You are on page 1of 16
| yu PINTER Infrastruktur coe DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .... DAFTARISI ....... DAFTAR GAMBAR . DAFTAR TABEL .. BAB 1. SEKILAS DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM ..... 1.1. Sejarch Departemen Pekerjacn Umum 1.2. Tugas, Fungsi, dan Kewenangan Departemen Pekerjaan Umum 1.3. Struktur Organisasi .... 1.4. Lambang Departemen Pekerjaan Umum BAB 2. SUMBER DAYA AIR 2.1. Sekilas Direktorat Jenderal Sumber Daya Air . 24.1, Visi dan Misi 2. 1.2 Kebijokan Pengeloloan SDA 2.1.3, — Struktur ganisasi 2.1.4. Balai Besar Wilayah Sungai/Balai ai 2.2. Ketahanan Pengan 2.2.1, Potensi Air di indonesia 2.2.2. Ketahanan Pangan 2.2.3. Kendisi Saat in 22.4, Dewan Ketahanan Pengan 228. Dukungon Departemen PU untuk Ketahanan Pangan 2.3. Infrastruktur lrigas! 23.1, trigasi ..... 2.3.2. Sebaran dan Konaisi Jaringan Irigasi BUKU PINTAR 13 14 15 7 20 36 36 37 28.3. Kebjakan Pengembangan dan Pengelolaan Daerah Irigasi ... 38 24. Rawa ESE 3 A2 2.4.1 Rawa 42 Sebaran Rawa pie 43 Kebjakan Pengelolaan dan Pengembangan Rawa 45 Tantangan Pengelolaan Rawa 4b 2.5. GN-KPA (Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamaian Air) aT 25.1. Pembentukan GN-KPA Rae, HAF 2.5.2. Institusi yang Terlibat ....... 49 2.5.3. Sasaran dan Target . 50 2.5.4. Langkah Tindak Nyala GN-KPA cos itsee tee ceeeeee 50 2.5.5. Dewan Sumber Daya Air 52 2.6. Waduk/Bendungon 54 2.6.1. Waduk/Bendungan 2 54 2.6.2. Sebaran Waduk/Bendungan 54 2.6.3. Program Keamanan Bendungan ..... 55 27. Daerah Aliran Sungai (DAS) bomen ito aes LST 2.7.1. Definisi Daerah Aliran Sungai... 57 2.7.2. Kondisi Daerah Aliran Sungai .. 58 2.7.3. Pembagian Kewenangan Wilayah Sungai 62 BAB3. BINA MARGA 45 3.1. Sekilas Direktorat Jenderal Bina Marga... 66 3.1.1. Umum mninsensemnt 66 3.1.2. Lingkup Tugas dan Fungsi_ .. PeSecnronerraneacanees 67 3.1.3. Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (88PJN) dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) 70 3.2. Pengelompokan Jalan 72 3.2.1. Umum sanesegeanseet 72 3.2.2. Pengelompokan Jalan Menurut Sistem. 73 BUKU PINTAR 3.2.3. Pengelompokan Jalan Berdasarkan Fungs! 3.2.4. Pengelompokan Jalan Menurut Kelas 3.2.5. Pengelompokan Jalan Menurut Status dan Kewenongan ...... 79 3.3. Sistem Transportasi Nasional... Oa 79 3.3.1, Apakah Sistem Transportasi Nasional itu? 79 3.3.2. Sistern Transportasi Nasional dan Infrastruktur Jalan 81 3.4, Jalan Lintas 3.4.1. Apakah jalan lintas itu? 3.4.2. Penanganan Jalan Lintas 3.5. Sebelas Rugs Prioritas Papua... 9% B51. LOPAEBEIAKOING ... ess ceecsssese tates % 3.5.2. Tujuan Pembangunan 97 3.53. Perkembangan PembanguNGN ....cseseeseeteetee 97 Bib: SCN TON cvsesassoeeccsenee cma a 3.6.1. Pengertian 99 3.6.2. Syarat Umum dan Teknis Jalan Tol 101 3.6.3. Sejarah dan Perkembangan Jalan Tol... 102 3.6.4. Ruas Jalan Tol yang sudah beroperasi 105 3.6.5. Rugs Jolan Tol yang pertama dioangun, terpanjang, risbendiel: 106 ain farif Tol terlinggi oes... eeecsseecseeereesesseeee : 3.6.6. Standar Pelayonan Minimal (SPM) Jalan Tol 106 3.67, TarifTol .. 109 3.6.8. Pethitungan Tarif... 109 3.4.9, Pethitungan Penyesuaian Tarf Tol v0 3.6.10, Evaluasi Tarif Tol. 110 3.6.11. llustrasi Manfaat Jalan Tol m1 3.7. Kebijakan Land Capping dalam Pembangunan Jalan Tol .....sssses 12 37.1 Land Capping dalam Pembangunan Jalen Tol dan Badan Layanan Umum paoccrnesanetne - (sig el 37.2. Konsep land capping esi ehs RG ere arenearrisscreg ATG, 37.3. _Lotar Belakong Kebutuhan Land Capping dalam Pembangu- nan Ruas Jalan Tol ..... Ces 14 BUKU PINTAR 37.4. Hakhal Penting dalam Land Capping ... 4 3.7.5. Saseran Land capping dan Kepastian Investasi Ruas Jalan Tol 5 3.7.6. Instrumen Lain dilvar Land Capping ...... 115 37.7. Konsep Ops-Opsi dalam Kebijakan Land Capping . 115 3.7.8. Gambaren Implikesi Kebijakan Land Capping .. 16 BAB 4, CIPTAKARYA .. 9 4.1. Sekilas Direktorat Jenderal Cipta Karya 120 41.1. Lotar Belakang 120 4.1.2. Lingkup Tugas .. 121 42. Millennium Development Goals (MOGs) 124 4.2.1. Sekilos MDG's . seaeriaeh 124 422. Progres MDG's diIndonesia ... 126 43. Habitat cach HUE 132 43.1. Agenda Habitat i 192 43.2. Kondisi Saat Ini sess 135 433. Upaya Pemerintah Terkait Agenda Habitat 136 4,4, Rumah Susun Sederhane [Rusuna) 136 4.4.). Tyjuan Pembangunan Rusuna varreeiecco TSB 4.4.2. Pengertian Rusuna 139 443. Kriteria, Sasaran, dan Programs... 139 4.44. Rusunawa di Kota Besar/MelopoltOn vo. 140 4.4.5. Perhitungan Harge Tanah untuk Rusuna 142 48. Pengembangan SPAM .. svecrdinavaseoen woven: TAR) 4.5.1. Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). 143 45.2. Kebijakan Pengembangan Sistem Penyedican Air Minum ...... 144 4.53. Kebjjakan don Strategi Pencanaan Air Minum wees 145 45.4, — Renstra 2004-2009 dan Target MDG's dalarn Pengembangan SPAM ie ska seeseeteee “ 8 i 146 4.5.5. Mosolah Penyehatan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) ... 148 BUKU PINTAR 8 4.5.6. Program Penomoahan 10 Juta Sambungan Rumah 4.6. Sanitasi 4.6.1. Kondisi Umum Sanitasi Sact ini Aca leloe eel 46.2. Pengelolaan Air Limbah Permukiman .. 463. Persampahan 4.64, Drainase Perkotaan BAB 5. PROYEK STRATEGIS . 5.1. Banjir Kenal 5.2. Waduk Jatigede 5.3. Jembatan Suramadu .. 5.4. EINRIP 5.5. Jembatan Selal Sunda . 5.6. Jembatan Kelok 9 4 5.7, Urban Sector Development Reform Project (USDRP) 5.8. Denpasar Sewerage Development Project (DSDP) 5.9. Neighborhood Upgrading and Shelter Sector Project (NUSSP) 5.10. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat [PNPM] 5.11. Proyek Penangaulangan Kerriskinan Di Perkotaon (P2KP) 5.12, Program Pembangunan Infrastruklur Pedescan (PPIP) 5.13, Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) . 5.14, Program Pengembangan Infrastruktur Ekonomi Wilayah [PISEW) BUKU PINTAR 149 154 154 156 157 163 164 174 182 188 192 196 202 208 212 220 226 232 238 246 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1. Struktur Organisasi Departemen Pekerjaan Umum 19 Gambar 1.2. Lambang Departemen PU aioe 20 Gambar 2.1. Struktur Organisasi Directorat Jenderal Sumber Daya Air 7 Gambar 2.2. Keterseciaan, Konsumsi dan Impor Beras 2006-2008 ...evessereesse 32 Gambar 2.3. Peta Kerowanan Pangan Indonesia ..... 33 Gambar 2.4. 16 Provinsi Andalan Pangan .... 33 Gambar 2.5. Sumber Air lrigasi 36 Gambar 2.6. Sebaran Iigasi Nasional (Juta Ha)... 37 Gambar 2.7. Kondisi Joringan lrigasi 2004 don 2009 38 Gambar 2.8. Poiensi Pengembangan Daerah lrigas! 37 Gambar 2.9. Pencopaian dan Renstra Bidang Itigas .....eeeeeecdeccees ar) Gambar 2.10. Kewenangan dan Tanggung Jawab Pengelolaan Irigasi Berdasarkan UU SDA NO. 7 Tahun 2004 ee 4 Gambar 2.11. Sebaran Daerah Irigasi Rawa di Indonesia Srotharsasitioeten ofS Gambar 2.12. Pengembangan Daerah Reklamasi Rawa 44 Gambar 2.13. Pencopaian dan Renstra Jaringan Rawa 46 Gambar 2.14, Naskah Pencanangan GN-KPA ‘ 49 Gambar 2.15. Program Awall implementasi Kegiatan GN-KPA 2005-2005 . 51 Gambar 2.16. llustrasi Peningkatan DAS Kritis.. er 60 Gambar 3.1. Bagan Siruktur Organisasi Direktorat Jenderal Bina Marga 68 Gambar 3.2. Siruklur Organisasi Unit Pelaksana Teknis DitJen Bina Marga... 71 Gambar 3.3. Sistem Jaringon Jalan... 74 Gambar 3.4. Pengelompokan Jalan Berdasarkan Fungsinya 7 Gambar 3.5. Pengelompokan Jalan Berdasarkan Kelas 77 Gambar 3.6. Moda Sistern Transportasi Nesional 80 Gambar 3,7 Grafik Pencapaian Panjang Lajur Jalan Nasional Dolom Kurun Waktu Tahun 2004-2008 dan Target Pembangunan Tahun 2009 ......... 82 Gambar 3.8. 11 Ruas Jalan Strategis Papua don Papua Barat... 98 Gambar 3.9. Sejarah Perkembangan Jalan Tol ...ssssessssesesssessneeeseeee 103 Gambar 3.10. Diagram Pengelolaan Jalan Tol yang Sudah Operast 105 Gambar 3.11. llustrasi Komponen Tarif Tol cece 109 Gambar 3.12. Penyesuaian Tar Tol WW Gambar 3.12. llustrasi Manfaot Jalan Tol 112 BUKU PINTAR Gambar 4.1. Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Ciota Karya ..... Gambar 4.2. Delapan Tujuan MDG's Gambar 4.3. Pelayanan Air Minum Perpipaan dan Non-Perpipaan Terlindungi (Total), Tahun 1992-2006 (dalam 7} ae me sees Gambar 4.4. Pelayanan Air Minum, Menurut Desa dan Kota Tahun 1992-2006 (dalam %) e Gambar 4.5. Persentase Penduduk Miskin (%) vs Akses Air Minum Non- Perpipaan Terlindungi (%), Menurut Provinsi, Tahun 2006 Gambar 4.6. Akses Penduduk Pada Fasilitas Sanitasi Layak, Menurut Desa, Kota, dan Total Desa dan Kota, Tahun 2006 (dalam %} Gambar 4.7. Persentase Penduduk Miskin (%) vs Aksos Fasilitas Sonitasi Layak (%), Menurut Provinsi, Tahun 2006 ere Gambar 4.8, Prosentase Permukiman Kumuh di Indonesia Gambar 4.9, Sebaran Rusunawa di Kota Besor/Metropolitan di Indonesia Gambar 4.10. Pembangunan Rusunawa yang dilaksanakan Tiap Tahun Selama Periode 2005 - 2009 : Berewenen Gambar 4.11, Cakupan Layonan Perpipaan di Perkotaan Gambar 4.12, Cakupon Layonan Perpipaan di Perdesaan Gambar 4.13, Prosentase Aksesibllitas Penduduk tethadap Prasarana dan Sarana Saritasi Basar (Basic Sanitation) Een Gambar 4.14, Prosentase Rumah Tengga yang Menggunakan Tangki Septik BUKU PINTAR 123 124 127 128 129 130 131 135 141 141 147 147 155 155 Daan ae Tabel 2.1. Sebaran Lokasi BBWS Beserta Wiayah Kerja Masing-masing (1) 29 Tabel 2.2. Sebaran Lokasi BBWS Beserta Wilayah Kerja Masing-masing (2) 30 Tabel 2.3. Sebaran Béendungan Besar di Indonesia. poopie 54 Tabel 2.4. Bendungan yang Telah Dibangun Selama Tahun 2008 - 2009 55 Tabel 2.5. DAS Kritis ci Indonesia Tahun 2005 él Tebel 2.5. Pembagian Wilayah Sungai. a 63 Tabel 3.1, Kelas Jalan Berdasarkan Fungsi dan Penggunaannya 78 Tabel 3.2. Kategori Jalan Sesuai Status. 79 Tabel 3.3, Tabel Lajur kilometer Jalan Nasional : g 81 Tabel 3.4. Jumiah Fe Arkiten Boreng Melali Berbogal Moda 2 Transportasi Tahun 2003, re = 83 Tabel 3.5. Koncisi Jalan Nasional cialam Kurun Waktu 2004-2009 84 Tabel 3.6. Indikator don Tolok Ukur SPM Jalan Tol .. 107 Tabel 4.1. 18 Target MDG's eh Gian 125 Tabe! 4.2. Tantangan Pencapaian MDGs Tahun 2015 131 Tabel 4.3. Upaya Pencapaian MDGs Tahun 2015 132 Tabel 4.4. Temo-Tema Peringatan Heri Habitat Dunia nash 134 Tabel 4.5. Rencana Percepatan Peningkatan Pelayanan Air Minum 150 Tabel 4.6. Scbaran Penambchan sk 150 Tobel 4,7. Rencana investasi ere Ts s 151 Tabel 4.8. Kebijakan dan Strategi Nasional Pengermbangan Sistem Pengeiolaan Air Limbch Permukiman seve 156 label 4.9. Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sister lolaan Persampahan Cee ae errGveni hasty 150 Tabel 4.10. Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistern Drainase 16] BUKU PINTAR 11 14 h Departemen P. jaan Umum. Sejarch Departemen Pekerjaan Umum dimulai sejak masa pendudukan Belanda di Indonesia. Isiah “Pekerjaan Umum" adalah terjemchan dari istich bahasa Belanda “ Openbare Werken", yang pada masa itu digunakan sebagai nama sebuaih instans, yaitu Department der Burgeliike Openbare Werken yang dilingkungan Pusat Pemerintahan dibina oleh Dep. Van Verkeer & Watersiaat (Dep.V&W)].Setelah Belandc menyerah dalam perang pasifk pada tahun 1942, yang kemudion berganti menjadi masa pendudukan Jepang, isilah “Pekerjaon Oemoem" [P.O], Oeroesan Pekerdjaan Oemoem (O.P.0). “Pekerjaan Umum” (PU), disamping "Doboku" mulai lazim dipergunakan. Selanjuinya, pada awal kemerdekaan tahun 1945, nama Pekerjaan Umum tetap dipergunakan dalam kabinet pertama Republik Indonesia yang diumumkan tanggal 2 September 1945, dibawah Perdana Menteri Moh. Hatta, bernama Kementerian Pekerjaan Umum, dengan Menterinya Abikusno Tjokrosoejoso, seorang arsitek otodidak Kemudian, sejak awal kemerdekaan sampai saat ini, dalam perjalanan selarahnya Departemen PU telah berkali-kali bergonti nama. Mulai dengan nama Kementerian Pekerjoan. Umum, Departemen Pekerlaan Umum dan Tenaga, Depariemen Pekerlaan Umum dan Tenaga Listrik, Departemen Pekerjaan Umum, Departemen Permukiman dan Pengembangan Wileyah, Deportemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, sampai dengan namanya saat ini, Departemen Pekerjaan Umum. Dalarn Kabinet Indonesia bersotu di bawahpimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Departemen Pekerjaan: Umum lahir kembali melalui SK Presiden No. 187 Tahun 2004. Meskipun berganfi- ganti nama, akan tetapi esensi tugas pokok dan fungsinya tak berubah, yertu penyedican pekerjaan umum dan permukimen. BUKU PINTAR : | .2. Tugas, Fungsi, dan Kewenangan Departemen Pekerjaan Umum Tugas, fungsi, dan kewenangon Departemen PU ditetapkan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia Dalam Peraturan Presiden R.|. Nomor 9 Tahun 2005 fersebul, telah ditetapkan Departemen Pekerjaan Umum sebagai salah satu departemen dalam Kabinet Indonesia Bersatu dengan Tugas dan Fungsi sebagai berikut: 1. Tugas Membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum dan permukiman: 2. Fungsi a, Perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan dan kebijakan teknis di bidang pekerjaan umum dan permukiman: ©. Pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya; c. Pengelola barang milk/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya; d. Pengawasan atas pelaksanaan tugasnya; e. Penyampaian laporan hast evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden. 3. Kewenangan Dalam menyelenggarakan fungs tersebut, Departemen Pekerjaan Umum mempunyai kewenangan sebagai berikut: a. Penetapan kebijakan di Bidang Pekerjaan Umum dan Permukiman untuk mendukung pembangunan secara makro; b, Penetapan pedoman untuk menentukan standar pelayanan minimal yang wajb dilaksanokan oleh kabupaten/kota ai Bidang Pekerjaan Umum dan Permukiman; BUKU PINTAR fi 15 16 BAB | - SERILAS DEFARTEMEN PEKERJAAN UMUM Penetapan kriteria penentuan dan perubahan fungsi rang kawasan/, lahan wilayah dalam rangka penyusunan tota ruang di Bidang Pekerjaan Umum dan Permukimar Penyusunan rencana nasional secara makro di Bidang Pekerjaan Umum dan Permukiman; Penetapan persyaratan akreditasi lembaga pendidikan dan sertitkasi tenaga profesional/ahli serta persyaratan jabotan di Bidang Pekerjaan Umum dan Permukiman; Pembinaon dan pengawasan atas penyelenggaraan otonomi daerah yang meliputi kelembagaan, pemberian pedoman/bimbingan, pelatihan, arahan, dan supervisi di Bidong Pekerjaan Umum dan Permukiman: Pengaturan penetapan perjanjian atau persetujuan internasional yang dischkan atas nama negara di Bidang Pekerjaan Umum dan Permukiman; Penetapan standar pemberian izin oleh daerah di 8idang Pekerjaan Umum dan Permukiman; Penanggulangan bencana yang berskala nasional di Bidang Pekerjaan Umum dan Permukiman; Penetapan kebjakan sistem informasi nasional di Bidang Pekerjacn Umum dan Permukiman; Pengaturan sistemlembaga perekonomian negara di Bidang Pekerjaan Umum dan Permukiman: Penyelesaian perselisihan antarprovinsi di Bidang Pekeraan Umum dan Permukiman; Penelapan persyaratan untuk penetapan status dan fungsi jalan; Pengaturan don penetapan status jalan nosional; Penetapan pedoman konservasi arsitektur bangunan dan pelestarian kawasan bangunan bersejarah serta pedoman teknis pengelolaan fisik gedung dan pengelolaan rumah negara; Penetapan standar prasarana dan sorana kawasan teroangun dan sistem manojemen konstruksi Penetopan standar pengembangen konstriksi bangunan sipil dan arsitektur: BUKU PINTAR BAL 1 - SEKILAS DEPARTEMEN PEKERJAAN UNUM '._ Kewenangan lain yang melekat dan telah dilaksanekan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu: Penetopan pedoman —perencunaan, — pengembangan, pengawasan, dan pengendalian pembangunan. infrastruktur perumahan dan pemukiman; ii, Penetapan kriteria penctoan perwilayahan ekosistem daerah/ kawasan tangkapan air pada daerch aliran sungai dan pedoman pengelolaan infrasiruktur sumber dayo cir il, Penetapan stander prascrana dan sorana wilayah infrasiruktur sumber daya air dan jaringan jalan: iy. Perencanaan makro dan pedoman pengelolaan sumber doya air lintas provinsi; Y. Penyelenggaraan dan pemberian izin pengelolacn sumber daya airlintas provinsi; vi Penetapan standar prasarana dan sorana perkotoan dan pedescan vi. Penetapan pedoman perizinan penyelenggeraan jalan bebas hambatan lintas provinsi; vil. Penetapan kebijakan dan pembinaan pengembangan bidang konstruksi nasional; ix. Pembangunan dan pemeliharaan jaringan jalan nasional serta prosarana dan saranc sumber daya air lintas provinsi atau yang strotegis nasional sesuai dengan kesepokatan daerah. 1.3. Struktur O} Sebagai tindak lanjut Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunen Orgainisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia, dan untuk menjamin terselenggoronya tugas Pemerintahan, maka dikeluarkan Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 yang mengatur tentang Unit Organisasi dan Tucas Eselon | Kementerian Negara Republik Indonesia, termasuk Departemen Pekerjaan Umum, yang terdiri dari: Sekretariat Jenderal; Direktorat Jenderal Cipta Karya; Direktorat Jenderal Sumber Daya Air; Direktorat Jenderal Bina Margo: RON > BUKU PINTAR 7 5 6‘ i 8. 9. BAG | - SEKILAS DEPARTEMEM PEKERJAAN UMUM, Direktorat Jenderal Penataan Ruang: Inspektorat Jenderal; Badan Pembinoan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia; Badan Penelitian dan Pengembangan: Staf Ahi Deskripsi tugas masing-masing unit eselon | dijabarkan sebagai berikut: Sekretarial Jenderal mempunyai lugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan fugas serfa pembinaan dan pemberian dukungan administrasi Departemen. Direktorat Jenderal Cipta Karya mempunyai tugas merumuskan serta melaksanokan kebijakan can standarisasi teknis intrastruktur permukiman Direktorat Jenderal Sumber Daya Air mempunyai tugas merumuskan seria melaksanakan kebijakan dan standarisasi feknis infrastruktur sumber daya air. Direktorai Jenderal Bina Marga mempunyai tugas merumuskan seria melaksonakan kebijakan dan standorisasi teknis infrastruktur jalan dan jembatan. Direktorat Jenderal Penataan Ruang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis penataan ruang. Inspektorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas ai lingkungan Departemen. Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia mempunyai fugas melaksanakan pembinaan di bidang konstruksi don sumber deya manusia, Badan Penelitian dan Pengembangan mempunyal tugas melaksanakan penelitian dan pengembangon di bidang pekerjaan umum dan permukiman. Stat Ahll_ mempunyai tugos memberikan telaahan kepada Menteri Pekerjaan Umum mengenai masalah tertentu sesuai bidang kechliannya, yang tidak menjadi bidang tugas Sekretoriat Jenderal, Direktorat Jenderal, Badan, dan Inspektoral Jenderal. Struktur Organisasi Departemen Pekerjaan Umum dapat diihat pada Gambor in] BUKU PINTAR SEKILAS DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Yao mW ONire cere wninamonnnoy || weuruananmaas: || wrawmvcowa Tp ee] es oe =e 2] 1a NYO MN TAD HOG ‘PiNaaNON NwHavE RS m ane |, | Siew aviautiwe Poa MAoeNanabiod NWOLI200 sor nents ‘tent : ; : - z E £ : arn aT a TTA RTT [suse — one : eavwiaroluwe won iobaeia rennas Teri wre 1 : T i c L ewnecivicuase ||! rerarwr imoooue wou vibes. aoe waverarvaneve eS et ———s T Scere eon vend Tivarma oumunmawae | RETTNT vos MmousUSeE NYRR VENCERESNES | - * ‘prosawe i mp pmma ‘ronan ‘aarau T i T T t Nea Nvunan3aNvove Memiauiaanvave eM iwODAIa | eesonar aeons yeudonarIWOLEH asoWsTveoDaNa as 1 i 7 Toe x Sis ODSIST |seuppiooy se, San i Tn Wea SODAS opuewoy 59 — THAT NTO WARDIERHGONS | PORTE i Sonam) UPHBUny Afovel wp UoNNoey voouocuEveN Pa WS 3 EMVATIPALYHODESR we t Tri Sha ee 7 eee vounloguied Umpe ( swnararavevarons wnavcnwoDadsn fame WOW Nwwruayiad N3WaLYvdad (800Z/W/14d/LO'ON Nd Uae, UDYIDSDPIeg) WNW UDDIIer%ed UsWeHDdag |sDsIUDB10 INpINS LL apquins 19 BUKU PINTAR 20 BAB 1. SEKILAS DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUMA «ES an Umum Lambang Departemen Pekerj Lambang Deparlemen PU berlukiskan baling-baling dengan kelenivan seperti tercantum pada gambar. Warna dasar lambang adalah kuning (kuning kunyit) dan wama baling-baling adalah dir kehitam-hitaman. lustras lamang Departemen PU dapat diihat pada Gamber 1.2. Gambar 1.2 Lambang Departemen PU 6 Bs 100 Arti Simbolis Lambang Departemen Pekerjaan Umum adalah sebagai berikut : 1. Baling-baling * Menggambarkan "dinamika” * Berdaun3yang merupakan segitigaberdiritegaklurusmenggambarkan “stobilitas” * Secora keseluruhan menggambarkan “dinamika yang stabil" dan “stabilitas yang dinamis" 2, Bagian Daun Baling-baling yang Mengarah ke Atas. + Melombangkan “Pencipta Ruang" 3. Bagian Lengkung dati Daun Baling-baling. + Memberikan perindungan untuk ruang kerja dan tempat tinggal bag) manusia 4, Bagian Daun Baling-baling yang Mengorah ke Kiri dengan Bagion Lengkungnya yang Telungkup. * Menggambarkan penguasaan bumi dan alam pengusancan untuk sebesar-oesarya kemakmuran rakyat. @ BuKU PINTAR

You might also like