You are on page 1of 20

Burhannudin Ichsan

ANALGETIKA

DEFINISI ANALGETIKA

Zat-zat yang mengurangi atau


melenyapkan rasa nyeri tanpa
menghilangkan kesadaran

RASA NYERI

Merupakan suatu gejala yang fungsinya


melindungi dan memberikan tanda
bahaya tentang adanya gangguangangguan di tubuh seperti peradangan,
infeksi, atau kejang otot

RASA NYERI

Sebab-sebab rasa nyeri adalah


rangsang-rangsang: mekanis, kimiawi,
kalor, listrik. Rangsang-rangsang
tersebut dapat menimbulkan
kerusakan-kerusakan pada jaringan
dan melepaskan zat-zat tertentu yg
disebut mediator-mediator nyeri
(perantara)

RASA NYERI (LANJUTAN)

Mediator nyeri merangsang reseptorreseptor nyeri yang letaknya pada


ujung-ujung saraf bebas di kulit,
selapur lendir dan jaringan-jaringan
(organ-organ) lain

RASA NYERI (LANJUTAN)

Dari tempat ini rangsangan dialirkan


melalui saraf-saraf sensoris ke SSP
melalui sumsum tulang belakang ke
thalamus dan kemudian ke pusat nyeri
di dalam otak besar, di mana
rangsangan dirasakan sebagai nyeri

RASA NYERI (LANJUTAN)

Mediator-mediator nyeri yg terpenting


adalah histamin, serotonin,
plasmakinin-plasmakinin,
prostaglandin-prostaglandin, dan ionion kalium.

RASA NYERI (LANJUTAN)

Zat-zat ini antara lain dapat


mengakibatkan reaksi-reaksi radang
dan kejang-kejang dari jaringan otot,
yang selanjutnya mengaktivir responrespon nyeri
Prostaglandin-prostaglandin mungkin
sekali juga merupakan mediatormediator bagi demam

PEMBERANTASAN NYERI

Berdasarkan proses terjadinya nyeri


tersebut di atas, maka rasa nyeri dapat
dilawan dengan beberapa cara.

PEMBERANTASAN NYERI (LANJUTAN)


BEBERAPA CARA TERSEBUT ADALAH
1.

2.

Merintangi pembentukan rangsangan


dalam reseptor-reseptor nyeri perifer
oleh analgetika perifer atau oleh
analgetika lokal
Merintangi penyaluran rangsangan
nyeri dalam saraf-saraf sensoris,
misalnya dengan anestetika lokal

PEMBERANTASAN NYERI (LANJUTAN)


BEBERAPA CARA TERSEBUT ADALAH

3.Blokade dari pusat nyeri dalam SSP


dengan analgetika sentral (narkotika)
atau dengan anestesi umum

PENGGOLONGAN
Analgetika dapat dibagi menjadi 2
kelompok besar:
1. Analgetika narkotika dengan kerja
pusat
2. Analgetika non-narkotika dengan kerja
perifer

ANALGETIKA NARKOTIKA

Mekanisme kerja : menduduki sisa-sisa


reseptor yang belum diduduki oleh endorfin
Penjelasan mekanisme kerja: terdapat
analgetika endogen yang disebut endorfin
atau enkefalin. Ia mampu menduduki
reseptor-reseptor nyeri di SSP sehingga
perasaan nyeri diblokir. Sisa-sisa reseptro
yang belum diduduki endorfin, diduduki
oleh analgetika narkotika

LANJUTAN PENJELASAN MEKANISME KERJA


ANALGETIKA NARKOTIKA

Pemberian analgetika narkotika yang


terus menerus dapat merangsang
pembentukan reseptor-reseptor nyeri
dan produksi endorfin di ujung-ujung
sraf otak dirintangi dan terjadilah
kebiasaan dan ketagihan.

EFEK-EFEK SAMPING ANALGETIKA NARKOTIKA

Efek-efek samping umum: mual,


muntah, obstipasi, kegelisahan, sedasi,
rasa kantuk, euforia
Pada dosis lebih tinggi: depresi
pernapasan, tekanan darah menurun,
sirkulasin darah terganggu, koma,
pernapasan dapat terhenti sama sekali

ANALGETIKA PERIFER (NONNARKOTIK)


Obat-obat ini dinamakan analgetika
perifer karena tidak mempengaruhi
mempengaruhi SSP, tidak menurunkan
kesadaran atau mengakibatkan
ketagihan
Analgetika perifer umumnya juga
memiliki khasiat:
Antipiretik
Antiflogistik

PENGGOLONGAN ANALGETIKA
PERIFER:

Salisilat-salisilat, contoh: asetosal


Derivat-derivat p-aminofenol, contoh:
parasetamol
Derivat-derivat pirazolon, contoh:
fenilbutazon
Derivat-derivat antranilat, contoh:
asam nifluminat

EFEK-EFEK SAMPING ANALGETIKA PERIFER

Gangguan lambung usus


Kerusakan-kerusakan darah, misal
leukopenia, agranulositosis
Kerusakan hati dan ginjal
Reaksi-reaksi alergi di kulit
Peringatan: sebaiknya janganlah
menggunakan analgetika ini secara
terus-menerus

BEBERAPA CONTOH ANALGETIKA NARKOTIKA

Morfin
Kodein
Petidin
Metadon
Dekstromoramide
Nalorfin

BEBERAPA CONTOH ANALGETIKA


PERIFER

Asam asetilsalisilat
Fenasetin
Aminofenazon
Fenilbutazon

You might also like