Professional Documents
Culture Documents
prevensikomplikasi
pasca
operasi
seperti
atelektasis,
pada
pasien
sistem
kardiovaskular
obesitas.Manifestasinya
meningkatkan
berupa
morbiditas
penyakit
iskemia,
lebih
jauhpada
premedikasi
akan
adanya
komplikasi
kelanjutan
dari
penumpukan
lemak
dalam
Gejala klinis
mengetahui
dilakukanpemeriksaan
kelainan
preoperatif
yg
terjadi
dengan
pada
EKG
jantung,
dapat
(elektrogardiogram)
keadaan
dimana
terjadi
gangguan
napas,
masalah
pada
adanya
penambahan
berat
badan
secara
cepat
yangditemukan
pada
premedikasi
dapat
mengindikasikan
adanya
pada
penderita
obesitas
yang
menjalani
operasi
obesitas
seringkali
sulit
mobilisasi
terutamapascaoperasi
dan
meja
operasi
dengan
rancangan
khusus
atau
vena
cava
inferior
harus
dihindari
dengan
cara
Analgesia regional
pulmonal
pascaoperasi,peningkatan
efek
obat
analgesik
pada
posisi
berdiri
dan
menggunakan
jarum
yang
jarum
Tuohy
dalam
posisi
yang
benar.Ada
beberapa
operasi
memudahkanpemberian
untuk
menghemat
profilaksis
waktu
esok
harinya
pada
pagi
hari
heparin
dan
waktu
volume
darah
yang
disebabkan
tekanan
penggantian
anestesi
menjadi
anestesi
umum
Analgesia sistemik
dengan
Penggunaan
obesitasterutama
analgesia
dengan
opioid
rute
tidak
dianjurkan
intramuskular.Jika
pada
diberlakukan
pasien
rute
napas,
bahkan
mempercepat
motilitas
usus
dan
cepat
efek
lambat
dari
analgesia
tersebut
terhadap
fungsi
kapasitas
total
dari
paru-paru
merupakan
masalah
yang
fungsional
menurun
akibat
penyempitan
saluran
terlihat
ketika
dilakukan
induksi
anestesi
dan
reservoir
oksigen
danmeningkatnya
pemakaian
aktivitas
metabolik
pada
jumlah
lemak
yang
berlebihan
kebutuhan
metabolik
dengan
gerakan
otot
bernapas
dan
terkadang
terjadi
adalah
sekuele
dari
keadaan
ini
berupa
setelahnya
akan
terjadi
gasping
atau
choking
resiko
penyakit
jantung
iskemiadan
penyakit
pasien
untuk
bernapas
dalam
dan
patensi
darijalan
kemungkinandilakukannya
intubasi
dalam
kesadaran
penuh,
teraman
dan
menggunakansuccinylcholine
cepat
dengan
untuk
diikuti
induksi
pemberian
anestesi
oksigen
yang
efek
obat-obat
penyakit
sebelumnya,retensi
tersebut,
selain
kardio-respiratori
karbondioksida,
dan
dapat
yang
mereka
yang
diberikan
telah
baru
pada
diketahui
menjalani
glukosa.
mungkinmengindikasikan
Respon
pemberian
katabolik
insulin
selama
pascaoperasi
operasi
untuk
imobilisasi
yang
lama.Polisitemia,peningkatan
tekanan
oksigen arteri dan lain-lain) yang tidak dapat dikoreksi dengan pemberian suplai
oksigen melalui masker nasal.
b.
karbondioksida di arteri.
c.
sebagai
bronchial toilet.
d.
Sianosis
Sianosis (cyanosis) adalah warna kulit dan membran mukosa kebiruan atau
pucat karena kandungan oksigen yang rendah dalam darah. Kondisi ini terutama
mencolok di bibir dan kuku. Sianosis dapat muncul dalam berbagai kondisi
medis di mana konsentrasi oksigen darah rendah, misalnya pada penyakit paruparu, kelainan jantung dan di daerah geografis yang tinggi.
Sianosis pada bagian dalam bibir (yang tidak terkena dingin), pipi, lidah dan
konjungtiva mata, dapat menjadi bukti saturasi oksigen darah rendah sekunder
karena penyakit paru atau jantung. Sianosis yang muncul di bagian luar, seperti
ujung jari, ujung hidung atau bagian luar dari bibir dapat disebabkan oleh
penurunan aliran darah ke kulit karena paparan suhu rend
Hypoxia
Hipoksemia adalah kondisi penurunan tekanan parsial oksigen dalam darah
(PaO2). Nilai normal PaO2 adalah 80-100 mmHg, sedang nilai normal saturasi
oksigen (SaO2) adalah > 95%. Dengan bertambahnya umur PaO2 akan
menurun, setiap penambahan umur satu tahun pada usia di atas 60 tahun terjadi
penurunan PaO2 sebesar 1 mmHg.
Ada 4 tipe hipoksemia, yaitu:
Hipoksia hipoksik (anoksia anoksik), ditandai dengan menurunnya PaO2
Hipoksia anemik, PaO2 normal tetapi jumlah hemoglobin yang tersedia
untuk mengangkut oksigen berkurang
Hipoksia iskemik, ditandai dengan aliran darah ke jaringan sangat lambat
sehingga oksigenasi jaringan berkurang walaupun PaO2 dan konsentrasi
hemoglobin normal
Hipoksia histotoksik, terjadi karena zat toksik sehingga sel-sel jaringan
tidak dapat memakai oksigen yang tersedia
TUJUAN PEMBERIAN O2
1.
2.
3.
2.
3.
4.
Dilakukan pada pasien dalam keadaaan gawat , coma dan lain lain
5.
syok
Kriteria Ekstubasi
Kriteria ekstubasi yang berhasil bila :
1. Vital capacity 10 15 ml/kg BB
2. Tekanan inspirasi diatas 20 cm H2O
3. PaO2 diatas 80 mm Hg
4. Kardiovaskuler dan metabolic stabil
5. Tidak ada efek sisa dari obat pelemas otot
6. reflek jalan napas sudah kembali (batuk, gag) dan penderita sudah sadar
penuh.
PEMBAGIAN OSNA
Sumbatan saluran napas atas dapat dibagi menjadi 4 derajat berdasarkan kriteria
Jackson.
1.
2.
Jackson II adalah gejala sesuai Jackson I tetapi lebih berat yaitu disertai
retraksi supra dan infraklavikula, sianosis ringan, dan pasien tampak mulai
gelisah.
3.
4.
Jackson IV ditandai dengan gejala Jackson III disertai wajah yang tampak
tegang, dan terkadang gagal napas.