You are on page 1of 21

ANATOMI FISIOLOGI SKELETAL (TULANG)

Rangka manusia tersusun dari tulang tulang (206 tulang) yang membentuk suatu
rangka tubuh. Selain tersusun dari tulang rangka tubuh di sebagian tempat juga dilengkapi
dengan kartilago (tulang rawan).
FUNGSI TULANG
1. Memberikan topangan dan bentuk pada tubuh.
2. Pergerakan.
3. Perlindungan.
4. Pembentukan sel darah (Hematopoiesis).
5. Sebagai tempat penyimpanan mineral.
Tulang rangka dibagi menjadi 3 yaitu :
1
2
3

Axial skeleton (Rangka aksial)


Appendicular skeleton (Rangka anggota tubuh)
Articaltion (Persendian)

STRUKTUR ANATOMI AXIAL SKELETON


Rangka aksial terdiri dari tulang-tulang dan bagian kartilago yang melindungi dan
menyangga organ-organ kepala, leher dan dada. Bagian rangka aksial meliputi tengkorak,
tulang hioid, osikel auditori, kolumna vertebra, sternum dan tulang iga.
Bagian-Bagian Rangka Aksial
A. TENGKORAK

Tengkorak tersusun dari 22 tulang: 8 tulang cranial dan 14 tulang fasial.


Kranium membungkus dan melindungi otak.
a Tulang frontal membentuk dahi, langi-langit rongga nasal, dan langit-langit
orbita (kantong mata).
Tulang frontal pada tahap kehidupan embrio terbentuk menjadi dua belahan

yang pada masa kanak-kanak awal berfusi dengan penuh.


Tuberositas frontal adalah dua tonjolan yang berbeda ukuran dan biasanya

lebih besar pada tengkorak muda.


Arkus supersiliar adalah dua lengkungan yang mencuat dan menyatu secara

medial oleh suatu elevasi halus yang disebut glabela.


Tepi supraorbital yang terletak dibawah lengkungan supersiliar dan
membentuk tepi orbita bagian atas. Foramen supraorbital (takik pada
beberapa tengkorak) merupakan jalan masuk arteri dan saraf.

b Tulang parietal membentuk sisi dan langit-langit kranium.


Sutura sagital yang menyatukan tulang kiri dan kanan adalah sendi mati yang

disatukan fibrokartilago.
Sutura koronal menyambung tulang parietal ke tulang frontal
Sutura lambdoidal menyambung tulang parietal ke tulang oksipital

c Tulang oksipital membentuk bagian dasar dan bagian belakang cranium.


Foramen magnum adalah pintu oval besar yang dikelilingi tulang oksipital.

Foramen ini menghubungkan rongga kranial dengan rongga spinal.


Protuberans oksipital eksternal adalah suatu proyeksi yang mencuat diatas

foramen magnum.
Kondilus oksipital adalah dua prosesus oval pada tulang oksipital yang
dengan berartikulasi vertebra serviks pertama, atlas.

d Tulang temporal membentuk dasar dan bagian sisi dari cranium.

Bagian skuamosa, bagian terbesar, merupakan lempeng pipih dan tipis yang
membentuk pelipis. Prosesus zigomatikus menonjol dari bagian skuamosa
pada setiap tulang temporal. Tonjolan tersebut bertemu dengan bagian
temporal

dari

setiap

tulang

zigomatikus

untuk

membentuk

arkus

zigomatikus.
Bagian petrous terletak di dalam dasar tengkorak dan tidak dapat dilihat dari

samping. Bagian ini berisi stuktur telinga tengah dan telinga dalam.
Bagian mastoid terletak di belakang dan di bawah liang telinga. Prosesus
mastoid adalah tonjolan membulat yang mudah teraba di belakang telinga
a Pada orang dewasa prosesus mastoideus mengandung ruang-ruang
udara, yang disebut sel-sel udara mastoid mastoid (sinus), dan
b

dipisahkan dari otak oleh sekat tulang yang tipis.


Inflamasi pada sel udaara mastoid (mastoiditis) dapat terjadi akibat

infeksi telinga tengah yang tidak diobati.


Bagian timpani terletak disisi inferiorbagian squamosa dan sisi anterior dari
bagian mastoid. Timpani berisi saluran telinga (meatus auditori eksternal dan
memiliki prosesus stiloid yang ramping untuk melekat pada ligamen stiloid.

Tulang etmoid adalah struktur penyangga penting dari rongga nasal dan

berperan dalam pembentukan orbita mata.


Lempeng plate kribriform membentuk sebagian langit langit rongga nasal
dan terperforasikan untuk jalur saraf olfaktori. Bagian krista galli (disebut
demikian karena kemiripannya dengan jengger ayam jantan) adalh prosesus
halus tringular yang menonjol kedalam rongga kranial diatas lempeng

kribriformis dan berfungsi sebagai tempat perlekatan perlapis otak.


Lempeng perpendikular menonjol kearah bawah disudut kanan lempeng
kribriform dan membentuk bagian septum nasal yang memisahkan dua

rongga nasal.
Massa leteral mengandung sel sel udara atau sinus etmoid tempat

mensekresi mukus.
Konka nasal superior dan tengah atau turbinatum. Menonjol secara medial
dan berfungsi untuk memper luas area permukaan rongga nasal.(konka nasal
inferior merupakan tulang tersendiri).

Tulang sfenoid berbentuk seperti kelalawardengan sayap terbentang. Tulang


ini membentuk dasar anterior cranium dan berartikulasi ke arah lateral

dengan tulang temporal dan ke arah anterior dengan tulang etmoit dan tulang
frontal.

Badan sfenoid memiliki suatu lekukan , sela tursika yang menjadi tempat

kelenjar hipofisis.
Sayap besar dan sayap kecil menonjol kearah lateral dari badan tulang.
Prosesus pterigoid menonjol kearah inferior dari badan tulang dan
membentuk dinding rongga nasal.

Oksikel auditori tersusun dari maleus , inkus, dan stapes (tapal kuda).

Fungsinya dalam proses pendengaran .


h Tulang wormian adalah tulang kecil yang jumlahnya bervariasi dan terletak
2

dalam sutura.
Tulang-tulang wajah tidak bersentuhan dengan otak. Tulang tersebut disatukan oleh
sutura yang tidak dapat bergerak, kecuali pada mandibura atau rahang bawah.
a Tulang nasal, membentuk penyangga hidung dan berarti kulasi dengan
septum nasal.
b Tulang palatum, membentuk bagian posterior langit-langit mulut, bagian
c

tulang orbital, dan bagian rongga nasal.


Tulang zigmatik (malar), membentuk tonjolan pada tulang pipi, setiap
prosesus temporal berartikulasi dengan prosesus zigomatikus pada tulang

temporal.
d Tulang maksilar membentuk rahang atas
1 Prosesus alveolar, mengandung soket gigi bagian atas
2
Prosesus zigomatikus, memanjang keluar untuk bersatu dengan tepi
3

infraorbital pada orbital.


Prosesus palatines, membentuk bagian anterior pada langit-langit keras.

4
e

Sinus maksilar, yang kosong sampai kerongga nasal, merupakan bagian

dari empat sinus paranasal.


Tulang lakrimal ,berukuran kecil dan tipis, terletak diantara tulang etmoid dan
maksila pada orbita, berisi suatu celah untuk lintasan duktus lakmiral, yang
mengalirkan air mata kerongga nasal.

Tulang vomer, membentuk bagian tengah langi-langit keras di antara palatum

dan maksila, serta turu membentuk septum nasal.


g Konka nasal inferior (trbinatum)
h Mandibula adalah tulang tulang rahang bagian bawah
1 Bagian alveoral berisi soket gigi bawah
2 Mandibular yang terletak di kedua sisi rahang memiliki dua prosesus,
prosesus kondiloid (berfungsi untuk artikulasi dengan tulang temporal
pada fosa mandibular), prosesus koronoid ( berfungsi sebagai tempat
3

perlekatan otot temporal).


Tulang hioid, tulang berbentuk tapal kuda yang unik karena tidak berartikulasi
dengan tulang lain, tulang hioid ditopang oleh ligamen dan otot dari prosesus

stiloideus temporal.
Sinus paranasal (frontal, edmoidal, sfenoidal dan maksilar), terdiri dari ruangruang udara dalam tulang tengkorak yang berhubungan dengan rongga nasal.
Inus tersebut berfungsi sebagai berikut:
a Memperingan tulang-tulang kepala
b Memberikan resonansi pada suara dan membantu dalam proses berbicara
c Memproduksi mukus yang mengalir kerongga nasal dan membantu
menghangatkan dan melembabkan udara yang masuk.

B. VERTEBRA

Kolumna vertebra, menyangga berat tubuh dan melindungi medulla spinalis.


Kolumna ini terdiri dari vertebra-vertebra yang dipisahkan diskus fibrokartilago
intervertebal.
a Ada tujuh tulang vertebra serviks, 12 vertebra toraks, 5 vertebra lumbal, dan
tulang vertebra sacrum yang menyatu menjadi sacrum dan tiga sampai lima
tulang koksigeal yang menyatu menjadi tulang koksiks.
b Ke-31 pasang saraf spinal keluar melalui foramina (foramen) intervertebralis

diantara vertebra yang letaknya bersebelahan


Strutur khas vertebra
a Badan atau setrum menyangga sebagian besar berat tubuh.
b Lengkung saraf
(vertebra), terbentuk dari dua pedikel dan lamina,
c

membungkus rongga saraf dan menjadi lintasan medulla spinalis.


Prosesus spinosa menonjol dari arah lamina kea rah posterior dan inferior

untuk tempt perlekatan otot.


d Prosesus transversa menjorok ke arah lateral
e Prosesus pengartikulasi inferior dan prosesus pengartikulasi superior
3

menyangga faset untuk berartikulasi dengan vertebra atas dan vertebra bawah.
Variasi regional pada karakteristik vertebra
a Vertebra serviks memiliki foramina tranversal untuk litasan arteri vertebra,
vertebra srviks pertama dan kedua dimodifikasi untuk menyangga dan
-

menggerakkan kepala.
Atlas: vertebra serviks pertama dan tidak mimiliki badan
Aksis: vertebra serviks kedua, memiliki prosesus odontoid yang menonjol ke
atas dan bersandar pada tulang atlas

Vertebra serviks ketujuh memiliki prosesus spinosa yang panjang, sehingga


dapat teraba dan terlihat pada pangkal leher. Oleh karena itu, vertebra ini
sering disebut sebagai vertebra prominens.

b Vertebra toraks memiliki prosesus spinosa panjang, yang mengarah ke bawah,


dan memiliki faset artikular pada prosesus transversus, yang digunakan untuk
c

artikulasi tulang iga.


Vertebra lumbal merupakan vertebra terpanjang dan terkuat. Prosesus

spinosanya pendek dan tebal, serta menonjol hampir searah garis horizontal.
d Sakrum adalah tulang triangular. Bagian dasar tulang ini berartikulasi dengan
vertebra lumbal kelima.

Di arah lateral, banyak terdapat foramen (lubang) pada sakrum untuk lintasan
arteri dan saraf.

Tepi anterior bagian atas sacrum adalah promontoilum sakrum suatu tanda
obstetric yang dipakai sebagai petunjuk untuk menentukan ukuran pelvis.

Koksiks (tulang ekor) menyatu dan berartikulasi dengan ujung sakrum yang
kemudian membentuk sendi dengan sedikti pergerakan. Pergerakan ini penting
selama melahirkan untuk membentuk jalur keluar kepala janin.

Lengkung pada kolumna vertebra


a Lengkung primer, yaitu konkaf atau cembung (berbentuk C) terbentuk pada
area toraks dan pelvis selama perumbuhan janin.
b Lengkung skunder , yaitu konveks atau cekung terbentuk pada spina serviks
setelah kelahiran saat bayi mulai mengangkat kepalanya, dan pada spina
lumbal saat bayi mulai berdiri dan berjalan.
c Lengkung abnormal
- Skoliosis: lengkungan lateral spina pad rotasi vertebra. Muncul selama mas
-

pertumbuhan yang cepat (masa remaja).


Kifosis (punggung bungkuk): lengkung posterior yang berlebihan pada bidang

toraks.
- Lordosis (swayback): lengkung arterior yang berlebihan pada area lumbal.
5 Gangguan pada vertebra
a Diskus terherniasi (keluar)
- Diskus interverbral terletak diantara dua badan tulang vertebra yang
berdekatan dan bertindak sebagai peredam sters di antara kedua tulang
-

tersebut.
Setiap diskus mengandung massa sentral, nucleus pulposus, yang tersusun dari
jarigan kartilago bagian luar, anulus fibrosus, anulus ini terdiri dari cincin

fibrosa konsentris yang menahan nukleus pulposus tetap ditempat.


Sejalan dengan pertambahan usia, atau cedera, anulus fibrosus kehilangan
daya elastisitasnya sehingga nukleus pulpolus keluar dari tempatnya dan

menekan medulla spinalis atau akar saraf, serta menimbulkan nyeri.


Spina bifida
Suatu defek congenital yang didalamnya dua lamina pada lengkungan vertebra
gagal menyatu di garis tengah. Sehingga menyebabkan jaringan pada medulla
spinalis menonjol. Defek sering terjadi di area lumbal.

C. TULANG STERNUM DAN IGA

Sternum (tulang dada)


Terbentuk dalam tiga bagian: manubrium atas, badan (gladiolus), dan prosesus
sifoid.

Artikulasi manubrium dengan klavikula (tulang kolar) adalah pada


insisura (takik) jugular (suprasternal), yang merupakan salah satu tanda
khas tulang yang mudah di palpasi. Dua takik kostal berartikulasi dengan
kartilago kostal dari tulang iga 1 dan 2 ke arah lateral.

Badan tulang membentuk bagian utama sternum. Takik kostal lateral


berartikulasi langsung dengan kartilago kostal tulang iga ke-8 sampai ke-

10
c Bagian inferior prosesus sifoid adalah jaringan kartilago
Tulang iga
Berartikulasi kearah posterior dengan faset tulang iga pada prosesus transversa di
vertebra toraks.
a 1-7 pasang tulang iga adalah iga sejati dan berartikulasi dengan sternum disisi
b

anterior.
8-10 pasang tulang iga adalah iga semu. Tulang ini berartikulasi secara tidak

langsung dengan sternum melalui penyatuan kartilago


Tulang iga ke-11 dan 12 adalah iga melayang yang tidak memiliki perletakan

disisi anterior.
Walaupun sebagian tulang iga memiliki karateristik tersendiri, semua tulang

memiliki beberapa cirri umum yang sama.


Bagian kepala dan tuberkel berartikulasi dengan faset dan prosesus transversus

dari vertebra
Bagian leher memiliki permukaan kasar yang berfungsi untuk perlekatan

ligamen.
Bagian batang, atau badan, dari tulang iga memiliki permukaan eksternal
berbentuk konveks untuk perlekatan otot dan suatu lintasan kostal untuk

mengakomodasi saraf dan pembuluh darah pada permukaan internal.


Tulang iga mengandung sumsum tulang merah, demikian pula dengan
sternum.

STRUKTUR ANATOMI APPENDICULAR SKELETON

Rangka apendikular terdiri dari girdel pektoral (bahu), girdel pelvis, dan tulang lengan
serta tungkai. Terdiri dari 126 tulang yang membentuk lengan, tungkai, dan tulang pectoral
serta tonjolan pelvis yang menjadi tempat melekatnya lengan dan tungkai pada rangka aksial
1

Girdel pektoral memiliki dua tulang klaviula dan skapula berfungsi untuk melekatkan
tulang lengan kerangka aksial
A. Skapula (tulang belikat) adalah tulang pipih triangular dengan tiga tepi : tepi
vertebra (medial) yang panjang terletak paralel dengan kolumna vertebra, tepi
superior yang pendek melandai kearah ujung bahu, dan tepi lateral merupakan
tepi ketiga pelengkap segitiga mengarah ke lengan.
a Bagian spina pada scapula adalah hubunga tulang yang berawal dari tepi
vertebra dan melebar saat mendekati ujung bahu.
b Spina berahir pada prosesus akromion, yang berartikulasi dengan
c

klavikula:bagian ini menggantung persendian bahu.


Prosesus korokoid adalah tonjolan berbentuk kait pada tepi superior yang

berfungsi sebagai tempat perlekatan sebagai otot dinding dada dan lengan.
d Rongga glenoit (fosa glenoit) adalah suatu ceruk dangkal yang ditemukan
pada persendian tepi superior dan lateral.Bagian ini mempertahankan letak
kepala humerus (tulang lengan).
B. Klavikula (tulang kolar) adalah tulang terbentuk S, yang secara lateral,
berartikulasi dengan prosesus akromion pada skapula dan secara mendial

dengan manubrium pada takik klavikular untuk membentuk sendi


sternoklavikular.
a Dua pertiga bagian medial dari tulang klavikula berbentuk konfeks, atau
melengkung ke depan.
b Sepertiga bagian lateral tulang klavikula berbentuk konkaf, atau
c
2

melengkung kebelakang
Klavikula berfungsi sebagai tempat perlekatan sebagian otot leher, toraks,

punggung dan lengan.


Lengan atas tersusun dari tulang lengan, tulang lengan bawah, dan tulang tangan.
A. Humerus adalah tulang tunggal pada lengan. Humerus terdiri dari bagian
kepala membulat yang masuk kedalam rongga glenoid, bagian leher yang
anatomis dan bagian batang yang memanjang kearah distal.

Dua elevasi, tuberkel besar dan tuberkel kecil, terletak diujung atas batang

tulang dan memberikan tempat untuk perlekatan otot.


b Batang tulang dibawah tuberkel menyempit menuju suatu bidang yang
disebut leher surgikal karena kecenderungan humerus untuk mengalami
c

fraktur diarea ini.


Bagian tengah batang tuang kebawah adalah tuberositas deltoid kasar

yang berfungsi untuk tempat perletakan otot deltoid.


d Bagian ujung bawah ndari tulang humerus melebar dan masuk kedalam
tonjolan epikondilus medial dan lateral tempat asal otot-otot lengan atas
dan tangan. Saraf ulnar memanjang dibelakang epikondilus medial dan
responsif terhadap tiupan atau tekanan, sehingga mengakibatkan sensasi
e

kesmutan pada tulang.


Permjukaan artikular humerus tersusun dari kapitulum lateral [kepala
kecil], yang menerima tulang radius lengan bawah, dan troklea [pullei],

tempat tulang ulna lengan bawah bergerak.


Prosesus koronoid terletek diatas troklea pada permukaan anterior; sedang
prosesus olekranon juga terletak diatas trokleal, tetapi dipermukaan
posterior. Indentasi ini berfungsi untuk menerima bagian-bagian dari

tulang lengan bawah saat tulang-tulang tersebut bergerak.


B. Tulang pada lengan bawah adalah ulna pada sisi medial dan tulang radius di
sisi lateral (sisi ibu jari) yang dihubungkan dengan suatu jaringan ikat felsibel
a Ulna
1 Ujung proksimal [ujung atas] tulang ulna tampak seperti yang terurai.
Bagian atas pulinan tersebut adalah prosesus oleklanon, yang masuk
dengan pas kedalam fosa oleknanon humerus saat lengan bawah
berekstensi punuh. Bagian bawah piihan adalah prosesus kronoid,yang
masuk dangan pas kedam frosa koronoid humerus saat lengan bawah

berefleksi penuh. Takik radial, yang terletak dibawah prosesus


2

koronoid, mengakomodasi bagian kepala dari tulang radius.


Ujung distal (bawah) tulang ulna memiliki perpanjangan pilinan batang
yang disebut kepala. Bagian ini berartikulasi dengan prosesus ulnar
tulang radius. Bagian kepala memanjang keatas prosesus stiloid tulang

ulna.
b Radius
1 Ujung proksimal tulang radius adalah kepala berbentuk diskus yang
2

berartikulasi dengan kapitulum homerus dan takik radial tulang ulna.


Tuberositas radial untuk tempat perlekatan otot biseps terletak pada

batang radius tepat dibawah bagian kepala.


Ujung distal tulang radius memiliki permjukaan karpal konkaf yang
beraktikulasi dengan tulang pergelangan tangan, sebuah takik ulnar
pada permukaan medialnya untuk berartikulasi dengan tulang ulna, dan

sebuah prosesus stiloid di sisi lateral.


C. Tulang pergelangan tangan (karpus). Pergelangan tangan terbentuk dari 8
tulang karpal ireguler yang tersusun dalam dua baris, setiap baris berisi 4
tulang.
a Barisan tulang karpal proksimal dari sisi ibbbu jari dalam posisi anatomis
terdiri dari tulang berikarenut ini:
1 Navikular (skafoid), dinamakan
2
3
4

demikian

karena

bentuknya

menyerupai perahu
Lunatum dinamakan demikian karena bentuknya seperti bula sabit
Trikuetral (triangular), dinamakan demikian memiliki tiga sudu
Pisiform, yang berarti kacang, dinamakan demikian karena ukuran dan

bentuknyameyerupai kacang.
b Barisan tulang distal terdiri dari:
1 Trapezium, sebelumnya disebut tulang multangular besar karena
2
3

permukaannyayangn banyak
Trapezoid, berukuran lebih kecil, tetapi multi sisi juga
Kapitatum, dinamakan demikian karena kepala tulang yang berat dan

besar
Hamatum, berarti kait, dinamakan demikian karena ada tonjolan

menyerupai kait, yang meluas pada sisi medial pergelangan tangan.


D. Tangan (metakarpus) tersusun dari 5 tulang metakarpal.
a semua tulang metacarpal sangat serupai, kecuali untuk ukuran panjang
metakarpal pertama pada ibu jari.
b setiap tulang metakarpal memiliki sebuah dasar proksimal yang
berartikulasi denganbarisan distal tulang karpal pergelangan tangan.
Sebuah batang, dan sebuah kepala terpilih yang berartikulasi dengan

sebuah tulang falang, atau tulang jari. Kepala tulang metakarpal


membentuk buku jari yang menonjol pada tangan.
E. Tulang jari (phalanges). Setiap jari memiliki tiga tulang yaitu tulang falang.
a setiap jari memiliki tiga tulang, yaitu tulng falang proksimal, medial dan
falang distal.
b Ibu jari hanya memiliki tulang falang proksimal dan medial.
3

Girdel pelvis mentransmisikan berat trunkus ke bagian tugkai bawah dan melindungi
organ-organ abdominal dan pelvis. Bagian ini terdiri dari dua tulang punggul (disebut
juga ossa koksa, tulang tanpa nama, atau tulang pelvis) yang bertemu pada sisi
anterior simfisis pubis dan berartikulasi di sisi posterior dengan sakrum.
a Tulang punggul menyerupai bentuk kipas angin listrik dengan sebuah poros
pemegang serta dua baling-baling.
- Poros tersebut adalah suatu kantong seperti cangkir, disebut asetabulum, yang
-

menerima kepala femur, atau tulang paha, dipersendian panggul.


Ilum adalah lempeng tulang lebar, yang menjulang ke atas dan keluar
asetabulum. Bagian ini naik posisinya sampai mencapai Krista iliaka tebal
yang dapat teraba pada posisi tangan di panggul.

Ujung anterior Krista adalah pada spina iliaka anterior superior dan ujung
posteriornya pada spina iliaka posterior superior. Spina ini menjadi tempat

perlekatan otot dan ligament.


spina iliaka anterior inferior adalah suatu tonjolan besar dibawah spina
iliaka anterior superior. Sedangkan yang tepat berada di bawah spina iliaka

posterior superior adalah spina iliaka posterior inferior.z


Di bawah spina iliaka posterior superior, tapi posterior tulang ilium
membentuk lekukan yang dalan disebut takik skiakik besar.

Tulang iskium merupakan baling-baling posterior dan inferior dari kipas. Tepi
medialnya ikut membentuk takik skiatik besar.
1 Pada sisi inferior takik skiatik besar adalah bagian spina iskial yang
2
3

menonjol, yang menjadi tempat melekatnya ligament dari sakrum.


Bagian inferior dari spina iskial adalah takik skiatik kecil.
Tuberositas iskial adalah tonjolan besar tulang iskium yang menyokong
tubuh dalam posisi duduk. Tulang ini berfungsi sebagai tempat perlekatan

otot paha posterior.


Dibagian anterior tuberositas iskial, terdapat ramus iskial ramping yang
memanjang ke arah depan dan keatas untuk menyatu dengan ramus pubis

inferioryang bmemanjang kebawah dari tulang pubis.


Tulang pubis melengkapi baling-baling anterior dan inferior tulang panggul.

Bagian ini terutama terdiri dari dua batang tulang: ramus pubis superior dan
inferior.
1 Ramus pubis superior dan ramus pubis inferior menyatu dengan
2

pasangannya dari sisi lain digaris tengah simfisis pubis


Lengkung pubis adalah sudut yang terbentuk pada persambungan tulang

pubis dibawah simfisis.


Foramen abturator adalah pembukaan besar yang dibatasi ramus iskial,
terdapat ramus iskial ramping iskial, ramus pubis inferior, ramus pubis
superior. Foramen ini merupakan foramen terbesar pada rangka dan selama

hidup dilapisi dengan membran obturator.


b perbedaan pelvis menurut jenis kelamin
Berdasarkan pengukuran dimensi rata-rata pelvis laki-laki dan perempuan,
maka sekitar 50% perempuan memiliki ginekoid, atau pelvis sejati
perempuan, yang diameternya lebih lebar dan lebih panjang disbandingkan

pelvis laki-laki, yang memiliki android, pelvis sejati laki-laki.


Pengukuran pelvis menunjukan bebragai variasi : sebenarnya, ada banya
variasi bentuk dan ukuran pelvis diantara sesama perempuan, dan juga antara

perempuan dan laki-laki.


hubungan anatimis pelvis
1 pelvis semu (besar) terikat dengan bagian atas yang menjulang dari kedua ilia
2

dan konkavitasna, serta dengan dua sayap 0pada dasar sakrum.


pelvis sejati (kecil) terbentuk dari sekrum dan koksiks, serta ileum, pubis, dan
iskium pada kedua sisinya.
Pembatas pada pembukaan pelvis sejati, atau inlet pelvis, disebut
brimpelvis. Diameter rongga pelvis berkaitan erat dengan proses
melahirkan.

Dimensi dari outlet pelvis, yang dibatasi tuberositas iskial, rimbawa sifisi

pubis, dan ujung koksiks, secara obsterik juga penting.


Saat lahir, ilium, iskium, dan pubis yang tersusun terutama dari jaringan
kartilago, terurai dan mulai terpisah. Iskium dan pubis mulai mengeras
menjadi jaringan tulang yang menyatu pada usia 7-8 tahun : osifikasi total
dari semua jaringan kartilago belum selesai sampai mencapai usia antara 17

dan 25 tahun.
Tungkai bawah secara anatomis bagian proksimal dari tungkai bawah antara girdel
pelvis dan lutut adalah paha; bagian antara lutut dan pergelangan kaki adalah tungkai.

A. Femur (paha) : tulang terpanjang, terkuat, dan terberat dari semua tulang pada
rangka tubuh.
a Ujung proksimal femur memiliki kepala yang membulat untuk
berartikulasi dengan

asetabulum.Permukaan lembut dari bagian kepala

mengalami depresi,fovea kapitis,untuk tempat perlekatan ligamen yang


menyangga kepala tulang agar tetap di tempatnya dan membawa

pembulu darah ke kepala tersebut.


Femur tidak berada pada garis vertical tubuh.Kepala femur masuk
dengan pas ke asetabulum untuk membentuk sudut sekitar 125 derajat
dari bagian leher femur;dengan demikian,batang tulang paha dapat
bergerak bebas tanpa terhalang pelvis saat paha bergerak.

Sudut femoral pada wanita biasanya lebih miring (kurang dari 125

derajat) karena pelvis lebih lebar dan femur lebih pendek.


b Di bawah bagian kepala yang tirus adalah bagian leher yang tebal,yang
terus memanjang sebagai batang.Garis intertrokanter pada permukaan
anterior dan Krista intertrokanter di permukaan posterior tulang
c

membatasi bagian leher dan bagian batang.


Ujung batas batang memiliki dua prosesus yang menonjol.Trokanter
besar dan trokanter kecil,sebagai tempat perlekatan otot untuk

menggerakkan persendian panggul.


d Bagian batang permukaannya halus dan memiliki satu tanda saja.Linea
e
1

aspera,yaitu lekuk kasar untuk perlekatan beberapa otot.


Ujung bawah batang melebar ke dalam kondilus medial dan kondilus
lateral.
Pada permukaan posterior,dua kondilus tersebut membesar dengan fosa
interkondilar yang terletak di antara keduanya.Area triangular di atas fosa

interkondilar disebut permukaan popliteal.


Pada permukaan anterior,epikondilus medial dan lateral berada di atas dua
kondilus besar.Permukaan artikular halus yang terdapat diantara kedua
kondilus adalah permukaan patelar,yang berbentuk konkaf untuk

menerima patela(tempurung lutut).


B. Tulang tungkai adalah tulang tibia medial dan tulang fibula lateral.
a Tibia adalah tulang medial yang besar;tulang ini membagi berat tubuh dari
-

femur ke bagian kaki.


Bagian kepala tulang tibia melebar ke kondilus medial dan lateral.Yang
berbentuk

konkaf

untuk berartikulasi dengan kondilus femoral.


Kartilago pipih berbentuk baji,kartilago semilunar (meniskus) medial dan
lateral (meniskus).Berada di pinggir kondilus untuk memperdalam

permukaan artikular.
Tonjolan interkondilar terletak di antara dua kondilu
Kondilus lateral menonjol untuk membentuk faset fibular,yang menerima

bagian kepala fibula.


Tuberositas tibial,yang berfungsi untuk tempat perlekatan ligament

patella,menonjol pada permukaan anterior diantara dua kondilus.


Krista tibial (anterior),lebih umum disebut tulang kering adalah punggung
batang tulang dengan permukaan anterior yang tajam dan melengkung ke
bawah.

Ujung bawah tibia melebar untuk berartikulasi dengan tulang talus


pergelangan kaki.Maleolus medial adalah tonjolan yang membentuk

benjolan (mata kaki) pada sisi medial pergelangan kaki.


Fibula adalah tulang yang paling ramping dalam tubuh,panjangnya
proposional,dan tidak menopang berat tubuh.Kegunaan tulang ini adalah
untuk menambah area yang tersedi sebagai tempat perlekatan otot pada

tungkai.
Bagian kepala fibula berartikulasi dengan faset fibular di bawah kondilus

lateral tulang tibia.


Ujung bawah batang berartikulasi secara medial dengan takik fibular pada
tulang tibia,dan memanjang ke arah lateral menjadi maleolus lateral,yang

seperti moleolus tibia lateral,dapat diraba di pergelangan kaki.


C. Pergelangan kaki dan kaki tersusun dari 26 tulang yang di atur dalam tiga
rangkaian.Tulang tarsal menyerupai tulang karpal pergelangan tangan,tetapi
berukuran lebih besar tulang metatarsal juga menyerupai tulang metakarpal
tangan,dan falang pada jari kaki juga menyerupai falang jari tangan.

Ada tujuh tulang tarsal


1 Tulang talus berartikulasi dengan maleolus medial tibia dan dengan
maleolus lateral fibula untuk membentuk persendian pergelangan
kaki.Oleh karena itu,bagian menopang seluruh berat tungkai,yang
tersebar setengah ke bawah ke arah tumit dan setengah lagi ke depan
2

pada tulang-tulang pembentuk lengkung kaki.


Tulang kalkaneus terletak di bawah talus dan menonjol di belakang talus
menjadi tulang tumit.Tulang ini menopang talus dan meredam goncangan

saat tumit menginjak tanah


Tulang navikular memiliki permukaan posterior berbentuk konkaf untuk
berartikulasi dengan talus dan permukaan anterior berbentuk konveks

untuk berartikulasi dengan tiga tulang tarsal.


Ketiga tulang kuneiform yang berbentuk baji,diberi nomor dari sisi
medial

ke

sisi

lateral,

sebagai

kuneiform

pertama,kedua,dan

ketiga.Masing-masing tulang berartikulasi dengan tulang tarsal bernomor


sama;tulang koneiform ketiga juga berartikulasi dengan tulang tarsal
ketujuh,yaitu tulang kuboid
5

tulang koneiform ini membentuk arkus

transversa yang terdapat di bawah permukaan kaki.


Tulang kuboid berartikulasi di sisi anterior dengan tulang metatarsal
keempat dan kelima di sisi posterior,tulang ini berartikulasi dengan

kalkaneus.
b Telapak kaki dan arkus longitudinal terbentuk dari lima tulang metatarsal yang
ramping.Setiap metatarsal memiliki bagian dasar,batang,dan bagian kepala.
1 Tulang-tulang metatarsal dikenal dengan urutan nomor dari satu sampai
2

lima,mulai dari sisi medial ibu jari kaki.


Bagian dasar metatarsal berartikulasi dengan tarsal.Bagian kepalanya

berartikulasi dengan falang.


Bagian kepala dari dua metatarsal pertama membentuk tumit kaki.

4
c

Bagian kepala metatarsal pertama memiliki 2 tulang sesamoid yang melekat

pada permukaan plantarnya.


Ke 14 falang pada jari jari kaki, seperti halnya falang jari tangan. Tersusun
dalam barisan proksimal, medial. Ibu jari kaki hanya memiliki falang proksimal
dan distal.

SUMBER :
Sloane, ethel. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.

You might also like