Professional Documents
Culture Documents
E. MANIFESTASI KLINIK
1. Dispnea saat istirahat maupun beraktifitas
Terjadi akibat penimbunan cairan dalam alveoli yang mengganggu pertukaran
gas.
2. Ortopnea (kesulitan nafas saat berbaring) dan Paroxysmal Nocturnal Dyspnea
(PND)
3. Produk batuk berwarna merah muda.
4. Edema
5. Gejala non spesifik:
a) Kelemahan
b) Nyeri perut
c) Malaise
d) Wheezing
e) Nausea
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Foto torax dapat mengungkapkan adanya pembesaran jantung, oedema atau
efusi pleura yang menegaskan diagnosa CHF
2. EKG dapat mengungkapkan adanya tachicardi, hipertrofi bilik jantung dan
iskemi (jika disebabkan AMI), EkokardiograM
3. Pemeriksaan Lab meliputi : Elektrolit serum yang mengungkapkan kadar
natrium yang rendah sehingga hasil hemodelusi darah dari adanya kelebihan
retensi air, K, Na, Cl, Ureum, gula darah
G. KOMPLIKASI
1. Syok kardiogenik
3 | Laporan Pendahuluan Sistem Cardiovaskuler
jasmani dapat berupa jalan kaki 3-5 kali/minggu selama 20-30 menit atau
sepeda statis 5 kali/minggu selama 20 menit dengan beban 70-80% denyut
4.
5.
BAB II
PROSES KEPERAWATAN
A. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian Primer
1. Airways
a) Sumbatan atau penumpukan secret
b) Wheezing atau krekles
2. Breathing
a) Sesak dengan aktifitas ringan atau istirahat
b) RR lebih dari 24 kali/menit, irama ireguler dangkal
c) Ronchi, krekles
d) Ekspansi dada tidak penuh
e) Penggunaan otot bantu nafas
3. Circulation
5 | Laporan Pendahuluan Sistem Cardiovaskuler
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
Pengkajian Sekunder
Riwayat Keperawatan
1. Keluhan
a) Dada terasa berat (seperti memakai baju ketat).
b) Palpitasi atau berdebar-debar.
c) Paroxysmal Nocturnal Dyspnea (PND) atau orthopnea, sesak nafas saat
beraktivitas, batuk , tidur harus pakai bantal lebih dari dua buah.
d) Tidak nafsu makan, mual, dan muntah.
e) Letargi (kelesuan) atau fatigue (kelelahan
f) Insomnia
g) Kaki bengkak dan berat badan bertambah
h) Jumlah urine menurun
i) Serangan timbul mendadak/ sering kambuh.
2. Riwayat penyakit: hipertensi renal, angina, infark miokard kronis, diabetes
melitus, bedah jantung, dan disritmia.
3. Riwayat diet: intake gula, garam, lemak, kafein, cairan, alkohol.
4. Riwayat pengobatan: toleransi obat, obat-obat penekan fungsi jantung, steroid,
jumlah cairan per-IV, alergi terhadap obat tertentu.
5. Merokok: perokok, cara/ jumlah batang per hari, jangka waktu
6. Postur, kegelisahan, kecemasan
7. Faktor predisposisi dan presipitasi: obesitas, asma, atau COPD yang merupakan
faktor pencetus peningkatan kerja jantung dan mempercepat perkembangan CHF.
B. Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan kontraktilitas miokardial
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
oksigen/kebutuhan, kelemahan umum, tirah baring lama/immobilisasi
3. Nyeri berhubungan dengan penyempitan pembuluh darah
4. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan menurunnya laju filtrasi
glomerulus (menurunnya curah jantung)/meningkatnya produksi ADH dan retensi
natrium/air
jantung.
2) Catat respons kardiopulmonal terhadap aktivitas, catat dispnea. berkeringat,
pucat.
Rasional
Penurunan
atau
ketidakmampuan
miokardium
untuk
perawatan
diri
pasien
tanpa
NIC:
1) Pantau haluaran urine, catat jumlah dan warna saat hari di mana diuresis
terjadi.
Rasional : Haluaran urine mungkin sedikit dan pekat karena penurunan
perfusi ginjal.
2) Pantau/hitung keseimbangan pemasukan dan pengeluaran selama 24 jam.
9 | Laporan Pendahuluan Sistem Cardiovaskuler
Rasional : Terapi diuretik dapat disebabkan oleh kehilangan cairan tibatiba/berlebihan (hipovolemia) meskipun edema atau asites masih ada.
3) Pertahankan duduk atau tirah baring dengan posisi semi Fowler selama
fase akut.
Rasional : Posisi telentang meningkatkan filtrasi ginjal dan menurunkan
produksi ADH sehingga meningkatkan diuresis.
4) Buat jadwal pemasukan cairan
Rasional : Melibatkan pasien dalam program terapi.
5) Timbang berat badan tiap hari
Rasional : Catat ada atau tidak hilangnya edema sebagai respons terhadap
terapi
6) Auskultasi bunyi napas, catat penurunan dan/atau bunyi tambahan.
Rasional : Kelebihan volume cairan sering menimbulkan kongesti paru
7) Pemberian obat sesuai indikasi
Rasional : dengan pemberian obat yang benar akan membantu proses
penyembuhan.
5. Kurang pengetahuan mengenai kondisi, program pengobatan berhubungan
dengan kurang pemahaman/kesalahan persepsi tentang hubungan fungsi
jantung/ penyakit/gagal ditandai dengan:
a) Pertanyaan
b) Pernyataan masalah/kesalahan persepsi
c) Terulangnya episode GJK yang dapat dicegah
NOC : mengidentifikasi hubungan terapi (program pengobatan) untuk
menurunkan episode berulang dan mencegah komplikasi
NIC :
1) Diskusikan fungsi jantung normal, meliputi informasi sehubungan dengan
perbedaan pasien dari fungsi normal. Jelaskan perbedaan antara serangan
jantung dan GJK
Rasional : pengetahuan proses penyakit dan harapan dapat memudahkan
ketaatan pada program pengobatan
2) Kuatkan rasional pengobatan
Rasional : pemahaman program, obat dan pembatasan dapat meningkatkan
kerjasama untuk mengontrol gejala.
3) Diskusikan pentingnya menjadi seaktif mungkin tanpa menjadi kelelahan,
dan istirahat di antara aktivitas.
DAFTAR PUSTAKA
Ardini, Desta N. 2007. Perbedaaan Etiologi Gagal jantung Kongestif pada Usia Lanjut dengan
Usia Dewasa Di Rumah Sakit Dr. Kariadi Januari - Desember 2006. Semarang:
UNDIP
Jayanti,
N.
2010.
Gagal
Jantung
Kongestif.
Dimuat
dalam
http://rentalhikari.wordpress.com/2010/03/22/lp-gagal-jantung-kongestif/
(diakses