You are on page 1of 17

Makalah Seminar Akuntansi

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (SAK)


BERBASIS IFRS

OLEH :

NURHADI AKIB
(A311 11 113)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014

BAB I
PENDAHULUAN

Semakin derasnya arus globalisasi yang menghilangkan batas batas geografis dalam
kegiatan perekonomian telah menuntut adanya sistem akuntansi dan pelaporan keuangan yang
seragam dan dapat diterima di berbagai negara. Untuk itu, dibentuklah suatu standar yang
bernama IFRS (International Financial reporting standar) sebagai suatu pakem umum dalam
usaha harmonisasi standar akuntansi keuangan. Dengan adanya suatu standar yang diterima
secara internasional, diharapkan keterbandingan laporan keuangan antar negara menjadi lebih
tinggi.
Indonesia, sebagai suatu negara berkembang pun tidak ketinggalan dalam mengadopsi
IFRS. Adopsi PSAK ke IFRS pun semakin menggaung ketika IAI mencanangkan konvergensi
penuh IFRS ke PSAK pada tahun 2012. Diharapkan, dengan adanya konvergensi ini dapat
memudahan pemahaman terhadap laporan keuangan yang dikenal secara internasional serta
dapat meningkatkan arus investasi
Proses konvergensi IFRS di Indonesia terbagi atas tiga tahap, yaitu:
1. Tahap adopsi (Tahun 2008-2010)
2. Tahap persiapan (Tahun 2011)
3. Tahap implementasi (2012)
Dalam tahap konvergensi ini terdapat beberapa kendala yang dihadapi seperti perlunya
penyesuaian standar internasional terhadap aspek hukum di Indonesia, penyesuaian terhadap
aturan perpajakan, kesiapan sumber daya manusia yang belum matang, serta masalah keberadaan
lembaga standar akuntansi Indonesia yang belum independen.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian IFRS
Standar Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial Reporting Standards
(IFRS) adalah Standar dasar, Pengertian dan Kerangka Kerja yang diadaptasi oleh Badan Standar
Akuntansi Internasional (International Accounting Standards Board (IASB)). Sejumlah standar
yang dibentuk sebagai bagian dari IFRS dikenal dengan nama terdahulu Internasional
Accounting Standards (IAS). IAS dikeluarkan antara tahun 1973 dan 2001 oleh Badan Komite
Standar Akuntansi Internasional (Internasional Accounting Standards Committee (IASC)). Pada
tanggal 1 April 2001, IASB baru mengambil alih tanggung jawab guna menyusun Standar
Akuntansi Internasional dari IASC. Selama pertemuan pertamanya, Badan baru ini mengadaptasi
IAS dan SIC yang telah ada. IASB terus mengembangkan standar dan menamai standar-standar
barunya dengan nama IFRS.

B. Ruang Lingkup Standar Akuntansi Keuangan


Standar ini berlaku apabila sebuah perusahaan menerapkan IFRS untuk pertamakalinya
melalui suatu pernyataan eksplisit tanpa syarat tentang kesesuaian dengan IFRS. Tujuannya
adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan yang pertamakalinya berdasarkan
IFRS (termasuk laporan keuangan interim untuk periode pelaporan tertentu ) menyediakan titik
awal yang memadai dan transparan kepada para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang
seluruh periode disajikan

C. Struktur IFRS

IFRS dianggap sebagai kumpulan standar dasar prinsip yang kemudian menetapkan
peraturan badan juga mendikte penerapan-penerapan tertentu. Standar Laporan Keuangan
Internasional mencakup:
Peraturan-peraturan Standar Laporan Keuangan Internasional (Internasional Financial
Reporting Standards (IFRS)) dikeluarkan setelah tahun 2001

Peraturan-peraturan Standar

Akuntansi Internasional (International Accounting Standards (IAS)) dikeluarkan sebelum tahun


2001 Interpretasi yang berasal dari Komite Interpretasi Laporan Keuangan Internasional
(International Financial Reporting Interpretations Committee (IFRIC)) dikelularkan setelah tahun
2001. Standing Interpretations Committee (SIC) dikeluarkan sebelum tahun 2001 Kerangka
Kerja untuk Persiapan dan Presentasi Laporan Keuangan (1989) (Framework for the Preparation
and Presentation of Financial Statements (1989))

D. Kerangka Kerja IFRS


Kerangka kerja guna Persiapan dan Presentasi Laporan Keuangan untuk menyampaikan
prinsip-prinsip dasar IFRS. Kerangka kerja IASB dan FASB sedang dalam proses pembaharuan
dan perangkuman. Proyek Kerangka Konseptual Gabungan (The Joint Conceptual Framework
project) bertujuan untuk memperbaharui dan merapikan konsep- konsep yang telah ada guna
menggambarkan perubahan di pasar, praktek bisnis dan lingkungan ekonomi yang telah timbul
dalam dua dekade atau lebih sejak konsep pertama kali dibentuk. Tujuan keseluruhan adalah
untuk menciptakan dasar guna standar akuntansi di masa mendatang yang berbasis prinsip,
konsisten secara internal dan diterima secara internasional. Karena hal tersebut, (dewan) IASB
dan FASB Amerika Serikat melaksanakan proyek secara bersama.

E. Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan


Menurut SAK dalam Harahap (1999: 74) sifat dan keterbatasan laporan keuangan adalah:
1. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian yang telah
lewat.

2. Laporan keuangan bersifat umum, disajikan untuk semua pemakai dan bukan
dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu saja misalnya untuk Pajak,
Bank.
3. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagai
pertimbangan.
4. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material.
5. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian.
6. Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu peristiwa/transaksi
daripada bentuk hukumnya (formalitas), (substance over form).
7. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis, dan pemakai
laporan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat dari informasi yang
dilaporkan.
8. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan variasi
dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antar perusahaan.
9. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantitatifkan umumnya
diabaikan.
10. Pemakai Laporan Keuangan.
Pemakai

Kepentingan

Internal (Manajemen)

Melihat besar kecilnya laba dan mengevaluasi kinerja keuangan


perusahaan. Dan Informasi dalam laporan keuangan dapat
digunakan untuk menentukan plan dan strategi perusahaan.

Eksternal (Investor)

Menilai prospek tidaknya perusahaan tersebut (Mengukur


resiko-resiko investasinya)

Pemberi Pinjaman

Untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi

(Biasanya Bank)

pinjamannya.

Pemerintah dan

Untuk menganalisa CAR perusahaan, sebagai pertimbangan

Badan Regulator Lain kebijakan pajak, menghitung statistic pendapatan nasional.


Supplier

Untuk menentukan kebijakan kredit terhadap perusahaan.

Pelanggan

Mengetahui kelangsungan hidup perusahaan.

Karyawan

Mengetahui kelangsungan hidup perusahaan serta mengetahui


perusahaan untuk memberikan balas jasa.

Masayarakat

Sebagai bahan pembelajaran dan ilmu pengetahuan. Selain itu

(termasuk akademisi)

dapat menjadi bahan dalam membuat tugas akhir, artikel,

makalah, dan presentasi-presentasi.

F. Konsep Dasar Standar Akuntansi Keuangan


1.
Tanggal pelaporan (reporting date) adalah tanggal neraca untuk laporam keuangan
pertama yang secara eksplisit menyatakan bahwa laporan tersebut sesuai dengan IFRS
(sebagai contoh 31 Desember 2006).
Tanggal transisi (transition date) adalah tanggal neraca awal untuk laporan keuangan

2.

komparatif tahun sebelumnya (sebagai contoh 1 Januari 2005, jika tanggal pelaporan
adalah 31 Desember 2006).
Pengecualian untuk penerapan retrospektif IFRS terkait dengan hal-hal berikut:
1.
2.
3.
4.

Penggabungan usaha sebelum tanggal transisi.


Nilai wajar jumlah penilaian kembali yang dapat dianggap sebagai nilai terpilih.
Employee benefits.
Perbedaan kumulatif atas translasi (penjabaran) mata uang asing, muhibah (goodwill),

5.

dan penyesuaian nilai wajar.


Instrumen keuangan, termasuk akuntansi lindung nilai (hedging).

G. Perbandingan PSAK dengan IFRS


Jika kita bandingkan antara semua standar akuntansi yang dimiliki Indonesia dengan
IFRS, dengan jelas kita temukan perbedaan kuantitas sebagai berikut:
PSAK
43 Standart (PSAK)
8 Syariah Standart
11 Interpretation (ISAK)
4 Tecnical Bulletins
1 SAK ETAP (Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik/UKM)

IFRS
37 Standart
8 IFRS
29 IAS
27 Interpretations
16 IFRIC Interpretation
11 SIC

Di Indonesia juga masih terdapat Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yang


masih mengacu pada PSAK lama. Kemungkinan besar setelah konvergensi PSAK ke
IFRS akan menyusul perubahan pada SAP.
Tidak semua standar IFRS tersebut diatas dicontek habis dan dirubah menjadi
PSAK, itulah mengapa IAI memilih konvergensi dari para adaption dan adoption. Sedikit
gambaran saja untuk membedakan ketiga istilah tersebut saya jelaskan dalam tabel
berikut:
Perbedaan
Adaption
Arti harafiah Adaptasi/Penyelarasan

Convergence
Pertemuan pada suatu

Full Adoption
Adopsi/pemakaian

Standart

Membuat standar yang

titik
Membuat standar baru

Mentranslet standar

akuntansi

benar benar baru

dengan

lama menjadi standar

mempertimbangkan

baru

keadaan yang berlaku


Indonesia setelah 2012

Australia, Hongkong

Contoh

Indonesia sebelum IFRS

negara

IFRS Convergence telah membawa dunia accounting ke level baru, Saya mencatat
tiga perbedaan mendasar, yaitu:
1. PSAK yang semula berdasarkan Historical Cost mengubah paradigmanya menjadi
Fair Value based.
Terdapat kewajiban dalam pencatatan pembukuan mengenai penilaian kembali
keakuratan berdasarkan nilai kini atas suatu aset, liabilitas dan ekuitas. Fair Value
based mendominasi perubahan-perubahan di PSAK untuk konvergensi ke IFRS selain
hal-hal lainnya. Sebagai contoh perlunya di lakukan penilaian kembali suatu aset,
apakah terdapat penurunan nilai atas suatu aset pada suatu tanggal pelaporan. Hal ini
untuk memberikan keakuratan atas suatuatas suatu laporan keuangan.
2. PSAK yang semula lebih berdasarkan Rule Based (sebagaimana USGAAP) berubah
menjadi Prinsiple Based.

Apa itu Rule Based?


Rule based adalah manakala segala sesuatu menjadi jelas diatur batasan
batasannya. Sebagai contoh adalah manakala sesuatu materiality ditentukan misalkan
diatas 75% dianggap material dan ketentuan-ketentuan jelas lainnya.
Apa itu Prinsiple Based?
IFRS menganut prinsip prinsiple based dimana yang diatur dalam PSAK
update untuk mengadopsi IFRS adalah prinsip-prinsip yang dapat dijadikan bahan
pertimbagan Akuntan / Management perusahaan sebagai dasar acuan untuk kebijakan
akuntansi perusahaan.
3. Pemutakhiran (Update) PSAK untuk memunculkan transparansi dimana laporan yang
dikeluarkan untuk eksternal harus cukup memiliki kedekatan fakta dengan laporan
internal.
Pihak

perusahaan

harus

mengeluarkan

pengungkapan

pengungkapan

(disclosures) penting dan signifikan sehingga para pihak pembaca laporan yang
dikeluarkan ke eksternal benar-benar dapat menganalisa perusahaan dengan fakta
yang lebih baik.

H. Perbedaan Spesifik antara IFRS dengan US GAAP


Perbedaan terbesar antara US GAAP dan IFRS adalah bahwa keseluruhan
menyediakan kurang detail. panduan tentang pengakuan pendapatan, misalnya, secara
signifikan lebih kecil dari GAAP luas. IFRS juga mengandung relatif sedikit instruksi
spesifik industri.
Karena proyek yang sudah berjalan lama konvergensi antara IASB dan FASB, sejauh
mana perbedaan spesifik antara IFRS dan GAAP telah mengecil.. Namun perbedaan yang
signifikan lakukan tetap, paling salah satu dari yang dapat menghasilkan hasil yang
dilaporkan sangat berbeda, tergantung pada perusahaan industri dan individu fakta-fakta dan
keadaan.Contoh:

IFRS tidak mengizinkan Last In, First Out (LIFO).


IFRS menggunakan metode langkah tunggal untuk write-downs kerusakan daripada
langkah kedua metode yang digunakan dalam US GAAP, membuat write-downs lebih

mungkin.
IFRS memiliki batas probabilitas yang berbeda dan pengukuran objektif untuk

kemungkinan.
IFRS tidak mengizinkan utang untuk pelanggaran perjanjian yang telah terjadi harus
diklasifikasikan sebagai non-arus pengabaian kecuali kreditur diperoleh sebelum
tanggal neraca.
Kerangka konseptual pelaporan keuangan yang kita kenal selama ini sebagaimana

yang diadopsi dalam buku ajar di kampus-kampus adalah kerangka konseptual berdasarkan
USGAAP. Sejalan dengan konvergensi International Financial Reporting Standar (IFRS)
kedalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), mau tidak mau kita harus
merubah mindset kita mengikuti kerangka konseptual IFRS tersebut.
Ada beberapa perbedaan dasar antara kedua standar tersebut sebagaimana dijelaskan
dalam tabel-tabel dibawah ini. Pada dasarnya batang tubuh kerangka konseptual tersebut
masih sama, yaitu level 1: tujuan laporan keuangan, level 2: karakteristik kualitatif dan
element laporan keuangan, dan level 3: Asumsi dasar, Prinsip dan kendala.
Berikut adalah Perbedaan keduanya:
Level 1: Tujuan Laporan Keuangan:
US GAAP
Menyediakan informasi yang berguna

IFRS
Menyediakan informasi yang menyangkut

untuk pengambilan keputusan investasi

posisi keuangan, kinerja, serta perubahan

dan kredit.

posisi keuangan suatu perusahaan yang


bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna
dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Menyediakan informasi yang berguna

Pengguna adalah investor, karyawan,

untuk memprediksi jumlah, waktu, dan

pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor

ketidakpastian arus kas masa depan

usaha lainnya, pelanggan, pemerintah dan

perusahaan
masyarakat.
Menyediakan informasi tentang sumber
dayaekonomi, klaim terhadap sumber daya
tersebut, dan perubahan terhadap
keduanya.

Level 2: Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi

US GAAP
Relevan terdiri dari:

Nilai prediksi membantu pengguna


memprediksi hasil dari kejadian masa

lalu, saat ini dan masa depan.


Nilai umpan balik membantu

IFRS
Relevan terdiri dari:

Nilai prediksi
Nilai konfirmasi
Materialitas

pengguna mengkonfirmasi dan


membetulkan nilai prediksi

sebelumnya.
Tepat waktu tersedia sebelum
kehilangan kapasitas untuk

mempengaruhi keputusan
Dapat dipercaya terdiri dari:

Disajikan dengan jujur


Netral
Dapat diferivikasi

Dapat dipercaya terdiri dari:

Disajikan dengan jujur


Netral
Substansi mengungguli bentuk
Kehati-hatian
(dimana
ketidakpastian,

kesalahan

ada
dalam

menyediakn informasi dan menjamin

adanya konservatisme.
Kelengkapan

Dapat dibandingkan
Konsisten

Dapat dibandingkan

Level 3: Pengakuan dan pengukuran Asumsi dasar

1.
2.
3.
4.

US GAAP
Kelangsungan usaha
Entitas ekonomi
Unit moneter
Periodisitas

IFRS
1. Kelangsungan usaha
2. Basis akrual

Level 4 : Pengungkapan dan Penyajian Laporan Keuangan


N
o
1.

Perbedaan

IFRS

PSAK

Komponen

Komponen laporan

Komponen laporan

Laporan

keuangan

keuangan

Keuangan yang

lengkap terdiri atas :

lengkap terdiri atas :

lengkap

- Laporan posisi keuangan - Neraca


- Laporan laba rugi
(neraca)
- Laporan perubahan
- Laporan laba rugi
ekuitas
komprehensif
- Laporan arus kas
- Laporan perubahan
- Catatan atas laporan
ekuitas
Keuangan
- Laporan arus kas
- Catatan atas laporan
keuangan
- Laporan posisi keuangan
komparatif awal
periode dan penyajian
retrospektif terhadap
penerapan kebijakan
akuntansi

2.

Pengungkapan

Berdasar ilustrasi IFRS :

Berdasar PSAK:

Efek
konvergensi

dalam Laporan
posisi keuangan
(neraca)

Aset :
- Aset Tidak Lancar
- Aset lancar
Ekuitas :
- Ekuitas yang dapat
diatribusikan ke pemilik
entitas induk
- Hak nonpengendali
Laibilitas :

Aset :
- Aset Lancar
- Aset Tidak Lancar
Laibilitas :
- Laibilitas jangka
pendek
- Laibilitas jangka
panjang
Ekuitas :

- Laibilitas jangka panjang - Hak nonpengendali


- Laibilitas jangka pendek - Ekuitas yang dapat
diatribusikan ke
pemilik entitas
3.

Istilah minority

Istilah minority interest

induk
Menggunakan istilah

interest

(hak minoritas) diganti

hak Minoritas

menjadi non controlling


interest (hak
nonpengendali) dan
disajikan dalam Laporan
4.

5.

Pos luar biasa

perubahan ekuitas.
Tidak mengenal istilah

Masih memakai

(extraordinary

pos luar biasa

istilah pos luar biasa

item)
Penyajian

(extraordinary item)
Laibilitas jangka panjang

(extraordinary item)
Tetap disajikan

laibilitas

jangka disajikan sebagai laibilitas

panjang yang akan jangka pendek jika akan


dibiayai kembali

jatuh tempo dalam 12


bulan meskipun perjanjian
pembiayaan kembali

sebagai Laibilitas
jangka panjang

sudah selesai setelah


periode pelaporan dan
sebelum penerbitan
laporan keuangan

Level 5: Pengakuan dan pengukuran Prinsip

1.
2.
3.
4.

US GAAP
Biaya historis
Pengakuan pendapatan
Kesesuaian
Pengungkapan penuh

IFRS
1. Biaya historis
2. Biaya sekarang (apa yang harus dibayar
hari ini untuk mendapatkan aset. Ini sering
diperoleh dalam penilaian yang sama
dengan nilai wajar)
3. Nilai realisasi (jumlah kas yang dapat
4.
5.
6.
7.

diperoleh saat ini jika asset dilepas


Nilai wajar
Pengakuan pendapatan
Pengakuan beban
Pengungkapan penuh

Level 6 : Perubahan Kebijakan dan Prinsip Akuntansi dan Kesalahan Mendasar

No
1.

Perbedaan

IFRS

PSAK

Perubahan

Dicatat secara

Sama seperti IFRS,

kebijakan atau

retrospektif dan

dicatat secara

prinsip akuntansi

dilakukan penyajian

retrospektif dan

kembali terhadap laba

dilakukan penyajian

ditahan serta adanya

kembali terhadap

penjelasan efek

laba ditahan serta

kumulatif perubahan

adanya penjelasan

Efek
konvergensi

pada saat periode

efek kumulatif

dilakukan perubahan

perubahan pada saat


periode dilakukan

2.

3.

Kesalahan

Konsep kesalahan

perubahan
Masih memakai

mendasar

mendasar (fundamental

konsep kesalahan

error) dihapus dan

mendasar

diganti dengan Prior

(Fundamental error)

period error (Kesalahan

yang disajikan secara

periode lalu).

retrospektif.

Perubahan

Perubahan estimasi

Sama seperti IFRS,

estimasi

dicatat secara retrospektif Perubahan estimasi


dengan cara melakukan

dicatat secara

penyesuaian atas laba

retrospektif dengan

atau rugi tahun terjadinya cara melakukan


perubahan estimasi dan

penyesuaian atas laba

laba rugi periode yang

atau rugi tahun

akan datang jika

terjadinya perubahan

mempengaruhi

estimasi dan laba

keduanya.

rugi periode yang


akan datang jika
mempengaruhi
keduanya.

Level 7: Pengakuan dan pengukuran Kendala


US GAAP

IFRS

1.
2.
3.
4.

Biaya dan manfaat


Materialitas
Praktik Industri
Konservatisme

1. Keseimbangan antara biaya dan


manfaat
2. Tepat waktu
3. Keseimbangan antara karakteristik
kualitatif

Sebagaimana diatur dalam IAS 32 & 39 dan IFRS 7 & 9, maka secara ringkas
dapat dilihat. ada perbedaan dan persamaan IFRS dengan GAAP, yaitu sebagai berikut:
1. IFRS dan GAAP untuk debt securities memiliki perlakuan akuntansi yang sama
2. IFRS dan GAAP menggunakan pengujian yang sama untuk menentukan apakah
methode equity digunakan yaitu berdasarkan pengaruh yg signifikan dg patokan
lebih dari 20% kepemilikan.
3. Reklasifikasi securities adalah sama antar keduanya.
4. Dasar konsolidasi, IFRS dan GAAP mendasarkan pada persentasi kepemilikan
(50%)
5. IFRS dan GAAP sama dalam akuntansi untuk pemilihan Fair Value yaitu pilihan
menggunakan fair value harus dilakukan di awal pengakuan.
6. GAAP tidak mengizinkan reversal untuk beban impairment yang telah terjadi
untuk available for sale debt and equity securities.
7. IFRS tidak mengizinkan hal yg sama untuk available for sale equity , namun
mengizinkan reversal untuk available for sale debt securities dan heldtomaturity securities.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN :
Adopsi penuh standar akuntansi internasional adalah mengadopsi standar akuntansi
internasional secara penuh tanpa adanya perubahan-perubahan untuk diterapkan di suatu negara.
Adopsi dan implementasi standar akuntansi internasional (IAS) yang sekarang menjadi
International Financial Reporting Standard (IFRS) bukanlah suatu yang mudah, beberapa
permasalahan akan dihadapi oleh tiap negara. Adanya IFRS banyak mendapat penolakan yang
disebabkan karena latar belakang nasional, keunikan iklim bisnis tiap negara, dan perbedaan
kebutuhan dari pemakai laporan keuangan. Meskipun banyak penolakan tetapi banyak pula
tekanan untuk mengadopsi IFRS, dengan demikian perlu ada yang menjembatani agar Standar
Akuntansi Keuangan sejalan dengan IFRS yaitu dengan melakukan harmonisasi bahkan
konvergensi terhadap IFRS.Adanya harmonisasi bahkan konvergensi terhadap IFRS maka
diharapkan informasi akuntansi memiliki kualitas utama yaitu komparabilitas dan relevansi.
Kualitas tersebut sangat diperlukan untuk memudahkan perbandingan laporan keuangan antara
negara dan untuk pengambilan keputusan.

DAFTAR PUSTAKA

Khuzna, Nuerazriul. 2012. Perbandingan Antara IFRS dan PSAK. http://nuerazriulkhuzna.blogspot.com/2012/06/perbandingan-antara-ifrs-dan-psak.html

(diakses

pada

Sabtu, 27 September 2014).


Daholi,

T.

Qivi

Hady.

PERBANDINGAN

ANTARA

IFRS

DENGAN

PSAK.

http://daholi4tengku.files.wordpress.com/2011/07/perbandingan-antara-ifrs-dengan-psakqv1.pdf (diakses pada Sabtu, 27 September 2014).

You might also like