You are on page 1of 96

ep

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

P U T U S AN

ng

No. 1052 K/Pid/2006

gu

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA


MAHKAMAH

memeriksa perkara pidana

AGUNG

dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

berikut dalam perkara Terdakwa :


Nama

: EDYSON, SE.

Tempat lahir

: Medan.

ub
lik

ah

1.

Jenis kelamin

: Laki-laki.

Kebangsaan

: Indonesia.

Tempat tinggal

: Jl. Helvetia By Pass Dalam No. 103 D

ep

am

Umur / tanggal lahir : 28 tahun / 09 Januari 1977.

ah
k

Desa

Helvetia,

Kec.

Labuhan

Deli,

A
gu
ng

Pekerjaan

2.

: Budha.

In
do
ne
si

Agama

Kabupaten Deli Serdang.

: 1. Direktur Utama PT. Cipta Graha Nusantara.

2. Direktur Utama PT. Tahta Medan.

Nama

: SAIFUL ANWAR (NG KIM SENG ).

Tempat lahir

: Binjai.

: Laki-laki.

Kebangsaan

: Indonesia.

Tempat tinggal

: Jl. H. Adam Malik, Kelurahan Thehok RT.

02,

Kec.

lik

Jenis kelamin

Jambi

Selatan,

Kotamadya

ub

ah

Umur / tanggal lahir : 55 tahun / 25 Desember 1950.

Agama

: Budha.

Pekerjaan

: 1.

Komisaris

ep

ka

Jambi.

Utama PT. Cipta Graha

ah

Nusantara.

es

: Kisaran.

on

gu

Tempat lahir

: Drs. DIMAN PONIJAN.

Hal. 1 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

Nama

ng

3.

2. Komiaris Utama PT. Tahta Medan.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 1

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Umur / tanggal lahir : 44 tahun / 01 Januari 1961.


: Laki-laki.

Kebangsaan

: Indonesia.

ng

Jenis kelamin

: Jl. Perak No. 33 C / 37, RT. 015 / RW.


007, Kel. Sei Rengas Permata, Kec.
Medan Area, Kota Medan.

Agama

: Budha.

Pekerjaan

: 1. Direktur PT. Cipta Graha Nusantara.


2. Direktur PT. Tahta Medan.

Para Terdakwa ditahan oleh :

ub
lik

ah

gu

Tempat tinggal

1. Penyidik sejak tanggal 18 April 2005 s.d. 07 Mei 2005.

am

2. Perpanjangan oleh Kejaksaan sejak 08 Mei 2005 s.d. 16 Juni 2005.


3. Perpanjangan penahanan I oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sejak

ep

tanggal 17 Juni 2005 s.d. 15 Agustus 2005.

ah
k

4. Perpanjangan penahanan II oleh Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan


sejak tanggal 17 Juli 2005 s.d. 15 Agustus 2005.

In
do
ne
si

5. Jaksa Penuntut Umum sejak tanggal 2 Agustus 2005 s.d. 31 Agustus 2005.

6. Perpanjangan penahanan I oleh Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

A
gu
ng

sejak tanggal 01 September 2005 s.d. 30 September 2005.

7. Perpanjangan penahanan II oleh Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan


sejak tanggal 01 Oktober 2005 s.d. 30 Oktober 2005.

8. Majelis Hakim sejak tanggal 29 September 2005 s.d. 28 Oktober 2005.

9. Perpanjangan oleh Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sejak tanggal


29 Oktober 2005 s.d. 27 Desember 2005.

ah

ber 2005 s.d. 26 Januari 2006.

lik

10. Perpanjangan oleh Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta sejak 21 Desem-

ub

Desember 2005 s.d. 25 Pebruari 2006.

Terdakwa diajukan di muka persidangan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan


karena didakwa :

Primair :

Bahwa Terdakwa Edyson, SE selaku Direktur Utama PT. Cipta Graha

ng

Nusantara atau Direktur Utama PT. Tahta Medan, Terdakwa Saiful Anwar (Ng

on

Hal. 2 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

Kim Seng) selaku Komisaris PT. Cipta Graha Nusantara atau Komisaris PT.

es

ep

ka

11. Perpanjangan oleh Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta sejak tanggal 28

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 2

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Tahta Medan dan Terdakwa Drs. Diman Ponijan selaku Direktur PT. Cipta
Graha Nusantara atau Direktur PT. Tahta Medan pada tanggal 16 Oktober 2002

ng

sampai dengan 12 April 2005 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam
tahun 2002 sampai dengan tahun 2005 bertempat di Kantor Pusat PT. Bank
Mandiri (Tbk) Plaza Mandiri JI. Jend Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta Selatan

gu

atau setidak-tidaknya pada suatu tempat dalam wilayah hukum Pengadilan


Negeri

Jakarta

Selatan,

sehingga

Pengadilan

Negeri

Jakarta

Selatan

berwenang untuk mengadili atau setidak-tidaknya Pengadilan Negeri Jakarta

Selatan berwenang mengadili berdasarkan Pasal 84 ayat (2) KUHAP, baik

ub
lik

ah

secara sendiri-sendiri atau bersama-sama dengan E.C.W. Neloe selaku Direktur


Utama PT. Bank Mandiri, M. Sholeh Tasripan, SE, MM, selaku EVP Coordinator

Corporate & Government PT. Bank Mandiri dan I Wayan Pugeg selaku Direktur

am

Risk Management PT. Bank Mandiri (ketiganya akan diajukan sebagai


Terdakwa

dalam

berkas

perkara

terpisah),

secara

berturut-turut

telah

ep

melakukan serangkaian perbuatan yang berhubungan sedemikian rupa

ah
k

sehingga harus dipandang sebagai satu perbuatan yang diteruskan atau


berlanjut, yang secara melawan hukum telah melakukan perbuatan mem-

In
do
ne
si

perkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan
keuangan negara atau perekonomian negara, sebagai berikut :

Bahwa PT. Cipta Graha Nusantara didirikan berdasarkan Akta Notaris Drs.

A
gu
ng

Subiantoro, SH, Notaris di Jakarta Nomor 24 tanggal 23 April 2002 dan

sebagai pemilik saham adalah Terdakwa Edyson, SE, 420 lembar @ Rp. 1

juta = Rp. 420 juta dan Terdakwa Saiful Anwar (Ng Kim Seng), 180 lembar
@ Rp. 1 Juta = Rp. 180 juta ;

Bahwa pada tanggal 16 Oktober 2002 di ruang rapat saksi M. Sholeh

lik

dihadiri antara lain oleh :

1. M. Soleh Tasripan, Fachrudin Yasin dan Sucipto Prayitno, dari PT. Bank
Mandiri ;

ub

ah

Tasripan, di PT. Bank Mandiri Pusat, Jakarta Selatan telah diadakan rapat,

2. Imanadi, dari Yayasan Dana Pensiun Bank Mandiri Tiga ;

ka

3. Bambang Sabariman, dari PT. Pengelola Investama Mandiri ;

ep

4. Harry B. Haryono, Direktur Utama PT. Tahta Medan Lama ;

ah

5. Susanto Lim (Domba Mas Group), mewakili Terdakwa Edyson, SE

Agenda rapat untuk membicarakan pembelian saham PT. Tahta Medan

ng

yang dimiliki Yayasan Dana Pensiun Bank Mandiri III dan PT. Pengelola

on

Hal. 3 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

Investama Mandiri yang akan dibeli oleh Domba Mas Group Cq. PT. Cipta

es

selaku Direktur Utama PT. Cipta Graha Nusantara ;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 3

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Graha Nusantara ;

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa sebagai tindak lanjut dari rapat tanggal 16 Oktober 2002 tersebut :

ng

-- Terdakwa Diman Ponijan selaku Direktur PT. Cipta Graha Nusantara,


dengan suratnya No. 007/CGN/CF/XII/2002 tanggal 16 Desember 2002

ditujukan kepada Dana Pensiun Bank Mandiri III, isinya menyetujui untuk

gu

membeli saham PT. Tahta Medan yang dimiliki Dana Pensiun Bank

Mandiri III dengan jumlah saham sebanyak 36.810 lembar (66,35 %)

18.669 lembar = 33,65% senilai Rp. 9.334.500.000,- .dimiliki oleh PT.


Pengelola Investama Mandiri) ;

ub
lik

ah

senilai Rp. 18.246.250.000,- (saham PT. Tahta Medan lainnya sebanyak

-- Terdakwa Edyson, SE selaku Direktur Utama PT. Cipta Graha Nusantara


dengan suratnya No. 001/CGN/X/2002 tanggal 23 Oktober 2002, telah

am

mengajukan permohonan fasilitas kredit (Kredit Investasi) kepada E.C.W


Neloe (Direktur Utama PT. Bank Mandiri) untuk membeli asset kredit eks.

ep

BPPN atas nama PT. Tahta Medan sebesar US$ 18,500,000.00. dan

ah
k

kemudian Terdakwa Edyson, SE dengan suratnya Nomor 002/CGN/


X/2002 tanggal 23 Oktober 2002 telah mengajukan permohonan agar

In
do
ne
si

diberikan Bridging Loan (dana talangan) terlebih dahulu sebesar


Rp.165.000.000. 000,00 (sebelum Kredit Investasi diberikan) ;

Bahwa pada tanggal 23 Oktober 2002 saksi E.C.W. Neloe, Direktur Utama

A
gu
ng

PT. Bank Mandiri, di ruang kerjanya telah memanggil dan memerintahkan

kepada saksi Fachrudin Yasin, Group Head Corporate Relationship


Management agar permohonan PT. CGN segera diproses lebih dulu dengan

Bridging Loan dengan limit kredit Rp. 160 milyar, karena penjual asset kredit
atas nama PT. Tahta Medan meminta segera dilakukan pembayaran dan

Bahwa karena ada perintah dari saksi E.C.W. Neloe supaya Bridging Loan

lik

diproses dengan segera, maka :


-

Saksi Fachrudin Yasin selaku Group Head Corporate Relationship

ub

ah

pada saat itu ada saksi Susanto Lim ;

Management telah membuat Nota Analisa Bridging Loan No. CGR.

ka

CRM/314/2002 tanggal 23 Oktober 2002 (dibuat dalam 1 hari) tanpa

ep

dilakukan analisa secara mendalam mengenai aspek manajemen dan

ah

keuangan PT. Cipta Graha Nusantara, padahal hal tersebut seharusnya

resiko dan layak atau tidaknya PT. Cipta Graha Nusantara diberikan

Hal. 4 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

on

Nota Analisa Bridging Loan tersebut hanya ditandatangani oleh saksi

gu

ng

fasilitas kredit (Bridging Loan) ;

es

menjadi bagian yang penting yang harus dianalisa untuk mengetahui

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 4

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Fachrudin Yasin selaku Group Head Corporate Relationship Management, padahal setiap analisa kredit selain ditandatangani oleh Group

ng

Head Corporate Relationship Management juga ditandatangani oleh


pejabat Credit Analyst dan Relationship Manager ;
-

Bahwa meskipun dalam Nota Analisa Bridging Loan tersebut tidak dilakukan

gu

pembahasan secara mendalam mengenai aspek manajemen dan keuangan

PT. Cipta Graha Nusantara dan hanya ditandatangani saksi Fachrudin

Utama PT. Bank Mandiri, saksi M. Sholeh Tasripan, SE, MM selaku EVP
Coordinator Corporate & Government PT. Bank Mandiri dan saksi I Wayan

ub
lik

ah

Yasin, namun Pemutus Kredit yaitu saksi E.C.W. Neloe selaku Direktur

Pugeg selaku Direktur Risk Management PT. Bank Mandiri, tetap menyetujui Nota Analisa tersebut pada tanggal 24 Oktober 2002, oleh karena itu

am

telah menyimpang dari ketentuan perkreditan PT. Bank Mandiri yaitu


Kebijakan Perkreditan PT. Bank Mandiri (KPBM) Februari 2000 Artikel 520,

ep

dan Pedoman Pelaksanaan Kredit (PPK) tahun 1999 serta Surat Keputusan

440 ;

Bahwa hak dan kewajiban debitur yang disebut dalam Nota Analisa Bridging

In
do
ne
si

ah
k

Direksi Bank Indonesia No. 27/162/KEP/DIR tanggal 31 Maret 1995 Paragraf

Loan serta persetujuan dari Pemutus Kredit telah diberitahukan oleh PT.

A
gu
ng

Bank Mandiri dengan Surat Pemberitahuan Persetujuan Kredit (SPPK) No.


CGR.CRM/492/2002 tanggal 24 Oktober 2002 dan oleh Terdakwa Edyson
selaku Direktur Utama PT. Cipta Graha Nusantara telah disetujui dengan

cara membubuhkan tandatangannya di atas meterai Rp.6.000,- pada SPPK


tersebut ;

Bahwa berdasarkan SPPK tersebut, pemberian fasilitas Bridging Loan telah

dituangkan dalam Perjanjian Kredit No. KP-COD/032/PK-KI/2002 Akta

lik

Edyson selaku Direktur Utama PT. Cipta Graha Nusantara dan dari PT.

Bahwa Terdakwa Edyson berhak menandatangani Perjanjian Kredit No. KPCOD/032/PK-KI/2002 Akta Notaris No. 76 tanggal 25 Oktober 2002 tersebut

ep

karena telah mendapatkan persetujuan tanggal 24 Oktober 2002 dari

tara ;

Bahwa dalam Perjanjian Kredit No. KP-COD/032/PK-KI/2002 Akta Notaris


No. 76 tanggal 25 Oktober 2002 disebutkan antara lain bahwa Bridging Loan

ng

on

Hal. 5 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

diberikan sebesar Rp.160 milyar dan sumber pelunasannya dari Kredit

es

Terdakwa Saiful Anwar (Ng Kim Seng) Komisaris PT. Cipta Graha Nusan-

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ub

Bank Mandiri ditandatangani oleh saksi Ir. Bien Subiantoro ;

ka

ah

Notaris No. 76 tanggal 25 Oktober 2002 dan telah ditandatangani Terdakwa

Halaman 5

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Investasi yang akan diberikan dalam rangka refinancing pembelian asset

kredit PT. Tahta Medan dengan jumlah maksimum Rp.165.000.000.000,-

ng

atau equivalennya dalam US $ ;

Bahwa dalam rangka penerimaan dana fasilitas kredit (Bridging Loan dan

Kredit Investasi) yang akan diperoleh PT. Cipta Graha Nusantara dari PT.

gu

Bank Mandiri, Terdakwa Edyson selaku Direktur Utama PT. Cipta Graha
Nusantara telah meminta bantuan saksi Susanto Lim untuk membuka

PT. Cipta Graha Nusantara yaitu sesuai dengan Surat Kuasa tanggal 25
Oktober 2002 ;

ub
lik

ah

rekening giro, menerima dan mentransfer dana tersebut untuk kepentingan

Bahwa fasilitas kredit berupa Bridging Loan tersebut dananya telah dicairkan sebagai berikut :

am

-- Setelah perjanjian kredit ditandatangani, Credit Operations Department


(COD) dengan surat nomor : DNW.COP/COD.3277/2002 tanggal 28

ep

Oktober 2002 memberitahukan kepada PT. Bank Mandiri Cabang Jakarta

ah
k

Plaza Mandiri bahwa fasilitas Kredit Investasi Talangan (Bridging Loan)


atas nama PT. Cipta Graha Nusantara dengan limit sebesar Rp. 160

In
do
ne
si

milyar dinyatakan efektif dan dapat ditarik terhitung sejak tanggal 28

Oktober 2002 dan setelah adanya pemberitahuan tersebut maka PT.

A
gu
ng

Bank Mandiri Cabang Jakarta Plaza Mandiri Cq. saksi Gunawan selaku
Hub Outlet Cabang Jakarta Plaza Mandiri membuka rekening pinjaman

PT. Cipta Graha Nusantara No. 070-0102002628 pada tanggal 28


Oktober 2002 untuk menampung dana Bridging Loan tersebut ;

--

Kemudian Terdakwa Edyson selaku Direktur Utama PT. Cipta Graha

Nusantara dengan surat nomor 003/CGN/X/2002 tanggal 28 Oktober

lik

meminta PT. Bank Mandiri Plaza Mandiri untuk mencairkan dana


tersebut masing-masing sebesar Rp.100 milyar dan Rp. 60 milyar ke
dalam rekening giro PT. Cipta Graha Nusantara No. 070-0002176407

ub

ah

2002 dan surat nomor 006/CGN/X/2002 tanggal 29 Oktober 2002

pada PT. Bank Mandiri Cabang Jakarta Plaza Mandiri yang sebelumnya

ka

telah dibuka oleh saksi Susanto Lim berdasarkan kuasa dari Terdakwa

ep

Edyson, SE ;

ah

-- Setelah dana tersebut dipindah-bukukan ke dalam rekening giro PT. Cipta

telah menerbitkan cek No. CT.319726 tanggal 29 Oktober 2002 sebesar

ng

Rp.100 milyar dan No. CT.319727 tanggal 29 Oktober 2002 sebesar Rp.

on

Hal. 6 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

60 milyar, kemudian seluruhnya ditransfer ke rekening nomor 070-

es

Graha Nusantara No. No. 070-0002176407, maka saksi Susanto Lim

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 6

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

0002177801 atas nama saksi Ferry Tanudjaya pada Bank Mandiri


Cabang Jakarta Plaza Mandiri dan selanjutnya saksi Ferry Tanudjaya

ng

mentransfer dana tersebut ke dalam rekening nomor : 288-300-5295 atas


nama PT. Media Televisi Indonesia pada BCA Cabang Puri Indah ;

-- Latar belakang transfer dana yang bersumber dari dana fasilitas bridging

gu

loan kepada rekening PT. Media Televisi Indonesia adalah sebagai

berikut :

dari Azalea Ltd. (pemiliknya Mr. Ang Liong Pheng yang menurut
keterangan saksi Sugiharto Lim, keberadaanya di Hongkong) ;
=

ub
lik

ah

= PT. Cipta Graha Nusantara membeli asset kredit PT. Tahta Medan

Dalam rangka menerima pembayaran asset kredit PT. Tahta Medan


dari PT. Cipta Graha Nusantara, Mr. Ang Liong Pheng per telepon

am

meminta kepada

saksi Sugiharto Lim untuk membuka rekening

penampungan, tetapi karena saksi Sugiharto Lim dalam keadaan

ep

sakit, maka yang bersangkutan meminta bantuan kepada saksi Ferry

ah
k

Tanudjaya untuk membuka rekening dimaksud dan selanjutnya saksi


Ferry Tanudjaya telah membuka rekening penampungan No. 070-

In
do
ne
si

00021.77801 atas nama dirinya di Bank Mandiri Cabang Jakarta


Plaza Mandiri ;

A
gu
ng

= Setelah dana Bridging Loan tersebut masuk ke dalam rekening No.

070-00021.77801 tersebut maka dana seluruhnya sebesar Rp.160

milyar telah ditransfer oleh saksi Ferry Tanudjaya ke dalam rekening

PT. Media Televisi Indonesia. No. 288-300-5295 pada BCA Cabang


Puri

Indah yaitu berdasarkan permintaan Azalea Ltd.

Dalam

suratnya tanggal 28 Oktober 2002 yang ditandatangani Mr. Ang Liong


Pheng, hal ini dilakukan karena :

Azalea Ltd membeli asset kredit PT. Tahta Medan dari PT. Tri

lik

ah

Manunggal Mandiri Persada yang merupakan perusahaan terafi-

ub

liasi dengan PT. Media Televisi Indonesia. PT. Tri Manunggal


Mandiri Persada membeli/memenangkan lelang asset kredit PT.

ka

Tahta Medan dari BPPN dengan harga US $ 10,855,289.52

ah

ep

equivalen Rp. 97 milyar ;

Direktur PT. Tri Manunggal Mandiri Persada (saksi Hendrik

kepada Azalea Ltd agar pembayaran asset kredit PT. Tahta

ng

Medan ditransfer ke dalam rekefling PT. Media Televisi Indonesia

on

Hal. 7 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

No. 288-300-5295 pada BCA Cabang Puri Indah ;

es

Chandra) dengan suratnya tanggal 28 Oktober 2002 meminta

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 7

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa setelah dana Bridging Loan sebesar Rp.160 milyar diterima PT.

Media Televisi Indonesia, maka sebagian diantaranya yaitu sebesar Rp.

ng

105.500.000.000,- telah ditransfer kepada :

1. Surya Suhendra sebesar Rp. 5.750.000.000,- No. Rek.008-046518-086


atas nama Surya Suhendra HSBC Cabang JI. Diponegoro Medan ;

gu

2. Benua Chandra sebesar Rp. 5.750.000.000,- No. Rek.25800350 atas


nama Tansri Chandra Bank Danamon JI. Soetomo Medan ;

Irvan HSBC Cab. JI. Diponegoro Medan ;

4. Irvan sebesar Rp. 2.000.000.000,- No. Rek.008-006918-086 atas nama

ub
lik

ah

3. Irvan sebesar Rp. 3.750.000.000.- No. Rek.008-073892-086 atas nama

Andy Handiono HSBC Cab. JI. Diponegoro Medan ;

5. Suherman sebesar Rp. 9 milyar No. Rek. 5005031800 atas nama

am

Suherman Bank Panin Cab. JI. Pulau Pinang Medan ;

6. Suherman sebesar Rp. 9 milyar No. Rek. 25032285 atas nama

ep

Suherman Bank Danamon Cab. JI. Iskandar Muda Medan ;

ah
k

7. Suherman sebesar Rp. 3 milyar No. Rek. 756-19-01002-8 atas nama


Suherman Bank Lippo Cab. JI. Bandung Medan ;

Sukiman Suherman Bank Ekonomi Pusat Jakarta ;

In
do
ne
si

8. Suherman sebesar Rp. 2 milyar No. Rek. 2003006789 atas nama

A
gu
ng

9. Sjamsul Yohan sebesar Rp. 3.250.000.000,- No. Rek. 10373249 atas


nama Sjamsul Yohan Bank Danamon Cab. JI. Diponegoro Medan ;

10. Sjamsul Yohan sebesar Rp. 1.500.000.000,- No. Rek.0221270222 atas


nama Sjamsul Yohan BCA Cab. Diponegoro Medan ;

11. Sjamsul Yohan sebesar Rp. 1 milyar No. Rek. 03001.46694 atas nama
Sjamsul Yohan Bank Bali Cab. JI. Zainul Arifin ;

12. Fajar Suhendra sebesar Rp. 11.500.000.000,- No. Rek. 704231321 atas

lik

ah

nama Fajar Suhendra Bank Ekonomi Cabang Diponegoro Medan ;


13. Johanes Halim sebesar Rp. 17.250.000.000,- No. Rek. 028-30-418-5

ub

atas nama HiIda Halim BCA Cab. Wahid Hasyim Jakarta ;

14. Megahwati sebesar Rp. 2.875.000.000,- No. Rek. 088-4093-333 atas


nama Sugianto Suherman Bank Universal Cab. Medan ;

ka

ep

15. Edison Sinaga sebesar Rp. 8.625.000.000,- No. Rek. 008-007700-086


atas nama Sugianto Suherman ;

nama Susilowati BCA Cabang Taman Anggrek Jakarta.


Bahwa karena dana Bridging Loan telah dikucurkan dan ditentukan sebagai

ng

on

Hal. 8 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

pelunasannya dari Kredit Investasi yang akan diberikan kemudian, maka

es

16. Hendro sebesar Rp. 19.250.000.000,- No. Rek. 467-11-1954-6 atas

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 8

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

selanjutnya permohonan kredit investasi dari PT. Cipta Graha Nusantara

diproses oleh PT. Bank Mandiri dengan dibuatkan Nota Analisa Kredit
No.

CGR.CRM/008/2003

tanggal

13

Januari

ng

Investasi

2003

yang

ditandatangani oleh saksi S. Indah Kris Indriati (Credit Analyst), saksi


Sucipto Prayitno (Relationship Manager), saksi Choirul Anwar (Departement

gu

Head) dan saksi Fachrudin Yasin (Group Head) serta Credit Report No.
RMN.CRM/C62.029.2003 tanggal 22 Januari 2003 yang ditandatangani oleh
Ramadhan

Putranto

(Professional

Agus

B.

Simanjuntak

(Departement Head) dan saksi Fachrudin Yasin Group Head Corporate

Credit Risk (yang bersangkutan sebelumnya sebagai Group Head Corporate


Relationship Management) ;

Staff),

ub
lik

ah

D.

Bahwa dalam Nota Analisa Kredit Investasi tersebut antara lain disebutkan

am

bahwa PT. Cipta Graha Nusantara harus menyediakan self financing


sebesar US $ 9,194,860, tetapi ternyata tidak dianalisa mengenai sumber

ep

dana atau kemampuan PT. Cipta Graha Nusantara menyediakan self finan-

ah
k

cing tersebut, padahal hal tersebut seharusnya dipertimbangkan secara


mendalam mengingat self financing tersebut antara lain untuk digunakan

In
do
ne
si

menyelesaikan pembangunan Tiara Tower yang harus diselesaikan akhir

tahun 2003 dan dari hasil pendapatan Tiara Tower (jika sudah beroperasi)

A
gu
ng

akan dipergunakan untuk melunasi Kredit Investasi atas nama PT. Cipta
Graha Nusantara ;

Bahwa meskipun saksi E.C.W. Neloe selaku Direktur Utama PT. Bank

Mandiri, saksi M. Sholeh Tasripan, SE, MM selaku EVP Coordinator


Corporate & Government

PT. Bank Mandiri dan saksi I Wayan Pugeg

selaku Direktur Risk Management PT. Bank Mandiri, mengetahui bahwa

dalam Nota Analisa Kredit Investasi tersebut tidak dianalisa mengenai

lik

ah

sumber dana atau kemampuan PT. Cipta Graha Nusantara menyediakan


self financing, tetapi ternyata tetap menyetujui Nota Analisa tersebut masing-

ub

masing pada tanggal 24 Januari 2003, 20 Januari 2003 dan 23 Januari 2003,
oleh karena itu telah menyimpang dari ketentuan perkreditan PT. Bank

ep

artikel 520, dan Pedoman Pelaksanaan Kredit (PPK) tahun 1999 serta Surat

1995 paragraf 440 ;

Bahwa dalam Nota Analisa Kredit Investasi tersebut disebutkan antara lain :
1. Kredit lnvestasi diberikan US $ 18,5 juta, untuk melunasi Bridging Loan

ng

on

Hal. 9 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

sebesar Rp.160 milyar, sisanya untuk renovasi Hotel Tiara dan melan-

es

Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 27/162/KEP/DIR tanggal 31 Maret

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

Mandiri yaitu Kebijakan Perkreditan PT. Bank Mandiri (KPBM) Februari 2000

Halaman 9

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

jutkan pembangunan Tiara Tower ;

2. Debitur berkewajiban untuk menyediakan self financing sebesar US $

ng

9,194,860 yang akan digunakan untuk menyelesaikan pembangunan

Tiara Tower, merenovasi Hotel Tiara dan membeli saham PT. Tahta

Medan dan selama debitur belum melunasi kreditnya, debitur tidak

gu

diijinkan untuk memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain dari


lembaga keuangan lainnya ;

diselesaikan akhir tahun 2003 dan di dalam pelaksanaannya debitur


harus menunjuk Konsultan Pengawas rekanan PT. Bank Mandiri serta

ub
lik

ah

3. Penyelesaian pembangunan Tiara Tower dan renovasi Hotel Tiara harus

dari hasil pendapatan Tiara Tower (jika sudah beroperasi) akan


dipergunakan untuk melunasi Kredit Investasi ;

am

4. Penarikan pertama hanya dapat dilakukan untuk keperluan pelunasan


Bridging Loan senilai Rp.160 milyar dan penarikan selanjutnya sebesar

ep

US $ 722,220 atau selisih antara limit kredit dengan penarikan pertama,

ah
k

baru dapat dilaksanakan setelah debitur menyerahkan surat penunjukan


Konsultan Pengawas rekanan PT. Bank Mandiri ;

In
do
ne
si

5. Debitur berkewajiban untuk memberikan agunan antara lain berupa


bangunan Tiara Tower, Hotel Tiara, Tiara Convention Centre dan 3 (tiga)

A
gu
ng

buah rumah berikut tanahnya (6 SHGB) yang telah diikat secara yuridis

sempurna, minimal menyerahkan Cover Notes Notaris ;

6. Debitur menjamin bahwa saham PT. Tahta Medan harus dibeli debitur
paling lambat dalam waktu 6 (enam) bulan terhitung sejak Perjanjian
Kredit ditandatangani ;

Bahwa hak dan kewajiban debitur sebagaimana disebutkan dalam Nota

Analisa Kredit serta Persetujuan Kredit Investasi telah diberitahukan oleh PT.

lik

ah

Bank Mandiri kepada debitur (PT. Cipta Graha Nusantara) dalam Surat
Pemberitahuan Persetujuan Fasilitas Kredit Investasi (SPPK) Nomor

ub

selaku Direktur Utama PT. Cipta Graha Nusantara telah menyetujui dengan
cara menandatangani di atas materai Rp. 6000,- pada SPPK tersebut ;
Bahwa selanjutnya berdasarkan (SPPK) Nomor CBG.RM1/053/2003 tanggal

ep

24 Januari 2003, fasilitas Kredit Investasi tersebut dituangkan dalam

ah

ka

CBG.RM1/053/2003 tanggal 24 Januari 2003 dan Terdakwa Edyson, SE

2003 yang ditandatangani oleh Terdakwa Edyson, SE, selaku Direktur

ng

Utama PT. Cipta Graha Nusantara dan saksi Ir. Bien Subiantoro, MM, MBA,

on

Hal. 10 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

mewakili PT. Bank Mandiri ;

es

Perjanjian Kredit Nomor KP-COD/01/PK-KI/VA/2003 tanggal 27 Januari

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 10

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa Terdakwa Edyson, SE berhak menandatangani Perjanjian Kredit

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Nomor KP-COD/01/PK-KI/VA/2003 tanggal 27 Januari 2003 karena telah

ng

memperoleh Surat Persetujuan tanggal 22 Januari 2003 dari Terdakwa


Saiful Anwar (Ng Kim Seng) selaku Komisaris PT. Cipta Graha Nusantara ;
-

Bahwa meskipun Terdakwa Edyson, SE dan Terdakwa Saiful Anwar (Ng

gu

Kim Seng) mengetahui PT. Cipta Graha Nusantara tidak akan mampu untuk
menyediakan self financing sebesar yang ditentukan bank (US $ 9,194,860.),

baru 6 bulan) dan tidak/belum pernah secara nyata bergerak sebagai

perusahaan operasional serta dana/saham yang disetor hanya sebesar


Rp.600.000.000,00.
menyatakan

namun

ub
lik

ah

karena PT. Cipta Graha Nusantara baru didirikan tanggal 23 April 2002 (

ternyata

kesanggupannya

para

Terdakwa

sebagaimana

yang

tersebut

disebutkan

tetap
dalam

am

Perjanjian Kredit Investasi, padahal sebelum kredit lunas debitur tidak


diijinkan untuk memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain dari lembaga

ah
k

ep

keuangan lainnya ;

Bahwa dana fasilitas kredit investasi tersebut telah dicairkan/dilakukan


penarikan sebagai berikut :
surat

dari

Credit

Operations

Dept.

No.DNW.COP/

In
do
ne
si

Berdasarkan

--

COD.418/2003 tanggal 28 Januari 2003, PT. Bank Mandiri Cabang

A
gu
ng

Jakarta Plaza Mandiri mengaktifkan rekening fasilitas kredit investasi


valas atas nama PT. Cipta Graha Nusantara dengan No. 0700103000209
mulai tanggal 28 Januari 2003 dengan limit kredit sebesar US $

18,500,000 dan pada hari itu juga ditarik US $ 18,013,960.82 (equivalent

Rp.160 milyar) untuk melunasi fasilitas Bridging Loan atas nama PT.
Cipta Graha Nusantara pada Bank Mandiri sebesar Rp.160 milyar ;

lik

dakwa Edyson, SE, selaku Direktur Utama PT. Cipta Graha Nusantara,
maka saksi Susanto Lim telah mencairkan dan mentransfer atas sisa limit
Kredit Investasi (selisih dana Kredit Investasi dikurangi pelunasan
Bridging Loan), sebagai berikut :

ub

ah

-- Sesuai Surat Kuasa tanggal 25 Oktober 2002 yang diberikan oleh Ter-

ka

= Pada tanggal 20 Februari 2003, dilakukan penarikan (dipindah-

ep

bukukan) dengan specimen tandatangan saksi Susanto Lim sebesar

ah

US $ 479,289.18 ke dalam rekening giro valas No. 070-0002176423

= Pada tanggal 21 Februari 2003 dilakukan penarikan (dipindah-bukukan)

ng

dengan specimen tandatangan saksi Susanto Lim sebesar US $

on

Hal. 11 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

6.750,- ke dalam rekening giro valas No. 070-0002176423 atas nama

es

atas nama PT. Cipta Graha Nusantara ;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 11

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

PT. Cipta Graha Nusantara, sehingga limit kredit investasi terpakai


semua sebesar US $ 18,500,000. ;

ng

= Pada tanggal 20 Februari 2003 dari rekening No. 070-0002176423


atas nama PT. Cipta Graha Nusantara dengan specimen tandatangan saksi Susanto Lim, ditransfer melalui fasilitas IBT keluar

gu

sebesar US$ 485,000 ke rekening atas nama Yuli Hira dengan


rekening No.117.0002045367 pada Bank Mandiri ex. BDN Cabang

Jakarta Roxy Mas tanggal 20 Februari 2003 ;

Bahwa dana sisa limit Kredit Investasi sebesar US $ 485,000 tersebut

(dalam Nota Analisa disebutkan sisa limit Kredit Investasi US $ 722,220)

ub
lik

ah

tetapi setelah dana Kredit Investasi dalam bentuk US $ cair yaitu sebesar US
$ 18,500,000 terjadi perubahan kurs US $ sehingga setelah dikurangi untuk

am

melunasi Bridging Loan dalam bentuk rupiah yaitu sebesar Rp.160 milyar,
maka hanya bersisa US $ 485,000), menurut perjanjian kredit investasi

ep

penggunaannya adalah untuk renovasi Hotel Tiara dan melanjutkan

ah
k

pembangunan Tiara Tower, tetapi ternyata dana Kredit Investasi sebesar US


$ 485,000 tersebut telah disimpangkan dari tujuan penggunaannya oleh

In
do
ne
si

Terdakwa Edyson. SE karena Terdakwa tersebut telah meminta bantuan

saksi Susanto Lim (sesuai dengan Surat Kuasa tanggal 25 Oktober 2002)

A
gu
ng

untuk mentransfer sisa limit Kredit Investasi ke rekening Yuli Hira yang tidak
diketahui untuk tujuan apa transaksi tersebut dilakukan ;

Bahwa selain itu untuk penarikan sisa limit Kredit Investasi sebesar US $

485,000 tersebut, sesuai Perjanjian Kredit Investasi disyaratkan PT. Cipta

Graha Nusantara harus menunjuk Konsultan Pengawas rekanan PT. Bank


Mandiri yang bertugas untuk mengawasi pelaksanaan renovasi Hotel Tiara

Bahwa sewaktu Terdakwa Edyson, SE selaku Direktur Utama PT. Cipta

lik

Graha Nusantara mengajukan permohonan penarikan dana sisa limit Kredit


Investasi sebesar US $ 485,000 kepada PT. Bank Mandiri, sebagaimana

ub

ah

dan kelanjutan pembangunan Tiara Tower ;

tersebut dalam suratnya No. 002/CGN/B/II/2003 tanggal 5 Februari 2003 dan

ka

No. 003/CGN/B/II/2003 tanggal 6 Februari 2003, telah memberitahukan

ep

bahwa PT. Cipta Graha Nusantara telah menunjuk/memilih Konsultan

ah

Pengawas dimaksud yaitu PT. Bintang Dharma Hurip Appraisal Cabang

tersebut dicairkan, padahal kenyataannya PT. Bintang Dharma Hurip

ng

Appraisal Cabang Medan tidak pernah ditunjuk sebagai Konsultan

on

Hal. 12 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

Pengawas dan juga tidak pernah ada kontrak kerjanya ;

es

Medan dan oleh karena itu sisa limit Kredit Investasi sebesar US $ 485,000

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 12

Bahwa ternyata Terdakwa Edyson, SE, Terdakwa Saiful Anwar (Ng Kim

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Seng) dan Terdakwa Drs. Diman Ponijan masing-masing selaku Direktur

ng

Utama, Komisaris dan Direktur PT. Cipta Graha Nusantara sampai dengan

batas waktu yang ditentukan yaitu akhir tahun 2003 tidak dapat menyediakan self financing sebesar US $ 9,194,860. Sehingga kelanjutan

gu

pembangunan Tiara Tower tidak dapat dilaksanakan, hal ini mengakibatkan

angsuran pokok Kredit Investasi yang sudah jatuh tempo tidak dapat

dilakukan pembayarannya ;

Bahwa ternyata Terdakwa Edyson, SE, Terdakwa Saiful Anwar (Ng Kim

Seng) dan Terdakwa Drs. Diman Ponijan masing-masing selaku Direktur

ub
lik

ah

Utama. Komisaris dan Direktur PT. Cipta Graha Nusantara juga tidak
melaksanakan pembelian saham PT. Tahta Medan yang dimiliki oleh PT.

am

Pengelola Investama Mandiri dan juga tidak melunasi pembelian saham PT.
Tahta Medan yang dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Mandiri III (masih

ep

bersisa Rp. 3.649.250.000,-), padahal pembelian saham tersebut harus

ah
k

dilaksanakan selambat-Iambatnya 6 (enam) bulan sejak perjanjian Kredit


Investasi ditandatangani tanggal 27 Januari 2003 ;
Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 8 dalam Akta Perjanjian Kredit

In
do
ne
si

Investasi No. KP.COD/01/PK-KI/VA/2003 tanggal 27 Januari 2003, maka

A
gu
ng

pada tanggal 19 Desember 2003 telah dilakukan novasi atau pengalihan

hutang PT. Cipta Graha Nusantara kepada PT. Bank Mandiri sebesar US $
18,500,000.00 menjadi hutang PT. Tahta Medan pada PT. Bank Mandiri,
yang dituangkan dalam Akta Nomor 79 tanggal 19 Desember 2003, selain itu

juga dibuat Penegasan Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-COD/ 24/PKKI/VA/2003 tanggal 19 Desember 2003. Dengan adanya novasi dan

Penegasan Perjanjian Kredit Investasi tersebut, hutang PT. Cipta Graha

lik

kan lunas dan selanjutnya hutang tersebut menjadi hutang PT. Tahta Meaan

ub

kepada PT. Bank Mandiri ;

Bahwa kepengurusan PT. Tahta Medan yang menerima novasi hutang PT.
Cipta Graha Nusantara kepada PT. Bank Mandiri tersebut adalah sama
dengan kepengurusan PT. Cipta Graha Nusantara, yaitu :
-- Komisaris

ep

ah

Nusantara kepada PT. Bank Mandiri sebesar US $ 18,500,000.00 dinyata-

ka

: Saiful Anwar (Ng Kim Seng) ;

-- Direktur

Bahwa karena pelunasan Kredit Investasi diharapkan dari hasil pendapatan

ng

: Drs. Diman Ponijan ;

on

Hal. 13 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

Tiara Tower (jika sudah beroperasi) dan ternyata Tiara Tower tidak dapat

es

-- Direktur Utama : Edyson, SE ;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 13

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

diselesaikan pembangunannya sehingga angsuran pokok Kredit Investasi

yang sudah jatuh tempo tidak dapat dibayar, maka kemudian telah dilakukan

ng

penjadwalan kembali (rescheduling) angsuran pokok Kredit Investasi atas


nama PT. Tahta Medan

No. DNW.COP/218/Add/2005

2005 ;

Bahwa tindakan rescheduling tersebut merupakan tindakan penyelamatan

gu

tanggal 12 April

karena telah diketahui cash flow PT. Tahta Medan tidak mampu membayar

pembangunan Tiara Tower serta renovasi Hotel Tiara tidak terealisasi di


samping itu kolektibilitas kredit PT. Tahta Medan tergolong kolektibilitas 3

ub
lik

ah

kewajiban angsuran pokok sesuai jadwal yang ditetapkan dan penyelesaian

(kurang lancar) ;
-

Bahwa meskipun telah dilakukan novasi dan rescheduling, Terdakwa

am

Edyson, SE, Terdakwa Saiful Anwar (Ng Kim Seng) dan Terdakwa Drs.
Diman Ponijan masing-masing selaku Direktur Utama PT. Tahta Medan,

ep

Komisaris PT. Tahta Medan dan Direktur PT. Tahta Medan tetap tidak

ah
k

memenuhi kewajibannya seperti yang ditentukan PT. Bank Mandiri dalam


perjanjian Kredit Investasi yaitu :

In
do
ne
si

-- Tidak meyediakan self financing sebesar US $ 9,194,860 ;

-- Tidak melaksanakan pembelian saham PT. Tahta Medan yang dimiliki

A
gu
ng

oleh PT. Pengelola Investama Mandiri dan juga tidak melunasi pembelian
saham PT. Tahta Medan yang dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Mandiri
III (masih bersisa Rp. 3.649.250.000,-) ;

-- Tidak melakukan pengikatan secara yuridis sempurna terhadap agunan


berupa bangunan Tiara Tower, Hotel Tiara, Tiara Convention Centre dan

3 (tiga) buah rumah berikut tanahnya (6 SHGB) dengan Sertipikat Hak


Tanggungan (SHT) padahal fasilitas kreditnya telah dicairkan yaitu

lik

20 Februari 2003 serta pengikatan benda tidak bergerak tersebut menjadi

ub

kewajiban debitur ;

Bahwa berkaitan dengan tidak dapat diselesaikannya pembangunan Tiara


Tower, Terdakwa Drs. Diman Ponijan selaku Direktur PT. Tahta Medan

ka

ah

Bridging Loan tanggal 29 Oktober 2002 dan Kredit Investasi pada tanggal

ep

dengan suratnya No. 013/TM-DIR/II/2004 tanggal 11 Februari 2004, telah

ah

memberitahukan kepada PT. Bank Mandiri bahwa pembangunan Tiara

dasar dan lantai 1 Tiara Tower (The Song dan Restaurant Ocean Palace),

ng

padahal alasan tersebut adalah tidak benar karena :

on

Hal. 14 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

-- Pihak penyewa tidak pernah menyatakan keberatan Tiara Tower tersebut

es

Tower tidak dapat dilanjutkan karena kendala adanya penyewa di lantai

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 14

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

dilanjutkan pembangunannya ;

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

-- Pembangunan Tiara Tower sebenarnya dapat dilaksanakan tanpa meng-

ng

ganggu keberadaan penyewa dengan tiga alternatif cara penyelesaian,


yaitu baik melalui tangga service, celift service yang ada dalam bangunan

maupun lift kerja/material yang ada diluar bangunan (sesuai pendapat

gu

Ahli Ir. Ismono, MA dari Departemen Kimpraswil) ;

-- Pada saat PT. Bank Mandiri melakukan pengecekan on the spot atas

oleh saksi Fachrudin Yasin, Group Head dan saksi Sucipto Prayitno

(untuk dipergunakan sebagai bahan analisa Kredit Investasi), ternyata

ub
lik

ah

bangunan Tiara Tower pada tanggal 8-9 Januari 2003 yang dilakukan

Terdakwa Edyson, SE, Terdakwa Saiful Anwar (Ng Kim Seng) dan
Terdakwa Drs. Diman Ponijan (pada saat itu mendampingi dua pejabat

am

PT. Bank Mandiri tersebut), telah menyembunyikan informasi adanya


penyewaan tersebut padahal informasi tersebut termasuk hal yang

ep

sangat penting untuk menentukan dapat atau tidaknya permohonan

ah
k

Kredit Investasi disetujui mengingat informasi tersebut berkaitan dengan

In
do
ne
si

tahun 2003 ;

penyelesaian pembangunan Tiara Tower yang harus diselesaikan akhir

Bahwa perbuatan para Terdakwa sebagaimana diuraikan di atas telah

A
gu
ng

memperkaya :
Korporasi :

1. PT. Cipta Graha Nusantara yaitu telah memiliki dan mengelola PT. Tahta
Medan berupa Hotel Tiara Medan, Tiara Convention Centre dan Tiara
Tower ;

2. PT. Media Televisi Indonesia sebesar Rp. 54.500.000.000,- atau setidak-

lik

Orang lain :

1. Surya Suhendra sebesar Rp. 5.750.000.000,- No. Rek. 008-046518-086


atas nama Surya Suhendra HSBC Cabang JI. Diponegoro Medan ;

ub

ah

tidaknya sekitar jumlah itu ;

2. Benua Chandra sebesar Rp. 5.750.000.000,- No. Rek. 25800350 atas

ka

nama Tansri Chandra Bank Danamon JI. Soetomo Medan ;

ep

3. Irvan sebesar Rp. 3.750.000.000,- No. Rek. 008-073892-086 atas nama

ah

Irvan HSBC Cab. JI. Diponegoro Medan ;

Andy Handiono HSBC Cab. JI. Diponegoro Medan ;

ng

5. Suherman sebesar Rp. 9 milyar No. Rek. 5005031800 atas nama

on

Hal. 15 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

Suherman Bank Panin Cab. JI. Pulau Pinang Medan ;

es

4. Irvan sebesar Rp. 2.000.000.000,- No. Rek. 008-006918-086 atas nama

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 15

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

6. Suherman sebesar Rp. 9 milyar No. Rek. 25032285 atas nama


Suherman Bank Danamon Cab. JI. Iskandar Muda Medan ;

ng

7. Suherman sebesar Rp. 3 milyar No. Rek. 756-19-01002-8 atas nama


Suherman Bank Lippo Cab. JI. Bandung Medan ;

8. Suherman sebesar Rp. 2 milyar No. Rek. 2003006789 atas nama

gu

Sukiman Suherman Bank Ekonomi Pusat Jakarta ;

9. Sjamsul Yohan sebesar Rp. 3.250.000.000,- No. Rek. 10373249 atas

nama Sjamsul Yohan Bank Danamon Cab. JI. Diponegoro Medan ;

nama Sjamsul Yohan BCA Cab. Diponegoro Medan ;

ub
lik

ah

10. Sjamsul Yohan sebesar Rp. 1.500.000.000,- No. Rek. 0221270222 atas

11. Sjamsul Yohan sebesar Rp. 1 milyar No. Rek. 03001.46694 atas nama
Sjamsul Yohan Bank Bali Cab. JI. Zainul Arifin ;

am

12. Fajar Suhendra sebesar Rp. 11.500.000.000,- No. Rek. 704231321 atas
nama Fajar Suhendra Bank Ekonomi Cabang Diponegoro Medan ;

ep

13. Johanes Halim sebesar Rp. 17.250.000.000,- No. Rek. 028-30-418-5

ah
k

atas nama Hilda Halim BCA Cab. Wahid Hasyim Jakarta ;


14. Megahwati sebesar Rp. 2.875.000.000,- No. Rek. 088-4093-333 atas

In
do
ne
si

nama Sugianto Suherman Bank Universal Cab. Medan ;

15. Edison Sinaga sebesar Rp. 8.625.000.000,- No. Rek. 008-007700-086

A
gu
ng

atas nama Sugianto Suherman ;

16. Hendro sebesar Rp. 19.250.000.000,- No. Rek. 467-11-1954-6 atas


nama Susilowati BCA Cabang Taman Anggrek Jakarta ;

(Jumlah 1 s/d 16 tersebut di atas Rp. 105.500.000.000,- atau setidak-

tidaknya sekitar jumlah itu) ;

17. Yuli Hira sebesar US $ 485,000 atau setldak-tidaknya sekitar jumlah itu ;

Bahwa perbuatan para Terdakwa sebagaimana telah diuraikan di atas dapat

merugikan keuangan negara Cq. PT. Bank Mandiri sejumlah US $

lik

ah

18,500,000 atau setidak-tidaknya sekitar jumlah itu ;

ub

Perbuatan para Terdakwa tersebut di atas diatur dan diancam pidana


dalam Pasal 2 ayat (1) jo. Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999
sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang

Pasal 64 ayat (1) KUHP ;

Subsidair :

ng

Bahwa Terdakwa Edyson, SE selaku Direktur Utama PT. Cipta Graha

on

Hal. 16 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

Nusantara atau Direktur Utama PT. Tahta Medan, Terdakwa Saiful Anwar (Ng

es

ep

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo

m
ka

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 16

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Kim Seng) selaku Komisaris PT. Cipta Graha Nusantara atau Komisaris PT.
Tahta Medan dan Terdakwa Drs. Diman Ponijan selaku Direktur PT. Cipta

ng

Graha Nusantara atau Direktur PT. Tahta Medan pada tanggal 16 Oktober 2002

sampai dengan 12 April 2005 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam
tahun 2002 sampai dengan tahun 2005 bertempat di Kantor Pusat PT. Bank

gu

Mandiri (Tbk) Plaza Mandiri JI. Jend Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta Selatan

atau setidak-tidaknya pada suatu tempat dalam wilayah hukum Pengadilan


Jakarta

Selatan,

sehingga

Pengadilan

Negeri

Negeri

Jakarta

Selatan

berwenang untuk mengadili atau setidak-tidaknya Pengadilan Negeri Jakarta

ub
lik

ah

Selatan berwenang mengadili berdasarkan Pasal 84 ayat (2) KUHAP, baik

secara sendiri-sendiri atau bersama-sama Tasripan, SE, MM, selaku EVP


Coordinator Corporate & Government PT. Bank dengan E.C.W. Naloe selaku

am

Direktur Utama PT. Bank Mandiri, M. Sholeh Mandiri dan I Wayan Pugeg selaku
Direktur Risk Management PT. Bank Mandiri (ketiganya akan diajukan sebagai

ep

Terdakwa dalam berkas perkara terpisah), yang secara melawan hukum telah

ah
k

melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu

In
do
ne
si

sebagai berikut :

korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara,

Bahwa PT. Cipta Graha Nusantara didirikan berdasarkan Akta Notaris Drs.

A
gu
ng

Subiantoro, SH, Notaris di Jakarta Nomor 24 tanggal 23 April 2002 dan

sebagai pemilik saham adalah Terdakwa Edyson, SE, 420 lembar @ Rp. 1

juta = Rp. 420 juta dan Terdakwa Saiful Anwar (Ng Kim Seng), 180 lembar
@ Rp. 1 Juta = Rp. 180 juta ;

Bahwa pada tanggal 16 Oktober 2002 di ruang rapat saksi M. Sholeh

Tasripan, di PT. Bank Mandiri Pusat, Jakarta Selatan telah diadakan rapat,

lik

1. M. Soleh Tasripan, Fachrudin Yasin dan Sucipto Prayitno, dari PT. Bank
Mandiri ;

2. Imanadi, dari Yayasan Dana Pensiun Bank Mandiri Tiga ;

ub

ah

dihadiri antara lain oleh :

3. Bambang Sabariman, dari PT. Pengelola Investama Mandiri ;

ka

4. Harry B. Haryono, Direktur Utama PT. Tahta Medan Lama ;

ep

5. Susanto Lim (Domba Mas Group), mewakili Terdakwa Edyson, SE

ah

selaku Direktur Utama PT. Cipta Graha Nusantara ;

yang dimiliki Yayasan Dana Pensiun Bank Mandiri III dan PT. Pengelola

ng

Investama Mandiri yang akan dibeli oleh Domba Mas Group Cq. PT. Cipta

on

Hal. 17 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

Graha Nusantara ;

es

Agenda rapat untuk membicarakan pembelian saham PT. Tahta Medan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 17

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa sebagai tindak lanjut dari rapat tanggal 16 Oktober 2002 tersebut :

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

-- Terdakwa Diman Ponijan selaku Direktur PT. Cipta Graha Nusantara,

ng

dengan suratnya No. 007/CGN/CF/XII/2002 tanggal 16 Desember 2002

ditujukan kepada Dana Pensiun Bank Mandiri III, isinya menyetujui untuk
membeli saham PT. Tahta Medan yang dimiliki Dana Pensiun Bank

gu

Mandiri III dengan jumlah saham sebanyak 36.810 lembar (66,35 %)


senilai Rp. 18.246.250.000,- (saham PT. Tahta Medan lainnya sebanyak

Pengelola Investama Mandiri) ;

-- Terdakwa Edyson, SE selaku Direktur Utama PT. Cipta Graha Nusantara

ub
lik

ah

18.669 lembar = 33,65% senilai Rp. 9.334.500.000,- .dimiliki oleh PT.

dengan suratnya No. 001/CGN/X/2002 tanggal 23 Oktober 2002, telah


mengajukan permohonan fasilitas kredit (Kredit Investasi) kepada E.C.W

am

Neloe (Direktur Utama PT. Bank Mandiri) untuk membeli asset kredit eks
BPPN atas nama PT. Tahta Medan sebesar US$ 18,500,000.00. dan

ep

kemudian Terdakwa Edyson, SE dengan suratnya Nomor 002/CGN/

ah
k

X/2002 tanggal 23 Oktober 2002 telah mengajukan permohonan agar


diberikan Bridging Loan (dana talangan) terlebih dahulu sebesar

In
do
ne
si

Rp.165.000.000. 000,00 (sebelum Kredit Investasi diberikan) ;

Bahwa pada tanggal 23 Oktober 2002 saksi E.C.W. Neloe, Direktur Utama

A
gu
ng

PT. Bank Mandiri di ruang kerjanya telah memanggil dan memerintahkan


kepada saksi Fachrudin Yasin, Group Head Corporate Relationship
Management agar permohonan PT. CGN segera diproses lebih dulu dengan

Bridging Loan dengan limit kredit Rp. 160 milyar, karena penjual asset kredit
atas nama PT. Tahta Medan meminta segera dilakukan pembayaran, dan
pada saat itu ada saksi Susanto Lim ;

Bahwa karena ada perintah dari saksi E.C.W. Neloe supaya Bridging Loan

lik

diproses dengan segera, maka :

-- Saksi Fachrudin Yasin selaku Group Head Corporate Relationship


Management telah membuat Nota Analisa Bridging Loan No. CGR.

ub

ah

CRM/314/2002 tanggal 23 Oktober 2002 (dibuat dalam 1 hari) tanpa

ka

dilakukan analisa secara mendalam mengenai aspek manajemen dan

ep

keuangan PT. Cipta Graha Nusantara, padahal hal tersebut seharusnya

ah

menjadi bagian yang penting yang harus dianalisa untuk mengetahui

fasilitas kredit (Bridging Loan) ;


Nota Analisa Bridging Loan tersebut hanya ditandatangani oleh saksi

ng

--

on

Hal. 18 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

Fachrudin Yasin selaku Group Head Corporate Relationship Manage-

es

resiko dan layak atau tidaknya PT. Cipta Graha Nusantara diberikan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 18

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

ment, padahal setiap analisa kredit selain ditandatangani oleh Group

Head Corporate Relationship Management juga ditandatangani oleh

ng

pejabat Credit Analyst dan Relationship Manager ;

Bahwa meskipun dalam Nota Analisa Bridging Loan tersebut tidak dilakukan
pembahasan secara mendalam mengenai aspek manajemen dan keuangan

gu

PT. Cipta Graha Nusantara dan hanya ditandatangani saksi Fachrudin

Yasin, namun Pemutus Kredit yaitu saksi E.C.W. Neloe selaku Direktur

Coordinator Corporate & Government PT. Bank Mandiri dan saksi I Wayan
Pugeg selaku Direktur Risk Management PT. Bank Mandiri, tetap menye-

ub
lik

ah

Utama PT. Bank Mandiri, saksi M. Sholeh Tasripan, SE, MM selaku EVP

tujui Nota Analisa tersebut pada tanggal 24 Oktober 2002, oleh karena itu
telah menyimpang dari ketentuan perkreditan PT. Bank Mandiri yaitu

am

Kebijakan Perkreditan PT. Bank Mandiri (KPBM) Februari 2000 artikel 520,
dan Pedoman Pelaksanaan Kredit (PPK) tahun 1999 serta Surat Keputusan

ep

Direksi Bank Indonesia No. 27/162/KEP/DIR tanggal 31 Maret 1995 paragraf

ah
k

440 ;
-

Bahwa hak dan kewajiban debitur yang disebut dalam Nota Analisa Bridging

In
do
ne
si

Loan serta persetujuan dari Pemutus Kredit telah diberitahukan oleh PT.
Bank Mandiri dengan Surat Pemberitahuan Persetujuan Kredit (SPPK) No.

A
gu
ng

CGR.CRM/492/2002 tanggal 24 Oktober 2002 dan oleh Terdakwa Edyson


selaku Direktur Utama PT. Cipta Graha Nusantara telah disetujui dengan

cara membubuhkan tandatangannya di atas meterai Rp. 6.000,- pada SPPK


tersebut ;

Bahwa berdasarkan SPPK tersebut, pemberian fasilitas Bridging Loan telah

dituangkan dalam Perjanjian Kredit No. KP-COD/032/PK-KI/2002 Akta

Bank Mandiri ditandatangani oleh saksi Ir. Bien Subiantoro ;


-

ub

Bahwa Terdakwa Edyson berhak menandatangani Perjanjian Kredit No. KPCOD/032/PK-KI/2002 Akta Notaris No. 76 tanggal 25 Oktober 2002 tersebut

ka

karena telah mendapatkan persetujuan tanggal 24 Oktober 2002 dari

ep

Terdakwa Saiful Anwar (Ng Kim Seng) Komisaris PT. Cipta Graha Nusantara ;

No. 76 tanggal 25 Oktober 2002 disebutkan antara lain bahwa Bridging Loan
diberikan sebesar Rp.160 milyar dan sumber pelunasannya dari Kredit

ng

on

Hal. 19 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

Investasi yang akan diberikan dalam rangka refinancing pembelian asset

es

Bahwa daam Perjanjian Kredit No. KP-COD/032/PK-KI/2002 Akta Notaris

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

lik

Edyson selaku Direktur Utama PT. Cipta Graha Nusantara dan dari PT.

ah

Notaris No. 76 tanggal 25 Oktober 2002 dan telah ditandatangani Terdakwa

Halaman 19

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

kredit PT. Tahta Medan dengan jumlah maksimum Rp. 165.000.000.000,atau equivalennya dalam US $ ;

Bahwa dalam rangka penerimaan dana fasilitas kredit (Bridging Loan dan

ng

Kredit Investasi) yang akan diperoleh PT. Cipta Graha Nusantara dari PT.
Bank Mandiri, Terdakwa Edyson selaku Direktur Utama PT. Cipta Graha

gu

Nusantara telah meminta bantuan saksi Susanto Lim untuk membuka

rekening giro, menerima dan mentransfer dana tersebut untuk kepentingan

ah

Oktober 2002 ;

Bahwa fasilitas kredit berupa Bridging Loan tersebut dananya telah di-

ub
lik

PT. Cipta Graha Nusantara yaitu sesuai dengan Surat Kuasa tanggal 25

cairkan sebagai berikut :

-- Setelah perjanjian kredit ditandatangani, Credit Operations Department

am

(COD) dengan surat nomor : DNW.COP/COD.3277/2002 tanggal 28


Oktober 2002 memberitahukan kepada PT. Bank Mandiri Cabang Jakarta

ep

Plaza Mandiri bahwa fasilitas Kredit Investasi Talangan (Bridging Loan)

ah
k

atas nama PT. Gipta Graha Nusantara dengan limit sebesar Rp. 160
milyar dinyatakan efektif dan dapat ditarik terhitung sejak tanggal 28

In
do
ne
si

Oktober 2002 dan setelah adanya pemberitahuan tersebut maka PT.


Bank Mandiri Cabang Jakarta Plaza Mandiri Cq. saksi Gunawan selaku

A
gu
ng

Hub Outlet Cabang Jakarta Plaza Mandiri membuka rekening pinjaman

PT. Cipta Graha Nusantara No. 070-0102002628 pada tanggal 28


Oktober 2002 untuk menampung dana Bridging Loan tersebut ;

--

Kemudian Terdakwa Edyson selaku Direktur Utama PT. Cipta Graha

Nusantara dengan surat nomor 003/CGN/X/2002 tanggal 28 Oktober


2002 dan surat nomor 006/CGN/X/2002 tanggal 29 Oktober 2002

lik

tersebut masing-masing sebesar Rp. 100 milyar dan Rp.60 milyar ke


dalam rekening giro PT. Cipta Graha Nusantara No. 070-0002176407
pada PT. Bank Mandiri Cabang Jakarta Plaza Mandiri yang sebelumnya

ub

ah

meminta PT. Bank Mandiri Plaza Mandiri untuk mencairkan dana

telah dibuka oleh saksi Susanto Lim berdasarkan kuasa dari Terdakwa

ka

Edyson, SE ;

ep

-- Setelah dana tersebut dipindahbukukan ke dalam rekening giro PT. Cipta

ah

Graha Nusantara No. No. 070-0002176407, maka saksi Susanto Lim

Rp.100 milyar dan No. CT.319727 tanggal 29 Oktober 2002 sebesar Rp.

ng

60 milyar, kemudian seluruhnya ditransfer ke rekening nomor 070-

on

Hal. 20 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

0002177801 atas nama saksi Ferry Tanudjaya pada Bank Mandiri

es

telah menerbitkan cek No. CT.319726 tanggal 29 Oktober 2002 sebesar

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 20

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Cabang Jakarta Plaza Mandiri, dan selanjutnya saksi Ferry Tanudjaya

mentransfer dana tersebut ke dalam rekening nomor : 288-300-5295 atas

ng

nama PT. Media Televisi Indonesia pada BCA Cabang Puri Indah ;

-- Latar belakang transfer dana yang bersumber dari dana fasilitas bridging

loan kepada rekening PT. Media Televisi Indonesia adalah sebagai

gu

berikut :

= PT. Cipta Graha Nusantara membeli asset kredit PT. Tahta Medan dari

keterangan saksi Sugiharto Lim, keberadaanya di Hongkong) ;

Dalam rangka menerima pembayaran asset kredit PT. Tahta Medan

ub
lik

ah

Azalea Ltd. (pemiliknya Mr. Ang Liong Pheng yang menurut

dari PT. Cipta Graha Nusantara, Mr. Ang Liong Pheng per telepon
meminta kepada

saksi Sugiharto Lim untuk membuka rekening

am

penampungan, tetapi karena saksi Sugiharto Lim dalam keadaan


sakit, maka yang bersangkutan meminta bantuan kepada saksi Ferry

ep

Tanudjaya untuk membuka rekening dimaksud dan selanjutnya saksi

ah
k

Ferry Tanudjaya telah membuka rekening penampungan No. 07000021.77801 atas nama dirinya di Bank Mandiri Cabang Jakarta

In
do
ne
si

Plaza Mandiri ;

= Setelah dana Bridging Loan tersebut masuk ke dalam rekening No.

A
gu
ng

070-00021.77801 tersebut, maka dana seluruhnya sebesar Rp.160

milyar telah ditransfer oleh saksi Ferry Tanudjaya ke dalam rekening

PT. Media Televisi Indonesia. No. 288-300-5295 pada BCA Cabang


Puri Indah yaitu berdasarkan permintaan Azalea Ltd. Dalam suratnya

tanggal 28 Oktober 2002 yang ditandatangani Mr. Ang Liong Pheng,


hal ini dilakukan karena :
*

Azalea Ltd membeli aset kredit PT. Tahta Medan dari PT. Tri

lik

ah

Manunggal Mandiri Persada yang merupakan perusahaan terafiliasi dengan PT. Media Televisi Indonesia. PT. Tri Manunggal

ub

Mandiri Persada membeli/memenangkan lelang aset kredit PT.


Tahta Medan dari BPPN dengan harga US $ 10,855,289.52

Direktur PT. Tri Manunggal Mandiri Persada (saksi Hendrik

ep

ka

equivalen Rp. 97 milyar ;

Chandra) dengan suratnya tanggal 28 Oktober 2002 meminta

ah

ditransfer ke dalam rekefling PT. Media Televisi Indonesia No.

Hal. 21 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

on

Bahwa setelah dana Bridging Loan sebesar Rp. 160 milyar diterima PT.

gu

ng

288-300-5295 pada BCA Cabang Puri Indah ;

es

kepada Azalea Ltd agar pembayaran aset kredit PT. Tahta Medan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 21

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Media Televisi Indonesia, maka sebagian diantaranya yaitu sebesar Rp.


105.500.000.000,- telah ditransfer kepada :

ng

1. Surya Suhendra sebesar Rp. 5.750.000.000,- No. Rek. 008-046518-086


atas nama Surya Suhendra HSBC Cabang JI. Diponegoro Medan ;

2. Benua Chandra sebesar Rp. 5.750.000.000,- No. Rek. 25800350 atas

gu

nama Tansri Chandra Bank Danamon JI. Soetomo Medan ;

3. Irvan sebesar Rp. 3.750.000.000.- No. Rek. 008-073892-086 atas nama

4. Irvan sebesar Rp. 2.000.000.000,- No. Rek. 008-006918-086 atas nama


Andy Handiono HSBC Cab. JI. Diponegoro Medan ;

ub
lik

ah

Irvan HSBC Cab. JI. Diponegoro Medan ;

5. Suherman sebesar Rp. 9 milyar No. Rek. 5005031800 atas nama


Suherman Bank Panin Cab. JI. Pulau Pinang Medan ;

am

6. Suherman sebesar Rp. 9 milyar No. Rek. 25032285 atas nama


Suherman Bank Danamon Cab. JI. Iskandar Muda Medan ;

ep

7. Suherman sebesar Rp. 3 milyar No. Rek. 756-19-01002-8 atas nama

ah
k

Suherman Bank Lippo Cab. JI. Bandung Medan ;

Sukiman Suherman Bank Ekonomi Pusat Jakarta ;

In
do
ne
si

8. Suherman sebesar Rp. 2 milyar No. Rek. 2003006789 atas nama

9. Sjamsul Yohan sebesar Rp. 3.250.000.000,- No. Rek. 10373249 atas

A
gu
ng

nama Sjamsul Yohan Bank Danamon Cab. JI. Diponegoro Medan ;

10. Sjamsul Yohan sebesar Rp. 1.500.000.000,- No. Rek. 0221270222 atas
nama Sjamsul Yohan BCA Cab. Diponegoro Medan ;

11. Sjamsul Yohan sebesar Rp. 1 milyar No. Rek. 03001.46694 atas nama
Sjamsul Yohan Bank Bali Cab. JI. Zainul Arifin ;

12. Fajar Suhendra sebesar Rp. 11.500.000.000,- No. Rek. 704231321 atas
nama Fajar Suhendra Bank Ekonomi Cabang Diponegoro Medan ;

lik

ah

13. Johanes Halim sebesar Rp. 17.250.000.000,- No. Rek. 028-30-418-5


atas nama HiIda Halim BCA Cab. Wahid Hasyim Jakarta ;

nama Sugianto Suherman Bank Universal Cab. Medan ;

ka

15. Edison Sinaga sebesar Rp. 8.625.000.000,- No. Rek. 008-007700-086

ep

atas nama Sugianto Suherman ;

16. Hendro sebesar Rp. 19.250.000.000,- No. Rek. 467-11-1954-6 atas

Bahwa karena dana Bridging Loan telah dikucurkan dan ditentukan sebagai
pelunasannya dari Kredit Investasi yang akan diberikan kemudian, maka

ng

on

Hal. 22 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

selanjutnya permohonan Kredit Investasi dari PT. Cipta Graha Nusantara

es

nama Susilowati BCA Cabang Taman Anggrek Jakarta.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ub

14. Megahwati sebesar Rp. 2.875.000.000,- No. Rek. 088-4093-333 atas

Halaman 22

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Investasi

No.

diproses oleh PT. Bank Mandiri dengan dibuatkan Nota Analisa Kredit
CGR.CRM/008/2003

tanggal

13

Januari

2003

yang

ng

ditandatangani oleh saksi S. Indah Kris Indriati (Credit Analyst), saksi


Sucipto Prayitno (Relationship Manager), saksi Choirul Anwar (Departement
Head) dan saksi Fachrudin Yasin (Group Head) serta Credit Report No.

gu

RMN.CRM/C62.029.2003 tanggal 22 Januari 2003 yang ditandatangani oleh


D.

Ramadhan

Putranto

(Professional

Staff),

Agus

B.

Simanjuntak

Credit Risk (yang bersangkutan sebelumnya sebagai Group Head Corporate


Relationship Management) ;

ub
lik

ah

(Departement Head) dan saksi Fachrudin Yasin Group Head Corporate

Bahwa dalam Nota Analisa Kredit Investasi tersebut antara lain disebutkan
bahwa PT. Cipta Graha Nusantara harus menyediakan self financing

am

sebesar US $ 9,194,860, tetapi ternyata tidak dianalisa mengenai sumber


dana atau kemampuan PT. Cipta Graha Nusantara menyediakan self finan-

ep

cing tersebut, padahal hal tersebut seharusnya dipertimbangkan secara

ah
k

mendalam mengingat self financing tersebut antara lain untuk digunakan


menyelesaikan pembangunan Tiara Tower yang harus diselesaikan akhir

In
do
ne
si

tahun 2003 dan dari hasil pendapatan Tiara Tower (jika sudah beroperasi)
akan dipergunakan untuk melunasi Kredit Investasi atas nama PT. Cipta

A
gu
ng

Graha Nusantara ;

Bahwa meskipun saksi E.C.W. Neloe selaku Direktur Utama PT. Bank

Mandiri, saksi M. Sholeh Tasripan, SE, MM selaku EVP Coordinator


Corporate & Government PT. Bank Mandiri dan saksi I Wayan Pugeg selaku

Direktur Risk Management PT. Bank Mandiri, mengetahui bahwa dalam

Nota Analisa Kredit Investasi tersebut tidak dianalisa mengenai sumber dana

atau kemampuan PT. Cipta Graha Nusantara menyediakan self financing,

lik

ah

tetapi ternyata tetap menyetujui Nota Analisa tersebut masing-masing pada


tanggal 24 Januari 2003, 20 Januari 2003 dan 23 Januari 2003, oleh karena

ub

itu telah menyimpang dari ketentuan perkreditan PT. Bank Mandiri yaitu
Kebijakan Perkreditan PT. Bank Mandiri (KPBM) Februari 2000 artikel 520,

ep

Direksi Bank Indonesia No. 27/162/KEP/DIR tanggal 31 Maret 1995 paragraf


440 ;

1. Kredit lnvestasi diberikan US $ 18,5 juta, untuk melunasi Bridging Loan


sebesar Rp.160 milyar, sisanya untuk renovasi Hotel Tiara dan melan-

ng

on

Hal. 23 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

jutkan pembangunan Tiara Tower ;

es

Bahwa dalam Nota Analisa Kredit Investasi tersebut disebutkan antara lain :

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

dan Pedoman Pelaksanaan Kredit (PPK) tahun 1999 serta Surat Keputusan

Halaman 23

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

2. Debitur berkewajiban untuk menyediakan self financing sebesar US $

9,194,860 yang akan digunakan untuk menyelesaikan pembangunan

ng

Tiara Tower, merenovasi Hotel Tiara dan membeli saham PT. Tahta

Medan dan selama debitur belum melunasi kreditnya, debitur tidak


diijinkan untuk memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain dari

gu

lembaga keuangan lainnya ;

3. Penyelesaian pembangunan Tiara Tower dan renovasi Hotel Tiara harus

harus menunjuk Konsultan Pengawas rekanan PT. Bank Mandiri serta

dari hasil pendapatan Tiara Tower (jika sudah beroperasi) akan

ub
lik

ah

diselesaikan akhir tahun 2003 dan di dalam pelaksanaannya debitur

dipergunakan untuk melunasi Kredit Investasi ;

4. Penarikan pertama hanya dapat dilakukan untuk keperluan pelunasan

am

Bridging Loan senilai Rp.160 milyar dan penarikan selanjutnya sebesar


US $ 722,220 atau selisih antara limit kredit dengan penarikan pertama,

ep

baru dapat dilaksanakan setelah debitur menyerahkan surat penunjuk-

ah
k

kan Konsultan Pengawas rekanan PT. Bank Mandiri ;


5. Debitur berkewajiban untuk memberikan agunan antara lain berupa

In
do
ne
si

bangunan Tiara Tower, Hotel Tiara, Tiara Convention Centre dan 3 (tiga)
buah rumah berikut tanahnya (6 SHGB) yang telah diikat secara yuridis

A
gu
ng

sempurna, minimal menyerahkan Cover Notes Notaris ;

6. Debitur menjamin bahwa saham PT. Tahta Medan harus dibeli debitur
paling lambat dalam waktu 6 (enam) bulan terhitung sejak Perjanjian
Kredit ditandatangani ;

Bahwa hak dan kewajiban debitur sebagaimana disebutkan dalam Nota

Analisa Kredit serta Persetujuan Kredit Investasi telah diberitahukan oleh PT.
Bank Mandiri kepada debitur (PT. Cipta Graha Nusantara) dalam Surat

lik

CBG.RM1/053/2003 tanggal 24 Januari 2003 dan Terdakwa Edyson, SE

ub

selaku Direktur Utama PT. Cipta Graha Nusantara telah menyetujui dengan
cara menandatangani di atas materai Rp. 6000,- pada SPPK tersebut ;
-

Bahwa selanjutnya berdasarkan (SPPK) Nomor CBG.RM1/053/2003 tanggal


24 Januari 2003, fasilitas Kredit Investasi tersebut dituangkan dalam

ep

ka

ah

Pemberitahuan Persetujuan Fasilitas Kredit Investasi (SPPK) Nomor

Perjanjian Kredit Nomor KP-COD/01/PK-KI/VA/2003 tanggal 27 Januari

ah

Utama PT. Cipta Graha Nusantara dan saksi Ir. Bien Subiantoro, MM, MBA,

Hal. 24 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

on

Bahwa Terdakwa Edyson, SE berhak menandatangani Perjanjian Kredit

gu

ng

mewakili PT. Bank Mandiri ;

es

2003 yang ditandatangani oleh Terdakwa Edyson, SE, selaku Direktur

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 24

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Nomor KP-COD/01/PK-KI/VA/2003 tanggal 27 Januari 2003 karena telah


memperoleh Surat Persetujuan tanggal 22 Januari 2003 dari Terdakwa

ng

Saiful Anwar (Ng Kim Seng) selaku Komisaris PT. Cipta Graha Nusantara ;

Bahwa meskipun Terdakwa Edyson, SE dan Terdakwa Saiful Anwar (Ng

Kim Seng) mengetahui PT. Cipta Graha Nusantara tidak akan mampu untuk

gu

menyediakan self financing sebesar yang ditentukan bank (US $ 9,194,860.),

karena PT. Cipta Graha Nusantara baru didirikan tanggal 23 April 2002 (

perusahaan operasional serta dana/saham yang disetor hanya sebesar


Rp.600.000.000,00.
menyatakan

namun

ternyata

para

Terdakwa

tersebut

ub
lik

ah

baru 6 bulan) dan tidak/belum pernah secara nyata bergerak sebagai

kesanggupannya

sebagaimana

yang

disebutkan

tetap

dalam

Perjanjian Kredit Investasi, padahal sebelum kredit lunas debitur tidak

am

diijinkan untuk memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain dari lembaga
keuangan lainnya ;

Bahwa dana fasilitas kredit investasi tersebut telah dicairkan/dilakukan

ep

ah
k

penarikan sebagai berikut :


--

Berdasarkan

surat

dari

Credit

Operations

Dept.

No.DNW.COP/

In
do
ne
si

COD.418/2003 tanggal 28 Januari 2003, PT. Bank Mandiri Cabang


Jakarta Plaza Mandiri mengaktifkan rekening fasilitas kredit investasi

A
gu
ng

valas atas nama PT. Cipta Graha Nusantara dengan No. 0700103000209
mulai tanggal 28 Januari 2003 dengan limit kredit sebesar US $

18,500,000 dan pada hari itu juga ditarik US $ 18,013,960.82 (equivalent

Rp.160 milyar) untuk melunasi fasilitas Bridging Loan atas nama PT.
Cipta Graha Nusantara pada Bank Mandiri sebesar Rp.160 milyar ;

-- Sesuai Surat Kuasa tanggal 25 Oktober 2002 yang diberikan oleh Ter-

lik

maka saksi Susanto Lim telah mencairkan dan mentransfer atas sisa limit
Kredit Investasi (selisih dana Kredit Investasi dikurangi pelunasan
Bridging Loan), sebagai berikut :

ub

ah

dakwa Edyson, SE, selaku Direktur Utama PT. Cipta Graha Nusantara,

= Pada tanggal 20 Februari 2003, dilakukan penarikan (dipindah-

ka

bukukan) dengan specimen tandatangan saksi Susanto Lim sebesar

ep

US $ 479,289.18 ke dalam rekening giro valas No. 070-0002176423

ah

atas nama PT. Cipta Graha Nusantara ;

dengan specimen tandatangan saksi Susanto Lim sebesar US $

ng

6.750,- ke dalam rekening giro valas No. 070-0002176423 atas nama

on

Hal. 25 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

PT. Cipta Graha Nusantara, sehingga limit kredit investasi terpakai

es

= Pada tanggal 21 Februari 2003 dilakukan penarikan (dipindah-bukukan)

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 25

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

semua sebesar US $ 18,500,000. ;

= Pada tanggal 20 Februari 2003 dari rekening No. 070-0002176423

ng

atas nama PT. Cipta Graha Nusantara dengan specimen tandatangan saksi Susanto Lim, ditransfer melalui fasilitas IBT keluar

sebesar US$ 485,000 ke rekening atas nama Yuli Hira dengan

gu

rekening No.117.0002045367 pada Bank Mandiri ex. BDN Cabang


Jakarta Roxy Mas tanggal 20 Februari 2003 ;

Bahwa dana sisa limit Kredit Investasi sebesar US $ 485,000 tersebut

(dalam Nota Analisa disebutkan sisa limit Kredit Investasi US $ 722,220


tetapi setelah dana Kredit Investasi dalam bentuk US $ cair yaitu sebesar US

ub
lik

ah

$ 18,500,000 terjadi perubahan kurs US $ sehingga setelah dikurangi untuk


melunasi Bridging Loan dalam bentuk rupiah yaitu sebesar Rp.160 milyar,

am

maka hanya bersisa US $ 485,000), menurut perjanjian kredit investasi


penggunaannya adalah untuk renovasi Hotel Tiara dan melanjutkan

ep

pembangunan Tiara Tower, tetapi ternyata dana Kredit Investasi sebesar US

ah
k

$ 485,000 tersebut telah disimpangkan dari tujuan penggunaannya oleh


Terdakwa Edyson. SE karena Terdakwa tersebut telah meminta bantuan

In
do
ne
si

saksi Susanto Lim (sesuai dengan Surat Kuasa tanggal 25 Oktober 2002)
untuk mentransfer sisa limit Kredit Investasi ke rekening Yuli Hira yang tidak

A
gu
ng

diketahui untuk tujuan apa transaksi tersebut dilakukan ;

Bahwa selain itu untuk penarikan sisa limit Kredit Investasi sebesar US $

485,000 tersebut, sesuai Perjanjian Kredit Investasi disyaratkan PT. Cipta

Graha Nusantara harus menunjuk Konsultan Pengawas rekanan PT. Bank


Mandiri yang bertugas untuk mengawasi pelaksanaan renovasi Hotel Tiara
dan kelanjutan pembangunan Tiara Tower ;

Bahwa sewaktu Terdakwa Edyson. SE selaku Direktur Utama PT. Cipta

lik

ah

Graha Nusantara mengajukan permohonan penarikan dana sisa limit Kredit


Investasi sebesar US $ 485,000 kepada PT. Bank Mandiri, sebagaimana

ub

tersebut dalam suratnya No. 002/CGN/B/II/2003 tanggal 5 Februari 2003 dan


No. 003/CGN/B/II/2003 tanggal 6 Februari 2003, telah memberitahukan

ka

bahwa PT. Cipta Graha Nusantara telah menunjuk/memilih Konsultan

ep

Pengawas dimaksud yaitu PT. Bintang Dharma Hurip Appraisal Cabang


Medan dan oleh karena itu sisa limit Kredit Investasi sebesar US $ 485,000

ah

Appraisal Cabang Medan tidak pernah ditunjuk sebagai Konsultan

Hal. 26 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

on

Bahwa ternyata Terdakwa Edyson, SE, Terdakwa Saiful Anwar (Ng Kim

gu

ng

Pengawas dan juga tidak pernah ada kontrak kerjanya ;

es

tersebut dicairkan, padahal kenyataannya PT. Bintang Dharma Hurip

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 26

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Seng) dan Terdakwa Drs. Diman Ponijan masing-masing selaku Direktur


Utama, Komisaris dan Direktur PT. Cipta Graha Nusantara sampai dengan

ng

batas waktu yang ditentukan yaitu akhir tahun 2003 tidak dapat menyediakan self financing sebesar US $ 9,194,860. Sehingga kelanjutan

pembangunan Tiara Tower tidak dapat dilaksanakan, hal ini mengakibatkan

gu

angsuran pokok Kredit Investasi yang sudah jatuh tempo tidak dapat
dilakukan pembayarannya ;

Bahwa ternyata Terdakwa Edyson, SE, Terdakwa Saiful Anwar (Ng Kim

Seng) dan Terdakwa Drs. Diman Ponijan masing-masing selaku Direktur


Utama. Komisaris dan Direktur PT. Cipta Graha Nusantara juga tidak

ub
lik

ah

melaksanakan pembelian saham PT. Tahta Medan yang dimiliki oleh PT.
Pengelola Investama Mandiri dan juga tidak melunasi pembelian saham PT.

am

Tahta Medan yang dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Mandiri III (masih
bersisa Rp. 3.649.250.000,-), padahal pembelian saham tersebut harus

ep

dilaksanakan selambat-Iambatnya 6 (enam) bulan sejak perjanjian Kredit

ah
k

Investasi ditandatangani tanggal 27 Januari 2003 ;


-

Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 8 dalam Akta Perjanjian Kredit

In
do
ne
si

Investasi No. KP.COD/01/PK-KI/VA/2003 tanggal 27 Januari 2003, maka

pada tanggal 19 Desember 2003 telah dilakukan novasi atau pengalihan

A
gu
ng

hutang PT. Cipta Graha Nusantara kepada PT. Bank Mandiri sebesar US $
18,500,000.00 menjadi hutang PT. Tahta Medan pada PT. Bank Mandiri,
yang dituangkan dalam Akta Nomor 79 tanggal 19 Desember 2003, selain itu

juga dibuat Penegasan Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-COD/ 24/PKKI/VA/2003 tanggal 19 Desember 2003. Dengan adanya novasi dan

Penegasan Perjanjian Kredit Investasi tersebut, hutang PT. Cipta Graha

kepada PT. Bank Mandiri ;

Bahwa kepengurusan PT. Tahta Medan yang menerima novasi hutang PT.

ub

Cipta Graha Nusantara kepada PT. Bank Mandiri tersebut adalah sama

-- Komisaris

: Saiful Anwar (Ng Kim Seng)

ep

ka

dengan kepengurusan PT. Cipta Graha Nusantara, yaitu :

-- Direktur Utama : Edyson, SE

Bahwa karena pelunasan Kredit Investasi diharapkan dari hasil pendapatan


Tiara Tower (jika sudah beroperasi) dan ternyata Tiara Tower tidak dapat

ng

on

Hal. 27 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

diselesaikan pembangunannya sehingga angsuran pokok Kredit Investasi

es

: Drs. Diman Ponijan

-- Direktur

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

lik

kan lunas dan selanjutnya hutang tersebut menjadi hutang PT. Tahta Medan

ah

Nusantara kepada Pr. Bank Mandiri sebesar US $ 18,500,000.00 dinyata-

Halaman 27

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

yang sudah jatuh tempo tidak dapat dibayar, maka kemudian telah dilakukan
penjadwalan kembali (rescheduling) angsuran pokok Kredit Investasi atas
No. DNW.COP/218/Add/2005

ng

nama PT. Tahta Medan


2005 ;
-

tanggal 12 April

Bahwa tindakan rescheduling tersebut merupakan tindakan penyelamatan

gu

karena telah diketahui cash flow PT. Tahta Medan tidak mampu membayar

kewajiban angsuran pokok sesuai jadwal yang ditetapkan dan penyelesaian

samping itu kolektibilitas kredit PT. Tahta Medan tergolong kolektibilitas 3


(kurang lancar) ;

ub
lik

ah

pembangunan Tiara Tower serta renovasi Hotel Tiara tidak terealisasi di

Bahwa meskipun telah dilakukan novasi dan rescheduling, Terdakwa


Edyson, SE, Terdakwa Saiful Anwar (Ng Kim Seng) dan Terdakwa Drs.

am

Diman Ponijan masing-masing selaku Direktur Utama PT. Tahta Medan,


Komisaris PT. Tahta Medan dan Direktur PT. Tahta Medan tetap tidak

ep

memenuhi kewajibannya seperti yang ditentukan PT. Bank Mandiri dalam

ah
k

perjanjian Kredit Investasi yaitu :

-- Tidak meyediakan self financing sebesar US $ 9,194,860 ;

In
do
ne
si

-- Tidak melaksanakan pembelian saham PT. Tahta Medan yang dimiliki

oleh PT. Pengelola Investama Mandiri dan juga tidak melunasi pembelian

A
gu
ng

saham PT. Tahta Medan yang dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Mandiri
III (masih bersisa Rp. 3.649.250.000,-) ;

-- Tidak melakukan pengikatan secara yuridis sempurna terhadap agunan


berupa bangunan Tiara Tower, Hotel Tiara, Tiara Convention Centre dan

3 (tiga) buah rumah berikut tanahnya (6 SHGB) dengan Sertipikat Hak


Tanggungan (SHT) padahal fasilitas kreditnya telah dicairkan yaitu

lik

20 Februari 2003 serta pengikatan benda tidak bergerak tersebut menjadi


kewajiban debitur ;
-

Bahwa berkaitan dengan tidak dapat diselesaikannya pembangunan Tiara

ub

ah

Bridging Loan tanggal 29 Oktober 2002 dan Kredit Investasi pada tanggal

Tower, Terdakwa Drs. Diman Ponijan selaku Direktur PT. Tahta Medan

ka

dengan suratnya No. 013/TM-DIR/II/2004 tanggal 11 Februari 2004, telah

ep

memberitahukan kepada PT. Bank Mandiri bahwa pembangunan Tiara

ah

Tower tidak dapat dilanjutkan karena kendala adanya penyewa di lantai

padahal alasan tersebut adalah tidak benar karena :

ng

-- Pihak penyewa tidak pernah menyatakan keberatan Tiara Tower tersebut

on

Hal. 28 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

dilanjutkan pembangunannya ;

es

dasar dan lantai 1 Tiara Tower (The Song dan Restaurant Ocean Palace),

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 28

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

-- Pembangunan Tiara Tower sebenarnya dapat dilaksanakan tanpa mengganggu keberadaan penyewa dengan tiga alternatif cara penyelesaian,

ng

yaitu baik melalui tangga service, lift service yang ada dalam bangunan

maupun lift kerja/material yang ada diluar bangunan (sesuai pendapat


Ahli Ir. Ismono, MA dari Departemen Kimpraswil) ;

gu

-- Pada saat PT. Bank Mandiri melakukan pengecekan on the spot atas
bangunan Tiara Tower pada tanggal 8-9 Januari 2003 yang dilakukan

(untuk dipergunakan sebagai bahan analisa Kredit Investasi), ternyata

Terdakwa Edyson, SE, Terdakwa Saiful Anwar (Ng Kim Seng) dan

ub
lik

ah

oleh saksi Fachrudin Yasin, Group Head dan saksi Sucipto Prayitno

Terdakwa Drs. Diman Ponijan (pada saat itu mendampingi dua pejabat
PT. Bank Mandiri tersebut), telah menyembunyikan informasi adanya

am

penyewaan tersebut padahal informasi tersebut termasuk hal yang


sangat penting untuk menentukan dapat atau tidaknya permohonan

ep

Kredit Investasi disetujui mengingat informasi tersebut berkaitan dengan

tahun 2003 ;

Bahwa perbuatan para Terdakwa sebagaimana diuraikan di atas telah


memperkaya :

In
do
ne
si

ah
k

penyelesaian pembangunan Tiara Tower yang harus diselesaikan akhir

A
gu
ng

Korporasi :

1. PT. Cipta Graha Nusantara yaitu telah memiliki dan mengelola PT. Tahta
Medan berupa Hotel Tiara Medan, Tiara Convention Centre dan Tiara
Tower ;

2. PT. Media Televisi Indonesia sebesar Rp. 54.500.000.000,- atau setidaktidaknya sekitar jumlah itu ;

lik

1. Surya Suhendra sebesar Rp.5.750.000.000,- No. Rek.008-046518-086


atas nama Surya Suhendra HSBC Cabang JI. Diponegoro Medan ;
2. Benua Chandra sebesar Rp.5.750.000.000,- No. Rek.25800350 atas

ub

ah

Orang lain :

nama Tansri Chandra Bank Danamon JI. Soetomo Medan ;

ka

3. Irvan sebesar Rp.3.750.000.000,- No. Rek.008-073892-086 atas nama

ep

Irvan HSBC Cab. JI. Diponegoro Medan ;

ah

4. Irvan sebesar Rp.2.000.000.000,- No. Rek.008-006918-086 atas nama

5. Suherman sebesar Rp.9 milyar No. Rek. 5005031800 atas nama

ng

Suherman Bank Panin Cab. JI. Pulau Pinang Medan ;

on

Hal. 29 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

6. Suherman sebesar Rp.9 milyar No. Rek.25032285 atas nama Suherman

es

Andy Handiono HSBC Cab. JI. Diponegoro Medan ;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 29

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Bank Danamon Cab. JI. Iskandar Muda Medan ;

7. Suherman sebesar Rp. 3 milyar No. Rek.756-19-01002-8 atas nama

ng

Suherman Bank Lippo Cab. JI. Bandung Medan ;

8. Suherman sebesar Rp. 2 milyar No. Rek.2003006789 atas nama


Sukiman Suherman Bank Ekonomi Pusat Jakarta ;

gu

9. Sjamsul Yohan sebesar Rp.3.250.000.000,- No. Rek.10373249 atas


nama Sjamsul Yohan Bank Danamon Cab. JI. Diponegoro Medan ;

10. Sjamsul Yohan sebesar Rp.1.500.000.000,- No. Rek.0221270222 atas


nama Sjamsul Yohan BCA Cab. Diponegoro Medan ;

ub
lik

ah

11. Sjamsul Yohan sebesar Rp. 1 milyar No. Rek.03001.46694 atas nama
Sjamsul Yohan Bank Bali Cab. JI. Zainul Arifin ;

12. Fajar Suhendra sebesar Rp.11.500.000.000,- No. Rek.704231321 atas

am

nama Fajar Suhendra Bank Ekonomi Cabang Diponegoro Medan ;


13. Johanes Halim sebesar Rp.17.250.000.000,- No. Rek.028-30-418-5 atas

ep

nama Hilda Halim BCA Cab. Wahid Hasyim Jakarta ;

ah
k

14. Megahwati sebesar Rp.2.875.000.000,- No. Rek.088-4093-333 atas


nama Sugianto Suherman Bank Universal Cab. Medan ;

In
do
ne
si

15. Edison Sinaga sebesar Rp.8.625.000.000,- No. Rek.008-007700-086


atas nama Sugianto Suherman ;

A
gu
ng

16. Hendro sebesar Rp.19.250.000.000,- No. Rek.467-11-1954-6 atas nama


Susilowati BCA Cabang Taman Anggrek Jakarta ;

(Jumlah 1 s/d 16 tersebut di atas Rp.105.500.000.000,- atau setidaktidaknya sekitar jumlah itu) ;

17. Yuli Hira sebesar US $ 485.000 atau setldak-tidaknya sekitar jumlah itu ;

Bahwa perbuatan para Terdakwa sebagaimana telah diuraikan di atas dapat

lik

18.500.000 atau setidak-tidaknya sekitar jumlah itu ;

Perbuatan para Terdakwa tersebut di atas diatur dan diancam pidana

ub

dalam Pasal 2 ayat (1) jo. Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999
sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP ;

ep

ka

ah

merugikan keuangan negara Cq. PT. Bank Mandiri sejumlah US $

Lebih Subsidair :

Nusantara atau Direktur Utama PT. Tahta Medan, Terdakwa Saiful Anwar (Ng

ng

Kim Seng) selaku Komisaris PT. Cipta Graha Nusantara atau Komisaris PT.

on

Hal. 30 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

Tahta Medan dan Terdakwa Drs. Diman Ponijan selaku Direktur PT. Cipta

es

Bahwa Terdakwa Edyson, SE selaku Direktur Utama PT. Cipta Graha

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 30

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Graha Nusantara atau Direktur PT. Tahta Medan pada tanggal 16 Oktober 2002

sampai dengan 12 April 2005 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam

ng

tahun 2002 sampai dengan tahun 2005 bertempat di Kantor Pusat PT. Bank
Mandiri (Tbk) Plaza Mandiri JI. Jend Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta Selatan

atau setidak-tidaknya pada suatu tempat dalam wilayah hukum Pengadilan


Jakarta

gu

Negeri

Selatan,

sehingga

Pengadilan

Negeri

Jakarta

Selatan

berwenang untuk mengadili atau setidak-tidaknya Pengadilan Negeri Jakarta

Selatan berwenang mengadili berdasarkan Pasal 84 ayat (2) KUHAP, baik

secara sendiri-sendiri atau bersama-sama dengan E.C.W. Naloe selaku Direktur

ub
lik

ah

Utama PT. Bank Mandiri, M. Sholeh Tasripan, SE, MM, selaku EVP Coordinator

Corporate & Government PT. Bank Mandiri dan I Wayan Pugeg selaku Direktur
Risk Management PT. Bank Mandiri (ketiganya akan diajukan sebagai

am

Terdakwa dalam berkas perkara terpisah), secara berturut-turut


melakukan

serangkaian perbuatan yang diteruskan atau berlanjut,

telah
dengan

ep

tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi,

ah
k

menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya


karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau

In
do
ne
si

perekonomian negara, sebagai berikut :

Bahwa PT. Cipta Graha Nusantara didirikan berdasarkan Akta Notaris Drs.

A
gu
ng

Subiantoro, SH, Notaris di Jakarta Nomor 24 tanggal 23 April 2002 dan

sebagai pemilik saham adalah Terdakwa Edyson, SE, 420 lembar @ Rp. 1

juta = Rp. 420 juta dan Terdakwa Saiful Anwar (Ng Kim Seng), 180 lembar
@ Rp. 1 Juta = Rp. 180 juta ;

Bahwa pada tanggal 16 Oktober 2002 di ruang rapat saksi M. Sholeh

Tasripan, di PT. Bank Mandiri Pusat Jakarta Selatan telah diadakan rapat,

lik

1. M. Soleh Tasripan, Fachrudin Yasin dan Sucipto Prayitno, dari Pt. Bank
Mandiri ;

2. Imanadi, dari Yayasan Dana Pensiun Bank Mandiri Tiga ;

ub

ah

dihadiri antara lain oleh :

3. Bambang Sabariman, dari PT. Pengelola Investama Mandiri ;

ka

4. Harry B. Haryono, Direktur Utama PT. Tahta Medan Lama ;

ep

5. Susanto Lim (Domba Mas Group), mewakili Terdakwa Edyson, SE

ah

selaku Direktur Utama PT. Cipta Graha Nusantara ;

yang dimiliki Yayasan Dana Pensiun Bank Mandiri III dan PT. Pengelola

ng

Investama Mandiri yang akan dibeli oleh Domba Mas Group Cq. PT. Cipta

on

Hal. 31 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

Graha Nusantara ;

es

Agenda rapat untuk membicarakan pembelian saham PT. Tahta Medan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 31

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa sebagai tindak lanjut dari rapat tanggal 16 Oktober 2002 tersebut :

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

-- Terdakwa Diman Ponijan selaku Direktur PT. Cipta Graha Nusantara,

ng

dengan suratnya No. 007/CGN/CF/XII/2002 tanggal 16 Desember 2002

ditujukan kepada Dana Pensiun Bank Mandiri III, isinya menyetujui untuk
membeli saham PT. Tahta Medan yang dimiliki Dana Pensiun Bank

gu

Mandiri III dengan jumlah saham sebanyak 36.810 lembar (66,35 %)


senilai Rp. 18.246.250.000,- (saham PT. Tahta Medan lainnya sebanyak

Pengelola Investama Mandiri) ;

-- Terdakwa Edyson, SE selaku Direktur Utama PT. Cipta Graha Nusantara

ub
lik

ah

18.669 lembar = 33,65% senilai Rp. 9.334.500.000,- .dimiliki oleh PT.

dengan suratnya No. 001/CGN/X/2002 tanggal 23 Oktober 2002, telah


mengajukan permohonan fasilitas kredit (Kredit Investasi) kepada E.C.W

am

Neloe (Direktur Utama PT. Bank Mandiri) untuk membeli aset kredit eks
BPPN atas nama PT. Tahta Medan sebesar US$ 18,500,000.00. dan

ep

kemudian Terdakwa Edyson, SE dengan suratnya Nomor 002/CGN/

ah
k

X/2002 tanggal 23 Oktober 2002 telah mengajukan permohonan agar


diberikan Bridging Loan (dana talangan) terlebih dahulu sebesar

In
do
ne
si

Rp.165.000.000. 000,00 (sebelum Kredit Investasi diberikan) ;

Bahwa pada tanggal 23 Oktober 2002 saksi E.C.W. Neloe, Direktur Utama

A
gu
ng

PT. Bank Mandiri di ruang kerjanya telah memanggil dan memerintahkan


kepada saksi Fachrudin Yasin, Group Head Corporate Relationship
Management agar permohonan PT. CGN segera diproses lebih dulu dengan

Bridging Loan dengan limit kredit Rp. 160 milyar, karena penjual aset kredit
atas nama PT. Tahta Medan meminta segera dilakukan pembayaran, dan
pada saat itu ada saksi Susanto Lim ;

Bahwa karena ada perintah dari saksi E.C.W. Neloe supaya Bridging Loan

lik

diproses dengan segera, maka :

-- Saksi Fachrudin Yasin selaku Group Head Corporate Relationship


Management telah membuat Nota Analisa Bridging Loan No. CGR.

ub

ah

CRM/314/2002 tanggal 23 Oktober 2002 (dibuat dalam 1 hari) tanpa

ka

dilakukan analisa secara mendalam mengenai aspek manajemen dan

ep

keuangan PT. Cipta Graha Nusantara, padahal hal tersebut seharusnya

ah

menjadi bagian yang penting yang harus dianalisa untuk mengetahui

fasilitas kredit (Bridging Loan) ;


Nota Analisa Bridging Loan tersebut hanya ditandatangani oleh saksi

ng

--

on

Hal. 32 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

Fachrudin Yasin selaku Group Head Corporate Relationship Manage-

es

resiko dan layak atau tidaknya PT. Cipta Graha Nusantara diberikan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 32

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

ment, padahal setiap analisa kredit selain ditandatangani oleh Group


Head Corporate Relationship Management juga ditandatangani oleh

ng

pejabat Credit Analyst dan Relationship Manager ;

Bahwa meskipun dalam Nota Analisa Bridging Loan tersebut tidak dilakukan
pembahasan secara mendalam mengenai aspek manajemen dan keuangan

gu

PT. Cipta Graha Nusantara dan hanya ditandatangani saksi Fachrudin

Yasin, namun Pemutus Kredit yaitu saksi E.C.W. Neloe selaku Direktur

Coordinator Corporate & Government PT. Bank Mandiri dan saksi I Wayan
Pugeg selaku Direktur Risk Management PT. Bank Mandiri, tetap menye-

ub
lik

ah

Utama PT. Bank Mandiri, saksi M. Sholeh Tasripan, SE, MM selaku EVP

tujui Nota Analisa tersebut pada tanggal 24 Oktober 2002, oleh karena itu
telah menyimpang dari ketentuan perkreditan PT. Bank Mandiri yaitu

am

Kebijakan Perkreditan PT. Bank Mandiri (KPBM) Februari 2000 artikel 520,
dan Pedoman Pelaksanaan Kredit (PPK) tahun 1999 serta Surat Keputusan

ep

Direksi Bank Indonesia No. 27/162/KEP/DIR tanggal 31 Maret 1995 paragraf

ah
k

440 ;
-

Bahwa hak dan kewajiban debitur yang disebut dalam Nota Analisa Bridging

In
do
ne
si

Loan serta persetujuan dari Pemutus Kredit telah diberitahukan oleh PT.
Bank Mandiri dengan Surat Pemberitahuan Persetujuan Kredit (SPPK) No.

A
gu
ng

CGR.CRM/492/2002 tanggal 24 Oktober 2002 dan oleh Terdakwa Edyson


selaku Direktur Utama PT. Cipta Graha Nusantara telah disetujui dengan

cara membubuhkan tandatangannya di atas meterai Rp. 6.000,- pada SPPK


tersebut ;

Bahwa berdasarkan SPPK tersebut, pemberian fasilitas Bridging Loan telah

dituangkan dalam Perjanjian Kredit No. KP-COD/032/PK-KI/2002 Akta

Bank Mandiri ditandatangani oleh saksi Ir. Bien Subiantoro ;


-

ub

Bahwa Terdakwa Edyson berhak menandatangani Perjanjian Kredit No. KPCOD/032/PK-KI/2002 Akta Notaris No. 76 tanggal 25 Oktober 2002 tersebut

ka

karena telah mendapatkan persetujuan tanggal 24 Oktober 2002 dari

ep

Terdakwa Saiful Anwar (Ng Kim Seng) Komisaris PT. Cipta Graha Nusantara ;

No. 76 tanggal 25 Oktober 2002 disebutkan antara lain bahwa Bridging Loan
diberikan sebesar Rp.160 milyar dan sumber pelunasannya dari Kredit

ng

on

Hal. 33 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

Investasi yang akan diberikan dalam rangka refinancing pembelian aset

es

Bahwa dalam Perjanjian Kredit No. KP-COD/032/PK-KI/2002 Akta Notaris

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

lik

Edyson selaku Direktur Utama PT. Cipta Graha Nusantara dan dari PT.

ah

Notaris No. 76 tanggal 25 Oktober 2002 dan telah ditandatangani Terdakwa

Halaman 33

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

kredit PT. Tahta Medan dengan jumlah maksimum Rp. 165.000.000.000,atau equivalennya dalam US $ ;

Bahwa dalam rangka penerimaan dana fasilitas kredit (Bridging Loan dan

ng

Kredit Investasi) yang akan diperoleh PT. Cipta Graha Nusantara dari PT.
Bank Mandiri, Terdakwa Edyson selaku Direktur Utama PT. Cipta Graha

gu

Nusantara telah meminta bantuan saksi Susanto Lim untuk membuka

rekening giro, menerima dan mentransfer dana tersebut untuk kepentingan

ah

Oktober 2002 ;

Bahwa fasilitas kredit berupa Bridging Loan tersebut dananya telah di-

ub
lik

PT. Cipta Graha Nusantara yaitu sesuai dengan Surat Kuasa tanggal 25

cairkan sebagai berikut :

-- Setelah perjanjian kredit ditandatangani, Credit Operations Department

am

(COD) dengan surat nomor : DNW.COP/COD.3277/2002 tanggal 28


Oktober 2002 memberitahukan kepada PT. Bank Mandiri Cabang Jakarta

ep

Plaza Mandiri bahwa fasilitas Kredit Investasi Talangan (Bridging Loan)

ah
k

atas nama PT. Gipta Graha Nusantara dengan limit sebesar Rp. 160
milyar dinyatakan efektif dan dapat ditarik terhitung sejak tanggal 28

In
do
ne
si

Oktober 2002 dan setelah adanya pemberitahuan tersebut maka PT.


Bank Mandiri Cabang Jakarta Plaza Mandiri Cq. saksi Gunawan selaku

A
gu
ng

Hub Outlet Cabang Jakarta Plaza Mandiri membuka rekening pinjaman

PT. Cipta Graha Nusantara No. 070-0102002628 pada tanggal 28


Oktober 2002 untuk menampung dana Bridging Loan tersebut ;

--

Kemudian Terdakwa Edyson selaku Direktur Utama PT. Cipta Graha

Nusantara dengan surat nomor 003/CGN/X/2002 tanggal 28 Oktober


2002 dan surat nomor 006/CGN/X/2002 tanggal 29 Oktober 2002

lik

tersebut masing-masing sebesar Rp.100 milyar dan Rp.60 milyar ke


dalam rekening giro PT. Cipta Graha Nusantara No. 070-0002176407
pada PT. Bank Mandiri Cabang Jakarta Plaza Mandiri yang sebelumnya

ub

ah

meminta PT. Bank Mandiri Plaza Mandiri untuk mencairkan dana

telah dibuka oleh saksi Susanto Lim berdasarkan kuasa dari Terdakwa

ka

Edyson, SE ;

ep

-- Setelah dana tersebut dipindahbukukan ke dalam rekening giro PT. Cipta

ah

Graha Nusantara No. No. 070-0002176407, maka saksi Susanto Lim

Rp.100 milyar dan No. CT.319727 tanggal 29 Oktober 2002 sebesar Rp.

ng

60 milyar, kemudian seluruhnya ditransfer ke rekening nomor 070-

on

Hal. 34 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

0002177801 atas nama saksi Ferry Tanudjaya pada Bank Mandiri

es

telah menerbitkan cek No. CT.319726 tanggal 29 Oktober 2002 sebesar

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 34

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Cabang Jakarta Plaza Mandiri, dan selanjutnya saksi Ferry Tanudjaya

mentransfer dana tersebut ke dalam rekening nomor : 288-300-5295 atas

ng

nama PT. Media Televisi Indonesia pada BCA Cabang Puri Indah ;

-- Latar belakang transfer dana yang bersumber dari dana fasilitas bridging

loan kepada rekening PT. Media Televisi Indonesia adalah sebagai

gu

berikut :

= PT. Cipta Graha Nusantara membeli asset kredit PT. Tahta Medan dari

keterangan saksi Sugiharto Lim, keberadaanya di Hongkong) ;

Dalam rangka menerima pembayaran aset kredit PT. Tahta Medan

ub
lik

ah

Azalea Ltd. (pemiliknya Mr. Ang Liong Pheng yang menurut

dari PT. Cipta Graha Nusantara, Mr. Ang Liong Pheng per telepon
meminta kepada

saksi Sugiharto Lim untuk membuka rekening

am

penampungan, tetapi karena saksi Sugiharto Lim dalam keadaan


sakit, maka yang bersangkutan meminta bantuan kepada saksi Ferry

ep

Tanudjaya untuk membuka rekening dimaksud dan selanjutnya saksi

ah
k

Ferry Tanudjaya telah membuka rekening penampungan No. 07000021.77801 atas nama dirinya di Bank Mandiri Cabang Jakarta

In
do
ne
si

Plaza Mandiri ;

= Setelah dana Bridging Loan tersebut masuk ke dalam rekening No.

A
gu
ng

070-00021.77801 tersebut, maka dana seluruhnya sebesar Rp.160


milyar telah ditrarnsfer oleh, saksi Ferry Tanudjaya ke dalam rekening

PT. Media Televisi Indonesia. No. 288-300-5295 pada BCA Cabang


Puri Indah yaitu berdasarkan permintaan Azalea Ltd. Dalam suratnya

tanggal 28 Oktober 2002 yang ditandatangani Mr. Ang Liong Pheng,


hal ini dilakukan karena :
*

Azalea Ltd membeli asset kredit PT. Tahta Medan dari PT. Tri

lik

ah

Manunggal Mandiri Persada yang merupakan perusahaan terafiliasi dengan PT. Media Televisi Indonesia. PT. Tri Manunggal

ub

Mandiri Persada membeli/memenangkan lelang asset kredit PT.


Tahta Medan dari BPPN dengan harga US $ 10,855,289.52

Direktur PT. Tri Manunggal Mandiri Persada (saksi Hendrik

ep

ka

equivalen Rp. 97 milyar ;

Chandra) dengan suratnya tanggal 28 Oktober 2002 meminta

ah

Medan ditransfer ke dalam rekefling PT. Media Televisi Indonesia

Hal. 35 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

on

Bahwa setelah dana Bridging Loan sebesar Rp.160 milyar diterima PT.

gu

ng

No. 288-300-5295 pada BCA Cabang Puri Indah ;

es

kepada Azalea Ltd agar pembayaran asset kredit PT. Tahta

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 35

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Media Televisi Indonesia, maka sebagian diantaranya yaitu sebesar Rp.


105.500.000.000,- telah ditransfer kepada :

ng

1. Surya Suhendra sebesar Rp. 5.750.000.000,- No. Rek. 008-046518-086


atas nama Surya Suhendra HSBC Cabang JI. Diponegoro Medan ;

2. Benua Chandra sebesar Rp. 5.750.000.000,- No. Rek. 25800350 atas

gu

nama Tansri Chandra Bank Danamon JI. Soetomo Medan ;

3. Irvan sebesar Rp. 3.750.000.000.- No. Rek. 008-073892-086 atas nama

4. Irvan sebesar Rp. 2.000.000.000,- No. Rek. 008-006918-086 atas nama


Andy Handiono HSBC Cab. JI. Diponegoro Medan ;

ub
lik

ah

Irvan HSBC Cab. JI. Diponegoro Medan ;

5. Suherman sebesar Rp.9 milyar No. Rek. 5005031800 atas nama


Suherman Bank Panin Cab. JI. Pulau Pinang Medan ;

am

6. Suherman sebesar Rp.9 milyar No. Rek. 25032285 atas nama Suherman
Bank Danamon Cab. JI. Iskandar Muda Medan ;

ep

7. Suherman sebesar Rp. 3 milyar No. Rek. 756-19-01002-8 atas nama

ah
k

Suherman Bank Lippo Cab. JI. Bandung Medan ;

Sukiman Suherman Bank Ekonomi Pusat Jakarta ;

In
do
ne
si

8. Suherman sebesar Rp. 2 milyar No. Rek. 2003006789 atas nama

9. Sjamsul Yohan sebesar Rp. 3.250.000.000,- No. Rek. 10373249 atas

A
gu
ng

nama Sjamsul Yohan Bank Danamon Cab. JI. Diponegoro Medan ;

10. Sjamsul Yohan sebesar Rp. 1.500.000.000,- No. Rek. 0221270222 atas
nama Sjamsul Yohan BCA Cab. Diponegoro Medan ;

11. Sjamsul Yohan sebesar Rp. 1 milyar No. Rek. 03001.46694 atas nama
Sjamsul Yohan Bank Bali Cab. JI. Zainul Arifin ;

12. Fajar Suhendra sebesar Rp. 11.500.000.000,- No. Rek. 704231321 atas
nama Fajar Suhendra Bank Ekonomi Cabang Diponegoro Medan ;

lik

ah

13. Johanes Halim sebesar Rp. 17.250.000.000,- No. Rek. 028-30-418-5


atas nama HiIda Halim BCA Cab. Wahid Hasyim Jakarta ;

nama Sugianto Suherman Bank Universal Cab. Medan ;

ka

15. Edison Sinaga sebesar Rp. 8.625.000.000,- No. Rek. 008-007700-086

ep

atas nama Sugianto Suherman ;

16. Hendro sebesar Rp. 19.250.000.000,- No. Rek. 467-11-1954-6 atas

Bahwa karena dana Bridging Loan telah dikucurkan dan ditentukan sebagai
pelunasannya dari Kredit Investasi yang akan diberikan kemudian, maka

ng

on

Hal. 36 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

selanjutnya permohonan kredit investasi dari PT. Cipta Graha Nusantara

es

nama Susilowati BCA Cabang Taman Anggrek Jakarta.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ub

14. Megahwati sebesar Rp. 2.875.000.000,- No. Rek. 088-4093-333 atas

Halaman 36

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Investasi

No.

diproses oleh PT. Bank Mandiri dengan dibuatkan Nota Analisa Kredit
CGR.CRM/008/2003

tanggal

13

Januari

2003

yang

ng

ditandatangani oleh saksi S. Indah Kris Indriati (Credit Analyst), saksi


Sucipto Prayitno (Relationship Manager), saksi Choirul Anwar (Departement

Head) dan saksi Fachrudin Yasin (Group Head) serta Credit Report No.

gu

RMN.CRM/C62.029.2003 tanggal 22 Januari 2003 yang ditandatangani oleh


D.

Ramadhan

Putranto

(Professional

Staff),

Agus

B.

Simanjuntak

Credit Risk (yang bersangkutan sebelumnya sebagai Group Head Corporate


Relationship Management) ;

ub
lik

ah

(Departement Head) dan saksi Fachrudin Yasin Group Head Corporate

Bahwa dalam Nota Analisa Kredit Investasi tersebut antara lain disebutkan
bahwa PT. Cipta Graha Nusantara harus menyediakan self financing

am

sebesar US $ 9,194,860, tetapi ternyata tidak dianalisa mengenai sumber


dana atau kemampuan PT. Cipta Graha Nusantara menyediakan self finan-

ep

cing tersebut, padahal hal tersebut seharusnya dipertimbangkan secara

ah
k

mendalam mengingat self financing tersebut antara lain untuk digunakan


menyelesaikan pembangunan Tiara Tower yang harus diselesaikan akhir

In
do
ne
si

tahun 2003 dan dari hasil pendapatan Tiara Tower (jika sudah beroperasi)
akan dipergunakan untuk melunasi Kredit Investasi atas nama PT. Cipta

A
gu
ng

Graha Nusantara ;

Bahwa meskipun saksi E.C.W. Neloe selaku Direktur Utama PT. Bank

Mandiri, saksi M. Sholeh Tasripan, SE, MM selaku EVP Coordinator


Corporate & Government

PT. Bank Mandiri dan saksi I Wayan Pugeg

selaku Direktur Risk Management PT. Bank Mandiri, mengetahui bahwa

dalam Nota Analisa Kredit Investasi tersebut tidak dianalisa mengenai

sumber dana atau kemampuan PT. Cipta Graha Nusantara menyediakan

lik

ah

self financing, tetapi ternyata tetap menyetujui Nota Analisa tersebut masingmasing pada tanggal 24 Januari 2003, 20 Januari 2003 dan 23 Januari 2003,

ub

oleh karena itu telah menyimpang dari ketentuan perkreditan PT. Bank
Mandiri yaitu Kebijakan Perkreditan PT. Bank Mandiri (KPBM) Februari 2000

ep

Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 27/162/KEP/DIR tanggal 31 Maret


1995 paragrap 440 ;

1. Kredit lnvestasi diberikan US $ 18,5 juta, untuk melunasi Bridging Loan


sebesar Rp. 160 milyar, sisanya untuk renovasi Hotel Tiara dan melan-

ng

on

Hal. 37 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

jutkan pembangunan Tiara Tower ;

es

Bahwa dalam Nota Analisa Kredit Investasi tersebut disebutkan antara lain :

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

artikel 520, dan Pedoman Pelaksanaan Kredit (PPK) tahun 1999 serta Surat

Halaman 37

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

2. Debitur berkewajiban untuk menyediakan self financing sebesar US $

9,194,860 yang akan digunakan untuk menyelesaikan pembangunan

ng

Tiara Tower, merenovasi Hotel Tiara dan membeli saham PT. Tahta

Medan dan selama debitur belum melunasi kreditnya, debitur tidak


diijinkan untuk memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain dari

gu

lembaga keuangan lainnya ;

3. Penyelesaian pembangunan Tiara Tower dan renovasi Hotel Tiara harus

harus menunjuk Konsultan Pengawas rekanan PT. Bank Mandiri serta

dari hasil pendapatan Tiara Tower (jika sudah beroperasi) akan

ub
lik

ah

diselesaikan akhir tahun 2003 dan di dalam pelaksanaannya debitur

dipergunakan untuk melunasi Kredit Investasi ;

4. Penarikan pertama hanya dapat dilakukan untuk keperluan pelunasan

am

Bridging Loan senilai Rp. 160 milyar dan penarikan selanjutnya sebesar
US $ 722,220 atau selisih antara limit kredit dengan penarikan pertama,

ep

baru dapat dilaksanakan setelah debitur menyerahkan surat penunjuk-

ah
k

kan Konsultan Pengawas rekanan PT. Bank Mandiri ;


5. Debitur berkewajiban untuk memberikan agunan antara lain berupa

In
do
ne
si

bangunan Tiara Tower, Hotel Tiara, Tiara Convention Centre dan 3 (tiga)
buah rumah berikut tanahnya (6 SHGB) yang telah diikat secara yuridis

A
gu
ng

sempurna, minimal menyerahkan Cover Notes Notaris ;

6. Debitur menjamin bahwa saham PT. Tahta Medan harus dibeli debitur
paling lambat dalam waktu 6 (enam) bulan terhitung sejak Perjanjian
Kredit ditandatangani ;

Bahwa hak dan kewajiban debitur sebagaimana disebutkan dalam Nota

Analisa Kredit serta Persetujuan Kredit Investasi telah diberitahukan oleh PT.
Bank Mandiri kepada debitur (PT. Cipta Graha Nusantara) dalam Surat

lik

CBG.RM1/053/2003 tanggal 24 Januari 2003 dan Terdakwa Edyson, SE

ub

selaku Direktur Utama PT. Cipta Graha Nusantara telah menyetujui dengan
Gara menandatangani di atas materai Rp. 6000,- pada SPPK tersebut ;
-

Bahwa selanjutnya berdasarkan (SPPK) Nomor CBG.RM1/053/2003 tanggal


24 Januari 2003, fasilitas Kredit Investasi tersebut dituangkan dalam

ep

ka

ah

Pemberitahuan Persetujuan Fasilitas Kredit Investasi (SPPK) Nomor

Perjanjian Kredit Nomor KP-COD/01/PK-KI/VA/2003 tanggal 27 Januari

ah

Utama PT. Cipta Graha Nusantara dan saksi Ir. Bien Subiantoro, MM, MBA,

Hal. 38 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

on

Bahwa Terdakwa Edyson, SE berhak menandatangani Perjanjian Kredit

gu

ng

mewakili PT. Bank Mandiri ;

es

2003 yang ditandatangani oleh Terdakwa Edyson, SE, selaku Direktur

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 38

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Nomor KP-COD/01/PK-KI/VA/2003 tanggal 27 Januari 2003 karena telah


memperoleh Surat Persetujuan tanggal 22 Januari 2003 dari Terdakwa

ng

Saiful Anwar (Ng Kim Seng) selaku Komisaris PT. Cipta Graha Nusantara ;

Bahwa meskipun Terdakwa Edyson, SE dan Terdakwa Saiful Anwar (Ng

Kim Seng) mengetahui PT. Cipta Graha Nusantara tidak akan mampu untuk

gu

menyediakan self financing sebesar yang ditentukan bank (US $ 9,194,860.),

karena PT. Cipta Graha Nusantara baru didirikan tanggal 23 April 2002 (

perusahaan operasional serta dana/saham yang disetor hanya sebesar Rp.


600.000.000,00. namun ternyata para Terdakwa tersebut tetap menyatakan

ub
lik

ah

baru 6 bulan) dan tidak/belum pernah secara nyata bergerak sebagai

kesanggupannya sebagaimana yang disebutkan dalam Perjanjian Kredit


Investasi, padahal sebelum kredit lunas debitur tidak diijinkan untuk

am

memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain dari lembaga keuangan


lainnya ;

Bahwa dana fasilitas kredit investasi tersebut telah dicairkan/dilakukan

ep

ah
k

penarikan sebagai berikut :

-- Berdasarkan surat dari Credit Operations Dept. No. DNW.COP/

In
do
ne
si

COD.418/2003 tanggal 28 Januari 2003, PT. Bank Mandiri Cabang


Jakarta Plaza Mandiri mengaktifkan rekening fasilitas kredit investasi

A
gu
ng

valas atas nama PT. Cipta Graha Nusantara dengan No. 0700103000209
mulai tanggal 28 Januari 2003 dengan limit kredit sebesar US $

18,500,000 dan pada hari itu juga ditarik US $ 18,013,960.82 (equivalent

Rp.160 milyar) untuk melunasi fasilitas Bridging Loan atas nama PT.
Cipta Graha Nusantara pada Bank Mandiri sebesar Rp.160 milyar ;

-- Sesuai Surat Kuasa tanggal 25 Oktober 2002 yang diberikan oleh Ter-

lik

maka saksi Susanto Lim telah mencairkan dan mentransfer atas sisa limit
Kredit Investasi (selisih dana Kredit Investasi dikurangi pelunasan
Bridging Loan), sebagai berikut :

ub

ah

dakwa Edyson, SE, selaku Direktur Utama PT. Cipta Graha Nusantara,

= Pada tanggal 20 Februari 2003, dilakukan penarikan (dipindah-

ka

bukukan) dengan specimen tandatangan saksi Susanto Lim sebesar

ep

US $ 479,289.18 ke dalam rekening giro valas No. 070-0002176423

ah

atas nama PT. Cipta Graha Nusantara ;

dengan specimen tandatangan saksi Susanto Lim sebesar US $

ng

6.750,- ke dalam rekening giro valas No. 070-0002176423 atas nama

on

Hal. 39 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

PT. Cipta Graha Nusantara, sehingga limit kredit investasi terpakai

es

= Pada tanggal 21 Februari 2003 dilakukan penarikan (dipindah-bukukan)

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 39

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

semua sebesar US $ 18,500,000. ;

= Pada tanggal 20 Februari 2003 dari rekening No. 070-0002176423

ng

atas nama PT. Cipta Graha Nusantara dengan specimen tandatangan saksi Susanto Lim, ditransfer melalui fasilitas IBT keluar

sebesar US$ 485,000 ke rekening atas nama Yuli Hira dengan

gu

rekening No.117.0002045367 pada Bank Mandiri ex. BDN Cabang


Jakarta Roxy Mas tanggal 20 Februari 2003 ;

Bahwa dana sisa limit Kredit Investasi sebesar US $ 485,000 tersebut

(dalam Nota Analisa disebutkan sisa limit Kredit Investasi US $ 722,220


tetapi setelah dana Kredit Investasi dalam bentuk US $ cair yaitu sebesar US

ub
lik

ah

$ 18,500,000 terjadi perubahan kurs US $ sehingga setelah dikurangi untuk


melunasi Bridging Loan dalam bentuk rupiah yaitu sebesar Rp. 160 milyar,

am

maka hanya bersisa US $ 485,000), menurut perjanjian kredit investasi


penggunaannya adalah untuk renovasi Hotel Tiara dan melanjutkan

ep

pembangunan Tiara Tower, tetapi ternyata dana Kredit Investasi sebesar US

ah
k

$ 485,000 tersebut telah disimpangkan dari tujuan penggunaannya oleh


Terdakwa Edyson. SE karena Terdakwa tersebut telah meminta bantuan

In
do
ne
si

saksi Susanto Lim (sesuai dengan Surat Kuasa tanggal 25 Oktober 2002)
untuk mentransfer sisa limit Kredit Investasi ke rekening Yuli Hira yang tidak

A
gu
ng

diketahui untuk tujuan apa transaksi tersebut dilakukan ;

Bahwa selain itu untuk penarikan sisa limit Kredit Investasi sebesar US $

485,000 tersebut, sesuai Perjanjian Kredit Investasi disyaratkan PT. Cipta

Graha Nusantara harus menunjuk Konsultan Pengawas rekanan PT. Bank


Mandiri yang bertugas untuk mengawasi pelaksanaan renovasi Hotel Tiara
dan kelanjutan pembangunan Tiara Tower ;

Bahwa sewaktu Terdakwa Edyson. SE selaku Direktur Utama PT. Cipta

lik

ah

Graha Nusantara mengajukan permohonan penarikan dana sisa limit Kredit


Investasi sebesar US $ 485,000 kepada PT. Bank Mandiri, sebagaimana

ub

tersebut dalam suratnya No. 002/CGN/B/II/2003 tanggal 5 Februari 2003 dan


No. 003/CGN/B/II/2003 tanggal 6 Februari 2003, telah memberitahukan

ka

bahwa PT. Cipta Graha Nusantara telah menunjuk/memilih Konsultan

ep

Pengawas dimaksud yaitu PT. Bintang Dharma Hurip Appraisal Cabang


Medan dan oleh karena itu sisa limit Kredit Investasi sebesar US $ 485,000

ah

Appraisal Cabang Medan tidak pernah ditunjuk sebagai Konsultan

Hal. 40 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

on

Bahwa ternyata Terdakwa Edyson, SE, Terdakwa Saiful Anwar (Ng Kim

gu

ng

Pengawas dan juga tidak pernah ada kontrak kerjanya ;

es

tersebut dicairkan, padahal kenyataannya PT. Bintang Dharma Hurip

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 40

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Seng) dan Terdakwa Drs. Diman Ponijan masing-masing selaku Direktur


Utama, Komisaris dan Direktur PT. Cipta Graha Nusantara sampai dengan

ng

batas waktu yang ditentukan yaitu akhir tahun 2003 tidak dapat menyediakan self financing sebesar US $ 9,194,860. Sehingga kelanjutan

pembangunan Tiara Tower tidak dapat dilaksanakan, hal ini mengakibatkan

gu

angsuran pokok Kredit Investasi yang sudah jatuh tempo tidak dapat
dilakukan pembayarannya ;

Bahwa ternyata Terdakwa Edyson, SE, Terdakwa Saiful Anwar (Ng Kim

Seng) dan Terdakwa Drs. Diman Ponijan masing-masing selaku Direktur


Utama. Komisaris dan Direktur PT. Cipta Graha Nusantara juga tidak

ub
lik

ah

melaksanakan pembelian saham PT. Tahta Medan yang dimiliki oleh PT.
Pengelola Investama Mandiri dan juga tidak melunasi pembelian saham PT.

am

Tahta Medan yang dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Mandiri III (masih
bersisa Rp. 3.649.250.000,-), padahal pembelian saham tersebut harus

ep

dilaksanakan selambat-Iambatnya 6 (enam) bulan sejak perjanjian Kredit

ah
k

Investasi ditandatangani tanggal 27 Januari 2003 ;


-

Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 8 dalam Akta Perjanjian Kredit

In
do
ne
si

Investasi No. KP.COD/01/PK-KI/VA/2003 tanggal 27 Januari 2003, maka


pada tanggal 19 Desember 2003 telah dilakukan Novasi atau pengalihan

A
gu
ng

Hutang PT. Cipta Graha Nusantara kepada PT. Bank Mandiri sebesar US $

18,500,000.00 menjadi Hutang PT. Tahta Medan pada PT. Bank Mandiri,

yang dituangkan dalam Akta Nomor 79 tanggal 19 Desember 2003, selain itu

juga dibuat Penegasan Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-COD/ 24/PKKI/VA/2003 tanggal 19 Desember 2003. Dengan adanya Novasi dan

Penegasan Perjanjian Kredit Investasi tersebut, Hutang PT. Cipta Graha

kepada PT. Bank Mandiri ;

Bahwa kepengurusan PT. Tahta Medan yang menerima novasi hutang PT.

ub

Cipta Graha Nusantara kepada PT. Bank Mandiri tersebut adalah sama

-- Komisaris

: Saiful Anwar (Ng Kim Seng)

ep

ka

dengan kepengurusan PT. Cipta Graha Nusantara, yaitu :

-- Direktur Utama : Edyson, SE

Bahwa karena pelunasan Kredit Investasi diharapkan dari hasil pendapatan


Tiara Tower (jika sudah beroperasi) dan ternyata Tiara Tower tidak dapat

ng

on

Hal. 41 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

diselesaikan pembangunannya sehingga angsuran pokok Kredit Investasi

es

: Drs. Diman Ponijan

-- Direktur

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

lik

kan lunas dan selanjutnya hutang tersebut menjadi hutang PT. Tahta Meaan

ah

Nusantara kepada Pr. Bank Mandiri sebesar US $ 18,500,000.00 dinyata-

Halaman 41

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

yang sudah jatuh tempo tidak dapat dibayar, maka kemudian telah dilakukan
penjadwalan kembali (rescheduling) angsuran pokok Kredit Investasi atas
PT. Tahta Medan

No. DNW.COP/218/Add/2005 tanggal 12 April

ng

nama
2005 ;
-

Bahwa tindakan rescheduling tersebut merupakan tindakan penyelamatan

gu

karena telah diketahui cash flow PT. Tahta Medan tidak mampu membayar

kewajiban angsuran pokok sesuai jadwal yang ditetapkan dan penyelesaian

samping itu kolektibilitas kredit PT. Tahta Medan tergolong kolektibilitas 3


(kurang lancar) ;

ub
lik

ah

pembangunan Tiara Tower serta renovasi Hotel Tiara tidak terealisasi di

Bahwa meskipun telah dilakukan novasi dan rescheduling, Terdakwa


Edyson, SE, Terdakwa Saiful Anwar (Ng Kim Seng) dan Terdakwa Drs.

am

Diman Ponijan masing-masing selaku Direktur Utama PT. Tahta Medan,


Komisaris PT. Tahta Medan dan Direktur PT. Tahta Medan tetap tidak

ep

memenuhi kewajibannya seperti yang ditentukan PT. Bank Mandiri dalam

ah
k

perjanjian Kredit Investasi yaitu :

-- Tidak meyediakan self financing sebesar US $ 9,194,860 ;

In
do
ne
si

-- Tidak melaksanakan pembelian saham PT. Tahta Medan yang dimiliki

oleh PT. Pengelola Investama Mandiri dan juga tidak melunasi pembelian

A
gu
ng

saham PT. Tahta Medan yang dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Mandiri
III (masih bersisa Rp. 3.649.250.000,-) ;

-- Tidak melakukan pengikatan secara yuridis sempurna terhadap agunan


berupa bangunan Tiara Tower, Hotel Tiara, Tiara Convention Centre dan

3 (tiga) buah rumah berikut tanahnya (6 SHGB) dengan Sertipikat Hak


Tanggungan (SHT) padahal fasilitas kreditnya telah dicairkan yaitu

lik

20 Februari 2003 serta pengikatan benda tidak bergerak tersebut menjadi


kewajiban debitur ;
-

Bahwa berkaitan dengan tidak dapat diselesaikannya pembangunan Tiara

ub

ah

Bridging Loan tanggal 29 Oktober 2002 dan Kredit Investasi pada tanggal

Tower, Terdakwa Drs. Diman Ponijan selaku Direktur PT. Tahta Medan

ka

dengan suratnya No. 013/TM-DIR/II/2004 tanggal 11 Februari 2004, telah

ep

memberitahukan kepada PT. Bank Mandiri bahwa pembangunan Tiara

ah

Tower tidak dapat dilanjutkan karena kendala adanya penyewa di lantai

padahal alasan tersebut adalah tidak benar karena :

ng

-- Pihak penyewa tidak pernah menyatakan keberatan Tiara Tower tersebut

on

Hal. 42 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

dilanjutkan pembangunannya ;

es

dasar dan lantai 1 Tiara Tower (The Song dan Restaurant Ocean Palace),

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 42

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

-- Pembangunan Tiara Tower sebenarnya dapat dilaksanakan tanpa mengganggu keberadaan penyewa dengan tiga alternatif cara penyelesaian,

ng

yaitu baik melalui tangga service, lift service yang ada dalam bangunan

maupun lift kerja/material yang ada diluar bangunan (sesuai pendapat


Ahli Ir. Ismono, MA dari Departemen Kimpraswil) ;

gu

-- Pada saat PT. Bank Mandiri melakukan pengecekan on the spot atas
bangunan Tiara Tower pada tanggal 8-9 Januari 2003 yang dilakukan

(untuk dipergunakan sebagai bahan analisa Kredit Investasi), ternyata

Terdakwa Edyson, SE, Terdakwa Saiful Anwar (Ng Kim Seng) dan

ub
lik

ah

oleh saksi Fachrudin Yasin, Group Head dan saksi Sucipto Prayitno

Terdakwa Drs. Diman Ponijan (pada saat itu mendampingi dua pejabat
PT. Bank Mandiri tersebut), telah menyembunyikan informasi adanya

am

penyewaan tersebut padahal informasi tersebut termasuk hal yang


sangat penting untuk menentukan dapat atau tidaknya permohonan

ep

Kredit Investasi disetujui mengingat informasi tersebut berkaitan dengan

tahun 2003 ;

Bahwa perbuatan para Terdakwa sebagaimana diuraikan di atas telah


memperkaya :

In
do
ne
si

ah
k

penyelesaian pembangunan Tiara Tower yang harus diselesaikan akhir

A
gu
ng

Korporasi :

1. PT. Cipta Graha Nusantara yaitu telah memiliki dan mengelola PT. Tahta
Medan berupa Hotel Tiara Medan, Tiara Convention Centre dan Tiara
Tower ;

2. PT. Media Televisi Indonesia sebesar Rp. 54.500.000.000,- atau setidaktidaknya sekitar jumlah itu ;

lik

1. Surya Suhendra sebesar Rp. 5.750.000.000,- No. Rek. 008-046518-086


atas nama Surya Suhendra HSBC Cabang JI. Diponegoro Medan ;
2. Benua Chandra sebesar Rp. 5.750.000.000,- No. Rek. 25800350 atas

ub

ah

Orang lain :

nama Tansri Chandra Bank Danamon JI. Soetomo Medan ;

ka

3. Irvan sebesar Rp. 3.750.000.000,- No. Rek. 008-073892-086 atas nama

ep

Irvan HSBC Cab. JI. Diponegoro Medan ;

ah

4. Irvan sebesar Rp. 2.000.000.000,- No. Rek. 008-006918-086 atas nama

5. Suherman sebesar Rp. 9 milyar No. Rek. 5005031800 atas nama

ng

Suherman Bank Panin Cab. JI. Pulau Pinang Medan ;

on

Hal. 43 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

6. Suherman sebesar Rp. 9 milyar No. Rek. 25032285 atas nama

es

Andy Handiono HSBC Cab. JI. Diponegoro Medan ;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 43

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Suherman Bank Danamon Cab. JI. Iskandar Muda Medan ;

7. Suherman sebesar Rp. 3 milyar No. Rek. 756-19-01002-8 atas nama

ng

Suherman Bank Lippo Cab. JI. Bandung Medan ;

8. Suherman sebesar Rp. 2 milyar No. Rek. 2003006789 atas nama


Sukiman Suherman Bank Ekonomi Pusat Jakarta ;

gu

9. Sjamsul Yohan sebesar Rp. 3.250.000.000,- No. Rek. 10373249 atas


nama Sjamsul Yohan Bank Danamon Cab. JI. Diponegoro Medan ;

10. Sjamsul Yohan sebesar Rp. 1.500.000.000,- No. Rek. 0221270222 atas
nama Sjamsul Yohan BCA Cab. Diponegoro Medan ;

ub
lik

ah

11. Sjamsul Yohan sebesar Rp. 1 milyar No. Rek. 03001.46694 atas nama
Sjamsul Yohan Bank Bali Cab. JI. Zainul Arifin ;

12. Fajar Suhendra sebesar Rp. 11.500.000.000,- No. Rek. 704231321 atas

am

nama Fajar Suhendra Bank Ekonomi Cabang Diponegoro Medan ;


13. Johanes Halim sebesar Rp. 17.250.000.000,- No. Rek. 028-30-418-5

ep

atas nama Hilda Halim BCA Cab. Wahid Hasyim Jakarta ;

ah
k

14. Megahwati sebesar Rp. 2.875.000.000,- No. Rek. 088-4093-333 atas


nama Sugianto Suherman Bank Universal Cab. Medan ;

In
do
ne
si

15. Edison Sinaga sebesar Rp. 8.625.000.000,- No. Rek. 008-007700-086


atas nama Sugianto Suherman ;

A
gu
ng

16. Hendro sebesar Rp. 19.250.000.000,- No. Rek. 467-11-1954-6 atas


nama Susilowati BCA Cabang Taman Anggrek Jakarta ;

(Jumlah 1 s/d 16 tersebut di atas Rp. 105.500.000.000,- atau setidak-

tidaknya sekitar jumlah itu) ;

17. Yuli Hira sebesar US $ 485.000 atau setldak-tidaknya sekitar jumlah itu ;

Bahwa perbuatan para Terdakwa sebagaimana telah diuraikan di atas dapat

lik

18.500.000 atau setidak-tidaknya sekitar jumlah itu ;

Perbuatan para Terdakwa tersebut di atas diatur dan diancam pidana

ub

dalam Pasal 3 jo. Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999


sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo
Pasal 64 ayat (1) KUHP ;

Lebih Subsidair Lagi :

Bahwa Terdakwa Edyson, SE selaku Direktur Utama PT. Cipta Graha

ng

Nusantara atau Direktur Utama PT. Tahta Medan, Terdakwa Saiful Anwar (Ng

on

Hal. 44 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

Kim Seng) selaku Komisaris PT. Cipta Graha Nusantara atau Komisaris PT.

es

ep

ka

ah

merugikan keuangan negara Cq. PT. Bank Mandiri sejumlah US $

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 44

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Tahta Medan dan Terdakwa Drs. Diman Ponijan selaku Direktur PT. Cipta
Graha Nusantara atau Direktur PT. Tahta Medan pada tanggal 16 Oktober 2002

ng

sampai dengan 12 April 2005 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam
tahun 2002 sampai dengan tahun 2005 bertempat di Kantor Pusat PT. Bank
Mandiri (Tbk) Plaza Mandiri JI. Jend Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta Selatan

gu

atau setidak-tidaknya pada suatu tempat dalam wilayah hukum Pengadilan


Negeri

Jakarta

Selatan,

sehingga

Pengadilan

Negeri

Jakarta

Selatan

berwenang untuk mengadili atau setidak-tidaknya Pengadilan Negeri Jakarta

Selatan berwenang mengadili berdasarkan Pasal 84 ayat (2) KUHAP, baik

ub
lik

ah

secara sendiri-sendiri atau bersama-sama dengan E.C.W. Naloe selaku Direktur


Utama PT. Bank Mandiri, M. Sholeh Tasripan, SE, MM, selaku EVP Coordinator

Corporate & Government PT. Bank Mandiri dan I Wayan Pugeg selaku Direktur

am

Risk Management PT. Bank Mandiri (ketiganya akan diajukan sebagai


Terdakwa dalam berkas perkara terpisah), dengan tujuan menguntungkan diri

ep

sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, menyalah-gunakan kewenangan,

ah
k

kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan
yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, sebagai

In
do
ne
si

berikut :

Bahwa PT. Cipta Graha Nusantara didirikan berdasarkan Akta Notaris Drs.

A
gu
ng

Subiantoro, SH, Notaris di Jakarta Nomor 24 tanggal 23 April 2002 dan

sebagai pemilik saham adalah Terdakwa Edyson, SE, 420 lembar @ Rp. 1

juta = Rp. 420 juta dan Terdakwa Saiful Anwar (Ng Kim Seng), 180 lembar
@ Rp. 1 Juta = Rp. 180 juta ;

Bahwa pada tanggal 16 Oktober 2002 di ruang rapat saksi M. Sholeh

Tasripan, di PT. Bank Mandiri Pusat Jakarta Selatan telah diadakan rapat,

lik

1. M. Soleh Tasripan, Fachrudin Yasin dan Sucipto Prayitno, dari PT. Bank
Mandiri ;

2. Imanadi, dari Yayasan Dana Pensiun Bank Mandiri Tiga ;

ub

ah

dihadiri antara lain oleh :

3. Bambang Sabariman, dari PT. Pengelola Investama Mandiri ;

ka

4. Harry B. Haryono, Direktur Utama PT. Tahta Medan Lama ;

ep

5. Susanto Lim (Domba Mas Group), mewakili Terdakwa Edyson, SE

ah

selaku Direktur Utama PT. Cipta Graha Nusantara ;

yang dimiliki Yayasan Dana Pensiun Bank Mandiri III dan PT. Pengelola

ng

Investama Mandiri yang akan dibeli oleh Domba Mas Group Cq. PT. Cipta

on

Hal. 45 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

Graha Nusantara ;

es

Agenda rapat untuk membicarakan pembelian saham PT. Tahta Medan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 45

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa sebagai tindak lanjut dari rapat tanggal 16 Oktober 2002 tersebut :

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

-- Terdakwa Diman Ponijan selaku Direktur PT. Cipta Graha Nusantara,

ng

dengan suratnya No. 007/CGN/CF/XII/2002 tanggal 16 Desember 2002

ditujukan kepada Dana Pensiun Bank Mandiri III, isinya menyetujui untuk
membeli saham PT. Tahta Medan yang dimiliki Dana Pensiun Bank

gu

Mandiri III dengan jumlah saham sebanyak 36.810 lembar (66,35 %)


senilai Rp. 18.246.250.000,- (saham PT. Tahta Medan lainnya sebanyak

Pengelola Investama Mandiri) ;

-- Terdakwa Edyson, SE selaku Direktur Utama PT. Cipta Graha Nusantara

ub
lik

ah

18.669 lembar = 33,65% senilai Rp. 9.334.500.000,- .dimiliki oleh PT.

dengan suratnya No. 001/CGN/X/2002 tanggal 23 Oktober 2002, telah


mengajukan permohonan fasilitas kredit (Kredit Investasi) kepada E.C.W

am

Neloe (Direktur Utama PT. Bank Mandiri) untuk membeli asset kredit eks
BPPN atas nama PT. Tahta Medan sebesar US$ 18,500,000.00. dan

ep

kemudian Terdakwa Edyson, SE dengan suratnya Nomor 002/CGN/

ah
k

X/2002 tanggal 23 Oktober 2002 telah mengajukan permohonan agar


diberikan Bridging Loan (dana talangan) terlebih dahulu sebesar

In
do
ne
si

Rp.165.000.000. 000,00 (sebelum Kredit Investasi diberikan) ;

Bahwa pada tanggal 23 Oktober 2002 saksi E.C.W. Neloe, Direktur Utama

A
gu
ng

PT. Bank Mandiri di ruang kerjanya telah memanggil dan memerintahkan


kepada saksi Fachrudin Yasin, Group Head Corporate Relationship
Management agar permohonan PT. CGN segera diproses lebih dulu dengan

Bridging Loan dengan limit kredit Rp. 160 milyar, karena penjual asset kredit
atas nama PT. Tahta Medan meminta segera dilakukan pembayaran, dan
pada saat itu ada saksi Susanto Lim ;

Bahwa karena ada perintah dari saksi E.C.W. Neloe supaya Bridging Loan

lik

diproses dengan segera, maka :

-- Saksi Fachrudin Yasin selaku Group Head Corporate Relationship


Management telah membuat Nota Analisa Bridging Loan No. CGR.

ub

ah

CRM/314/2002 tanggal 23 Oktober 2002 (dibuat dalam 1 hari) tanpa

ka

dilakukan analisa secara mendalam mengenai aspek manajemen dan

ep

keuangan PT. Cipta Graha Nusantara, padahal hal tersebut seharusnya

ah

menjadi bagian yang penting yang harus dianalisa untuk mengetahui

fasilitas kredit (Bridging Loan) ;


Nota Analisa Bridging Loan tersebut hanya ditandatangani oleh saksi

ng

--

on

Hal. 46 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

Fachrudin Yasin selaku Group Head Corporate Relationship Manage-

es

resiko dan layak atau tidaknya PT. Cipta Graha Nusantara diberikan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 46

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

ment, padahal setiap analisa kredit selain ditandatangani oleh Group


Head Corporate Relationship Management juga ditandatangani oleh

ng

pejabat Credit Analyst dan Relationship Manager ;

Bahwa meskipun dalam Nota Analisa Bridging Loan tersebut tidak dilakukan
pembahasan secara mendalam mengenai aspek manajemen dan keuangan

gu

PT. Cipta Graha Nusantara dan hanya ditandatangani saksi Fachrudin

Yasin, namun Pemutus Kredit yaitu saksi E.C.W. Neloe selaku Direktur

Coordinator Corporate & Government PT. Bank Mandiri dan saksi I Wayan
Pugeg selaku Direktur Risk Management PT. Bank Mandiri, tetap menye-

ub
lik

ah

Utama PT. Bank Mandiri, saksi M. Sholeh Tasripan, SE, MM selaku EVP

tujui Nota Analisa tersebut pada tanggal 24 Oktober 2002, oleh karena itu
telah menyimpang dari ketentuan perkreditan PT. Bank Mandiri yaitu

am

Kebijakan Perkreditan PT. Bank Mandiri (KPBM) Februari 2000 artikel 520,
dan Pedoman Pelaksanaan Kredit (PPK) tahun 1999 serta Surat Keputusan

ep

Direksi Bank Indonesia No. 27/162/KEP/DIR tanggal 31 Maret 1995 paragraf

ah
k

440 ;
-

Bahwa hak dan kewajiban debitur yang disebut dalam Nota Analisa Bridging

In
do
ne
si

Loan serta persetujuan dari Pemutus Kredit telah diberitahukan oleh PT.
Bank Mandiri dengan Surat Pemberitahuan Persetujuan Kredit (SPPK) No.

A
gu
ng

CGR.CRM/492/2002 tanggal 24 Oktober 2002 dan oleh Terdakwa Edyson


selaku Direktur Utama PT. Cipta Graha Nusantara telah disetujui dengan

cara membubuhkan tandatangannya di atas meterai Rp. 6.000,- pada SPPK


tersebut ;

Bahwa berdasarkan SPPK tersebut, pemberian fasilitas Bridging Loan telah

dituangkan dalam Perjanjian Kredit No. KP-COD/032/PK-KI/2002 Akta

Bank Mandiri ditandatangani oleh saksi Ir. Bien Subiantoro ;


-

ub

Bahwa Terdakwa Edyson berhak menandatangani Perjanjian Kredit No. KPCOD/032/PK-KI/2002 Akta Notaris No. 76 tanggal 25 Oktober 2002 tersebut

ka

karena telah mendapatkan persetujuan tanggal 24 Oktober 2002 dari

ep

Terdakwa Saiful Anwar (Ng Kim Seng) Komisaris PT. Cipta Graha Nusantara ;

No. 76 tanggal 25 Oktober 2002 disebutkan antara lain bahwa Bridging Loan
diberikan sebesar Rp.160 milyar dan sumber pelunasannya dari Kredit

ng

on

Hal. 47 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

Investasi yang akan diberikan dalam rangka refinancing pembelian asset

es

Bahwa daam Perjanjian Kredit No. KP-COD/032/PK-KI/2002 Akta Notaris

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

lik

Edyson selaku Direktur Utama PT. Cipta Graha Nusantara dan dari PT.

ah

Notaris No. 76 tanggal 25 Oktober 2002 dan telah ditandatangani Terdakwa

Halaman 47

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

kredit PT. Tahta Medan dengan jumlah maksimum Rp.165.000.000.000,atau


equivalennya dalam US $ ;

Bahwa dalam rangka penerimaan dana fasilitas kredit (Bridging Loan dan

ng

Kredit Investasi) yang akan diperoleh PT. Cipta Graha Nusantara dari PT.
Bank Mandiri, Terdakwa Edyson selaku Direktur Utama PT. Cipta Graha

gu

Nusantara telah meminta bantuan saksi Susanto Lim untuk membuka

rekening giro, menerima dan mentransfer dana tersebut untuk kepentingan

ah

Oktober 2002 ;

Bahwa fasilitas kredit berupa Bridging Loan tersebut dananya telah di-

ub
lik

PT. Cipta Graha Nusantara yaitu sesuai dengan Surat Kuasa tanggal 25

cairkan sebagai berikut :

-- Setelah perjanjian kredit ditandatangani, Credit Operations Department

am

(COD) dengan surat nomor : DNW.COP/COD.3277/2002 tanggal 28


Oktober 2002 memberitahukan kepada PT. Bank Mandiri Cabang Jakarta

ep

Plaza Mandiri bahwa fasilitas Kredit Investasi Talangan (Bridging Loan)

ah
k

atas nama PT. Gipta Graha Nusantara dengan limit sebesar Rp. 160
milyar dinyatakan efektif dan dapat ditarik terhitung sejak tanggal 28

In
do
ne
si

Oktober 2002 dan setelah adanya pemberitahuan tersebut maka PT.


Bank Mandiri Cabang Jakarta Plaza Mandiri Cq. saksi Gunawan selaku

A
gu
ng

Hub Outlet Cabang Jakarta Plaza Mandiri membuka rekening pinjaman

PT. Cipta Graha Nusantara No. 070-0102002628 pada tanggal 28


Oktober 2002 untuk menampung dana Bridging Loan tersebut ;

--

Kemudian Terdakwa Edyson selaku Direktur Utama PT. Cipta Graha

Nusantara dengan surat nomor 003/CGN/X/2002 tanggal 28 Oktober


2002 dan surat nomor 006/CGN/X/2002 tanggal 29 Oktober 2002

lik

tersebut masing-masing sebesar Rp.100 milyar dan Rp. 60 milyar ke


dalam rekening giro PT. Cipta Graha Nusantara No. 070-0002176407
pada PT. Bank Mandiri Cabang Jakarta Plaza Mandiri yang sebelumnya

ub

ah

meminta PT. Bank Mandiri Plaza Mandiri untuk mencairkan dana

telah dibuka oleh saksi Susanto Lim berdasarkan kuasa dari Terdakwa

ka

Edyson, SE ;

ep

-- Setelah dana tersebut dipindahbukukan ke dalam rekening giro PT. Cipta

ah

Graha Nusantara No. No. 070-0002176407, maka saksi Susanto Lim

Rp.100 milyar dan No. CT.319727 tanggal 29 Oktober 2002 sebesar Rp.

ng

60 milyar, kemudian seluruhnya ditransfer ke rekening nomor 070-

on

Hal. 48 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

0002177801 atas nama saksi Ferry Tanudjaya pada Bank Mandiri

es

telah menerbitkan cek No. CT.319726 tanggal 29 Oktober 2002 sebesar

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 48

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Cabang Jakarta Plaza Mandiri, dan selanjutnya saksi Ferry Tanudjaya

mentransfer dana tersebut ke dalam rekening nomor : 288-300-5295 atas

ng

nama PT. Media Televisi Indonesia pada BCA Cabang Puri Indah ;

-- Latar belakang transfer dana yang bersumber dari dana fasilitas bridging

loan kepada rekening PT. Media Televisi Indonesia adalah sebagai

gu

berikut :

= PT. Cipta Graha Nusantara membeli asset kredit PT. Tahta Medan dari

keterangan saksi Sugiharto Lim, keberadaanya di Hongkong) ;

Dalam rangka menerima pembayaran aset kredit PT. Tahta Medan

ub
lik

ah

Azalea Ltd. (pemiliknya Mr. Ang Liong Pheng yang menurut

dari PT. Cipta Graha Nusantara, Mr. Ang Liong Pheng per telepon
meminta kepada

saksi Sugiharto Lim untuk membuka rekening

am

penampungan, tetapi karena saksi Sugiharto Lim dalam keadaan


sakit, maka yang bersangkutan meminta bantuan kepada saksi Ferry

ep

Tanudjaya untuk membuka rekening dimaksud dan selanjutnya saksi

ah
k

Ferry Tanudjaya telah membuka rekening penampungan No. 07000021.77801 atas nama dirinya di Bank Mandiri Cabang Jakarta

In
do
ne
si

Plaza Mandiri ;

= Setelah dana Bridging Loan tersebut masuk ke dalam rekening No.

A
gu
ng

070-00021.77801 tersebut, maka dana seluruhnya sebesar Rp. 160


milyar telah ditrarnsfer oleh, saksi Ferry Tanudjaya ke dalam rekening

PT. Media Televisi Indonesia. No. 288-300-5295 pada BCA Cabang


Puri Indah yaitu berdasarkan permintaan Azalea Ltd. Dalam suratnya

tanggal 28 Oktober 2002 yang ditandatangani Mr. Ang Liong Pheng,


hal ini dilakukan karena :
*

Azalea Ltd membeli asset kredit PT. Tahta Medan dari PT. Tri

lik

ah

Manunggal Mandiri Persada yang merupakan perusahaan terafiliasi dengan PT. Media Televisi Indonesia. PT. Tri Manunggal

ub

Mandiri Persada membeli/memenangkan lelang asset kredit PT.


Tahta Medan dari BPPN dengan harga US $ 10,855,289.52

Direktur PT. Tri Manunggal Mandiri Persada (saksi Hendrik

ep

ka

equivalen Rp. 97 milyar ;

Chandra) dengan suratnya tanggal 28 Oktober 2002 meminta

ah

Medan ditransfer ke dalam rekefling PT. Media Televisi Indonesia

Hal. 49 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

on

Bahwa setelah dana Bridging Loan sebesar Rp.160 milyar diterima PT.

gu

ng

No. 288-300-5295 pada BCA Cabang Puri Indah ;

es

kepada Azalea Ltd agar pembayaran asset kredit PT. Tahta

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 49

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Media Televisi Indonesia, maka sebagian diantaranya yaitu sebesar Rp.


105.500.000.000,- telah ditransfer kepada :

ng

1. Surya Suhendra sebesar Rp. 5.750.000.000,- No. Rek. 008-046518-086


atas nama Surya Suhendra HSBC Cabang JI. Diponegoro Medan ;

2. Benua Chandra sebesar Rp. 5.750.000.000,- No. Rek. 25800350 atas

gu

nama Tansri Chandra Bank Danamon JI. Soetomo Medan ;

3. Irvan sebesar Rp. 3.750.000.000.- No. Rek. 008-073892-086 atas nama

4. Irvan sebesar Rp. 2.000.000.000,- No. Rek. 008-006918-086 atas nama


Andy Handiono HSBC Cab. JI. Diponegoro Medan ;

ub
lik

ah

Irvan HSBC Cab. JI. Diponegoro Medan ;

5. Suherman sebesar Rp. 9 milyar No. Rek. 5005031800 atas nama


Suherman Bank Panin Cab. JI. Pulau Pinang Medan ;

am

6. Suherman sebesar Rp. 9 milyar No. Rek. 25032285 atas nama


Suherman Bank Danamon Cab. JI. Iskandar Muda Medan ;

ep

7. Suherman sebesar Rp. 3 milyar No. Rek. 756-19-01002-8 atas nama

ah
k

Suherman Bank Lippo Cab. JI. Bandung Medan ;

Sukiman Suherman Bank Ekonomi Pusat Jakarta ;

In
do
ne
si

8. Suherman sebesar Rp. 2 milyar No. Rek. 2003006789 atas nama

9. Sjamsul Yohan sebesar Rp. 3.250.000.000,- No. Rek. 10373249 atas

A
gu
ng

nama Sjamsul Yohan Bank Danamon Cab. JI. Diponegoro Medan ;

10. Sjamsul Yohan sebesar Rp. 1.500.000.000,- No. Rek. 0221270222 atas
nama Sjamsul Yohan BCA Cab. Diponegoro Medan ;

11. Sjamsul Yohan sebesar Rp. 1 milyar No. Rek. 03001.46694 atas nama
Sjamsul Yohan Bank Bali Cab. JI. Zainul Arifin ;

12. Fajar Suhendra sebesar Rp. 11.500.000.000,- No. Rek. 704231321 atas
nama Fajar Suhendra Bank Ekonomi Cabang Diponegoro Medan ;

lik

ah

13. Johanes Halim sebesar Rp. 17.250.000.000,- No. Rek. 028-30-418-5


atas nama HiIda Halim BCA Cab. Wahid Hasyim Jakarta ;

nama Sugianto Suherman Bank Universal Cab. Medan ;

ka

15. Edison Sinaga sebesar Rp. 8.625.000.000,- No. Rek. 008-007700-086

ep

atas nama Sugianto Suherman ;

16. Hendro sebesar Rp. 19.250.000.000,- No. Rek. 467-11-1954-6 atas

Bahwa karena dana Bridging Loan telah dikucurkan dan ditentukan sebagai
pelunasannya dari Kredit Investasi yang akan diberikan kemudian, maka

ng

on

Hal. 50 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

selanjutnya permohonan kredit investasi dari PT. Cipta Graha Nusantara

es

nama Susilowati BCA Cabang Taman Anggrek Jakarta.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ub

14. Megahwati sebesar Rp. 2.875.000.000,- No. Rek. 088-4093-333 atas

Halaman 50

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Investasi

No.

diproses oleh PT. Bank Mandiri dengan dibuatkan Nota Analisa Kredit
CGR.CRM/008/2003

tanggal

13

Januari

2003

yang

ng

ditandatangani oleh saksi S. Indah Kris Indriati (Credit Analyst), saksi


Sucipto Prayitno (Relationship Manager), saksi Choirul Anwar (Departement
Head) dan saksi Fachrudin Yasin (Group Head) serta Credit Report No.

gu

RMN.CRM/C62.029.2003 tanggal 22 Januari 2003 yang ditandatangani oleh


D.

Ramadhan

Putranto

(Professional

Staff),

Agus

B.

Simanjuntak

Credit Risk (yang bersangkutan sebelumnya sebagai Group Head Corporate


Relationship Management) ;

ub
lik

ah

(Departement Head) dan saksi Fachrudin Yasin Group Head Corporate

Bahwa dalam Nota Analisa Kredit Investasi tersebut antara lain disebutkan
bahwa PT. Cipta Graha Nusantara harus menyediakan self financing

am

sebesar US $ 9,194,860, tetapi ternyata tidak dianalisa mengenai sumber


dana atau kemampuan PT. Cipta Graha Nusantara menyediakan self finan-

ep

cing tersebut, padahal hal tersebut seharusnya dipertimbangkan secara

ah
k

mendalam mengingat self financing tersebut antara lain untuk digunakan


menyelesaikan pembangunan Tiara Tower yang harus diselesaikan akhir

In
do
ne
si

tahun 2003 dan dari hasil pendapatan Tiara Tower (jika sudah beroperasi)
akan dipergunakan untuk melunasi Kredit Investasi atas nama PT. Cipta

A
gu
ng

Graha Nusantara ;

Bahwa meskipun saksi E.C.W. Neloe selaku Direktur Utama PT. Bank

Mandiri, saksi M. Sholeh Tasripan, SE, MM selaku EVP Coordinator


Corporate & Government

PT. Bank Mandiri dan saksi I Wayan Pugeg

selaku Direktur Risk Management PT. Bank Mandiri, mengetahui bahwa

dalam Nota Analisa Kredit Investasi tersebut tidak dianalisa mengenai

sumber dana atau kemampuan PT. Cipta Graha Nusantara menyediakan

lik

ah

self financing, tetapi ternyata tetap menyetujui Nota Analisa tersebut masingmasing pada tanggal 24 Januari 2003, 20 Januari 2003 dan 23 Januari 2003,

ub

oleh karena itu telah menyimpang dari ketentuan perkreditan PT. Bank
Mandiri yaitu Kebijakan Perkreditan PT. Bank Mandiri (KPBM) Februari 2000

ep

Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 27/162/KEP/DIR tanggal 31 Maret


1995 paragraf 440 ;

1. Kredit lnvestasi diberikan US $ 18,5 juta, untuk melunasi Bridging Loan


sebesar Rp.160 milyar, sisanya untuk renovasi Hotel Tiara dan melan-

ng

on

Hal. 51 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

jutkan pembangunan Tiara Tower ;

es

Bahwa dalam Nota Analisa Kredit Investasi tersebut disebutkan antara lain :

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

artikel 520, dan Pedoman Pelaksanaan Kredit (PPK) tahun 1999 serta Surat

Halaman 51

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

2. Debitur berkewajiban untuk menyediakan self financing sebesar US $

9,194,860 yang akan digunakan untuk menyelesaikan pembangunan

ng

Tiara Tower, merenovasi Hotel Tiara dan membeli saham PT. Tahta

Medan dan selama debitur belum melunasi kreditnya, debitur tidak


diijinkan untuk memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain dari

gu

lembaga keuangan lainnya ;

3. Penyelesaian pembangunan Tiara Tower dan renovasi Hotel Tiara harus

harus menunjuk Konsultan Pengawas rekanan PT. Bank Mandiri serta

dari hasil pendapatan Tiara Tower (jika sudah beroperasi) akan

ub
lik

ah

diselesaikan akhir tahun 2003 dan di dalam pelaksanaannya debitur

dipergunakan untuk melunasi Kredit Investasi ;

4. Penarikan pertama hanya dapat dilakukan untuk keperluan pelunasan

am

Bridging Loan senilai Rp.160 milyar dan penarikan selanjutnya sebesar


US $ 722,220 atau selisih antara limit kredit dengan penarikan pertama,

ep

baru dapat dilaksanakan setelah debitur menyerahkan surat penunjuk-

ah
k

kan Konsultan Pengawas rekanan PT. Bank Mandiri ;


5. Debitur berkewajiban untuk memberikan agunan antara lain berupa

In
do
ne
si

bangunan Tiara Tower, Hotel Tiara, Tiara Convention Centre dan 3 (tiga)
buah rumah berikut tanahnya (6 SHGB) yang telah diikat secara yuridis

A
gu
ng

sempurna, minimal menyerahkan Cover Notes Notaris ;

6. Debitur menjamin bahwa saham PT. Tahta Medan harus dibeli debitur
paling lambat dalam waktu 6 (enam) bulan terhitung sejak Perjanjian
Kredit ditandatangani ;

Bahwa hak dan kewajiban debitur sebagaimana disebutkan dalam Nota

Analisa Kredit serta Persetujuan Kredit Investasi telah diberitahukan oleh PT.
Bank Mandiri kepada debitur (PT. Cipta Graha Nusantara) dalam Surat

lik

CBG.RM1/053/2003 tanggal 24 Januari 2003 dan Terdakwa Edyson, SE

ub

selaku Direktur Utama PT. Cipta Graha Nusantara telah menyetujui dengan
Gara menandatangani di atas materai Rp. 6000,- pada SPPK tersebut ;
-

Bahwa selanjutnya berdasarkan (SPPK) Nomor CBG.RM1/053/2003 tanggal


24 Januari 2003, fasilitas Kredit Investasi tersebut dituangkan dalam

ep

ka

ah

Pemberitahuan Persetujuan Fasilitas Kredit Investasi (SPPK) Nomor

Perjanjian Kredit Nomor KP-COD/01/PK-KI/VA/2003 tanggal 27 Januari

ah

Utama PT. Cipta Graha Nusantara dan saksi Ir. Bien Subiantoro, MM, MBA,

Hal. 52 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

on

Bahwa Terdakwa Edyson, SE berhak menandatangani Perjanjian Kredit

gu

ng

mewakili PT. Bank Mandiri ;

es

2003 yang ditandatangani oleh Terdakwa Edyson, SE, selaku Direktur

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 52

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Nomor KP-COD/01/PK-KI/VA/2003 tanggal 27 Januari 2003 karena telah


memperoleh Surat Persetujuan tanggal 22 Januari 2003 dari Terdakwa

ng

Saiful Anwar (Ng Kim Seng) selaku Komisaris PT. Cipta Graha Nusantara ;

Bahwa meskipun Terdakwa Edyson, SE dan Terdakwa Saiful Anwar (Ng

Kim Seng) mengetahui PT. Cipta Graha Nusantara tidak akan mampu untuk

gu

menyediakan self financing sebesar yang ditentukan bank (US $ 9,194,860.),

karena PT. Cipta Graha Nusantara baru didirikan tanggal 23 April 2002 (

perusahaan operasional serta dana/saham yang disetor hanya sebesar


Rp.600.000.000,00.
menyatakan

namun

ternyata

para

Terdakwa

tersebut

ub
lik

ah

baru 6 bulan) dan tidak/belum pernah secara nyata bergerak sebagai

kesanggupannya

sebagaimana

yang

disebutkan

tetap

dalam

Perjanjian Kredit Investasi, padahal sebelum kredit lunas debitur tidak

am

diijinkan untuk memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain dari lembaga
keuangan lainnya ;

Bahwa dana fasilitas kredit investasi tersebut telah dicairkan/dilakukan

ep

ah
k

penarikan sebagai berikut :


--

Berdasarkan

surat

dari

Credit

Operations

Dept.

No.DNW.COP/

In
do
ne
si

COD.418/2003 tanggal 28 Januari 2003, PT. Bank Mandiri Cabang


Jakarta Plaza Mandiri mengaktifkan rekening fasilitas kredit investasi

A
gu
ng

valas atas nama PT. Cipta Graha Nusantara dengan No. 0700103000209
mulai tanggal 28 Januari 2003 dengan limit kredit sebesar US $

18,500,000 dan pada hari itu juga ditarik US $ 18,013,960.82 (equivalent

Rp.160 milyar) untuk melunasi fasilitas Bridging Loan atas nama PT.
Cipta Graha Nusantara pada Bank Mandiri sebesar Rp.160 milyar ;

-- Sesuai Surat Kuasa tanggal 25 Oktober 2002 yang diberikan oleh Ter-

lik

maka saksi Susanto Lim telah mencairkan dan mentransfer atas sisa limit
Kredit Investasi (selisih dana Kredit Investasi dikurangi pelunasan
Bridging Loan), sebagai berikut :

ub

ah

dakwa Edyson, SE, selaku Direktur Utama PT. Cipta Graha Nusantara,

= Pada tanggal 20 Februari 2003, dilakukan penarikan (dipindah-

ka

bukukan) dengan specimen tandatangan saksi Susanto Lim sebesar

ep

US $ 479,289.18 ke dalam rekening giro valas No. 070-0002176423

ah

atas nama PT. Cipta Graha Nusantara ;

dengan specimen tandatangan saksi Susanto Lim sebesar US $

ng

6.750,- ke dalam rekening giro valas No. 070-0002176423 atas nama

on

Hal. 53 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

PT. Cipta Graha Nusantara, sehingga limit kredit investasi terpakai

es

= Pada tanggal 21 Februari 2003 dilakukan penarikan (dipindah-bukukan)

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 53

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

semua sebesar US $ 18,500,000. ;

= Pada tanggal 20 Februari 2003 dari rekening No. 070-0002176423

ng

atas nama PT. Cipta Graha Nusantara dengan specimen tandatangan saksi Susanto Lim, ditransfer melalui fasilitas IBT keluar

sebesar US$ 485,000 ke rekening atas nama Yuli Hira dengan

gu

rekening No.117.0002045367 pada Bank Mandiri ex. BDN Cabang


Jakarta Roxy Mas tanggal 20 Februari 2003 ;

Bahwa dana sisa limit Kredit Investasi sebesar US $ 485,000 tersebut

(dalam Nota Analisa disebutkan sisa limit Kredit Investasi US $ 722,220


tetapi setelah dana Kredit Investasi dalam bentuk US $ cair yaitu sebesar US

ub
lik

ah

$ 18,500,000 terjadi perubahan kurs US $ sehingga setelah dikurangi untuk


melunasi Bridging Loan dalam bentuk rupiah yaitu sebesar Rp.160 milyar,

am

maka hanya bersisa US $ 485,000), menurut perjanjian kredit investasi


penggunaannya adalah untuk renovasi Hotel Tiara dan melanjutkan

ep

pembangunan Tiara Tower, tetapi ternyata dana Kredit Investasi sebesar US

ah
k

$ 485,000 tersebut telah disimpangkan dari tujuan penggunaannya oleh


Terdakwa Edyson. SE karena Terdakwa tersebut telah meminta bantuan

In
do
ne
si

saksi Susanto Lim (sesuai dengan Surat Kuasa tanggal 25 Oktober 2002)
untuk mentransfer sisa limit Kredit Investasi ke rekening Yuli Hira yang tidak

A
gu
ng

diketahui untuk tujuan apa transaksi tersebut dilakukan ;

Bahwa selain itu untuk penarikan sisa limit Kredit Investasi sebesar US $

485,000 tersebut, sesuai Perjanjian Kredit Investasi disyaratkan PT. Cipta

Graha Nusantara harus menunjuk Konsultan Pengawas rekanan PT. Bank


Mandiri yang bertugas untuk mengawasi pelaksanaan renovasi Hotel Tiara
dan kelanjutan pembangunan Tiara Tower ;

Bahwa sewaktu Terdakwa Edyson. SE selaku Direktur Utama PT. Cipta

lik

ah

Graha Nusantara mengajukan permohonan penarikan dana sisa limit Kredit


Investasi sebesar US $ 485,000 kepada PT. Bank Mandiri, sebagaimana

ub

tersebut dalam suratnya No. 002/CGN/B/II/2003 tanggal 5 Februari 2003 dan


No. 003/CGN/B/II/2003 tanggal 6 Februari 2003, telah memberitahukan

ka

bahwa PT. Cipta Graha Nusantara telah menunjuk/memilih Konsultan

ep

Pengawas dimaksud yaitu PT. Bintang Dharma Hurip Appraisal Cabang


Medan dan oleh karena itu sisa limit Kredit Investasi sebesar US $ 485,000

ah

Appraisal Cabang Medan tidak pernah ditunjuk sebagai Konsultan

Hal. 54 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

on

Bahwa ternyata Terdakwa Edyson, SE, Terdakwa Saiful Anwar (Ng Kim

gu

ng

Pengawas dan juga tidak pernah ada kontrak kerjanya ;

es

tersebut dicairkan, padahal kenyataannya PT. Bintang Dharma Hurip

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 54

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Seng) dan Terdakwa Drs. Diman Ponijan masing-masing selaku Direktur


Utama, Komisaris dan Direktur PT. Cipta Graha Nusantara sampai dengan

ng

batas waktu yang ditentukan yaitu akhir tahun 2003 tidak dapat menyediakan self financing sebesar US $ 9,194,860. Sehingga kelanjutan

pembangunan Tiara Tower tidak dapat dilaksanakan, hal ini mengakibatkan

gu

angsuran pokok Kredit Investasi yang sudah jatuh tempo tidak dapat
dilakukan pembayarannya ;

Bahwa ternyata Terdakwa Edyson, SE, Terdakwa Saiful Anwar (Ng Kim

Seng) dan Terdakwa Drs. Diman Ponijan masing-masing selaku Direktur


Utama, Komisaris dan Direktur PT. Cipta Graha Nusantara juga tidak

ub
lik

ah

melaksanakan pembelian saham PT. Tahta Medan yang dimiliki oleh PT.
Pengelola Investama Mandiri dan juga tidak melunasi pembelian saham PT.

am

Tahta Medan yang dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Mandiri III (masih
bersisa Rp. 3.649.250.000,-), padahal pembelian saham tersebut harus

ep

dilaksanakan selambat-Iambatnya 6 (enam) bulan sejak perjanjian Kredit

ah
k

Investasi ditandatangani tanggal 27 Januari 2003 ;


-

Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 8 dalam Akta Perjanjian Kredit

In
do
ne
si

Investasi No. KP.COD/01/PK-KI/VA/2003 tanggal 27 Januari 2003, maka


pada tanggal 19 Desember 2003 telah dilakukan Novasi atau pengalihan

A
gu
ng

Hutang PT. Cipta Graha Nusantara kepada PT. Bank Mandiri sebesar US $

18,500,000.00 menjadi Hutang PT. Tahta Medan pada PT. Bank Mandiri,

yang dituangkan dalam Akta Nomor 79 tanggal 19 Desember 2003, selain itu

juga dibuat Penegasan Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-COD/ 24/PKKI/VA/2003 tanggal 19 Desember 2003. Dengan adanya Novasi dan

Penegasan Perjanjian Kredit Investasi tersebut, Hutang PT. Cipta Graha

kepada PT. Bank Mandiri ;

Bahwa kepengurusan PT. Tahta Medan yang menerima novasi hutang PT.

ub

Cipta Graha Nusantara kepada PT. Bank Mandiri tersebut adalah sama

-- Komisaris

: Saiful Anwar (Ng Kim Seng) .

ep

ka

dengan kepengurusan PT. Cipta Graha Nusantara, yaitu :

-- Direktur Utama : Edyson, SE .

Bahwa karena pelunasan Kredit Investasi diharapkan dari hasil pendapatan


Tiara Tower (jika sudah beroperasi) dan ternyata Tiara Tower tidak dapat

ng

on

Hal. 55 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

diselesaikan pembangunannya sehingga angsuran pokok Kredit Investasi

es

: Drs. Diman Ponijan .

-- Direktur

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

lik

kan lunas dan selanjutnya hutang tersebut menjadi hutang PT. Tahta Meaan

ah

Nusantara kepada PT. Bank Mandiri sebesar US $ 18,500,000.00 dinyata-

Halaman 55

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

yang sudah jatuh tempo tidak dapat dibayar, maka kemudian telah dilakukan
penjadwalan kembali (rescheduling) angsuran pokok Kredit Investasi atas
PT. Tahta Medan No. DNW.COP/218/Add/2005

ng

nama
2005 ;
-

tanggal 12 April

Bahwa tindakan rescheduling tersebut merupakan tindakan penyelamatan

gu

karena telah diketahui cash flow PT. Tahta Medan tidak mampu membayar

kewajiban angsuran pokok sesuai jadwal yang ditetapkan dan penyelesaian

samping itu kolektibilitas kredit PT. Tahta Medan tergolong kolektibilitas 3


(kurang lancar) ;

ub
lik

ah

pembangunan Tiara Tower serta renovasi Hotel Tiara tidak terealisasi di

Bahwa meskipun telah dilakukan novasi dan rescheduling, Terdakwa


Edyson, SE, Terdakwa Saiful Anwar (Ng Kim Seng) dan Terdakwa Drs.

am

Diman Ponijan masing-masing selaku Direktur Utama PT. Tahta Medan,


Komisaris PT. Tahta Medan dan Direktur PT. Tahta Medan tetap tidak

ep

memenuhi kewajibannya seperti yang ditentukan PT. Bank Mandiri dalam

ah
k

perjanjian Kredit Investasi yaitu :

-- Tidak meyediakan self financing sebesar US $ 9,194,860 ;

In
do
ne
si

-- Tidak melaksanakan pembelian saham PT. Tahta Medan yang dimiliki

oleh PT. Pengelola Investama Mandiri dan juga tidak melunasi pembelian

A
gu
ng

saham PT. Tahta Medan yang dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Mandiri
III (masih bersisa Rp. 3.649.250.000,-) ;

-- Tidak melakukan pengikatan secara yuridis sempurna terhadap agunan


berupa bangunan Tiara Tower, Hotel Tiara, Tiara Convention Centre dan
3 (tiga) buah rumah berikut tanahnya (6 SHGB) dengan Sertifikat Hak

Tanggungan (SHT) padahal fasilitas kreditnya telah dicairkan yaitu

lik

20 Februari 2003 serta pengikatan benda tidak bergerak tersebut menjadi


kewajiban debitur ;
-

Bahwa berkaitan dengan tidak dapat diselesaikannya pembangunan Tiara

ub

ah

Bridging Loan tanggal 29 Oktober 2002 dan Kredit Investasi pada tanggal

Tower, Terdakwa Drs. Diman Ponijan selaku Direktur PT. Tahta Medan

ka

dengan suratnya No. 013/TM-DIR/II/2004 tanggal 11 Februari 2004, telah

ep

memberitahukan kepada PT. Bank Mandiri bahwa pembangunan Tiara

ah

Tower tidak dapat dilanjutkan karena kendala adanya penyewa di lantai

padahal alasan tersebut adalah tidak benar karena :

ng

-- Pihak penyewa tidak pernah menyatakan keberatan Tiara Tower tersebut

on

Hal. 56 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

dilanjutkan pembangunannya ;

es

dasar dan lantai 1 Tiara Tower (The Song dan Restaurant Ocean Palace),

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 56

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

-- Pembangunan Tiara Tower sebenarnya dapat dilaksanakan tanpa mengganggu keberadaan penyewa dengan tiga alternatif cara penyelesaian,

ng

yaitu baik melalui tangga service, lift service yang ada dalam bangunan

maupun lift kerja/material yang ada diluar bangunan (sesuai pendapat


Ahli Ir. Ismono, MA dari Departemen Kimpraswil) ;

gu

-- Pada saat PT. Bank Mandiri melakukan pengecekan on the spot atas
bangunan Tiara Tower pada tanggal 8-9 Januari 2003 yang dilakukan

(untuk dipergunakan sebagai bahan analisa Kredit Investasi), ternyata

Terdakwa Edyson, SE, Terdakwa Saiful Anwar (Ng Kim Seng) dan

ub
lik

ah

oleh saksi Fachrudin Yasin, Group Head dan saksi Sucipto Prayitno

Terdakwa Drs. Diman Ponijan (pada saat itu mendampingi dua pejabat
PT. Bank Mandiri tersebut), telah menyembunyikan informasi adanya

am

penyewaan tersebut padahal informasi tersebut termasuk hal yang


sangat penting untuk menentukan dapat atau tidaknya permohonan

ep

Kredit Investasi disetujui mengingat informasi tersebut berkaitan dengan

tahun 2003 ;

Bahwa perbuatan para Terdakwa sebagaimana diuraikan di atas telah


memperkaya :

In
do
ne
si

ah
k

penyelesaian pembangunan Tiara Tower yang harus diselesaikan akhir

A
gu
ng

Korporasi :

1. PT. Cipta Graha Nusantara yaitu telah memiliki dan mengelola PT. Tahta
Medan berupa Hotel Tiara Medan, Tiara Convention Centre dan Tiara
Tower ;

2. PT. Media Televisi Indonesia sebesar Rp. 54.500.000.000,- atau setidaktidaknya sekitar jumlah itu ;

lik

1. Surya Suhendra sebesar Rp. 5.750.000.000,- No. Rek. 008-046518-086


atas nama Surya Suhendra HSBC Cabang JI. Diponegoro Medan ;
2. Benua Chandra sebesar Rp. 5.750.000.000,- No. Rek. 25800350 atas

ub

ah

Orang lain :

nama Tansri Chandra Bank Danamon JI. Soetomo Medan ;

ka

3. Irvan sebesar Rp. 3.750.000.000,- No. Rek. 008-073892-086 atas nama

ep

Irvan HSBC Cab. JI. Diponegoro Medan ;

ah

4. Irvan sebesar Rp. 2.000.000.000,- No. Rek. 008-006918-086 atas nama

5. Suherman sebesar Rp. 9 milyar No. Rek. 5005031800 atas nama

ng

Suherman Bank Panin Cab. JI. Pulau Pinang Medan ;

on

Hal. 57 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

6. Suherman sebesar Rp. 9 milyar No. Rek. 25032285 atas nama

es

Andy Handiono HSBC Cab. JI. Diponegoro Medan ;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 57

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Suherman Bank Danamon Cab. JI. Iskandar Muda Medan ;

7. Suherman sebesar Rp. 3 milyar No. Rek. 756-19-01002-8 atas nama

ng

Suherman Bank Lippo Cab. JI. Bandung Medan ;

8. Suherman sebesar Rp. 2 milyar No. Rek. 2003006789 atas nama


Sukiman Suherman Bank Ekonomi Pusat Jakarta ;

gu

9. Sjamsul Yohan sebesar Rp. 3.250.000.000,- No. Rek. 10373249 atas


nama Sjamsul Yohan Bank Danamon Cab. JI. Diponegoro Medan ;

10. Sjamsul Yohan sebesar Rp. 1.500.000.000,- No. Rek. 0221270222 atas
nama Sjamsul Yohan BCA Cab. Diponegoro Medan ;

ub
lik

ah

11. Sjamsul Yohan sebesar Rp. 1 milyar No. Rek. 03001.46694 atas nama
Sjamsul Yohan Bank Bali Cab. JI. Zainul Arifin ;

12. Fajar Suhendra sebesar Rp. 11.500.000.000,- No. Rek. 704231321 atas

am

nama Fajar Suhendra Bank Ekonomi Cabang Diponegoro Medan ;


13. Johanes Halim sebesar Rp. 17.250.000.000,- No. Rek. 028-30-418-5

ep

atas nama Hilda Halim BCA Cab. Wahid Hasyim Jakarta ;

ah
k

14. Megahwati sebesar Rp. 2.875.000.000,- No. Rek. 088-4093-333 atas


nama Sugianto Suherman Bank Universal Cab. Medan ;

In
do
ne
si

15. Edison Sinaga sebesar Rp. 8.625.000.000,- No. Rek. 008-007700-086


atas nama Sugianto Suherman ;

A
gu
ng

16. Hendro sebesar Rp. 19.250.000.000,- No. Rek. 467-11-1954-6 atas


nama Susilowati BCA Cabang Taman Anggrek Jakarta ;

(Jumlah 1 s/d 16 tersebut di atas Rp. 105.500.000.000,- atau setidak-

tidaknya sekitar jumlah itu) ;

17. Yuli Hira sebesar US $ 485.000 atau setldak-tidaknya sekitar jumlah itu ;

Bahwa perbuatan para Terdakwa sebagaimana telah diuraikan di atas dapat

lik

18.500.000 atau setidak-tidaknya sekitar jumlah itu ;

Perbuatan para Terdakwa tersebut di atas diatur dan diancam pidana

ub

dalam Pasal 3 jo. Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999


sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP ;

ep

ka

ah

merugikan keuangan negara Cq. PT. Bank Mandiri sejumlah US $

Mahkamah Agung tersebut ;

Negeri Jakarta Selatan tanggal 14 Februari 2006 sebagai berikut :

ng

1. Menyatakan Terdakwa Edyson, SE, Terdakwa Saiful Anwar ( Ng Kim Seng)

on

Hal. 58 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

dan Terdakwa Drs. Diman Ponijan bersalah melakukan tindak pidana

es

Membaca tuntutan pidana Jaksa/Penuntut Umum pada Kejaksaan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 58

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

korupsi secara bersama sama dan berlanjut : sebagaimana diatur dalam

Pasal 2 ayat (1) jo. Pasa1 18 Undang-undang No. 31 Tahun 1999

ng

sebagaimana diubah dengan Undang-undang No. 20 Tahun 2001 tentang


pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP jo.
Pasal 64 ayat (1) KUHP sebagaimana dalam dakwaan Primair ;

gu

2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Edyson, SE, Terdakwa Saiful

Anwar ( Ng Kim Seng) dan Terdakwa Drs. Diman Ponijan masing - masing

Terdakwa berada dalam tahanan, dengan perintah supaya Terdakwa tetap

ditahan, dan denda sebesar Rp. 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah)

ub
lik

ah

dengan pidana penjara selama 17 (tujuh belas) tahun, dikurangi selama

subsidair 6 ( enam ) bulan kurungan ;

3. Menetapkan agar Terdakwa Edyson, SE, Terdakwa Saiful Anwar ( Ng Kim

am

Seng) dan Terdakwa Drs. Diman Ponijan, membayar uang pengganti


kepada negara Cq. PT. Bank Mandiri sebesar US $ 18,500.000 (delapan

ep

belas juta lima ratus ribu Dolar Amerika) yang ditanggung secara bersama-

ah
k

sama dengan beban yang sama besarnya dan jika para Terdakwa tidak
membayar uang pengganti maka diganti dengan pidana penjara selama 3

In
do
ne
si

(tiga) tahun untuk masing-masing Terdakwa ;


4. Menyatakan agar barang bukti berupa :

A
gu
ng

1. a. Sebidang tanah seluas 276 m2 diatasnya berdiri satu pintu rumah

batu lantai semen atap genteng berlantai dua yang terletak di Propinsi
Sumatera Utara, Kabupaten / Kotamadya Medan, Kecamatan Medan
Baru, Desa / Kelurahan Madras Hulu ;

b. Berikut sertifikatnya yaitu Sertifikat HGB No. 02.01.04.45.3.00498


tanggal 20 Juni 1991 atas nama pemegang hak PT. Tahta Medan ;

2. a. Sebidang tanah seluas 412 m2 di atasnya berdiri satu pintu rumah

lik

Sumatera

Utara, Kabupaten / Kotamadya Medan, Kecamatan Medan Baru,


Desa / Kelurahan Madras Hulu ;

ub

ah

batu lantai semen atap genteng yang terletak di Propinsi

b. Berikut sertifikatnya yaitu Sertifikat HGB No. 02.01.04.45.3.00549

ka

tanggal 26 Maret 1992 atas nama pemegang hak PT. Tahta Medan ;

ep

3. a. Sebidang tanah seluas 276 m2 di atasnya berdiri satu pintu bangunan

ah

permanen yang terletak di Propinsi

Sumatera Utara, Kabupaten /

Desa / Kelurahan Madras Hulu ;

ng

b. Berikut sertifikatnya yaitu Sertifikat HGB No. 02.01.07.01.3.00653

on

Oktober 1995 atas nama pemegang hak PT. Tahta

Hal. 59 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

tanggal 21

es

Kotamadya Medan, Kecamatan Medan Polonia d/h Medan Baru,

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 59

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Medan ;

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

4. a. Sebidang tanah seluas 6.115 m2 di atasnya berdiri satu

ng

bangunan permanen yang terletak di Propinsi Sumatera

pintu

Utara,

Kabupaten / Kotamadya Medan, Kecamatan Medan Polonia, Desa /


Kelurahan Madras Hulu ;

gu

b. Berikut sertifikatnya yaitu Sertifikat HGB No. 02.01.07.01.3.00653


tanggal 21

Oktober 1995 atas nama pemegang hak PT. Tahta

5. a. Sebidang tanah seluas 3.443 m2 diatasnya berdiri


bangunan permanen yang terletak di Propinsi

satu

pintu

Sumatera

Utara,

ub
lik

ah

Medan ;

Kabupaten / Kotamadya Medan, Kecamatan Medan Polonia, Desa /


Kelurahan Madras Hulu ;

am

b. Berikut sertifikatnya yaitu Sertifikat HGB No. 02.01.07.01.3.00718


tanggal 16 Nopember 1998 atas nama pemegang hak PT. Tahta

ep

Medan ;

ah
k

6. a. Sebidang tanah seluas 11572 m2 diatasnya berdiri satu pintu


bangunan permanen yang terletak di Propinsi

Sumatera

Utara,

In
do
ne
si

Kabupaten / Kotamadya Medan, Kecamatan Medan Polonia, Desa /


Kelurahan Madras Hulu ;

A
gu
ng

b. Berikut sertifikatnya yaitu Sertifikat HGB No. 02.01.07.01.3.00760


tanggal 10 Agustus 2004

atas nama pemegang hak PT. Tahta

Medan ;

dirampas untuk negara cq. PT. Bank Mandiri untuk diperhitungkan

dengan pembayaran uang pengganti ;

7. Barang bukti berupa dokumen yang lainnya sebagaimana terlampir

Seng ) dan Terdakwa Drs. Diman Ponijan membayar biaya perkara sebesar
Rp. 5.000,- ( lima ribu rupiah ) ;

ub

2005/PN.Jkt.Sel., tanggal 23 Februari 2006 yang amar lengkapnya sebagai

ep

ka

Membaca putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 2100/Pid.B/

berikut :

dan Terdakwa Drs. Diman Ponijan, tidak terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi sebagaimana di-

ng

on

Hal. 60 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

dakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum dalam Dakwaan Primer, Dakwaan

es

1. Menyatakan Terdakwa Edyson, SE, Terdakwa Saiful Anwar ( Ng Kim Seng)

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

lik

5. Menetapkan agar Terdakwa Edyson, SE, Terdakwa Saiful Anawar ( Ng Kim

ah

dalam berkas perkara ;

Halaman 60

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Subsidair, Dakwaan Lebih Subsidair dan Dakwaan Lebih Subsidair Lagi ;

2. Membebaskan Terdakwa Edyson, SE, Terdakwa Saiful Anwar ( Ng Kim

ng

Seng) dan Terdakwa Drs. Diman Ponijan tersebut dari dakwakan Jaksa
Penuntut Umum baik Dakwaan Primer, Dakwaan Subsidair, Dakwaan Lebih
Subsidair dan Dakwaan Lebih Subsidair Lagi ;

gu

3. Mengembalikan nama baik Terdakwa Edyson, SE, Terdakwa Saiful Anwar


(Ng Kim Seng) dan Terdakwa Drs. Diman Ponijan, dalam hak dan kewajiban

ah

4. Memerintahkan

agar Terdakwa-terdakwa tersebut

tahanan ;

dibebaskan

dari

ub
lik

serta harkat dan martabatnya sebagaimana keadaan semula ;

5. Menetapkan barang bukti dalam perkara ini berupa :


1. a. Sebidang tanah seluas 276 m2

di atasnya berdiri satu pintu rumah

am

batu, lantai semen, atap genteng, berlantai dua yang terletak di


Propinsi

Sumatera

Utara, Kabupaten / Kotamadya Medan,

ep

Kecamatan Medan Baru, Desa / Kelurahan Madras Hulu ;

ah
k

b. Berikut sertifikatnya yaitu Sertifikat HGB No. 02.01.04.45.3.00498


tanggal 20 Juni 1991 atas nama pemegang hak PT. Tahta Medan ;

In
do
ne
si

2. a. Sebidang tanah seluas 412 m2 diatasnya berdiri satu pintu rumah

batu, lantai semen, atap genteng, yang terletak di Propinsi Sumatera

A
gu
ng

Utara, Kabupaten / Kotamadya Medan, Kecamatan Medan Baru,


Desa / Kelurahan Madras Hulu ;

b. Berikut sertifikatnya yaitu Sertifikat HGB No. 02.01.04.45.3.00549


tanggal 26 Maret 1992 atas nama pemegang hak PT. Tahta Medan ;

3. a. Sebidang tanah seluas 276 m2 diatasnya berdiri satu pintu bangunan


permanen yang terletak di Propinsi

Sumatera Utara, Kabupaten /

lik

Desa / Kelurahan Madras Hulu ;

b. Berikut sertifikatnya yaitu Sertifikat HGB No. 02.01.07.01.3.00653


tanggal

21 Oktober 1995 atas nama pemegang hak PT. Tahta

ub

ah

Kotamadya Medan, Kecamatan Medan Polonia d/h Medan Baru,

Medan ;

ka

4. a. Sebidang tanah seluas 6.115 m2 diatasnya berdiri satu

ep

bangunan permanen yang terletak di Propinsi Sumatera

pintu
Utara,

ah

Kabupaten / Kotamadya Medan, Kecamatan Medan Polonia, Desa /

b. Berikut sertifikatnya yaitu Sertifikat HGB No. 02.01.07.01.3.00717

ng

tanggal 16 Nopember 1998 atas nama pemegang hak PT. Tahta

on

Hal. 61 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

Medan ;

es

Kelurahan Madras Hulu ;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 61

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

5. a. Sebidang tanah seluas 3.443 m2 diatasnya berdiri


bangunan permanen yang terletak di Propinsi

satu

pintu

Sumatera

Utara,

ng

Kabupaten / Kotamadya Medan, Kecamatan Medan Polonia, Desa /


Kelurahan Madras Hulu ;

b. Berikut sertifikatnya yaitu Sertifikat HGB No. 02.01.07.01.3.00718

gu

tanggal 16 Nopember 1998 atas nama pemegang hak PT. Tahta


Medan ;
tanah

seluas

11.572 m2

diatasnya

berdiri

satu

pintu bangunan permanen yang terletak di Propinsi Sumatera Utara,


Kabupaten / Kotamadya Medan, Kecamatan Medan Polonia, Desa /
Kelurahan Madras Hulu ;

ub
lik

ah

6. a. Sebidang

b. Berikut sertifikatnya yaitu Sertifikat HGB No. 02.01.07.01.3.00760

am

tanggal 10 Agustus 2004


Medan,

yang

tersebut

atas nama pemegang hak PT. Tahta

dalam

lampiran

barang

bukti

harus

ep

dikembalikan kepada keadaannya semula yakni dikembalikan kepada

ah
k

pihak dimana bukti-bukti tersebut didapat / disita, sedangkan terhadap


barang bukti yang diajukan oleh Terdakwa dan / atau penasehat

In
do
ne
si

hukumnya agar tetap terlampir dalam berkas perkara ;

7. Barang bukti berupa dokumen yang lainnya sebagaimana terlampir

A
gu
ng

dalam berkas perkara tetap dilampirkan dalam berkas perkara ;

6. Membebankan biaya perkara kepada negara ;

Mengingat akan Akta tentang Permohonan Kasasi No. 05/Akta

Pid/2006/PN.Jkt Sel, tanggal 06 Maret 2006 yang dibuat oleh Panitera pada

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang menerangkan bahwa pada tanggal 06


Maret 2006 Jaksa/Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan

lik

tersebut ;

Memperhatikan memori kasasi tertanggal Jakarta, 16 Maret 2006 dari

ub

Jaksa/Penuntut Umum sebagai Pemohon Kasasi yang diterima di kepaniteraan


Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 16 Maret 2006 ;
Membaca surat-surat yang bersangkutan ;

Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Negeri tersebut telah dijatuhkan

ep

ka

ah

telah mengajukan permohonan kasasi terhadap putusan pengadilan negeri

dengan hadirnya Pemohon Kasasi/Jaksa-Penuntut Umum pada Kejaksaan

Kasasi/Jaksa-Penuntut Umum mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 06

ng

Maret 2006 serta memori kasasinya telah diterima di kepaniteraan Pengadilan

on

Hal. 62 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 16 Maret 2006, dengan demikian

es

Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 23 Februari 2006 dan Pemohon

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 62

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

permohonan kasasi beserta dengan alasan-alasannya telah diajukan dalam


tenggang waktu dan dengan cara menurut undang-undang ;

ng

Menimbang, bahwa Pasal 244 Undang-undang No. 8 Tahun 1981


tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana menentukan

bahwa

terhadap putusan perkara pidana yang diberikan pada tingkat terakhir oleh

gu

pengadilan lain selain daripada Mahkamah Agung, Terdakwa atau Penuntut

Umum dapat mengajukan permintaan kasasi kepada Mahkamah Agung kecuali

terhadap putusan bebas ;

Menimbang, bahwa akan tetapi Mahkamah Agung berpendapat bahwa

ub
lik

ah

selaku badan peradilan tertinggi yang mempunyai tugas untuk membina dan
menjaga agar semua hukum dan undang-undang di seluruh wilayah Negara
diterapkan secara tepat dan adil, Mahkamah Agung wajib memeriksa apabila

am

ada pihak yang mengajukan permohonan kasasi terhadap putusan pengadilan


bawahannya yang membebaskan Terdakwa, yaitu guna menentukan sudah

ep

tepat dan adilkah putusan pengadilan bawahannya itu ;

ah
k

Menimbang, bahwa namun demikian sesuai yurisprudensi yang sudah


ada apabila ternyata putusan pengadilan yang membebaskan Terdakwa itu

In
do
ne
si

merupakan pembebasan murni sifatnya, maka sesuai ketentuan Pasal 244

Undang-undang No. 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara

A
gu
ng

Pidana, permohonan kasasi tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima ;

Menimbang, bahwa sebaliknya apabila pembebasan itu didasarkan pada

penafsiran yang keliru terhadap sebutan tindak pidana yang dimuat dalam surat
dakwaan

dan bukan didasarkan pada tidak terbuktinya suatu unsur tindak

pidana yang didakwakan atau apabila pembebasan itu sebenarnya adalah


merupakan putusan lepas dari segala tuntutan hukum atau apabila dalam

lik

meskipun hal ini tidak diajukan sebagai alasan kasasi, Mahkamah Agung atas
dasar pendapatnya bahwa pembebasan itu bukan merupakan pembebasan

ub

yang murni, harus menerima permohonan kasasi tersebut ;

Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/


Jaksa-Penuntut Umum pada pokoknya adalah sebagai berikut :

ep

1. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang telah menjatuhkan


putusan yang amarnya membebaskan Terdakwa Edyson, SE, Terdakwa

ah

ka

ah

menjatuhkan putusan itu pengadilan telah melampaui batas wewenangnya

dakwaan (vrijspraak) adalah salah atau keliru dalam menerapkan hukum

ng

karena dalam pertimbangannya Majelis Hakim telah menyatakan bahwa

on

Hal. 63 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

perbuatan para Terdakwa bersifat keperdataan maka tidak dapat dikate-

es

Saiful Anwar (Ng Kim Seng) dan Terdakwa Drs. Diman Ponijan dari seluruh

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 63

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

gorikan sebagai tindak pidana korupsi", oleh karena itu seharusnya Majelis
Hakim menjatuhkan putusan yang amarnya adalah melepaskan para

ng

Terdakwa dari segala tuntutan hukum (verkape onslag van alle rechsvervolging) :

1.1. Bahwa putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tersebut adalah

gu

merupakan putusan lepas dari segala tuntutan hukum atau merupakan


pembebasan yang tidak murni dapat terbukti dari pertimbangan Majelis

Menimbang, bahwa mencermati hal-hal yang terungkap di persi-

dangan karena ternyata semua perhubungan hukum berkenaan

ub
lik

ah

Hakim sebagai berikut :

dengan kredit dan pencairan dana serta penggunaannya oleh PT.


CGN dan PT. Bank Mandiri semua diikat dengan perjanjian yang

am

terang dan dalam ranah keperdataan antara nasabah dengan bank,


dimana prestasi pembayaran angsuran sampai triwulan 1 terakhir

ep

2005 tetap dilaksanakan dengan baik, maka sesuai dengan tujuan

ah
k

diundangkan Undang-undang tentang Tindak Pidana Korupsi,


perbuatan para Terdakwa tersebut belumlah dapat dikategorikan

In
do
ne
si

sebagai perbuatan yang melawan hukum dalam tindak pidana

korupsi sepanjang perbuatan tersebut belum terbukti merugikan

A
gu
ng

keuangan negara atau perekonomian negara. (vide putusan a quo


halaman 173 alenia 1) ;

Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal yang telah dipertimbang-

kan di atas, walaupun ternyata ada perbuatan para Terdakwa qq.

PT. CGN di dalam permohonan kredit baik berupa Kredit Investasi

maupun Bridging Loan dalam kaitan pembelian aset kredit PT.

Tahta Medan yang hingga kini belum selesai, namun oleh karena

lik

ah

hal tersebut diikat dengan perjanjian-perjanjian dan atau akta-akta


notariil yang kesemuanya menunjukkan perhubungan keperdataan

ub

dengan hak dan kewajiban yang jelas dan terang, maka perbuatan
para Terdakwa tidak dapat dikategorikan sebagai tindak pidana

ka

"secara melawan hukum telah melakukan perbuatan memperkaya

ep

diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat

ah

merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. (vide

1.2. Bahwa dari pertimbangan tersebut di atas, nampak jelas bahwa Majelis

ng

Hakim menilai "perbuatan para Terdakwa adalah dalam ruang lingkup

on

Hal. 64 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

keperdataan maka tidak dapat dikategorikan sebagai tindak pidana

es

putusan a quo halaman 174 alinea 3) ;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 64

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

korupsi", hal ini membuktikan bahwa putusan tersebut bukan

merupakan pembebasan yang murni, tetapi merupakan putusan bebas

ng

tidak murni, karena sesungguhnya Majelis Hakim berpendapat


perbuatan yang diuraikan dalam surat dakwaan telah terbukti, hanya

saja dikatakan bukan tindak pidana tetapi hubungan hukum keper-

gu

dataan, namun ternyata Majelis Hakim dalam amar putusannya

membebaskan para Terdakwa dari seluruh dakwaan padahal seharus-

nya melepaskan para Terdakwa dari segala tuntutan hukum, yaitu


sesuai dengan :

Ketentuan Pasal 191 ayat (2) KUHAP, jika pengadilan berpendapat

ub
lik

ah

bahwa perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa terbukti,


tetapi perbuatan itu tidak merupakan tindak pidana, maka Terdakwa

am

diputus lepas dari segala tuntutan hukum ;


-

Yurisprudensi sebagaimana dimaksud dalam Putusan Mahkamah

ep

Agung tanggal 27 Desember 1979 Nomor : 192 K/Ks/1979 bahwa

ah
k

apabila pengadilan berpendapat bahwa perbuatan Terdakwa bukan


merupakan tindak pidana melainkan hubungan keperdataan, maka

bukan dibebaskan dari segala dakwaan ;

In
do
ne
si

seharusnya diputus Terdakwa lepas dari segala tuntutan hukum dan

A
gu
ng

Pertimbangan Mahkamah Agung dalam putusan tanggal 27

Desember 1979 Nomor : 192 K/Ks/1979 telah menerima keberatan


memori kasasi Jaksa Penuntut Umum yang pada pokoknya menyatakan bahwa Pengadilan Tinggi telah salah menerapkan hukum

dengan menyatakan perbuatan tersebut bukan merupakan tindak


pidana melainkan suatu hubungan hukum keperdataan, sehingga
menyatakan

Terdakwa

dari

segala

dakwaan,

lik

sedangkan seharusnya melepaskan Terdakwa dari segala tuntutan

ah

hukum ;

(mohon diperhatikan buku Yurisprudensi Indonesia, diterbitkan oleh

ub

membebaskan

Mahkamah Agung RI, penerbitan 1981-1, halaman 17-22) ;

ka

1.3.

Bahwa berdasarkan hal-hal sebagaimana telah diuraikan tersebut di

ep

atas maka telah dapat kami buktikan bahwa putusan Majelis Hakim

ah

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 2100/Pid.B/2005/PN.Jkt,Sel

nama Terdakwa Edyson, SE, Terdakwa Saiful Anwar (Ng Kim Seng)

ng

dan Terdakwa Drs. Diman Ponijan adalah merupakan putusan

on

Hal. 65 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

pembebasan yang tidak murni (kecuali pendapat Hakim Anggota 1

es

tanggal 23 Februari 2006 dalam perkara tindak pidana korupsi atas

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 65

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

yang dalam putusan a quo telah memberikan dissenting opinion), oleh

karena itu berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 275

ng

K/Pid/483 tanggal 15 Desember 1983 dan Yurisprudensi Mahkamah


Agung RI No. 1 K/Pid/2000 tanggal 22 September 2000, beralasan

bagi kami selaku Penuntut Umum mengajukan kasasi atas putusan

gu

bebas yang tidak murni tersebut ;

2. Bahwa keberatan-keberatan kami selaku Penuntut Umum atas putusan

2005/PN.Jkt.Sel tanggal 23 Februari 2006 yang amarnya membebaskan


Terdakwa Edyson, SE, Terdakwa Saiful Anwar (Ng Kim Seng) dan

ub
lik

ah

MajeIis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 2100/Pid.B/

Terdakwa Drs. Diman Ponijan dari seluruh dakwaan adalah karena Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dalam putusan a quo telah salah

am

menerapkan hukum atau menerapkan hukum tidak sebagaimana mestinya


(Pasal 253 ayat (1) sub a KUHAP) sebagai berikut :

ep

2.1. Bahwa Majelis Hakim dalam pertimbangan putusannya telah keliru

ah
k

menafsirkan "unsur melawan hukum" dalam Pasal 2 ayat (1) UU No. 31


Tahun 1999 yang dimuat dalam Dakwaan Primair :
Majelis

Hakim

telah

melakukan

kekeliruan

dalam

In
do
ne
si

Bahwa

menafsirkan "unsur melawan hukum" dengan mempertimbangkan

A
gu
ng

bahwa persyaratan untuk adanya perbuatan melawan hukum, jika


perbuatan telah merugikan keuangan negara atau perekonomian

negara, padahal seharusnya Majelis Hakim dalam menafsirkan


"unsur melawan hukum" menggunakan dasar UU No. 31 Tahun

1999 dimana menurut penafsiran resmi penjelasan Pasal 2 ayat (1)

UU No. 31 Tahun 1999 disebutkan bahwa yang dimaksud dengan

"secara melawan hukum" adalah mencakup perbuatan melawan

lik

ah

hukum dalam arti formil maupun dalam arti materiil, yakni meskipun
perbuatan tersebut tidak diatur dalam suatu peraturan perundang-

sesuai

rasa

ub

undangan, namun apabila per-buatan tersebut dicela karena tidak


keadilan

ataupun

norma-norma

sosial

dalam

ka

masyarakat, maka perbuatan tersebut dapat dipidana. Lebih lanjut

ep

dalam penjelasan tersebut dikatakan "dalam ketentuan ini kata

ah

"dapat" sebelum frasa "merugikan keuangan atau perekonomian

yaitu

adanya

tindak

pidana

korupsi

cukup

dengan

ng

dipenuhinya unsur-unsur perbuatan yang sudah dirumuskan bukan

on

Hal. 66 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

denqan timbulnya akibat ;

es

formil,

negara" menunjukkan bahwa tindak pidana korupsi merupakan delik

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 66

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Dari mencermati penjelasan otentik Pasal 2 ayat (1) UU No. 31


Tahun 1999 tersebut sudah jelas tergambarkan maksud dari

ng

pembentuk undang-undang ini bahwa disamping memperluas


pengertian melawan hukum dalam tindak pidana korupsi yaitu
melawan hukum dalam arti formil dan materiil yaitu melawan hukum

gu

bukan hanya berdasarkan suatu ketentuan dalam perundangundangan melainkan juga berdasarkan asas-asas keadilan atau

asas-asas umum berdasarkan kewajaran yang hidup di tengah

masyarakat. Demikian juga berdasarkan penjelasan kata dapat

ub
lik

ah

sebelum frasa "merugikan keuangan negara atau perekonomian


negara" menunjukkan bahwa tindak pidana korupsi merupakan delik
formil yaitu adanya tindak pidana korupsi cukup dengan dipenuhinya

am

unsur-unsur perbuatan yang sudah dirumuskan bukan dengan


timbulnya akibat ;

ah
k

formil

adalah

ep

Menurut asas umum hukum pidana yang dimaksud dengan delik


melanggar

suatu

perbuatan-perbuatan

yang

dirumuskan oleh undang-undang tanpa melihat pada akibat yang

In
do
ne
si

ditimbulkan dari perbuatan tersebut ;

Jadi putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dalam perkara ini

A
gu
ng

yang berpendapat sebagaimana termuat dalam pertimbangannya


antara lain :

- Menimbang, bahwa mencermati hal-hal yang terungkap di

persidangan karena ternyata semua perhubungan hukum


berkenaan

dengan

kredit

dan

pencairan

dana

serta

penggunaannya oleh PT. CGN dan PT. Bank Mandiri semua


diikat dengan perjanjian yang terang dan dalam ranah

lik

ah

keperdataan antara nasabah dengan bank, dimana prestasi


pembayaran angsuran sampai triwulan terakhir 2005 tetap
dengan

baik,

maka

sesuai

dengan

tujuan

ub

dilaksanakan

diundangkan Undang-undang tentang Tindak Pidana Korupsi,

ka

perbuatan para Terdakwa tersebut belumlah dapat dikategorikan

ep

sebagai perbuatan yang melawan hukum dalam tindak pidana

ah

korupsi sepanjang perbuatan tersebut belum terbukti merugikan

quo halaman .173 alenia 1) ;

ng

- Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal yang telah dipertim-

on

Hal. 67 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

bangkan di atas, walaupun teryata ada perbuatan para Terdakwa

es

keuangan negara atau perekonomian negara. (vide putusan a

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 67

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

qq. PT. CGN di dalam permohonan kredit baik berupa Kredit


Investasi maupun Bridging Loan dalam kaitan pembelian aset

ng

kredit PT. Tahta Medan yang hingga kini belum selesai, namun
oleh karena hal tersebut diikat dengan perjanjian-perjanjian dan

gu

atau

akta-akta

notariil

yang

kesemuanya

menunjukkan

perhubungan keperdataan dengan hak dan kewajiban yang jelas


dan

dan terang, maka perbuatan para Terdakwa tidak dapat

dikategorikan sebagai tindak pidana "secara melawan hukum

telah melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang

ub
lik

ah

lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan

negara atau perekonomian negara. (vide putusan a quo halaman


174 alenia 3) ;

am

Adalah sebagai suatu kekeliruan dalam menafsirkan dan menerapkan "unsur melawan hukum" yang dimaksud oleh Pasal 2 ayat (1)

ep

dari UU No. 31 Tahun 1999 ;

ah
k

Dalam menerapkan atau menafsirkan unsur melawan hukum dalam


Pasal 2 ayat (1) UU No. 31 Tahun 1999 adalah tidak harus dikaitkan

In
do
ne
si

unsur melawan hukum tersebut dengan perbuatan para terdakwa,

apakah telah atau belum merugikan keuangan negara atau

A
gu
ng

perekonomian negara. Dengan demikian putusan Pengadilan Negeri

Jakarta Selatan tersebut telah keliru menafsirkan unsur Pasal 2 ayat


(1) dari UU No. 31 Tahun 1999 yaitu mempertimbangkan masalah
"kerugian negara atau perekonomian negara" sebagai suatu unsur

dari Pasal 2 ayat (1) UU No. 31 Tahun 1999. Sesuai dengan


Penjelasan Umum dan penjelasan otentik pasal tersebut kerugian

negara atau perekonomian negara tidak didudukkan sebagai suatu

lik

ah

unsur melainkan hanya merupakan suatu elemen atau suatu


keadaan. Dengan putusannya tersebut berarti pula Pengadilan

maksud

pembuat

ub

Negeri Jakarta Selatan telah mengabaikan dan tidak memperhatikan


undang-undang

yang

dinyatakan

dalam

ka

Penjelasan Umum dari UU No, 31 Tahun 1999 (kecuali pendapat

ep

Hakim Anggota I yang dalam putusan a quo telah memberikan

ah

dissenting opinion ) yaitu :

tegas sebagai tindak pidana formil. Hal ini sangat penting untuk

ng

pembuktian". Dengan adanya Penjelasan Umum dan Penjelasan

on

Hal. 68 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

Pasal 2 ayat (1) UU No. 31 Tahun 1999 yang menyatakan tindak

es

Dalam undang-undang ini tindak pidana korupsi dirumuskan secara

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 68

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

pidana korupsi dirumuskan sebagai tindak pidana formil maka tindak

pidana korupsi dimaksud Pasal 2 ayat (1) UU No. 31 Tahun 1999

ng

sebagaimana yang didakwakan kepada para Terdakwa telah


terbukti

sepanjang

perbuatan

unsur

melawan

terpenuhi ;

hukum

telah

gu

2.2. Bahwa Majelis Hakim telah salah atau keliru menafsirkan "unsur
melawan hukum" dalam Pasal 2 ayat (1) UU No. 31 Tahun 1999 yang

benda tidak bergerak berupa 6 (enam) bidang tanah :


-

Bahwa Majelis Hakim dalam pertimbangan putusannya berpendapat

ub
lik

ah

dimuat dalam dakwaan Primair berkaitan dengan pengikatan jaminan

bahwa kewajiban para Terdakwa baik secara formil maupun materiil


telah dilaksanakan dengan baik karena para Terdakwa telah

am

menyerahkan jaminan 6 (enam) bidang tanah disertai Surat Kuasa


Memasang Hak Tanggungan (SKMHT) kepada PT. Bank Mandiri.

ep

Pertimbangan sebagaimana tersebut dapat dilihat pada putusan a

ah
k

quo halaman 172 alenia 4 :

Menimbang, bahwa seandainya benar namun tidak ternyata di

In
do
ne
si

persidangan bahwa dalam perolehan fasilitas Kredit Investasi


termaksud pihak PT. CGN cq. para Terdakwa dan/atau PT. Bank
tetah

A
gu
ng

Mandiri

perbankan

metakukan

yang

dapat

berbagai

merugikan

pelanggaran
keuangan

ketentuan

negara

atau

perekonomian negara, berupa keterlambatan penerbitan Sertifikat


Hak Tanggungan atas agunan berupa 6 (enam) bidang tanah milik

PT. CGN yang pada saat diserahkan pertama kali oleh PT. CGN
telah

disertakan

Surat

Kuasa

Memasang

Hak

Tanggungan

(SKMHT) secara materiil agunan tersebut tetah diserahkan oleh

lik

ah

para Terdakwa dan dengan dibuatkan serta ditandatanganinya


SKMHT maka sesungguhnya kewajiban para Terdakwa baik secara

ub

formil maupun materiil telah ditunaikan secara baik, disisi lain pihak
PT. Bank Mandiri yang secara fisik telah menerima agunan a quo

ka

juga tidak melanggar kewajiban serta haknya selaku Badan Usaha

ep

Perseroan Terbatas, karena dana yang dikelola sebagai amanat

ah

bagi PT. Bank Mandiri telah dicover dengan jaminan yang cukup,

CGN berupa pembayaran angsuran kreditnya tetap dipenuhi dan

ng

tidak terbukti status kredit PT. CGN pada PT. Bank Mandiri

on

Hal. 69 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

termasuk dalam kategori macet atau prestasi buruk ;

es

bahkan sampai triwulan terakhir tahun 2005 kewajiban hukum PT.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 69

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa pendapat Majelis Hakim tersebut adalah salah, karena

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

penyerahan jaminan (6 bidang tanah) dengan disertakan SKMHT

ng

tersebut adalah sebatas memenuhi syarat formiil belaka dan belum


memenuhi syarat materiil, dengan kata lain oleh karena SKMHT
tersebut

belum

ditingkatkan

menjadi

Akta

Pemberian

Hak

gu

Tanggungan (APHT) kemudian Sertifikat Hak Tanggungan (SHT)

maka jaminan belum mempunyai kekuatan eksekutorial sama

dengan putusan pengadilan (belum memenuhi syarat materiil).

Padahal hal demikian sudah dipertimbangkan oleh Majelis Hakim

ub
lik

ah

sendiri dalam putusan a quo :

Menimbang,bahwa benar terhadap jaminan barang tidak


bergerak tersebut adalah berupa tanah dan bangunan yang

am

berdiri di atasnya untuk pertama kali diterbitkan Surat Kuasa


Memasang Hak Tanggungan (SKMHT) tertanggal 27 Januari

ep

2003 yang syarat utamanya harus ada sertifikat hak atas tanah

ah
k

yang pada waktu itu ada 6 (enam) Sertipikat Hak Guna


Bangunan masing-masing No. 246, 498, 594, 653, 717 dan 718,

In
do
ne
si

semuanya terletak di Medan atas nama PT. Tahta Medan. (vide


putusan a quo halaman 162 alinea 2) ;

Menimbang,..bahwa benar terhadap SKMHT tersebut belum

A
gu
ng

ditindak-lanjuti menjadi Akta Pemberian Hak Tanggungan


(APHT), maupun Sertipikat Hak Tanggungan (SHT) karena

belum ada deal masalah harga dengan debitur. (vide putusan a


quo halaman 162 alenia 3) ;

Bahwa selain itu, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan


telah mengakui bahwa sesuai dengan perjanjian kredit, jaminan 6

lik

ah

(enam) bidang tanah harus diikat secara yuridis sempurna dengan


SHT, yaitu sesuai dengan pertimbangannya :

ub

Menimbang bahwa di persidangan telah didengar atas sumpah


keterangan dari pada saksi-saksi yang pada pokoknya menerang-

ka

kan sebagai berikut :

ep

Saksi XII Wavan Pugeg :

ah

- Bahwa agunan harus diikat secara yuridis sempuma tujuannya

dengan tugas pada notaris dan notaris membuat cover note dan

ng

kalau cover note sudah ada tindakan selanjutnya dipercayakan

on

Hal. 70 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

kepada notaris dan kredit dapat dicairkan. (vide putusan a quo

es

adalah harus sampai pada Sertipikat Hak Tanggungan, diawali

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 70

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

halaman 115 alenia 3) ;

Saksi XII Edward Cornelis William Neloe :

ng

- Bahwa kredit Bridging Loan Rp. 160 milyar tujuannya untuk

membeli aset kredit PT. Tahta Medan sebesar US $ 31 juta

gu

dengan jangka waktu 3 bulan dengan agunan hak tagih yang


akan dibeli dari Bridging Loan tersebut dan hal ini terjadi dan

dibenarkan sedangkan untuk Kredit Investasi sebesar US $ 18,5


juta tujuannya untuk melunasi Bridging Loan Rp. 160 milyar,
sedangkan

sisanya

diusulkan

untuk

menyelesaikan

ub
lik

ah

pembangunan yang harus diselesaikan oleh debitur yang jangka

waktunya hingga September 2007 dengan agunan cessie dan


aset dari PT. Tahta Medan fixed, aset yang harus diikat secara

am

yuridis sempuma dengan cover note notaris. (vide putusan a quo


halaman 118 alenia 2) ;

Bahwa karena Majelis Hakim tidak secara obyektif dan sempurna

ep

ah
k

dan tidak konsekwen serta tidak konsisten dalam mempertimbangkan terhadap fakta-fakta dan keadaan-keadaan yang diperoleh dari

In
do
ne
si

alat-alat bukti yaitu keterangan para saksi sebagaimana tersebut di


atas, sehingga Majelis Hakim dalam kesimpulan dan pendapatnya

A
gu
ng

telah keliru menafsirkan bahwa unsur melawan hukum tidak terbukti

(kecuali pendapat Hakim Anggota 1 yang dalam putusan a quo

tetah memberikan dissenting opinion), berarti Majelis Hakim telah

salah menerapkan Pasal 197 ayat (1) huruf d, KUHAP dan

penjelasannya (ketentuan ini juga berlaku bagi putusan bukan


pemidanaan berdasarkan Pasal 199 ayat 1 huruf a dan ayat (2)

lik

197 ayat (1) huruf d KUHAP maka mengakibatkan putusannya batal


demi hukum berdasarkan Pasal 197 ayat (2) KUHAP ;

2.3. Bahwa Majelis Hakim telah salah atau keliru menafsirkan "unsur

ub

ah

KUHAP), dan karena Majelis Hakim telah salah menerapkan Pasal

melawan hukum" dalam Pasal 2 ayat (1) UU No. 31 Tahun 1999, yang

ka

dimuat dalam dakwaan Primair berkaitan dengan kewajiban para

ep

terdakwa sebagai debitur untuk menyediakan self financing sebesar US

ah

$ 9,194,860 yang penggunaannya untuk merenovasi Hotel Tiara,

Tahta Medan sehingga seluruhnya menjadi milik PT. Cipta Graha

Hal. 71 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

on

Bahwa Majelis Hakim dalam pertimbangan putusannya telah menaf-

gu

ng

Nusantara :

es

penyelesaian pembangunan Tiara Tower dan membeli saham PT.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 71

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

sirkan tidak terbuktinya "unsur melawan hukum" dalam kaitannya


dengan kewajiban para Terdakwa untuk menyediakan self financing

ng

tersebut dengan menggunakan ukuran karena para Terdakwa telah


melaporkan kepada PT. Bank Mandiri bahwa penyelesaian
pembangunan Tiara Tower belum dapat dilaksanakan karena

gu

adanya penyewa The Song Intertaintment dan Restaurant Ocean


Palace di Tiara Tower ;

Hal tersebut sebagaimana dinyatakan dalam pertimbangan Majelis


Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dalam putusan a quo :
bahwa

permasalahannya

adalah

ub
lik

ah

- Menimbang,

pelaksanaan

renovasi diJn pembangunan Tiara Tower sebelumnya telah


terjadi kendala sehubungan dengan masih adanya dua penyewa

am

yang

keberatan

dengan

dilakukannya

renovasi

atau

pembangunan Tiara Tower yakni The Song Intertainment dan

ep

Restaurant Ocean Palace, namun pada bulan Februari dan

ah
k

Maret tahun 2005 atas sengketa antara kedua penyewa dengan


PT Tahta Medan qq. PT CGN tersebut yang sampai ke tingkat

In
do
ne
si

kasasi telah diselesaikan dengan perdamaian dan perjanjian

kesepakatan bersama, sehingga kendala yang semula ada telah

A
gu
ng

teratasi. (vide putusan a quo halaman 172 alenia 1) ;

Menimbang, bahwa di persidangan telah terungkap fakta bahwa

pembangunan Tiara Tower telah terjadi kendala yang dikhawatirkan dapat mempengaruhi dalam pengembalian Kredit

Investasi yang telah diterima oleh PT. CGN, namun kenyataannya atas perjanjian Kredit Investasi termaksud setelah terjadinya

kendala yang telah pula dilaporkan oleh PT. CGN kepada PT.

lik

ah

Bank Mandiri, telah dilakukan rescheduling dalam pelaksanaan


pengembalian Kredit Investasi termaksud yang jatuh tempo

ub

pelunasannya hingga September 2007, sedangkan berdasarkan


fakta yang terungkap di persidangan hingga triwulan teraklhir

ka

tahun 2005 pihak PT. CGN senantiasa melakukan pembayaran

ep

angsuran sebagai kewajiban pengembalian atas Kredit Investasi

ah

yang telah diterima dari PT. Bank Mandiri tersebut baik hutang

Bahwa pertimbangan Majelis Hakim tersebut telah menunjukkan

ng

on

Hal. 72 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

suatu kekeliruan karena untuk menentukan apakah ada perbuatan

es

3) ;

pokok maupun bunga. (vide putusan a quo halaman 172 alenia

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 72

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

melawan hukum dari para Terdakwa, seharusnya Majelis Hakim

menggunakan penilaian/ukuran berdasarkan kewajiban para Ter-

ng

dakwa sebagaimana disebutkan dalam perjanjian kredit yang telah


menentukan bahwa para Terdakwa berkewajiban untuk menyedia-

kan self financing sebesar US $ 9,144,860 yang kegunaannya untuk

gu

merenovasi Hotel Tiara, menyelesaikan pambangunan Tiara Tower

dan membeli saham PT. Tahta Medan sehingga seluruhnya menjadi

milik PT. Cipta Graha Nusantara yang harus selesai akhir tahun

2003. Kewajiban para terdakwa mengenai hal ini ternyata telah

ub
lik

ah

diakui oleh Majelis Hakim dalam pertimbangan putusan a quo :

Menimbang, bahwa di persidangan telah didengar atas sumpah


keterangan dari pada saksi-saksi yang pada pokoknya menerang-

am

kan sebagai berikut :

Saksi I Susana Indah Kris Indriati :

ep

- Bahwa dalam analisa Kredit Investasi debitur harus menyedia-

ah
k

kan self financing maksudnya debitur harus mempunyai/


menyediakan dana sendiri sebesar US $ 9 juta. Dalam analisa

In
do
ne
si

saksi PT. CGN tidak menyediakan self financing untuk kredit


investasinya ;

A
gu
ng

- Bahwa self financing gunanya untuk merenovasi Hotel Tiara,


menyelesaikan pembangunan Tiara Tower, pembelian aset PT.
Tahta Medan (vide putusan a quo halaman 86 alenia 3 dan 4) ;

Saksi IV Fachrudin Yasin :

- Bahwa self financing disiapkan sesuai kebutuhan dan self


financing tersebut disebutkan dalam perjanjian kredit yaitu dalam

satu pasal atau ayat menyebut US $ 9, 1 dan akta pernyataan

lik

memenuhi kebutuhan pembayaran self financing sebesar US $


9, 1 juta. (vide putusan a quo halaman 99 alenia 6) ;
Saksi XII Wayan Pugeg :

ka

ub

ah

notariil yang menyatakan bahwa nasabah menyanggupi untuk

Bahwa nota analisa pertama masuk pada pemutus pertama dan

ep

telah disetujui tanpa catatan dan setelah masuk kepada saksi

ah

sebagai pemutus ke II saksi setuju dengan catatan yang tujuannya

antara lain nasabah harus menyerahkan self financing

ng

sebesar US $ 9, 144, 860 untuk menyelesaikan pembangunan Tiara

on

Hal. 73 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

Tower dan merenovasi Hotel Tiara Medan serta membeli saham PT.

es

tersebut

adalah dalam rangka mengamankan Bank Mandiri dengan catatan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 73

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Tahta Medan sehingga seluruhnya menjadi milik PT. CGN

penyelesaian pembangunan Tiara tower dan renovasi Hotel Tiara,

ng

pembelian saham PT. Tahta Medan paling Iambat harus sudah

selesai akhir tahun 2003 harus ditunjuk konsultan pengawas

rekanan Bank Mandiri, permohonan pertama Kredit Investasi hanya

gu

untuk pelunasan Bridging Loan Rp. 160 milyar kepada PT. CGN

panarikan ke II US $ 722,220 baru dapat dilaksanakan setelah

penyerahan surat penunjukan pengawas rekanan Bank Mandiri


tersebut dengan adanya catatan tersebut kemudian naik ke pemutus

ub
lik

ah

ke III dan tidak ada catatan dengan demikian maka debitur setuju
dengan Kredit Investasi US $ 18,5 juta dengan jangka waktu lima

tahun hingga September 2007 jatuh temponya. (vide putusan a qou

am

halaman 114 alenia 3) ;


-

Bahwa Majelis Hakim dalam putusan a quo juga telah mengakui bahwa

ep

para Terdakwa tidak pernah melaporkan adanya penyewa The Song

ah
k

dan Restaurant Ocean Palace di Tiara Tower sebagai kendala


penyelesaian pembangunan Tiara Tower pada saat sebelum Kredit

In
do
ne
si

Investasi dicairkan bahkan sampai dengan batas waktu pembangunan

penyelesaian Tiara Tower yang harus diselesaikan akhir tahun 2003.

A
gu
ng

Hal tersebut sebagaimana dinyatakan dalam pertimbangan Majelis


Hakim dalam putusan a quo :

Menimbang, bahwa dipersidangan telah didengar atas sumpah


keterangan dari pada saksi-saksi yang pada pokoknya menerangkan
sebagai berikut :

Saksi II Sutjipto Prayitno :

Bahwa saksi pernah mengadakan kunjungan ke Hotel Tiara Medan

lik

ah

untuk melihat keadaannya dan pada waktu itu diperoleh hasil yang
saksi tuangkan dalam Call Report kondisi operasional Hotel Tiara

ub

sangat baik, tingkat hunian sebesar 70 % Tiara Convention Centre


adalah terbesar di Medan dan Tiara Tower sudah dibangun tetapi

ka

belum selesai, sedang pembangunan Tiara Tower seharusnya

ah

ep

selesai selambat-Iambatnya Desember 2003 ;


Bahwa pembangunan Tiara Tower tersebut ternyata belum selesai

keberatan untuk pindah ;

Bahwa sebelum menganalisa saksi mengadakan kunjungan dengan

ng

on

Hal. 74 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

Fachrudin Yasin ke Iokasi dimana waktu itu bertemu dengan Diman

es

dan informasi yang saksi terima adalah karena ada penyewa yang

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 74

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Ponijan (Terdakwa), Manager dan stafnya tetapi pada waktu itu

tidak mendapat informasi ada penyewa karena menurut saksi

ng

diskotik dan restauran adalah bagian dari hotel ;


-

Bahwa saksi mengetahui Tiara Tower ada penyewa adalah pada


tahun 2003 ;

Bahwa atas keadaan tersebut kemudian saksi laporkan pada

gu

atasannya bahwa ada masalah dan ternyata pada 2004 PT. CGN

penjadwalan ulang hutangnya / rescheduling. (vide putusan a quo


halaman 90 alenia 4, 5, 6, 7 dan 8) ;
Saksi IV Fachrudin Yasin :
-

ub
lik

ah

juga mempermasalahkan hal ini maka kemudian PT. CGN meminta

Bahwa pada waktu itu saksi juga melakukan cek fisik ke lokasi ke

am

Hotel Tiara Medan dan Tiara Tower disana saksi bertemu dengan
Diman Ponijan (Terdakwa) dari pihak Tiara Hotel dan ada dari PT.

ep

Domba Mas, saksi juga melihat di Tiara Tower ada Ocean Palace

ah
k

Restaurant dan The Song tetapi saksi tak menanyakan status


keberadaan pada Tiara Tower tersebut karena saksi menganggap

In
do
ne
si

itu sebagian bisnis Hotel dan saksi tidak pernah menanyakan hal
tersebut pada PT. CGN. (vide putusan a quo halaman 98 alenia 2);

A
gu
ng

- Bahwa selain itu Majelis Hakim dalam putusan a quo telah mengakui

bahwa pembangunan penyelesaian Tiara Tower hingga sa at ini belum


diselesaikan

sebagaimana tersebut dalam pertimbangan putusan a

quo :

- Menimbang. bahwa benar walaupun sudah ada novasi maupun

rescheduling ternyata pembangunan Tiara tower belum juga ada


pelaksanaannya hingga saat ini dengan alasan ada kendala yakni

lik

Restaurant Ocean Palace. (vide putusan a quo halaman 163 alenia


4) ;

ub

ah

adanya pihak penyewa pada Tiara Tower yaitu The Song dan

- Bahwa selain itu pula Majelis Hakim dalam putusan a quo telah

Umum

bahwa

penyelesaian

pembangunan

ep

ka

mengakui berdasarkan keterangan ahli yang diajukan oleh Penuntut


Tiara

Tower

dapat

ah

dilaksanakan tanpa mengganggu keberadaan penyewa The Song dan

ng

- Menimbang. bahwa benar menurut ahli yang diajukan oleh

on

Hal. 75 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

Penuntut Umum, pelaksanaan pembangunan Tiara Tower dapat

es

putusan a quo :

Restaurant Ocean Palace sebagaimana tersebut dalam pertimbangan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 75

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

dilaksanakan dengan 3 cara atau 3 alternatif yakni pemasangan


tower crain, pemasangan lift barang, melalui basement. (vide

ng

putusan a quo halaman 165 alenia 5) ;

Bahwa dari dari uraian di atas, maka telah diakui oleh Majelis Hakim

dalam pertimbangannya adanya fakta dan keadaan yang telah

gu

diketemukan dalam persidangan bahwa :


-

Para Terdakwa sesuai perjanjian kredit harus menyediakan self

menyelesaikan pembangunan Tiara Tower, paling lambat harus

selesai akhir tahun 2003, tetapi sampai saat ini belum diselesaikan

ub
lik

ah

financing sebesar US $ 9, 144, 860 antara lain untuk digunakan

oleh para Terdakwa ;


-

Sebelum kredit dicairkan bahkan sampai batas waktu penyelesaian

am

pembangunan Tiara Tower harus diselesaikan akhir tahun 2003


sesuai dengan perjanjian kredit, ternyata para Terdakwa tidak

ep

pernah melaporkan adanya penyewa The Song dan Restaurant

ah
k

Ocean Palace sebagai kendala bagi penyelesaian Tiara Tower dan


para terdakwa baru melaporkan adanya kendala tersebut pada

In
do
ne
si

tahun 2004 ;

Penyelesaian pembangunan Tiara Tower dapat dilaksanakan tanpa

A
gu
ng

mengganggu keberadaan penyewa The Song dan Restaurant

Ocean Palace (berdasarkan pertimbangan Majelis Hakim sendiri

dengan menunjuk keterangan ahli yang diajukan oleh Penuntut


Umum) ;

Bahwa karena Majelis Hakim tidak secara objektif dan sempurna,

dan

tidak

konsekwen

serta

tidak

konsisten

dalam

mempertimbangkan terhadap fakta-fakta dan keadaan-keadaan

lik

ah

yang diperoleh dari alat-alat bukti yaitu keterangan para saksi


sebagaimana tersebut di atas, sehingga Majelis Hakim dalam

ub

kesimpulan dan pendapatnya telah keliru menafsirkan bahwa unsur


melawan hukum tidak terbukti (kecuali pendapat Hakim Anggota 1

ka

yang dalam putusan a quo telah memberikan dissenting opinion),

ep

berarti Majelis Hakim telah salah menerapkan Pasal 197 ayat (1)

ah

huruf d KUHAP dan penjelasannya (ketentuan ini juga berlaku bagi

dan ayat 2 KUHAP), dan karena Majelis Hakim telah salah


Pasal

197

ayat

(1)

huruf

KUHAP

ng

menerapkan

maka

on

Hal. 76 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

mengakibatkan putusannya batal demi hukum berdasarkan Pasal

es

putusan bukan pemidanaan berdasarkan Pasal 199 ayat 1 huruf a

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 76

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

197 ayat 2 KUHAP ;

2.4. Bahwa Majelis Hakim dalam pertimbangan putusannya telah keliru

ng

menafsirkan "unsur dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara" dalam Pasal 2 ayat (1) UU No. 31 Tahun 1999
yang dimuat dalam Dakwaan Primair :

Bahwa Majelis Hakim dalam menafsirkan tidak terbuktinya unsur

gu

dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara

telah menggunakan pertimbangan/penilaian bahwa perjanjian Kredit


Investasi akan jatuh tempo sampai dengan tahun 2007 dan para

ub
lik

ah

Terdakwa tetap melaksanakan pembayaran angsuran secara tertib


sampai akhir triwulan ke-IV tahun 2005 dan jaminan kredit ternyata

melebihi hutangnya dan telah diikat dengan Akta Pemberian Hak

am

Tanggungan (APHT). Hal demikian dapat dilihat pada putusan a


quo :

ep

- Menimbang, bahwa sebagaimana fakta yang telah terungkap di

ah
k

persidangan bahwa berkenaan dengan Bridging Loan, telah


diselesaikan dan tidak ada masalah dengan telah dicairkannya

In
do
ne
si

Kredit Investasi dan Bridging Loan tersebut telah dilunasi oleh

PT. CGN kepada PT. Bank Mandiri, sedangkan terhadap Kredit

A
gu
ng

Investasi ternyata antara PT. Bank Mandiri sebagai Badan

Hukum Terbuka yang mengelola keuangan masyarakat dengan


PT. CGN dalam perjanjian Kredit Investasi selain telah dipenuhi
persyaratan administrasi dan telah melalui proses analisa

kelayakan termasuk peraturan dan agunan yang menjadi

jaminan atas kredit termaksud telah sesuai dengan ketentuan


dan peraturan yang berlaku dipihak PT. Bank Mandiri, bahkan

lik

ah

atas Kredit Investasi yang telah di-rescheduling atas kesepakatan kedua belah pihak dan akan jatuh tempo sampai tahun

ub

2007, pihak PT. CGN cq. para Terdakwa tetap melaksanakan


pembayaran angsuran secara tertib sampai akhir triwulan ke-IV

ka

tahun 2005 sehingga tidak temyata adanya kemungkinan terjadi

ep

kerugian atas keuangan negara ataupun perekonomian negara,

ah

walaupun dari kemungkinan yang paling lemah sekalipun,

kepada PT. Bank Mandiri ternyata melebihi jumlah hutangnya.

ng

(vide putusan a quo halaman 173 alenia 4) ;

on

Hal. 77 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

- Menimbang, bahwa dengan demikian unsur ke-3 yakni dapat

es

karena nilai agunan yang menjadi jaminan kredit PT. CGN

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 77

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


keuangan

negara

atau

perekonomian

merugikan

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

negara,

belumlah terbukti walaupun kemungkinan untuk itu selalu ada

ng

namun ditinjau dari kelengkapan perjanjian yang dibuat antara

PT. CGN dengan PT. Bank Mandiri dan adanya agunan yang

sebagai jaminan, dan nilai jaminan melebihi hutang pokok maka

menumt hemat Majelis tidak dimungkinkan dapat timbul kerugian


negara atas pelaksananaan dan Pemberian Kredit Investasi oleh
PT. Bank Mandiri kepada PT. CGN termasuk pemberian Bridging

Loan yang telah dicover oleh karena telah disetujui dan

ub
lik

ah

gu

telah diikat dengan Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT)

dicairkannya Kredit Investasi. (vide putusan a quo halaman 174


alenia 1) ;

am

Bahwa penafsiran Majelis Hakim tersebut adalah keliru, karena :


a.

Penafsiran Majelis Hakim mengenai unsur dapat merugikan


perekonomian negara"

dengan

ep

keuangan negara atau

ah
k

menggunakan pertimbangan/ukuran bahwa perjanjian kredit


investasi jatuh tempo sampai dengan tahun 2007 dan para

In
do
ne
si

Terdakwa telah melaksanakan pembayaran angsuran secara


tertib sampai akhir triwulan ke-IV tahun 2005 adalah merupakan

A
gu
ng

suatu penafsiran dipandang dari segi hukum keperdataan yang


tidak ada hubungannya dengan tindak pidana korupsi yang
terjadi

sebelumnya,

padahal

seharusnya

menggunakan penafsiran yang secara

Majelis

konkret

Hakim

dianut

dan

dimuat dalam penjelasan resmi pasal 2 ayat (1) UU No. 31


Tahun 1999 yang menyebutkan "Dalam ketentuan ini, kata

"dapat" sebelum frasa "merugikan keuangan atau perekonomian

dengan

dipenuhinya

lik

ah

negara" menunjukkan bahwa tindak pidana korupsi cukup


unsur-unsur

perbuatan

yang

sudah

ub

dirumuskan bukan dengan timbulnya akibat. Dengan kata lain


tindak pidana korupsi telah dipenuhi apabila perbuatan para

ka

terdakwa dapat atau berpotensi merugikan keuangan negara,

ep

karena delik dimaksud Pasal 2 ayat (1) UU No. 31 Tahun 1999

ah

adalah delik yang dirumuskan secara formil ;

negara

atau

perekonomian

negara"

dengan

ng

menggunakan pertimbangan/ukuran bahwa "jaminan kredit

on

Hal. 78 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

ternyata melebihi hutangnya dan diikat dengan Akta Pemberian

es

keuangan

b. Penafsiran Majelis Hakim mengenai unsur dapat merugikan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 78

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Tanggungan

(APHT)",

hal

ini

Hak

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

juga

merupakan

pertimbangan yang salah atau keliru, karena menilai suatu

ng

jaminan bukan semata-mata dilihat dari nilai/besarnya jaminan,


melainkan seharusnya yang terpenting apakah jaminan tersebut

telah diikat secara yuridis sempurna dengan Sertifikat Hak

gu

Tanggungan (SHT) sehingga kreditur/bank mempunyai hak


eksekutorial sama dengan putusan pengadilan atas jaminan

tersebut. Padahal SHT tersebut sampai saat ini tidaklbelum ada


yaitu sesuai dalam pertimbangan Majelis Hakim :

Menimbang,.. bahwa benar terhadap jaminan barang tidak

ub
lik

ah

bergerak tersebut adalah berupa tanah dan bangunan yang


berdiri di atasnya untuk

pertama kali diterbitkan Surat

am

Kuasa Memasang Hak Tanggungan (SKMHT) tertanggal 27


Januari 2003 yang syarat utamanya harus ada sertipikat hak

ep

atas tanah yang pada waktu itu ada 6 (enam) Sertifikat Hak

ah
k

Guna Bangunan masing-masing No. 246, 498, 594, 653, 717


dan 718, semuanya terletak di Medan atas nama PT. Tahta

In
do
ne
si

Medan. (vide putusan a quo halaman 162 alenia 2) ;

Bahwa benar terhadap SKMHT tersebut belum ditindak-lanjuti

A
gu
ng

menjadi Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT), maupun


Sertifikat Hak Tanggungan (SHT) karena belum ada deal masalah
harga

dengan debitur (vide putusan a quo halaman 162 alinea

3) ;

Bahwa karena tidak / belum diikatnya jaminan tersebut (6 bidang

tanah) secara yuridis sempurna berupa Sertifikat Hak Tanggungan

(SHT), maka mengakibatkan PT. Bank Mandiri/kreditur tidak

jaminan

dimaksud,

sehingga

keuangan negara ;
-

lik

terhadap

berpotensi merugikan

ub

ah

mempunyai hak eksekutorial sama dengan putusan pengadilan

Bahwa berdasarkan hal-hal sebagaimana telah diuraikan tersebut di

ka

atas. jelaslah bahwa Majelis Hakim (kecuali pendapat Hakim

ep

Anggota 1 yang dalam putusan a quo telah memberikan dissenting

ah

opinion) telah keliru dalam menafsirkan "unsur dapat merugikan

Hakim tidak keliru menafsirkan unsur dapat merugikan keuangan

ng

negara atau perekonomian negara", maka seharusnya Majelis

on

Hal. 79 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

Hakim menyatakan unsur dapat merugikan keuangan negara atau

es

keuangan negara atau perekonomian negara". Apabila Majelis

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 79

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

perekonomian negara" adalah terbukti ;

Menimbang, bahwa atas alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung

ng

berpendapat :

1. bahwa alasan-alasan kasasi Jaksa / Penuntut Umum tersebut dapat


dibenarkan karena Jaksa / Penuntut Umum dapat membuktikan

gu

bahwa putusan judex facti bukanlah bebas murni, dengan alasan :

1). dakwaan Jaksa / Penuntut Umum didasarkan pada pemberian

kredit yang diberikan oleh PT Bank Mandiri kepada PT Cipta


Graha Nusantara ;

ub
lik

ah

2). dalam pertimbangan hukum judex facti dinyatakan bahwa

perbuatan para Terdakwa bersifat keperdataan, maka tidak


dapat dikategorikan sebagai tindak pidana korupsi, yang berarti

am

bahwa perbuatan para Terdakwa

terbukti tetapi tidak dapat

dikategorikan sebagai perbuatan pidana ;

ep

Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka seharusnya putusan

ah
k

judex facti adalah lepas dari segala tuntutan ( onslaag van alle
rechtvervolging ) dan

bebas dari segala dakwaan

In
do
ne
si

( vrijspraak ).

bukan

Menimbang, bahwa selanjutnya perlu dipertimbangkan unsur-unsur

A
gu
ng

Dakwaan Primair melanggar Pasal 2 ayat (1) jo. Pasal 18 UU No. 31 Tahun

1999 sebagaimana diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 jo. Pasal 55 ayat (1)
ke-1 jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP, sebagai berikut :

Unsur setiap orang


-

bahwa yang dimaksud dengan setiap orang adalah orang atau

badan hukum sebagai pelaku tindak pidana yang didakwakan ;

bahwa di muka persidangan Penuntut Umum telah mendakwa para

lik

ah

Terdakwa yaitu Terdakwa I EDYSON, SE, Terdakwa II SAIFUL

ub

ANWAR (NG KIM SENG) dan Terdakwa III DRS. DIMAN PONIJAN,
yang identitas lengkapnya masing-masing telah diakui oleh para
Terdakwa sebagaimana tertera dalam surat dakwaan Penuntut

ka

Unsur secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri

on

Hal. 80 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

ng

sendiri atau orang lain atau suatu korporasi

es

menurut hukum ;

ep

Umum, karenanya unsur setiap orang telah terbukti secara sah

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 80

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

- Bahwa alasan kasasi Jaksa / Penuntut Umum (ad. 2.1 s/d


2.4) tersebut dapat dibenarkan, karena judex facti telah keliru dalam

ng

menerapkan hukum berkaitan dengan penafsiran mengenai unsur


melawan hukum, karena Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi
telah memberikan pengertian tentang

sifat melawan hukum

gu

sebagaimana tertuang dalam penjelasan Pasal 2 (1) Undang-Undang

No. 31 Tahun 1999 jo Undang-Undang No. 20 Tahun 2001.

Dalam pengertian yang luas sifat melawan hukum

meliputi cakupan perbuatan melawan hukum

formil maupun

ub
lik

ah

materiil, termasuk perbuatan yang secara formil tidak diatur dalam


peraturan perundang-undangan, tetapi

secara materiil perbuatan

tersebut dianggap tercela karena tidak sesuai dengan rasa keadilan

am

atau norma-norma kehidupan sosial dalam masyarakat ;


-

Bahwa

judex

facti

juga

telah

melampaui

batas

ep

wewenangnya karena telah memberikan penilaian terhadap tindakan

ah
k

pemerintah yang bersifat kebijakan dalam pemberantasan tindak


pidana korupsi. Dalam politik hukum pidana dikenal adanya kebijakan

In
do
ne
si

penal dan non penal dalam pemberantasan tindak pidana korupsi,


yang berada dalam wilayah kekuasaan politik (eksekutif), karenanya

A
gu
ng

judex facti tidak selayaknya memberikan penilaian terhadap hal itu ;

- Bahwa dari aspek hukum korporasi dan tanggungjawab

korporasi, para saksi yaitu E.C.W. Neloe selaku Direktur Utama PT.

Bank Mandiri, M. Sholeh Tasripan, SE MM, selaku EVP Coordinator


Corporate and Government PT. Bank Mandiri, yang dalam kedudukan

dan kapasitasnya adalah figur (subyek hukum) yang berwenang untuk


memutuskan diberi atau tidak diberikannya kredit kepada debitur.

lik

ah

Dalam kasus aquo, para saksi tersebut adalah sebagai pejabat Bank
Mandiri yang berwenang untuk memutuskan diberikannya kredit

Cipta Graha Nusantara ;

ub

sebesar Rp. 160.000.000.000,- kepada Terdakwa Edyson, Dirut PT.

ka

- Bahwa di persidangan telah terbukti bahwa keputusan

ep

untuk memberikan kredit kepada Terdakwa Edyson SE selaku

No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan dan

Undang-undang

Kebijakan Perkreditan Bank Mandiri (KPBM) Tahun 2000 yaitu


asas

kehati-hatian

dimana bank

diwajibkan

ng

melanggar

untuk

on

Hal. 81 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

memenuhi kriteria 5 C yaitu : character, condition of economy, capital,

es

ah

Direktur PT. Cipta Graha Nusantara telah melanggar ketentuan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 81

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

collateral, dan capacity, pemberian kredit harus ditujukan pada sektor


produktif, bank harus ada analisis yang mendalam, ada kemampuan

ng

untuk pengembalian dari pihak debitur dan tidak melanggar asas

perkreditan yang sehat. Bahwa perbuatan Saksi ECW Neloe yang


menyetujui pemberian kredit kepada Terdakwa Edyson, SE selaku
yang tertuang dalam Nota

gu

Direktur PT. Cipta Graha Nusantara

Analisis Kredit Bridging Loan No. CGR (RM) 314/2002 tanggal 23

Oktober 2002 yang hanya diproses dalam waktu 2 hari, Saksi ECW

Neloe sebagai pemutus kredit menyetujui memberikan kredit dengan

ub
lik

ah

tidak memenuhi norma-norma umum perbankan dan tidak sesuai

dengan asas kehati-hatian dan asas perkreditan yang sehat, hal


mana telah melanggar Artikel 520 KPBM 2000, yaitu :

am

1). Memastikan bahwa pelaksanaan pemberian kredit telah


sesuai

dengan

ketentuan

dalam

Buku

Pedoman

ep

Pelaksanaan Kredit (PPK) ;

ah
k

2). Memastikan bahwa pemberian kredit telah didasarkan


pada penilaian yang jujur, obyektif, cermat, dan seksama
dari

pengaruh

pihak-pihak

yang

In
do
ne
si

terlepas

serta

berkepentingan dengan pemohon kredit ;

A
gu
ng

3). Meyakini bahwa kredit yang akan diberikan dapat dilunasi

pada waktunya dan tidak akan berkembang menjadi kredit


bermasalah ;

Dalam proses dan pemutusan pemberian kredit, Saksi ECW Neloe

telah menyetujui analisis kredit yang dibuat oleh saksi Susana Indah

Kris Indriati yang dibuat dalam 1 (satu) hari yang secara prosedural
telah menyimpang dari kebiasaan / ketentuan yang pada umumnya

lik

ah

membutuhkan waktu antara 1 minggu s/d 1 bulan. Perbuatan Saksi


ECW Neloe yang tidak menilai data dan fakta sesuai dengan undang-

ub

undang, yang mengakibatkan analisis dilakukan dengan tidak cermat


dan keliru, telah melanggar asas kehati-hatian (Pasal 2 UU No.

ka

7/1992 yang telah diubah dengan UU No. 10/1998 tentang

ep

Perbankan/Artikel 530 KPBM Tahun 2000), yaitu pemutus kredit

ah

harus bertindak hati-hati sesuai dengan asas kehati-hatian UU

yang disampaikan debitur ;

ng

- Bahwa dalam mengajukan permohonan kredit Terdakwa

on

Hal. 82 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

Edyson, SE tidak memberikan jaminan aset yang cukup dan layak

es

Perbankan dan secara cermat meneliti kebenaran fakta dan data

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 82

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

sebanding dengan jumlah permohonan kredit yang akan dibiayai oleh

PT Bank Mandiri, sedangkan ternyata sesungguhnya harga aset

ng

secara riil adalah Rp. 97.000.000.000,- yang dapat dibuktikan dari


nilai aset kredit PT. Tahta Medan yang dibeli oleh PT. Tri Manunggal

Mandiri Persada (PT. TMMP) senilai USD 10.855.298,52 equivalen

gu

dengan Rp. 97.000.000.000,- sehingga terdapat kelebihan kredit

sebesar Rp. 63.000.000.000,- ;

- Bahwa PT. Cipta Graha Nusantara ternyata tidak pernah

menyetorkan kewajibannya (self financing) sebesar

Rp. 22.

Investama Bank Mandiri ;

ub
lik

ah

500.000.000,- dan gagal membeli saham / take over PT. Pengelola

- Bahwa dalam ketentuan Bab VI Buku 15 KPBM PT. Bank

am

Mandiri ditegaskan bahwa :

debitur dalam pemberian kredit PT. Bank Mandiri harus

ep

mempunyai neraca laba rugi 3 tahun terakhir dan neraca tahun

ah
k

sedang berjalan atau neraca pembukuan bagi perusahaan yang


baru berdiri ;

In
do
ne
si

dan untuk kredit yang melebihi Rp. 1 milyar harus ada audit dari
Akuntan Publik Terdaftar ;

A
gu
ng

- Bahwa Saksi ECW Neloe sebagai pemutus kredit tidak

pernah memeriksa PT. Cipta Graha Nusantara sebagai perusahaan


baru sedangkan Terdakwa Edyson, SE tidak pernah menyerahkan

neraca pembukuan dan saham yang disetor ternyata hanya Rp.


600.000.000,- ;

- Bahwa dalam KPBM ditegaskan :

Debitur harus menyerahkan daftar jaminan, status kepemilikan, dan

lik

ah

harus ada pengikatan secara notariil sebelum kredit dikucurkan ;


Penyerahan daftar jaminan oleh Terdakwa Edyson, SE selama masih

ub

dalam proses sampai dikucurkannya kredit, tidak pernah memenuhi


ketentuan sebagaimana tersebut dalam KPBM Bab IV Sub B bukti 3 b

ka

tentang Pengikatan, namun Terdakwa tetap menerima kredit yang

ep

diberikan oleh Saksi ECW Neloe sebagai pemutus

kredit berupa

ah

bridging loan dan Kredit Investasi ;

bahwa kredit Bridging Loan adalah sebesar Rp. 160 milyar dan Kredit

on

Hal. 83 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

ng

Investasi dalam rangka refinancing pembelian aset kredit PT. Tahta

es

- Bahwa dalam Nota Analisa Bridging Loan disebutkan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 83

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


pembangunan Tiara Tower adalah sebesar Rp. 165

Medan dan

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

milyar ;

ng

- Bahwa dalam nota analisis ditegaskan tentang jaminan kredit


yaitu jaminan utama berupa tagihan PT. Tahta Medan sebesar USD

31.012.961,09 yang diikat dengan fiducia dan jaminan tambahan

gu

berupa 3 buah rumah dan ternyata dalam pelaksanaannya jaminan

atas kredit tersebut (sebuah rumah) secara notariil baru diikat di

notaris pada tahun 2005 tetapi tidak didaftarkan di Kantor BPN ;

- Bahwa dengan demikian Nota Analisa Bridging Loan tersebut

ub
lik

ah

tidak memenuhi syarat 5 C (character, capital, capacity, collateral dan

condition of economy) yaitu mengenai capital (modal) dan capacity


(kemampuan keuangan) karena ternyata PT CGN hanya memliki

am

modal sebesar Rp. 600 juta sedangkan kredit yang diusulkan untuk
disetujui adalah sebesar Rp. 160 milyar,- dan dalam Nota Analisa

ep

Bridging Loan tidak dibahas/dianalisa mengenai aspek manajemen

ah
k

dan keuangan PT CGN untuk memperhitungkan kelayakan dan resiko


pemberian kredit.

bahwa

keuangan

PT

CGN

In
do
ne
si

mengetahui

- Bahwa Terdakwa Edyson, SE dan Terdakwa Saiful Anwar


tidak

akan

mampu

A
gu
ng

menyediakan self financing sebesar Rp. USD 9,194,860 karena


modal yang dimiliki hanya sebesar Rp. Rp. 600 juta,- dan tidak ada
pihak ketiga yang menjadi penjamin (avalis), namun demikian para

Terdakwa tersebut

tetap menyetujui Nota Analisa Kredit Investasi

dan menanda-tangani Perjanjian Kredit Investasi ;

- Bahwa dalam pemeriksaan di lapangan (on the spot)

terhadap Hotel Tiara dan Tiara Tower, Terdakwa Diman Ponijan tidak

lik

ah

memberikan informasi mengenai keberadaan The Song dan Ocean


Palace Restaurant sebagai penyewa jangka panjang di lantai bawah

tidak sebagaimana mestinya ;

ub

dan lantai 1 Tiara Tower sehinggaNota Analisa Kredit Investasi dibuat

ka

- Bahwa persyaratan penarikan kredit untuk

pembangunan

ep

Tiara Tower dan renovasi Hotel Tiara adalah harus adanya Konsultan

ah

Pengawas dari rekanan PT Bank Mandiri untuk mengawasi

membuat laporan tidak benar kepada PT Bank Mandiri bahwa seoalh-

on

Hal. 84 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

ng

olah ia telah menunjuk Konsultan Pengawas PT Bintang Dharma

es

pekerjaan, dan Terdakwa Edyson, SE selaku Direktur Utama telah

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 84

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


karenanya sisa Kredit Investasi

Hurip Appraisal Cabang Medan,

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

sebesar USD 485.000 dapat dicairkan dari PT Bank Mandiri ;

ng

- Bahwa Konsultan Pengawas tersebut telah menyatakan

kesediaannya sebagai Konsultan Pengawas tetapi PT CGN yang


dipimpin oleh Terdakwa Edyson, SE tidak pernah menindak-lanjutinya

gu

sehingga kontrak kerja tidak berjalan dan PT Bintang Dharma Hurip

Appraisal tidak pernah menerima pembayaran, sedangkan PT CGN

telah mengajukan klaim pengeluaran dana yang berasal dari Kredit


Investasi untuk :

ub
lik

ah

- renovasi Hotel Tiara sebesar Rp. 2.055.210.063,-

- penyelesaian pembangunan Tiara Tower sebesar Rp.


2.511.520.466,-

am

- biaya operator Hotel Tiara (Griyawisata) sebesar Rp.


662.456.261,-

laporan kemajuan pelaksanaan pekerjaan

ep

dan semuanya tanpa

ah
k

(progress report) oleh Konsultan Pengawas ;


-

Bahwa pengeluaran uang sebesar US $ 485.000 tidak

In
do
ne
si

dilengkapi dengan laporan pengawasan dari Konsultan


Pengawas yang ditunjuk sebagaimana diperjanjikan, karena

A
gu
ng

baik Konsultan Pengawas proyek maupun pekerjaan


renovasi Hotel Tiara maupun penyelesaian pembangunan
Tiara Tower tidak pernah ada atau fiktif belaka ;

Bahwa dengan dikucurkannya Kredit Investasi sebesar US $ 18,5

juta dan bridging loan sebesar US $ 485.000 dari PT Bank Mandiri,

maka PT Cipta Graha Nusanta (CGN) / PT Tahta Medan (TM) telah

lik

Tiara Tower ;

Bahwa dengan demikian, para Terdakwa harus dinilai tidak


mempunyai itikad baik dengan alasan :

ub

ah

dapat memiliki Hotel Tiara Medan, Tiara Convention Centre dan

(a) sejak semula mengetahui bahwa para Terdakwa

ka

tidak mampu menyediakan self financing ;

ep

(b) tujuan pemberian kredit tidak dilaksanakan :

ah

1) tidak membeli saham PT Tahta Medan (TM)

2) tidak membeli saham PT Tahta Medan (TM)

on

Hal. 85 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

ng

yang dimiliki Dana Pensiun Bank Mandiri ;

es

yang dimiliki PT Pengelola Investama Mandiri ;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 85

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

3) tidak

menyelesaikan

proyek-proyek

sebagaimana alasan dalam pinjaman ;

ng

(c) melakukan novasi atas pinjaman PT CGN kepada PT


Tahta Medan yang

patut diketahui tidak akan

sanggup untuk membayar utang pinjaman tersebut ;

gu

bahwa perbuatan para Terdakwa tersebut telah merugikan keuangan negara

yang ada di PT Bank Mandiri dan secara semena-mena memperkaya korporasi

dan orang lain yaitu :


Korporasi :

Medan berupa Hotel

ub
lik

ah

1. PT. Cipta Graha Nusantara yaitu telah memiliki dan mengelola PT. Tahta
Tiara Medan, Tiara Convention Centre dan Tiara

Tower ;

am

2. PT. Media Televisi Indonesia sebesar Rp. 54.500.000.000,- atau setidaktidaknya sekitar jumlah itu ;

ep

Orang lain :

ah
k

3. Surya Suhendra sebesar Rp. 5.750.000.000,- No. Rek.008-046518-086 atas


nama Surya Suhendra HSBC Cabang JI. Diponegoro Medan ;

In
do
ne
si

4. Benua Chandra sebesar Rp. 5.750.000.000,- No. Rek.25800350 atas nama


Tansri Chandra Bank Danamon JI. Soetomo Medan ;

A
gu
ng

5. Irvan sebesar Rp.3.750.000.000,- No. Rek.008-073892-086 atas nama Irvan


HSBC Cab. JI. Diponegoro Medan ;

6. Irvan sebesar Rp. 2.000.000.000,- No. Rek.008-006918-086 atas nama


Andy Handiono HSBC Cab. JI. Diponegoro Medan ;

7. Suherman sebesar Rp.9 milyar No. Rek. 5005031800 atas nama Suherman
Bank Panin Cab. JI. Pulau Pinang Medan ;

lik

Bank Danamon Cab. JI. Iskandar Muda Medan ;

9. Suherman sebesar Rp. 3 milyar No. Rek. 756-19-01002-8 atas nama

ub

Suherman Bank Lippo Cab. JI. Bandung Medan ;

10. Suherman sebesar Rp. 2 milyar No. Rek. 2003006789 atas nama Sukiman
Suherman Bank Ekonomi Pusat Jakarta ;

11. Sjamsul Yohan sebesar Rp. 3.250.000.000,- No. Rek.10373249 atas nama

ep

ka

ah

8. Suherman sebesar Rp. 9 milyar No. Rek.25032285 atas nama Suherman

Sjamsul Yohan Bank Danamon Cab. JI. Diponegoro Medan ;

nama Sjamsul Yohan BCA Cab. Diponegoro Medan ;

ng

13. Sjamsul Yohan sebesar Rp. 1 milyar No. Rek.03001.46694 atas nama

on

Hal. 86 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

Sjamsul Yohan Bank Bali Cab. JI. Zainul Arifin ;

es

12. Sjamsul Yohan sebesar Rp. 1.500.000.000,- No. Rek.0221270222 atas

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 86

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

14. Fajar Suhendra sebesar Rp. 11.500.000.000,- No. Rek.704231321 atas


nama Fajar Suhendra Bank Ekonomi Cabang Diponegoro Medan ;

ng

15. Johanes Halim sebesar Rp. 17.250.000.000,- No. Rek.028-30-418-5 atas


nama Hilda Halim BCA Cab. Wahid Hasyim Jakarta ;

16. Megahwati sebesar Rp. 2.875.000.000,- No. Rek.088-4093-333 atas nama

gu

Sugianto Suherman Bank Universal Cab. Medan ;

17. Edison Sinaga sebesar Rp. 8.625.000.000,- No. Rek.008-007700-086 atas

nama Sugianto Suherman ;

Susilowati BCA Cabang Taman Anggrek Jakarta ;

ub
lik

ah

18. Hendro sebesar Rp. 19.250.000.000,- No. Rek.467-11-1954-6 atas nama

(Jumlah 1 s/d 16 tersebut di atas Rp. 105.500.000.000,- atau setidaktidaknya sekitar jumlah itu) ;

am

19. Yuli Hira sebesar US $ 485,000 atau setldak-tidaknya sekitar jumlah itu ;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, maka

ep

unsur secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri

ah
k

atau orang lain atau suatu korporasi telah terbukti secara sah menurut hukum ;

In
do
ne
si

Unsur dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara

Menimbang, bahwa berdasarkan penjelasan umum UU No. 31 Tahun

A
gu
ng

1999, yang dimaksud dengan keuangan negara adalah seluruh kekayaan

negara dalam bentuk apapun, baik yang dipisahkan atau yang tidak dipisahkan,
termasuk di dalamnya segala bagian kekayaan negara dan segala hak dan
kewajiban yang timbul, karena :

a. berada dalam penguasaan, pengurusan dan pertanggungjawaban


pejabat lembaga negara, baik tingkat puasat maupun tingkat daerah.

b. berada dalam penguasaan, pengurusan dan pertanggung-jawaban

lik

menyertakan modal negara atau perusahaan yang menyertakan

ub

modal pihak ketiga berdasarkan perjanjian negara ;

Menimbang, susunan saham PT Bank Mandiri terdiri dari kepemilikan


oleh pemerintah Republik Indonesia sebesar 70 % dan oleh masyarakat

ep

sebesar 30 %, dengan demikian terdapat 70 % saham kepemilikan pemerintah

PT Bank Mandiri ;

bahwa dengan mengambil alih pertimbangan dalam pembuktian


unsur secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya

ng

on

Hal. 87 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi sebagaimana

es

RI yang merupakan kekayaan negara yang dipisahkan dalam bentuk saham di

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

BUMN/BUMD, yayasan, badan hukum dan perusahaan yang

Halaman 87

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

terurai di atas, maka pemberian Bridging Loan dan Kredit Investasi


dari PT Bank Mandiri yang dilakukan oleh para saksi ECW NELOE

ng

(Dirut), M. SHOLEH TASRIPAN (EVP Coordinator Corporate &

Government ) dan I WAYAN PUGEG ( Direktur Risk Management)

kepada para Terdakwa adalah melawan hukum karena menyimpang

gu

dari Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 27/162/KEP/DIR


tanggal 31 Maret 1995, Ketentuan Pedoman Pelaksanaan Kredit

(KPBM) Tahun 2000 ;

bahwa berdasarkan Laporan Hasil Perhitungan Kerugian Keuangan

ub
lik

ah

Tahun (PPK) 1999 dan Kebijakan Perkreditan PT Bank Mandiri

Negara Atas Perkara Tindak Pidana Korupsi Pemberian Fasilitas


Kredit oleh PT Bank Mandiri Kepada PT Cipta Graha Nusantara

am

tanggal 22 Juli 2005, kerugian keuangan negara adalah sebesar US


$ 18,500,000.00 ;

ep

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, maka unsur

ah
k

dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara telah

In
do
ne
si

terbukti secara sah menurut hukum ;

Unsur yang melakukan, yang menyuruh lakukan atau turut

A
gu
ng

melakukan perbuatan

Menimbang, bahwa unsur ini mengharuskan adanya pelaku lebih dari

seorang yang semuanya melakukan anasir tindak pidana yang


didakwakan, yang dalam doktrin hukum pidana dikenal dengan
pengertian bersama-sama ;
-

bahwa pada tanggal 16 Oktober 2002, PT Bank Mandiri telah

mengadakan rapat yang dihadiri antara lain oleh M Sholeh Tasripan,

lik

Susanto Lim (PT Domba Mas Group) yang mewakili Terdakwa


EDYSON, SE, selaku Direktur Utama PT CGN membicarakan

ub

ah

EVP Coordinator Corporate and Management PT Bank Mandiri dan

rencana pembelian aset kredit PT Tahta Medan (TM) oleh PT CGN ;

ka

Sebagai tindak lanjut dari rapat tersebut, dengan surat No.

ep

001/CGN/X/2002 tanggal 23 Oktober 2002, Terdakwa EDYSON SE

ah

selaku Direktur Utama PT CGN mengajukan permohonan kredit

Mandiri sebesar US $ 18,500,000.00 dan dengan surat No.


tanggal

23

Oktober

2002

mengajukan

ng

002/CGN/X/2002

on

Hal. 88 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

permohonan bridging loan sebesar Rp. 165.000.000.000,00 ;

es

investasi kepada saksi ECW NELOE, Direktur Utama PT Bank

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 88

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa pada hari itu juga, Saksi ECW NELOE, selaku Direktur

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Utama Bank Mandiri memerintahkan saksi Fachrudin Yasin selaku

ng

Group Head Corporate Relationship Manager untuk memproses


permohonan bridging loan tersebut sebesar Rp. 160 milyar,

permohonan mana kemudian disetujui oleh pemutus kredit yaitu M.

gu

Sholeh Tasripan, I Wayan Pugeg dan ECW Neloe pada tanggal 24


Oktober 2002 sesuai dengan Nota Analisa No. CGR.CRM/314/2002

Bahwa Nota Analisa Bridging Loan dan Persetujuan Pemutus Kredit

ub
lik

telah diberitahukan kepada PT CGN dengan Surat Pemberitahuan

ah

tanggal 23 Oktober 2002 ;

Persetujuan Kredit (SPPK) No. CGR.CRM/492/2002 tanggal 24


Oktober 2002 dan Terdakwa EDYSON, SE selaku Dirut PT CGN

am

telah

menanda-tanganinya

persetujuan ;

meterai

sebagai

tanda

Bahwa Perjanjian Kredit Bridging Loan No. KP-COD/032/PK-

ep

diatas

ah
k

KI/2002 Nomor 76 tanggal 25 Oktober 2002 sebesar Rp. 160 milyar


ditandatangani oleh Fachrudin Yasin dari PT Bank Mandiri dan

In
do
ne
si

Terdakwa EDYSON, SE dari PT CGN setelah memperoleh

persetujuan dari Terdakwa II Saiful Anwar (Ng Kim Seng) selaku

A
gu
ng

Komisaris PT CGN ;

Bahwa pada tanggal 16 Oktober 2002 Terdakwa III Drs Diman


Ponijan telah membuat surat No. 007/CGN/CF/XII/2002 tanggal 16

Desember 2002 yang ditujukan kepada DPBM III yang pada


pokoknya berisi persetujuan untuk membeli saham PT TM yang

dimiliki oleh DPBM III sebanyak 36.810 lembar saham (66,35 %)

lik

16 Desember 2002 ;

Bahwa sampai batas waktu yang ditentukan pada akhir tahun 2003,
Terdakwa I Edyson, SE (Direktur Utama), Terdakwa II Saiful Anwar

ub

ah

senilai Rp. 18.246.250.000,- dan telah direalisasikan pada tanggal

(Ng Kim Seng - Komisaris) dan Terdakwa III Drs Diman Ponijan

ka

(Direktur) PT CGN tidak mampu menyediakan dana self financing

ep

sebesar US $ 9,194,860 yang mengakibatkan :

ah

1. tidak dapat diteruskannya pembangunan Tiara

membayar angsuran pokok Kredit Investasi ;


terdakwa

tidak

dapat

melaksanakan

on

pembelian saham PT Tahta Medan milik PT

Hal. 89 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

ng

2. para

es

Tower, sehingga para terdakwa tidak dapat

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 89

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

ng

Pengelola Investama Mandiri dan tidak mampu


melunasi pemebelian saham PT Tahta Medan
milik Dana Pensiun Bank Mandiri III (DPBM III)
sebesar Rp. 3.649.250.000,-

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, maka

gu

unsur bersama-sama telah terbukti secara sah menurut hukum ;

bahwa yang dimaksud dengan perbuatan berlanjut adalah

ub
lik

beberapa perbuatan yang saling berhubungan sebagai satu

ah

Unsur perbuatan berlanjut (voortgezette handeling)

perbuatan yang berkelanjutan, yang ditimbulkan dari adanya niat


dan perbuatan yang sama dan dilakukan dalam waktu yang tidak

am

lama antara perbuatan yang satu dengan perbuatan lainnya ;


Menimbang,

bahwa

perbuatan

para

terdakwa

dimulai

dari

ep

diselenggarakannya rapat di PT Bank Mandiri pada tanggal 16 Oktober

ah
k

2002 yang dihadiri oleh Susanto Lim (Domba Mas Group) selaku wakil
dari Terdakwa I Edyson, SE, Direktur Utama PT CGN, membicarakan

In
do
ne
si

rencana pembelian aset PT TM oleh PT CGN , dilanjutkan dengan

diajukannya permohonan Kredit Investasi kepada saksi ECW Neloe

A
gu
ng

selaku Direktur Utama PT Mandiri sebesar US $ 18,500,000.00 dan

pada tanggal 23 Oktober 2002 dan permohonan bridging loan sebesar


Rp. 165.000.000.000,- ;
-

bahwa pada tanggal 24 Oktober 2002, permohonan bridging loan

dari PT CGN tersebut disetujui oleh Pemutus Kredit yaitu M. Sholeh


Tasripan, I Wayan Pugeg dan ECW Neloe sebesar Rp. 160 milyar,dan Terdakwa I selaku Dirut PT CGN dan Terdakwa II Saiful Anwar

lik

ah

(Ng Kim Seng) selaku Komisaris PT CGN telah menanda-tangani


persetujuan di atas meterai pada tanggal 24 Oktober 2002 dan

ub

Terdakwa III Drs. Diman Ponijan selaku Direktur PT CGN telah


memberikan persetujuannya untuk membeli saham PT TM yang

ka

dimiliki oleh DPBM III senilai Rp. 18.246.250.000,- ;

ep

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut, dapat dinilai

ah

adanya niat dan perbuatan yang sama yang dilakukan dalam waktu

Terdakwa I Edyson, SE, Terdakwa II Saiful Anwar (Ng Kim Seng) dan

on

Hal. 90 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

ng

Terdakwa III Drs Diman Ponijan bersama dengan saksi-saksi Sholeh

es

yang sama secara berkelanjutan, sehingga rangkaian perbuatan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 90

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Tasripan, I Wayan Pugeg dan ECW Neloe, sebagaimana terurai di atas


harus dipandang sebagai perbuatan berlanjut ;

ng

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, maka unsur


perbuatan berlanjut telah terbukti secara sah menurut hukum ;

Menimbang, bahwa oleh karena seluruh unsur dakwaan PRIMAIR

gu

melanggar Pasal 2 ayat (1) jo. Pasal 18 Undang-undang No. 31 Tahun

1999 sebagaimana diubah dengan Undang-undang No. 20 Tahun 2001

1 KUHP jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP telah terpenuhi, maka para
Terdakwa I, II dan III harus dinyatakan terbukti secara sah dan

ub
lik

ah

tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke-

meyakinkan bersalah atas dakwaan PRIMAIR melakukan tindak pidana


korupsi yang dilakukan secara bersama-sama dan berlanjut ;

am

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa I, II dan III dinyatakan


bersalah, maka harus dijatuhi pidana penjara dan denda serta pidana

ep

tambahan sebagaimana tersebut dalam amar putusan ini ;

ah
k

Menimbang, bahwa oleh karena dijatuhi pidana, maka para


Terdakwa tersebut harus dibebani untuk membayar biaya perkara ;

In
do
ne
si

Menimbang, bahwa oleh karena para Terdakwa pernah menjalani


masa tahanan, maka lamanya para Terdakwa berada dalam tahanan

A
gu
ng

sebelum putusan ini berkekuatan hukum tetap, dikurangkan seluruhnya


dari lamanya pidana penjara yang dijatuhkan ;

Menimbang, bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini

merupakan hasil tindak pidana korupsi para Terdakwa, maka beralasan


untuk diperintahkan agar dirampas untuk negara, yaitu :

1. a. Sebidang tanah seluas 276 m2 di atasnya berdiri 1 pintu rumah batu,

Baru, Desa/Kelurahan Madras Hulu ;

lik

Sumatera Utara, Kabupaten/Kotamadya Medan,Kecamatan Medan

b. Berikut sertifikatnya yaitu Sertifikat HGB No. 02.01.04.45.3.00498

ub

ah

lantai semen, atap genteng, berlantai 2 yang terletak di Propinsi

tanggal 20 Juni 1991 atas nama pemegang hak PT Tahta Medan ;

ka

2. a. Sebidang tanah seluas 412 m2 di atasnya berdiri 1 pintu rumah batu

ep

lantai semen, atap genteng yang terletak di Propinsi Sumatera Utara,

Hulu ;

b. Berikut sertifikatnya yaitu Sertifikat HGB No.02.01.04.- 45.3.00549

on

Hal. 91 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

ng

tanggal 26 Maret 1992 atas nama pemegang hak PT. Tahta Medan ;

es

ah

Kabupaten/Kotamadya Medan, Kec. Medan Baru, Desa / Kel. Madras

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 91

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

3. a. Sebidang tanah seluas 276 m2 di atasnya berdiri 1 pintu bangunan


permanen yang terletak di Propinsi Sumatera Utara, Kabupaten /

ng

Kotamadya Medan, Kec. Medan Polonia d/h. Medan Baru, Desa / Kel.
Madras Hulu ;

b. Berikut sertifikatnya yaitu Sertifikat HGB No.02.01.07.01.- 3.00653

gu

tanggal 21 Oktober 1995 a.n. pemegang hak PT Tahta Medan ;

4. a. Sebidang tanah seluas 6.115 m2 di atasnya berdiri 1 pintu bangunan

Kotamadya Medan, Kec. Medan Polonia, Desa / Kel. Madras Hulu.

b. Berikut sertifikatnya yaitu sertifikat HGB No. 02.01.07.01.3.00717

ub
lik

ah

permanen yang terletak di Propinsi Sumatera Utara, Kabupaten /

tanggal 16 Nopember 1998 a.n. pemegang hak PT Tahta Medan.


5. a. Sebidang tanah seluas 3.443 m2 di atasnya berdiri 1 pintu banguan

am

permanen yang terletak di Propinsi Sumatera Utara, Kabupaten /


Kotamadya Medan, Kecamatan Medan Polonia, Desa / Kel. Madras

ep

Hulu ;

ah
k

b. Berikut sertifikatnya yaitu Sertifikat HGB No. 02.01.07.01.3.00718


tanggal 16 Nopember 1998 a.n. pemegang hak PT Tahta Medan.

In
do
ne
si

6. a. Sebidang tanah seluas 11.572 m2 di atasnya berdiri 1 pintu bangunan


permanen yang terletak di Propinsi Sumatera Utara, Kabupaten /

A
gu
ng

Kotamadya Medan, Kecamatan Medan Polonia d/h. Medan Baru,


Desa / Kel. Madras Hulu ;

b. Berikut sertifikatnya yaitu Sertifikat HGB No. 02.01.07.01.3.00760


tanggal 10 Agustus 2004 a.n. pemegang hak PT Tahta Medan,

dan oleh karena barang bukti berupa dokumen lainnya sebagaimana

terlampir dalam berkas perkara merupakan satu kesatuan dengan berkas


perkara, maka beralasan untuk tetap dilampirkan dalam berkas perkara ;
sebelum

menjatuhkan

pidana,

lik

bahwa

perlu

dipertimbangkan terlebih dahulu hal-hal yang meringankan dan hal-

ub

hal yang memberatkan :


Hal-hal yang memberatkan :
-

Para Terdakwa telah menikmati hasil perbuatannya.

Para Terdakwa tidak merasa bersalah dan tidak menyesali

ep

ah

perbuatannya.

Perbuatan para Terdakwa secara terang-terangan telah merusak

mekanisme sistem pemberian kredit perbankan dan mencederai

on

Hal. 92 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

ng

keadilan sosial.

es

ka

ah

Menimbang,

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 92

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Hal-hal yang meringankan :

- Para Terdakwa belum pernah dihukum ;

ng

Menimbang, bahwa berdasarkan alasan-alasan yang diuraikan di atas


Mahkamah Agung berpendapat bahwa permohonan kasasi dari Pemohon
Kasasi Jaksa/Penuntut Umum dapat dikabulkan dan selanjutnya putusan

gu

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 2100/Pid.B/2005/PN.Jkt.Sel. tanggal 23

Februari 2006 tidak dapat dipertahankan lagi, oleh karena itu harus dibatalkan

dan Mahkamah Agung akan mengadili sendiri perkara tersebut sehingga amar

Memperhatikan Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999

ub
lik

ah

selengkapnya berbunyi sebagaimana tersebut di bawah ini ;

tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Undang- Undang Nomor 20


Tahun 2001 tentang Perubahan Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 tentang

am

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 jo Pasal 64


ayat (1) KUHP, Undang-Undang No. 8 Tahun 1981, Undang-Undang No. 4

ah
k

dan ditambah dengan

ep

Tahun 2004, Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah


Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 dan peraturan

MENGADILI:

In
do
ne
si

A
gu
ng

perundang-undangan lain yang bersangkutan ;

Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : Jaksa /

Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan ;

Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 2100 /

Pid.B / 2005 / PN.Jak.Sel. tanggal 23 Februari 2006 ;


MENGADILI SENDIRI :

ANWAR ( NG KIM SENG ) dan Terdakwa III DRS DIMAN PONIJAN

berlanjut ;

korupsi secara bersama-sama dan

ub

terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah atas dakwaan PRIMAIR


melakukan tindak pidana

ka

lik

ah

1. Menyatakan para Terdakwa I EDYSON, SE, Terdakwa II SAIFUL

ep

2. Menjatuhkan pidana oleh karena itu terhadap para Terdakwa tersebut


dengan pidana penjara masing-masing selama 8 (delapan) tahun ;

ah

3. Menetapkan lamanya Terdakwa-terdakwa I, II dan III berada dalam

es

tahanan sebelum putusan ini berkekuatan hukum tetap, dikurangkan

on

Hal. 93 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

ng

seluruhnya dari pidana penjara yang dijatuhkan ;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 93

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

4. Menghukum Terdakwa-terdakwa I, II dan III untuk membayar denda

masing-masing sebesar Rp. 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah)

ng

dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti


dengan pidana kurungan selama 6 (enam) bulan ;

5. Menjatuhkan pidana tambahan kepada para Terdakwa tersebut untuk

gu

membayar uang pengganti kepada negara masing-masing sebesar

US $ 6,000,000.00 ( enam juta dollar Amerika) yang diperhitungkan

dengan barang bukti yang telah disita dan dirampas untuk negara dan
apabila uang pengganti tidak dibayar dalam waktu paling lama 1

ub
lik

ah

(satu) bulan sesudah putusan berkekuatan hukum tetap, maka

seluruh harta benda para Terdakwa disita dan dilelang untuk


menutupi uang pengganti tersebut dan apabila tidak mencukupi maka

am

para Terdakwa dipidana dengan pidana penjara masing-masing


selama 3 (tiga) tahun ;

ep

6. Menetapkan barang-barang bukti dalam perkara ini dirampas untuk

ah
k

negara berupa :

1. a. Sebidang tanah seluas 276 m2 di atasnya berdiri 1 pintu rumah

Sumatera

Utara,

In
do
ne
si

Propinsi

batu, lantai semen, atap genteng, berlantai 2 yang terletak di


Kabupaten/Kotamadya

Medan,

A
gu
ng

Kecamatan Medan Baru, Desa/Kelurahan Madras Hulu.

b.Berikut

sertifikatnya

yaitu

Sertifikat

HGB

No.

02.01.04.45.3.00498 tanggal 20 Juni 1991 atas nama pemegang


hak PT Tahta Medan.

2. a. Sebidang tanah seluas 412 m2 di atasnya berdiri 1 pintu rumah


batu lantai semen, atap genteng yang terletak di Propinsi

Baru, Desa / Kel. Madras Hulu.


b.

Berikut

sertifikatnya

yaitu

lik

ah

Sumatera Utara, Kabupaten/Kotamadya Medan, Kec. Medan

Sertifikat

HGB

No.02.01.04.-

ka

PT. Tahta Medan.

ub

45.3.00549 tanggal 26 Maret 1992 atas nama pemegang hak

ep

3. a. Sebidang tanah seluas 276 m2 di atasnya berdiri 1 pintu


bangunan permanen yang terletak di Propinsi Sumatera Utara,

ah

Kabupaten / Kotamadya Medan, Kec. Medan Polonia d/h. Medan

es
on

Hal. 94 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

ng

Baru, Desa / Kel. Madras Hulu.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 94

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

b.Berikut sertifikatnya yaitu Sertifikat HGB No.02.01.07.01.3.00653 tanggal 21 Oktober 1995 a.n. pemegang hak PT Tahta

ng

Medan.

4. a. Sebidang tanah seluas 6.115 m2 di atasnya berdiri 1 pintu

gu

bangunan permanen yang terletak di Propinsi Sumatera Utara,


Kabupaten / Kotamadya Medan, Kec. Medan Polonia, Desa /
Kel. Madras Hulu.

b. Berikut

sertifikatnya

02.01.07.01.3.00717

yaitu

tanggal

sertifikat
16

Nopember

ub
lik

pemegang hak PT Tahta Medan.

ah

HGB

1998

No.

a.n.

5. a. Sebidang tanah seluas 3.443 m2 di atasnya berdiri 1 pintu


banguan permanen yang terletak di Propinsi Sumatera Utara,

am

Kabupaten / Kotamadya Medan, Kecamatan Medan Polonia,


Desa / Kel. Madras Hulu.
sertifikatnya

yaitu

ep

b. Berikut

ah
k

02.01.07.01.3.00718

tanggal

Sertifikat

16

HGB

Nopember

1998

No.
a.n.

pemegang hak PT Tahta Medan.

In
do
ne
si

6. a. Sebidang tanah seluas 11.572 m2 di atasnya berdiri 1 pintu

bangunan permanen yang terletak di Propinsi Sumatera Utara,

A
gu
ng

Kabupaten / Kotamadya Medan, Kecamatan Medan Polonia


d/h. Medan Baru, Desa / Kel. Madras Hulu.

b. Berikut

sertifikatnya

yaitu

Sertifikat

HGB

No.

02.01.07.01.3.00760 tanggal 10 Agustus 2004 a.n. pemegang


hak PT Tahta Medan.

7. Menetapkan barang bukti berupa dokumen lainnya sebagaimana

lik

perkara.

Membebani para Terdakwa tersebut untuk membayar biaya perkara

ub

dalam tingkat kasasi ini sebesar Rp. 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah ) ;
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah
Agung pada hari Rabu tanggal 24 Oktober 2007 oleh BAGIR MANAN, Hakim
Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis,

ep

ka

ah

terlampir dalam berkas perkara tetap dilampirkan dalam berkas

ISKANDAR KAMIL, SH, H. DJOKO SARWOKO, SH.,MH, DR. HARIFIN A.

Agung sebagai Anggota dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum

on

Hal. 95 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

ng

pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-hakim anggota tersebut,

es

TUMPA SH., MH, dan PROF. REHNGENA PURBA, SH.,MS., Hakim-hakim

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 95

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

dan dibantu oleh Pri Pambudi Teguh, SH., MH, Panitera Pengganti dan tidak

ng

dihadiri oleh Pemohon Jaksa / Penuntut Umum dan para Terdakwa.

gu

Hakim-hakim Anggota,

1.

Ketua,
ttd.//

BAGIR MANAN

ttd.//

2.

ttd.//

ub
lik

ah

ISKANDAR KAMIL, SH

H. DJOKO SARWOKO, SH., MH

am

3.

ttd.//

ep

DR. HARIFIN A. TUMPA, SH., MH

ah
k

4.

ttd.//

In
do
ne
si

PROF. REHNGENA PURBA., SH., MS

A
gu
ng

Panitera Pengganti ,
ttd.//

PRI PAMBUDI TEGUH, SH., MH

lik

es
on

Hal. 96 dari 96 hal. Put. No. 1052 K/Pid/2006

In
d

gu

ng

ah

ep

ka

SUHADI, SH., MH
N I P. 040 033261

ub

ah

Untuk salinan,
Mahkamah Agung R.I.
a.n. Panitera,
Panitera Muda Pidana Khusus,

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 96

You might also like