Professional Documents
Culture Documents
Kematian jangka panjang mungkin terjadi karena selulitis, atau terjadi akibat
trombosis pada arteri dengan emboli dan infark pada serebral. Jika ada kasus dimana ada
luka tusuk pada kepala dan leher, maka wajib dilakukan untuk foto sinar-X untuk melihat
apakah ada emboli udara. Dalam luka tusuk pada leher, pisau tidak hanya melukai
pembuluh darah besar, tetapi juga trakhea, dengan tampak hasil perdarahan hebat sampai
ke bronkus.
Luka tusuk pada otak juga jarang ditemui. Sebagian besar tusukan terjadi pada mata
atau daerah temporal karena tulang pada daerah tersebut sangat tipis dibandingkan tulang
kepala yang lain. Luka tusukan pada otak tidak terlalu membahayakan, korban masih dapat
berlari dan menghindar dari pelaku. Kematian dalam kasus seperti itu terjadi karena
perdarahan intrakranial atau infeksi. Pada hasil otopsi, ukuran luka tengkorak yang
dihasilkan oleh senjata yang ditusukkan, hasilnya sama dengan ukuran senjata yang
digunakan. Perdarahan yang terjadi pada luka tusukan otak mungkin dapat mengenai
subdural, subarachnoid, intraserebral, atau kombinasi dari ketiganya.
b. Luka Tusuk di Dada
Luka tusukan yang paling bahaya terletak di daerah dada kiri. Seseorang akan
cenderung menusuk dada sebelah kiri. Selain itu, jika seseorang berniat untuk membunuh
maka orang tersebut akan menusuk pada dada sebelah kiri, hal ini karena sebagaian besar
jantung terletak di dada sebelah kiri sehingga orang tersebut berfikir korban akan lebih
cepat mati.
Luka tusukan pada dada akan mengakibatkan cedera pada jantung yang sangat
mengancam jiwa. Jarang sekali kematian disebabkan oleh luka pada tusukan di paru-paru.
Luka tusukan pada dada kanan biasanya melukai ventrikel kanan, aorta, ataupun atrium
kanan. Dan pada dada kiri biasanya melukai ventrikel kanan. Sebagian besar kematian
disebabkan kombinasi dari hematothorax, perdarahan eksternal, dan hemoperikardium.
Luka tusuk yang mengenai arteri koroner dapat sangat cepat menimbulkan kematian. Pada
luka tusuk, kerusakan pada atrium dapat lebih serius dibandingkan kerusakan dari ventrikel
karena otot ventrikel masih dapat berkontraksi, sehingga dapat memperlambat atau
mengakhiri pendarahan. Luka tusuk jantung biasanya ditemukan di depan dada dan
menembus ke belakang. Sebagian besar luka tusuk pada dada kiri juga dapat melubangi
paru-paru . Beberapa orang masih dapat bertahan pada luka tusukan jantung.
Luka tusukan dari paru-paru, menyerupai seperti tusukan pada jantung, biasanya
tertusuk pada bagian depan dada, jarang dari sisi samping, dan hanya sesekali dari sisi
belakang. Kebanyakan luka tersebut berkaitan dengan luka tusuk pada jantung. Kematian
pada luka tusukan paru-paru biasanya terjadi perdarahan besar karena hematothoraks.
Pneumotoraks pun juga dapat terjadi tetapi tidak secepat hematothoraks.Luka tusuk pada
bagian dada yang lebih rendah dapat menimbulkan cedera tidak hanya pada jantung dan
paru-paru, tetapi juga dapat melukai organ perut. Luka tusukan fatal pada perut biasanya
melukai hepar ataupun pembuluh darah utama, seperti aorta, vena cava, iliaka, atau
pembuluh mesenterika. Kadang-kadang pada luka perut kematian tidak terjadi secara
langsung tetapi korban biasanya mati karena robeknya usus sehingga terjadi peritonitis.
c. Luka Tusuk Pada Tulang Belakang
Luka tusukan pada tulang belakang juga jarang ditemui. Seperti pada luka tusukan
kepala, pisau yang digunakan dapat pecah dan ditemukan pecahannya di tulang belakang.
Cedera pada medula spinalis dapat menyebabkan kelumpuhan.
d. Luka Tusuk Pada Abdomen
Dapat menimbulkan kerusakan pada hepar, lien, gaster, pankreas, renal, vesika
urinaria, usus sehingga dapat menimbulkan perdarahan yang cukup banyak. Luka tusuk
lebih sering terjadi pada kuadran atas dari abdomen dibandingkan dengan kuadran bawah.
Kematian tidak terjadi secara langsung pada luka tusuk di abdomen. Faktanya baru
beberapa hari bahkan sampai beberapa minggu luka tusuk dapat menyebabkan kematian.
pencaharian
Kehilangan salah satu panca indera
Mendapat cacat berat
Menderita sakit lumpuh
Terganggunya daya pikir selama empat minggu lebih
Gugur atau matinya kandungan seorang perempuan.
Kualifikasi di atas secara terperinci dapat di bagi dalam empat kualifikasiderajat
luka, yaitu :6
a. Derajat 1: Orang yang bersangkutan tidak menjadi sakit atau tidak mendapat
halangan dalam melakukan pekerjaan atau jabatan.
b. Derajat 2: Orang yang bersangkutan menjadi sakit dan tidak ada halangan
untuk melakukan pekerjaan atau jabatannya
c. Derajat 3: Orang yang bersangkutan menjadi sakit dan berhalangan untuk
melakukanpekerjaan atau jabatannya.
d. Derajat 4: Orang yang bersangkutan mengalami :
Penyakit atau luka yang tidak ada harapan untuk sembuh
Dapat mendatangkan bahaya maut
Tidak dapat menjalankan pekerjaan
Tidak dapat menggunakan salah satu panca indra
Terganggu pikiran lebih dari 4 minggu
Keguguran
Hal
ini
perlu
dipahami
oleh
dokter
karena
ini
merupakan
jembatan
untuk menyampaikan derajat kualifikasi luka dari sudut pandang medik untuk
penegak hukum.2,6
Penerapan penyampaian pendapat dokter dalam VeR tentang luka yang
menimbulkan bahaya maut, misalnya bila seorang korban mendapat luka di perut yang
mengenai hati, yang menyebabkan perdarahan hebat sehingga dapat mengacam jiwa.
Walaupun pasien akhirnya sembuh tetapi di dalam VeR dokter dapat menggambarkan
keadaan ini dalam kata kata, korban mengalami luka tusuk di perut mengenai jaringan
hati yang menyebabkan perdarahan banyak yang dapat mengancam jiwa pasien.
Ungkapan ini akan mengingatkan para penegak hukum bahwa korban telah mengalami
luka berat.6