Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Sistem Kardiovaskuler adalah sistem sirkulasi dimana merupakan sebuah sistem transport
yang menghantarkan O2, dan berbagai zat yang diabsorbsi dari tubuh menuju ke jaringan, serta
mengembalikan CO2 ke paru, dan hasil metabolisme lain menuju ke ginjal untuk dikeluarkan.
Sistem sirkulasi juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh, dan mendistribusi hormone serta
berbagai zat lain yang mengatur fungsi sel. Kerusakan pada sistem ini dapat menyebabkan
terganggunya semua aktivitas yang disebutkan diatas, dan hasil nya bisa saja sangat fatal.
Semua jaringan tubuh selalu bergantung pada aliran darah yang disalurkan kepada mereka
oleh kontraksi atau denyut jantung. Jantung mendorong darah melintasi pembuluh darah untuk
disampaikan ke jaringan dalam jumlah yang mencukupi, apakah tubuh dalam keadaan
beristirahat atau sedang melakukan olahraga berat, karena itu akan dibahas secara menyeluruh
tentang cara-cara kerja jantung dan sirkulasi dan sebagainya.
PEMBAHASAN
Skenario 6
Seorang perempuan berusia 52 tahun dibawa ke IGD RS karena mengeluh nyeri dada seperti
tertekan benda berat, berkeringat dingin, dan nyeri yang menjalar ke lengan. Dokter yang
memeriksanya mengatakan bahwa ia menderita gangguan pada jantung.
Struktur Makroskopis
Pusat dari sistem kardiovaskuler adalah jantung, baru kemudian dilanjutkan dengan
pembuluh-pembuluh darah yang menghubungkan jantung dengan seluruh tubuh. Maka dari itu
dalam makalah ini akan dijelaskan struktur makro sistem kardiovaskuler dimulai dari jantung.1
a
: manubrium sterni
: vertebrae thoracales I IV
: pleura mediastinalis
: aperture thoracis superior
: tepi atas pericardium
Thymus
Thymus adalah jaringan lymphoid yang terdiri atas 2 lobus yang
dihubungkan oleh jaringan ikat. Thymus terbentang dari cartilage costa IV
sampai tepi bawah dari glandula thyroidea. Thymus pada bayi baru lahir
berukuran besar, tetapi pada orang dewasa tymus atrofi.
Vena-vena besar
V. anonyma (V. brachiocephalica) sinistra merupakan persatuan v.
jugularis interna dextra dan v. subclavia sinsitra yang menerima darah dari
vena-vena bagian sinistra kepala, leher, dan extremitas superior.
Mediastinum Inferior
Mediastinum inferior dibagi menjadi
Mediastinum anterior, berisi:
Jaringan lemak
Lymphonodi
Mediastinum media, berisi:
Pericardium yang meliputi cor
Pangkal pembuluh darah besar yang keluar masuk jantung
Mediastinum posterior
Aorta descendens (aorta thoracica)
Ductus thoracicus
V. azygos dan hemiazygos
Esophagus
Aorta Descendens
Dimulai dari tepi bawah dari vertebra thoracalis IV dan berakhir pada tepi bawah
vertebra thoracalis XII pada hiatus aorticus di diaphragma.
Ductus Thoracicus
Dimulai dari abdomen pada pertemuan truncus intestinalis lumbalis dan
intercostalis descendens. Pertemuan ini berupa pelebaran yang disebut cysterna
chyllii.
Vena Azygos dan Vena Hemiazygos
Merupakan dua vena yang berjalan sejajar memanjang dan menerima darah dari v.
intercostalis dextra dan sinistra. Setinggi thoracalis IX terdapat anastomose antara
kedua vena ini yang terletak di posterior ductus thoracicus dan aorta descendens.
Jaringan Saraf di Mediastinum
Plexus cardiacus
Plexus ini dibentuk oleh:
Parasimpatis
Cabang dari N. Vagus, yaitu:
o R. cartiacus superior (cabang di leher)
o R. cardiacus inferior (cabang di thorax)
Simpatis
o Ggl. Cervicalis superior: n. cardiacus superior
o Ggl. Cervigalis media: n. cardiacus media
o Ggl. Cervicalis inferior: n. caridiacus inferior
o Ggl. Symphatis thoracalis 1-5
Plexus cardiacus dibentuk oleh serabut parasimpatis dan simpatis. Plexus
cardiacus dapat dibagi menjadi plexus cardiacus superficualis dan plexus
cardiacus profunda.
Plexus Cardiacus Superficialis
Plexus ini terletak di antara arcus aorta pada daerah convex dan
bifurcation a. pulmonalis, dan disebelah dextra dari lig. Arteriosum
bothalli. Plexus cardiacus ini dibentuk oleh serabut-serabut dari:
Simpatis dari n. cardiacus superior sinistra
Parasimpatis dari r. cardiacus superior sinistra
R. cardiacus superior N. vagus dibagi jadi bagian atas dan bawah,
semuanya
dipercabangkan
di
daerah
leher.
Yang
bagian
atas
dipercabangkan dari bagian atas leher. Yang bagian bawah dari bagian
bawah leher.
Plexus cardiacus profundus
Terletak di antara arcus aorta dengan bifurcation trachea jadi terletak di
posterioarcus aorta. Plexus ini dibentuk oleh serabut-serabut dari semua
cabang N. vagus dan n. symphaticus kecuali yang membentuk plexus
b
cardiacus superficialis.
Jantung (Cor)
Jantung adalah organ muskuler yang berongga dimana jantung memiliki bentuk
menyerupai piramid dan terletak di dalam pericardium pada mediastinum. Jantung
terletak tepat di belakang sternum dan cartilago costae dalam mediastinum. Seluruh
bagian jantung berada pada rongga perikardium, suatu kantung fibrosa yang
membungkus jantung dengan membran lembab yang memungkinkan jantung bergerak
dengan bebas selama berkontraksi.1
Jantung memiliki apex yang letaknya cenderung ke kiri dan menghadap ke arah
depan dan bawah kiri, terletak pada ventrikel kiri.
Pericardium Fibrosum
Adalah jaringan ikat kuat dari kantong pericardium dan terletak di antara pulmo
kanan
2
dan
kiri.
Pada
pericardium
biasa
dilalui
oleh
arteri
vena
Katup Jantung 2
Valva tricuspidalis terdiri atas tiga cuspis yang dibentuk oleh lipatan endocardium
disertai sedikit jaringan fibrosa. Basis cuspis melekat pada cincin fibrosa rangka jantung,
sedangkan ujung bebas dan permukaan ventrikularnya dilekatkan pada chordae tendineae
yang berfungsi untuk menahan darah agar tidak kembali ke atrium.2
Valva trunci pulmonalis terdiri atas tiga valvula semilunaris. Pinggir bawah dan
samping setiap cuspis melengkung melekat pada dinding arteri. Ketiga valvula
semilunaris tersusun sebagai berikut : satu terletak posterior (valvula semilunaris sinistra)
dan dua terletak anterior (valvula semilunaris anterior dan dextra). Ventrikel kanan,
menerima darah dari atrium kanan yang kemudian dipompakan ke paru melalui arteri
pulmonalis.2
Valva Bicuspid (mitralis) melindungi ostium atrioventriculare. Terdiri atas dua
cuspis, yang strukturnya sama dengan cuspis pada valva tricuspidalis. Perlekatan chordae
tendineae ke cuspis dan musculi paillares sama seperti valva tricuspidalis.2
Valva aorta melindungi ostium aortae. Satu cuspis terletak dianterior (valvula
semilunaris dextra) dan dua cuspis terltetak di dinding posterior (valvula semilunaris
sinistra dan posterior). Dibelakang setiap cuspis dinding aorta menonjol membentuk
sinus aortae. Sinus aortae anterior tempat asal arteria coronaria dextra, dan sinus posterior
sinus posterior sinistra tempat asal arteri coronaria sinistra.2
Ruang Jantung 3
Jantung mempunyai 4 ruang:
a Atrium dextrum
Bentuknya cenderung besar dan dindingnya mempunyai tebal kurang lebih 2mm.
lubang, yaitu :
Ostium atrioventricularis dextra
Ostium truncus pulmonalis
Atrium sinistrum
Ukurannya sedikit lebih kecil disbanding yang dextra, mempunyai dinding yang
lebih tebal kurang lebih 3mm. atrium sinistrum membentuk basis dan facies dorso
superior jantung. Disebelah dorsal superior antara atrium dextrum dan sinistra
tidak jelas. Sedang di sebelah ventral superior ini dilewati oleh aorta dan truncus
pulmonalis.
Atrium sinistrum terdiri dari dua bagian:
Atrium proprium
Auricular
Ventriculus sinister
Membentuk sebagian kecil facies sternocostalis dan separuh facies diahragmatica.
Puncaknya membentuk apex cordis. Ventriculus sinister ini leih panjang, lebih
conus, dan dindingnya tiga kali lebih tebal daripada yang dextra. Pada potongan
melintang mempunyai rongga yang berbentuk circulair.
Pada permukaan dalam ventriculus sinister dijumpai dua lubang, yaitu :
Ostium atrioventricularis sinistra
Ostium aorticum
Struktur Mikroskopis
Lapisan pericardium merupakan kantong berdinding ganda yang dapat membesar dan
mengecil, membungkus jantung dan pembuluh darah besar. Pericardium terdiri daripada dua
saccus yang berhubungan erat satu sama lain yaitu :
1
2
b
c
Tunica intima, lapis dalam, berupa tabung endotel terdiri atas sel-sel gepeng
Antara tunica intima dan tunica media dibatasi oleh membrana elastica interna
(lamina elastica interna) yang terutama berkembang baik pada arteri sedang. Sedangkan
antara tunica media dan tunica adventitia dibatasi oleh membrana elastica externa (LEE)
yang tipis.5
Arteri berfungsi untuk transportasi darah dengan tekanan yang tinggi ke seluruh
jaringan tubuh. Dinding arteri kuat dan elastis (lentur), kelenturannya membantu
mempertahankan tekanan darah diantara denyut jantung. Dinding arteri banyak
mengandung jaringan elastis yang dapat teregang saat sistol dan mengadakan rekoil saat
diastol.
Arteri Besar
Arteri besar memiliki dinding dengan banyak lapis elastin berfenestra
(bertingkap) pada tunica medianya. Dindingnya tampak kuning dalam keadaan segar
akibat banyanya elastin. Dindingnya sangat kuat, tetapi kalau dibandingkan dengan
besarnya relatif lebih tipis dari arteri sedang.5
1
Tunica intima
Terdapat anyaman serabut-serabut kolagen dengan sel-sel otot polos
berbentuk kumparan. Lebih ke dalam, terdapat banyak serabut-serabut elastis
yang bercabang saling berhubungan. Di antaranya terdapat beberapa serabut
kolagen, fibroblas, dan berkas-berkas kecil otot polos.5
Tunica media
Terdiri atas banyak serabut elastin konsentris dengan fenestra yang
berselang-seling dengan lapis tipis terdiri atas sel-sel otot polos terorientasi
melingkar, dan serat-serat kolagen elastin dalam proteoglikan matriks
2. Arteri Sedang
Merupakan arteri yang paling banyak dari sistem arteri. Mencakup arteri
branchial, arteri femoral, arteri radial, dan arteri poplitea dan cabang-cabangnya.
Ukuran cabangnya sampai sekecil 0,5 mm. Bersifat kurang elastin dan lebih banyak
otot polosnya.5
1
Tunica intima
Tunica intimanya lebih tipis daripada arteri besar namun sama
susunannya. Umumnya dikatakan endotel menempel langsung pada
membrana elastica interna, terdapat monosit yang dapat berubah menjadi
fibroblas atau makrofag.5
Tunica media
3. Arteri kecil
Merupakan segmen sirkulasi yang secara fisiologis penting karena merupakan
unsure utama tahanan perifer terhadap aliran yang mengatur tekanan darah.5
1
Tunica intima
Terdiri atas endotel utuh yang menempel langsung pada membrana
elastica interna dan lapis subendotel ysng sangat tipis terdiri atas serat
Vena
Setelah melalui anyaman kapiler, darah akan menuju jantung melalui vena. Semakin
mendekati jantung, pembuluhnya akan semakin membesar. Dinding vena lebih tipis dan
kurang elastis.6
Berdasarkan ukurannya, vena dibagi menjadi 3 macam, yaitu :
1
Vena besar
1 Tunica Intima
Dilapisi oleh sel-sel endotel,terdapat jaringan pengikat dengan serabutserabut elastis. Di bagian luar serabut-serabut elastis tersebut membentuk
anyaman.6
2
Tunica media
Biasanya sangat tipis, kadang tidak ada sama sekali. Kalau ada terdiri atas
serabut-serabut otot polos sirkuler yang dipisahkan oleh serabut kolagen yang
memanjang.6
3
Tunica adventitia
Merupakan jaringan utama dari dinding vena dan tebalnya beberapa kali
lipat dari tunica medianya. Terdiri atas berkas serabut-serabut otot polos yang
memanjang dengan anyaman serabut elastis.,mengandung jaringan pengikat
dengan
serabut-serabut
kolagen
dan
elastis
yang
memanjang.6
Vena sedang
Pada umumnya vena ini berukuran 2 9 mm. Yang termasuk vena ini misalnya
(v. Subcutanea, v. Visceralis, dan sebagainya).
1 Tunica intima
Sangat tipis, kalau ada strukturnya sama dengan vena besar Dengan tunica
2
beberapa fibroblas.6
Tunica adventitia
Lebih tebal dari tunica medianya dan merupakan jaringan pengikat
longgar dengan berkas-berkas serabut kolagen dan anyaman serabut
elastic,Kadang terdapat serabut otot polos.6
Venula
Beberapa kapiler yang bermuara dalam sebuah pembuluh dengan ukuran 15 20
mikron. Dindingnya terdiri atas selapis sel endotil yang diperkuat oleh anyaman
serabut retikuler dan fibroblast dan berperan dalam pertukaran zat.6
Valvula vena
Pada manusia biasanya terdapat sepasang katup yang saling berhadapan. Di antara
valvula dan dinding vena terdapat ruangan yang disebut : sinus valvulae. Valvula ini
merupakan jaringan pengikat tipis yang ditutupi pada kedua sisinya oleh endotil
sebagai lanjutan dinding vena.6
Arteri Koroner
Karena Jantung adalah terutama terdiri dari jaringan otot jantung yang terus menerus kontrak dan
rileks, ia harus memiliki pasokan oksigen yang konstan dan nutrisi. Arteri koroner adalah
jaringan pembuluh darah yang membawa oksigen dan darah kaya nutrisi ke jaringan otot
jantung.
Darah meninggalkan ventrikel kiri keluar melalui aorta, yang arteri utama tubuh. Dua arteri
koroner, disebut sebagai Kiri dan kanan arteri koroner, muncul dari awalaorta, di dekat
bagian atas jantung.
Vena kava superior adalah salah satu dari dua pembuluh darah utama yang membawa darah deoksigen dari tubuh ke jantung. Vena dari kepala dan tubuh bagian atas umpan ke v. kava superior,
yang bermuara di atrium kanan jantung.
Vena kava inferior adalah salah satu dari dua pembuluh darah utama yang membawa darah deoksigen dari tubuh ke jantung. Vena dari kaki dan umpan dada rendah ke v. kava inferior, yang
bermuara di atrium kanan jantung.
Vena Pulmonalis
Vena paru adalah pembuluh darah mengangkut oksigen yang kaya dari paru ke atrium kiri.
Kesalahpahaman yang umum adalah bahwa semua urat membawa darah de-oksigen. Hal ini
lebih tepat untuk mengklasifikasikan sebagai pembuluh vena yang membawa darah ke jantung.
Aorta
Aorta adalah pembuluh darah tunggal terbesar di tubuh. Ini adalah kira-kira diameter ibu jari
Anda. kapal ini membawa darah yang kaya oksigen dari ventrikel kiri ke berbagai bagian tubuh.
Arteri Pulmonalis
Arteri paru adalah pembuluh darah transportasi de-oksigen dari ventrikel kanan ke paru-paru.
Kesalahpahaman yang umum adalah bahwa semua arteri membawa darah yang kaya oksigen.
Hal ini lebih tepat untuk mengklasifikasikan sebagai pembuluh arteri yang membawa darah dari
jantung.
Persyarafan Jantung
Persyarafan Ekstrinsik Jantung 7,8
Jantung juga dipersarafi oleh kedua divisi sistem saraf otonom, yang dapat memodifikasi
kecepatan (serta kekuatan) kontraksi, walaupun untuk memulai kontraksi tidak memerlukan
stimulasi saraf.
jantung berdenyut lebih lambat, waktu antara kontraksi atrium dan ventrikel memanjang, dan
kontraksi atrium melemah.
aktivitas jantung sebagai pompa dengan meningkatkan kecepatan denyut jantung, menurunkan
jeda antara kontraksi atrium dan ventrikel, menurunkan waktu hantaran ke seluruh jantung, dan
meningkatkan kekuatan kontraksi.
Persyarafan Instrinsik jantung 7,8
Persarafan intrinsik jantung diatur oleh sel otoritmik. Berbeda dengan sel saraf dan sel otot
rangka, yang membrannya tetap berada pada potensial istirahat yang konstan, kecuali apabila sel
dirangsang, sel-sel otoritmik jantung tidak memiliki potensial istirahat. Sel-sel otoritmik ini
memperlihatkan aktiitas pemacu, yaitu membrane mereka secara perlahan mengalami
depolarisasi, atau bergeser, antara potensial-potensial aksi sampai ambang tercapai, pada saat
membrane mengalami potensial aksi.
Sel-sel jantung yang mampu mengalami autoritmisitas ditemukan di lokasi-lokasi berikut
ini:
1
Nodus Sinoatrium (SA), daerah kecil khusus di dinding atrium kanan dekat lubang vena
kava superior
Nodus atrioventrikel (AV), sebuah berkas kecil sel-sel otot jantung khusus di dasar atrium
Dan hal ini akan semakin drastis penurunan fungsi jantung apabila terdapat keadaan lain yang
mempengaruhi fungsi jantung itu sendiri. Misalnya terjadi infeksi otot jantung atau selaput otot
miokarditis atau perikarditis, berkurangnya oksigen karena penyempitan pembuluh darah yang
menyuplainya sering disebut sebagai penyakit jantung koroner, bertambahnya massa otot karena
meningkatnya tekanan, dan sebagainya.7
Sirkulasi Jantung
Ada 2 macam sirkulasi yaitu sirkulasi pulmo dan sirkulasi sistemik :
Sirkulasipulmoner: ventrikel kanan arteri pulmonal paru vena pulmonal
atrium kiri, fungsi menerima darah penuh CO2 menjadi darah penuh O2 (teroksigenasi)
Sirkulasi sistemik: ventrikel kiri aorta semua sel vena atrium kanan, sebagai
transport nutrien, O2 dan zat lain
Siklus jantung adalah periode dimulainya satu denyutan jantung dan awal dari denyutan
selanjutnya. Siklus jantung terdiri dari periode sistol dan diastol. Sistol adalah periode kontraksi
dari ventrikel, dimana darah akan dikeluarkan dari jantung. Diastol adalah periode relaksasi dari
ventrikel, dimana terjadi pengisian darah.8
Diastol dapat dibagi menjadi dua proses yaitu relaksasi isovolumetrik dan ventricular filling.
Pada relaksasi isovolumetrik terjadi ventrikel yang mulai relaksaasi, katup semilunar dan katup
atrioventrikularis tertutup dan volume ventrikel tetap tidak berubah. Pada ventricular filling
dimana tekanan dari atrium lebih tinggi dari tekanan di ventrikel, katup mitral dan katup
tricuspid akan terbuka sehingga ventrikel akan terisi 80% dan akan mencapai 100 % jika atrium
berkontraksi. Volume total yang masuk ke dalam diastol disebut End Diastolic Volume .8
Sistolik dapat dibagi menjadi dua proses yaitu kontraksi isovolumetrik dan ejeksi ventrikel.
Pada kontraksi isovolumetrik, kontraksi sudah dimulai tetapi katup katup tetap tertutup.
Tekanan juga telah dihasilkan tetapi tidak dijumpai adanya pemendekan dari otot. Pada ejeksi
ventrikel , tekanan dalam ventrikel lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan pada aorta dan
pulmoner sehingga katup aorta dan katup pulmoner terbuka dan akhirnya darah akan dipompa ke
seluruh tubuh. Pada saat ini terjadi pemendekan dari otot. Sisa darah yang terdapat di ventrikel
disebut End Systolic Volume.8
Dua bunyi jantung utama dalam keadaan normal dapat didengar dengan stetoskop selama
siklus jantung. Bunyi jantung pertama bernada rendah, lunak, dan relatif lama-sering dikatakan
terdengar seperti lub. Bunyi jantung kedua memiliki nada yang lebih tinggi, lebih singkat dan
tajam sering dikatakan dengan terdengar seperti dup. Bunyi jantung pertama berkaitan dengan
penutupan katup AV , sedangkan bunyi katup kedua berkaitan dengan penutupan katup
semilunar. Pembukaan tidak menimbulkan bunyi apapun. Bunyi timbul karena getaran yang
terjadi di dinding ventrikel dan arteri arteri besar ketika katup menutup, bukan oleh derik
penutupan katup. Karena penutupan katup AV terjadi pada awal kontraksi ventrikel ketika
tekanan ventrikel pertama kali melebihi tekanan atrium, bunyi jantung pertama menandakan
awitan sistol ventrikel.Penutupan katup semilunaris terjadi pada awal relaksasi ventrikel ketika
tekanan ventrikel kiri dan kanan turun di bawah tekanan aorta dan arteri pulmonalis. Dengan
demikian bunyi jantung kedua menandakan permulaan diastol ventrikel.8
Pemeriksaan EKG
Karena cairan tubuh adalah konduktor yang baik (yaitu karena tubuh adalah konduktor
volume), fluktuasi potensial yang menggambarkan jumlah aljabar potensial aksi serat
miokardium dapat direkam secara ekstrasel. Perekaman fluktuasi potensial ini selama siklus
jantung adalah elektrokardiogram (EKG). Kebanyakan alat elektrokardiograf merekam fluktuasi
ini pada secarik kertas yang bergerak. EKG dapat direkam dengan menggunakan elektroda aktif
atau elektroda eksplorasi yang dihubungkan dengan elektroda indiferen pada potensial nol
(rekaman unipolar) atau dengan menggunakan 2 elektroda aktif (rekaman bipolar). Dalam
konduktor volume, jumlah potensial pada titik segitiga sama sisi dengan sumber arus di pusat
adalah nol pada setiap waktu. Segitiga dengan jantung pada pusatnya (segitiga Einthoven) dapat
diperkirakan dengan menempatkan elektroda pada kedua lengan dan tungkai kiri. Ini adalah 3
sadapan ekstrimitas standar yang dipergunakan pada elektrokardiografi. Bila semua elektroda
tersebut dihubungkan ke ujung bersama, diperoleh elektroda elektroda indiferen yang berada
dekat potensial nol. Depolarisasi yang bergerak menuju elektroda aktif dalam konduktor volume
menghasilkan defleksi positif, sedangkan depolarisasi yang bergerak kea rah beerlawanan
menghasilkan defleksi negatif.9
Menurut perjanjian, defleksi ke atas ditulis bila elektroda aktif menjadi relatif positif terhadap
elektroda indiferen, dan defleksi ke bawah ditulis bila elektroda aktif menjadi negatif.
Gelombang P dihasilkan oleh depolarisasi atrium, kompleks QRS oleh depolarisasi ventrikel dan
segmen ST serta gelombang T oleh repolarisasi ventrikel. Manifestasi repolarisasi atrium dalam
keadaan normal tidak terlihat karena tertutup oleh kompleks QRS. Gelombang U tidak selalu
ditemukan, dikatakan karena adanya repolarisasi lambat pada otot papilaris.9
EKG Normal 9
Pada orang normal, EKG merupakan rangkaian bagian jantung yang mengalami depolarisasi
dan posisi jantung relatif terhadap elektroda merupakan pertimbangan penting dalam
menafsirkan konfigurasi gelombang pada tiap sadapan. Atrium terletak posterior dalam rongga
dada. Ventrikel membentuk basis dan permukaan anterior jantung, dan ventrikel kanan terletak
anterolateral ke kiri. Depolarisasi atrium, depolarisasi ventrikel, dan repolarisasi ventrikel
bergerak menjauhi elektroda eksplorasi, sehingga gelombang P, kompleks QRS, dan gelombang
T semuanya defleksi negatif (kea rah bawah), aVL dan aVF melihat ke ventrikel, dan karena itu
defleksi dominan positif atau bifasik. Tidak ada gelombang Q pada V 1 dan V2 dan bagian awal
kompleks QRS adalah defleksi ke atas kecil karena depolarisasi ventrikel mula-mula bergerak
melintasi bagian tengah dari septum kiri ke kanan menuju elektroda eksplorasi. Gelombang
eksitasi kemudian bergerak menuruni septum dan ke ventrikel kiri menjauhi elektroda
menghasilkan gelombang S besar. Akhirnya bergerak kembali sepanjang dinding ventrikel
menuju elektroda, menyebabkan kembali ke garis isoelektrik. Sebaliknya, pada sadapan ventrikel
kiri mungkin terdapat awal gelombang Q kecil (depolarisasi septum dari kiri ke kanan), dan
terdapat gelombang R besar (depolarisasi septum dan ventrikel kiri) diikuti dengan gelombang S
sedang pada V4 dan V5 (depolarisasi lambat dinding ventrikel bergerak kembali menuju
sambungan AV). Terdapat variasi dalam posisi jantung normal, dan posisi mempengaruhi
konfigurasi kompleks elektrokardiografi pada berbagai sadapan.
KESIMPULAN
Jantung merupakan organ yang penting dalam tubuh. Fungsi dan mekanisme kerja
jantung juga dipengaruhi oleh aktivitas listrik,siklus transport darah, curah jantung, volume darah
, tekanan hingga enzim yang berperan. Salah satu cara untuk menguatkan jantung adalah dengan
berolahraga atau melakukan latihan aerobik atau latihan cardio, sehingga jantung tidak mudah
lelah. Pada seorang atlet, latihan berolahraga sangatlah penting untuk menguatkan aktivitas
jantungnya karena aktivitas mereka tergolong aktivitas berat. Dengan adanya latihan tersebut
maka jantung dapat beradaptasi dan menjadi lebih kuat. Hal ini dikarenakan serabut-serabut otot
jantung membesar. Akibatnya terjadi penebalan dinding jantung terutama ventrikel dan isi
ruangan jantung membesar. Selain itu, jantung mampu menerima aliran darah yang masuk dan
memompa darah tersebut lebih banyak lagi sehingga pompa jantung lebih efisien.
Daftar Pustaka
1
Cambridje. Sistem pernpasan dan sistem kardiovaskular. Edisi 2. Jakarta: EGC; 2008.
2
3
h.27.
Moore KL. Anatomi Klinis Dasar. Jakarta: Penerbit Hipokrates; 2006. H.56-67.
Franklin
G.
Anatomi
jantung.
Diunduh
dari
5
6
7
8
9