.20
2.
3.
panjang
dalam
21
nasional
yaitu
untuk
butir
(1)
prosedur
untuk
2.
3.
4.
5.
7.
8.
9.
3.
terbarui;
Proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan
pemborosan, pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup serta
kemerosotan sumberdaya alam dalam pemanfaatannya;
22
4.
5.
6.
7.
8.
budaya;
Introduksi jenis tumbuh tumbuhan, jenis hewan dan jasad renik;
Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan non hayati;
Penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar
9.
23
25
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Kawasan Bergambut;
Kawasan Resapan Air;
Sempadan Pantai;
Sempadan Sungai;
Kawasan Sekitar Danau/Waduk;
Kawasan Sekitar Mata Air;
Kawasan Suaka Alam (terdiri dari Cagar Alam, Suaka Margastwa,
Hutan Wisata, Daerah Perlindungan Plasma Nutfah dan Daerah
9.
Pengungsian Satwa);
Kawasan Suaka Alam Laut dan Perairan lainnya (termasuk perairan
laut, perairan darat, wilayah pesisir, muara sungai, gugusan karang
atau terumbu karang dan atol yang mempunyai ciri khas berupa
10.
11.
12.
13.
14.
Penyajian
Informasi
Lingkungan
(PIL)
sebagai
26
Penapisan
Dengan dasar daftar sebagai kriteria
(jenis kegiatan, besaran dan lokasi)
kegiatannya
kepada masyarakat
sebelum pemrakarsa
melakukan
2.
3.
dilindungi;
Terlibat dalam proses pengambilan keputusan terhadap rencana
pembangunan yang mempunyai pengaruh terhadap nasib dan
kepentingan mereka.
Maksud dan tujuan dilaksanakannya keterlibatan masyarakat dan
2.
3.
4.
Prinsip
dasar
pelaksanaan
proses
pengumuman
dan
konsultasi
masyarakat yaitu:
1.
2.
3.
4.
yang
berkepentingan
adalah
masyarakat
yang
dipercaya.
Masyarakat
berkepentingan
dalam
kegiatan
terkena
dampak
adalah
masyarakat
yang
akan
Masyarakat Pemerhati
Masyarakat pemerhati adalah masyarakat yang tidak terkena dampak
dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan, tetapi mempunyai
perhatian terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut, maupun
dampak - dampak lingkungan yang akan ditimbulkannya.
4.
masyarakat
dalam
kegiatan
AMDAL
adalah
AMDAL;
Dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup
c.
d.
e.
f.
(KA-ANDAL);
Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL);
Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL);
Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL);
Proses penilaian dokumen AMDAL oleh Komisi Penilai
g.
AMDAL;
Sikap instansi yang bertanggung jawab atas saran, pendapat dan
h.
2.
27
Surat Keputusan Bupati Cilacap Nomor 76 Tahun 2004 Tentang Keterlibatan Masyarakat
Dan Keterbukaan Informasi Dalam Proses Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
b.
c.
3.
Kabupaten)
u.p
Kepala
Kabupaten,
dengan
Badan
tembusan
Lingkungan
kepada
Hidup
Camat/Kepala
28
29
30
semua
lapisan
masyarakat
setempat
berarti
pemukim
perambah
hutan
yang
akan
suku terasing);
Memperhatikan jenis isu pokok/dampak besar dan penting yang
muncul. Sebuah rencana usaha dan/atau kegiatan bisa memiliki
lingkup warga masyarakat yang terkena dampak berbeda - beda
menurut jenis isu pokok/dampak besar dan penting.
Contoh:
Adanya perbedaan antara kelompok warga masyarakat terkena
dampak akibat isu konflik sosial budaya dengan kelompok akibat isu
pencemaran lingkungan, dan lain sebagainya.
c.
d.
AMDAL,
pelaksanaannya
berdasarkan
ketentuan
warga
c.
31
Lingkungan
Hidup
bidang
Pengendalian
Dampak
32
Surat Keputusan Bupati Cilacap Nomor 76 Tahun 2004 Tentang Keterlibatan Masyarakat
Dan Keterbukaan Informasi Dalam Proses Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
b.
c.
d.
e.
masyarakat;
Nama dan alamat instansi yang bertanggung jawab
menerima saran, pendapat, dan tanggapan dari warga
masyarakat yang dalam hal ini BLH Kabupaten Cilacap
selaku instansi yang ditugaskan sebagai penganggung
2.
jawab.
Mendokumentasikan dan mengolah saran, pendapat, dan tanggapan
dari warga masyarakat yang disampaikan;
3.
4.
AMDAL;
Menyediakan informasi tentang proses dan hasil keputusan penilaian
dokumen KA-ANDAL dan ANDAL, RKL, dan RPL kepada warga
5.
elektronik.
Spesifikasi Tampilan Pengumuman
Semua bentuk pengumuman baik tertulis maupun tidak tertulis
harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar,
lapisan masyarakat;
Tata Cara Pengumuman dengan mengumumkan hal - hal:
1) Nama dan alamat pemrakarsa;
2) Lokasi dan luas usaha dan/atau kegiatan, serta dilengkapi
dengan peta wilayah rencana usaha dan/atau kegiatan;
3) Jenis usaha dan/atau kegiatan;
4) Produk yang akan dihasilkan;
5) Jenis dan volume limbah yang akan dihasilkan, serta cara
penanganannya;
6) Dampak lingkungan hidup yang akan timbul;
7) Tanggal pengumuman tersebut mulai dipasang dan batas
waktu pemberian saran, pendapat, dan tanggapan dari warga
masyarakat;
8) Nama dan alamat instansi yang bertanggung jawab dalam
menerima saran, pendapat, dan tanggapan dari warga
2.
3.
4.
2.
3.
bertanggung jawab;
Mengumumkan hal - hal:
a. Nama dan alamat pemrakarsa;
b. Lokasi dan luas usaha dan/atau kegiatan, serta dilengkapi
c.
d.
e.
f.
g.
penanganannya;
Dampak lingkungan hidup yang akan timbul;
Tanggal pengumuman tersebut mulai dipasang dan batas waktu
pemberian
h.
dan
tanggapan
dari warga
masyarakat;
Nama dan alamat instansi yang bertanggung jawab dalam
menerima
4.
saran, pendapat,
saran,
pendapat,
dan
tanggapan
dari
warga
yang
bertanggung jawab
wajib
mengumumkan
rencana
usaha dan/atau kegiatan yang akan memulai menyusun AMDAL
dengan ketentuan:
a. Mengumumkan hal - hal:
1) Lokasi usaha dan/atau kegiatan serta dilengkapi dengan peta
wilayah rencana usaha dan/atau kegiatan;
2) Jenis usaha dan/atau kegiatan;
3) Nama dan alamat pemrakarsa;
masyarakat
yang
berkepentingan
berhak
u.p
Kepala
Kabupaten,
dengan
Badan
tembusan
Lingkungan
kepada
Hidup
Camat/Kepala
penilaian KA-ANDAL. 34
Penyusunan dan penilaian KA-ANDAL (scoping)
Kerangka Acuan adalah ruang lingkup studi analisis dampak lingkungan
hidup yang merupakan hasil pelingkupan yang disepakati oleh
Pemrakarsa/Penyusun AMDAL dan Komisi AMDAL. Kerangka
AMDAL bagi pembuatan ANDAL merupakan pegangan yang diperlukan
untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyusunan ANDAL,
ANDAL harus dilaksanakan sesuai dengan kerangka acuan yang telah
ditetapkan. Pembuatan kerangka acuan tersebut dilakukan bersama antara
instansi
yang
bertanggung
jawab,
maksudnya
bertujuan
untuk
34
Surat Keputusan Bupati Cilacap Nomor 76 Tahun 2004 Tentang Keterlibatan Masyarakat
Dan Keterbukaan Informasi Dalam Proses Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
2.
3.
b.
35
Keanekaragaman
ANDAL bertujuan menduga kemungkinan terjadinya dampak dari
suatu rencana usaha dan/atau kegiatan terhadap lingkungan hidup.
Rencana usaha dan/atau kegiatan dan rona lingkungan hidup pada
umumnya sangat beraneka ragam. Keanekaragaman rencana usaha
dan/atau kegiatan dapat berupa keanekaragaman bentuk, ukuran,
tujuan, sasaran, dan sebagainya. Demikian pula rona lingkungan
hidup akan berbeda menurut letak geografi, keanekaragaman faktor
lingkungan hidup, pengaruh manusia, dan sebagainya. Karena itu,
tata kaitan antara keduanya tentu akan sangat bervariasi pula.
Kemungkinan timbulnya dampak lingkungan hidup pun akan
berbeda - beda. Dengan demikian KA-ANDAL diperlukan untuk
memberikan arahan tentang komponen usaha dan/atau kegiatan
manakah yang harus ditelaah, dan komponen lingkungan hidup
manakah yang perlu diamati selama menyusun ANDAL.
2.
Efisiensi
Pengumpulan data dan informasi untuk kepentingan ANDAL perlu
dibatasi pada faktor - faktor yang berkaitan langsung dengan
kebutuhan. Dengan cara ini ANDAL dapat dilakukan secara efisien.
b.
c.
2.
suatu proyek;
Menetapkan komponen komponen lingkungan akan terkena
dampak nyata;
3.
4.
5.
6.
tahap
ini
kegiatan
pelingkupan
dimaksudkan
untuk
36
jawab,
masyarakat
yang
berkepentingan
serta
2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
lain); dan/atau
metode ad hoc; dan/atau
daftar uji (sederhana, kuesioner, deskriptif); dan/atau
matrik interaksi sederhana; dan/atau
bagan alir (flowchart); dan/atau
pelapisan (overlay); dan/atau
pengamatan lapangan (observasi).
yang
bertanggung
jawab
serta
masyarakat
yang
berkepentingan.
3.
b.
(dua)
tahapan.
Pertama,
segenap
dampak
besar
dan
penting
Lingkup
wilayah
studi
ANDAL
ditetapkan
berdasarkan
Batas proyek
Yang dimaksud dengan batas proyek adalah ruang dimana suatu
rencana usaha dan/atau kegiatan akan melakukan kegiatan prakonstruksi, konstruksi dan operasi. Dari ruang rencana usaha
dan/atau kegiatan inilah bersumber dampak terhadap lingkungan
hidup di sekitarnya, termasuk dalam hal ini alternatif lokasi rencana
usaha dan/atau kegiatan. Posisi batas proyek ini agar dinyatakan
juga dalam koordinat.
2.
Batas ekologis
Batas sosial
Yang dimaksud dengan batas sosial adalah ruang di sekitar rencana
usaha dan/atau kegiatan yang merupakan tempat berlangsungnya
berbagai interaksi sosial yang mengandung norma dan nilai tertentu
yang sudah mapan (termasuk sistem dan struktur sosial), sesuai
dengan proses dinamika sosial suatu kelompok masyarakat, yang
diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar akibat suatu
rencana usaha dan/atau kegiatan, seperti jika kita melihat fenomena
sosial yang terjadi dalam suatu masyarakat akibat adanya suatu
usaha/kegiatan. Jika kita menilik dari kegiatan/usaha maka kita
dapat
melihat
adanya
perubahan
perilaku
sosial
akibat
serta
hedonisme,
atau
bahkan
seperti
pola
Batas administratif
Yang dimaksud dengan batas administrasi adalah ruang dimana
masyarakat dapat secara leluasa melakukan kegiatan sosial ekonomi
yang
menggarap
faktor
penunjang
dan
penghambat
a.
b.
c.
d.
38
39
2.
2.
bangun proyek;
Pengelolaan lingkungan
hidup
yang
bertujuan
untuk
negatif
4.
tersebut;
Pengelolaan
pertimbangan
lingkungan
bersifat memberikan
sebagai
dasar
untuk
1.
2.
dokumen RKL;
Pokok - pokok arahan, prinsip - prinsip, kriteria atau persyaratan
pengelolaan lingkungan hidup yang tertuang dalam dokumen
RKL selanjutnya akan diintegrasikan atau menjadi dasar
pertimbangan
bagi
konsultan
rekayasa
dalam
menyusun
Rencana
pengelolaan
lingkungan
hidup
dapat
berupa
2.
dimaksud;
Rencana pengelolaan
lingkungan
hidup
dimaksud
perlu
4.
mencakup
Pendekatan teknologi
Pendekatan ini adalah cara - cara atau teknologi yang digunakan
untuk mengelola dampak besar dan penting lingkungan hidup;
Sebagai misal:
a.
b.
galian
tambang
dengan
tanah.
Dalam rangka
meningkatkan
dampak
positif
berupa
positif tersebut.
Pendekatan sosial ekonomi
Pendekatan ini adalah langkah - langkah yang akan ditempuh
pemrakarsa dalam upaya menanggulangi dampak penting melalui
tindakan - tindakan yang berlandaskan pada interaksi sosial, dan
bantuan peran pemerintah. Sebagai misal:
a.
b.
lingkungan hidup;
Permintaan bantuan
kepada
pemerintah
untuk
turut
d.
e.
f.
g.
3.
dimiliki pemrakarsa;
Menjalin interaksi sosial yang harmonis dengan masyarakat
b.
c.
3.
lingkungan
hidup
dapat
digunakan
untuk
beberapa
faktor
yang
perlu
diperhatikan
dalam
2.
4.
dapat
dinilai/diuji
efektifitas
kegiatan
pengelolaan
5.
mengingat
kegiatan
pemantauan
senantiasa
6.
2.
d.
lingkungan.
Penilai harus memiliki dan menggunakan pedoman/panduan penyusunan
AMDAL yang berlaku, seperti antara lain: Panduan Kajian Aspek Sosial
3.
dalam AMDAL.
Penilai dapat memahami maksud yang terkandung dalam panduan
penilaian dokumen AMDAL ini dan menggunakannya.
Dari syarat pokok tersebut di atas tampak bahwa tingkat kemanfaatan
panduan ini sangat ditentukan oleh kemampuan pemakainya.
perwakilan dari usaha/kegiatan yang akan dinilai oleh rapat Komisi Penilai.
Dokumen hasil dari rapat Komisi Penilai yang telah ditanggapi dan
disempurnakan diserahkan paling lambat tiga puluh hari kerja setelah hari dan
tanggal rapat Komisi Penilai dilaksanakan, dan jika masih dianggap belum
memenuhi ketentuan perbaikan dan penilaian, maka ketua komisi berhak
meminta pemrakarsa untuk memperbaiki kembali paling lambat empat belas
hari kerja.
Rapat komisi Penilai dilakukan atas dua kali pokok bahasan yaitu:
1. Rapat membahas KA-ANDAL
2. Rapat membahas Andal, RKL dan RPL
Berita acara hasil rapat Komisi Penilai disampaikan kepada Bupati
untuk digunakan sebagai dasar pertimbangan pengambilan keputusan
kelayakan lingkungan hidup bagi usaha/kegiatan yang bersangkutan.41
Karena dalam usaha/kegiatan kebanyakan, alokasi dana oleh
pengusaha atau pelaku kegiatan, penyusunan AMDAL masuk dalam kegiatan
operasi, sehingga penyusunan dokumen oleh pemrakarsa dilakukan
bersamaan dengan usaha/kegiatan yang dikerjakan. Hal ini adalah
pelanggaran karena AMDAL merupakan persyaratan yang harus dipenuhi
untuk mendapatkan ijin dalam melakukan usaha atau kegiatan yang
diterbitkan oleh pejabat yang berwenang. Keputusan kelayakan lingkungan
41
Surat Keputusan Bupati Cilacap Nomor 45Tahun 2004 Tentang Pedoman Tata Kerja
Komisi Penilai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) Kabupaten Cilacap.
42
kecuali ada kondisi - kondisi khusus yang aturan dan kebijakannya ditetapkan
oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup.Kegiatan yang sudah berjalan yang
kemudian diwajibkan menyusun Audit Lingkungan tidak membutuhkan
AMDAL baru.43
Hambatan ini muncul akibat rendahnya efek jera dari sanksi yang
diberlakukan, sehingga dipandang belum cukup kuat untuk menjerat pelaku
pelanggaran atas AMDAL
43
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tersebut di muka maka dapat
disimpulkan bahwa:
1.
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
sudah
melaksanakan
usaha/kegiatan,
menyebabkan
timbulnya
DAFTAR PUSTAKA
A. Literatur
Fandeli,Chafid,2007,Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Prinsip Dasar
Dalam Pembangunan,Liberty,Yogyakarta.
Hamzah,Andi,2005,Penegakan Hukum Lingkungan,sinar grafika,Jakarta
Hartiwiningsih,2007,Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Proses Penegakan
Hukum Pidana Lingkungan,LPP UNS dan UNS Press,Surakarta
Husein,Harun M,1992,Berbagai Aspek Hukum Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan,Bumi Aksara,Jakarta.
Husin,Sukanda,2009,Penegakan
grafika,Jakarta
Hukum
Lingkungan
Indonesia,sinar
Dampak
Soemitro,Ronny Hanitijio,1998,Metodologi
Jurimetri,Ghalia Indonesia,Jakarta
Lingkungan,Gadjah
Penelitian
Hukum
Mada
Dan
C.
Sumber Lainnya
http://Id.wikipedia.org
http://www.menlh.go.id/index.php?idx=amdalnet