Professional Documents
Culture Documents
1. Jenis Struktur
Dalam analisa struktur, ada 2 jenis struktur :
1. Struktur statis tertentu
2. Struktur statis tak tentu
Analisa Struktur
2. Penggolongan Struktur
Sebagian besar struktur bisa dimasukkan ke dalam penggolongan berikut ini : balok
(beam), portal (frame) atau rangka batang (truss).
- Balok : batang struktural yang hanya menerima beban-beban
vertikal saja.
bisa dianalisa dengan lengkap apabila diagram geser dan
momennya telah didapatkan.
STRUKTUR
- Portal/rangka kaku (frame) : struktur yang terdiri dari batangbatang yang dihubungkan dengan sambungan-sambungan
kaki.
bisa dianalisa dengan lengkap bila diagram aksial, geser dan
momennya di sepanjang rentangan seluruh batangnya telah
didapatkan.
- Rangka batang (truss): struktur yang seluruh batangnya
biasanya dianggap dihubungkan oleh sendi-sendi, sehingga
momen-momen pada batang-batang tersebut dihilangkan.
bisa dianalisa dengan lengkap bila tegangan langsung di
seluruh batangnya telah didapatkan.
Analisa Struktur
2.1. BALOK
P1 P 2
P3
P1
P2
P1 P 2
P3
B
MA
RAV
RBV
RAV
RBV
RAV
Untuk balok, diagram geser dan diagram momen bisa digambarkan apabila reaksireaksi luarnya diketahui. Dengan prinsip statika, pada keadaan setimbang
(keseimbangan sistem gaya-sejajar sebidang), jumlah gaya yang tidak diketahui
tidak boleh lebih dari dua gaya. Untuk balok, dua gaya yang tidak diketahui adalah
reaksi-reaksi ditumpuannya. Balok yang terlihat pada Gambar 1. bisa ditentukan
dengan persamaan-persamaan statika. Balok dengan reaksi seperti ini disebut
Balok Statis Tertentu.
Statika hanya memberikan dua syarat keseimbangan untuk sebuah sistem gayasejajar sebidang, sehingga yang bisa ditentukan hanyalah dua reaksi saja dan setiap
reaksi tambahan merupakan lebihan. Reaksi-reaksi ini tidak bisa ditentukan hanya
dengan persamaan-persamaan statika saja. Balok dengan reaksi seperti ini disebut
Balok Statis Tak Tentu, seperti terlihat di Gambar 2.
Analisa Struktur
P1 P 2
P1
P3
P2
MA
RAV
RBV
MB
RCV
RAV
(a)
RBV
(b)
P1
P2
P3
MA
RAV
RBV
RCV
RDV
(c)
Gambar 2. . Balok-balok statis tak tentu
Derajat ketidak-tentuan statis diberikan oleh banyaknya reaksi ekstra atau reaksi
lebihan. Jadi balok dalam Gambar (2a) bersifat statis tak tentu derajat satu, karena
ada tiga reaksi yang tak diketahui dan statika hanya memberikan dua persamaan
keseimbangan. Balok dalam Gambar (2b) bersifat statis tak tentu derajat dua, dan
balok dalam Gambar (2c) bersifat statis tak tentu derajat tiga.
Analisa Struktur
2.2.
PORTAL (FRAME)
Bila kita tinjau sebuah benda bebas dalam ruang yang dibebani oleh beberapa gaya
(= suatu aksi yang bisa berupa gaya lurus maupun kopel/momen). Agar benda dalam
keadaan kesetimbangan, maka komponen dalam arah sumbu x, y dan z yang saling
tegak lurus harus sama dengan nol.
Persamaan kesetimbangan statisnya adalah :
Fx = 0,
Fy = 0,
Fz = 0
(1)
Mx =0,
My = 0,
Mz = 0
(2)
Jadi pada benda yang dibebani gaya 3 dimensi kita akan mendapatkan 6
buah persamaan kesetimbangan.
Jika sebuah gaya yang bekerja pada benda bebas itu terletak dalam satu
bidang, maka hanya 3 dari 6 buah persamaan statika yang dapat digunakan.
Misalkan gaya-gaya bekerja dalam bidang x y, maka persamaannya :
Fx = 0,
Fy = 0,
M=0
(3)
P3
P1
P3
P4
A
A
RAH
MA
RBV
RAV
RAV
(a)
RAH
(b)
P1 P 2
P3
P1 P 2
P3
RBH
RBH
RAH
A
RAH
RBV
B
MB
MA
RAV
RAV
RBV
(a)
(b)
P1
P2
P3
P4
RBH
A
RAV
B
RAH
RBV
RCH
MC
RCV
(c)
Gambar 4. Portal statis tak tentu
Jadi portal dalam Gambar (3a) bersifat statis tak tentu derajat satu, portal dalam
Gambar (3b) bersifat statis tak tentu derajat tiga, dan portal dalam Gambar (3c)
bersifat statis tak tentu derajat empat.
Analisa Struktur
2.3.
Pada sebuah rangka batang, untuk mengetahui apakah suatu struktur tersebut
termasuk ke struktur statis tentu atau struktur statis tak tentu, dicari derajat ketidaktentuannya :
i = (m + r) 2j
dengan
(4)
: jumlah batang
Bila i = 0, maka struktur termasuk statis tertentu, dan bila i = 1, maka struktur
termasuk struktur statis tak tentu berderajat satu, dan seterusnya.
m0 = 2j r0
(5)
r0 = 3
(6)
Apabila dalam susunan struktur rangka batang mempunyai jumlah batang dan
komponen reaksi yang menyimpang dari 2 persamaan diatas (pers.(5) dan (6)),
maka sifat struktur itu dinyatakan sebagai berikut :
- Bila m > m0
- Bila r > r0
- Bila r < r0
Kesimpulan :
-
Struktur bersifat statis tak tentu dalam dipengaruhi oleh susunan batangnya.
Struktur bersifat statis tak tentu luar dipengaruhi oleh susunan tumpuannya.
Analisa Struktur
P1
RAH
RAV
RAH
RBV
P2
RAV
RBV
m = 21, r = 3, j = 12
m = 21, r = 3, j = 12
i = (m + r) 2j = 0
i = (m + r) 2j = 0
(a)
(b)
Gambar 5. Rangka batang statis tertentu
P1
P2
P3
A
RAH
RAV
C
P4
RBV
m = 53, r = 5, j = 28
D
RDV
RCV
i = (m + r) 2j = 2
(a)
(c)
P
A
RAH
RAV
RBV
RCV
m = 28, r = 4, j = 14 i = (m + r) 2j = 4
(b)
RAH
m = 16, r = 3, j = 8
A
RAV
B
RBV
i = (m + r) 2j = 3
A
RAV
P3
RBV
RCV
adalah balok menerus ABC, tetapi dapat juga dianggap sebagai balok sederhana
AC, dimana bekerja gaya-gaya P1, P2, P3, q dan RBV. Syarat-syarat bentuk yang
harus dipenuhi oleh balok sederhana yang dideformasikan adalah defleksi di titik B
harus nol.
Syarat ini ditambah dengan dua syarat statika memberikan syarat-syarat yang
diperlukan untuk mencari RAV, RBV dan RCV.
Analisa Struktur
P2
P3
MA
RAV
RBV
RCV
RDV
Analisa Struktur
10
P3
RBH
A
RAH
B
MA
RAV
MB
RBV
Analisa Struktur
11
U1
L0
L1
U2
U3
L2
L3
L4
U6
L5
L6
L7
RAV
RBV
U1
U2
U3
Xa
Xa
L0
U5
B
P
RAH
U4
L1
L2
U4
Xb
Xb
L3
RCV
U5
U6
L5
L6
Xc
Xc
L4
L7
A
P
RAH
RBV
RAV
RCV
berlebih.
Analisa Struktur
12