You are on page 1of 5

DMA

NAMA : PUTRI RARA IMAS BALERNA PRATIWI


FAA 110 030

I.

IDENTITAS PASIEN
Nama

: Tn. S

Jenis Kelamin

: Pria

Umur

:50 tahun

Alamat

: Jl. G. Obos 6

Agama

: Islam

Status perkawinan

: Menikah

Pekerjaan

: Swasta

Tanggal Pemeriksaan : 18 Maret 2016

II.

ANAMNESIS
Anamnesis : Autoanamnesis
1. Keluhan Utama : Nyeri punggung bawah
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Keluhan utama nyeri punggung bawah bagian kiri yang menjalar sampai
dengan kaki kiri (hingga ibu jari kaki) . Keluhan ini sudah dirasakan sejak kurang
lebih 4 hari yang lalu. Nyeri dirasakan semakin hebat, dirasakan bertambah
dalam posisi berdiri akan memulai berjalan, dirasakan berkurang pada saat pasien
beristirahat berbaring. Terasa seperti ditusuk-tusuk dan pegal pada bagian
pinggang (pantat) serta kesemutan pada bagian tungkai dan kaki kiri.
Riwayat trauma disangkal, pasien tidak mengeluh demam , tidak pusing dan
tidak mual.

3. Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien sering mengalami keluhan seperti ini sebelumnya semenjak 8 tahun


terakhir. Hipertensi (+) DM (-) riwayat penyakit tumor kelenjar hipofisis sejak
kurang lebih 7 tahun terakhir.
Riwayat penyakit keluarga
Di dalam keluarga tidak ada yang mengalami keluhan seperti ini.
Riwayat Psikososial
Pasien tidak bekerja lagi, dan menyangkal sering mengangkat benda-benda berat.
III.

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
Kesadaran
Pernapasan
Tekanan darah
Nadi
Suhu

: tampak sakit sedang


: GCS 15 (E4, V5, M6)
: 20 x/menit
: 150/110 mmHg
: 100 x/menit
: 36,5 C

STATUS GENERALIS
Kepala
:

Bentuk kepala makrocephal, rambut hitam sukar dicabut,

distribusi merata, rahang menonjol


Mata : Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-),
pupilbulat isokor +/+,diameter 3mm/3mm, refleks cahaya

Leher
Thorak

+/+, ptosis (-/-)


Telinga : normotia, otoragi (-),
Hidung : normotia, rhinoragi (-)
Tenggorokaan : tonsil hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Mulut : anemis (-), kering, lidah membesar

: tidak ada pembesaran kelenjar getah bening.


:
Inspeksi :bentuk thorak barelchest, pergerakan dada

simetris kanan dan kiri, ictus cordis (-)


Palpasi : vocal fremitus sama dikedua lapang paru, ictus

cordis teraba di lnea VI midclavicularis


Perkusi : sonor dikedua lapang paru
Auskultasi : bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-),
gallop (-), suara paru vesikuler kanan dan kiri, ronkhi (-),
wheezing (-)

Abdomen

Inspeksi : distensi abdomen (-)


Auskultasi : Bising usus (+)
Perkusi : Timpani diseluruh kuadran abdomen


Ekstremitas

Palpasi : nyeri tekan (-), hepatomegali (-), splenomegali

(-)
: ektremitas superior dan inferior sianosis (-),kulit gelap, RCT

2detik, Akral hangat, akromegali

VI. DIAGNOSIS

: Ischialgia e.c tumor hipofisis + Hipertensi gr I

VII. PEMERIKSAAN PENUNJANG


- Tidak dilakukan
VII. PENATALAKSANAAN
Medika mentosa
Amlodipin 5 mg 1x1 sehari
Paracetamol 500 mg 3 x 1 tab
Neurobion 100 mg tab 1 x 1 tab

Non medika mentosa


Fisioterapi
Tirah baring
Edukasi : diet rendah garam
VIII. PROGNOSIS : dubia

TINJAUAN PUSTAKA

Soemarmo Markam (1982) mendefinisikan ischialgia sebagai gejala nyeri yang


timbul akibat perangsangan nervus ischiadicus. Low back pain merupakan gejala nyeri
akibat perangsangan medulla spinalis atau radiks nervi spinalis pada segmen lumbal IV,
V, dan Sacral I. Rangsangan ini disebabkan oleh penonjolan nucleus pulposus pada
keadaan hernia. Pada keadaan ini timbul rasa nyeri dan kesemutan sepanjang cabang
saraf yang tertekan. Kamus Kedokteran (1983) mendefinisikan ischias sebagai sengan
pangkal paha atau nyeri di daerah pangkal paha (nervus ischiadicus). Mahar Mardjono
dan Priguna Sidharta (1978) mendefinisikan ischialgia sebagai nyeri yang berpangkal

pada daerah lumbosakralis yang menjalar ke pantat dan selanjutnya ke bagian


posterolateral tungkai atas, bagian lateral tungkai bawah, serta bagian lateral kaki.
Menurut atlas Sobotta 91985) nervus ischiadicus terletak antara musculus piriformis
dan musculus obturatorius internus. Orang awam sering menyebutnya

dengan pantat bagian tengah dan samping. Pada individu yang aktif berjalan, sendi yang
banyak mendapatkan pembebanan adalah sendi panggul, sehingga aliran darah banyak
terkonsentrasi pada daerah tersebut. Aliran darah diperbanyak dengan maksud
menyediakan oksigen agar produksi energi dapat berjalan lancar, namun aliran tersebut
justru menyebabkan bengkak. Pembengkakan juga disebabkan oleh menumpuknya
hasil

sisa

metabolisme (myogelosis). Karena musculus piriformis dan musculus

obturatorius internus membengkak maka nervus ischiadicus akan terjepit.


Nervus ischiadicus merupakan saraf motoris perifer yang apabila terganggu akan
terjadi gejala kelumpuhan atau kelemahan pada otot yang dipersarafinya. Kelemahan
tersebut bersifat lemas (flaksid) atau menurunnya tonus otot (hipotoni atau bahkan
atoni). Refleks otot juga akan menghilang. Nervus ischiadicus juga mengandung serabut
sensorik dari radiks dorsalis Lumbal IV sampai dengan Sakral III. Bagian distalnya
bercabang dua yaitu nervus tibialis dan nervus peroneus komunis. Permukaan
anteroeksternal dari tungkai bawah dan dorsum pedis merupakan kawasan nervus
peroneus, sedangkan telapak kaki, tumit, dan permukaan tepi luar kaki termasuk kawasan
sensorik nervus tibialis. Nyeri tekan sepanjang perjalanan nervus ischiadicus dapat
ditimbulkan pada ischialgia akibat Hernia Nucleus Pulposus (HNP), artritis sakroiliaka,
koksitis, dan neuritis primer nervus ischiadicus.

Visual Analog Scale

You might also like