You are on page 1of 2

RINGKASAN

FITHRIA TSANI YAUMIL HAJJI. Teknik Budidaya Ikan Sidat (Anguilla


sp.) di Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB)
Karawang. Dosen Pembimbing Prof. Moch. Amin Alamsjah, Ir. M.Si., Ph.D.
Ikan sidat (Anguilla sp.) merupakan salah satu komoditas perikanan
budidaya air tawar dengan nilai ekonomis tinggi. Ikan sidat memiliki nilai gizi
relatif tinggi dan rasa daging yang enak, sehingga menjadikan ikan ini banyak
diminati. Permintaan ikan sidat meningkat karena konsumen utama ikan sidat
berasal dari luar negeri, namun hal tersebut tidak didukung dengan produksi dan
pemanfaatan ikan sidat di Indonesia yang masih rendah. Tujuan dari Praktek Kerja
Lapang (PKL) ini yaitu untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan,
pengalaman, pemahaman masalah dan informasi mengenai teknik budidaya ikan
sidat.
Praktek Kerja Lapang dilaksanakan di Balai Layanan Usaha Produksi
Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang, Jawa Barat pada tanggal 20 Januari
hingga 15 Februari 2014. Metode kerja yang digunakan dalam PKL ini yaitu
metode deskriptif dengan pengambilan data meliputi data primer dan sekunder.
Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, partisipasi aktif,
studi literatur, pustaka dan laporan kegiatan.
Budidaya ikan sidat (Anguilla sp.) dibagi menjadi dua menurut tahapan
pemeliharaannya yaitu pendederan dan pembesaran. Teknik budidaya ikan sidat
meliputi kegiatan persiapan kolam, penebaran benih, pengaturan dan pemberian
pakan, sampling, pengelolaan kualitas air, pengendalian hama dan penyakit serta
pemanenan. Persiapan kolam pendederan terdiri dari pembersihan kolam,
pemberian kaporit sebanyak 50 mg/l, pengeringan selama dua hari dan pengairan.
Persiapan kolam pembesaran meliputi pembuangan lumpur hitam, pengeringan
selama tujuh hari, pengapuran sebanyak 50 mg/l dan pengairan. Benih ditebar ke
kolam pendederan dengan kepadatan 600 ekor/m2 dan 170 ekor/m2. Ikan sidat
ditebar ke kolam pembesaran dengan kepadatan 19 ekor/m2. Pakan ikan sidat
selama budidaya pakan alami dan buatan, yaitu cacing sutera dan pasta.
iv

Pemberian pakan diberikan sebanyak satu kali dalam sehari pada pukul 15.00
WIB sebanyak 0,7-3 kg. Parameter kualitas air yang diukur selama budidaya
meliputi suhu berkisar 27-30oC, salinitas 0 ppt, pH 7,69-7,88, DO 5-8 mg/l dan
amoniak 0,02-0,15 mg/l. Pengendalian terhadap hama dan penyakit dilakukan
selama budidaya berlangsung.
Budidaya membutuhkan waktu sembilan bulan hingga ikan sidat mencapai
berat tubuh 250 gram per ekor. Pemanenan dilakukan secara parsial untuk
menyesuaikan permintaan konsumen. Tingkat kelulushidupan (Survival Rate/SR)
mencapai 67% selama sembilan bulan. Pemberokan ikan sidat dilakukan sebelum
ikan dijual. Pemasaran ikan sidat dari BLUPPB Karawang tersebar ke wilayah
Bogor, Jakarta dan Tangerang. Budidaya ikan sidat di BLUPPB Karawang
memperoleh keuntungan senilai Rp. 38.159.500,-, Payback Period selama 125
hari, Return Cost Ratio (R/C) senilai 1,462 dan Break Even Point (BEP) pada
produksi 537,47 kg dengan harga Rp. 100.124,- per kilogram.

You might also like