You are on page 1of 32

Memahami Indikator Kinerja

PEMBANGUNAN DAERAH

Berdasarkan Permendagri No. 54/2010 dan diselaraskan dengan


Permenpan No: PER/20/M.PAN/11/2008 tentang Penyusunan Indikator
Kinerja Utama

QUOTATION
...The first task of any theory is to clarify terms
and concepts that are confused... Only after
agreement has been reached regarding terms and
concepts can we hope to consider the issues easily
and clearly and expect to share the same viewpoint
with the reader...
Tugas pertama dari teori apapun adalah untuk memperjelas istilah dan konsep yang
masih membingungkan ... Hanya setelah tercapai kesepakatan tentang istilah dan
konsep kita bisa berharap untuk mempertimbangkan isu-isu dengan mudah dan
jelas dan berharap untuk berbagi sudut pandang yang sama dengan pembaca

(Carl von Clausewitz, the Great Military strategist of the Nineteenth century)

PENGANTAR
Apakah indikator:
Seorang wanita yang cantik?
Seseorang terkena stroke, HIV, atau
sebaliknya?
Seorang yang lagi jatuh cinta?
Gunung mau meletus?
Keberhasilan dalam mendidik anak?
Kebahagiaan dalam hidup?
Kelompok masyarakat yang beriman?

PENGANTAR.....(lanjutan)
Apakah indikator:

Pegawai yang profesional?


Keberhasilan bidang pendidikan?
Keberhasilan bidang kesehatan?
Daerah yang berhasil dalam
pembangunan?
Keberhasilan/kegagalan kepala daerah
dalam pembangunan?

SIMPULAN awal...

Indikator atas sesuatu sesungguhnya adalah lekat


dengan keseharian kita;
Tanpa fokus diskusi, indikator yang sederhana terasa
menjadi sulit untuk ditentukan;
Setiap hari, keputusan sederhana/penting maupun
skala kecil/besar dibuat berdasarkan asupan
berbagai indikasi yang berhubungan dengan sasaran
yang sedang diperjuangkan;
Dalam banyak kasus suatu indikator memerlukan
kesepakatan;
Dalam kehidupan organisasi indikator antara lain
digunakan untuk merencanakan kinerja, menilai
kemajuan bisnis, menentukan akar permasalahan,
memberikan reward & punishment, dsb.

PENGERTIAN INDIKATOR

Statistik dan hal yang normatif yang menjadi


perhatian kita yang membantu dalam pembuatan
penilaian ringkas, komprehensif dan berimbang
terhadap kondisi2 atau aspek2 penting dari suatu
masyarakat (Departemen Kesehatan, Pendidikan,

dan Kesejahteraan, Amerika Serikat, 1969);

Variabel yang mengindikasikan atau memberikan


petunjuk kepada kita tentang suatu keadaan tertentu
sehingga dapat mengukur suatu perubahan (Green,

1992);

Suatu ukuran tidak langsung dari suatu kejadian atau


kondisi (Misal: berat badan bayi berdasar umur
adalah indikator bagi status gizi bayi tsb) (Wilson &

Sapanuchart, 1993).

PENGERTIAN KINERJA

Unjuk kerja dan prestasi kerja atau hasil kerja yang


diwujudkan dlm melakukan suatu kegiatan/program atau
mencapai tujuan dan sasaran tertentu;
Upaya dalam mencapai hasil dan capaiannya
(accomplishmnet);
Unjuk kerja, prestasi kerja, tampilan hasil kerja, capaian
dalam memperoleh hasil kerja, tingkat
kecepatan/efisiensi/produktivitas dlm mencapai tujuan.
Merupakan State of Condition dari suatu pelaksanaan
kerja dalam mencapai suatu yang diinginkan;
Keluaran/hasil dari kegiatan/program yang hendak/telah
tercapai sehubungan dengan penggunaan anggaran
dengan kuantitas dan kualitas terukur.

PENGERTIAN INDIKATOR KINERJA

Ukuran kuantatif & kualitatif yang menggambarkan


tingkat pencapaian suatu kegiatan dan sasaran yang
telah ditetapkan. Indikator kinerja memberikan
penjelasan baik secara kuantitatif maupun secara
kualitatif mengenai apa yang diukur untuk
menentukan apakah tujuan sudah tercapai;

Sesuatu yang mengindikasikan terwujudnya


kinerjayang diinginkan;

Ukuran kinerja yang digunakan untuk mengetahui


upaya dalam mencapai hasil dan hasil kerja yang
dicapai;

PENGERTIAN INDIKATOR KINERJA

Indikator kinerja adalah sesuatu yang


mengindikasikan terwujudnya kinerja yang diinginkan;
Indikator kinerja adalah alat ukur untuk menilai
keberhasilan pembangunan secara kuantitatif dan
kualitatif (PP no. 8/2008);
Indikator kinerja adalah alat ukur spesifik secara
kuantitatif dan/atau kualitatif yang terdiri dari unsur
masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat, dan/atau
dampak yang menggambarkan tingkat capaian
kinerja suatu kegiatan (PP no. 6/2008).

FUNGSI INDIKATOR KINERJA

Memperjelas tentang apa, berapa, dan


bagaimana kemajuan pelaksanaan kebijakan
unit kerja;
Menciptakan konsensus bersama dalam
organisasi untuk menghindari kesalahan
interpretasi selama pelaksanaan kebijakan dan
dalam menilai kinerjanya;
Membangun dasar bagi pengukuran, analisis,
dan evaluasi kinerja unit kerja;
Sebagai salah satu dasar dalam menentukan
jumlah anggaran;
Sebagai dasar dalam pembangunan Arsitektur
Kinerja.

ARSITEKTUR KINERJA DOKUMEN


PERENCANAAN
Kepala Daerah

Kepala SKPD

Tujuan &
Sasaran

Dampak
(Impact)

Hasil

Tujuan &
Sasaran

Dampak
(Impact)

Program

Hasil
(Outcome)

Kegiatan

Keluaran
(Output)

Program (Outcome)

Kegiatan

Keluaran
(Output)

SASARAN
Sasaran dipisahkan antara sasaran pembangunan jangka
panjang (20 th) dan jangka menengah (5 th:
RPMD/Renstra SKPD);
Sasaran RPJPD kumpulan dari gabungan sasaran-sasaran
RPJMD selama 4 periode;
Sasaran RPJMD diterjemahkan kedalam program
pembangunan daerah yang berhubungan langsung dengan
serta tidak langsung dengan sasaran SKPD.

PROGRAM

Program dipisahkan antara program pembangunan


daerah (untuk mencapai visi/misi) dan program-program
lain penyelenggaraan bidang urusan pemerintah daerah;
Program merupakan tingkat kinerja pembanganan daerah
terpenting;

Program prioritas dibuat spesifik tiap urusan/SKPD.

KEGIATAN

Kegiatan merupakan berbagai out-put yang harus dicapai


untuk memenuhi target kinerja program;
Menghitungnya Program pada tingkat kegiatan dapat
menggunakan dasar penentuan nilai anggaran (RKASKPD).

KRITERIA INDIKATOR KINERJA

Spesifik;
Dapat dicapai;
Relevan;
Menggambarkan sesuatu yang diukur;
Dapat dikuantitatifkan dan diukur

SPESIFIK

Indikator kinerja harus sesuai dengan makna atau esensi


suatu sasaran/program/kegiatan sehingga mudah dipahami
dalam memberikan informasi yang tepat tentang hasil atau
capaian kinerjanya.

Misalnya,
Sasaran Meningkatkan tingkat kualitas pendidikan masyarakat dengan
indikator.
Jumlah masyarakat yang melek huruf dalam tahun x mencapai a%:
Tingkat partisipasi pendidikan masyarakat (SD, SLTP, SLTA, PT)
dalam tahun x mencapai a%,
Tingkat ketersediaan sarana pendidikan dan tenaga pengajar
dalam tahun x mencapai a%,

DAPAT DICAPAI

Indikator kinerja yang ditetapkan harus menantang namun


bukan hal yang mustahil untuk dicapai, juga memerhatikan
segi kewenangan. Untuk itu, perlu dipikirkan juga
bagaimana nanti untuk mengumpulkan data kinerjanya,
apakah masih dalam kendali atau tidak.

Contoh:
Mengurangi tingkat kecelakaan merupakan hal yang realiatis
namun tidak mungkin untuk menghilangkannya sama sekali.
Menyebutkan target APK dan APM di provinsi dimungkinkan mengingat
kabupaten dan kota bersangkutan dalam rentang kendali melalui
koordinasi.

RELEVAN
Suatu indikator kinerja harus dapat mengukur sedekat
mungkin dengan hasil yang akan diukur. lndikator kinerja tidak
seharusnya dikaitkan pada tingkat yang Lebih tinggi atau lebih
rendah dibandingkan dengan hasil yang diukur.
Jika tidak memungkinkan untuk menggunakan pengukuran
langsung, satu atau lebih indikator pengganti mungkin dapat
digunakan.
Misalnya:
"Banyaknya alat kontrasepsi yang digunakan adalah ukuran langsung dari
suatu hasil "Peningkatan penggunaan metode keluarga berencana". Tetapi
"Jumlah penyedia jasa yang terlatih", bukanlah ukuran langsung dari suatu
hasil "Peningkatan pelayanan jasa.
Pada suatu wilayah desa sangat sulit untuk mengukur tingkat pendapatan
secara langsung. Pengukuran seperti "Persentase keluarga di desa yang
rumahnya berlantai semenJ' atau "Persentase keluarga di desa yang memiliki
radio, atau televisi, atau sepedaJJ, mungkin akan berguna rneskipun

MENGGAMBARKAN SESUATU YANG


DIUKUR
indikator yang baik merupakan tolok ukur suatu keberhasilan. Harus
terdapat kesepakatan tentang interpretasi terhadap hasil yang akan
digunakan sebagai ukuran. Indikator tersebut harus rnernpunyai satu
dimensi dan tepat secara operasional. Mempunyai satu dimensi artinya
bahwa indikator hanya mengukur satu fenomena setiap saat. Hindari
untuk menggabungkan terlalu banyak fenomena dalam satu indikator.
Tepat secara operasional artinya tidak ada ambiguitas atas data apa
yang akan dikumpulkan untuk suatu indikator.
Apabila dengan satu indikator saja ternyata tidak cukup atau apabila
ada manfaat yang dihasilkan dari pengukuran terhadap beberapa sudut
(triangulation), maka dua atau lebih indikator mungkin diperlukan.
Namun hindari terlalu banyak indikator.
Misalnya,
"Jumlah perusahaan eksportir yang berhasil adalah rnasih argumentatif,
tetapi "Jumlah perusahaan eksportir yang mendapatkan peningkatan
pendapatan sebesar minimal 5%" adalah sesuatu yang tepat secara
operasional.

DAPAT DIKUANTITATIFKAN

Indikator dikuantifikasikan dalam angka dan sejenisnya maupun dapat


diukur pencapaian waktunya.
lndikator kinerja yang bersifat kuantitatif akan lebih mudah diukur
dibandingkan indikator kinerja yang bersifat kualitatif. lndikator yang
bersifat kuantitatif atau dapat dikuantifikasi akan lebih rnudah
mengumpulkan datanya, menghitung capaian indikator, mengamati
perkembangan dan evaluasinya.
Contoh:
lndeks Pembangunan Manusia (HDI), yaitu angka rata-rata kualitas SDM.
Populasi penduduk di perkotaan, yaitu prosentase penduduk yang tinggal
di perkotaan terhadap total penduduk. Kualitas pelayanan ke kesehatan,
yaitu tingkat pelayanan kesehatan di daerah/propinsi menurut masyarakat,
dengan memberikan kuisioner kepada masyarakat yang ditentukan sebagai
responden.

TIPE DAN JENIS INDIKATOR KINERJA

1. Kualitatif: menggunakan skala (misal baik, cukup atau kurang)


2. Kuantitatif Absolut: menggunakan angka absolut (misal 30 orang,
80 unit)
3. Persentase: menggunakan perbandingan angka absolut dari yang
diukur dengan populasinya (misal 50% atau 100%)
4. Rasio: membandingkan angka absolut dengan angka absolut lain
yang terkait (misal rasio jumlah guru dibandingkan jumlah murid)
5. Rata-rata: angka rata-rata dari suatu populasi atau total kejadian
(misal rata-rata biaya pelatihan per-peserta dalam suatu diklat)
6. Indeks: angka patokan dari variabel kejadian berdasarkan suatu
rumus tertentu (misal indeks harga saham, indeks pembangunan
manusia)

ARSITEKTUR KINERJA PEMBANGUNAN


DAERAH

Metode Penyusunan

DAMPAK

Hasil pembangunan yang diperoleh dari


pencapaian outcome
Menggambarkan aspek makro tujuan proyek secara
sektoral, regional maupun nasional

OUTCOME

Manfaat yang diperoleh dalam jangka menengah


untuk beneficieries tertentu sebagai hasil dari output

OUTPUT

Produk/barang/jasa akhir yang dihasilkan

KEGIATAN

Proses/kegiatan menggunakan input menghasilkan


output yang diinginkan

Metode
Pelaksanaan

INPUT

Sumberdaya yang memberikan kontribusi dalam


menghasilkan output

Sumber : Framework for Managing Programme Performance Information, National Treasury, Republic of South Africa, May 2007

INPUT
Indikator ini mengukur jumlah sumberdaya seperti anggaran
(dana), SDM, peralatan, material, dan masukan lainnya yang
dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan;
Dengan meninjau distribusi sumberdaya dapat dianalisis
apakah alokasi sumberdaya yang dimiliki telah sesuai dengan
rencana stratejik yang ditetapkan.
Contoh:
Jumlah dana yang dibutuhkan
Tenaga yang terlibat
Peralatan yang digunakan
Jumlah Bahan yang digunakan

OUTPUT
Dengan membandingkan keluaran dapat dianalisis apakah
kegiatan yang terlaksana sesuai dengan rencana. Indikator
Keluaran dijadikan landasan untuk menilai kemajuan suatu
kegiatan apabila tolok ukur dikaitkan dengan sasaran kegiatan
yang terdefinisi dengan baik dan teratur;
Oleh karena itu indikator ini harus sesuai dengan lingkup dan
sifat kegiatan instansi.
Contoh:
Jumlah jasa/kegiatan yang direncanakan
Jumlah orang yang diimunisasi/vaksinasi;
Jumlah permohonan yang diselesaikan;
Jumlah pelatihan/peserta pelatihan.
Jumlah barang yang akan dibeli/dihasilkan
Jumlah pupuk/obat/bibit yang dibeli;
Jumlah gedung/jembatan yang dibangun;
Meter panjang jalan yang dibangun/direhab.

OUTCOME
Pengukuran indikator Hasil seringkali rancu dengan
pengukuran indikator Keluaran;
Indikator outcome lebih utama daripada sekedar output,
walaupun produk telah berhasil dicapai dengan baik,
belum tentu outcome dari kegiatan tersebut telah
tercapai;
Outcome menggambarkan tingkat pencapaian atas hasil
lebih tinggi yang mungkin menyangkut kepentingan
banyak pihak;
Dengan indikator outcome instansi dapat mengetahui
apakah hasil yang telah diperoleh dalam bentuk output
memang dapat digunakan sebagaimana mestinya dan
memberikan kegunaan yang besar bagi masyarakat.

Lanjutan

Contoh ukuran kinerja indikator outcome:


Jumlah % hasil langsung dari kegiatan:
Tingkat pemahaman peserta terhadap materi pelatihan;
Tingkat kepuasan dari pemohon/pasien (costumer);
Kemenangan tim dalam setiap pertandingan.
Peningkatan langsung hal-hal yang positif:
Kenaikan prestasi kelulusan siswa;
Peningkatan daya tahan bangunan;
Penambahan daya tampung siswa
Penurunan langsung hal-hal negatif:
Penurunan angka kematian ibu hamil/melahirkan
Penurunan tingkat kemacetan;
Penurunan tingkat pelanggaran lalu lintas.

INDIKATOR KINERJA DAMPAK


Indikator ini memperlihatkan pengaruh yang ditimbulkan
dari manfaat yang diperoleh dari hasil kegiatan
Contoh:
Peningkatan hal yang positif dalam jangka panjang:
% kenaikan pendapatan perkapita masyarakat;
Peningkatan cadangan pangan;
Peningkatan PDRB sektor tertentu.
Penurunan hal yang negatif dalam jangka panjang:
Penurunan tingkat kemiskinan;
Penurunan tingkat kematian.

TARGET KINERJA

PRINSIP TARGET KINERJA

Target kinerja merupakan suatu ukuran kuantitatif


menggambarkan rencana tingkat pencapaian suatu
kegiatan/program/sasaran;
Target kinerja harus merupakan sesuatu yang akan dihitung dan
diukur serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat
tingkat kinerja baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan
maupun setelah pekerjaan selesai;
Target kinerja bersifat subjektif, sesuai kemampuan
(organisasi/tim/personal), ketersuaian anggaran, dan asumsiasumsi terkait lainnya.

KRITERIA TARGET KINERJA

Dapat dicapai (attainable);


Ekonomis (efficient);
Dapat diterapkan (applicable);
Konsisten (tidak berubah-ubah);
Dapat dimengerti (understandable);
Dapat diukur (measureable);
Dapat diadaptasi (adaptable);
Fokus pada masyarakat (welfare oriented).

REALISASI/CAPAIAN KINERJA

Merupakan informasi mengenai ukuran kinerja yang dicapai


setelah dilaksanakannya suatu kegiatan/program tertentu;
Realisasi/capaian kinerja harus:
Berupa angka numerik;
Berdasarkan fakta yang dapat dibuktikan kebenarannya.

You might also like