You are on page 1of 12

PTSD

(Post Trauma Syndrome


Disease)
Pembimbing: dr. Prasila Darwin, Sp.KJ
Disusun Oleh:
Chairany Cikaisela 2011730019
Muhammad Dimas Y. 2008730091
Kepaniteraan Klinik FKK UMJ
RS Jiwa Islam Klender 2016

Definisi
PTSD is a disorder that develops in
some people who have seen or lived
through a shocking, scary, or
dangerous event.

(http://www.nimh.nih.gov/health/topics/post-traumatic-stress-disorderptsd/index.shtml)

Epidemiologi
American Psychiatric Association
memperkenalkan Gangguan Stres Pasca
Trauma (Post Traumatic Stress Disorder).

1980

Jumlah

kasus

Perempuan=
Laki

18,3%

laki= 10,3%

Volkmar FR, Klin A. 2000. Post Traumatic Stress Disorders In Comprehensive Textbook of
Psychiatry, 7th edition. Philadelpia : 2659-2678.

Etiologi
Didahului

adanya suatu stressor


melapaui kapasitas hidup seseorang.

Kondisi
Aspek

berat

yang

seseorang sebelum terjadinya trauma.

biologis dari gangguan stres pasca trauma.

Aspek

psikodinamik dari gangguan stress pasca


trauma.

Humries, W. Edith, et.all.2015. Buku ajar psikiatri edisi 2. Jakarta : Badan Penerbit FKUI.

Kondisi Seseorang Sebelum


Terjadinya Trauma.
Faktor predisposisi:
Adanya

gangguan psikiatrik

Trauma

masa kanak

Kecenderungan
Ciri

untuk mudah menjadi khawatir

kepribadian ambang, paranoid, dependent, atau antisosial.

Mempunyai
Adanya

karakter yang bersifat introvert (isolasi sosial)

kebutuhan emosional yang tidak terpenuhi secara bermakna

Terpapar

oleh kejadian-kejadian yang luar biasa sebelumnya yang


dianggap sebagai suatu kondisi atau peristiwa yang menimbulkan
penderitaan bagi dirinya.

Humries, W. Edith, et.all.2015. Buku ajar psikiatri edisi 2. Jakarta : Badan Penerbit FKUI.

Aspek Biologik Dari Gangguan


Stress Pasca Trauma
Amigdala

Mengaktivasi
Memberikan
beberapa
stimulus berupa
neurotransmitter
tandabahandarurat:
serta
bahan
neurokimiawi
3. Aksisoleh
Terstimulasi
neuropeptide
otak saat
hipotalamusmenghadapi suatu
hipofisis-kelenjar
peristiwa.
adrenal
(aksis HPA)
adrenal (aksis HPA)

aliran darah dan


glukosa
jumlah
jantung
denyut
1. Sistem
saraf pada
otot
skeletal
simpatis
dan
tekanan untuk
(ketokolamin)
berhadapan
dengan
darah.
peristiwa tersebut.
Reaksinya berupa
2. Sistem saraf
membatasi
reaksi
system saraf
parasimpatis
simpatis.

Humries, W. Edith, et.all.2015. Buku ajar psikiatri edisi 2. Jakarta : Badan Penerbit FKUI.

Gambaran klinis
Ingatan-ingatan

kembali akan peristiwa traumatik


yang pernah dialami serta mendesak untuk timbul ke
alam sadar dan disertai adanya mimpi-mimpi buruk.

Menghindari

berbagai situasi atau kondisi yang


akan mengingatkannya akan peristiwa traumatik.

Datang

ke dokter umum dengan kelihan berupa ide-ide


bunuh diri, penarikan diri dari lingkungan
sosialnya,
kesulitan
tidur,
penyalahgunaan
alcohol/zat adiktif lainnya.
Humries, W. Edith, et.all.2015. Buku ajar psikiatri edisi 2. Jakarta : Badan Penerbit FKUI.

Kriteria Diagnosis (PPDGJ IIIF43.1)

1.

Gangguan ini timbul dalam kurun waktu 6 bulan setelah


kejadian traumatik berat (masa laten berkisar antara
beberapa minggu sampai beberapa bulan)

2.

Adanya bayang-bayang atau mimpi-mimpi dari


kejadian traumatik tersebut secara berulan-ulang
kembali (flashback)

3.

Gangguan otonomik, gangguan afek dan kelainan tingkah


laku semuanya dapat mewarnai diagnosis tetapi tidak khas.

4.

Suatu sequalae menahun yang terjadi lambat setelah


stress yang luar biasa.

Humries, W. Edith, et.all.2015. Buku ajar psikiatri edisi 2. Jakarta : Badan Penerbit FKUI.

Edukasi

Tatalaksa
na

Dukungan
psikososial
Medikasi
Psikoterapi

Untuk
membantu
pasien mengerti akan
perubahan-perubahan
Anti
depresan
yang
(fisik
golonganterjadi
SSRI
Untuk
mengurangi
maupun
psikis) sebagai
(penghambat
dari
berbagai
stigma
dampak
peristiwa
ambilan dari
serotonin),
negative
yang
muncul
traumatic
yangdiagnosis
dialami.
contoh: dari
akibat
Fluoxetin stress 10-60
gangguan
pasca
mg/hari Diberikan oleh
trauma.
Sertralin dan seluruh
50-200
dokter
mg/hari keluarga dan
anggota
Kognitif
Fluvoxamine perilaku,
50-300
masyarakat
psikoterapi
kelompok,
mg/hari
lingkungannya.
dan
hypnoteraphy
Amiltriptilin
50-300
mg/hari
Imipramin
50-300
mg/hari.

Humries, W. Edith, et.all.2015. Buku ajar psikiatri edisi 2. Jakarta : Badan

Pertimbangan Tatalaksana
PTSD

1.

Gangguan stress pasca trauma merupakan suatu gangguan


yang kronik dan berulang serta sering berkormobiditas
dengan gangguan-gangguan jiwa serius lainnya.

2.

Antidepresan golongan SSRI / penghambat selektif dari


ambilan serotonin merupaka obat pilihan pertama untuk
kasus ini.

3.

Terapi yang efektif harus dilanjutkan paling sedikit 12


bulan.

4.

Exposure therapy merupakan terapi dengan pendekatan


psikososial terbaik yang dianjurkan dan sebaiknya
Humries, W. Edith, et.all.2015. Buku ajar psikiatri edisi 2. Jakarta : Badan Penerbit FKUI.

Referensi
http://
www.nimh.nih.gov/health/topics/post-traumatic-stress-disorder-p
tsd/index.shtml
Volkmar FR, Klin A. 2000. Post Traumatic Stress Disorders In
Comprehensive Textbook of Psychiatry, 7th edition. Philadelpia :
2659- 2678.
Humries, W. Edith, et.all.2015. Buku ajar psikiatri edisi 2. Jakarta
: Badan Penerbit FKUI.

Terima kasih

You might also like