Professional Documents
Culture Documents
GEOLOGI KELAUTAN
Disusun Oleh :
TATYANA PUTRI ARININGRUM
21100110130080
Tidak hanya submarine canyon, lereng benua ini merupakan jalan bagi
sedimen untuk tertransportasi menuju ke continental rise dan lantai samudera.
Penampakan lereng benua yang sekarang ini memilki banyak sekali variasi
dan beberapa lereng terakumulasi oleh tebalnya susunan sedimen. Lereng
benua secara relatif merupakan bagian yang terjal dari tepi landasan benua.
Beberapa lereng benua terbentuk oleh aktivitas tektonik seperti faulting dan
folding dimana disertai dengan erosi yang luas.
Submarine canyon adalah jalur utama dari sedimen untuk dibawa atau
mengalami transportasi dari benua ke lingkungan laut dalam. Gradien dari
lantai ngarai ini cukup terjal, pada lembah pendek berkisar 60 m dan pada
lembah yang panjang berkisar 10-15 m. Meskipun terlihat tidak terlalu curam,
namun kemiringan yang dimiliki lembah ini adalah 5 sampai 30 kali gradien
lereng benua (continental slope). Submarine canyon biasanya terdapat 2 km
dibawah permukaan laut. Ekstensi lembah relatif lurus, menebang sekitar 200
meter ke landas kontinen, dan melebar dari sekitar tiga kilometer di garis
pantai sekitar 15 mil ke arah laut yang akhir.
Contoh Submarine canyon adalah Congo Canyon, sungai ngarai
terbesar yang membentang dari sungai Congo, yang mempunyai panjang 800
km dan mempunyai kedalaman 1200 m, Amazon Canyon, yang membentang
dari sungai Amazon, Hudson Canyon yang membentang dari sungai Hudson
dan Zhemcug Canyon, submarine canyon terbesar yang ada di Laut Bering
Di dunia, terdapat lebih dari 30.000 gunung laut yang ada dibawah
samudra. Namun kebanyakan gunung laut ini berupa gunungapi yang sudah
mati atau sudah tidak aktif lagi.
Sea mounts dapat ditemukan di setiap cekungan lautan di dunia, Sea
mount terdistribusikan sangat luas dan baik dalam ruang dan waktu. Sebuah
gunung bawah laut secara teknis didefinisikan sebagai gunugn yang terisolasi
akibat meningkatnya elevasi 1.000 m (3.281 kaki) atau lebih dari dasar laut
sekitarnya,
Sea mounts cenderung ditemukan pada kerak samudera dekat
pegunungan tengah laut, mantel bulu, dan busur kepulauan. Hampir setengah
dari sea mounts dunia ditemukan di Samudra Pasifik, dan sisanya
terdistribusikan sebagian besar melintasi lautan Atlantik dan India. Secara
keseluruhan ada juga yang signifikan terdapat dalam distribusi disekitar
belahan bumi selatan.
Cara paling mudah untuk mengetahui proses terbentuknya gunung
laut barangkali adalah dengan melihat proses tektonik lempeng (plate
tectonic). Di daerah pemekaran samudra terjadi proses keluarnya material dari
mantel atas yang keluar seperti keluarnya gelembung air pada saat mendidih.
Arus berputarnya ini disebut arus konveksi.
Kerak samudra akan selalu bertambah atau bergerak karena terjadi
pembentukan kerak baru pada zona pemekaran samudra. Pada saat pergerakan
tentu saja ada lempeng yang berukuran besar sehingga membentuk sebuah
gunung api bawah laut. Gunung api bawah laut ini terbentuk diatas kerak
samudra dan terus terbawa oleh kerak samudra menuju zona penunjaman
disebelah kanan. Semakin jauh dari zona pemekaran, material mantel yang
cair
dan
panas
ini
akan
kehilangan
suhunya.
sehingga
membentuk seamount atau gunung laut yang seringkali berupa gundukan yang
tidak lagi berupa gunung api yang aktif. Ketika mendekati zona penunjaman,
bagian atas dari kerak samudra ini akan bergesekan dengan kerak benua.
Gesekan ini menimbulkan panas dan sering menyebabkan batuan pembentuk
kerak samudra ini meleleh. Batuan yang meleleh dan cair ini akan keluar
Topografi mid ocean ridge ini tidak sempit tetapi mempunyai lebar
antara 500 sampai 5000 kilometer. Topografi ini cenderung kasar, terutama
dekat daerah pusat. Puncak dari pematang ditandai oleh adanya celah (rift) dan
dibatasi oleh pematang yang memanjang sampai ratusan kilometer. Sumbu
dari pematang ditandai oleh adanya gempa bumi yang terus menerus dan
dicirikan oleh aliran panas yang sangat tinggi dari kerak bumi. Celah yang
terdapat pada tengah pematang merupakan tempat magma baru muncul dari
astenosfer yang secara menerus membentuk kerak samudera baru. Celah ini
menggambarkan batas kerak yang divergen tempat terjadinya pemekaran
lantai dasar samudera (sea floor spreading).
Kenampakan yang menonjol dari pematang ini disebabkan karena
kerak samudera yang baru sangat panas, dan mempunyai volume yang lebih
besar daripada kerak samudera yang dingin. Ketika kerak yang baru ini
bergerak menjauh dari pusat pemekaran, terjadi lah proses pendinginan yang
bertahap dan terjadi pula kontraksi. Proses kontraksi panas ini semakin besar
semakin menjauhi pusat pemekaran. Dibutuhkan waktu sekitar 100 juta tahun
untuk terjadinya proses pendinginan dan kontraksi yang menyeluruh.
Sekarang batuan yang terbentuk tersebut terletak pada dasar samudera dan
telah tertutupi oleh lapisan sedimen yang tebal.
Pematang samudra (ocean ridge) pertama kali ditemukan di Samudra
Atlantik, di mana pada dasarnya membagi dua cekungan laut, kemudian
dikenal sebagai Mid-Atlantic Ridge. Pematang ini terbentuk akibat pergerakan
lempeng bumi secara divergen. Pergerakan lempeng secara divergen terjadi
pada dua lempeng tektonik yang bergerak saling memberai (break apart).
Ketika sebuah lempeng tektonik pecah, lapisan litosfer menipis dan terbelah
akan membentuk batas divergen. Pada lempeng samudra, proses ini
menyebabkan pemekaran dasar laut (seafloor spreading). Sedangkan pada
lempeng benua, proses ini menyebabkan terbentuknya lembah retakan (rift
valley) akibat adanya celah antara kedua lempeng yang saling menjauh
tersebut.
5. Continental Island
Continental Island merupakan beberapa pulau yang menurut sifat
geologisnya merupakan bagian dari masa tanah dataran benua besar yang
kemudian terpisah
6. Island Arc
Island Arc merupakan kumpulan pulau-pulau seperti Indonesia yang
mempunyai perbatasan dengan benua
DAFTAR PUSTAKA
Judson, Sheldon and Marvin E. Kauffman.1990. Physical Geology. Englewood
Cliffs, New Jersey: PRENTICE-HALL INC.
L. Doon Leet and Sheldon Judson.1958. Physical Geology, Second Edition.
Englewood Cliffs, New Jersey: PRENTICE-HALL INC.
Richard A. Davis, Jr. 1991. Oceanography; An Introduction to The Marine
Environment. United States of America: Wm. C. Brown Publisher.
http://adeliaulfie.blogspot.com/2012/02/relief-dasar-laut.html
diakses
pada
diakses
diakses
pada