Professional Documents
Culture Documents
PROPOSAL PENELITIAN
TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN
ANTIBIOTIK YANG DIPEROLEH SECARA BEBAS
DI KECAMATAN BINJAI TIMUR
Oleh :
SURYA FAHROZI
081001267
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2011
HALAMAN PERSETUJUAN
Proposal Penelitian dengan Judul :
TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN
ANTIBIOTIK YANG DIPEROLEH SECARA BEBAS
DI KECAMATAN BINJAI TIMUR
Yang dipersiapkan Oleh :
Surya Fahrozi
081001267
Proposal Penelitian ini telah diperiksa dan disetujui untuk dilanjutkan ke Lahan
penelitian
ii
KATA PENGANTAR
Sesungguhnya segala puji bagi Allah SWT, kita memujiNya, meminta
pertolonganNya, dan meminta ampun serta bertaubat kepadaNya. Shalawat dan
salam penulis sampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, tauladan
umat pembawa risalah dawah kebenaran yang membimbing kita semua ke jalan
yang lurus.
Alhamdulillah akhirnya penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian
ini, yang merupakan salah satu syarat yang ditetapkan untuk memperoleh gelar
sarjana kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara.
Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan penelitian ini tidak terlepas
dari bantuan, bimbingan, arahan serta semangat dari berbagai pihak.
Tiada penghargaan paling terindah selain ucapan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun proposal penelitian ini
khususnya :
1. Bapak dr. H. Rahmat Nasution, DTM&H, MSc, Sp.ParK, selaku Dekan
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara.
2. Bapak dr. Adri Syahreza sebagai Dosen Pembimbing yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk memberi bimbingan, arahan, kritik, saran dan
kesabaran beliau dalam proses pengerjaan dari awal hingga proposal
penelitian ini dapat diselesaikan.
3. Bapak dr. Jensen Lautan, M.Kes selaku tim penyusun karya tulis ilmiah
ini.
4. Teristimewa Ayahanda Aiptu Suhendro dan Ibunda tersayang Maria Ulfah
yang dengan sabar memberikan dukungan moril dan materil serta
limpahan kasih sayang kepada penulis.
5. Abang, kakak dan adik tercinta Mufarizuddin, Maulidia, Silvi, Saumi,
Angga, Ainun, Tasya, Aswin, Liza, Hafiz yang telah memberikan
dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan ini.
6. Cinta dan sayang untuk Nur Marisya Ramadhani yang selalu menemani
penulis dalam suka maupun duka serta memberi dukungan dan semangat
yang tiada henti-hentinya kepada penulis.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN ..............................................................
ii
iv
iv
10
11
14
14
15
15
16
17
17
18
18
18
18
18
19
20
21
21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Antibiotik merupakan obat yang sering diresepkan dokter untuk mengobati
penyakit infeksi. Namun, penggunaan antibiotik yang tidak tepat indikasi,
tidak tepat dosis dan tidak tepat cara pemberiannya akan meningkatkan
kejadian resistensi kuman terhadap antibiotik, sehingga menyebabkan
kegagalan pengobatan.
Antibiotik tidak mengurangi dampak negatif dari berbagai penyakit infeksi
yang sebelumnya tidak dapat diobati. Namun, pada awal abad ke-21 banyak
antibiotik
yang
keefektifannya
mulai
menurun,
karena
banyak
sedangkan
tingkat
tertinggi
dari
resistensi
terhadap
antibiotik
diperoleh
secara
bebas
tanpa
resep
dokter
mengakibatkan penggunaan yang tidak tepat indikasi, tidak tepat dosis, tidak
tepat cara dan waktu pemberiannya oleh pengguna. Hal ini menjadi salah satu
faktor penyebab meningkatnya resistensi kuman terhadap antibiotik. Oleh
karena itu ingin diketahui hubungan antara karakteristik masyarakat dengan
penggunaan antibiotik yang diperoleh secara bebas di Kecamatan Binjai
Timur.
1.3 Tujuan Penelitian
Tingkat pengetahuan masyarakat tentang penggunaan antibiotik yang
diperoleh secara bebas di Kecamatan Binjai Timur.
Tujuan khusus :
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang antibiotik yang
dikonsumsi secara bebas.
b. Untuk mengetahui tingkat pendidikan masyarakat yang menggunakan
antibiotik secara bebas.
c. Untuk mengetahui penghasilan rata-rata golongan masyarakat yang
menggunakan antibiotik.
d. Untuk mengetahui jenis kelamin yang lebih sering menggunakan
antibiotik
1.4 Manfaat
a. Data atau informasi hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh Balai
Besar Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Kota Binjai untuk lebih
memperhatikan penjualan antibiotik secara bebas yang tidak sesuai dengan
peraturan undang-undangan yang berlaku
b. Sebagai masukkan bagi pemerintah untuk lebih memperhatikan penerapan
undang-undang obat keras dalam suatu pelayanan kesehatan.
c. Sebagai masukkan bagi penyusunan/pelaksanaan program terhadap
penggunaan antibiotik yang rasional untuk masyarakat awam.
BAB II
2.1
Antibiotik
2.1.1
Defenisi
Pengertian antibiotik secara sempit adalah senyawa yang
Mekanisme Kerja
Cara kerjanya yang terpenting adalah perintangan sintesa protein,
2.
3.
4.
5.
pertumbuhan
bakteri
dengan
mengganggu
reaksi
2.1.3
Resistensi Antibiotik
Resistensi antibiotic merupakan suatu keadaan tidak terganggunya
Efek Samping
Umumnya obat mempunyai lebih dari satu aksi atau efek. Kegunaan terapi
suatu obat tergantung selektifitas aksinya, sedemikan hingga merupakan
efek yang paling menonjol dan hanya pada suatu kelompok sel atau fungsi
organ. Efek atau aksi pokok adalah satu satunya efek pada letak primer
bila ada satu efekyang digunakan untuk terapi disebut efek terapi.
Sedangkan efek samping adalah efek suatu obat yang tidak termasuk
kegunaan terapi.(11)
Efek samping penggunaan antimkroba dikelompokkan menurut :
(1) Reaksi alergi
Reaksi alergi dapat ditimbulkan oleh semua antibiotik dengan
melibatkan sistem imun tubuh hospes, terjadinya tidak bergantung pada
besarnya dosis obat. Manifestasi gejala dan derajat beratnya reaksi dapat
bervariasi.
(2) Reaksi idiosinkrasi
Gejala ini merupakan reaksi abnormal yang diturunkan secara genetic
terhadap pemberian antimikroba tertentu. Sebagai contoh, 10% pria
berkulit hitam akan mengalami anemia hemolitik berat bila mendapat
primakuin. Ini disebabkan mereka kekurangan enzim G6PD.
mungkin dapat dianggap relative tidak toksik sampai kini ialah golongan
penisilin. Dalam menimbulkan efek toksik, masing masing antimikroba
dapat memiliki predileksi terhadap organ atau sistem tertentu pada tubuh
hospes.
(4) Perubahan biologi dan metabolik pada hospes
Penggunaan antimikroba, tertutama yang berspektrum luas, dapat
mengganggu keseimbangan ekologik mikroflora sehingga jenis mkroba
yang meningkat jumlah populasinya dapat menjadi pathogen. Gangguan
keseimbangan ekologik mikroflora normal dapat terjadi di saluran cerna,
nafas dan kelamin, dan pada kulit. Pada beberapa keadaan perubahan ini
dapat terjadi menimbulkan super infeksi yaitu suatu infeksi baru yang
terjadi akibat terapi infeksi primer dengan suatu antimikroba. Mikroba
penyebab superinfeksi biasanya ialah jenis mikroba yang menjadi
dominan pertumbuhannya akibat penggunaan antimikroba, umpamanya
candidiasis
sering timbul
sebagai akibat
penggunaan antibiotic
Farmakokinetik
Adapun yang mempengaruhi farmakodinamik dan farmakokinetik
obat sebagai berikut :
Umur
Neonatus pada umumnya memiliki organ atau sistem tubuh yang
belum berkembang sepenuhnya. Umpamanya fungsi glukuronidasi oleh
hepar belum cukup lancar, sehingga memudahkan terjadinya efek toksik
oleh kloramfenikol. Orang yang berusia lanjut seringkali mengalami
kemunduran fungsi organ atau sistem tertentu, sehingga reaksi tubuh
terhadap pemberian obat berubah, baik dalam segi farmakodinamik
maupun segi farmokinetik. Untuk kedua golongan umur tersebut di atas,
posologi obat, termasuk antimikroba, harus disesuaikan dengan keadaan
masing masing.(6)
Kehamilan
Pemberian obat pada ibu hamil harus disertai pertimbangan
kemungkinan terjadinya efek samping pada ibu maupun pada janin. Ibu
hamil pada umumnya lebih peka terhadap pengaruh obat tertentu,
termasuk antimikroba. Sedangkan kemungkinan timbulnya pada fetus,
tergantung pada daya obat menembus sawar uri serta usia janin. Pemberian
streptomisin pada ibu yang hamil tua dapat menimbulkan ketulian pada
bayi yang dilahirkan, sedangkan pemberian antimikroba pada kehamilan
trisemester pertama harus diingat bahaya teratogenesisnya. (6)
Genetik
Adanya perbedaan antar ras dapat menimbulkan perbedaan reaksi
terhadap obat. Sebagai contoh defisiensi enzim G6PD dapat menimbulkan
hemolisis akibat pemberian sulfonamid, kloramfenikol, dapson atau
nitrofurantoin.(6)
Keadaan Patologik Tubuh Hospes
Keadaan patologik tubuh hospes dapat mengubah farmakodinamik
dan farmakokinetik antimikroba tertentu. Keadaan fungsi hati dan ginjal
penting
diketahui
dalam
pemberian
obat,
termasuk
pemberian
2.1.6
10
Pada
umumnya
para
ahli
cenderung
melakukan
11
penyebab
infeksi.
Penggunaan
antimikroba
ditentukan
12
dapat
antimikroba
yang
didasarkan
atas
luas
spektrum
yang
mutakhir
misalnya
sefalosporin
generasi
III,
13
infeksi
berat
misalnya
septikemia,
meningitis
penyebab
belum diketahui.
4. Profilaksis Antimikroba
Secara garis besar profilaksis antimikroba untuk kasus bukan bedah
diberikan untuk 3 tujuan :
14
15
Pasal 3
16
2.3.2.2. Larangan ini tidak berlaku jika tindakan ini dijalankan oleh
pemerintah atau pedagang pedagang besar yang diakui atau
pengangkutan pengangkutan oleh Apoteker apoteker, Dokter dokter
yang memimpin Apotek dan Dokter Hewan.
2.3.2.3. Dalam soal soal khusus, Inspektur Farmasi D.V.G. di Jakarta
dapat memberikan kelonggaran penuh atau sebagian terhadap larangan ini.
Pada pasal 12 tertulis bahwa jika terjadi pelanggaran terhadap pasal
pasal tersebut maka pelaku akan dikenai hukuman penjara setinggitingginya 6 bulan atau denda uang setinggi tingginya 5000 golden.(4)
2.4
Kerangka Teori
Kerangka toeri dalam penelitian ini adalah :
Pengetahuan
Pemberian
antibiotik
Tanpa resep
Resistensi
17
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
3.2
Tingkat pengetahuan
masyarakat Kecamatan
Binjai Timur tentang
antibiotik yang
diperoleh secara bebas
Defenisi Operasional
Pengetahuan masyarakat adalah kumpulan informasi tentang
antibotik yang diperoleh secara bebas oleh masyarakat Kecamatan Binjai
Timur, yang diukur dengan menggunakan kuesioner rancangan penulis
dengan sekala ukur.
Aspek pengukuran yang dilakukan berdasarkan jawaban responden
dan seluruh pertanyaan pengetahuan yang diberikan dalam bentuk pilihan
ganda. Jawaban yang tepat diberi nilai 1, dan jawaban yang tidak tepat
akan diberi nilai 0. Dari penetapan nilai tersebut, maka menjumlahkan
skor yang didapat dan dibuat persentase sebagai berikut :
Rumus :
S
x
x 100%
r
Keterangan :
S = skor
x = Jawaban yang benar
r = jumlah nilai maksimum (10).
Selanjutnya pengetahuan dikategorikan sebagai berikut :
1. Baik, apabila total skor jawaban benar > 7
18
penelitian
yang
dilakukan
untuk
mendeskriptifkan
atau
Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2012.
3.5
Keterangan :
N = jumlah Populasi
n = jumlah Sampel
19
n = 99,80
n adalah jumlah sampel yang dibutuhkan untuk penelitian ini yaitu
sebanyak 100 orang yang diambil dengan menggunakan metode
probabbility sampling dengan tekhnik simple random sampling.
3.6
pengumpulan
data
dalam
penelitian
ini
dengan
3.7
20
3.8
Kerangka Operasional
Warga yang membeli antibiotik
secara bebas
Populasi
Sampel
21
Analisis data
3.9
Jadwal Pelaksanaan
Jadwal Kegiatan
Penyusunan proposal
Seminar proposal
Pengambilan data
Pengolahan data
Analisis data
Seminar hasil
Waktu
April 2011
Juli 2011
Februari 2012
Februari 2012
Maret 2012
April 2012
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Ditinjau dari letak geografisnya, Kecamatan Binjai Timur termasuk
didalam kota Binjai dengan luas wilayah 21,70 Km2. Luas wilayah
kecamatan ini banyak digunakan untuk pemukiman dan sarana umum
(kantor, sekolah, tempat ibadah, dan sebagainya). Kelurahan ini dibatasi
oleh wilayah-wilayah sebagai berikut.
a. Sebelah utara berbatasan dengan Binjai utara
b. Sebelah barat berbatasan dengan Binjai kota
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Binjai selatan
d. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan sunggal
4.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden
22
Frekuensi (Orang)
21
%
21%
22-26
18
18%
27-31
4%
32-36
8%
37-41
15
15%
42-46
13
13%
47-51
10
10%
52-56
6%
>57
Total
5
100
5%
100%
23
Frekuensi (Orang)
7
%
7%
SMP/Sederajat
7%
SMA/Sederajat
39
39%
Perguruan Tinggi/Sederajat
Total
47
100
47%
100%
Frekuensi (Orang)
26
%
26%
Wiraswasta
37
37%
8%
Lain-lain
Total
29
100
29%
100%
24
No
Pertanyaan Pengetahuan
Salah
Benar
Jumlah
(Skor 1)
N
%
53 53%
64 64%
50 50%
Total
N
%
100 100%
100 100%
100 100%
1
2
3
Pengertian antibiotik
Penggunaan antibiotik
Penyakit yang memerlukan
(Skor 0)
N
%
47
47%
36
36%
50
50%
4
5
antibiotik
Asal petunjuk antibiotik
Efek penggunaan antibiotik
6
23
6%
23%
94
77
94%
77%
100
100
100%
100%
78
78%
22
22%
100
100%
7
8
antibiotik
Efek samping antibiotik
Pasien yang tidak selamanya
57
46
57%
46%
43
54
43%
54%
100
100
100%
100%
11
11%
89
89%
100
100%
10
antibiotik
Golongan obat antibiotik
81
81%
19
19%
100
100%
Frekuensi (Orang)
24
%
24%
Sedang
60
60%
Buruk
Total
16
100
16%
100%
25
4.2
Pembahasan
Pertanyaan dalam kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan
responden mengenai penggunaan antibiotik pada masyarakat. Hal-hal yang
ditanyakan antara lain pengertian antibiotik (pertanyaan 1), penggunaan
antibiotik (pertanyaan 2),penyakit yang memerlukan antibiotik (pertanyaan 3),
asal petunjuk antibiotik (pertanyaan 4), efek penggunaan antibiotik yang tidak
tepat dosis (pertanyaan 5), penghentian penggunaan antibiotik (pertanyaan 6),
efek samping antibiotik (pertanyaan 7), pasien yang tidak selamanya boleh
dan harus berhati-hati dalam pemberian antibiotik (pertanyaan 8), tempat
penyimpanan antibiotik (pertanyaan 9), golongan obat antibiotik (pertanyaan
10).
Dari hasil penelitian (tabel 4.4) diketahui bahwa sebagian besar 53%
responden sudah mengerti tentang pengertian antibiotik. 64% responden sudah
mengetahui tentang penggunaan antibiotik. Hanya sebagian 50% responden
mengetahui tentang penyakit yang memerlukan antibiotik. Mayoritas 94%
responden mengetahui asal petunjuk antibiotik, serta 77% responden
mengetahui efek penggunaan antibiotik yang tidak tepat dosis. Mayoritas 78%
responden tidak mengetahui kapan penghentian penggunaan antibiotik
dilakukan, dan sebagian besar 57% responden tidak mengetahui efek samping
antibiotik. Sebagian besar 54% responden sudah mengetahui tentang pasien
yang tidak selamanya boleh dan harus berhati-hati dalam pemberian antibiotik
dan mayotias besar 89% responden mengetahui dimana tempat penyimpanan
26
27
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Dari uraian-uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dalam
penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat pengetahuan
masyarakat tentang penggunaan antibiotik yang diperoleh secara bebas di
Kecamatan Binjai Timur pada umumnya berada di tingkat pengetahuan
sedang, yaitu sebanyak 60 orang (60%) responden.
5.2
Saran
Dari seluruh proses penelitian yang telah dijalani oleh penulis dalam
menyelesaikan penelitian ini, maka dapat diungkapkan beberapa saran yang
mungkin dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berperan dalam penelitian
ini. Adapun saran tersebut, yaitu :
1. Diharapkan kepada Dinas Kesehatan Kota Binjai, khususnya pusat
pelayanan kesehatan yang memiliki wilayah kerja di Kecamatan Binjai
Timur untuk lebih meningkatkan kegiatan penyuluhan mengenai
penggunaan antibiotik yang diperoleh secara bebas di masyarakat.
2. Diharapkan kepada pembina puskesmas setempat agar membentuk dan
mendidik kader-kader khusus untuk menebarkan informasi mengenai
28
DAFTAR PUSTAKA
1. Antimicrobial Resistance: World Health Organization; 2002.
2. J S, S J, Kwan SK, Na YK, Jun SS, Chang H, et al. High Prevalence of
29
.
11 Anief M. Apa Yang Perlu Diketahui Tentang Obat. 3rd ed. Yogyakarta: Gadjah
. Mada university Press; 1997.
12 Katzung BG. Farmakologi Dasar & Klinik. 8th ed. Jakarta: Salemba Medika;
. 2004
I. DATA PRIBADI
Nama
Tahun
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Penghasilan
30
31