Professional Documents
Culture Documents
DITULIS OLEH :
USTADZ BEGAWAN SINTING ALAS ROBAN
https://m.facebook.com/mlaku.ndungkluk?refid=52
KITAB NURUL MUSHTHOFA Karya Guru kami Alhabib Murtadlo bin Abdulloh
Alkaaf,jilid 1 ,bagian 1.
Insya Alloh akan kami posting berseri sampai bagian 9.
--------PERJALANAN NUR MUHAMMAD
Dengan menyebut Nama Allah Dzat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang..
Segala Puji Bagi Allah SWT Tuhan semesta alam. Sholawat (Rahmat Ta'dhim) dan
Salam Sejahtera Allah SWT senantiasa melimpah kepada Junjungan kita Baginda Nabi
Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya
Sungguh Maha Suci Engkau Ya Allah, Engkaulah Dzat yang telah menciptakan alam
semesta yang penuh dengan segala macam rahasia-rahasia keajaiban yang
menunjukkan atas keagungan kekuasaan-Mu.
Sungguh Maha Suci Engkau Ya Allah, Engkaulah Dzat yang telah menentukan segala
sesuatu dengan qodlo' dan qodar-Mu tanpa ada seorangpun yang berhak untuk
menggugat atau mempertanyakan terhadap segala sesuatu yang Engkau Kehendaki.
Sungguh Maha Suci Engkau Ya Allah, Engkaulah Dzat yang memiliki kehendak untuk
menciptakan makhluk yang sangat agung dan paling Engkau sayangi, yang Engkau
limpahkan kepadanya segala kesempurnaan sifat-sifat yang mulia nan terpuji, dan
Engkau jadikan sebagai sumber Rahmat (Belas Kasih Sayang)-Mu kepada semua
hamba-hamba-Mu yang telah Engkau pilih sebagai penghuni sorga-Mu yang dipenuhi
dengan segala macam keindahan, kenikmatan dan kebahagiaan yang kekal abadi
selama-lamanya.
Dialah sesungguhnya yang telah Engkau jadikan sebagai junjungan kami Baginda
Nabi Besar Muhammad SAW.
Dan sesungguhnya yang pertama kali Allah SWT ciptakan adalah "Nur"nya Baginda
Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadis yang
tercantum dalam kitab maulid Simtud Durar Lil Imam Al-'Arif Billah Al-Habib Ali Bin
Muhammad Al-Habsyi hal 19 ;
-
.
Yang artinya kurang lebih:
"Bahwa sesungguhnya shahabat Jabir bin Abdullah RA bertanya kepada Junjungan
kita Baginda Nabi Besar Muhammad SAW; Wahai Rasulullah, (Ayah ibuku sebagai
tebusan Engkau), beritahukanlah kepadaku tentang pertama kali makhluk yang Allah
SWT ciptakan sebelum segala sesuatu. Maka Baginda Nabi Muhammad SAW
menjawab; Hai Jabir, sesungguhnya yang Allah SWT ciptakan sebelum segala sesuatu
adalah NUR (cahaya) Nabimu (Baginda Nabi Besar Muhammad SAW)".
Dan sesungguhnya Nur Baginda Nabi Muhammad SAW senantiasa bertasbih kepada
Allah SWT dengan diikuti oleh para malaikat dan para arwah di alam malakut, jauh
puluhan ribu tahun sebelum Nabi Adam AS diciptakan oleh Allah SWT. Sebagaimana
hal itu telah disebutkan oleh Imam Jalaluddin As-Suyuthi di Kitab Ad- Durarul Hisaan
Fil Ba'tsi Wa Na'iimil Jinan Haamisy Daqa'iqul Akhbaar hal 2 & 3.
Dan sesungguhnya kalau bukan demi Baginda Nabi Muhammad SAW maka Allah
SWT tidak akan menciptakan segala sesuatu. Sebagaimana yang disebutkan dalam
hadis qudsiy;
Yang artinya kurang lebih;
"Seandainya tidak ada Engkau (wahai Nabi Muhammad SAW, sungguh Aku (Allah
SWT) tidak akan menciptakan alam semesta"
Maka segala anugerah yang telah melimpah kepada makhluk- makhluk Allah SWT,
semata-mata adalah dengan berkatnya Baginda Nabi Muhammad SAW. Bahkan
segala kemuliaan para Malaikat dan Para Nabi adalah semata-mata berkat Baginda
Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana yang telah diterangkan oleh Syeikh Yusuf bin
Ismail An-Nabhani di kitabnya Hujjatullah 'Alal 'Alamin hal 53 & 54 ;
53 - 54
Yang artinya kurang lebih;
"Bahwa sesungguhnya segala kebaikan yang melimpah kepada makhluk-makhluk
Allah SWT yang mulia adalah semata-mata berkat Baginda Nabi Muhammad SAW,
mereka itu adalah para Malaikat, para Nabi dan semua orang- orang mukmin".
Dan sesungguhnya manakala Allah SWT telah menciptakan Nabi Adam AS, Allah SWT
senantiasa memanggilnya dengan julukan Abu Muhammad, sehingga Nabi Adam AS
bertanya kepada Allah SWT tentang rahasia panggilan tersebut, sebagaimana hal itu
telah diriwayatkan oleh Syeikh Ahmad bin Zaini Dahlan Al- Hasaniy dalam kitabnya
As-Sirah An-Nabawiyyah juz 1 hal 15 ;
15
:
: :
:
Yang artinya kurang lebih;
"Bahwa sesungguhnya Allah SWT sesudah menciptakan Nabi Adam AS maka Allah
SWT memberi ilham kepada Nabi Adam AS untuk bertanya kepada-Nya; Ya Allah,
kenapa Engkau juluki aku dengan "Abu Muhammad" (Ayahnya/bapaknya
Muhammad)? Maka Allah SWT Berfirman kepada Nabi Adam AS; Hai Adam, Angkat
kepalamu. Maka Nabi Adam AS kemudian mengangkat kepalanya. Seketika itu Beliau
melihat Nur (cahaya) Baginda Nabi Muhammad SAW meliputi di sekitar 'Arasy. Nabi
Adam AS bertanya; Ya Allah, Nur siapa ini ? Allah SWT Berfirman; Ini adalah Nur
seorang Nabi dari keturunanmu, di langit namanya Ahmad, di bumi namanya
Muhammad. Kalau bukan karena Dia niscaya Aku tidak akan menciptakan kamu,
langit dan bumi."
Kemudian Allah SWT meletakkan Nur Baginda Nabi Muhammad SAW dalam
punggung Nabi Adam AS, sebagaimana yang disebutkan oleh Imam Jalaluddin AsSuyuthi dalam Kitabnya Ad- Durarul Hisan Hamisy Daqo'iqul Akhbar hal 5;
5 :
Yang artinya kurang lebih;
"Bahwa sesungguhya Allah SWT telah meletakkan Nur Baginda Nabi Muhammad
SAW dalam punggung Nabi Adam AS. Sehingga para malaikat sujud dan berbaris rapi
di belakang Nabi Adam AS untuk menghaturkan salam kepada Nur Baginda Nabi
Muhammad SAW".
Dan pada saat itu pula Allah SWT memerintahkan kepada Iblis agar sujud kepada
Nabi Adam AS, namun dia membangkang dan sombong. Sebagaimana disebutkan
dalam Firman Allah SWT Surat Al-Baqarah ayat 34 ;
34 ) )
Yang artinya kurang lebih;
"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat; "Sujudlah kalian semua
kepada Adam", maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan
sesungguhnya ia (Iblis) termasuk golongan orang- orang yang kafir". (Q.S.Al-Baqarah
34).
Selanjutnya Allah SWT menciptakan ibunda Hawwa' yang sangat cantik jelita dan
sempurna kecantikannya dari tulang rusuk kiri Nabi Adam AS. Dan mengijinkan
kepada Nabi Adam AS (yang merupakan bapak dari seluruh umat manusia) untuk
menikahinya setelah memberikan maharnya berupa bersholawat sebanyak tiga kali
kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana hal itu telah disebutkan oleh
Imam Abdur Rahman bin Abdus Salam Ash- Shafuri Asy-Syafi'i di kitabnya Nuzhatul
Majaalis juz 2 hal 169 yang menukil perkataan Imam Al- Kisa'i dan juga disebutkan
pula oleh Syeikh Ahmad bin Zaini Dahlan Al-Hasaniy di kitabnya As- Sirah AnNabawiyyah juz 1 hal 17 ;
5
169
-
Yang artinya kurang lebih;
"Ketika Allah SWT sudah menciptakan Nabi Adam AS di sorga, Allah SWT kemudian
menciptakan Ibu Hawwa' dari tulang rusuk Nabi Adam AS sebelah kirinya dan
menganugerahinya kecantikan luar biasa melebihi kecantikan 70 bidadari sehingga
dibanding kecantikan para bidadari sorga, Ibu Hawwa' laksana bulan purnama
dikelilingi bintang- bintang yang gemerlapan. Begitu Nabi Adam AS bangun dari
tidurnya dan melihat Ibu Hawwa', Beliau AS hendak menyentuhnya. Namun
terdengar seruan kepadanya; "Hai Nabi Adam AS, Engkau tidak diijinkan untuk
menyentuhnya sebelum Engkau memberikan maharnya". Beliau Nabi Adam AS
bertanya; "Apa maharnya?" Kemudian terdengar seruan menjawab; "Hai Nabi Adam
AS, maharnya adalah Engkau mengucapkan sholawat sebanyak tiga kali kepada
Baginda Nabi Muhammad SAW".
Sungguh alangkah mulianya derajat Junjungan kita Baginda Nabi Muhammad SAW,
sampai ditetapkan/disahkan oleh Allah SWT pernikahannya Nabi Adam AS dengan
Ibu Hawwa' dengan bacaan sholawat sebanyak tiga kali kepada Baginda Nabi
Muhammad SAW dan dipersilahkan kepada mereka (Nabi Adam AS dan Ibu Hawwa')
untuk bersenang-senang di sorga yang sangat indah dan nikmat sekali. Maka di
situlah Nabi Adam AS dan ibunda Hawwa' senantiasa melihat Asma Nabi Muhammad
SAW terukir indah di mana-mana senantiasa berdampingan dengan Asma Allah SWT,
Sebagaimana yang telah disebutkan oleh Imam Jalaluddin Abdur Rahman As- Suyuthi
Asy-Syaafi'i dalam kitabnya Al-Hawi Lil-Fatawi Juz 2 hal 174 ; dan disebutkan pula
oleh Syeikh Ahmad bin Zaini Dahlan Al-Hasaniy dalam kitabnya As-Sirah AnNabawiyyah juz 1 hal 15;
174 15
Yang artinya kurang lebih;
"Sesungguhnya Nabi Adam AS telah melihat Nama Baginda Nabi Muhammad SAW
senantiasa berdampingan dengan Asma Allah SWT tertulis Laailaaha illallaah
Muhammadur Rasuulullaah di setiap tempat di sorga, di setiap gedung-gedung
sorga, di kamar-kamar sorga, di leher-leher bidadari, di daun- daun pohon Thuba, di
daun-daun pohon Sidratil Muntaha, di ujung- ujung benteng dan di setiap dahi para
malaikat (antara kedua matanya)".
Kemudian akibat gangguan Iblis terkutuk kepada Ibu Hawwa', maka Allah SWT
menurunkan keduanya di muka bumi ini. Dan dalam jangka waktu yang lama,
mereka mengalami berbagai macam kesedihan dan penyesalan yang luar biasa.
Berulang kali Nabi Adam AS memohon ampunan dan meratap kepada Allah SWT,
namun belum ada jawaban dan tidak diperdulikan sama sekali. Hingga akhirnya
Beliau Nabi Adam AS teringat kemuliaan dan keagungan derajat Baginda Nabi
Muhammad SAW di sisi Allah SWT. Sehingga timbullah harapan Beliau untuk
memohon ampunan kepada Allah SWT dengan berwasilah kepada Baginda Nabi
Muhammad SAW. Dan berkat kemuliaan Baginda Nabi Muhammad SAW di sisi-Nya,
maka Allah SWT mengabulkan permohonan ampun Nabi Adam AS dan menerima
taubatnya.
Sebagaimana disebutkan oleh Syeikh Ahmad bin Zaini Dahlan Al- Hasaniy dalam
kitabnya As-Sirah An-Nabawiyyah juz 1 hal 15 ;
15
;
. .
Yang artinya kurang lebih;
"Diriwayatkan dari Sayyidina Umar Ibnul Khaththab Radliyallahu 'Anhu, bahwa
Baginda Nabi Muhammad SAW bersabda; Manakala Nabi Adam AS bermunajat
kepada Allah SWT memohon ampunan dengan berwasilah kepada Baginda Nabi
Muhammad SAW Beliau berkata; Ya Allah, demi kemuliaan/keagungan derajat
Baginda Nabi Muhammad SAW di sisi-Mu limpahkanlah ampunan- Mu kepadaku.
Seketika Allah SWT Berfirman; Hai Adam, bagaimana engkau bisa mengenal Nabi
Muhammad SAW padahal Aku belum menciptakannya. Nabi Adam AS menjawab; Ya
Allah, sesungguhnya Engkau tatkala telah menciptakanku dan memberiku nyawa,
aku lihat di sekitar Arasy diliputi kalimat Laailaaha illallaah Muhammadur
Rasuulullaah. Aku yakin bahwa sesungguhnya Engkau tidak mendampingkan AsmaMu kecuali kepada makhluk yang paling Engkau cintai. Allah SWT Berfirman; Kamu
benar hai Adam. Sungguh dia (Nabi Muhammad SAW) adalah makhluk yang paling
Aku cintai. Dan karena kamu telah memohon ampunan kepadaKu dengan berwasilah
kepadanya, Maka Aku kabulkan permohonanmu. Dan kalau bukan karena dia maka
Aku tidak akan menciptakan kamu"
Dan sebagaimana yang disebutkan oleh Syekh Yusuf Bin Ismail An-Nabhani di
kitabnya Hujjatullah 'Alal 'Aalamin hal 217 bahwa; Sesungguhnya Nabi Adam AS
mendengar suara dari dalam dahinya seperti suara kicauan burung. Beliau merasa
heran dan lantas berkata; "Subhanallah..Maha Suci Allah...sungguh sangat agung
sekali kekuasan-Mu..suara apakah ini yang telah Engkau ciptakan berada dalam
dahiku ya Allah..?. Seketika Allah SWT menjawab ketakjuban Nabi Adam AS tersebut
dengan Firman-Nya;
Yang artinya kurang lebih;
"Hai Adam, (ketahuilah olehmu, sesungguhnya suara tersebut adalah tasbih kekasihKu Nabi akhir zaman, yang kelak menjadi junjungan (pimpinan) seluruh umat
manusia (keturunanmu). Baginyalah senantiasa Kulimpahkan sholawat dan salam
sejahtera dari-Ku.."
Dan sesungguhnya Nur Baginda Nabi Muhammad SAW senantiasa terlihat bersinar
kemilauan di muka Nabi Adam AS, laksana matahari yang bersinar terang benderang
di siang hari. Maka, Allah SWT mengambil sumpah (perjanjian) kepada Nabi Adam AS
agar senantiasa menjaga Nur tersebut dengan Berfirman :
) (
terlebih dahulu dan memakai wewangian dan memerintahkan Ibu Hawwa' untuk
melakukan hal yang sedemikian rupa, dengan mengatakan.."Hai istriku
Hawwa'..Bersucilah, dan pakailah olehmu wangi- wangian..sesungguhnya sudah
dekat saatnya, Nur Nabi Muhammad SAW yang berada dalam diriku akan berpindah
dalam dirimu..." Maka Nabi Adam AS dan Ibunda Hawwa senantiasa menjaga
kesucian demi memuliakan Nur Baginda Nabi Muhammad SAW. Sampai suatu hari
Nur Baginda Nabi Muhammad SAW benar-benar telah berpindah dari diri Nabi Adam
AS ke dalam diri Ibunda Hawwa'. Sehingga berkat Nur Agung tersebut, Ibunda
Hawwa' semakin tambah kecantikannya setiap hari. Wajahnya semakin bersinar dan
berseri-seri.. Sejak saat itulah Nabi Adam AS tidak berani berhubungan dengan Ibu
Hawwa' demi menjaga kesucian dan memuliakan Nur Baginda Nabi Muhammad
SAW yang berada dalam dirinya. Dan para malaikat senantiasa berduyun- duyun
turun ke bumi setiap hari semata-mata hanya untuk menghaturkan salam sejahtera
dari Allah SWT kepada Nur Baginda Nabi Muhammad SAW yang telah bersemayam
dalam diri Ibunda Hawwa'.. Tidak lama kemudian Beliau melahirkan anak laki-laki
dan diberinya nama Syits. Dan Nur tersebut telah pindah dalam diri Nabi Syits AS.
Dengan adanya Nur yang terlihat oleh Nabi Adam AS di muka Nabi Syits AS, maka
Nabi Adam AS selalu memperhatikan dan menjaga Nabi Syits AS, demi memuliakan
dan mengagungkan Nur Nabi Muhammad SAW yang ada dalam diri Nabi Syits AS
tersebut.
Setelah Nabi Syits AS dewasa dan Nabi Adam AS merasa telah dekat ajalnya untuk
menghadap kepada Allah SWT, maka Beliau Nabi Adam AS memanggil putranya
(Nabiyyullah Syits AS) dan memberikan wasiat/amanat kepadanya; "
Yang artinya kurang lebih;
"Wahai Anakku (Syits), Sesungguhnya Allah SWT telah mengambil perjanjian
kepadamu untuk senantiasa menjaga "Nur Agung Nabi Muhammad SAW', janganlah
engkau letakkan kecuali pada wanita yang paling suci nan mulia nasabnya".
Dan Nabi Adam AS juga telah mewasiatkan kepada Nabi Syits AS (putranya) agar
senantiasa membesarkan kemuliaan dan keagungan Baginda Nabi Muhammad SAW
di jiwanya, serta senantiasa menyebut-nyebutnya dengan berdzikir kalimat Laailaaha
illallaah Muhammadur Rasulullah SAW. Sebagaimana yang telah disebutkan oleh
Imam Jalaluddin Abdur Rahman As- Suyuthi dalam kitabnya Al-Hawi Lil Fatawi Juz 2
hal 174 ;
174
9
.
Yang artinya kurang lebih;
"Bahwa sesungguhnya Nabi Adam AS berwasiat kepada putranya (Nabi Syits
AS);"(Hai Syits), setiap kamu berdzikir(menyebut) Asma Allah SWT hendaklah kamu
sertakan pula berdzikir (menyebut) nama Baginda Nabi Muhammad SAW. Karena
sesungguhnya aku (Nabi Adam AS), telah melihat namanya selalu berdampingan
dengan Asma Allah SWT (Laailaaha illallaah Muhammadur Rasulullah) tertulis
meliputi Arasy', tertulis di seluruh tempat-tempat di langit, tertulis di gedung-gedung
sorga, di kamar-kamar sorga, di leher para bidadari sorga, di seluruh dedaunan
pohon-pohon sorga, di seluruh dedaunan pohon Thuba, di seluruh dedaunan pohon
Sidratil Muntaha, di seluruh sudut benteng dan di setiap dahi (antara kedua mata)
para malaikat. Maka perbanyakilah selalu berdzikir (menyebut-nyebut) namanya,
karena seluruh malaikat di alam malakut senantiasa berdzikir (menyebut-nyebut)
namanya".
Dan sesungguhnya Allah SWT telah mewasiatkan pula kepada Para Nabi & Rasul
terutama Para Nabi yang diberikan kitab agar benar-benar beriman dan selalu
membesarkan kemuliaan Baginda Nabi SAW di sisi Allah SWT dengan senantiasa
berdzikir mengucapkan kalimat Laailaaha illallaah Muhammadur Rasulullah SAW.
Dan diwajibkan pula untuk mewasiatkan kepada umatnya masing-masing agar
sungguh- sungguh beriman, tunduk, patuh dan senantiasa membesarkan kemuliaan
Junjungan kita Baginda Nabi Besar Muhammad Rasulullah SAW dan menjadi
pembela setianya apabila suatu saat bertemu dengan Baginda Nabi Muhammad
SAW.
Sebagaimana yang telah Allah SWT Firmankan dalam Surat Aali Imraan ayat 81;
81 ) .)
Yang artinya kurang lebih;
"Dan (ingatlah), ketika Allah SWT mengambil perjanjian dari para Nabi; "Sungguh apa
saja yang Aku berikan kepada kalian semua berupa kitab dan hikmah, kemudian
datang kepada kalian semua seorang Rasul yang membenarkan apa yang ada pada
kalian semua, niscaya kalian semua akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan
senantiasa mengagungkannya". Allah SWT Berfirman;"Apakah kalian semua
mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu?". Mereka
serentak menjawab; "Kami mengakui". Allah SWT Berfirman; "Kalau begitu
saksikanlah (hai para Nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kalian semua.".
(Q.S. Ali Imraan ayat 81).
Dan disebutkan pula dalam Firman Suci Allah SWT, Surat Ash- Shaff ayat 6;
10
) 6 (
Yang artinya kurang lebih;
"Dan (ingatlah) ketika Isa putra Maryam berkata; "Hai bani Israil, sesungguhnya aku
adalah utusan Allah SWT kepada kalian semua, membenarkan kitab(yang turun)
sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang
Rasul yang akan datang sesudahku yang namanya Ahmad (Muhammad)".(Q.S. AshShaff ayat 6).
Dan sesungguhnya demi belas kasih sayang Allah SWT kepada Baginda Nabi
Muhammad SAW yang sangat luar biasa, sampai- sampai umatnya dimuliakan oleh
Allah SWT dan diberi keutamaan- keutamaan yang tidak pernah diberikan oleh Allah
SWT kepada umat siapapun pada masa terdahulu, sebagaimana yang telah
disebutkan dalam Kitab Suci Al-Qur'an dan Kitab-kitab Para Nabi terdahulu.
https://m.facebook.com/groups/221287434676321?view=permalink&id=355544944583
902&refid=18&_ft_
https://m.facebook.com/photo.php?fbid=455819897876852&id=1000034653822
98
11
KITAB NURUL MUSHTHOFA karya Guru kami Alhabib Murtadlo Bin Abdulloh Alkaaf.
jilid 1 Bagian 2.
---Diantara Firman-firman Allah SWT tentang keutamaan-keutamaan umat Baginda
Nabi Muhammad SAW dalam kitab suci Al-Qur'an adalah;
Firman Allah SWT dalam Surat Aali Imraan ayat 10:
)
110 (
Yang artinya kurang lebih;
"(Sesungguhnya) kamu semua (umat Nabi Muhammad SAW) adalah umat yang
terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf (baik) dan
mencegah dari yang munkar (jelek)".
(Q.S.Aali Imraan 110 ).
Dan berita tentang keutamaan- keutamaan umat Baginda Nabi Muhammad SAW
telah diberitahukan Allah SWT kepada para Nabi dan Rasul.
Diantaranya adalah sebagaimana hal itu telah disebutkan Sayyiduna Al-Imam AlHabib Abdullah bin 'Alawiy Al-Haddad dalam kitab Beliau Sabilul Iddikar hal 22 26 dan juga disebutkan oleh Imam Abu Na'im Al- Ashfahaniy di kitabnya Dalailun
Nubuwwah juz 1 hal 77 bahwa;
Sesungguhnya tatkala Nabi Musa AS membaca Kitab Suci Taurat, Beliau menemukan
di dalamnya keutamaan-keutamaan umat Baginda Nabi Muhammad SAW, sehingga
Beliau sangat kagum dan menginginkan sebagian dari keutamaan-keutamaan umat
Baginda Nabi Muhammad SAW agar diberikan kepada umatnya dengan berkata;
"Ya Allah, sesungguhnya aku telah membaca Kitab Suci Taurat dan aku temukan di
dalamnya keutamaan-keutaman umat yang kelak dikumpulkan di padang mahsyar
dalam keadaan bercahaya mukanya laksana bulan purnama dan anggota badannya
berkemilauan memancarkan cahaya bekas wudlu dan sujud tatkala masih di dunia.
Ya Allah, jadikanlah keutamaan itu untuk umatku". Namun Allah SWT menjawab;
"Tidak Musa, sesungguhnya keutamaan itu hanya Aku khususkan bagi umat KekasihKu Nabi Muhammad SAW". Nabi Musa AS berkata lagi;
"Ya Allah, sesungguhnya aku telah membaca Kitab Suci Taurat dan aku temukan
keutamaan umat yang Engkau anugerahi ibadah sholat lima waktu dan Engkau
bukakan pintu langit sehingga turun Rahmat (Belas Kasih Sayang)Mu kepada mereka
pada saat mereka melakukannya sehingga para bidadari sorga rindu kepada mereka.
Dan Engkau anugerahi pula mereka Bulan Suci Ramadlan sehingga mereka berpuasa
sebulan penuh. Dan Engkau anugerahi pula mereka Firman-firman Suci-Mu (Kitab
Suci Al-Qur'an) yang senantiasa terjaga/hafal di hati mereka. Dan Engkau anugerahi
pula mereka ibadah haji ke Baitullah Ka'bah yang mana pahala haji mabrur adalah
sorga- Mu, serta Engkau anugerahi pula mereka ibadah zakat dan sedekah yang
12
Engkau lipat gandakan pahalanya sampai 700 kali. Ya Allah, jadikanlah keutamaan itu
untuk umatku".
Namun, Allah SWT menjawab;
"Tidak Musa, sesungguhnya keutamaan itu hanya Aku khususkan bagi umat KekasihKu Nabi Muhammad SAW". Nabi Musa AS berkata lagi;
"Ya Allah, sesungguhnya aku telah membaca Kitab Suci Taurat dan aku temukan
keutamaan umat yang kelak tatkala Engkau bangkitkan di padang mahsyar, sepertiga
dari mereka Engkau masukkan ke sorga tanpa hisab (pertanyaan/pertanggungjawa
ban atas amal perbuatannya di dunia), yang sepertiga lagi Engkau masukkan ke sorga
dengan hisab yang ringan, dan sepertiga lagi juga Engkau masukkan ke sorga setelah
Engkau bersihkan mereka dari kotoran dosa. Ya Allah jadikanlah keutamaan itu untuk
umatku". Namun Allah SWT menjawab;
"Tidak Musa, sesungguhnya keutamaan itu hanya Aku khususkan bagi umat KekasihKu Nabi Muhammad SAW". Akhirnya Nabi Musa AS berkata lagi;
"Ya Allah, jika demikian, jadikanlah saja aku sebagai umat Kekasih-Mu Nabi
Muhammad SAW". Maka Allah SWT kemudian Berfirman kepada Nabi Musa AS;
Yang artinya kurang lebih;
"Hai Musa, sesungguhnya Aku telah memilihmu dari seluruh umat manusia (saat ini)
untuk menjadi Rasul (utusan)Ku yang menyampaikan Firman Suci-Ku (kepada
hamba-hamba-Ku). Maka, laksanakanlah apa yang Aku tugaskan kepadamu. Dan
hendaklah kamu senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang telah Aku limpahkan
kepadamu"
Yang artinya kurang lebih;
"Hai Musa, sesungguhnya Nabi Muhammad SAW adalah makhluk yang paling Aku
cintai dari seluruh makhluk-makhluk-Ku."
Yang artinya kurang lebih;
" Dan (saat ini) tidak Aku lihat dari seluruh hati hamba-hamba- Ku yang lebih
tawadlu' (merendahkan diri) dari hatimu. Maka, sebab itulah Aku pilih dirimu sebagai
Rasul-Ku. Laksanakanlah semua perintahKu sampai kamu meninggal dalam keadaan
meng-EsakanKu dan dalam keadaan cinta kepada Kekasih-Ku Nabi Muhammad
SAW".
Maka, oleh sebab itulah, Nabi Musa AS senantiasa berdzikir/menyebut-nyebut
Baginda Nabi Muhammad SAW dan membanggakannya. Beliau selalu memuji-muji
dan menceritakan keagungan dan kemuliaan Baginda Nabi Muhammad SAW kepada
umatnya.
13
Sampai ada sebuah riwayat yang kami dapatkan di kitab Hujjatullah 'Alal 'Alamin
hal 124 Lis Syaikh Yusuf bin Ismail An- Nabhaniy, bahwa sesungguhnya ada
seseorang dari umatnya Nabi Musa AS yang senantiasa berbuat kemunkaran
selama 200 tahun. Setelah dia meninggal, umat Bani Israil membuangnya di tempat
sampah. Lantas Allah SWT Berfirman kepada Nabi Musa AS;
"Wahai Musa (Nabi-Ku), uruslah jenazah hamba-Ku (yang terbuang di tempat
sampah). Mandikan, kafani, sholati dan kuburkanlah dengan cara yang terhormat"
Nabi Musa AS kemudian berkata kepada Allah SWT; "Ya Allah Ya Robbi,
sesungguhnya banyak sekali dari umatku (Bani Israil) yang telah menyaksikan
prilakunya yang tidak terpuji selama 200tahun, sehingga mereka membuangnya di
tempat sampah..."
Allah SWT kemudian Berfirman kepada Nabi Musa AS;
"Wahai Musa, memang benar apa yang disaksikan oleh umatmu (Bani Israil), akan
tetapi, yang telah Aku ketahui (sendiri) bahwa sesungguhnya, di akhir hayatnya, dia
setiap membuka Kitab Suci Taurat dan melihat nama kekasih-Ku (Nabi Muhammad
SAW) dia sangat mengagumi dan mencintainya sampai-sampai dia mencium nama
tersebut dan menaruhnya di kedua matanya, dengan senantiasa bersholawat
kepadanya (Nabi Muhammad SAW). Oleh sebab itulah Aku (Allah SWT) telah
mengampuni seluruh dosa-dosanya dan akan Aku masukkan dia ke sorga dengan
memberinya istri 70 bidadari yang cantik jelita.."
Maka, kecintaan Nabi Musa AS kepada Baginda Nabi Muhammad SAW semakin
memuncak, sampai Beliau rindu ingin bertemu dengan Baginda Nabi Muhammad
SAW.
Begitu pula Allah SWT telah memerintahkan kepada Nabi Dawud AS untuk mencintai
Baginda Nabi Muhammad SAW dan senantiasa mengagungkannya, dan Allah SWT
telah menetapkannya dalam Kitab Zabur yang telah diwahyukannya kepada Nabi
Dawud AS yang menerangkan tentang kemuliaan kekasih-Nya (Nabi Muhammad
SAW) beserta umatnya.
Sebagaimana yang telah disebutkan oleh Imam Abul Fida' Ismail Ibnu Katsir dalam
kitabnya Al-Bidayah Wan Nihayah Juz I hal 326 ;
326 :
Yang artinya kurang lebih;
"Sesungguhnya Allah SWT Berfirman kepada Nabi Dawud AS; "Hai Dawud,
sesungguhnya akan datang sesudahmu seorang Nabi Agung bernama Ahmad (di
14
langit) dan Muhammad(di bumi). Dia adalah seorang Nabi yang jujur dan sebagai
Tuan/Junjungan (bagi semua makhluk). Sungguh Aku (Allah SWT) tidak akan murka
kepadanya selama-lamanya dan dia juga tidak akan pernah melakukan sesuatu yang
membuat Aku murka. Sungguh akan Aku pelihara/jaga Dia dari segala
dosa/kesalahan. Dan umatnya adalah umat yang Aku limpahkan Belas Kasih Sayang
kepada mereka. Aku anugerahkan kepada mereka amalan ibadah sunah dan wajib
sebagaimana yang Aku anugerahkan kepada para Nabi dan Rasul. Dan kelak pada
hari kiamat mereka akan datang menghadap kepadaKu dengan diliputi cahaya terang
benderang sebagaimana cahayanya para Nabi".
https://www.facebook.com/notes/forsil-aswaja-nusantara/0345-kajian-kitab-nurulmusthofa-jld-i-bg-ii/356902411114822
https://m.facebook.com/photo.php?fbid=455824994543009&id=100003465382298&set=gm.355
604841244579&source=48&refid=18&ref=bookmark&_ft_
15
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memuliakan dan melimpahkan Belas Kasih
Sayang- Nya kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Dan banyak sekali dari kaum
Yahudi dan Nashrani yang telah mendapati taufiq dan hidayah dari Allah SWT,
berbondong-bondong datang ke kota Madinah untuk menyambut kedatangan Nabi
agung akhir zaman Baginda Rasulullah Muhammad SAW, sesuai dengan amanat yang
telah mereka dapati dalam kitab Taurat dan Injil yang masih asli. Dan meraka lakukan
itu semata-mata untuk beriman kepada Baginda Nabi Muhammad SAW dan menjadi
pembela setianya. Diantaranya adalah Abdullah bin Salam, Ibnul Hayyaban, Taba' Alhumairiy, Salman Al-Farisiy, dan lain-lain, sebagaimana hal itu disebutkan oleh Syekh
Yusuf Bin Ismail An- Nabhaniy di Kitab Hujjatullah 'Alal 'Aalamin hal 133 - 166 . Dan
mulai dari situlah, maka umat Islam mendapati kemenangan demi kemenangan
dalam menegakkan dan memperjuangkan ajaran- ajaran Baginda Nabi Muhammad
SAW.
Dan di sini kami ingin melanjutkan tentang riwayat Nur Baginda Nabi Muhammad
SAW, dimulai dari diletakkannya Nur Baginda Nabi Muhammad SAW di punggungnya
Nabi Adam AS hingga lahirnya Baginda Nabi Muhammad SAW, dan tentang betapa
agungnya penghormatan Nabi Adam AS kepada Nur Baginda Nabi Muhammad SAW.
Sebagaimana telah kita ketahui bahwa Nabi Adam AS telah mendapati
keistimewaan- keistimewan berkat Nur Baginda Nabi Muhammad SAW. Diantaranya
disahkannya pernikahan Beliau dengan Ibu Hawwa' dengan mahar mengucapkan
sholawat kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Dan diterimanya taubat Beliau
oleh Allah SWT berkat tawassul kepada Baginda Nabi Muhammad SAW.
Oleh sebab itulah demi memuliakan Nur agung Baginda Nabi Muhammad SAW yang
ada dalam dirinya, maka setiap Nabi Adam AS akan berhubungan dengan Ibu
Hawwa' maka Beliau bersuci terlebih dahulu, memakai wangi-wangian dan
memerintahkan Ibu Hawwa' untuk melakukan hal yang sedemikian rupa.
Dan suatu saat Nur tersebut benar-benar telah pindah dalam diri Ibu Hawwa',
sehingga kecantikan Ibu Hawwa' tambah bersinar luar biasa. Tidak lama kemudian
Beliau melahirkan anak laki-laki dan diberinya nama Syits. Dan Nur tersebut telah
pindah dalam diri Nabi Syits AS.
Dengan adanya Nur yang terlihat oleh Nabi Adam AS di muka Nabi Syits, maka Nabi
Adam AS selalu memperhatikan dan menjaga Nabi Syits AS, demi memuliakan dan
mengagungkan Nur Nabi Muhammad SAW yang ada dalam diri Nabi Syits AS
tersebut.
Setelah Nabi Syits AS dewasa dan Nabi Adam AS merasa telah dekat ajalnya untuk
menghadap kepada Allah SWT, maka Beliau Nabi Adam AS memanggil putranya
(Nabiyyullah Syits AS) dan memberikan wasiat/amanat kepadanya; "
17
Dan sesungguhnya berkat Nur Baginda Nabi Muhammad SAW, Sayyidina Abdul
Muthalib senantiasa dikabulkan doanya oleh Allah SWT. Maka orang-orang Quraisy,
setiap mereka ditimpa kemarau panjang (paceklik) mereka berduyun-duyun
mendatangi Sayyidina Abdul Muthalib.
Akhirnya dengan dipimpin Sayyidina Abdul Muthalib mereka naik ke gunung Tsabir.
Disitulah mereka bermunajat memohon Belas Kasih Sayang Allah SWT agar
melimpahkan hujan kepada mereka. Akhirnya Allah SWT mengabulkan permohonan
mereka dengan menurunkan hujan yang deras berkat Nur Agung Baginda Nabi
Muhammad SAW yang berada pada diri Sayyidina Abdul Muthalib.
Beliau Sayyidina Abdul Muthalib juga sebagai hakim di kalangan kaum Quraisy.
Keputusan- keputusan beliau sangat diterima dan dihormati oleh mereka. Setiap ada
masalah, rujukan utama mereka adalah Sayyidina Abdul Muthalib agar memberikan
petunjuk dan keputusan untuk menyelesaikan segala urusan mereka. Beliau juga
dikenal sebagai pemuda yang tekun beribadah. Berulang kali Beliau senantiasa
khalwat (menetap sendirian) di Gua Hira'. Di situ Beliau selalu bersyukur kepada
Allah SWT yang telah menganugerahinya Nur Baginda Nabi Muhammad SAW dalam
dirinya dan Beliau juga selalu bermunajat kepada Allah SWT dan memuncakkan
tafakkur tentang kemuliaan dan keagungan Dzat Pencipta alam semesta Allah Rabbul
'Alamin.
Beliau juga senantiasa beramar ma'ruf nahi munkar kepada kaumnya sesuai dengan
ajaran Nabi Ibrahim AS.. Sehingga mereka senantiasa memuliakan dan
mengagungkannya. Hingga suatu ketika Beliau Sayyidina Abdul Muthalib mendapati
petunjuk dari Allah SWT (lewat mimpi) agar Beliau menikah dengan Sayyidatina
Fatimah binti Amr seorang wanita yang paling suci nan mulia nasabnya pada masa
itu. Dari pernikahan tersebut, maka lahirlah Sayyidina Abdullah ayahanda Baginda
Nabi Muhammad SAW.
Sebagaimana yang telah diterangkan di kitab Madarijush Shu'ud hal 10 bahwa
sesungguhnya Sayyiduna Abdullah Ayahanda Baginda Nabi Muhammad SAW adalah
sangat cepat perkembangannya. Dalam jangka waktu sehari sudah seperti bayi usia
satu bulan. Dan dalam jangka sebulan sudah seperti bayi berusia setahun. Sehingga
hal itu menakjubkan semua orang, baik yang ada di perkotaan ataupun di pelosok
desa yang paling dalam. Setiap orang yang memandang kepada Beliau, selalu
berdecak kagum melihat kemilau cahaya yang anggun berwibawa dari mukanya dan
keajaiban- keajaiban yang melimpah kepada Beliau. Postur tubuhnya yang
sempurna, ketampanan mukannya yang mempesona, dan kesantunannya yang
penuh wibawa, telah menjadikan para gadis terpikat hatinya. Laksana Nabi Yusuf AS
pada zamannya dahulu yang digandrungi oleh semua wanita karena ketampanannya
yang mempesona dan sempurna. Maka Beliau Sayyiduna Abdullah adalah seorang
lelaki yang paling sempurna diri dan kepribadiannya pada masa itu. Sebagaimana
20
dikatakan oleh Syeikh Ahmad Bin Zaini Dahlan di kitabnya As-Sirah An-Nabawiyyah
juz 2 hal 42;
42 :
Yang artinya kurang lebih;
"Bahwa Sesunguhnya Sayyiduna Abdullah adalah insan yang paling sempurna diri
dan pribadinya(pada masa itu). Dari muka Beliau nampak jelas berkemilau cahaya
"Nur" Baginda Nabi Muhammad SAW. Dan tidak sedikit para wanita yang terpikat
hatinya kepada Beliau"
Dahsyatnya pesona dan kesempurnaan pribadi Sayyiduna Abdullah ayahanda
Baginda Nabi Muhammad SAW, bukan hanya terkenal di kalangan suku Quraisy saja.
Bahkan para ulama ahli kitab di Syam Palestina juga mengakuinya. Sehingga setiap
ada orang dari suku Quraisy bersinggah di tempat mereka, selalu diberi wasiat
bahwa Nur yang ada pada diri Sayyiduna Abdullah, sesungguhnya adalah Nur Nabi
akhir zaman, yakni Baginda Nabi Muhammad SAW. Tujuan utama dari wasiat
tersebut adalah agar senantiasa dijaga Nur Baginda Nabi Muhammad SAW yang ada
pada diri Sayyiduna Abdullah tersebut dan dilindungi dari orang-orang yang hasud
dan orang-orang yang ingin mencelakakannya. Sebagaimana telah diterangkan oleh
Syeikh Yusuf bin Ismail An- Nabhani di kitabnya Hujjatullah 'Alal 'Alamin hal 220 ;
219 :
Yang artinya kurang lebih;
"Bahwa sesungguhnya para ulama ahli kitab di Syam (Palestina) telah mengetahui
Nur Baginda Nabi Muhammad SAW pada diri Sayyiduna Abdullah. Setiap ada
penduduk Makkah bersinggah di tempat mereka selalu diberi wasiat olehnya dengan
berkata ;
..........Ketahuilah oleh kalian semua wahai kaum Quraisy, kemilau cahaya yang ada
pada diri Abdullah sesungguhnya adalah Nur Nabi akhir Zaman Baginda Nabi
Muhammad SAW yang akan datang membawa agama tauhid untuk meng-Esakan
Allah Rabbul 'Alamin".
Maka, tatkala Beliau Sayyiduna Abdullah genap berusia 18 tahun, Beliau diajak oleh
ayahandanya (Sayyiduna Abdul Muthalib) untuk dinikahkan dengan Sayyidatuna
Aminah binti Wahab seorang wanita yang paling suci dan paling mulia nasabnya
pada saat itu. Namun di tengah perjalanan mereka berdua bertemu dengan
serombongan wanita yang cantik jelita. Serentak semuanya berebutan untuk
21
22
https://m.facebook.com/groups/221287434676321?view=permalink&id=35596
8694541527&_rdr
23
lain sebagainya bisa mengucapkan dengan bahasa arab yang fasih, sehingga orangorang pada masa itu sangat takjub melihat peristiwa langka tersebut. Perkataan
hewan-hewan tersebut adalah ;
"Sungguh demi Allah SWT Dzat yang menguasai Ka'bah, saat ini Baginda Rasulullah
SAW telah berada dalam kandungan ibundanya. Beliaulah yang kelak akan membawa
kedamaian di muka bumi ini dan Beliaulah yang akan menerangi umat dengan
ajaran-ajarannya..."
Dan saat itu pula, serentak seluruh singgasana para penguasa, raja dan kaisar
sedunia, semuanya jatuh dan terjungkal ke bawah, sehingga para penguasa tersebut
tercekat kebingungan, diam seribu bahasa dan tidak bisa berkata apa-apa seharian
penuh. Begitu pula seluruh patung-patung sedunia terjungkal jatuh berantakan. Para
dukun-dukun seketika lenyap ilmu mereka, tak bisa menebak/meramal sesuatu
dengan benar. Dan dari bulan ke bulan senantiasa terdengar seruan malikat yang
berkumandang di langit dan di bumi untuk memberi berita gembira kepada seluruh
makhluk-makhluk Allah SWT..........
.......Berbahagialah kalian semua wahai seluruh makhluk Allah SWT...Sungguh
Baginda Nabi Muhammad SAW sebentar lagi akan datang ke dunia untuk membawa
keberkahan dan Rahmat dari Allah SWT bagi semesta alam.....
Dan sebagaimana yang disebutkan oleh Syeikh Ahmad bin Zaini Dahlan dalam
kitabnya As-Sirah An-Nabawiyyah juz 1 hal 45 bahwa pada masa dikandungnya
Baginda Nabi Muhammad SAW oleh ibundanya adalah masa keemasan bagi suku
Quraisy saat itu. Sebelumnya mereka dalam masa paceklik dan kesulitan bahan
makanan yang luar biasa. Namun begitu Baginda Nabi Muhammad SAW sudah
berada dalam kandungan ibundanya, seketika kondisi perekonomian berubah
total 180 derajat.
Rakyat Quraisy mengalami kemakmuran dan kemudahan yang menakjubkan. Megamega putih yang berarak-arakan dan menurunkan rintik-rintik air hujan yang
membawa kesuburan, angin sepoi-sepoi basah yang membawa kesejukan, dan
lukisan cahaya kilat yang berkilauan menyinari dan menghiasi angkasa raya. Sehingga
pepohonan dan tanam- tanaman tumbuh subur di mana- mana, sungai-sungai
dipenuhi air yang mengalir, dan hewan- hewan piaraan menjadi gemuk dan deras air
susunya. Maka, semakin lengkaplah kemakmuran, kesejahteraan, dan kebahagiaan
penduduk Makkah saat itu. Bahkan serentak dengan ijin Allah SWT, pada tahun itu,
tidak ada wanita yang hamil anak perempuan, semuanya dianugerahi Allah SWT
hamil anak laki-laki, sebagai perhormatan Allah SWT kepada Baginda Nabi
Muhammad SAW.
25
Dan sebagaimana disebutkan oleh Imam Syihabuddin Ahmad Ibnu Hajar Al-Haitami
di kitabnya An-Ni'matul Kubra 'Alal-'Aalam hal 44 bahwa;
......."Ibunda Rasulullah Muhammad SAW berkata; Sesungguhnya tatkala aku
mengandung putraku tercinta (Rasulullah Muhammad SAW), pada bulan pertama
tepatnya pada Bulan Rajab Al-Asham, suatu malam di saat aku terlelap tidur, tibatiba datang kepadaku seorang laki-laki yang indah wajahnya, semerbak harum
baunya dan diliputi cahaya yang berkemilauan.
Dan dia berkata; "Selamat datang wahai Baginda Nabi Muhammad SAW. Salam
sejahtera Allah SWT senantiasa melimpah kepadamu". Aku lantas bertanya;
"Siapakah engkau wahai tuan". Dia menjawab; "Sesungguhnya aku adalah Nabi
Adam AS bapaknya seluruh umat manusia". Dan dia memberi berita gembira
kepadaku dengan berkata;
Sungguh beruntung Engkau wahai Aminah, berbahagialah, sungguh engkau telah
mengandung Nabi Agung Junjungan seluruh umat manusia......
Pada bulan yang kedua, datang pula seorang laki-laki yang sedemikian rupa dan
berkata; "Selamat datang wahai Baginda Nabi Muhammad SAW wahai Utusan Allah
SWT. Salam sejahtera Allah SWT senantiasa melimpah kepadamu". Aku lantas
bertanya; "Siapakah engkau wahai tuan". Dia menjawab; "Sesungguhnya aku adalah
Nabi Syits AS" Dan dia memberi berita gembira kepadaku dengan berkata;
Sungguh beruntung Engkau wahai Aminah, berbahagialah, sungguh engkau telah
mengandung Nabi Agung yang kelak dianugerahi Allah SWT ilmu ta'wil dan AlHadis...
Sesungguhnya, sebagaimana yang disebutkan dalam Kitab Madarijush-Shu'uud hal
12 bahwa; manakala Sayyidah Aminah sudah genap hamil 2 bulan, ayahanda tercinta
Baginda Nabi Muhammad SAW Sayyiduna Abdullah wafat di Madinah. Seketika para
malaikat berkata kepada Allah SWT; "Ya Allah Tuhan dan Sesembahan kami, Nabi
terkasih-Mu sekarang telah yatim, tidak punya ayah".
26
https://www.facebook.com/notes/forsil-aswaja-nusantara/0348-kajian-kitabnurul-musthofa-jdl-i-bg-v/356904614447935
https://m.facebook.com/groups/221287434676321?view=permalink&id=35607
3484531048&lul&_rdr
27
28
nama "Muhammad". Karena di Kitab Suci Taurat dan Injil Beliau adalah bernama
Ahmad, insan sempurna yang dipuji oleh seluruh penghuni langit dan bumi. Dan di
Kitab Suci Al-Qur'an Beliau bernama Muhammad."
Al-Imam Syihabuddin Ahmad bin Hajar Al-Haitami Asy-Syafi'i di kitabnya An-Ni'matul
Kubraa 'Alal 'Aalam hal. 61 telah menyebutkan ;
Bahwa sesungguhnya pada bulan kesembilan kehamilan Sayyidah Aminah (bulan
Rabi'ul Awwal), saat hari-hari kelahiran Baginda Nabi Muhammad sudah semakin
dekat, Allah SWT semakin melimpahkan berbagai macam anugerahnya kepada
Sayyidah Aminah, mulai malam tanggal satu hingga malam tanggal 12 Bulan Rabi'ul
Awwal malam kelahiran Baginda Rasulullah Muhammad SAW;
* Pada malam tanggal 1 Allah SWT melimpahkan segala kedamaian dan ketentraman
yang luar biasa kepada Sayyidah Aminah, sehingga Beliau merasakan ketenangan
dan kesejukan jiwa yang belum pernah dirasakan sebelumnya.
* Pada malam tanggal 2 datang seruan berita gembira kepadanya bahwa sebentar
lagi dirinya akan mendapati anugerah agung yang luar biasa dari Allah SWT.
* Pada malam tanggal 3 datang seruan memanggil kepadanya..."Wahai Aminah,
sudah dekat saatnya Engkau akan melahirkan Nabi Agung Rasulullah Muhammad
SAW yang senantiasa memuji dan bersyukur kepada Allah SWT".
* Pada malam tanggal 4 Sayyidah Aminah mendengar beraneka ragam tasbih para
malaikat secara nyata dan sangat jelas sekali.
* Pada malam tanggal 5 Sayyidah Aminah mimpi bertemu dengan Nabiyyullah
Ibrahim AS Khalilullah.
* Pada malam tanggal 6 Sayyidah Aminah melihat cahaya Rasulullah SAW memenuhi
segala penjuru alam semesta.
* Pada malam tanggal 7 Sayyidah Aminah melihat para malaikat silih berganti saling
berdatangan mengunjungi kediamannya membawa kabar gembira, sehingga
kebahagiaan dan kedamaiannya semakin memuncak.
* Pada malam tanggal 8 Sayyidah Aminah mendengar seruan memanggil dimanamana, suara tersebut sangat jelas mengumandangkan...."Berbaha gialah wahai
seluruh penghuni alam semesta, telah dekat saat kelahiran Nabi Agung Kekasih Allah
SWT Pencipta alam semesta.."
* Pada malam tanggal 9 Allah SWT semakin mengucurkan limpahan Belas Kasih
Sayangnya kepada Sayyidah Aminah, sehingga tidak ada sedikitpun rasa sedih, susah
atau sakit dalam diri dan jiwa Sayyidah Aminah.
* Pada malam tanggal 10 Sayyidah Aminah melihat tanah Khoif dan Mina ikut
bergembira ria menyambut kelahiran Baginda Nabi Muhammad SAW.
* Pada malam tanggal 11 Sayyidah Aminah melihat seluruh penghuni langit dan bumi
ikut bersuka cita menyongsong kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW.
30
Maka, pada malam 12 Bulan Rabi'ul Awwal, langit dalam keadaan cerah tanpa ada
mendung sedikitpun, saat itu Sayyid Abdul Muthalib sedang bermunajat kepada
Allah SWT di sekitar Ka'bah, dan Sayyidah Aminah sendirian di rumah, tanpa ada
seorangpun yang menemaninya, tiba-tiba Beliau Sayyidah Aminah melihat tiang
rumahnya terbelah, dan perlahanan-lahan muncul empat wanita yang sangat anggun
nan cantik jelita dan diliputi cahaya yang memancar berkemilauan serta semerbak
harum wewangian memenuhi seluruh ruangan. Tiba-tiba wanita pertama datang dan
berkata kepada Sayyidah Aminah;
........."Sungguh, berbahagialah engkau wahai Aminah. Tidak ada di dunia ini wanita
yang mendapati kemuliaan dan keberuntungan seperti engkau. Sebentar lagi engkau
akan melahirkan Nabi Agung junjungan alam semesta Baginda Nabi Muhammad
SAW. Kenalilah olehmu sesungguhnya aku ini adalah Hawwa' Ibunda seluruh umat
manusia. Aku diperintahkan Allah SWT untuk menemanimu....
Kemudian Ibu Hawwa' duduk di samping kanan Sayyidah Aminah. Dan mendekat lagi
wanita yang kedua kepada Sayyidah Aminah untuk menyampaikan kabar gembira
kepadanya;
........."Sungguh, berbahagialah engkau wahai Aminah. Tidak ada di dunia ini wanita
yang mendapati kemuliaan dan keberuntungan seperti engkau. Sebentar lagi engkau
akan melahirkan Baginda Nabi Muhammad SAW, seorang Nabi Agung yang
dianugerahi Allah SWT kesucian yang sempurna pada diri dan kepribadiannya. Nabi
Agung yang ilmunya sebagai sumber seluruh ilmunya para Nabi dan para kekasihnya
Allah SWT. Nabi Agung yang cahayanya meliputi seluruh alam. Dan ketahuilah
olehmu wahai Aminah, sesungguhnya aku ini adalah Sarah istri Nabiyyullah Ibrahim
As, aku diperintahkan Allah SWT untuk menemanimu."
Kemudian Sayyidah Sarah duduk di sebelah kiri Sayyidah Aminah. Maka, wanita
ketigapun kemudian mendekat dan menyampaikan berita gembira kepadanya;
........."Sungguh, berbahagialah engkau wahai Aminah. Tidak ada di dunia ini wanita
yang mendapati kemuliaan dan keberuntungan seperti engkau. Sebentar lagi engkau
akan melahirkan Nabi Agung Baginda Nabi Muhammad SAW Kekasih Allah SWT yang
paling agung, dan insan sempurna yang paling utama mendapati pujian dari Allah
SWT dan dari seluruh makhuk-Nya. Perlu engkau ketahui sesungguhnya aku adalah
Asiyah binti Muzahim yang diperintahkan Allah SWT untuk menemanimu".
Kemudian sayyidah Asiyah binti Muzahim tersebut duduk di belakang Sayyidah
Aminah. Sejenak Sayyidah Aminah semakin kagum, karena wanita yang ke empat
adalah lebih anggun berwibawa dan memiliki kecantikan luar biasa. Kemudian
mendekat kepada Sayyidah Aminah untuk menyampaikan kabar gembira;
........."Sungguh, berbahagialah engkau wahai Aminah. Tidak ada di dunia ini wanita
yang mendapati kemuliaan dan keberuntungan seperti engkau. Sebentar lagi engkau
akan melahirkan Nabi Agung Baginda Nabi Muhammad SAW yang dianugerahi Allah
31
SWT berbagai macam mukjizat yang sangat agung dan sangat luar biasa, Beliaulah
junjungan seluruh penghuni langit dan bumi, hanya untuk Beliau semata segala
bentuk Sholawat (Rahmat Ta'dhim) Allah SWT dan Salam Sejahtera-Nya yang
sempurna. Ketahuilah olehmu wahai Aminah, sesungguhnya aku adalah Maryam
Ibunda Nabiyyullah Isa AS. Kami semua ditugaskan Allah SWT untuk menemanimu
demi menyambut kehadiran Baginda Rasulullah Muhammad SAW.
Kemudian Sayyidah Maryam Ibunda Nabiyyullah Isa AS duduk mendekatkan diri di
depan Sayyidah Aminah.
Maka, keempat wanita suci mulia nan agung di sisi Allah SWT tersebut kemudian
merapat dan mengelilingi diri Ibunda Rasulullah Muhammad SAW Sayyidah Aminah
Binti Wahab, sehingga Ibunda Rasulullah SAW semakin memuncak rasa kedamaian
dan kebahagiaan dalam jiwanya. Kebahagiaan dan keindahan yang dialami oleh
Ibunda Rasulullah SAW saat itu, tidak bisa terlukiskan dengan kata-kata.
Dan peristiwa demi peristiwa yang sangat agung, semakin Allah SWT limpahkan demi
penghormatan besar kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW.
Keajaiban berikutnya adalah Sayyidah Aminah melihat sekelompok demi sekelompok
manusia bercahaya saling berdatangan silih berganti memasuki ruangan Sayyidah
Aminah dan mereka memanjatkan puja puji dan tasbih kepada Allah SWT dengan
berbagai macam bahasa yang berbeda-beda.
Detik berikutnya adalah Sayyidah Aminah melihat atap rumahnya terbuka dan
terlihat oleh Beliau berbagai macam bintang-bintang di angkasa raya yang sangat
indah berkilauan yang saling berterbangan di langit ke segenap penjuru angkasa yang
sangat cerah dipenuhi cahaya.
Maka, detik berikutnya adalah Allah SWT perintahkan kepada Malaikat Ridlwan
penjaga sorga agar mengomando semua bidadari sorga supaya berdandan rapi
cantik jelita dan memakai segala macam bentuk perhiasan kain sutera dengan
bermahkotakan emas, intan permata yang gemerlapan dan menebarkan wewangian
sorga yang harum semerbak ke segala arah demi menyambut kedatangan Baginda
Nabi Muhammad SAW.
Selanjutnya, Allah SWT limpahkan mandat khusus kepada Malaikat Jibril AS untuk
mengemban tugas agung dalam momen yang paling agung dan bersejarah bagi
seluruh makhluk Allah SWT, Firman Allah SWT kepadanya;
Yang artinya kurang lebih;
"Hai Jibril, serukanlah kepada seluruh arwah suci para Nabi, para Rasul dan para Wali
agar berkumpul berbaris rapi menyambut kedatangan Nabi Agung Muhammad SAW.
32
Hai Jibril, bentangkanlah hamparan kemuliaan dan keagungan derajat Al-Qurb dan
Al-Wishal kepada Nabi Agung Muhammad SAW yang memiliki Nur dan Maqam luhur
di Sisi-Ku. Hai Jibril, perintahkanlah kepada Malik agar menutup semua pintu neraka.
Hai Jibril, perintahkanlah kepada Ridlwan agar membuka seluruh pintu sorga. Hai
Jibril, pakailah olehmu Hullah Ar-Ridlwan (pakaian khusus yang diliputi Keridloan-Ku)
demi menyambut Kekasih-Ku Nabi Agung Muhammad SAW. Hai Jibril, turunlah ke
bumi dengan membawa seluruh pasukan malaikat, para Malaikat Muqarrabin, para
Malaikat Karubiyyin, para Malaikat yang selalu mengelilingi 'Arasy, suruh mereka
semua turun ke bumi dan berbaris rapi demi memuliakan dan mengagungkan
kedatangan Kekasih-Ku Nabi Agung Muhammad SAW. Hai Jibril, kumandangkanlah
seruan di seluruh penjuru langit hingga lapis ke tujuh dan di segenap penjuru bumi
hingga lapisan paling dalam, beritakan kepada seluruh makhluk-Ku bahwa
sesungguhnya...Sekarang telah tiba saatnya kedatangan Nabi akhir zaman, Nabi
Agung kekasih Allah SWT, Baginda Nabi Muhammad SAW.............
https://m.facebook.com/groups/221287434676321?view=permalink&id=35662
8917808838
https://m.facebook.com/photo.php?fbid=456832484442260&id=10000346538
2298
33
35
Baginda Nabi Muhammad SAW adalah makhluk yang paling dicintai-Nya, makhluk
yang paling agung dan mulia derajatnya di sisi-Nya.
Dan riwayat-riwayat semua yang tersebutkan di atas, bukan sekedar cerita belaka,
namun telah kami nukil data-datanya dari kitab-kitab para ulama ahlussunnah
waljama'ah yang sangat akurat dan otentik. Diantaranya adalah Kitab Al-Hawi Lil
Fatawi yang dikarang oleh Al- Imam Asy-Syaikh Jalaluddin Abdur Rahman As-Suyuthi
yang telah mengarang tidak kurang dari 600 kitab yang dijadikan marja' (pedoman)
bagi para ulama ahlussunnah waljama'ah dalam penetapan hukum-hukum syariat
Islam. Bahkan para ulama ahlussunnah waljama'ah telah sepakat menjuluki Beliau
dengan gelar 'Jalaaluddiin' yakni sebagai pilar keagungan agama Islam.
Bukan hanya dari kitab Beliau saja kami menukil, namun juga dari kitab-kitab para
ulama ahlussunnah waljama'ah lainnya yang juga telah disepakati dan dijadikan
sebagai sumber pedoman oleh para ulama. Diantaranya adalah Kitab Dalailun
Nubuwwah Lil Imam Al-Baihaqi, Kitab Dalailun Nubuwwah Lil Imam Abu Na'im AlAshfahaniy, Kitab An-Ni'matul Kubra 'Alal 'Aalam Lil Imam Syihabuddin Ahmad Ibnu
Hajar Al-Haitami, Kitab Sabiilul Iddikar Lil Imam Quthbul Ghouts Wad-Da'wah WalIrsyad Al-Habib Abdullah bin 'Alawi Al-Haddad, Kitab Al-Ghurar Lil Imam Al-Habib
Muhammad bin Ali bin Alawiy Khird Ba Alawiy Al- Husainiy, Kitab Asy-Syifa' Lil Imam
Al-Qadli 'Iyadl Abul Faidl Al- Yahshabiy, Kitab As-Siirah An- Nabawiyyah Lil Imam AsSayyid Asy-Syaikh Ahmad bin Zaini Dahlan Al-Hasaniy, Kitab Hujjatullah 'Alal 'Aalamin
Lis Syaikh Yusuf bin Ismail An- Nabhaniy...dan kitab-kitab lainya yang mu'tamad dan
mu'tabar (diakui dan dijadikan pedoman oleh para ulama).
Bagi para Ulama sholihin Ahlussunnah Waljama'ah telah sepakat untuk berdiri pada
saat bacaan Maulid Nabi Muhammad SAW telah tiba pada Mahallul Qiyam (detikdetik kelahiran Baginda Nabi Muhammad SAW). Mereka serentak berdiri demi
mengikuti jejak para Malaikat, jejak arwah para Nabi dan jejak arwah para Wali
untuk ta'dhim (mengagungkan) dan memuncakkan rasa cinta yang agung kepada
Baginda Nabi Muhammad SAW. Mereka luapkan rasa syukur yang memuncak ke
hadlirat Allah SWT atas nikmat/anugerah paling agung yang telah Allah SWT
limpahkan dengan mengutus Kekasih-Nya sebagai Rahmat (Belas Kasih Sayang-Nya)
untuk seluruh alam semesta. Mereka panjatkan puji- pujian yang agung kepada
Baginda Rasulullah Muhammad SAW dengan bahasa sastra yang indah dan suara
merdu yang dipenuhi dengan rasa rindu dan cinta yang tulus mulia kepada Baginda
Rasulullah Muhammad SAW.
Maka, sungguh sangat mulia sekali bagi kita sebagai umat yang sangat dicintainya
untuk mengikuti jejak para ulama sholihin dengan serentak berdiri pada saat
Mahallul Qiyam demi menyambut kedatangan Kekasih Allah SWT yang sangat mulia,
Junjungan kita Baginda Nabi Besar Muhammad SAW. Sebagai wujud ta'dhim dan
kecintaan yang sangat tulus dari kita kepada Beliau Baginda Rasulullah Muhammad
36
SAW. Bukankah Beliau adalah Nabi kita yang sangat kita cintai...? Bukankah Beliau
adalah yang kelak akan memberi pertolongan kepada kita sehingga selamat dari
siksaan Allah SWT yang sangat pedih..? Bukankah Beliau adalah yang akan memberi
syafaat kepada kita sehingga kita bisa memperoleh keridloan Allah SWT yang agung
dan masuk ke dalam sorga-Nya yang dipenuhi dengan segala kenikmatan, keindahan
dan kebahagiaan yang kekal abadi selama-lamanya....? Karena Beliau Rasulullah
Muhammad SAW adalah Kekasih Allah SWT yang mana Allah SWT telah berjanji
untuk tidak menolak segala permintaan Beliau dan akan mengabulkan segala
permohonannya. Dan janji ini telah ditetapkan Allah SWT dalam Kitab Suci Al-Qur'an,
Surat Adh- Dhuha ayat 5 ;
5 ) )
Yang artinya kurang lebih;
"Dan (sesungguhny) kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu (Nabi
Muhammad SAW), lalu (hati) kamu menjadi puas".
(Q.S. Adl-Dluha 5)
https://www.facebook.com/notes/forsil-aswaja-nusantara/0350-kajian-kitabnurul-musthofa-jld-i-bg-vii/356905477781182
https://m.facebook.com/photo.php?fbid=457133381078837&id=10000346538
2298
37
Yang artinya kurang lebih;
"(Berbahagialah engkau wahai Nabi Muhammad SAW, Demi permohonan engkau
kepada-Ku), Sesungguhnya Aku (Allah SWT) sendiri yang akan senantiasa mencukupi
umatmu pada saat mereka masih hidup di dunia, dan pada saat mereka meninggal
dunia, dan pada saat mereka di alam barzakh, dan pada saat mereka dibangkitkan di
padang mahsyar.."
Dan juga telah disebutkan oleh Al-Imam Al-Habib Muhammad bin Ali bin Alawiy
Khird Ba Alawiy Al- Husainiy dalam kitabnya Al- Ghurar hal 473 bahwa ;
473
Yang artinya kurang lebih;
"Baginda Rasulullah Muhammad SAW bersabda; Bahwa sesungguhnya orang yang
sungguh-sungguh mencintaiku dan keluargaku dengan tulus, akan mendapati
limpahan Belas Kasih Sayang Allah SWT pada tujuh tempat yang situasi dan
kondisinya penuh dengan segala petaka yang dahsyat menakutkan, yaitu pada saat
menjelang ajal, pada saat di alam barzakh, pada saat bangkit dari kubur, pada saat
pembagian kitab catatan amal, pada saat hisab (pertanggung jawaban amal
perbuatan), pada saat mizan (ditimbangnya segala amal perbuatan), dan pada saat
shirat (melewati titian/ jembatan) di atas neraka menuju sorga".
Semua keutamaan ini, semata- mata adalah berkat permohonan Baginda Nabi
Muhammad SAW untuk umatnya yang benar-benar tulus mencintainya dan juga
cinta kepada ahli bait dan shahabatnya. Dan begitu pula disebutkan dalam kitab dan
halaman yang sama;
Yang artinya kurang lebih;
"(Baginda Rasulullah Muhammad SAW bersabda; (Sesungguhnya kelak pada hari
kiamat), ahli bait (keluarga)ku dan umatku yang tulus mencintai mereka akan selalu
berdampingan menuju telagaku bagaikan kedua jari ini (jari telunjuk dan tengah)".
Begitu pula yang telah disebutkan oleh Al-Imam Al- Hafidh Abul Fadll 'Iyadl bin Musa
Al-Yahshabiy dalam kitabnya Asy- Syifaa Bi Ta'riifi Huquuqil Mushthafa hal 157 ;
150
Yang artinya kurang lebih;
39
"Shahabat Anas bin Malik Radliyallahu 'Anhu berkata; Bahwa sesungguhnya ada
seorang sahabat yang datang kepada Rasulullah SAW dan bertanya; "Ya Rasulullah,
kapankah kiamat akan tiba?".Baginda Nabi SAW balik bertanya; "Apa yang telah
kamu persiapkan untuk menghadapi hari kiamat?".Shahabat tersebut berkata lagi;
"Ya Rasulullah, aku tidak (mengandalkan) dengan banyaknya sholatku, banyaknya
puasaku, banyaknya shodaqahku, namun (yang aku andalkan adalah) aku sungguhsungguh mencintai Allah SWT dan Rasul- Nya". Maka Baginda Rasulullah SAW lantas
menjawab; "(Ketahuilah olehmu wahai shahabat), sesungguhnya kamu kelak akan
senantiasa bersama orang yang benar-benar kamu cintai".
Dan disebutkan pula dalam kitab tersebut di atas (Asy-Syifa) hal. 176
-
69 -
Yang artinya kurang lebih;
"Bahwa sesungguhnya telah datang seorang shahabat kepada Baginda Rasulullah
Muhammad SAW dan berkata; "Ya Rasulullah, sesungguhnya engkau lebih aku cintai
dari segala-galanya. Di manapun aku berada, aku senantiasa rindu kepadamu dan
ingin bertemu denganmu Ya Rasulullah. Namun setelah engkau wafat (kelak) dan aku
juga meninggal dunia, sementara engkau telah berada di puncak sorga Firdaus yang
tinggi bersama para Nabi, sedangkan aku, walaupun masuk sorga, apakah aku masih
bisa menjumpaimu Ya Rasulullah..?...Maka turunlah Firman Allah SWT......... Surat
An- Nisaa' ayat 69.
69 -
Yang artinya kurang lebih;
.........."Dan barang siapa yang menta'ati Allah SWT dan Rasul- Nya, mereka itu akan
bersama- sama dengan orang-orang yang dianugerahi ni'mat oleh Allah SWT, yaitu,
Nabi-nabi, para shiddiqin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang yang
sholeh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.."(Q.S. An- Nisa' 69).
Demikianlah anugerah-anugerah agung yang dilimpahkan Allah SWT kepada umat
Islam yang benar-benar cinta kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Namun,
sebagaimana yang disebutkan oleh Imam Qodli 'Iyadl dalam kitabnya Asy-Syifa
hal 158 Bahwa orang yang benar- benar tulus mencintai Baginda Rasulullah
Muhammad SAW, syaratnya harus mengikuti jejaknya, meneladani prilakunya,
menghidupkan sunah ajaran dan syiarnya, mencintai ahli baitnya dan menghormati
seluruh shahabatnya. Semoga kita semua termasuk orang yang benar- benar cinta
sejati dengan tulus kepada Baginda Nabi Muhammad SAW beserta seluruh ahli bait
dan shahabatnya serta bisa meneladani prilaku dan jejak- jejak mereka...
40
........Ya Allah Tuhan kami, anugerahilah kami semua untuk bisa mencintai dengan
sesungguh-sungguhnya kepada Junjungan kami Baginda Nabi Besar Muhammad
SAW, dan kepada seluruh ahli baitnya yang suci nan mulia, dan kepada seluruh
sahabatnya. Ya Allah, anugerahilah kami kelak pada hari kiamat berada di bawah
naungan bendera Junjungan kami Baginda Nabi Muhammad SAW, dan masukkanlah
kami ke sorga-Mu beserta rombongan para Nabi, para shiddiqin, para syuhada' dan
shalihin. Karena, merekalah teman-teman sejati yang sesungguhnya. Ya
Allah...Limpahkanlah Sholawat dan Salam-Mu kepada Junjungan kami Baginda Nabi
Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan shahabatnya. Ya Allah... Sungguh
segala puji hanya bagi- Mu semata Ya Allah Tuhan alam semesta....."
https://m.facebook.com/groups/221287434676321?view=permalink&id=35690
7881114275
https://m.facebook.com/photo.php?fbid=457196794405829&id=10000346538
2298
41
Kasih Sayang) Allah SWT kepada mereka sehingga kelak menjadi anak-anak yang
sholeh yang taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya serta berbakti kepada kedua
orangtuanya.
Dan bagi ibu-ibu rumah tangga hendaklah senantiasa mempelajari sirah/ sejarah
Baginda Nabi Muhammad SAW serta sirah/sejarah istri-istrinya dan putri-putrinya
Baginda Rasulullah Muhammad SAW yang sangat suci mulia, dan mengajarkan
semua itu kepada putri-putrinya sehingga benar- benar mengenal Baginda Nabi
Muhammad SAW beserta keluarganya dan mencintainya sampai dijadikan idolanya
serta ketagihan untuk selalu bersholawat kepada Beliau Baginda Nabi Muhammad
SAW. Karena sesungguhnya orang yang bersholawat satu kali saja kepada Baginda
Nabi Muhammad SAW, maka Allah SWT akan melimpahkan sepuluh Rahmat- Nya
kepada orang tersebut.
Dan jika Rahmat Allah SWT terus menerus melimpah, maka bisa dipastikan bahwa si
anak gadis tersebut akan mendapati taufiq dan hidayah dari Allah SWT sehingga
tumbuh menjadi 'mar'ah sholihah' (wanita sholihah) yang senantiasa taat kepada
Allah SWT dan Rasul-Nya, patuh pada orang tuanya dan selalu berbakti kepada
suaminya.
Oleh sebab itulah, setelah kita mengetahui keutaman-keutaman Baginda Nabi
Muhammad SAW di Sisi Allah SWT, maka demi untuk mengungkapkan ketulusan
cinta kita yang sesungguhnya kepada Baginda Nabi Muhamnmad SAW, serta
kebanggaan kita sebagai umat yang dikasihinya, dan sebagai wujud rasa syukur kita
kepada Allah SWT atas anugerahnya yang paling agung ini., maka kita panggil
saudara- saudara muslim kita untuk berkumpul di suatu majlis suci nan terhormat
yang disitu dibacakan maulid agung Baginda Rasulullah Muhammad SAW. Kita
bacakan sirah/sejarah perjalanan kehidupannya yang indah laksana mutiara yang
tiada duanya. Kita lantunkan qashidah- qashidah dan puji-pujian yang mulia
untuknya dengan hati dan jiwa yang meluap penuh dengan kegembiraan dan rindu
yang mendalam kepadanya. Kita lepaskan segala pikiran duniawi. Yang ada saat itu
adalah kita maksimalkan hati dan pikiran kita penuh dengan pengagungan dan
kerinduan yang memuncak kepada Junjungan kita Baginda Nabi Muhammad SAW
dengan suasana yang penuh khidmat, ta'dhim, berpakaian sopan nan rapi serta
memakai minyak wangi, bukhur atau wangi- wangian yang semerbak harum baunya,
sehingga kita benar- benar bisa hudlur merasakan bahwa kita benar-benar telah
bersimpuh dan menghadap di depannya.
Dan Alhamdulillah, para habaib dan ulama kita telah menghadiahkan kepada kita
rangkuman karangan mereka berupa kitab-kitab maulid yang sangat indah dan agung
sekali yang didalamnya tercantum berbagai macam kemuliaan dan keagungan
Baginda Nabi Muhammad SAW di Sisi Allah SWT yang disertai dengan data-data dari
43
Ayat-ayat Kitab Suci Al-Qur'an dan hadis-hadis Baginda Rasulullah Muhammad SAW.
Diantaranya adalah:
Maulid Syaraful Anam,
Maulid Diba' Lil-Imam Abdur Rahman Ad-Diba'i,
Maulid Simtud Duror Lil-Habib Al-'Arif Billah Ali bin Muhammad AlHabsyi
Maulid Adl- Dliyaa'ul Laami' Lil-Habib Ad'Da'i Ilallah Umar bin Hafidz,
dan kitab- kitab maulid lainnya.
Yang mana apabila kita baca salah satu saja dari kitab-kitab maulid tersebut,
insyaAllah kita akan mendapati keberkahan dan limpahan Rahmat Belas Kasih Sayang
Allah SWT berkat Junjungan kita Baginda Nabi Muhammad SAW.
Sesungguhnya para auliya' dan ulama sholihin telah menganjurkan kepada kita agar
melestarikan bacaan Kitab Maulid tersebut pada acara-acara pengantin (saat akan
dilaksanakan akad nikah), pada acara khitan, pada saat mau perpindahan rumah, dan
pada acara 'Walimatut Tasmiyah' yakni memberi nama pada seorang bayi yang telah
lahir, agar acara tersebut dilimpahi keberkahan oleh Allah SWT.
Dan seyogyanya pula kita jangan tergesa-gesa untuk berprasangka buruk kepada
saudara-saudara kita kaum muslimin yang tidak menghadiri acara maulid Nabi
Muhammad SAW, justru hendaknya kita berprasangka baik kepada mereka. Mungkin
mereka ada kesibukan lain yang menghalangi untuk menghadirinya, atau ada
kemungkinan mereka belum mengetahui keutamaannya. Maka di sinilah tugas kita
untuk memberitahu tentang keutamaannya agar mereka bisa mendapati apa yang
kita dapati dari keutamaan-keutamaan maulid tersebut.
Kecuali bagi orang-orang yang terang-terangan ingkar dengan acara maulid Nabi
Muhammad SAW, maka hal itu sangat berbahaya sekali baginya, dikhawatirkan dia
tidak mendapatkan Rahmat dari Allah SWT. Karena Rahmat Allah SWT semua di alam
semesta, datangnya adalah semata-mata melalui Baginda Nabi Muhammad SAW
sebagaimana Firman Allah SWT;
) 107 (
Yang artinya kurang lebih
"Sesungguhnya, tidaklah Kami (Allah SWT) mengutusmu (wahai Nabi Muhammad
SAW) melainkan untuk (menjadi) Rahmat (Belas Kasih Sayang) bagi alam semesta"
(Q.S. Al-Anbiya' 107 )
Dan bagi para panitia yang bertugas mulia untuk menyelenggarakan acara Maulid
Nabi Muhammad SAW, maka demi untuk membahagiakan Baginda Rasulullah
Muhammad SAW, sungguh sangat mulia sekali apabila mereka menyediakan juga
tempat yang khusus bagi kaum wanita, sehingga mereka (para wanita) tidak
berkumpul/berdesakan dengan laki-laki serta tidak dipandang oleh laki-laki yang
44
bukan muhrimnya. Karena hal ini (kumpulnya laki-laki dan wanita yang bukan
muhrimnya) adalah sangat mengecewakan Baginda Rasulullah Muhammad SAW.
Dan hendaknya pula panitia tersebut tidak menerima sumbangan selain yang jelasjelas diberikan dengan sukarela. Karena sumbangan yang diberikan dengan ikhlas
maka akan menjadi barokah dan obat. Sebaliknya jika sumbangan tersebut
datangnya dari orang yang terpaksa maka akan menjadi racun dan penyakit, apalagi
kalau sumbangan tersebut dari uang haram.
Sementara bagi para kaum wanita yang berhalangan hadir, juga bisa ikut andil dan
ambil bagian dalam acara maulid tersebut, dengan membikin berbagai macam
makanan, kue- kue dan minuman yang sekedarnya (tidak berlebihan/memaksakan di
luar batas kemampuannya), dan diniati untuk menjamu kepada tamu-tamunya
Rasulullah SAW. Karena mereka tidak hadir pada perayaan maulid, kecuali demi
untuk mengagungkan dan cinta kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW.
Dan bagi panitia yang betul-betul mencintai Baginda Nabi Muhammad SAW dengan
setulus- tulusnya, hendaknya menyempurnakan acara tersebut dengan memanggil
seorang alim yang sholih agar memberikan penjelasan khusus tentang keagungan
dan kemuliaan Rasulullah Muhammad SAW, sehingga mauidloh-mauidlohnya bisa
benar-benar bermanfaat bagi umat, khususnya pada generasi muda Islam agar
mereka bisa benar-benar mengenal dengan sesungguhnya kepada keagungan pribadi
Rasulullah Muhammad SAW, sampai kepribadian Baginda Rasululllah Muhammad
SAW melekat di hati mereka dan mereka hanya mengidolakan Baginda Rasululllah
Muhammad SAW dalam kehidupannya, sampai tergerak hatinya untuk bersemangat
dan tulus meneladani serta mengikuti prilaku Baginda Rasulullah Muhammad SAW
dalam menuju kepada keridloan Allah SWT.
Maka, apabila hal itu tidak dilakukan oleh Da'i (penceramah) tersebut, apalagi kalau
pidatonya dipenuhi dengan senda gurau yang bisa menghilangkan kharisma
keagungan maulid Nabi Besar Muhammad SAW, sungguh hal itu akan
mengecewakan baginda Nabi Muhammad SAW dan para hadirin (tamu-tamu
Rasulullah maSAW), yang jauh- jauh hadir semata-mata hanya ingin mengenal
sirah/sejarah Baginda Nabi Muhammad SAW.
Maka mereka semua, baik panitia yang bekerja keras untuk menyukseskan acara
maulid, atau para donator yang memberi infaq dengan ikhlas sukarela, ataupun yang
datang meninggalkan segala urusan duniawinya, ataupun para panitia dan ibu-ibu/
wanita yang membuat makanan/minuman di dalam rumahnya untuk menjamu
tamu-tamu Rasulullah Muhammad SAW, semuanya tanpa terkecuali akan mendapati
segala keistimewaan- keistimewaan dan keberkahan- keberkahan Maulid Agung
Baginda Nabi Muhammad SAW. Sabda Baginda Nabi Muhammad SAW;
Yang artinya kurang lebih;
45
46
keluarganya yang suci nan mulia dan seluruh shahabatnya yang sangat jujur dan setia
sebanyak anugerah yang Engkau limpahkan kepada semua makhluk-makhluk-Mu".
----
https://www.facebook.com/notes/forsil-aswaja-nusantara/0353kajian-kitabnurul-musthofa-jld-i-bg-viiii-tamat/356964727775257
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=456833471108828&substory_in
dex=3&id=100003465382298
49
50
Apalagi yang kita bicarakan ini adalah kekasihnya Allah SWT yang menjadi
junjungan bagi seluruh penghuni alam semesta, pasti akan mengucur lebih deras
limpahan rahmat Allah SWT kepada kita. Sehingga dengannya bisa mendapati
ampunan atas segala dosa-dosa yang telah kita lakukan, dan juga semoga
denganya bisa mendapati taufiq dan hidayah untuk melakukan amal ibadah yang
diridloi oleh Allah SWT, sehingga meninggal dunia dalam keadaan husnul
khotimah, serta masuk sorga Allah SWT yang dipenuhi dengan segala kenikmatan
dan keindahan yang kekal abadi selama-lamanya. Aamiin.
Dan sebagaimana yang telah kami sebutkan di atas, bahwa kami ingin
meneruskan rangkuman sebagian dari sejarah dan keutamaan Baginda Nabi Besar
Muhammad SAW yang kami awali dari lahirnya Beliau SAW, sampai menjadi Rasul
Utusan Allah SWT.
Bahwa sesungguhnya Baginda Nabi Muhammad SAW dilahirkan di kota yang
paling mulia di Sisi Allah SWT di muka bumi ini. Yaitu kota Makkah AlMukarromah, sebagaimana disebutkan dalam kitab Zaadul Ma'aad Lil Imam Ibnu
Qayyim Al-Jauziy juz 1 hlm 47;
( )
Yang artinya kurang lebih:
"Sesungguhnya Allah SWT telah memilihkan untuk kekasih-Nya tempat lahir yang
paling baik dan paling mulia yaitu kota Makkah Al-Mukarromah".
Dan dalam kitab 'Umdatul Qori Syarakh Shahih Bukhari juz 7 hlm 257 Baginda
Nabi Muhammad SAW bersabda:
( )
Yang artinya kurang lebih:
"Demi Allah sesungguhnya engkau (Makkah) adalah bumi yang paling mulia dan
paling dicintai Allah SWT. Kalau bukan karena aku diperintah untuk keluar darimu
(hijrah ke Madinah), tentu aku tidak akan keluar darimu".
Dan perlu diketahui bahwa sesungguhnya masjid yang pertama kali dibangun di
muka bumi ini adalah Masjidil Haraam sebagaimana Firman Allah SWT:
( )
Yang artinya kurang lebih:
"Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah)
manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekkah) yang diberkahi dan menjadi
petunjuk bagi semua manusia " (Q.S.Aali Imraan 96)
53
Dan mengenai tanggal lahirnya Beliau Baginda Nabi Besar Muhammad SAW,
sebagaimana disebutkan di kitab Madaarijus Shu'uud Lil Imam Nawawi AlBantaniy hlm 12 bahwa menurut pendapat yang unggul di kalangan ulama ahlus
sunnah waljama'ah, sesungguhnya Beliau SAW lahir pada saat menjelang fajar
hari Senin tanggal 12 Rabi'ul Awwal tahun Gajah.
https://www.facebook.com/no tes/forsil-aswaja-nusantara/0393 kajian-kitab-nurul-musthofa-jld-ii-bgi/359499194188477
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=457721764353332&substory_inde
x=0&id=100003465382298
54
Begitu pula ketika Baginda SAW dalam asuhan Sy. Halimah RA, tidak ada
seorangpun yang melihat auratnya. Karena setiap hari muncul cahaya dari langit,
sebagaimana yang disaksikan sendiri oleh Sy. Halimah RA, beliau berkata:
"Bahwa sesungguhnya setiap hari muncul cahaya dari langit kepada Beliau SAW
dan tidak lama kemudian menghilang."
Bahkan sesunguhnya istri-istri Beliau SAW pun tidak pernah melihat aurot Beliau
SAW sebagaimana yang diriwayatkan dalam kitab Subulul-Huda War- Rosyad juz 9
hlm 72 :
: - -
.
"Sayidatuna 'Aisyah RA berkata, " Sesungguhnya aku tidak pernah melihat aurot
Baginda Rasulullah SAW, dan Beliaupun tidak pernah melihat aurotku "
Intinya, mustahil bagi siapapun untuk bisa melihat aurot Baginda Rasulullah SAW,
sebagaimana yang diriwayatkan dalam kitab Khoshoishul-Kubro juz 2 hlm 411 :
"Dari Sayidina Ali RA : Baginda Rasulullah SAW bersabda, " Sesungguhnya tidak
ada seorangpun yang bisa melihat aurotku kecuali sebelumnya ia akan menjadi
buta "
Dan sesungguhnya haikal (fisik/jasad) Beliau Baginda Nabi Besar Muhammad SAW
adalah terisi cahaya yang sangat agung dalam jiwanya, serta memancar ke
seluruh tubuhnya, sehingga menjadikan Beliau SAW sebagai insan paling
sempurna yang sangat anggun berwibawa dan sangat luar biasa keindahan dan
ketampanannya. Bukan artinya Beliau seperti lampu, sebagaimana hal itu
dijelaskan di kitab Al-Insan Al-Kaamil Lil-Imam Al-Muhaddits As-Sayyid
Muhammad bin Alawiy al-Malikiy hlm 22:
" "
( )
Yang artinya kurang lebih:
"Sesungguhnya mengartikan bahwa Baginda Nabi Muhammad SAW sebagai Nur
yang jasadnya selalu mengeluarkan sinar adalah suatu pemahaman yang salah.
Karena hal itu adalah menyamakan Baginda Nabi Muhammad SAW seperti lampu
listrik yang menyala. Padahal hakikatnya Beliau SAW sesungguhnya lebih agung,
lebih mulia, lebih luhur dan lebih utama dari hal itu. Maka yang benar adalah
56
bahwa Beliau Baginda Nabi Besar Muhammad SAW dalam dirinya tersimpan
nur/cahaya agung yang terkadang keluar bersinar pada saat-saat tertentu".
Dan juga disebutkan dalam kitab tersebut hlm 19, Al-Imam Al- Muhaddis AsSayyid Muhammad bin 'Alawiy Al-Malikiy berkata :
Yang artinya kurang lebih:
"Sesungguhnya telah ditetapkan dalam riwayat hadis bahwa Baginda Nabi Besar
Muhammad SAW telah dianugerahi Allah SWT ketampanan wajah yang paling
sempurna. Namun ketampanan Beliau diliputi dua hal yang agung, yaitu;
1 . kewibawaan yang sangat agung 2. cahaya yang bersinar kemilauan.
Itulah sebabnya tidak menjadikan fitnah yang mencelakakan bagi orang yang
melihatnya. Berbeda dengan Nabi Yusuf AS yang dianugerahi Allah SWT separo
dari ketampanan Baginda Nabi SAW (Yang tidak diliputi haibah/kewibawaan
sebagaimana Baginda Nabi SAW), sehingga menjadikan para wanita yang
melihatnya terpikat sampai mereka tak terasa mengiris-iris tangannya dengan
pisau dan berkata; "Maha Suci Allah, sungguh ini bukanlah manusia biasa, tetapi
Malaikat yang sangat agung".
Dan telah diriwayatkan oleh Ibunda Baginda Rasulullah SAW Sayyidah Aminah RA
sebagaimana yang disebutkan di kitab As-sirah An-Nabawiyyah juz 3
hlm 222 bahwa sesungguhnya setelah Sayyidatuna Aminah RA melahirkan
Baginda Rasulullah SAW, beliau melihat Baginda Rasulullah SAW laksana bulan
purnama dan tercium olehnya keharuman yang sangat luar biasa keluar dari
tubuhnya.
Dan sebagaimana pula dijelaskan di kitab tersebut pada halaman yang sama,
bahwa Imam Ahmad bin Hanbal Rahimahullah meriwayatkan hadis dari Shahabat
Anas bin Malik Radliyallahu Anhu berkata;
"Sungguh aku belum pernah mencium bau minyak misik dan ambar yang lebih
harum dari bau harum yang keluar dari tubuh Baginda Rasulullah SAW".
Begitu pula diriwayatkan di kitab tersebut hlm 225 Imam Muslim juga
meriwayatkan hadis dari shahabat Anas bin Malik Radliyallahu Anhu bahwa suatu
hari Baginda Rasulullah SAW datang berkunjung ke rumah kami. Beliau kemudian
tidur qoilulah (waktu dluha) di tempat kami. Tiba-tiba ibuku (yakni Ummu Sulaim
binti Malhan RA yang masih saudara sesusu dengan Nabi SAW) mendekat ke
tempat Nabi SAW dan memasukkan keringat Nabi SAW yang menetes kedalam
botol. Seketika Beliau Rasulullah SAW terbangun lantas bertanya kepada Ummu
Sulaim RA; "Wahai Ummu Sulaim, apa yang sedang kamu lakukan ini ?!".Ummu
57
https://m.facebook.com/photo.php?fbid=457750411017134&id=1000034653822
98
58
sebagaimana disebutkan di kitab Nuzhatul Majaalis juz 2 hlm 79, yang artinya
kurang lebih:
"Shahabat Abdullah bin Abbas Radliyallahu Anhu berkata; "Sesungguhnya Allah
SWT telah memerintahkan malaikat-Nya untuk menyerukan panggilan; "Wahai
seluruh makhluk ciptaan Allah SWT. Ketahuilah oleh kalian semua, sesungguhnya
telah lahir kekasih Allah SWT Baginda Nabi Besar Muhammad SAW. Sungguh
beruntung sekali makhluk yang dipilih untuk menyusui dan merawatnya" Setelah
para makhluk Allah SWT mendengar seruan tersebut, maka mereka memohon
kepada Allah SWT agar diizinkan untuk merawatnya, bahkan para malaikatpun
sangat mengharapkan hal itu. Maka Allah SWT Berfirman: "Ketahuilah oleh kalian
semua wahai makhluk-Ku, sesungguhnya Aku telah menetapkan Halimah untuk
merawat dan menyusuinya"
Dan sebagaimana telah dijelaskan di kitab tersebut bahwa kondisi Sayyidah
Halimah RA sebelumnya adalah dalam keadaan miskin dan susah kehidupannya,
namun Beliau tetap memperbanyaki bersyukur kepada Allah SWT, meskipun
kehidupan Sayyidah Halimah RA semakin berat, makan cuma apa adanya dari
tanam- tanaman yang ada di sekitarnya. Ditambah lagi beliau baru saja
melahirkan anak kedua berupa laki-laki, maka kesulitan demi kesulitanpun
semakin bertambah dan memuncak, sehingga beliau cuma makan sedikit sekali
dalam seminggu. Dalam keadaan yang penuh dengan kesengsaraan, beliau mimpi
didatangi seseorang yang menuntunnya menuju telaga air yang putih jernih
melebihi susu. Sayyidah Halimah RA disuruh meminumnya. Beliau kemudian
minum sampai merasa kenyang dan bertanya;
"Wahai tuan, siapakah sebenarnya anda ?" Orang tersebut menjawab; "Wahai
Halimah, ketahuilah olehmu, sesungguhnya aku adalah Al- Hamd yang berbentuk
sebagai manusia dikarenakan pujianmu kepada Allah SWT di saat kamu dalam
keadaan sulit ataupun senang. Pergilah engkau ke Makkah, niscaya kamu akan
mendapati kemakmuran dari sana.
Maka 7 hari kemudian setelah Baginda Rasulullah SAW lahir, Sayyidah Halimah
bersama suami dan anaknya yang bernama Abdullah pergi ke Makkah untuk
mencari penghasilan (merawat dan menyusui bayi).
Dan sebagaimana disebutkan di kitab Sirah Ibnu Hisyam hlm 37 Sayyidah Halimah
menceritakan dirinya;
"Bahwa aku, suamiku dan anakku yang masih kecil pergi ke Makkah beserta
rombongan dari Bani Sa'ad untuk mencari penghasilan (merawat dan menyusui
bayi). Dan hal itu terjadi pada tahun paceklik yang sangat dahsyat sehingga
hewan-hewan ternak kami banyak yang mati, dan pada saat itu kota Makkah
60
bahagia dan berkata: "Halimah dan Sa'diyyah adalah dua nama yang sangat indah
sekali yang menunjukkan kemuliaan dan kebaikan dunia akhirat, maukah kamu
menyusui dan merawat cucuku, niscaya engkau mendapati keberuntungan yang
abadi?". Akupun menjawab; "Wahai tuan, sungguh saya bersedia, segera
pertemukan saya dengannya".
Maka wajah Tuan Abdul Muthalib semakin berbinar-binar memancarkan
kebahagian yang meluap (atas tercapainya apa yang diharapkan). Kemudian
Beliau mengajakku masuk ke dalam rumah Sayyidah Aminah RA. Sesampainya di
sana, beliau (Sayyidah Aminah RA) menyambutku dan berkata;
"Selamat datang dan kami senang bertemu denganmu". Kemudian beliau
(Sayyidah Aminah RA) mengajakku masuk ke kamar Baginda Rasulullah SAW
dengan sangat perlahan-lahan dan sangat hati-hati. Setelah aku melihatnya, aku
sangat kagum dengan keindahan wajahnya yang sangat anggun mempesona
laksana mutiara yang tiada duanya. Beliau SAW sedang tidur dengan pulas
berselimutkan sutera yang sangat putih dan jernih melebihi putihnya susu dan
terhampar di bawahnya sutera hijau yang sangat indah dan semerbak bau yang
sangat harum menyebar dari tubuhnya. Maka akupun mendekatinya dengan
sangat perlahan dan hati-hati karena khawatir membangunkan Beliau dari
tidurnya. Dan dengan sangat hati-hati aku usapkan tanganku di dada Beliau. Tibatiba Beliau terbangun dan membuka kedua matanya dan tiba-tiba pula memancar
cahaya dari kedua mata Beliau dan kemudian Beliaupun memandangku dengan
senyumnya yang sangat indah. Akupun terpana dan sangat kagum, belum pernah
selama hidupku aku melihat peristiwa yang sangat luar biasa seperti ini..
Akupun tak sabar lagi untuk secepatnya memegang dan memeluknya. Seketika itu
pula, dengan reflek aku cium keningnya (antara kedua matanya). Aku angkat, aku
gendong, aku peluk dan tiba-tiba kedua payudaraku yang tadinya sedikit air
susunya, seketika menjadi penuh dan deras air susunya. Maka Akupun
memberikan susu kanan kepada Beliau, dan Beliaupun meminumnya. Begitu aku
pindahkan ke sebelah kiri, Beliau menolaknya. Seakan-akan Beliau memberikan
isarah bahwa susuku yang kiri adalah untuk anakku Abdullah.
https://www.facebook.com/no tes/forsil-aswaja-nusantara/ 0395 kajian-kitabnurul-musthofa-jld-ii- bg-iii/ 359500077521722
https://m.facebook.com/photo.php?fbid=457807257678116&id=1000034653822
98
62
Baginda Nabi Besar Muhammad SAW yang menjadi Kekasihnya Allah SWT,
sebagai junjungan seluruh para Nabi dan Rasul. Dan Beliaulah sebaik- baiknya
seluruh makhluk Allah SWT di alam semesta ini".
Dengan adanya beraneka ragam peristiwa ini semua, sudah dipastikan bahwa
Sayyidah Halimah RA semakin memuncak kekaguman dan kebanggaannya kepada
Beliau SAW.
Dan sesungguhnya ibunda Beliau SAW, Sayyidah Aminah Radliyallahu 'Anha, tentu
tidak sembarangan menyerahkan buah hatinya (Rasulullah Muhammad SAW
kekasih Allah SWT) begitu saja kepada Sayyidah Halimah Radliyallahu 'Anha.
Namun Beliau semata-mata hanya melaksanakan kehendak Allah SWT dengan
penuh keyakinan bahwa sesungguhnya Allah SWT pasti akan senantiasa
melindungi dan menjaganya dengan sebaik- baiknya.
Bagimana tidak, karena sesungguhnya beliau Sayyidah Aminah Radliyallahu 'Anha
telah menyaksikan sendiri tentang keagungan putranya (Rasulullah Muhammad
SAW) dengan adanya berbagai macam mukjizat yang sangat luar biasa yang
terjadi sejak sebelum dilahirkan, saat dilahirkan dan sesudah dilahirkannya Beliau
SAW, sebagaimana yang tercantum dalam kitab Nurul Mushthafa yang pertama.
Dengan itu semua, Sayyidah Aminah RA senantiasa merasa tenang, tentram dan
ridlo hatinya atas segala sesuatu yang menjadi kehendak Allah SWT.
Dan sesampainya sayyidah Halimah Radliyallahu 'Anha di daerahnya (Bani Sa'ad),
beliau melihat keajaiban-keajaiban yang sangat menakjubkan. Sebagaimana
dijelaskan di kitab Sirah Ibnu Hisyam hlm 38, beliau (Sayyidah Halimah RA)
berkata:
"Setelah kami sampai rumah, tiba-tiba kami melihat kambing- kambing kami telah
menjadi gemuk, segar dan penuh air susunya, padahal sebelumnya dalam
keadaan kurus dan daerah kami masih dalam keadaan tandus kekeringan. Maka,
seketika itu pula langsung kami perah susunya dan kami minum hingga kami
semua merasa kenyang."
Dan sebagaimana telah disebutkan di kitab As-Sirah An- Nabawiyyah juz 1 hlm 58,
bahwa Sayyidah Halimah RA berkata:
"Dan setelah kami masuk rumah, tiba-tiba kami mencium bau harum semerbak
yang sangat luar biasa wanginya di setiap ruangan rumah kami. Maka dengan
bangga aku ceritakan kepada para tetanggaku segala keajaiban yang telah aku
lihat sendiri tentang kemuliaan dan keberkahan anak yang kubawa ini (Beliau
Muhammad bin Abdullah SAW). Dan merekapun meyakini hal tersebut, sehingga
apabila ada diantara mereka yang sakit, maka mereka meletakkan telapak tangan
64
Beliau SAW di tempat yang sakit, sehingga dengan izin Allah SWT penyakit
tersebut segera sembuh".
Disebutkan pula di kitab As-Sirah An-Nabawiyyah juz 1 hlm 57 bahwa
sesungguhnya saat Beliau SAW menginjak usia 3 bulan sudah bisa berdiri tegak.
Saat Beliau SAW menginjak usia 5 bulan sudah mampu berjalan lancar. Saat Beliau
SAW menginjak usia 9 bulan sudah benar-benar bisa berbicara dengan sangat
fasih. Dan saat Beliau SAW menginjak usia 10 bulan sudah pandai memanah.
Beliau SAW sangat cepat sekali perkembangan fisiknya, hingga begitu menginjak
usia 2 tahun sudah menjadi anak yang kuat fisiknya. Dan begitulah segala macam
anugerah kemuliaan dari Allah SWT selalu melimpah dan terus bertambah kepada
Beliau Muhammad bin Abdullah SAW.
Dan sesungguhnya tidak ada seorang makhlukpun yang bisa melihat auratnya
Beliau SAW, sebagaimana disaksikan sendiri oleh Sayyidah Halimah RA,
sebagaimana disebutkan di kitab As-Sirah An-Nabawiyyah juz 1 hlm 57 Sayyidah
Halimah RA berkata:
"Bahwa sesungguhnya setiap hari senantiasa cahaya turun dari langit kepada
Beliau SAW, dan tidak lama kemudian menghilang (dengan tujuan untuk
menyelimuti Beliau SAW dengan cahaya sehingga tidak terlihat auratnya,
sebagaimana Sabda Baginda Nabi SAW yang artinya kurang lebih: "Sesungguhnya
diantara kemuliaan yang Allah SWT anugerahkan kepadaku adalah tidak ada
seorang makhlukpun yang melihat auratku").
Dan juga dijelaskan di kitab tersebut hlm 58, bahwa sesungguhnya Beliau SAW
tidaklah memegang atau mengambil sesuatu kecuali membaca Bismillah.
Dan disebutkan pula di kitab Madarijus Shu'ud hlm 24 bahwa sesungguhnya
Sayyidah Halimah RA selama 2 tahun bersama Beliau SAW senantiasa
mendapatkan berbagai macam anugerah yang sangat indah dari Allah SWT.
Sehingga kehidupannya penuh dengan kebahagiaan, kesejahteraan dan
kemakmuran.
Dan disebutkan di kitab As-Siroh An-Nabawiyyah juz 1 hlm 58 Sayyidah Halimah
RA berkata;
"Setelah Beliau SAW berumur 2 tahun, kami membawanya ke Makkah untuk
dikembalikan kepada ibundanya. Padahal sesungguhnya kami sangat
menginginkan Beliau SAW menetap di tempat kami. Karena berkah Beliau SAW,
yang senantiasa melimpah kepada kami. Namun karena adanya kesepakatan
antara kami dan ibundanya Beliau SAW yaitu mengembalikannya setelah Beliau
SAW berumur 2 tahun, maka dengan berat hati kamipun mengembalikannya".
65
Setelah kami sampai di hadapan ibunda Beliau SAW (Sayyidah Aminah RA),
kamipun mengutarakan keinginan kami untuk kembali mengasuh Beliau SAW.
Maka akupun berkata kepada Beliau Sayyidah Aminah RA;
"Ijinkanlah kami untuk mengasuhnya lagi. Dan mengembalikannya setelah Beliau
SAW dewasa".
Dan tak henti-hentinya kami meminta ijin kepadanya, sehingga Beliaupun
mengijinkan kami untuk mengasuhnya lagi.
Dan di saat kami pulang membawa Beliau SAW, kami melewati pasar Dzil Majaz,
di situlah kami berpapasan dengan dukun sesat yang berhubungan dengan setan.
Saat dia melihat Beliau SAW, maka dia tercengang karena telah mengetahui
tanda- tanda kenabian Beliau SAW.Bahwa Beliau SAW lah yang akan membasmi
dukun-dukun dan akan memusnahkan patung- patung. Dan dengan berteriakteriak kepada masyarakat di sekitarnya dukun tersebut berkata:
"Wahai masyarakat arab, bunuhlah anak ini sekarang juga, sebelum dia
membinasakan agama kalian dan menghancurkan patung-patung sesembahan
kalian dan sebelum dia mengalahkan kalian".
Akan tetapi atas perlindungan Allah SWT dan para Malaikat-Nya, mereka tidak
menghiraukan teriakan-teriakan dukun tersebut. Dan tak henti-hentinya dukun
tersebut meneriakkan hal itu sampai ia menjadi gila dan mati seketika. Dan
secepatnya Sayyidah Halimah RA menyelamatkan Beliau SAW dan membawanya
pulang ke rumahnya.
Dan disebutkan pula di kitab As- Sirah An-Nabawiyyah juz 1 hlm 53 setelah
Sayyidah Halimah RA sampai di rumahnya, maka diapun semakin memuncakkan
perhatiannya dan selalu mengawasi dimanapun Beliau SAW berada dengan penuh
belas kasih saying, dan tidak dibiarkan Beliau SAW jauh dari pandangannya.
Demikianlah hari demi hari berlalu, kehidupan Sayyidah Halimah RA dan
keluarganya bersama Beliau SAW mengalami ketentraman, kesejahteraan dan
kedamaian.
Sampai pada suatu saat Sayyidah Halimah RA tidak melihat Beliau SAW berada di
sekitarnya. Dengan perasaan cemas dan khawatir diapun mencarinya. Tidak lama
kemudian dia menemukan Beliau SAW bersama dengan Syaema' (putri kandung
Halimah RA yang telah menginjak dewasa yang selalu membantunya dalam
menjaga dan mengasuh Beliau SAW). Maka Sayyidah Halimah RA berkata;
"Wahai Syaema' tidak selayaknya kamu membawa Beliau SAW keluar di bawah
terik matahari yang sangat panas." Kemudian Syaema' pun menjawab :
66
"Wahai Ibunda, saya tidak pernah melihat Beliau SAW kepanasan terkena terik
matahari, karena kemana saja saya bawa Beliau SAW, senantiasa mega-mega
menaunginya". Sayyidah Halimah RA berkata:
"Benarkah apa yang telah kamu katakan?"
Maka Syaema' pun bersumpah dan berkata:
"Ya, demi Allah, sungguh yang aku katakan adalah benar".
Kemudian Sayyidah Halimah RA dengan penuh perhatian dan kasih sayangnya
berdo'a;
Yang artinya kurang lebih:
"Ya Allah lindungilah anakku ini dari segala sesuatu yang aku khawatirkan".
Kemudian diapun membawa Beliau SAW pulang ke rumahnya. Dan tak lama
kemudian Sayyidah Halimah RA menyaksikan sendiri bahwa mega-mega selalu
menaungi Beliau SAW, khususnya di saat terik matahari yang sangat panas.
Demikianlah, bulan demi bulan berlalu, Sayyidah Halimah RA dan keluarganya
bersama Beliau SAW telah mengalami berbagai macam peristiwa-peristiwa yang
sangat indah yang tak ada hentinya. Sehingga tempat yang dihuni oleh mereka
laksana taman dari taman-taman sorga yang selalu disejahterakan dan diindahkan
kehidupannya oleh Allah SWT disertai dengan perlindungan- Nya yang sangat
agung. Sebagaimana Allah SWT telah berjanji bahkan bersumpah dengan FirmanNya dalam Al- Qur'anul-Karim yang tercantum dalam surat Ad-Dluha bahwa
sesungguhnya Allah SWT tidak akan meninggalkannya bahkan senantiasa akan
melindungi dan menjaganya.
Firman Allah SWT :
3(
) 2( ) 1( )
Yang artinya kurang lebih;
"Demi waktu dluha, dan demi malam apabila sunyi, sesungguhnya Tuhanmu tidak
akan meninggalkan kamu dan tidak akan (pula) mengecewakanmu ". Q.S. AdlDluha: 1-3.
Dan juga disebutkan di kitab Madarijus Shu'ud hlm 15:
pada saat Beliau SAW dalam kandungan ibundanya dan ayahanda Beliau SAW
wafat, para malaikat berkata:
"Ya Allah Tuhan dan Sesembahan kami, Nabi terkasih-Mu sekarang telah yatim,
tidak punya ayah".
67
68
Dan pada saat mereka keluar bersama Beliau SAW untuk menggembalakan
kambing, maka Sayyidah Halimah RA berpesan kepada anak-anaknya, diantaranya
yang bernama Abdullah/Dlomroh yang sepantaran dengan Beliau SAW, agar
selalu menjaga, mengawasi dan memperhatikan Beliau SAW.
Setelah mereka pulang kembali ke rumah, Sayyidah Halimah RA berkata kepada
Abdullah:
"Wahai anakku, apa yang terjadi kepada Beliau SAW". Abdullah pun menjawab:
"Wahai ibundaku, sungguh adalah suatu keajaiban yang menunjukkan kemuliaan
Beliau SAW. Setiap batu, pohon, cadas dan perbukitan yang Beliau SAW lewati,
mereka selalu mengucapkan salam dengan bahasa arab yang fasih dan jelas. Dan
setiap tempat yang Beliau SAW lewati mendapatkan keberkahan dari Beliau SAW.
Dan semua binatang-binatang ternak kami tunduk dan patuh kepada Beliau SAW.
Mereka berhenti apabila disuruh berhenti dan berjalan apabila disuruh berjalan".
Dan yang lebih ajaib lagi, waktu kami melewati suatu lembah perbukitan,
muncullah seekor harimau yang besar dan sangat buas. Matanya merah menyala,
mulutnya terbuka, terlihat taring- taringnya yang runcing dan tajam, siap untuk
menerkam. Namun begitu ia melihat Beliau SAW, tiba-tiba iapun menjadi jinak,
duduk, menundukkan kepalanya, seakan ta'dhim dan patuh kepada Beliau SAW.
Dan harimau itupun berkata dengan bahasa Arab yang fasih:
"Salam sejahtera semoga senantiasa melimpah kepadamu wahai Baginda
Muhammad".
Kemudian Beliau SAW mendekatinya tanpa ada rasa takut sedikitpun dan
membisikkan sesuatu ke telinganya, dan mengisaratkan sesuatu, sehingga
harimau tersebut pergi. Kemudian aku datangi Beliau SAW dan bertanya:
"Wahai saudaraku, apakah yang engkau katakan kepadanya?".
Beliau SAW menjawab :
"Janganlah kamu datang lagi kemari, dan janganlah kau ganggu daerah kami".
Maka harimau itupun menyanggupinya dan pergi".
Dan sesungguhnya, peristiwa- peristiwa tersebut adalah sangat mudah bagi Allah
SWT, apalagi demi untuk melindungi dan memuliakan kekasih-Nya yang sangat
mulia di Sisi-Nya.
Dan disebutkan dalam kitab Madaarijus Shu'ud hlm 24 bahwa sesungguhnya
terjadinya peristiwa "Syaqqush Shadri" (dibelahnya dada Beliau SAW oleh para
malaikat) pada saat usia Beliau SAW 4 tahun, dan juga disebutkan di kitab AsSirah An- Nabawiyyah juz 1 hlm 58 bahwa Sayyidah Halimah RA berkata:
70
71
Dengan seketika para Malaikat tersebut memelukku dengan penuh belas kasih
sayang dan mencium kepalaku dan juga keningku sambil berkata:
Yang artinya kurang lebih:
"Bukanlah engkau anak yang lemah, karena engkau adalah kekasih Allah SWT".
Tak lama kemudian terdengar ibuku berteriak lagi:
Yang artinya kurang lebih:
"Sesungguhnya anakku sendirian tidak ada yang melindunginya, tolong janganlah
diganggu".
Dengan seketika pula para Malaikat tersebut memelukku dengan penuh kasih
sayang dan mencium kepalaku dan juga keningku sambil berkata:
Yang artinya kurang lebih:
"Sesungguhnya engkau wahai kekasih Allah SWT tidaklah sendirian bahkan Allah
SWT bersama para Malaikat-Nya dan semua orang yang beriman selalu
bersamamu".
Dan tidak lama kemudian, terdengar lagi ibuku berteriak;
Yang artinya kurang lebih:
"Tolong janganlah diganggu, sesungguhnya Dia adalah anak yatim yang paling
lemah diantara kita. Sungguh sangatlah mudah terbunuh dikarenakan
kelemahannya".
Dan seketika pula para Malaikat tersebut memelukku dengan penuh kasih sayang
dan mencium kepalaku dan juga keningku sambil berkata:
Yang artinya kurang lebih:
"Alangkah mulianya engkau sebagai anak yatim, sungguh engkau sangat mulia di
Sisi Allah SWT. Sesunggughnya jika engkau tahu kebajikan apa yang Allah SWT
kehendaki kepadamu sungguh engkau akan merasa sangat senang dan bahagia".
Kemudian setelah mereka sampai di kaki bukit, ibuku (Sayyidah Halimah RA)
melihatku dan dengan mendaki bukit tersebut beliau berkata:
Yang artinya kurang lebih:
"Sungguh saya kira engkau telah meninggal dan aku tidak bisa melihatmu lagi".
Kemudian ibuku mendatangiku dan memelukku dengan penuh kegembiraan atas
keselamatanku. Kemudian Beliau SAW bersumpah :
( )
72
75
dengannya tidak diragukan lagi bahwa Beliau SAW adalah manusia utama kekasih
Allah SWT. Dan akupun (Sayyidah Halimah RA) mendengarkannya dengan penuh
kekaguman yang sangat luar biasa, hingga menjadi legalah hatiku dan semakin
memuncaklah rasa kagum dan cintaku kepadanya. Sehingga dengannya, kamipun
bisa pulang dengan hati yang tenang dan tentram.
Setelah Sayyidah Halimah RA kembali ke kampungnya, maka selama dua tahun,
Beliau SAW diasuh langsung oleh Ibu kandungnya (Sayyidah Aminah RA), dan
dibantu oleh pembantunya (Barkah Ummu Aiman Al-Habasyah) dibawah
pengawasan kakeknya Sayyiduna Abdul Muthalib dengan penuh cinta dan kasih
sayang. Dan Beliau SAW tumbuh dan berkembang di bawah lindungan dan
didikan Allah SWT untuk mempersiapkannya menjadi manusia utama, utusan
yang terpilih, dan junjungan seluruh alam.
Disebutkan di dalam kitab Tafsir Al-Qur'anul Karim Lil-Imam Muqatil juz 3
hlm 194 bahwa ketika Beliau SAW berumur 6 tahun, Beliau SAW diajak oleh
ibundanya bersama dengan Ummu Aiman pergi ke Madinah untuk mengunjungi
saudara dari kakeknya yaitu Bani 'Adiy bin Najjar (keluarga ibunya Sayyiduna
Abdul Muthalib yang bernama Sayyidah Salma binti Zaid bin 'Adiy). Dan mereka
menetap di situ selama satu bulan.
Dan disebutkan pula dalam kitab As-Sirah Nabawiyyah juz 1 hlm 65, setelah
Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, tidak lama kemudian Beliau SAW mengunjungi
pula keluarga ibunya Sayyid Abdul Muthalib di daerah Bani Najjar untuk
bersilaturrahmi. Di situ Beliau SAW melihat rumah yang dulu Beliau SAW pernah
singgahi bersama ibundanya di saat Beliau SAW masih kecil. Kemudian Beliau
SAW bersabda kepada para sahabat-sahabatnya:
Yang artinya kurang lebih:
"Di sinilah dulu aku singgah bersama ibundaku. Dan di daerah ini pula aku dulu
belajar berenang"
Kemudian seorang Yahudi melihatku dan terus menerus memperhatikanku. Lalu
ia bertanya kepadaku:
"Siapakah namamu ?". Aku menjawab:
"Namaku Ahmad". Kemudian ia melihat punggungku (menyingkap baju Beliau
SAW dan melihat tanda kenabiannya). Dan aku mendengar ia berkata:
Yang artinya kurang lebih:
"Anak inilah yang akan menjadi nabinya umat sekarang ini. Dan di Madinah inilah
tempat hijrahnya".
77
"Sesungguhnya dia adalah cucuku, ayah ibunya telah meninggal dunia". Maka
uskup tersebut berkata:
"Ya benar, seperti itulah data yang aku dapati di Kitab Suci kami (Kitab Injil yang
diwahyukan Allah SWT kepada Nabi Isa AS)". Kemudian Sayyiduna Abdul Muthalib
berkata kepada putra- putranya:
"Bukankah kalian telah mendengar sendiri apa yang telah dikatakan oleh uskup
tersebut ?! Maka aku perintahkan kepada kalian untuk selalu menjaga dan
melindunginya dengan sungguh-sungguh".
Dan sesungguhnya setiap kali kaum Quraisy mengalami kekeringan di daerahnya,
maka bangsawan-bangsawan Quraisy dan kaum di sekitarnya berdatangan
menghadap kepada Sayyiduna Abdul Muthalib dan memohon agar beliau
beristisqo' (berdo'a kepada Allah SWT agar menurunkan hujan).
Dan saat itu setiap kali Sayyiduna Abdul Muthalib melaksanakannya maka ia
mengajak masyarakat sekitarnya berbondong-bondong menuju ke atas bukit
dengan membawa Beliau SAW untuk bertawasul dengannya. Dan di situlah ia
berdo'a kepada Allah SWT. Dan hanya berkatnya Beliau SAW sematalah maka
Allah SWT mengabulkan do'anya dengan seketika".
https://www.facebook.com/no tes/forsil-aswaja-nusantara/ 0398 kajian-kitabnurul-musthofa-jld-ii- bg-vi/ 359501237521606
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=458234830968692&substory_inde
x=2&id=100003465382298
80
dan turunlah hujan dengan deras, hingga kota Makkah dan sekitarnya menjadi
subur yang sangat luar biasa.
Demikianlah tahun demi tahun berlalu, Beliau SAW hidup bersama dengan
Sayyiduna Abu Thalib dengan dibantu oleh paman beliau SAW yang bernama
Sayyiduna Zubair (saudara sekandung dengan Sayyiduna Abdullah ayahanda
Beliau SAW), dalam kedamaian dan ketentraman. Tidak ada satupun yang berani
mengganggu ataupun mencelakainya.
Dan diriwayatkan dalam kitab tersebut juz 1 hlm 62 bahwa pada saat Beliau SAW
berusia 10 tahun, Beliau SAW dibelah dadanya oleh Malaikat Jibril AS dan
Malaikat Mikail AS untuk yang kedua kalinya dengan tanpa rasa cemas ataupun
sakit sedikitpun. Sebagaimana yang telah dilakukan sebelumnnya.
Dan diriwayatkan di kitab tersebut juz 1 hlm 97 bahwa pada saat usia Beliau SAW
menjelang 11 tahun, Beliau SAW diajak oleh paman Beliau SAW Sayyiduna Zubair
bepergian bersama rombongan pedagang penduduk Makkah ke negara Yaman.
Sesampainya mereka di suatu lembah antara Yaman dan Makkah, mereka
diserang oleh onta jantan yang liar. Namun begitu onta tersebut melihat Beliau
SAW seketika menghentikan serangannya, bahkan onta tersebut duduk
bersimpuh di hadapan Beliau SAW. Kemuadian Beliau SAW turun dari ontanya
dan menaiki onta liar tersebut sampai melewati lembah, lalu Beliau SAW turun
dan membiarkan onta liar tersebut pergi. Dan kemudian meneruskan
perjalanannya ke negara Yaman.
Dan sepulangnya mereka dari negara Yaman, mereka melewati suatu lembah
yang penuh dengan air yang mengalir dengan deras, sehingga mereka tak mampu
untuk menyeberanginya. Kemudian Beliau SAW berkata;
"Wahai kaum, ikutilah aku".
Sesampainya Beliau SAW di tepi sungai tersebut, dengan izin Allah SWT dan demi
kemuliaan Beliau SAW di sisi-Nya, maka Allah SWT mengeringkannya, sehingga
mereka bisa melewatinya dengan selamat. Demikianlah riwayat yang telah kami
dapati dari kitab tersebut.
Sesampainya mereka di Makkah, mereka saling bercerita tentang kejadiankejadian yang sangat mengagumkan yang mereka alami bersama dengan Beliau
SAW. Dan para penduduk Makkah saling mengomentari dengan berkata:
"Sesungguhnya anak ini mempunyai keistimewaan yang sangat agung".
Demikianlah Sayyiduna Abu Thalib, Sayyiduna Zubair dan paman-paman Beliau
SAW, semakin memuncak rasa kagum dan cintanya kepada Beliau SAW.
83
84
85
sebagaimana yang diriwayatkan oleh Shahabat Ibnu Abbas RA dalam kitab AsSiroh An- Nabawiyyah juz 1 hlm 180 , bahwa pada saat Sayyiduna Abu Bakar RA
berusia 18 tahun, Dia menemani Beliau SAW bepergian bersama rombongan
pedagang Quraisy ke negara Syam. Dan di dalam perjalanannya mereka singgah di
suatu tempat, dan di situ ada seorang rahib (pendeta yang masih berpegangan
pada kitab injil yang murni) yang dijuluki Bukhairo.
Pada saat Beliau SAW sedang beristirahat di bawah pohon, rahib tersebut
memperhatikan Beliau SAW dengan penuh takjub, karena dia telah mengetahui
tanda-tanda kenabian akhir zaman dari kitab injil ada dalam kepribadian Beliau
SAW. Kemudian rahib tersebut bertanya kepada Sayyiduna Abu Bakar RA:
"Siapakah dia?"
Sayyiduna Abu Bakar RA menjawab:
"Beliau adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib".
Dengan seketika rahib tersebut bersumpah dengan berkata:
"Demi Allah, dia lah yang akan menjadi Nabi akhir zaman".
Dan seketika itu juga keimanan dan keyakinan tentang kenabian Beliau SAW
masuk dalam lubuk hatinya. Demikianlah cinta dan kekagumannya pada Beliau
SAW semakin mendalam.
Sepulangnya mereka ke Makkah, maka perhatian Sayyiduna Abu Bakar RA kepada
Beliau SAW semakin memuncak, dengan menunggu-nunggu suatu saat Beliau
SAW diutus maka langsung akan mengikuti dan membelanya. Begitu juga
keutamaan- keutamaan Beliau SAW semakin menyebar kepada penduduk
Makkah.
Beliau SAW juga pernah pergi bersama rombongan pedagang Quraisy dengan
membawa dagangannya Sayyidatuna Khodijah RA ke negara Yaman dan negara
Syam. Dan sesungguhnya mereka rombongan pedagang Quroisy seringkali
menyaksikan peristiwa-peristiwa yang sangat menakjubkan dari kepribadian
Beliau SAW yang luhur, dan sebagaimana kepribadian dari tawakkalnya Beliau
SAW, maka setiap mendapati imbalan dagang, seketika diinfaqkan kepada faqir
miskin dan yang membutuhkanya, dengan mengutamakan para kerabatnya.
Sesungguhnya Sayyidatuna Khodijah RA adalah seorang janda yang sangat suci
kepribadiannya, sangat cantik dan anggun berwibawa, dan juga kaya raya.
Sesungguhnya Dia sering sekali mendapatkan berita keutamaan- keutamaan
Beliau SAW, karena itulah Sayyidatuna Khodijah RA menawarkan kepada Beliau
SAW sekali lagi untuk membawa dagangannya ke negara Syam bersama pedagang
Quraisy dengan mengutus Maisaroh pembantu laki-lakinya untuk menyertai
89
beliau SAW (dengan tujuan agar bisa menyaksikan dan membuktikan keutamaan
pribadi beliau SAW dan memberitahukan kepadanya).
Sebagaimana yang diriwayatkan dalam Kitab As-Siroh An- Nabawiyyah juz 1
hlm 110 : bahwa pada saat usia Beliau SAW 25 tahun, Sayyidatuna Khodijah RA
mengutus pembantunya yang bernama Maisaroh kepada Beliau SAW untuk
membawa dagangannya ke negara Syam.
Kemudian Beliau SAW menerimanya dengan senang hati, dan memberitahukan
kepada paman-pamannya atas tawaran tersebut. Lalu Sayyiduna Abu Thalib
berkata:
"Sungguh ini adalah rizki yang dianugerahkan Allah SWT kepadamu".
Dengan belas kasih sayang dan perhatiannya kepada Beliau SAW maka sebelum
berangkat, Sayyiduna Abu Thalib berpesan kepada rombongan agar selalu
memperhatikan Beliau SAW. Begitu pula Sayyidatuna Khodijah RA berpesan
kepada Maisaroh agar selalu mentaati segala perintahnya dan jangan sekali- kali
membantahnya. Dan selama dalam perjalanan, Maisaroh telah menyaksikan
keutamaan- keutamaan Beliau SAW, diantaranya; mega-mega yang selalu
menaungi Beliau SAW, dan banyaknya para rahib yang mengakui bahwa Beliau
SAW akan menjadi Nabi akhir zaman. Begitu pula Maisaroh telah menyaksikan
sendiri pada saat rombongan telah mendekati tujuan, dua dari onta-ontanya
Sayyidatuna Khodijah RA tak mampu meneruskan perjalanan karena sakit.
Sehingga tertinggal dari rombongannya.
Kemudian Maisaroh menyusul Beliau SAW dan memberitahu keadaan dua onta
tersebut. Dengan seketika Beliau SAW mendatanginya dan memegang kaki kedua
onta tersebut sambil berdo'a kepada Allah SWT. Seketika itu juga kedua onta
tersebut sembuh dan bangkit sehingga bisa meneruskan perjalanannya dengan
lancar bahkan mampu mendahului yang lainnya berkat do'a Beliau SAW. Dengan
semua itulah tumbuh dalam hatinya Maisaroh cinta dan kekagumannya kepada
Beliau SAW dengan sangat memuncak.
Sepulangnya rombongan tersebut dari negara Syam, Maisaroh berkata:
"Wahai tuan Muhammad. Sungguh sudah berkali-kali saya diutus Sayyidatuna
Khodijah RA berdagang ke negara Syam. Namun tidak pernah mendapatkan
keuntungan sebesar ini".
Sesampainya rombongan tersebut mendekati kota Makkah, Beliau SAW
menyuruh Maisaroh untuk mendahuluinya agar memberi khabar gembira kepada
Sayyidatuna Khodijah RA atas kembalinya rombongan dengan selamat dan
membawa keberuntungan yang banyak. Sesampainya Maisaroh di hadapan
Sayyidatuna Khodijah RA, Dia memberitahu keberuntungan yang didapatinya.
90
91
"Jika seandainya ada seorang wanita yang sangat kaya raya, sangat cantik dan
anggun berwibawa, sangat mulia kedudukannya dan suci kepribadiannya. Maukah
Engkau menikah dengannya?"
Beliau SAW bertanya: "Siapakah wanita itu?"
Nafisah menjawab:"Dia adalah Sayyidatuna Khodijah RA".
Beliau SAW berkata:"Bagaiamana caranya saya bisa menikah dengannya ?"
Dengan seketika Nafisah pergi menghadap Sayyidatuna Khodijah RA dengan
membawa kabar gembira yang sangat diharapkannya dan menceritakan
pembicaraannya dengan Beliau SAW.
Kemudian Sayyidatuna Khodijah RA mengutusnya lagi agar memberitahu kepada
Beliau SAW untuk datang melamarnya. Begitu pula Sayyidatuna Khodijah RA
mengutusnya untuk memanggil pamannya yang bernama Amar bin Asad untuk
menjadi walinya. Pada saat itu pula Beliau SAW memberitahu paman-pamannya
akan hal tersebut. Dan merekapun menyambut berita tersebut dengan penuh
kegembiraan.
Tidak lama kemudian Beliau SAW pergi ke rumah Sayyidatuna Khodijah RA
dengan didampingi kedua pamannya yaitu Sayyiduna Abu Thalib dan Sayyiduna
Hamzah untuk melamarnya. Dan juga hadir dalam acara tersebut bangsawanbangsawan Qurais, diantaranya Sayyiduna Abu Bakar RA.
Kemudian Sayyiduna Abu Thalib melamar Sayyidatuna Khodijah RA kepada
pamannya yang bernama Amar bin Asad untuk Beliau SAW. Dan kemudian Amar
bin Asad menikahkan Sayyidatuna Khodijah RA kepada Beliau SAW, dengan
mahar 400 dirham yang dibayarkan oleh Sayyiduna Abu Thalib. Dan disebutkan di
kitab tersebut bahwa pada saat Beliau SAW menikah dengan Sayyidatuna
Khodijah RA Beliau SAW berusia 25 tahun dan Sayyidatuna Khodijah berusia 40
tahun.
https://www.facebook.com/no tes/forsil-aswaja-nusantara/ 0400 kajian-kitabnurul-musthofa-jld-ii- bg-viii/ 359501910854872
https://m.facebook.com/photo.php?fbid=458866537572188&id=100003465382
92
93
hal 114 bahwa pada saat usia Beliau SAW 35 tahun, terjadilah peristiwa banjir
bandang yang menerjang Ka'bah, sehingga dinding-dinding ka'bah retak.
Kemudian para penduduk Makkah bergotong-royong membangunnya kembali.
Dan Beliau SAW ikut serta membangunnya.
Pada saat itu penduduk Makkah terbagi dalam beberapa kabilah/suku. Setelah
sampainya pembangunan pada peletakan Hajar Aswad, setiap kabilah
menginginkan kehormatan bagi ketuanya untuk meletakkan Hajar Aswad di
tempatnya. Sebab itu terjadilah pertengkaran yang sangat sengit diantara
mereka. Tidak lama kemudian, datanglah Abu Umayyah bin Al-Mughiroh orang
yang paling tua diantara mereka, untuk menengahi pertengkaran tersebut,
dengan berkata:
"Wahai kaum Quraisy, demi kedamaian dan kebaikan kita bersama, kita serahkan
saja masalah ini kepada siapa saja yang pertama kali masuk masjid lewat jalan
ini".
Kemudian merekapun menyetujui saran tersebut demi menjaga kedamaian dan
kebaikan bersama. Dengan serentak mereka memperhatikan jalan itu dengan
menunggu-nunggu siapa gerangan yang pertama kali datang. Tak lama kemudian
muncul seseorang yang paling tampan berwibawa, paling dihormati serta
dihargai, dan paling terpercaya. Tiada lain yaitu Beliau SAW.
Dengan serentak mereka mengucapkan:
"Ia adalah Muhammad Al-Amiin. Ia adalah Muhammad Al-Amiin, kami semua
akan setuju dan menerima keputusannya".
Sesampainya Beliau SAW di tempat tersebut, mereka memberitahu apa yang
telah disepakatinya. Kemudian Beliau SAW dengan penuh hikmah menggelar
sorbannya di bawah letaknya Hajar Aswad. Lalu Beliau SAW mengangkat Hajar
Aswad dan meletakkannya di tengah sorban tersebut, dan mempersilahkan setiap
ketua dari kabilah Quraisy untuk bersama-sama mengangkat sorban tersebut.
Sesampainya di tempat peletakan Hajar Aswad, Beliau SAW mengambil Hajar
Aswad tersebut dan meletakkan di tempatnya.
Dengan demikian semua kabilah merasa lega hatinya dan merasa puas atas
kebijakan Beliau SAW, dan merekapun meneruskan pembangunannya dengan
senang hati hingga selesainya pembangunan tersebut.
Sejak itulah semakin memuncak kekaguman dan penghargaan kaum Quraisy
kepada Beliau SAW, sebagaimana yang disebutkan oleh Al-Imam Al-Muhaddis AsSayyid Muhammad bin 'Alawiy Al- Malikiy Al-Hasaniy dalam kitabnya Tarikhul
Hawaadits An- Nabawiyyah hlm 57 : "Bahwa pada saat usia Beliau SAW 35 tahun
kemuliaan dan keutamaan Beliau SAW semakin tersebar ke seluruh penduduk
94
SAW bersama Sayyiduna Abu Bakar RA untuk pergi kepada pamannya (Waraqah
bin Naufal sahabat dekat Sayiduna Abdul Mutholib).
Sesampainya mereka di hadapan Waraqah bin Naufal, Beliau SAW menceritakan
apa yang dialaminya. Kemudian Waraqah bin Naufal berkata:
"Pada saat engkau mendengar suara tersebut, hendaklah engkau tetap di tempat,
hingga engkau mendengar apa yang akan disampaikannya. Dan beritahukanlah
hal itu kepadaku".
Kemudian pada saat Beliau SAW berkholwat, Beliau SAW melihat makhluk yang
sangat agung diantara langit dan bumi yang berkata:
"Wahai Muhammad, sesungguhnya engkau adalah utusan Allah SWT, dan
sesungguhnya aku adalah Malaikat Jibril".
Seketika Beliau SAW pulang dan memberitahu Sayyidatuna Khodijah RA atas apa
yang dialaminya.
Kemudian Sayyidatuna Khodijah RA memberitahukan kepada pamannya Waraqah
bin Naufal atas apa yang dialami Beliau SAW.
Waraqah bin Naufal berkata:
"Maha Suci Allah, Maha Suci Allah, Demi Dzat yang jiwaku berada dalam
kekuasaan-Nya, jika apa yang telah engkau katakan itu benar wahai Khodijah,
maka Dia (Beliau SAW telah didatangi oleh malaikat yang sangat agung, yang
sering mendatangi Nabi Musa AS, yaitu Malaikat Jibril AS. Dan sesungguhnya Dia
(Beliau SAW) adalah Nabi umat ini. Tolong beritahu kepadanya agar tetap tabah".
Kemudian Sayyidatuna Khodijah RA pulang dan memberitahukan apa yang
dikatakan Waraqah bin Naufal.
Pada saat Beliau SAW thawaf mengelilingi ka'bah, Waraqah bin Naufal menemui
Beliau SAW dan berkata:
"Wahai anak saudaraku, beritahukanlah kepadaku, tentang apa yang baru saja
engkau alami". Kemudian Beliau SAW menceritakannya.
Waraqah bin Naufal berkata: "Demi Dzat yang jiwaku berada dalam KekuasaanNya, sesungguhnya Engkau adalah Nabi umat ini. Dan yang mendatangimu adalah
malaikat yang sangat agung di Sisi Allah SWT yang sering mendatangi Nabi Musa
AS, yaitu Malaikat Jibril AS. Sungguh banyak dari kaummu yang akan
mendustakanmu dan menyakitimu. Begitu pula akan menyerangmu dan
mengusirmu dari kota ini "(sebagaimana yang ia ketahuinya di dalam kitab Taurat
dan Injil).
96
98
99
Dan bahwa Baginda Muhammad SAW adalah Utusan Allah SWT untuk mengajak
mereka meninggalkan keberhalaan dan berpasrah diri kepada aturan dan
kehendak Allah SWT.
Dan diriwayatkan dalam Kitab As- Siroh An-Nabawiyyah Juz 1 hlm 179 : Bahwa
wanita pertama yang masuk Islam adalah istri tercinta Beliau SAW yaitu
Sayyidatuna Khodijah RA, yang dengan keikhlasan cinta dan kasih sayangnya
senantiasa membantu dan mendukung Beliau SAW dengan segenap jiwa raga dan
hartanya, dan selalu mendamaikan, menentramkan dan menyejukkan hati Beliau
SAW setiap kali Beliau SAW menghadapi rintangan ataupun hambatan dalam
dakwahnya.
Dan anak remaja yang pertama kali masuk Islam adalah Sayyiduna Ali bin Abu
Thalib Karromallahu Wajhah yang waktu itu berusia 10 tahun.
Beliau adalah anak Sayyiduna Abu Thalib, paman Beliau SAW, yang diasuhnya
sejak kecil atas kepedulian Beliau SAW untuk meringankan beban Sayyiduna Abu
Thalib. Beliau adalah anak yang suci dan murni dari segala kotoran jahiliyyah
karena tumbuh dan berkembang dalam asuhan dan bimbingan langsung dari
Beliau SAW sehingga keimanan beliau Sayyiduna Ali KW memuncak sangat luar
biasa, sebagaimana disebutkan dalam kitab Nuzhatul Majaalis juz 2 hal 157 :
: :
Yang artinya kurang lebih;
"Sayyiduna Umar bin Khaththab RA berkata: "Saya bersaksi bahwa Baginda Nabi
Muhammad SAW bersabda:
"Seandainya tujuh langit dan tujuh bumi ditimbang dengan imannya Ali bin Abu
Thalib KW niscaya lebih berat imannya Ali bin Abu Thalib KW".
Dan budak yang telah dibebaskan yang pertama kali masuk Islam adalah
Sayyiduna Zaid bin Haritsah RA (budaknya Beliau SAW yang telah
dimerdekakannya).
Dan dari kalangan budak yang belum merdeka yang pertama kali masuk Islam
adalah Sayyiduna Bilal bin Robah RA (budaknya Umayyah bin Kholaf).
Dan laki-laki dewasa dari bangasawan Quraisy yang pertama kali masuk Islam
adalah shahabat Beliau SAW, yaitu Sayyiduna Abu Bakar Shiddiq RA. Beliau di
kalangan Quraisy terkenal sebagai orang yang bernasab tinggi, banyak ilmunya,
pemberani, pedagang yang jujur dan berakhlak mulia dan sebagai shahabat Beliau
SAW dari masa kecilnya yang sangat tulus, setia dan sudah mempersiapkan
dirinya untuk beriman pada saat Beliau SAW menjadi Nabi.
Sebagaimana sabda Beliau SAW :
100
( ..
: 216- 214 )
Yang artinya kurang lebih:
"Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat". (Q.S. AsySyu'ara' 214- 216 ).
Dan ayat:
94 (..
)
Yang artinya kurang lebih;
"Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang
diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik" (Q.S.
Al-Hijr 94).
Dan yang pertama kali Beliau Rasulullah SAW ajak adalah kerabat-kerabatnya
sendiri, baru kemudian segenap masyarakat Quraisy.
Dengan demikian, Islam semakin tersebar ke seluruh pelosok kota Makkah. Dan
semakin banyak orang-orang yang masuk Islam. Dan sejak itulah permusuhan
kafir Quraisy semakin sengit dan nyata. Kemudian merekapun berusaha untuk
menghalangi dan menghentikan dakwah Baginda Rasulullah SAW, dengan
dipimpin oleh Abu Lahab dan Abu Jahal.
Sebagaimana yang diriwayatkan di kitab Tarikhul Islam Lisy-Syeikh Hasan Ibrohim
Hasan juz 1 hlm 71, bahwa apabila ada seorang bangsawan yang masuk Islam,
maka mereka kafir Quraisy mengancam akan menghinakan, mencaci maki dan
merendahkannya. Apabila yang masuk Islam seorang pedagang, maka mereka
mengancam akan memutus perdagangannya dan melenyapkan hartanya.
Dan apabila yang beriman orang biasa (miskin atau budak), maka tak segan-segan
mereka menyiksanya. Bahkan kepada keluarganya sendiri yang masuk Islam, baik
anak ataupun saudaranya, mereka tak segan- segan untuk menganiaya dan
menyiksanya.
Mereka kafir Quraisy menduga bahwa dengan perlakuan seperti itu, bisa
mengembalikan orang- orang yang sudah masuk Islam kepada kepercayaan nenek
moyangnya, dan sebagai ancaman dan peringatan agar kaumnya takut untuk
masuk Islam. Akan tetapi, kebenaran yang hakiki pasti akan menang. Dan cahaya
iman dan cinta kepada Allah SWT dan Rasul-Nya yang telah masuk dalam hati
sanubari mereka, tidaklah dapat dipadamkan. Bahkan semakin kuat dan
membaja. Bagaimana tidak, mereka para shahabat telah menyaksikan sendiri
akan kebenaran dakwah Baginda Rasulullah SAW melalui Firman- firman Allah
SWT yang turun kepada Baginda Rasulullah SAW di masa itu, disertai mukjizatmukjizat Baginda Rasulullah SAW yang sangat luar biasa.
102
Dan disebutkan juga dalam kitab tersebut, diriwayatkan oleh Imam Ibnu Ishaq
Rahimahullah dari Shahabat Abdullah bin Abbas RA, bahwa sungguh sangatlah
kejam perlakuan para kafir Quraisy. Mereka tak segan-segan untuk memukul,
menyiksa dan membiarkan orang-orang yang telah masuk Islam dalam kehausan
dan kelaparan. Sehingga tak dapat duduk apalagi bangkit berdiri, bahkan tak
segan-segan untuk membunuhnya, apabila orang Islam tersebut tidak mau
kembali kepada agama nenek moyangnya. Baginda Rasulullah SAW pun tak luput
dari ancaman, hinaan, dan cercaan kaum kafir Quraisy. Namun mereka tak berani
sampai mencelakainya dikarenakan adanya kekerabatan, pembelaan dan
perlindungan dari Sayyiduna Abu Thalib dan keluarganya. Karena mereka tahu
siapa itu Sayyiduna Abu Thalib. Yaitu seorang bangsawan, seorang pemimpin yang
tegas, berwibawa dan bijaksana, yang sangat besar dan berpengaruh atas jasajasa dan kebaikannya kepada kaum Quraisy, sehingga mereka segan untuk
berhadapan dengannya. Akan tetapi, mereka kafir Quraisy sangat cemas dan
khawatir apabila membiarkan dakwahnya Baginda Rasulullah SAW, berarti
hancurnya agama dan kepercayaan serta harga diri mereka. Maka meskipun
mereka segan, mereka memberanikan diri untuk menghadap kepada Sayyiduna
Abu Thalib.
Sebagaimana yang disebutkan di kitab Tahdzib Siroh Ibnu Hisyam hlm 55: bahwa
mereka pembesar-pembesar kafir Quraisy datang kepada Sayyiduna Abu Thalib
dan berkata:
"Wahai Abu Thalib, sesungguhnya engkau bagi kami adalah seorang panutan dan
pemimpin. Kedudukanmu bagi kami tidak dapat diragukan lagi. Akan tetapi
sesungguhnya kami sudah tidak kuat lagi atas penghinaannya keponakanmu
kepada tradisi dan sesembahan kami. Dan harapan kami engkau mau mencegah
dari apa yang dilakukannya. Akan tetapi engkau membiarkannya. Dari itu
peringatkanlah dan hentikanlah dia atau kami melakukan pertentangan yang
sengit kepada engkau dan dia sampai kami atau kalian yang binasa."
Setelah mereka pergi Sayyiduna Abu Thalib memanggil Baginda Rasulullah SAW,
kemudian Sayyiduna Abu Thalib menceritakan apa yang telah terjadi dengan para
pembesar kafir Quraisy tersebut. Akan tetapi dengan cinta dan kasih sayangnya
kepada Baginda Rasulullah SAW, Sayyiduna Abu Thalib akan tetap setia untuk
membela dan melindungi Beliau Rasulullah SAW, dengan berkata:
"Wahai anak saudaraku, ucapkan dan lakukanlah apa saja yang engkau kehendaki,
demi Allah sesungguhnya aku akan selalu membela dan melindungimu".
103
Setelah mereka kafir Quraisy mengetahui bahwa Sayyiduna Abu Thalib tidak
memperdulikan ancaman mereka, merekapun datang lagi dengan merayu agar
Sayyiduna Abu Thalib meninggalkan pembelaan dan perlindungannya kepada
Baginda Rasulullah SAW. Akan tetapi Sayyiduna Abu Thalib dengan tegas
menolaknya, dan menantang mereka dengan berkata:
"Lakukanlah apa yang kalian inginkan,"
Kemudian mereka kafir quraisy pulang dengan perasaan yang sangat kecewa, dan
pertentangan mereka kepada Baginda Rasulullah SAW dan para sahabatnya
semakin sengit. Bahkan mereka bersepakat agar setiap kabilah menangani
daerahnya masing-masing untuk melawan dan menghentikan dakwah Baginda
Rasulullah SAW, dan mengembalikan orang-orang yang masuk Islam kepada
kepercayaan nenek moyangnya, meskipun dengan kekerasan, penyiksaan
ataupun pembunuhan.
Mengetahui kekejaman dan keganasan kafir quraisy, Sayyiduna Abu Thalib
mengumpulkan keluarga Bani Hasyim dan Bani Muthalib, untuk membela dan
melindungi Baginda Rasulullah SAW. Maka merekapun sepakat dan setuju untuk
membela dan melindungi Baginda Rasulullah SAW dengan resiko apapun, kecuali
Abu Lahab, ia keluar dari golongan mereka dan bergabung dengan para kafir
Quraisy.
Kemudian para pembesar kafir quraisy bermusyawarah bagaimana cara
menghalangi dan menghentikan dakwah Baginda Rasulullah SAW, maka
merekapun bersepakat mengutus seseorang untuk memanggil Baginda Rasulullah
SAW dan mengadakan perundingan ataupun kesepakatan.
Baginda Rasulullah SAW mendatangi panggilan tersebut dengan harapan semoga
mereka terbuka hatinya dan mau masuk Islam. Setelah Baginda Rasulullah SAW
datang, mereka menawarkan harta benda, kekayaan dan juga kedudukan asal
Baginda Rasulullah SAW menghentikan dakwahnya. Maka Baginda Rasulullah
SAW menolaknya sebagaimana yang disebutkan di kitab Siroh Ibnu Hisyam hlm
67, bahwa Baginda Rasulullah SAW bersabda:
"Bukan untuk itu aku diutus oleh Allah SWT, akan tetapi Allah SWT mengutusku
dan menurunkan wahyu kepadaku agar aku memberi kabar gembira kepada
orang-orang yang mengikutiku dan memberi peringatan kepada orang-orang yang
mengingkariku. Apabila kalian mau menerima maka itu adalah hal yang terbaik
bagi kalian di dunia dan akhirat, dan apabila kalian menolaknya, maka aku
pasrahkan segala urusannya kepada Allah SWT."
104
105
Dan diantara mereka berkata : "Kita sudah terlanjur sampai di Makkah, sebaiknya
kita bergabung saja dulu bersama Baginda Rasulullah SAW dan para shahabatshahabatnya. Dan mempersiapkan diri untuk kembali ke Habasyah".
Dan tak lama kemudian merekapun kembali hijrah ke Habasyah dengan diikuti
oleh beberapa shahabat yang merasa terancam oleh keganasan kafir Quraisy,
sampai jumlah mereka, selain dengan anak-anak yaitu 83 laki-laki dan 18
perempuan termasuk diantaranya yaitu Sayyiduna Ja'far bin Abu Thalib RA
bersama istrinya Asma' binti 'Umais, dan ini dinamakan hijrah yang kedua.
Dan tak lama kemudian kafir Quraisy mengetahui bahwa banyak para shahabat
Rasulullah SAW yang hijrah ke negeri Habasyah, merekapun merasa sangat
khawatir dan cemas seandainya para muslimin menyusun kekuatan di sana, dan
agama Islam semakin tersebar, maka kafir Quraisy bersepakat untuk mengirim
tokoh-tokoh ahli diplomasinya yang sudah mempunyai hubungan baik dengan
raja Habasyah guna untuk menyerahkan para muslimin kepada mereka agar
dibawa pulang ke Makkah.
Sesampainya di hadapan Raja Habasyah, terjadilah perdebatan yang sangat sengit
antara diplomasi kafir quraisy dengan shahabat Baginda Rasulullah SAW.
Raja Habasyah dengan kebijaksanaan dan keadilannya, tidaklah membela kecuali
kepada yang benar. Dengan mendengarkan perdebatan antara tokoh diplomat
quraisy dan shahabat Baginda Rasulullah SAW, Raja Habasyah pun mengetahui
kebenaran apa yang dianut oleh shahabat Baginda Rasulullah SAW, maka Iapun
bersikukuh untuk tetap melindungi dan mempersilahkan para shahabat Baginda
Rasulullah SAW tinggal di negerinya dengan aman.
Dengan demikian para diplomat kafir quraisy pulang dengan perasaan yang
sangat kecewa atas kegagalannya.
Dan pada tahun keenam dari kenabian, paman Baginda Rasulullah SAW,
Sayyiduna Hamzah bin Abdul Muthalib RA masuk Islam, sebagaimana disebutkan
dalam Siroh Ibnu Hisyam hlm 59 bahwa Sayyiduna Hamzah RA adalah seorang
laki- laki yang kuat, berwibawa, pandai berburu dan sangat disegani oleh kaumnya
atas keberaniannya.
Pada suatu hari di saat Sayyiduna Hamzah pulang dari berburu, mendengar berita
dari seorang perempuan bahwa Baginda Rasulullah SAW diganggu dan dicaci maki
oleh Abu Jahal. Seketika itu juga beliau memacu kudanya menuju ke Ka'bah
memburu Abu Jahal dengan kemarahan yang meluap. Setelah dijumpainya
langsung Beliau memukulkan busurnya dengan sangat keras ke kepala Abu Jahal
sampai mengeluarkan darah, dengan berkata:
107
108
mengetahui bahwa bulan-bulan itu adalah bulan damai, akan tetapi, kafir quraisy
tetap bersepakat untuk mengganggunya di saat mereka datang ke kota Makkah,
dan memerintahkan kepada para pedagang di kota Makkah untuk menjual
kepada mereka dengan harga yang sangat tinggi.
Demikianlah keadaan mereka di lembah tersebut, semakin hari semakin payah.
Mereka rela melakukan hal itu, sampai habis apa yang mereka miliki hingga yang
mereka makan adalah dedaunan ataupun tumbuh- tumbuhan yang berada di
lembah tersebut, demi kesetiaannya untuk membela dan melindungi Baginda
Rasulullah SAW.
Dan diriwayatkan dalam kitab tersebut hlm 264 bahwa diantara pembesar kafir
Quraisy yaitu Hisyam bin Amar Al-Amiriy tersentuh hatinya, tak tega melihat
penderitaan keluarga Bani Hasyim dan Bani Muthalib. Dengan sembunyisembunyi di malam hari ia mengirimkan bahan makanan ke lembah tersebut,
demi untuk mengurangi beban penderitaan mereka. Ia pun menyesal telah ikut
dalam kesepakatan pemboikotan tersebut. Ia mau berontak, tapi merasa tak
berdaya karena hanya seorang diri, maka iapun mencari, siapa tahu diantara para
pembesar Quraisy ada yang merasakan hal yang sama dengannya, sehingga
terkumpullah lima orang, yaitu:
1 . Hisyam bin Amar Al-Amiriy 2 . Zuhair bin Abi Umayyah Al- Makhzumiy 3 .
Muth'im bin 'Adiy 4 . Abul Bukhturi bin Hisyam 5. Zam'ah bin Al-Aswad.
Kemudian mereka datang ke Ka'bah, setelah berthowaf mengelilingi Ka'bah,
Zuhair berpidato:
"Wahai penduduk Makkah, kita bisa makan dan minum dengan sepuasnya.
Tegakah kalian membiarkan keluarga bani Hasyim dan Bani Muthalib dalam
penderitaan yang menyedihkan, dan terputus dari semua hubungan?. Demi Allah,
aku tidak akan membiarkan hal itu, hingga kesepakatan yang tidak adil ini
dibatalkan".
Kemudian Abu Lahab berkata:
"Kalian semua pendusta! sesungguhnya kesepakatan ini tak dapat dibatalkan!"
Lalu terjadilah perdebatan yang sengit diantara mereka.
Dan pada waktu itu juga Allah SWT memberitahu kepada Baginda Rasulullah SAW
bahwa poin-poin tentang kesepakatan yang dholim tersebut telah dimakan rayap.
Kemudian Baginda Rasulullah SAW memberitahu pamannya Sayyiduna Abu Thalib
tentang apa yang terjadi.
Dengan keyakinan bahwa Baginda Rasulullah SAW tak mungkin berbohong,
Sayyiduna Abu Thalib dengan penuh percaya diri pergi menuju Ka'bah dan
didampingi beberapa orang dari keluarganya.
110
Bukanlah kesadaran yang ada di hati mereka, akan tetapi kedengkian dan
kebencian yang makin mendalam.
Kemudian Hisyam bin Amar dan teman-temannya menggabungkan diri kepada
Sayyiduna Abu Thalib dan rombongannya. Mereka bersama- sama pergi menuju
ke lembah untuk mengembalikan keluarga Bani Hasyim dan Bani Muthalib ke
rumahnya masing-masing. Dan sebagian dari 5 orang tersebut (Hisyam dan
teman-temannya) mendapati anugerah dari Allah SWT dengan masuk Islam.
Setelah mereka kembali ke rumahnya masing-masing, maka pada bulan Ramadlan
tahun 10 dari kenabian, paman Baginda Rasulullah SAW Sayyiduna Abu Thalib
meninggal dunia dalam usia 86 tahun.
Dan diriwayatkan di kitab Siroh Ibnu Hisyam hal 88 bahwa pada saat Sayyiduna
Abu Thalib menderita sakit, dan kafir quraisy mengetahui sudah mendekat
ajalnya, maka para pembesar kafir quraisy datang kepada Sayyiduna Abu Thalib
dan berkata;
"Wahai Abu Thalib, sesungguhnya kita ini adalah satu keluarga (suku Quraisy), dan
engkau telah mengetahui pertentangan antara kami dengan keponakanmu.
Sesungguhnya kami sangat cemas apabila engkau meninggal, masalah ini belum
selesai.
Tolong panggillah dia agar kami bisa berunding dan kami siap untuk memberikan
apa yang dia inginkan, begitu pula kami punya keinginan yang harus dia patuhi
demi kebaikan kita bersama".
Setelah Baginda Rasulullah SAW datang dan mengetahui maksud mereka, Baginda
Rasulullah SAW bersabda:
Yang artinya kurang lebih :
"Baiklah wahai bangsawan Quraisy, hanya satu kalimat saja yang aku minta dari
kalian, yang dengannya kalian bisa mendapati keunggulan yang mulia di seluruh
wilayah arab dan lainnya".
Abu Jahal berkata:
"Demi bapakmu, sepuluh kalimat sekalipun akan kami penuhi, silahkan!"
Baginda Rasulullah SAW bersabda:
"Katakanlah kalimat Laailaahaillallaah (Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali
Allah SWT ), dan tinggalkanlah segala penyembahan kecuali hanya kepada Allah
SWT".
112
Kafir Quraisy menepukkan tangan, tanda ingkar dan pelecehan, dengan berkata:
"Wahai Muhammad, apa yang kamu inginkan itu tidak masuk akal. Apakah
engkau menginginkan kami meninggalkan persembahan kepada tuhan-tuhan
kami. Dan hanya menyembah kepada satu Tuhan saja. Itu adalah hal yang
mustahil".
113
Baginda Rasulullah SAW, dengan segenap jiwa, raga dan hartanya, dan senantiasa
menentramkan, mendamaikan, dan menyejukkan hatinya setiap kali menghadapi
rintangan, ataupun hambatan dalam dakwahnya.
Namun Baginda Rasulullah SAW adalah Basyarun Laa Kal-Basyar (manusia tapi
bukan manusia biasa), yang dengan keagungan jiwanya yang murni, memahami
dengan sempurna hikmah apa yang ada dibalik Kehendak Allah SWT.
Dan Allah SWT telah bersumpah dengan Firman-Nya di Surat Adl- Dluha bahwa
Allah SWT tidak akan meninggalkan dan mengecewakan Baginda Rasulullah SAW.
Dalam tahun duka cita tersebut, dengan tetap tegar dan bersemangat Beliau
Baginda Rasulullah SAW tetap melaksanakan dakwahnya. Kemudian Baginda
Rasulullah SAW mengarahkan dakwahnya ke kota Thoif dengan harapan siapa
tahu di sana masyarakatnya lebih lunak hatinya, dan mau menyambut serta
membela dakwahnya.
Sebagaimana diriwayatkan dalam kitab As-Siroh An-Nabawiyyah Juz 1 hlm 270 :
Bahwa pada bulan Syawal tahun 10 dari kenabian, Baginda Rasulullah SAW
disertai Sayyiduna Zaid bin Haritsah RA (budak yang telah dimerdekakannya),
berangkat ke kota Thoif untuk berdakwah. Namun sesampainya di sana ternyata
perlakuan penduduk Thoif lebih kasar dan keji dari pada kafir Quraisy. Setiap kali
Baginda Rasulullah SAW mendatangi satu kelompok dari penduduk Thoif untuk
berdakwah selalu diusir dengan cacian dan penghinaan. Bahkan para pembesar
kota Thoif mengerahkan rakyat, anak-anak dan budak-budaknya untuk mengusir,
menghina dan melemparinya dengan batu-batu, sehingga Baginda Rasulullah
SAW dan Sayyiduna Zaid RA terluka.
Kemudian Baginda Rasulullah SAW pergi meninggalkan Thoif menuju ke Makkah.
Sesampainya di perkebunan pinggiran kota Thoif Baginda Rasulullah SAW
beristirahat dengan keadaan bersedih atas perbuatan kaum Thoif yang sangat
keji. Pada saat itu datanglah Malaikat Jibril AS dengan berkata:
.
Yang artinya ;
"Wahai Muhammad Utusan Allah, sesungguhnya Allah SWT memberikan salam
kepada Engkau. Dan yang datang bersamaku ini adalah malaikat penguasa
gunung, yang telah diperintahkan oleh Allah SWT untuk melaksanakan segala
perintah Engkau".
Kemudian malaikat penguasa gunung berkata:
Yang artinya :
115
116
Dan di saat itu pula turun Firman Allah SWT kepada Baginda Rasulullah SAW, yaitu
ayat:
) 1(
) 2( ..
Yang artinya :
"Katakanlah (hai Nabi Muhammad), "Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya;
telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al-Qur'an), lalu mereka berkata;
sesungguhnya kami telah mendengarkan Al-Qur'an yang menakjubkan. (Yang)
memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman. Dan kami sekalikali tidak akan mempersekutukan Allah SWT dengan siapapun" (Q.S. Al Jin 1 ,2..)
Diriwayatkan dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir juz 4 hlm 163 Sayyiduna Ibnu Abbas
RA berkata: "Bahwa peristiwa tersebut adalah awal dakwah Baginda Rasulullah
SAW pada golongan jin".
Kemudian seringkali mereka golongan jin berdatangan dan menghadap kepada
Baginda Rasulullah SAW baik di Makkah maupun di Madinah untuk
mendengarkan dan melaksanakan ajaran Beliau SAW yang berkaitan dengan
kepribadian mereka.
Kemudian Baginda Rasulullah SAW dan Sayyiduna Zaid RA meneruskan
perjalanannya ke Makkah. Pada saat akan memasuki kota Makkah, Sayyiduna Zaid
RA dengan perasaan cemas berkata:
"Wahai Rasulullah, bagaimanakah kita akan masuk kota Makkah, padahal para
kafir Makkah sangat membenci kita. Mereka selalu berusaha untuk mencelakakan
kita".
Baginda Rasulullah SAW bersabda:
"Hai Zaid, janganlah kamu cemas, sesungguhnya Allah SWT pasti akan
memberikan jalan keluar bagi kita dan sesungguhnya Allah SWT pasti akan
memberikan kemenangan pada agamanya. Dan Dia lah Allah SWT Dzat yang akan
membela dan melindungi Nabi-Nya".
Dengan keyakinan bahwa Allah SWT pasti akan memberikan jalan keluar, akan
memenangkan agamanya dan akan membela serta melindunginya, Baginda
Rasulullah SAW masuk ke kota Makkah pulang ke rumahnya dan bergabung
dengan para shahabatnya yang selalu tetap setia untuk berjuang dan berdakwah
meskipun Baginda Rasulullah SAW tidak bersama mereka (pada waktu pergi ke
Thoif).
Di kota Makkah, Baginda Rasulullah SAW dan para shahabatnya meneruskan
aktifitasnya sehari-hari yaitu beribadah dan berdakwah kepada para penduduk
117
118
119
"Wahai Tuan Muhammad, sesungguhnya, visi dan misi apakah yang Engkau bawa
sehingga para pembesar Quraisy melarangku untuk mendengarkan segala
perkataanmu".
Kemudian Baginda Rasulullah SAW menjelaskan visi dan misinya bahwa
sesungguhnya Beliau SAW adalah Rasul yang diutus oleh Allah SWT agar mengajak
ummat untuk tidak menyembah kecuali hanya kepada Allah SWT, dan kemudian
Beliau SAW membacakan surat Al-Ikhlash dan Al-Mu'awwidzatain.
Seketika itu juga Sayyiduna Thufail berkata:
"Demi Allah, sungguh aku benar- benar belum pernah mendengarkan perkataan
yang lebih indah dan lebih benar dari apa yang engkau bawa ini".
Maka, saat itu juga iman masuk dalam sanubarinya dan seketika itu pula beliau
langsung masuk Islam dan berkata :
"Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku adalah pemimpin yang ditaati oleh kaumku.
Maka, doakanlah aku agar Allah SWT memudahkanku mengajak kaumku masuk
Islam"
Kemudian Baginda Rasulullah SAW mendoakannya, sehingga Sayyiduna Thufail
mendapatkan karomah dari Allah SWT berupa sinar cahaya di dahinya yang
dengannya Beliau mendapati kemudahan untuk berdakwah sampai seluruh
keluarga dan sebagian dari kaumnya masuk Islam, diantaranya adalah Sayyiduna
Abu Hurairah.
Demikianlah jiwa para shahabat Baginda Rasulullah SAW, begitu mereka
merasakan kebenaran dan keindahan ajaran Islam, mereka pun menginginkan
keluarga, saudara dan kaumnya merasakan hal yang sama dengannya.
Dan diriwayatkan di kitab tersebut hlm 289 bahwa Baginda Rasulullah SAW
didampingi oleh sayyiduna Abu Bakar RA dan Sayyiduna Ali KW berdakwah
kepada kabilah-kabilah yang datang ke Makkah. Dan pada saat itulah gencargencarnya kafir quraisy yang dipimpin oleh Abu Lahab dan Abu Jahal untuk
merintangi dakwah Baginda Rasulullah SAW. Mereka kafir quraisy menyebarkan
fitnah, kabar bohong dan membujuk setiap orang yang datang ke Makkah untuk
menjauhi dan jangan sampai mendengarkan dakwah Baginda Nabi SAW.
Bahkan setiap kali Baginda Nabi SAW mendatangi mereka untuk berdakwah,
mereka selalu berkata:
"Wahai kaum, janganlah kalian dengar ucapannya, dia itu pembohong, dia itu
pembuat onar, dan lain-lain".
Sehingga kebanyakan dari mereka menolak dakwah Baginda Rasulullah SAW, dan
hanya sedikit saja yang mau menyambut dakwahnya dan masuk Islam,
120
diantaranya yaitu enam orang suku Khazraj dari kota Madinah, mereka adalah
para pemeluk Islam pertama dari penduduk Madinah,
sebagaimana diriwayatkan dalam kitab As-Sirah An-Nabawiyyah juz 1
hlm 287 bahwa:
Pada saat Allah SWT menghendaki kemenangan Islam dan kejayaan Baginda
Rasulullah SAW, maka pada bulan Rajab tahun 11 dari kenabian Baginda
Rasulullah SAW mendatangi enam orang suku Khazraj dari Madinah yang telah
selesai melaksanakan ibadah haji, mereka sedang bercukur rambut di Aqobah
(sebelah kiri dari kota Makkah). Baginda Nabi SAW berdakwah kepada mereka
dan membacakan ayat-ayat suci Al-Qur'an. Sesungguhnya mereka telah
menunggu-nunggu hal itu, dan mereka telah mengetahui dari kaum-kaum Yahudi
yang tinggal di Madinah, bahwa sudah tiba saatnya kedatangan Nabi akhir zaman
yang sangat mulia di Sisi Allah SWT. Maka begitu mereka bertemu langsung
dengan Baginda Rasulullah SAW dan menyaksikan sendiri tanda-tanda dan sifatsifat Baginda Rasulullah SAW yang sangat luhur dan sempurna dan tutur
bahasanya yang lemah lembut, dan ajaran dakwahnya yang luhur dan suci,
seketika itu juga, keyakinan dan keimanan mereka memuncak. Mereka pun saling
berbicara;
"Wahai saudara-saudaraku, demi Allah, terbuktilah sekarang bahwa Beliau
(Baginda Nabi SAW), adalah benar-benar seorang Nabi sebagaimana yang telah
dikatakan orang-orang yahudi. Mari kita sambut dakwahnya dan masuk Islam
sebelum kedahuluan yang lainnya. Agar kita mendapatkan keunggulan yang
sangat tinggi di Sisi Allah SWT".
Maka, seketika itu juga mereka menyambut dakwah Baginda Nabi SAW dan
masuk Islam, kemudian mereka berkata:
"Wahai Rasul Utusan Allah yang mulia, sesungguhnya kaum kami (suku Aus dan
Khazraj) sudah lama sekali ( 120 tahun) saling bermusuhan dan berperang.
Sangat sulit rasanya untuk bisa berdamai. Kami sangat berharap semoga dengan
kedatangan engkau sebagai Rasul Utusan Allah SWT, mereka mau masuk Islam
dan bersatu".
Kemudian mereka meminta ijin pulang untuk mengabarkan berita gembira ini
kepada kaumnya. Sesampainya di Madinah mereka berdakwah kepada semua
kaumnya sehingga tidak ada satu rumahpun di kota Madinah selain di situ mereka
membicarakan tentang kedatangan Utusan Allah SWT yang sangat agung dan
mulia, pembawa rahmat untuk seluruh alam, demi untuk tercapainya
keselamatan dunia akhirat.
121
Kemudian Baginda Rasulullah SAW pulang ke Makkah dan bergabung dengan para
shahabatnya dengan berharap semoga mereka dalam keadaan aman dari
gangguan kafir quraisy yang selalu terus menerus memusuhinya dengan berbagai
macam cara.
Begitulah keadaan kaum Quraisy, yang selalu merintangi dan menentang
dakwahnya Baginda Rasulullah SAW, apalagi sepeninggal wafatnya Sayyiduna Abu
Thalib dan istri tercinta Sayyidatuna Khodijah RA, sehingga perlawanan mereka
semakin memuncak.
Hal itulah yang menjadikan Baginda Rasulullah SAW bersedih hati, karena
sesungguhnya Baginda Rasulullah SAW sangat menginginkan mereka agar bisa
mendapati kebahagiaan dunia dan akhirat.
sehingga pada suatu malam, tepatnya pada tanggal 27 Rajab 12 tahun dari
kenabian, Baginda Rasulullah SAW datang ke Ka'bah dan bermunajat di dalam
Hijir Ismail, berdo'a, memohon dan mengiba ke Hadirat Allah SWT agar kaumnya
mendapatkan hidayah,
Dengan belas kasih sayangnya Allah SWT kepada Baginda Rasulullah SAW, Allah
SWT berkehendak untuk menyejukkan hatinya atas apa yang dideritanya dan
membahagiakannya serta mempertunjukkan keagungan dan kemuliaan Baginda
Rasulullah SAW di Sisi-Nya dengan meng-Isra' Mi'rajkanya.
Sampai di sinilah kami akhiri rangkuman kitab Nurul-Mushtafa kedua ini, dan
sesungguhnya masih banyak sekali riwayat mengenai sejarah Baginda Rasulullah
SAW namun yang kami cantumkan hanya sebagaian saja, demi untuk
memudahkan bagi para pembaca untuk mengingat dan menghayatinya dengan
harapan kita semua bisa semakin mencintai serta mengaguminya, yang denganya
Insya Allah kita semua akan mendapati syafaatnya hingga selamat dunia dan
akherat. Aamiin.
Sesungguhnya semua riwayat yang telah kami cantumkan di atas, bukanlah
sekedar cerita belaka, namun telah kami nukil data-datanya dari kitab-kitab para
ulama ahlussunnah waljama'ah yang sangat akurat dan terpercaya.
Dan apabila ada kekurangan/kekhilafan dalam rangkuman ini atau ada kurang
indahnya tata bahasa, kami mohon di maklumi dan dimaafkan.
Semoga Allah SWT memberikan taufiq dan hidayahnya kepada kami agar kami
bisa merangkum kitab Nurul-Mushtafa ketiga tentang sebagaian dari kisah Isro'
Mi'roj Baginda Rasulullah SAW yang sangat agung, begitu pula kami kami ingin
menerangkan sebagaian kecil dari keindahan surga dan penghuninya agar kita
lebih bisa mengenalnya hingga semakin bersemangat untuk mengamalkan
amalan-amalan yang diridloi Allah SWT sehingga Allah SWT menganugerahkan
122
123
124
sebagaimana dijelaskan di kitab Tafsir Ath-Thobari juz 22 hal 509 dan Tafsir AlQurthubiy juz 6 hlm 394 Al-Maktabah Asy-Syaamilah.
Dengan kemuliaan dan keagungannya tersebut, Malaikat Jibril AS berkata
dengan penuh perasaan khawatir dan cemas:
Yang artinya ;
"Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha Pengasih dan
Penyayang. Sayangilah hamba-Mu yang sangat lemah ini".
Allah SWT Berfirman;
Yang artinya :
"Hai Jibril, hiasilah dirimu dengan sebaik-baiknya perhiasan".
Kemudian Allah SWT berfirman lagi:
Yang artinya ;
"Hai Jibril, ambillah bendera Taufiq dan Hidayah-Ku. Ambillah kendaraan buraq.
Ambillah tanda ijin dan kerestuan-Ku, dan turunlah beserta tujuh puluh ribu
malaikat kepada kekasih-Ku Muhammad SAW".
Kemudian Allah SWT berfirman lagi:
Yang artinya ;
"Hai Jibril, sesampainya kamu di hadapannya nanti, hormatilah Dia dengan
sungguh-sungguh, layanilah segala kebutuhannya dan lakukanlah semua itu
dengan penuh sopan santun sebagaimana layaknya seorang pelayan kepada
tuannya, serta perbanyakilah mengucapkan sholawat dan salam kepadanya.".
Allah SWT Berfirman lagi;
Yang artinya ;
"Hai Mikail, ambillah bendera kemenangan, dan turunlah bersama tujuh puluh
ribu malaikat kepada kekasih-Ku Muhammad SAW. Dan kalian juga wahai Izrail
dan Israfil, lakukanlah sebagaimana yang dilakukan Jibril dan Mikail."
Allah SWT berfirman lagi:
Yang artinya ;
127
129
1.
" Nabi Muhammad Utusan Allah"
2.
" Nabi Muhammad Nabi Allah"
3.
" Nabi Muhammad Kekasih Allah"
4.
" Nabi Muhammad Kesayangan Allah"
Sesungguhnya imamah tersebut sejak zaman dahulu kala dikelilingi oleh empat
ribu malaikat yang senantiasa bersholawat kepada sang pemiliknya, yaitu
Baginda Rasulullah SAW.
Maka pada saat Malaikat Ridlwan mengambil imamah tersebut, para malaikat
berkata:
"Wahai Allah, sebagaimana Engkau telah memerintahkan kami untuk
senantiasa bersholawat kepada sang pemilik imamah ini, maka izinkanlah kami
untuk turun menyertainya. Agar kami mendapat keberkahan dengan bertemu
kekasih-Mu Baginda Rasulullah SAW sang pemilik imamah."
Kemudian Malaikat Jibril AS memberikan air sorga tersebut kepada Baginda
Rasulullah SAW untuk berwudlu, dan Allah SWT memerintahkan Malaikat Jibril
AS untuk memberikan bekas air wudlu tersebut kepada Malaikat Mikail AS, dan
memerintahkannya untuk memberikan kepada Malaikat Izrail AS, dan
memerintahkannya untuk memberikan kepada Malaikat Israfil As, dan
memerintahkannya untuk memberikannya kepada Malaikat Ridlwan AS, dan
kemudian Allah SWT memerintahkan Malaikat Ridlwan AS untuk membawanya
ke sorga Firdaus, untuk diberikan kepada para bidadari sorga agar mengusapkan
air tersebut ke wajah mereka sehingga mereka semakin bercahaya dan semakin
cantik jelita.
Dan diriwayatkan dalam kitab Siroh Nabawiyyah juz 1 hlm 62 bahwa Baginda
Rasulullah SAW sebelum melaksanakan Isro' Mi'roj, dibelah dadanya dengan
tanpa ada rasa cemas ataupun sakit sedikitpun, sebagaimana yang telah
dilakukan sebelumnya oleh Malaikat Jibril AS dan Malaikat Mikail AS untuk
yang keempat kalinya.
Seusai Baginda Rasulullah SAW berwudlu dan mengenakan pakaian serta
imamahnya, Baginda Rasulullah SAW mendatangi buroq. Pada saat itulah buroq
tersebut bersimpuh di hadapannya dengan berkata:
"Wahai kekasih Allah, pemimpin para Rasul, silahkan Engkau naik ke
punggungku."
131
132
"Sesungguhnya Engkau telah melakukan sholat di daerah Thaibah (Madinah AlMunawwarah). Dengan izin Allah SWT, Engkau kelak akan hijrah ke kota ini.".
Kemudian Baginda Rasulullah SAW meneruskan perjalanan dengan secepat kilat
sampailah di suatu tempat.
Malaikat Jibril AS dengan lemah lembut berkata:
"Wahai kekasih Allah, hendaklah Engkau turun dari buroq dan melaksanakan
sholat di tempat ini".
Seusainya sholat, Malaikat Jibril AS berkata:
"Wahai kekasih Allah, tahukah Engkau, di daerah manakah Engkau melakukan
sholat?".
Baginda Nabi Muhammad SAW menjawab:
"Saya tidak tahu wahai Malaikat Jibril".
Malaikat Jibril AS berkata:
"Sesungguhnya Engkau telah melakukan sholat di Thurisina yang suci (tempat
terjadinya percakapan Allah SWT kepada Nabi Musa AS).
Kemudian Baginda Rasulullah SAW meneruskan perjalanan dengan secepat kilat
sampailah di suatu tempat.
Malaikat Jibril AS dengan lemah lembut berkata:
"Wahai kekasih Allah, hendaklah Engkau turun dari buroq dan melaksanakan
sholat di tempat ini".
Seusainya sholat, Malaikat Jibril AS berkata:
"Wahai kekasih Allah, tahukah Engkau, di daerah manakah Engkau melakukan
sholat?".
Baginda Nabi Muhammad SAW menjawab:
"Saya tidak tahu wahai Malaikat Jibril".
Malaikat Jibril AS berkata:
"Sesungguhnya Engkau telah melakukan sholat di Baitullahm (tempat
kelahirannya Nabi Isa AS).
Kemudian Baginda Rasulullah SAW meneruskan perjalanannya dengan diiringi
ratusan ribu para Malaikat.
Tiba-tiba Baginda Rasulullah SAW mendengar seruan dari sebelah kanannya
yang memanggil- manggil dengan berkata:
"Wahai Muhammad, berhentilah sejenak, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan
denganmu".
Baginda Rasulullah SAW tidak memperdulikan seruan tersebut.
Kemudian terdengar seruan dari sebelah kirinya yang memanggil- manggil
dengan berkata:
133
"Wahai Muhammad, berhentilah sejenak, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan
denganmu".
Baginda Rasulullah SAW tidak memperdulikan seruan tersebut.
Kemudian terlihat seorang perempuan tua renta yang berhias dengan segala
macam perhiasan-perhiasan yang indah menghadang Baginda Rasulullah SAW
dan berkata:
"Wahai Muhammad, berhentilah sejenak, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan
denganmu".
Baginda Rasulullah SAW tidak memperdulikan seruan tersebut.
Kemudian Baginda Rasulullah SAW bertanya :
"Wahai Jibril, siapakah sesungguhnya mereka itu ?".
Malaikat Jibril AS menjawab:
"Sesungguhnya yang pertama adalah seruan dari orang Yahudi, yang kedua
adalah dari orang Nashrani, dan yang ketiga adalah perumpamaan dari dunia
yang sudah tua renta. Tiada lain tujuan mereka semua kecuali hanya sematamata untuk mengganggu dan menghambat perjalanan dan perjuanganmu."
https://www.facebook.com/groups/forsil.jabodetabek/permalink/35991242414
7154
https://m.facebook.com/photo.php?fbid=461288033996705&id=100003465382
298
134
"Kembalikanlah susu itu kepadaku dan aku akan meminumnya hingga tuntas
habis tak tersisa".
Malaikat Jibril AS berkata:
"Tidak mungkin akan kembali wahai kekasih Allah, ia telah menghilang,
sesungguhnya hal itu adalah ketentuan dari Allah SWT dari zaman azali yang
tidak bisa dirubah lagi".
Kemudian Baginda Rasulullah SAW masuk ke Masjidil Aqsha yang terang
benderang yang telah dipenuhi oleh barisan para Malaikat, para Nabi dan para
Rasul yang mana mereka telah diperintahkan oleh Allah SWT menunggu
Baginda Rasulullah SAW untuk sholat berjamaah.
Kemudian Malaikat Jibril AS mengumandangkan iqomat dan mempersilahkan
Baginda Rasulullah SAW untuk menjadi imam. Seusainya sholat mereka para
Nabi dan para Rasul memanjatkan puji-pujian dan syukurnya kepada Allah SWT
atas segala anugerah yang dilimpahkan kepada mereka.
Kemudian merekapun kembali ke langit di tempatnya masing- masing, demi
untuk menyambut kedatangan Baginda Rasulullah SAW.
Kemudian Malikat Jibril AS mengajak Baginda Nabi Muhammad SAW menuju
Shahra' (batu yang penuh keajaiban yang berada di Masjidil Aqsha) yang di situ
telah disediakan Allah SWT suatu tempat untuk mi'rojnya Baginda Rasulullah
SAW yang terbuat dari mutiara Yaqut merah dan Zabarjud hijau, serta dihiasi
dengan mutiara-mutiara yang sangat indah luar biasa menjulang tinggi ke langit
sampai Sidratil Muntaha. (Dan dipastikan bagi para kekasih Allah SWT akan
melihatnya disaat ajalnya tiba sebagai kabar gembira tanda keselamatan
baginya).
Kemudian Malaikat Jibril AS mempersilahkan Baginda Nabi Muhammad SAW
untuk menaikinya menuju langit pertama dengan dikawal olehnya, dan
sesungguhnya setiap langit itu dipenuhi oleh para malaikat.
Baginda Rasulullah SAW bersabda:
"Sesampainya kami di langit pertama, Malaikat Jibril AS mengetuk pintu langit
tersebut.
Seketika Malaikat penjaga langit pertama berkata;
"Siapakah engkau?"
Malaikat Jibril AS menjawab;
"Aku adalah Malaikat Jibril, datang bersama Muhammad Kekasih Allah SWT".
Dengan seketika pintu langit tersebut dibuka dan kamipun masuk ke dalamnya.
Pada saat malaikat penjaga langit tersebut melihatku seketika Ia berkata;
136
"Selamat datang wahai kekasih Allah, sungguh kami merasa bangga dan
bergembira atas kedatanganmu".
Baginda Rasulullah SAW bertanya;
"Siapakah Dia wahai Jibril?"
Malaikat Jibril AS menjawab;
"Dia adalah Malaikat Ismail AS, penjaga langit dunia yang memiliki tujuh puluh
ribu pasukan yang mana setiap satu pasukan terdiri dari seratus ribu malaikat.
Sesungguhnya dia sangat merindukan kedatanganmu. Mereka senantiasa
bertasbih kepada Allah SWT dengan mengucapkan;
"Maha Suci Allah, Dzat Yang Maha Berkuasa Dzat Yang memiliki alam malakut".
Kemudian aku mengucapkan salam kepadanya, dan diapun menjawab salamku
dan memberikan kabar gembira kepadaku dengan berkata;
"Berbahagialah Engkau wahai kekasih Allah, sesungguhnya segala kebaikan ada
padamu dan pada umatmu".
Seketika akupun bersyukur atas anugerah-Nya.
Kemudian aku melihat Malaikat duduk di atas kursi. Akupun mengucapkan
salam kepadanya, dan Ia pun menjawab salamku masih dalam keadaan duduk.
Seketika Allah SWT Berfirman kepada malaikat tersebut;
Yang artinya ;
"Wahai Malaikat, tidak selayaknya kamu masih dalam keadaan duduk pada saat
kamu menjawab salam kekasih-Ku. Demi kemuliaan dan keagungan Dzat-Ku,
Aku perintahkan kamu untuk berdiri dengan satu kaki dan datangilah dia, serta
ulangilah jawaban salammu padanya. Dan Aku menghukum kamu, berdiri
dengan satu kaki sampai hari kiamat.".
Kemudian aku melihat seseorang yang sangat tampan, anggun dan berwibawa.
Akupun bertanya kepada Malaikat Jibril AS:
"Siapakah dia wahai Malaikat Jibril?".
Malaikat Jibril AS menjawab:
"Sesungguhnya Dia adalah Nabi Adam AS".
Kemudian aku mengucapkan salam kepadanya. Seketika Nabi Adam AS
menjawab salamku dan menyambutku dengan penuh senang hati dan
bergembira ria dengan berkata:
"Selamat datang wahai anakku yang sangat mulia, Nabi Kekasih Allah SWT".
Baginda Rasulullah SAW bersabda;
137
Kemudian kami meneruskan Mi'roj menuju langit yang kedua. Dan pada saat
perjalanan tersebut, aku melihat angkasa telah dipenuhi oleh para Malaikat
yang sedang beribadah. Sesampainya kami di pintu langit kedua yang terbuat
dari besi, Malaikat jibril AS mengetuk pintu langit tersebut.
Seketika Malaikat penjaga langit kedua berkata; "Siapakah engkau?".
Malaikat Jibril AS menjawab;
"Aku adalah Malaikat Jibril, datang bersama Muhammad kekasih Allah SWT,
sebagai sumber rahmat untuk semesta alam".
https://www.facebook.com/groups/forsil.jabodetabek/permalink/36002650413
5746
https://m.facebook.com/photo.php?fbid=461415083984000&id=100003465382
298
138
salam mereka. Kemudian kami semua melaksanakan sholat dua rekaat dan
mereka mempersilahkan aku sebagai imamnya.
Kemudian kami meneruskan Mi'roj menuju langit yang ketiga. Pada saat kami
sudah mendekati langit ketiga tersebut. Kami mendengar gemuruh suara tasbih
dan tahlil yang sangat dahsyat. Lalu Malaikat Jibril AS mengetuk pintu langit
tersebut yang terbuat dari perak.
Malaikat penjaga langit yang ketiga berkata;
"Siapakah engkau?".
Malaikat Jibril AS menjawab;
"Aku adalah Malaikat Jibril, datang bersama Muhammad kekasih Allah SWT".
Seketika pintu langit tersebut dibuka dan kamipun masuk ke dalamnya. Dan
Malaikat tersebut menyambut kami dengan berkata;
"Selamat datang wahai Nabi Kekasih Allah SWT, sesungguhnya kami sangat
merasa bangga dan bergembira atas kedatanganmu".
Kemudian aku melihat malaikat yang disertai tujuh puluh ribu pasukannya
sedang bertasbih menyucikan Allah SWT dengan mengucapkan;
"Maha Suci Allah, Dzat Yang Maha Hidup, Dzat Yang Maha Berdikari, Dzat Yang
Kekal Abadi selamanya".
Kemudian aku melihat seorang pemuda yang sangat tampan, indah mempesona
laksana bulan purnama dan dikelilingi para Nabi;
Akupun bertanya;
"Wahai Malaikat Jibril, Siapakah dia ?".
Malaikat Jibril AS menjawab;
"Dia adalah Nabi Yusuf AS"
Kemudian aku mengucapkan salam kepadanya. Seketika Dia menjawab salamku
dan menyambutku dengan penuh penghormatan yang sangat luar biasa dan
berkata;
"Selamat datang wahai saudaraku yang sangat mulia, Nabi Kekasih Allah SWT".
Kemudian kami semua melaksanakan sholat dua rekaat dan mereka
mempersilahkan aku sebagai imamnya.
Kemudian kami meneruskan Mi'roj menuju langit yang keempat. Lalu Malaikat
Jibril AS mengetuk pintu langit tersebut yang terbuat dari emas.
Malaikat penjaga langit tersebut berkata:
"Siapakah engkau?".
140
141
"Selamat datang wahai saudaraku yang sangat mulia, Nabi Kekasih Allah SWT.."
Kemudian kami meneruskan Mi'roj menuju langit yang keenam. Lalu Malaikat
Jibril AS mengetuk pintu langit tersebut yang terbuat dari mutiara Jauharoh.
Malaikat penjaga langit tersebut berkata;
"Siapakah Engkau?".
Malaikat Jibril AS menjawab:
"Aku adalah Malaikat Jibril, datang bersama Muhammad kekasih Allah SWT".
https://www.facebook.com/groups/forsil.jabodetabek/permalink/36031595077
3468/
https://m.facebook.com/photo.php?fbid=461709623954546&id=100003465382
298
143
"Selamat datang wahai saudaraku yang sangat mulia, Nabi Kekasih Allah SWT".
Kemudian Nabi Musa AS berkata:
"Sesungguhnya kaumku Bani Israil mengira aku adalah orang yang paling mulia
di Sisi Allah SWT, padahal yang sesungguhnya saudaraku inilah orang yang
paling mulia dan agung di Sisi Allah SWT".
Kemudian kami meneruskan Mi'roj menuju langit yang ketujuh. Lalu Malaikat
Jibril AS mengetuk pintu langit tersebut yang terbuat dari cahaya.
Malaikat penjaga langit tersebut berkata;
"Siapakah engkau?".
Malaikat Jibril AS menjawab;
"Aku adalah Malaikat Jibril, datang bersama Muhammad kekasih Allah SWT."
Seketika pintu langit tersebut dibuka dan kamipun masuk ke dalamnya.
Dan Malaikat tersebut menyambut kami dengan berkata;
"Selamat datang wahai Nabi Kekasih Allah SWT. Sesungguhnya kami sangat
merasa bangga dan bergembira atas kedatanganmu ".
Mereka senantiasa bertasbih menyucikan Allah SWT dengan mengucapkan:
"Maha Suci Allah, Dzat Yang menciptakan cahaya".
Kemudian aku melihat malaikat- malaikat yang sangat agung luar biasa yang
diciptakan Allah SWT dari cahaya.
Dan Allah SWT tidaklah mengizinkan kepadaku untuk menceritakan apa yang
aku lihat kepada ummatku. Kemudian aku mengucapkan salam kepada mereka.
Merekapun menjawab salamku dan menyambutku dengan penuh
penghormatan dengan berkata:
"Selamat datang wahai saudaraku, Nabi kekasih Allah SWT, junjungan seluruh
alam semesta, sesungguhnya kami merasa bangga dan gembira atas
kedatanganmu".
Kemudian aku melihat seseorang di atas singgasana yang terbuat dari mutiara
Zabarjud yang berwarna hijau yang sangat anggun berwibawa, penuh kharisma
dengan kesempurnaan fisik dan sifat-sifat yang sempurna yang wajahnya
sangatlah mirip dengan diriku.
Kemudian aku bertanya;
"Hai Jibril, siapakah dia ?"
Malaikat Jibril AS menjawab:
"Beliau adalah Nabi Ibrahim AS".
145
https://m.facebook.com/photo.php?fbid=461789050613270&id=100003465382
298
146
149
150
Dan sesungguhnya aku belum pernah melihat makhluk seagung mereka baik
dari bentuknya, kedahsyatan suaranya ataupun terangnya cahaya yang
memancar dari mereka".
Melihat hal semacam itu hatiku merasa takut dan cemas. Tiba- tiba terdengar
seruan dari Malaikat Jibril menembus sampai ke tempatku:
"Wahai Muhammad Kekasih Allah, janganlah Engkau merasa takut dan cemas,
berbahagialah, sesungguhnya Engkau dalam kedudukan yang sangat mulia di
sisi Allah SWT".
Kemudian Rafraf tersebut melesat dengan sangat cepat membawaku
menembus seribu hijab. Sehingga sampailah ke Hijaabul Wahdaaniyyah, dan di
situ aku berpindah ke Rafraf berwarna hijau yang sangat indah sekali yang
cahayanya melebihi cahaya matahari.
Kemudian Rafraf tersebut melesat dengan sangat cepat membawaku hingga
sampai ke dalam Arasy yang sangat agung. Dari keagungan Arasy yang luar
biasa, maka segala yang aku lihat menjadi semakin mengecil hingga lenyap tak
terlihat. Dan di situ aku melihat sesuatu yang sangat agung luar biasa yang tak
mampu diungkapkan dengan kata-kata. Seketika itu juga aku memohon kepada
Allah SWT agar memberikan kepadaku kekuatan dan ketegaran. Seketika Allah
SWT menganugerahkan kekuatan dan ketegaran kepadaku, dan memberikan
minuman dari Arasy yang sangat sejuk melebihi salju dan sangat manis melebihi
madu yang tak ada satu makhlukpun pernah mencicipinya.
Kemudian akupun melihat keajaiban-keajaiban ciptaan Allah SWT yang sangat
dahsyat dan agung luar biasa. Seketika aku merasakan keheningan, suatu
kesunyian, seakan-akan semua makhluk telah sirna, tidak lagi aku mendengar
suara dzikir dan tasbih malaikat, terputus dariku semua rasa, sehingga aku
merasa gelisah, merasa asing, merasa hanya seorang diri.
Tiba-tiba terdengar seruan dari Malaikat Jibril AS menembus ke tempatku :
"Wahai Muhammad Kekasih Allah, sesungguhnya Allah SWT sangatlah
mencintaimu, perhatikan dan taatilah segala perintah-Nya janganlah Engkau
gentar ataupun takut akan firman-firman-Nya ".
Seketika aku ucapkan pujian kepada Allah SWT dengan berkata :
"Sesungguhnya segala penghormatan, keagungan dan kekuasaan hanyalah milik
Allah SWT. Dan sesungguhnya segala pengabdian dan kebajikan hanyalah untuk
Allah SWT".
152
155
156
158
159
160
Aku berkata :
"Wahai Malaikat Jibril, betapa indahnya mereka".
Malaikat Jibril AS berkata :
"Wahai Nabi Muhammad Kekasih Allah SWT, demi Dzat yang telah
mengutusmu dengan haq, sesungguhnya ummatmu yang bertaqwa kepada
Allah SWT sehingga selamat dari fitnah dunia dan masuk sorga, niscaya lebih
indah dan lebih agung dari mereka ".
Begitu aku masuk ke sorga seketika aku merasakan kedamaian, ketentraman
dan kesejukan, dan tidak ada satu tempat di sorga kecuali aku memasuki dan
melihatnya. Kemudian aku melihat istana- istana yang terbuat dari intan,
permata, mutiara yaqut dan mutiara Zabarjud dan pohon- pohon dari emas
merah, batangnya dari mutiara Lu'lu', akarnya dari perak dan tanahnya dari
mutiara misik.
Dan aku melihat pohon yang sangat menjulang tinggi menembus mega-mega,
tidak ada yang tahu puncaknya kecuali Allah SWT. Dan cabangnya sangatlah
banyak melebihi tumbuh-tumbuhan yang ada di bumi dan mampu menaungi
seluruh istana-istana di surga. Dan pada pohon tersebut terdapat segala
keindahan dan kebutuhan yang beraneka ragam.
Dan aku juga melihat mata air mengalir dari pangkal pohon tersebut yang airnya
sangatlah putih melebihi susu dan sangat manis melebihi madu, mengalir
melalui sungai yang terbuat dari intan permata, mutiara yaqut dan mutiara
misik putih. Malaikat Jibril AS berkata :
"Wahai Muhammad Kekasih Allah, inilah telaga Kautsar yang telah
dianugerahkan Allah SWT kepadamu yang bersumber dari bawah Arasy
mengalir menuju gedung-gedung dan istana- istana di sorga"
Begitu pula saat Isro' Mi'roj, Beliau Baginda Rasulullah SAW, melihat pohon
yang sangat besar sekali yang dipenuhi berbagai macam keindahan perhiasan
dan baju-baju sorga, dengan berbagai macam warna. Dan buah-buahanya
bagaikan kalung mutiara dalam berbagai macam warna. Serta berbagi macam
bau harum semerbak keluar darinya. Akupun berkata :
"Wahai Jibril, pohon apa ini ?"
162
"Segala puji bagi Allah Dzat yang telah menyelamatkan aku dari neraka dan
memasukan aku ke sorga-Nya".
Melihat buah-buahan yang ranum dan sangat indah ia sangat tertarik tak
mampu menahan diri maka ia berkata; "Ya Allah, izinkan aku memakan buahbuahan itu, sungguh aku akan merasa puas dan cukuplah bagiku anugerah ini".
Setelah ia puas menikmatinya, kemudian ia diajak oleh malaikat menuju ke
sebuah istana yang sangat indah terbuat dari mutiara Lu'lu'. Iapun terpesona
tak mampu menahan dirinya melihat keindahan dan kemegahan istana itu,
seketika ia berkata :
"Ya Allah berikan istana itu untukku, sungguh dengannya aku akan merasa puas
dan cukuplah bagiku anugerah ini. Sungguh demi Engkau Ya Allah, aku tidak
akan minta lagi"
Malaikat tersebut berkata :
"Sesungguhnya Allah SWT telah memberikan istana itu untukmu.
Bergembiralah !"
Kemudian ia melihat istana yang lebih megah dan lebih indah lagi, ia pun
berkata;
"Ya Allah berikan istana itu untukku, sungguh dengannya aku akan merasa puas
dan cukuplah bagiku anugerah ini. Sungguh demi Engkau Ya Allah aku tidak
akan minta lagi".
Kemudian datanglah malaikat dengan berkata :
"Hai Manusia, tepatilah janjimu, bukankah kamu telah berjanji untuk tidak
minta lagi ?! Sesungguhnya Allah SWT telah memberikan istana itu untukmu.
Bergembiralah !"
Dan sesungguhnya hal itu tidaklah tercela, karena keluar dari ketakjuban
(kekaguman) dirinya atas indahnya ciptaan Allah SWT di surga.
https://www.facebook.com/groups/forsil.jabodetabek/permalink/36120692401
7704
https://m.facebook.com/photo.php?fbid=462724007186441&id=100003465382
298
164
Di setiap rumah ada tujuh puluh ruangan yang mempunyai tujuh puluh pintu,
yang mengarah kepada tujuh puluh mutiara Jauharoh yang saling berlainan
warnanya. Dan pada setiap Jauharoh terdapat istri (para bidadari), selir dan
para dayang (pelayan).
Maka, ia pun masuk dan disambut oleh istrinya dengan berkata ;
"Selamat datang wahai suamiku tercinta. Sesungguhnya aku adalah istri
setiamu yang telah lama menanti kedatanganmu".
Sungguh sangat cantik, indah dan sucinya para bidadari surga, tubuhnya kuning
langsat, jernih bagaikan mutiara Lu'lu' yang masih dalam kerangnya, halus
kulitnya bagaikan kulit selaput telur, matanya sangat indah hitam pekat dan
putih jernih bagaikan bintang Kejora, wajahnya bercahaya, bau harum
semerbak senantiasa keluar dari tubuhnya, lemah lembut gerakanya, sopan
santun tutur katanya, sikapnya yang manja selalu membuat suaminya
terpesona, dengan memakai tujuh puluh perhiasan yang sangat indah. Dan
setiap perhiasan terdapat tujuh puluh warna yang saling berlainan. Tidaklah ia
mendekat, kecuali semakin bertambah cantik hingga tujuh puluh kali lipat. Ia
sangat setia kepada suaminya, selalu dalam istananya, terlindung dengan hijab
dari cahaya sehingga tidak ada orang lain yang bisa melihatnya ataupun
menikmatinya dan senantiasa bersenandung menghibur suaminya dengan
nyanyian yang sangat merdu dan indah. Diantara syairnya yaitu :
"Kami adalah para bidadari yang sangat indah dan cantik jelita yang diciptakan
oleh Allah SWT untuk suamiku yang mulia".
Dan apabila ia naik ke atas istana tersebut, maka ia dapat melihat semua istana
miliknya sejauh pandangan mata. Dan sesungguhnya para malaikat senantiasa
berdatangan dari setiap pintu-pintu istana tersebut dengan menyampaikan
salam dan hadiah yang saling berlainan dari Allah SWT yang belum pernah di
dapati sebelumnya.
Baginda Rasulullah SAW bersabda :
Yang artinya kurang lebih ;
"Sesungguhnya penghuni surga yang di atasnya mengatakan bahwa orang
tersebut adalah yang termiskin, karena surga mereka lebih agung dari surganya
orang tersebut".
166
167
Dan sesungguhnya Allah SWT senantiasa akan memberi para penghuni surga
segala makanan yang diinginkanya dengan seketika, Sebagaimana disebutkan
dalam kitab AL- Ghunyah Lisy-Syaikh Abdul Qodir AL-Jailani Juz 1
hlm 163 Baginda Rasulullah SAW bersabda :
"Sesungguhnya penghuni surga, apabila memakan makanan, kemudian
menginginkan rasa makanan yang lain, maka seketika berubahlah makanan
tersebut sesuai dengan apa yang diinginkannya".
Begitu pula penghuni surga pada saat melihat burung terbang di angkasa dan ia
ingin menikmati kelezatan daging goreng atau lainnya, maka seketika burung
tersebut telah tersaji sesuai dengan seleranya baik direbus, digoreng ataupun
dibakar. Dan setelah puas menikmatinya, maka yang tersisa menyatu kembali
dan wujud seperti semula kemudian kembali terbang tanpa ada yang kurang
sedikitpun.
https://www.facebook.com/groups/forsil.jabodetabek/permalink/36129548734
2181
https://m.facebook.com/photo.php?fbid=462839420508233&id=100003465382
298
168
SWT pasangan yang menyejukkan hatinya sesuai dengan apa yang telah
ditentukan oleh Allah SWT.
Diriwayatkan dalam Kitab Ad- Durrul Mantsur Lil- Imam Jalaluddin As-Suyuthi
Juz 4 hlm 639 dan juga Tafsir Al-Qurthubiy Juz 19 hlm 128 Maktabah AsySyamilah bahwa sesungguhnya para penghuni surga mempunyai kemuliaan
laksana Raja yang sangat berwibawa. Istananya dijaga oleh para penjaga yang
sangat setia sebagai tanda kewibawaan dan keagungannya.
Dan sesungguhnya Allah SWT senantiasa mengutus para Malaikat-Nya untuk
membawakan berbagai macam hadiah khusus kepada mereka berupa makanan
dan minuman yang sangat lezat sekali yang belum pernah mereka cicipi
sebelumnya.
Dan juga mengirimkan berbagai macam perhiasan dan pakaian yang sangat
indah sekali yang belum pernah mereka dapati, dan Allah SWT memerintahkan
kepada para Malaikat-Nya untuk meminta izin dahulu kepada mereka sebelum
masuk ke istananya untuk memberikan hadiah.
Sesampainya para Malaikat di gerbang istana, maka mereka (penghuni surga)
memerintahkan kepada para penjaga istananya untuk menyambut Malaikat
tersebut dan mempersilahkannya agar segera masuk dan menemui mereka.
Dan diriwayatkan di Kitab Ad- Durarul Hisaan Lil Imam Jalaaluddin As-Suyuthi
Hamisy Daqaa'iqul Akhbaar hal 30 :
"Bahwa sesungguhnya para penghuni surga senantiasa dalam keindahan dan
kenikmatan yang tiada tara, abadi selama-lamanya. Dan Allah SWT senantiasa
mencurahkan berbagai macam anugerah-Nya kepada mereka, sehingga
kemuliaan dan kebahagiaan mereka semakin bertambah dan bertambah".
Pada saat Allah SWT Berkehendak untuk memanggil Kekasih-Nya Baginda
Rasulullah SAW dan para penghuni surga untuk datang di Hadhiratil Qudsiy,
maka Allah SWT Berfirman kepada Malaikat Jibril AS :
"Hai Jibril, pergilah kamu ke Sorga 'Adn sampai tingkatan yang paling atas dan
bawalah kemari Hadhiratul Qudsiy (Tempat jamuan Ilahi bagi seluruh penghuni
surga pada saat akan menghadap Allah SWT). Di tempat itulah Aku akan
memanggil Kekasih-Ku Muhammad SAW dan para ummatnya untuk Aku
muliakan, Aku jamu dan Aku curahkan berbagai macam Anugerah-Ku yang
sangat indah luar biasa kepada mereka".
Seketika Malaikat Jibril AS pergi menuju Sorga 'Adn (ibu kota surga kediaman
Baginda Rasulullah SAW), dan sesampai di tingkatan teratas dia melihat
171
Hadhiratul Qudsiy (inti puncaknya keindahan surga), yang terbuat dari intan
merah dan pintunya dari emas merah yang sangat indah dan megah luar biasa
melebihi keindahan dan kemegahan surga-surga yang lain.
Dan tidak ada yang mampu melukiskan keindahan dan kemegahannya kecuali
hanya Allah SWT Dzat yang menciptakannya. Di dalamnya penuh dengan
berbagai macam istana yang sangat megah dan indah, tinggi menjulang dengan
cahaya gemerlapan, lain dari pada yang lain, dan taman-taman yang dipenuhi
berbagai macam bunga-bunga yang harum semerbak, pohon-pohon yang besar
dan rindang, dipenuhi buah-buahan yang ranum dan sangat lezat menggiurkan.
Dan beraneka macam burung- burung yang berkicau merdu mempesona. Dan
sungai-sungai yang jernih menyegarkan.
Segenap penghuninya, dari para bidadari dan pelayan-pelayan, senantiasa
membaca tasbih menyucikan Allah SWT, Dzat Yang Maha Agung, Dzat Maha
Kekal Abadi selama-lamanya.
https://www.facebook.com/groups/forsil.jabodetabek/permalink/36149883398
8513
https://m.facebook.com/photo.php?fbid=463130613812447&id=100003465382
298
172
dan seluruh para Nabi dan Rasul beserta seluruh ummat setianya agar
menghadiri panggilan jamuan Allah SWT di Hadhiratil Qudsiy".
Setelah mereka (para penghuni sorga) mendengar panggilan Malaikat Jibril AS,
seketika mereka mempersiapkan diri dengan memakai pakaian lengkap yang
sangat megah dan indah. Dan mengendarai kendaraan yang sangat gagah.
Mereka para laki- laki mengendarai kuda yang sangat gagah terbuat dari
mutiara Yakut yang memiliki empat sayap dari emas dan perak. Mereka
mengunjungi Baginda Rasulullah SAW sebagai pemimpinnya untuk datang
menghadap Allah SWT.
Dan Baginda Rasulullah SAW sebagai pemimpin rombongan tersebut menaiki
kendaraan yang bernama Naja'ib yang sangat gagah, megah dan indah luar
biasa, lain dari pada yang lain Kepalanya dari mutiara yakut, lehernya dari
mutiara Zamrud, dada dan punggungnya dari emas, kakinya dari Marjan, dan
dinaungi dengan qubah kemuliaan yang dihiasi dengan bendera-bendera pujian
(Liwaa'ul Hamdi) dengan dikawal dan diiringi oleh Para Nabi dan Rasul dengan
kendaraannya yang sangat megah dan indah dari sebelah kirinya, serta para
Ahli baitnya berbaris rapi di sebelah kanan Beliau Rasulullah SAW, setelah itu
para Sahabatnya, para Tabiin, para Auliya dan para Ulama sholihin, kemudian
berjuta-juta umatnya yang setia dan mencintainya.
Demikian pula para wanitanya, datang dipimpin oleh Sayyidatuna Fatimah AzZahra', dengan disertai oleh ibundanya Sayyidatuna Khodijatul-Kubra, dan juga
Sayyidatuna Aisyah Ar- Ridla dan istri-istri Baginda Rasulullah SAW yang lain.
Kemudian Sayyidatuna Maryam, Ibunda Hawwa', Sayyidatuna Hajar,
Sayyidatuna Sarah dan para wanita suci mulia. Mereka menaiki kendaraan
indah yang terdapat qubah sebagai tempat berlindung dan hijab mereka.
Mereka semua dalam satu rombongan berjuta-juta ummat, berbaris dengan
rapi, terbang secepat kilat menuju Hadhiratul Qudsiy, mendatangi panggilan
Allah SWT. Dengan serentak mereka mengucapkan tasbih, menyucikan Allah
SWT Dzat Yang Maha Kekal Abadi selama- lamanya.
Kemudian dari kejauhan sejarak sepuluh ribu tahun, terlihat di angkasa dengan
jelas, cahaya gemerlapan dari Hadhiratul Qudsiy. Semakin mereka mendekat,
semakin nampak jelas cahaya keindahan dan kemegahan Hadhiratul Qudsiy
yang sangat mempesona dengan taman-taman yang dipenuhi bunga-bunga
yang harum semerbak, dan pohon-pohon yang besar nan rindang dengan buahbuahan yang ranum menggiurkan. Dan juga sungai- sungai yang mengalir jernih
menyegarkan. Terdengar gema suara tasbih dari penghuni Hadhiratul Qudsiy
175
menyucikan Allah SWT Dzat Yang Maha Agung Dzat Maha Kekal Abadi selamalamanya, menyatu dengan gema tasbih rombongan Baginda Rasulullah SAW,
yang menggetarkan hati siapa saja yang mendengarnya dan menumbuhkan
kerinduan yang sejati kepada Allah SWT.
https://www.facebook.com/groups/forsil.jabodetabek/permalink/36159152064
5911
https://m.facebook.com/photo.php?fbid=463265250465650&id=100003465382
298
176
177
indah dan megah sekali, duduk berkumpul menyertai Sayyidatuna Fatimah AzZahra RA.
Dan antara mereka (laki-laki dan perempuan) terdapat hijab dari cahaya yang
tidak bisa ditembus oleh siapapun.
Kemudian terdengar seruan dari Allah SWT:
"Selamat datang wahai hamba- hamba-Ku yang beriman, selamat datang atas
kunjungan kalian. Wahai para Malaikat-Ku, sediakanlah bagi mereka segala
macam minuman yang sangat lezat dan nikmat".
Seketika para Malaikat datang dengan membawa tempat yang sangat indah
terbuat dari emas, mutiara dan yakut yang terisi di dalamnya segala macam
minuman yang rasanya sangat nikmat dan lezat yang belum pernah mereka
cicipi sebelumnya.
Setelah mereka puas menikmatinya, terdengar seruan dari Allah SWT :
"Selamat datang wahai hamba- hamba-Ku yang beriman, selamat datang atas
kunjungan kalian. Wahai para Malaikat-Ku, sediakanlah bagi mereka segala
macam buah-buahan dan segala macam makanan yang sangat lezat".
Seketika Para Malaikat datang dengan membawa talam dari emas merah yang
dihiasi dengan mutiara jauhar, yakut dan zabarjud yang berisi segala macam
buah-buahan dan makanan yang sangat lezat lain dari pada yang lain dan belum
pernah mereka cicipi sebelumnya. Dan setiap satu dari buah-buahan dan
makanan tersebut dibungkus rapi dengan sangat indah dengan kain sutera hijau
yang sangat lembut dan halus.
Setelah mereka puas menikmatinya terdengar seruan dari Allah SWT :
"Selamat datang wahai hamba- hamba-Ku yang beriman, selamat datang atas
kunjungan kalian. Wahai para Malaikat-Ku, berikanlah bagi mereka pakaianpakaian surga yang sangat indah dan megah tiada duanya".
Seketika Para Malaikat datang dengan membawa berbagai macam pakaian
surga yang sangat indah bercahaya gemerlapan, lain dari pada yang lain, dan
belum pernah mereka dapati.
Setelah mereka memakainya dengan rapi, terdengar seruan dari Allah SWT:
"Selamat datang wahai hamba- hamba-Ku yang beriman, selamat datang atas
kunjungan kalian. Wahai para Malaikat-Ku, berikanlah kepada mereka, gelanggelang surga yang sangat megah dan indah".
178
179
180
"Salam sejahtera bagi kalian semua atas kesabaran kalian (di dunia).
Sesungguhnya surga adalah sebaik-baiknya tempat kembali" (Ar-Ra'd 24).
Terukir pada cincin kesepuluh Firman Allah SWT :
48 (
)
Yang artinya kurang lebih :
"Sesungguhnya mereka (penghuni surga) tidak merasa lelah di dalamnya dan
mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan darinya (sorga)"(Q.S. Al-Hijir 48).
Dan setelah mereka memakainya dengan rapi, terdengar seruan dari Allah SWT
:
"Selamat datang wahai hamba- hamba-Ku yang beriman, selamat datang atas
kunjungan kalian. Wahai Para Malaikat-Ku, berikanlah kepada mereka
mahkota-mahkota kemuliaan".
Seketika Para malaikat datang dengan membawa mahkota- mahkota yang
sangat megah dan indah terbuat dari emas merah yang dihiasi dengan intan
permata dan mutiara jauhar dan mempunyai empat sisi dari mutiara yakut yang
cahayanya kemilauan.
Dan setelah mereka memakainya dengan rapi, terdengar seruan dari Allah SWT
:
"Selamat datang wahai hamba- hamba-Ku yang beriman, selamat datang atas
kunjungan kalian. Wahai Para Malaikat-Ku, berikanlah kepada mereka
wewangian-wewangian sorga yang sangat harum semerbak menyegarkan".
Seketika Para Malaikat menggiring burung-burung sorga masuk ke telaga misik,
telaga ambar dan telaga wewangian. Kemudian terbang dan mengepakkan
sayapnya di atas mereka. Maka menyebarlah bau harum melekat pada mereka
semerbak menyegarkan yang tiada tara ke segenap penjuru.
Kemudian terdengar seruan dari Allah SWT :
"Selamat datang wahai hamba- hamba-Ku yang beriman, selamat datang atas
kunjungan kalian. Wahai Para Malaikat-Ku, hiburlah mereka dengan nyanyian
surga, berupa qoshidah dan puji- pujian".
Seketika Para Malaikat menghadirkan para penyanyi dari bidadari surga dengan
diiringi musik dari seruling- seruling yang tergantung pada ranting-ranting
pohon di sekitar mereka. Dan setiap satu ranting terdapat tujuh puluh ribu
seruling. Semilir angin sepoi- sepoi dari bawah Arasy meniup seruling-seruling
tersebut, mengeluarkan suara yang sangat merdu dan indah mempesona. Dan
belum pernah mereka mendengarkan alunan musik seindah itu mengiringi
181
182
" .
"Sesungguhnya Allah SWT berfirman" Sungguh Aku telah sediakan bagi hambahamba-Ku yang shaleh sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata, didengar
oleh telinga ataupun terlintas dalam hati manusia siapapun"
Setelah mereka merasakan puas dengan berbagai macam jamuan Ilahi yang
tiada tara, mereka berkata:
"Ya Allah, ijinkanlah kami untuk mendengarkan Firman-firman Suci-Mu.
Sesungguhnya kami dulu di dunia merasakan keindahan pada saat mendengar
Asma- asma-Mu yang suci dan juga Firman-firman Suci-Mu".
Allah SWT Berfirman :
"Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman. Pasti Aku kabulkan segala keinginan
kalian di surga yang abadi ini".
Kemudian Allah SWT Berfirman kepada Malaikat penguasa Hadhiratul Qudsiy :
"Wahai Malaikat Karuub, dekatkanlah mimbar yang sangat indah dan megah
untuk hamba- hamba-Ku."
Seketika Malaikat Karub mendekatkan mimbar-mimbar yang sangat megah dan
indah dari mutiara Yakut merah yang tinggi menjulang bertingkat- tingkat
sebanyak jumlah Para Nabi dan Rasul. Dan setiap para Nabi menempati
183
"Ya Allah, Sesembahan kami, sesungguhnya kami belum pernah mendengar
keindahan suara yang seperti ini".
Kemudian terdengar seruan dari Allah SWT:
"Wahai Kekasih-Ku Muhammad, Aku persilahkan Engkau untuk berdiri di atas
mimbar membaca Surat Yaasiin dan Surat Thahaa".
Seketika Baginda Rasulullah SAW berdiri diatas mimbar membaca Surat Yaasiin
dan Surat Thahaa dengan suara dan alunan lagu yang sangat indah dan merdu
melebihi sembilan puluh kali lipat dari keindahan dan kemerduan suara Nabi
Dawud AS.
Seketika bukan cuma penghuni surga, bahkan seluruh penghuni Kursiy,
penghuni Arasy, seluruh malaikat, para bidadari, para pelayan, para dayang,
para wildan dan semua makhluk yang bernyawa, mabuk kepayang, hati
bergetar, air mata bercucuran menghayati keagungan Firman Suci Allah SWT
melalui alunan suara dan lagu yang sangat indah dan merdu dari Baginda
Rasulullah SAW, bercampur baur dalam hati sanubari mereka antara
kekaguman, keindahan, kedamaian dan kenikmatan yang tak mampu dilukiskan
dengan apapun. Lama dan lama sekali keindahan dan kenikmatan yang tiada
tara dan sangat luar biasa membekas dalam lubuk hati sanubari mereka.
Kemudian setelah mereka kembali sadar dari menikmati keindahan tersebut,
dengan merasakan kepuasan yang amat sangat, terdengar seruan dari Allah
SWT:
"Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman, sudah puaskah kalian semua
mendengarkan Firman- firman Suci-Ku yang dibaca oleh Para Nabi dan Rasul-Ku
?"
Mereka serentak menjawab :
"Benar Ya Allah, sungguh kami benar-benar merasa sangat puas".
Kemudian Allah SWT Berfirman :
"Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman, apakah kalian menginginkan
mendengarkan secara langsung Firman-firman Suci-Ku".
Dengan serentak mereka menjawab :
"Ya Allah, sesungguhnya kami sangat menginginkan dan merindukan hal itu".
185
186
187
188
(ditimbangnya segala amal perbuatan), dan pada saat shirat (melewati titian/
jembatan) di atas neraka menuju sorga".
Alangkah agungnya engkau wahai Baginda Rasulullah SAW. Sunguh sangat
wajib bagi kami untuk mengagungkanmu dan mencintaimu. Bagaimana tidak,
orang yang tidak mengagungkan dan mencintai keluarga dan sahabatmu saja
akan celaka, sebagaimana yang telah engkau sabdakan yang diriwayatkan oleh
cucumu yang engkau cintai Sayidina Hasan bin 'Ali Rodliallah 'anhuma :
Yang artinya kurang lebih :
"Sesungguhnya segala sesuatu itu ada pondasinya, dan pondasi Islam adalah
cinta kepada para shahabat dan para keluarga Baginda Rasulullah SAW ".
https://www.facebook.com/groups/forsil.jabodetabek/permalink/36231382724
0347
https://m.facebook.com/photo.php?fbid=463983360393839&id=100003465382
298
https://m.facebook.com/photo.php?fbid=463978803727628&id=100003465382
298
193
Dan di situ mereka semakin asyik melepaskan kangen dengan para keluarga dan
shahabat- shahabatnya sewaktu di dunia. Berbincang-bincang di taman- taman
yang sangat indah, duduk di atas ranjang yang megah, di bawah pohon yang
besar nan rindang, penuh dengan berbagai macam buah-buahan yang sangat
ranum dan lezat, serta menikmati berbagai macam hidangan yang sangat
nikmat. Mereka saling menanyakan keadaan mereka, surga kediaman mereka
dan anugerah-anugerah Allah SWT yang dilimpahkan kepada mereka. Rasa
syukur segala puji bagi Allah SWT selalu yang menjadi ucapan mereka.
Kemudian setelah mereka selesai dari acara demi acara yang sangat indah dan
membahagiakan, yang senantiasa menjadikan mereka ketagihan ingin segera
terulang kembali, maka mereka pun pulang kembali ke istananya masingmasing.
Dan sesungguhnya hal itu semua (panggilan jamuan Allah SWT dan Rasulullah
SAW), senantiasa terulang, kekal abadi selama- lamanya.
Sesampainya di istananya, mereka disambut dengan suka- ria oleh para pelayan
dan para bidadari yang telah berdandan dengan berbagai keindahan dan
kemegahan, serta menampakkan kerinduan yang amat sangat.
Kemudian mereka masuk istana dan disambut oleh istri-istri mereka yang telah
sampai lebih dulu dengan berkata :
"Wahai suamiku, betapa engkau sekarang menjadi semakin gagah rupawan dan
semakin bercahaya anggun penuh wibawa".
Suaminya menjawab :
"Wahai istriku tercinta, sesungguhnya keindahan ini adalah berkat melihat Allah
SWT Dzat Yang Maha Mulia sehingga menjadi seperti apa yang engkau lihat".
Dan iapun berkata kepada istrinya :
"Wahai istriku, demi Allah SWT, demikian juga kamu, semakin cantik jelita,
bercahaya dan anggun mempesona".
Istrinya menjawab :
"Bagaimana tidak wahai suamiku, sesungguhnya wajah ini juga telah diizinkan
memandang Dzat Allah SWT, sehingga dengan berkahnya menjadi seperti apa
yang engkau lihat ".
195
Sesungguhnya mereka para penghuni surga senantisa muda, sehat, gagah, dan
berwibawa. Begitu pula para istrinya senantiasa muda, sehat, cantik jelita,
selalu dalam keadaan ketenangan, ketentraman dan kedamaian yang luar biasa.
Tiada sesuatu yang diinginkan selain akan terwujud dengan seketika. Bagaikan
raja dan permaisurinya yang senantiasa berbulan madu sepanjang masa dalam
kesenangan, kebahagiaan dan kenikmatan. Dan hal itu senantiasa bertambah
dan bertambah tiada hentinya, tak ada takut ataupun cemas, tak ada sakit,
susah ataupun jenuh selama-lamanya. Bertamasya bersama menikmati
keindahan dan kemegahan surga dengan segala macam hiburan yang
menyenangkan dan berbagai fasilitas yang serba komplit.
Berupa taman-taman yang sangat indah dengan dipenuhi bunga-bunga yang
harum semerbak, pohon-pohon besar nan rindang, penuh dengan berbagai
macam buah-buahan yang lezat. Juga terdapat beraneka ragam sungai-sungai
yang mengalir dan sangat nikmat sekali rasanya.
Sebagaimana disebutkan di kitab Ad-durrul Mantsur Lil-Imam Suyuthi juz 1 hlm
51 , Tafsir Ibnu Katsir juz 4 hlm 455 dan juz 7 hlm 313 , Tafsir Al-Khozin juz 4 hlm
89 , dan Tafsir Ath-Thobari juz 14 hlm 355 Maktabah Asy- Syamilah, bahwa :
"Sesungguhnya di surga terdapat berbagai macam sungai-sungai yang sangat
luar biasa lezatnya. Diantaranya; sungai dari air, sungai dari susu, sungai dari
madu dan sungai dari arak yang tidak memabukkan. Dan semuanya bersumber
dari pohon Thuba yang berada di kediaman Baginda Rasulullah SAW di surga
'Adn sebagai ibu kota surga yang sangat indah dan megah luar biasa".
Dan disebutkan di kitab Ad- Durarul Hisan hlm 41 dan Tafsir Ibnu Katsir juz 8
hlm 214 Maktabah Asy-Syaamilah, bahwa mereka juga dizinkan untuk saling
berkunjung kepada yang setingkat dengannya, baik sanak saudara, orang tua,
kerabat ataupun shahabat karibnya sewaktu di dunia, bahkan kepada para
penghuni surga yang di bawahnya. Namun bagi penghuni surga yang di bawah
tidak diperkenankan untuk datang masuk surga yang di atasnya.
Dan kapan saja mereka menginginkan untuk mengunjunginya baik yang
setingkat ataupun yang di bawahnya, seketika ranjang tempat duduk mereka
terbang dengan sangat cepat menuju tempat yang ditujunya untuk saling
melepas kangen dan berbincang-bincang tentang segala yang mereka alami
sewaktu di dunia ataupun di surga, sehingga rasa syukur segala puji bagi Allah
SWT selalu menjadi ucapan mereka.
Sesungguhnya segala macam kenikmatan dan keindahan yang sangat luar biasa
yang dianugerahkan oleh Allah SWT kepada mereka untuk selama- lamanya,
196
tiada lain adalah semata-mata berkat bimbingan, belas kasih sayang dan syafaat
Baginda Rasulullah Muhammad SAW.
Semoga kita semua termasuk sebagaian dari mereka, Aamiin Yaa Robbal
'Alamiin.
Dan sesungguhnya ini hanyalah sebagaian kecil dari data-data tentang
keindahan dan kemuliaan surga yang diriwayatkan oleh para Ulama' Ahli Sunah
wal Jamaah karena tujuan kami hanya untuk meringkas.
https://www.facebook.com/groups/forsil.jabodetabek/permalink/36247638722
4091
https://m.facebook.com/photo.php?fbid=464241160368059&id=100003465382
298
Kemudian aku melihat orang- orang yang buncit perutnya sebesar rumah
dipenuhi berbagai macam ular berbisa yang keluar dari perutnya. Mereka
tergeletak bergelimpangan di jalan-jalan yang dilalui oleh Fir'aun beserta antekanteknya. Apabila Fir'aun beserta antek-anteknya digiring oleh para Malaikat ke
neraka, maka mereka terdorong, jatuh dan terinjak-injak olehnya. Bahkan
mereka terseret-seret ke dalam siksa neraka.
Aku bertanya;
"Wahai Jibril, siapakah mereka ?"
Malaikat Jibril AS menjawab;
"Wahai Kekasih Allah, mereka adalah orang-orang yang memakan harta riba
(rentenir)".
Kemudian aku juga melihat orang-orang yang lidahnya menjulur keluar dan
dipotong- potong dengan gergaji dan gunting-gunting raksasa dari api yang
panas membara. Seketika lidah itu pulih kembali, maka digunting lagi, sehingga
dia menjerit-jerit dalam teriakan dan tangisan yang tiada henti.
Aku bertanya :
"Wahai Jibril, siapakah mereka ?"
Malaikat Jibril AS menjawab :
"Wahai Kekasih Allah, mereka adalah para da'i (penceramah) yang mengajak
orang-orang kepada kebaikan akan tetapi dia sendiri tidak ada keinginan dan
usaha untuk melakukannya".
Kemudian aku melihat orang- orang yang kukunya sangat panjang dan runcing
terbuat dari tembaga yang panas membara, dan senantiasa menggaruk- garuk
muka dan tubuhnya sehingga hancur tercabik-cabik. Seketika pulih lagi dan
disayat- sayat lagi sendiri. Dan begitu seterusnya tiada henti. Mereka dalam
kesakitan dan kepedihan yang sangat luar biasa serta tangisan pilu dan teriakan
yang menyayat kalbu.
Aku bertanya :
"Wahai Jibril, siapakah mereka ?"
Malaikat Jibril AS menjawab :
"Wahai Kekasih Allah, mereka adalah orang-orang yang suka menggunjing dan
menjatuhkan harga diri orang lain".
Kemudian aku melihat orang- orang yang disediakan di hadapannya dagingdaging matang yang sangat lezat. Namun justru mereka memakan dengan rakus
daging-daging mentah dan busuk yang ada di sampingnya, sampai mereka
muntah-muntah. Dan begitulah seterusnya tiada henti.
198
Aku bertanya :
"Wahai Jibril, siapakah mereka ?"
Malaikat Jibril AS menjawab :
"Wahai Kekasih Allah, mereka adalah orang-orang yang suka berzina (selingkuh,
homo, lesbi dll) padahal bisa memiliki pasangan (istri/suami) yang sah (halal)".
Dan diriwayatkan dalam kitab Al- Kabair Lil-Imam Muhammad bin Usman AlDzahabi juz1 hlm 172 dari Sayidina Ali RA berkata; Aku dan istriku (Sayyidatuna
Fathimah Az-Zahra RA) datang kepada Baginda Rasulullah SAW Yang sedang
menangis bersedih hati, akupun bertanya:
"Wahai Baginda Rasulullah SAW apakah yang membuat engkau menangis
bersedih hati ?"
Baginda Rasulullah SAW menjawab :
"Wahai Ali, pada waktu isra', aku diperlihatkan para wanita yang disiksa dengan
berbagai siksaan yang amat dahsyat. Diantara mereka ada yang digantung
dengan rambutnya sendiri di atas api neraka yang panas membara sehingga
otaknya mendidih. Kemudian aku diperlihatkan para wanita yang digantung
dengan lidahnya sendiri di atas api neraka dan cairan timah yang panas
membara senantiasa dimasukkan ke dalam mulutnya tiada hentinya. Kemudian
aku melihat para wanita yang dibelenggu seluruh tubuhnya dari ujung kaki
hingga ubun- ubun kepala. Dikerubuti oleh ular- ular dan kalajengkingkalajengking yang berbisa. Selalu dicabik-cabik, digigit dan disengat berulangulang tiada hentinya. Kemudian aku melihat para wanita yang digantung
dengan payudaranya sendiri dalam kondisi terbalik (kaki di atas dan kepala di
bawah). Dan api yang sangat panas membara, menyala-nyala di bawahnya.
Kemudian aku melihat para wanita yang kepalanya berupa babi dan badannya
berupa keledai yang disiksa dengan segala macam bentuk siksaan. Kemudian
aku melihat wanita yang berwujud anjing dan mulutnya dimasuki api yang
sangat panas membara hingga keluar dari duburnya (anus), dan para malaikat
senantiasa memukuli kepalanya dengan palu godam dari api neraka yang
menyala-nyala".
Kemudian Sayyidatuna Fathimah Az-Zahra RA bangkit berdiri dengan berkata:
"Wahai Baginda Rasulullah SAW pujaan hatiku yang sangat aku cintai.
Sesungguhnya dosa apakah yang dilakukan oleh para wanita tersebut sehingga
disiksa dengan siksaan yang sangat dahsyat ?"
Baginda Rasulullah SAW menjawab :
"Sesungguhnya para wanita yang digantung dengan rambutnya sendiri di atas
api neraka yang panas membara sehingga otaknya mendidih, mereka adalah
199
para wanita yang tidak memakai jilbab (tidak menutupi rambut dan kepalanya
dari laki-laki yang bukan muhrimnya atau memakai pakaian yang ketat sehingga
terlihat lekuk tubuhnya).
Dan para wanita yang digantung dengan lidahnya sendiri di atas api neraka dan
cairan timah yang panas membara senantiasa dimasukkan ke dalam mulutnya
tiada hentinya, mereka adalah para wanita yang suka menyakiti hati suaminya.
Dan para wanita yang dibelenggu seluruh tubuhnya dari ujung kaki hingga
ubun-ubun kepala. Dikerubuti oleh ular-ular dan kalajengking-kalajengking yang
berbisa. Selalu dicabik-cabik, digigit dan disengat berulang- ulang tiada
hentinya, mereka adalah para wanita yang tidak peduli dengan mandi jinabat
atau haidl, dan meremehkan sholat".
Dan para wanita yang digantung dengan payudaranya sendiri dalam kondisi
terbalik (kaki di atas dan kepala di bawah). Dan api yang sangat panas
membara, menyala-nyala di bawahnya, mereka adalah para wanita yang suka
zina (selingkuh) atau membunuh anaknya (aborsi/menggugurkan
kandungannya tanpa ada sebab yang diperbolehkan oleh Syariat ).
Dan para wanita yang kepalanya berupa babi dan badannya berupa keledai
yang disiksa dengan segala macam bentuk siksaan, mereka adalah para wanita
yang suka mengadu domba dan berbohong.
Dan para wanita yang berwujud anjing dan mulutnya dimasuki api yang sangat
panas membara hingga keluar dari duburnya (anus), dan para malaikat
senantiasa memukuli kepalanya dengan palu godam dari api neraka yang
menyala-nyala, mereka adalah para wanita yang suka mengungkit-ungkit jasa
kebaikannya (khususnya kepada suami) dan iri dengki kepada orang lain ".
Dalam kesempatan ini, kami ingin menukil data-data dari Kitab Suci Al-Qur'an
dan Hadis-hadis Baginda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh para Ulama
Sholihin Ahlussunnah Wal- Jama'ah tentang sebagian kecil dari dahsyatnya
padang mahsyar dan siksaan neraka yang merupakan wujud nyata ghodhob
(kemurkaan)nya Allah SWT kepada orang-orang yang durhaka dan menentang
ajaran para Rasul -Nya.
Dan kami awali dari alam barzah (alam kubur) yang mana setiap orang
dipastikan akan mengalaminya sebagaimana diriwayatkan dalam kitab SabilulIddikar Lil-Imam Quthbil-Irsyad Alhabib 'Abdullah bin 'Alawi Alhaddad RA hlm
67 bahwa orang yang meninngal dunia, ruhnya masih tetap hidup, ada yang
bahagia dan ada yang tersiksa sesuai dengan amal perbuatannya masingmasing, Baginda Rasulullah SAW bersabda ;
200
"Sesungguhnya alam kubur ada kalanya menjadi taman dari taman surga dan
ada kalanya menjadi jurang siksaan dari neraka ".
Dan disebutkan dalam kitab Ihya' Ulumiddin Lil Imam Hujjatul Islam Abu Hamid
Al-Ghazali juz 4 / 478 bahwa ;
Orang yang berbahagia di alam kubur akan lebih berbahagia lagi pada saat
ditunjukan tempat tinggalnya nanti di surga, dan orang yang tersiksa di alam
kubur akan lebih tersiksa lagi pada saat ditunjukan tempat tinggalnya nanti di
neraka.
https://www.facebook.com/groups/forsil.jabodetabek/permalink/36259352721
2377
https://m.facebook.com/photo.php?fbid=464418540350321&id=100003465382
298
201
.
" Ya Allah Sesungguhnya yang masih ada hanyalah Engkau Dzat yang Maha
Hidup kekal abadi, para Malaikat pembawa Arsy, Malaikat Jibril AS, Malaikat
Mikail AS, Malaikat Isrofil AS dan aku sendiri "
Kemudian Allah SWT berfirman :
" Wahai 'Izroil, cabutlah nyawa Malaikat Jibril, Malaikat Mikail, dan Malaikat
Isrofil"
Dengan penuh takjub para malaikat pembawa Arsy berkata :
" Ya Allah apakah Engkau kehendaki juga kematian untuk Malaikat Jibril,
Malaikat Mikail dan Malaikat Isrofil ?"
Seketika Allah SWT berfirman :
202
"Diamlah kalian wahai para malaikat pembawa Arsy. Sesungguhnya telah Aku
tetapkan kematian sejak zaman azali bagi seluruh makhluk di bawah Arsy-Ku ".
Seketika Malaikat Izroil AS pun mencabut nyawa mereka.
:- -
Kemudian Allah SWT berfirma, " Wahai 'Izroil siapa saja yang masih hidup ?"
Padahal sesungguhnya Allah SWT lebih mengetahui hal itu.
Malaikat 'Izroil AS menjawab :
.
" Ya Allah Sesungguhnya yang masih ada hanyalah Engkau Dzat yang Maha
Hidup kekal abadi, para Malaikat pembawa Arsy, dan aku sendiri
Kemudian Allah SWT berfirman :
.
"Wahai 'Izroil, cabutlah nyawa para Malaikat pembawa Arsy "
Seketika Malaikat Izrail AS pun melaksanakannya.
: - -
Kemudian Allah SWT berfirman, "Wahai Izrail sekarang siapa yang masih hidup
?" Padahal sesungguhnya Allah SWT lebih mengetahui hal itu.
Malaikat 'Izroil AS menjawab :
.
" Ya Allah Sesungguhnya yang masih ada hanyalah Engkau Dzat yang Maha
Hidup kekal abadi dan aku sendiri hamba-Mu yang lemah ini".
Kemudian Allah SWT berfirman :
.
" Wahai 'Izroil bukankah kamu telah mengetahui Firman-Ku bahwa semua
makhluk hidup pasti akan merasakan kematian dan kamu juga sebagaian dari
makhluk ciptaan-Ku, sesungguhnya Aku ciptakan kamu untuk melaksanakan
tugasmu (mencabut nyawa) maka Aku perintah kamu untuk mencabut
nyawamu sendiri saat ini juga ".
Maka Malaikat Izrail AS melaksanakan perintah Allah SWT. mencabut nyawanya
sendiri dengan merasakan kepedihan yang sangat menyakitkan hingga berkata :
"Seandainya aku tahu beginilah sakit dan pedihnya kematian, niscaya aku akan
lebih lemah lembut saat mencabut nyawa orang-orang yang beriman".
Kemudian setelah semua mahluk mati tak tersisa, sebagaimana awal mulanya,
yang ada hanyalah Allah SWT Dzat yang Maha Awal, Dzat yang Maha Kekal
abadi selamanya, maka Allah SWT berfirman :
, , ,
203
Suhada' dan orang-orang Shalihin dan Shalehat mereka di atas pasir mutiara
misik sesuai dengan derajatnya masing-masing.
Sesungguhnya Baginda Rasulullah SAW sangatlah peduli kepada orang-orang
yang sungguh-sungguh cinta dan setia kepadanya, dan berjanji akan melindungi
mereka dari dahsyatnya petaka padang mahsyar dengan memberinya minuman
dari Haudl (telaga Baginda Rasulullah SAW yang airnya mengalir dari telaga
Kautsar) dibawah naungan 'Arsy yang sejuk, yang di jaga oleh para malaikat
yang banyak sekali,
Sebagaimana yang diriwayatkan dalam kitab Syarkh Al-'Aqidah Al- Thahawiyyah
juz 1 hlm 542 dari Sayyiduna Abi Sa'id Al-Khudri RA, Baginda Rasulullah SAW
bersabda :
"Sesungguhnya aku akan menunggu kalian semua di Al- Haudl (telaga Baginda
Rasulullah SAW ) orang yang bisa sampai kepadaku pasti akan meminumnya,
dan barang siapa meminumnya maka tidak akan haus selamanya".
Dan diriwayatkan oleh Al-Imam At-Thabrani Dari Sayyidina Ali RA, Baginda
Rasulullah SAW bersabda ;
"Sesungguhnya yang pertama kali sampai ke Haudl (telaga Baginda Rasulullah
SAW). Adalah ahli baitku kemudian orang- orang yang cinta dan setia
kepadaku".
Dan sesungguhnya para malaikat penjaga Al-Haudl, mereka mengenal siapa saja
yang datang, dan akan mengusir dengan cambuk dari api kepada orang- orang
yang membenci dan hasud kepada Baginda Rasulullah SAW, keluarganya dan
keturunanya, sebagaimana sabda Baginda Rasulullah SAW:
"Sesungguhnya orang-orang yang membenci dan hasad kepada kami (Baginda
Rasulullah SAW dan keluarganya) pada hari kiamat nanti akan diusir dari Haudl
dengan cambuk api neraka."
Dan diriwayatkana dalam kitab Al-Ghurar hlm 494 :
"Sesungguhnya barang siapa yang membenci keluarga Baginda Muhammad
SAW maka di hari kiamat nanti akan tertulis diantara kedua matanya dengan
jelas "Putus harapannya dari Rahmat Allah SWT "
Diriwayatkan dalam kitab Bustanul Wa'idlin wariyadlu Sami'in Lil-Imam
Jamaluddin Ibnul Jauziy juz 1 hlm 31 bahwa; Pada saat penghuni mahsyar dalam
dahsyatnya kepedihan dan ketakutan yang sangat luar biasa, tenggelam dalam
keringatnya masing-masing, dari jarak lima ratus tahun sudah terlihat dan
206
dirasakan oleh penghuni mahsyar dahsyatnya panas neraka jahanam dan para
malaikat yang mengendalikannya, sebagai simbul kemurkaan Allah SWT yang
sangat dahsyat kepada orang-orang yang durhaka.
Diriwayatkan dalam kitab Tanbihul Ghaafiliin Lisy- Syaikh Nashr bin Muhammad
As- Samarqandiy hlm 17 dan dalam kitab Daqaa'iqul Akhbaar hlm 35 bahwa;
Malaikat Jibril AS memberitahu kepada Baginda Rasulullah SAW; "Bahwa
sesungguhnya di dalam neraka terdapat tujuh lapis/tingkatan, yang tiap-tiap
satu lapis sedalam tujuh puluh tahun. Dan yang di bawahnya siksaannya tujuh
puluh kali lipat, dan demikian pula yang di bawahnya lebih dahsyat lagi tujuh
puluh kali lipat, begitu seterusnya. Baginda Rasulullah SAW bertanya, "Wahai
Jibril, siapakah para penghuni lapisan neraka-neraka tersebut ?" Malaikat Jibril
AS menjawab, "Wahai Kekasih Allah SWT. Sesungguhnya lapisan paling dalam
(ketujuh) adalah Neraka Hawiyah penghuninya adalah Iblis, orang-orang
munafiq dan Fir'aun beserta antek-anteknya.
Lapisan di atasnya (keenam) adalah Neraka Aljahim penghuninya adalah orangorang musyrik.
Lapisan di atasnya (kelima) adalah Neraka Saqor penghuninya adalah Assobiun
(orang-orang yang tidak beragama/atheis).
Lapisan di atasnya (keempat) adalah Neraka Ladho penghuninya adalah orangorang majusi (para penyembah api ).
Lapisan di atasnya (ketiga) adalah Neraka Huthomah penghuninya adalah
orang-orang yahudi.
Lapisan di atasnya (kedua) adalah Neraka Sa'ir penghuninya adalah orang-orang
nasrani.
Neraka lapisan paling atas yaitu Neraka Jahanam yang penghuninya adalah
orang-orang islam yang berbuat dosa besar.
https://www.facebook.com/groups/forsil.jabodetabek/permalink/36286479385
1917
https://m.facebook.com/photo.php?fbid=464814143644094&id=100003465382
298
207
ditebalkan kulitnya oleh Allah SWT dan mempunyai seratus lapisan kulit. Setiap
lapisan terisi berbagai macam siksaan yang berbeda-beda (agar semakin
merasakan kepedihan siksaan yang berlipat ganda sesuai dengan dahsyatnya
adzab siksaan Allah SWT).
Wajahnya hitam legam mengerikan, dan tidak ada sinar di dalam matanya,
rambutnya seperti batang pohon gandum, mereka tidak bisa mati, hidup dalam
siksa dan derita, untuk selama-lamanya.
Sesungguhnya neraka sangat luas dan luas sekali tak dapat di bayangkan,
mampu memuat seluruh penghuninya yang sangat besar-besar, sangat dalam
dan mengerikan sekali. Perhiasannya berupa belenggu rantai dari api,
minumannya berupa cairan timah panas dan nanah yang baunya sangat busuk
sekali, dan pakaiannya adalah berupa sebagian dari api yang membara,
Diriwayatkan dalam kitab tersebut (Bustanul Wa'idlin Wariyadlus Sami'in LilImam Jamaluddin Ibnul Jauziy) juz 1 hlm 31 dan juga disebutkan dalam kitab ALGhunyah Lisy- Syaikh Abdul Qodir AL-Jailani Juz 1 hlm 151 , "Bahwa pada saat
Allah SWT mendekatkan neraka jahanam ke padang mahsyar, dengan dikawal
dan dikendalikan dengan tujuh puluh ribu kendali dari rantai besi api yang
sangat besar dan panas membara. Dan setiap satu kendali dipegang oleh tujuh
puluh ribu pasukan Malaikat Zabaniyah AS yang sangat besar tinggi menjulang,
kepalanya seperti ular naga yang sangat garang tiada belas kasih sayang
sedikitpun dihati mereka, wajah mereka bagaikan bara, pandangan matanya
sangat tajam dan mengerikan seperti kilat, keluar semburan api dari mulut
mereka, dengan membawa palu godam dari besi panas membara mengeluarkan
tujuh puluh dua ribu percikan api yang menyala-nyala.
Semakin mendekat dan mendekat sehingga sesampainya di antara halaman
surga dan tepi padang mahsyar, Neraka Jahannam memohon kepada Allah SWT
dengan berkata :
" Ya Allah, sungguh telah memuncak kemurkaanku, telah menyala-nyala apiku,
telah mendidih cairan timahku, telah penuh dan siap zaqqum dan nanahnanahku, Aku sungguh dalam kemarahan memuncak dan siap memangsa. Ya
Allah, percepatkanlah hukumanmu pada mereka, Demi Kemuliaan dan
Keagungan Dzat-Mu, aku akan menyiksa siapa saja yang durhaka kepada-Mu,
mengikuti hawa nafsunya, menentang kebenaran Firman-firman-Mu,
mendustakan Rasul-rasul-Mu, dan menyembah selain kepada-Mu.
209
Sesungguhnya tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali hanya Engkau Ya
Allah".
Maka pada saat Neraka Jahannam melihat penghuni mahsyar yang durhaka
kepada Allah SWT, seketika ia ingin menerkamnya, namun karena tertahan oleh
para pasukan Malaikat Zabaniyah AS yang di perintahkan oleh Allah SWT untuk
menahan dan mengendalikanya (karena belum tiba saatnya hisab dan hukuman
bagi mereka), maka meluaplah amarah dan dendamnya dengan berteriak
mengeluarkan gemuruh suara halilintar yang sangat dahsyat sekali yang di
dengar oleh seluruh penghuni mahsyar. Dan percikan-percikan bola api yang tak
terhitung jumlahnya berhamburan laksana hujan lebat yang menyerang seluruh
penghuni mahsyar yang durhaka pada Allah SWT. Sehingga mereka semakin
memuncak dalam ketakutan dan kepedihan yang sangat luar biasa. Mereka
semakin menjerit- jerit kesakitan dan tenggelam dalam tangisan yang tiada
henti.
Kemudian setelah Neraka jahannam melihat lagi para penghuni mahsyar yang
durhaka, yang kedua kalinya ia ingin menerkamnya lagi, namun karena tertahan
oleh para pasukanya Malaikat Zabaniyah AS, kembali ia meluapkan amarah dan
dendamnya dengan berteriak, mengeluarkan gemuruh suara halilintar yang
lebih dahsyat lagi dengan mengeluarkan hujan api yang lebih mengerikan. Dan
percikan- percikan bola api yang tak terhitung jumlahnya berhamburan laksana
hujan lebat yang menyerang seluruh penghuni mahsyar yang durhaka. Mereka
semakin ketakutan, menjerit, menangis sampai kering air matanya. Perasaan
yang sangat sedih, takut dan khawatir bercampur baur dalam hatinya. Tak
terpikirkan, dan bahkan lupa nasib orang lain yang terpikir hanya nasib dirinya
sendiri, putus asa, ingin mati namun tak bisa.
Kemudian setelah Neraka jahannam melihat lagi para penghuni mahsyar yang
durhaka, yang ke tiga kalinya iapun ingin menerkamnya lagi, namun karena
tertahan oleh para pasukan Malaikat Zabaniyah AS, kembali ia meluapkan
amarah dan dendamnya dengan berteriak, mengeluarkan gemuruh suara
halilintar yang lebih dahsyat dan lebih mengerikan lagi dari sebelumnya, dengan
semburan batu-batu api bagaikan hujan meteor yang sangat dahsyat luar biasa.
Ingin memangsa mereka dengan ular- ular dan kalajengkingnya yang siap
menerkamnya, walaupun hisab belum terlaksana. Seketika para penghuni
mahsyar semakin memuncak dalam ketakutan dan kesedihan yang luar biasa.
Sehingga para shalihin, para wali, para shiddiqin, bahkan para Nabi bertekuk
210
lutut dalam ketakutan, padahal mereka dalam keadaan aman berada dibawah
naungan 'Arsy. Hanyalah Baginda Rasulullah SAW yang merasa aman tidak
terpengaruh dahsyatnya ketakutan petaka mahsyar dan dahsyatnya kemurkaan
neraka jahannam tersebut. karena sesungguhnya Allah SWT telah memberikan
keamanan dalam jiwa Baginda Rasulullah SAW sehingga tidak takut selain
hanya kepada Allah SWT.
https://www.facebook.com/groups/forsil.jabodetabek/permalink/36314436715
7293
https://m.facebook.com/photo.php?fbid=465445596914282&id=100003465382
298
yang luar biasa diserang oleh ganasnya api Neraka jahannam disertai ular-ular
dan kalajengkingnya yang ganas berbisa, Beliau SAW bertadlaru' memohon
kepada Allah SWT dengan berdoa :
"Wahai Dzat yang Maha memberi keselamatan, selamatkanlah para umatku
dari siksaan yang sangat dahsyat ini".
Maka dengan izin dari Allah SWT, seketika Baginda Rasulullah SAW sebagai
sumber Rahmat Ilahi datang ke padang mahsyar dengan dilingkupi cahaya
keagunggan yang luar biasa, dengan mengibas-ibaskan sorbanya yang berwarna
hijau, menghentikan dahsyatnya serangan neraka jahannam yang sangat besar,
luas dan tinggi menjulang, dengan bersabda :
"Wahai Jahanam, hentikanlah seranganmu kepada umat ku".
Seketika Neraka Jahanam tak mampu meneruskan seranganya, dari dahsyatnya
cahaya keagungan Baginda Rasulullah SAW. Dan dengan suara serak parau ia
berkata:
"Wahai Baginda Nabi yang mulia, Rasul kekasih Allah yang agung disisi-Nya, Aku
mohon janganlah Engkau menghalangiku.
Sesungguhnya jangankan aku, siapapun pasti tak akan mampu apa bila Engkau
yang menghalanginya".
Kemudian terdengaar seruan dari Allah SWT :
"Wahai neraka Jahanam, taatilah perintah Muhammad kekasih-Ku ini, Panutan
menuju kebaikan, Pemimpin orang-orang pilihan, Pemilik derajat Al-Wasilah,
Sang pemberi Syafa'at ".
Seketika Neraka Jahanam tunduk, pasrah, mengikuti segala perintah Allah SWT
dan menarik kembali serangannya.
Sesungguhnya sudah dipastikan dalam Al-Qur-an dan Hadis, bahwa kita semua
akan menyaksikan dan mengalami dahsyatnya hal itu (petaka padang mahsyar).
Semoga kita semua mendapatkan ampunan, keselamatan dan keringanan dari
Allah SWT dengan berkatnya Baginda Rasulullah SAW. Aamiin Ya Robbal
'Alamiin.
212
Dan diriwayatkan dalam kitab Tadzkiratul Qurthubi juz 1 hlm 280 dan Tafsir
Mafaatiihul Ghaib Lil-imam Fakhruddin Ar-Raaziy juz 2 hlm 91 Maktabah
Syamilah dari Sayyidina Abu Hurairah RA, Baginda Rasulullah SAW bersabda:
"...Bahwa pada saat penghuni mahsyar dalam ketakutan, kepedihan, dan
kebingungan yang luar biasa, terkatung-katung dalam waktu yang sangat lama
sekali beribu-ribu tahun dibiarkan oleh Allah SWT tanpa ada keputusan dan
ketentuan, maka orang-orang soleh dari bawah naungan 'Arsy berseru :
"Wahai para penghuni mahsyar apakah kalian semua tidak merasakan
dahsyatnya penderitaan yang kalian alami ? Apakah belum cukup dahsyatnya
derita dan kesengsaraan yang sudah lama sekali menimpa kalian ? Coba kalian
berusaha, siapakah kiranya yang bisa memberikan pertolongan (syafaat) kepada
kalian ? (agar segera Allah SWT memberikan keputusan dengan
dilaksanakannya hisab) ".
Kemudian mereka bersepakat dengan berkata:
"Sesungguhnya yang paling berhak, adalah Nabi Aadam AS sesungguhnya Beliau
adalah bapak kita semua ".
Maka sebagaian dari mereka dengan penuh harapan berbondong-bondong
mendatangi Nabi Adam AS dan berkata :
.
.
"Wahai Nabi Adam bapak kami, bapak semua manusia. Sesungguhnya Allah
SWT telah memuliakanmu dengan menciptakanmu tanpa perantara dan
meniupkan ruh secara langsung dan memerintahkan para malaikat untuk
bersujud. Wahai Nabi Adam AS, tolonglah kami (berikanlah syafaat kepada
kami). Tegakah engkau melihat kami anak cucumu dalam penderitaan,
kepedihan dan ketakutan yang sangat dahsyat seperti ini ?"
Nabi Adam AS berkata :
...
" Sesungguhnya saat ini adalah puncaknya kemurkaan Allah SWT. Tidak pernah
Allah SWT semurka ini. Sesungguhnya aku lebih mengkhawatirkan diriku
sendiri. Datanglah kalian kepada Nabi Nuh AS, semoga Beliau bisa membantu
kalian".
Maka merekapun berbondong- bondong mendatangi Nabi Nuh AS. Namun
Beliaupun berkata sebagaimana yang dikatakan Nabi Adam AS :
"Sesungguhnya saat ini adalah puncaknya kemurkaan Allah SWT. Tidak pernah
Allah SWT semurka ini. Sesungguhnya aku lebih mengkhawatirkan diriku
213
sendiri. Datanglah kalian kepada Nabi Ibrohim AS, semoga Beliau bisa
membantu kalian.''
Maka merekapun berbondong- bondong mendatangi Nabi Ibrohim AS. namun
beliupun berkata sebagaimana yang dikatakan Nabi Nuh AS :
"Sesungguhnya saat ini adalah puncaknya kemurkaan Allah SWT. Tidak pernah
Allah SWT semurka ini. Sesungguhnya aku lebih mengkhawatirkan diriku
sendiri. Datanglah kalian kepada Nabi Musa AS, semoga Beliau bisa membantu
kalian ".
Maka merekapun berbondong- bondong mendatangi Nabi Musa AS. Namun
Beliaupun berkata sebagaimana yang dikatakan Nabi Ibrohim AS :
"Sesungguhnya saat ini adalah puncaknya kemurkaan Allah SWT. Tidak pernah
Allah SWT semurka ini. Sesungguhnya aku lebih mengkhawatirkan diriku
sendiri. Datanglah kalian kepada Nabi Isa AS, semoga Beliau bisa membantu
kalian".
Maka merekapun berbondong- bondong mendatangi Nabi Isa AS. Namun
Beliaupun berkata sebagaimana yang dikatakan Nabi Musa AS :
"Sesungguhnya saat ini adalah puncaknya kemurkaan Allah SWT. Tidak pernah
Allah SWT semurka ini. Sesungguhnya aku lebih mengkhawatirkan diriku
sendiri. Datanglah kalian kepada Nabi Muhammad SAW, semoga Beliau bisa
membantu kalian.''
Maka merekapun dengan penuh harapan berbondong-bondong mendatangi
Baginda Rasulullah SAW, Nabi kekasih Allah SWT, Pemberi Syafa'at, Junjungan
seluruh alam, dan berkata :
"Wahai Baginda Nabi Muhammad Utusan Allah SWT, Nabi akhir zaman yang
terjaga dari segala dosa. Berikanlah Syafa'at kepada kami agar selamat dari
segala penderitaan kami yang sangat dahsyat luar biasa".
Baginda Rasulullah SAW bersabda :
"Sungguh akulah yang telah diizinkan untuk memintanya, sungguh aku akan
melaksanakanya".
Kemudian Baginda Rasulullah SAW pergi ke bawah Arsy bersujud, memanjatkan
pujian kepada Allah SWT dengan pujian yang belum pernah diucapkan oleh satu
makhlukpun. Kemudian Allah SWT menganugerahi Maqam Al-Mahmud
(kedudukan yang terpuji yang tidak bisa di capai oleh siapapun)
214
dan berfirman :
"Wahai Muhammad kekasih-Ku angkatlah kepalamu, mintalah apa saja, akan
Aku kabulkan. Mintalah Syafaat akan Aku berikan ".
"Akupun memohon kepada Allah SWT, "Ya Allah, umatku.. Ya Allah...
ummatku".
;
Allah SWT Berfirman; "Wahai Kekasih-Ku Muhammad, Apa yang engkau
kehendaki agar Aku lakukan untuk umatmu ?"
Aku memohon; "Ya Allah, percepatkanlah urusan hisab umatku (yang mana
mereka sudah lama menantinya)".
, , .
Kemudian Allah SWT mempercepat urusan hisab mereka sehingga diantara
umatku ada yang masuk surga dengan Rahmat Allah SWT, dan ada yang masuk
surga dengan syafaatku. Dan sesungguhnya aku senantiasa memberikan syafaat
kepada ummatku sampai aku diberi lembaran daftar umatku yang sudah
dipastikan masuk neraka agar aku menyafaatinya sehingga mereka selamat.
: .
Sehingga Malaikat Malik AS penjaga neraka berkata kepadaku; " Wahai Nabi
Muhammad Kekasih Allah SWT, sepertinya engkau tidak akan mau menyisakan
satupun dari umatmu terkena kemurkaan Allah SWT"
Dan diriwayatkan bahwa jarak antara dibangkitkanya semua mahluk di padang
mahsyar sampai mendapatkan syafaat adalah lima puluh ribu tahun.
Kemudian dengan syafaat dari Baginda Rasulullah SAW dimulailah hisab
(penghitungan amal).
https://www.facebook.com/groups/forsil.jabodetabek/permalink/36334546047
0517
https://m.facebook.com/photo.php?fbid=465445756914266&id=100003465382
298
215
216
Dan saat itulah mulut mereka terkunci, tanganya berbicara disaksikan oleh kaki
mereka atas segala perilakunya di dunia, sebagaimana Firman Allah SWT dalam
Al-Qur'anul Karim :
)
65: (
" Pada hari ini kami tutup mulut mereka dan berkatalah kepada kami tangan
mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu
mereka lakukan"
(Q.S.Yaa Siin 65).
Demikian pula segala yang di sekitar mereka (saat di dunia) akan menjadi
saksinya, firman Allah SWT dalam Al-Qur'anul Karim :
)
4: (
" Pada hari itu bumi menceritakan beritanya (bumi akan berbicara dan
menyaksikan perbuatanya)"( Q.S. Az-Zalzalah 4).
Sesungguhnya bagi seseorang yang ingin dihapus dan diampuni dosa-dosanya,
maka sekaranglah kesempatan baginya selagi masih hidup di dunia. Jangan
sekali-kali menunda-nunda sehingga terlupa dan terbongkar pada saat itu.
Namun segeralah bertobat dan minta maaf kepada Allah SWT dengan
sesungguh-sungguhnya, sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan oleh
syari'at, sebagaimana yang diriwayatkan dalam kitab Fathul Bari Syarkh Shahih
Bukhari juz 21 hlm 89:
:
"Bahwa syaratnya tobat itu ada tiga, yaitu; (1 ) meninggalkan dosa tersebut, (2 )
menyesalinya, dan (3) berjanji untuk tidak mengulanginya".
Dan juga berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menghindari perbuatan
dosa lahir/batin, dan senantiasa memohon Rahmat Allah SWT agar ditetapkan
imannya supaya meninggal dalam keadaan husnul khatimah serta berusaha
senantiasa mengamalkan segala amalan yang sekiranya bisa mendapatkan
Rahmat Allah SWT, diantaranya yaitu memperbanyaki solawat kepada Baginda
Rasulullah SAW. Karena orang yang senantiasa memperbanyaki shalawat
kepada Beliau Baginda Rasulullah SAW, akan mendapatkan curahan rahmat dari
Allah SWT, serta dihapus dosa-dosanya.
Sebagaimana yang diriwayatkan dalam kitab Fathul Bari Syarkh Shahih Bukhari
juz 18 hlm 138 Baginda Rasulullah Muhammad SAW bersabda :
"Sesungguhnya seseorang yang bersolawat kepadaku satu kali maka Allah SWT
akan melimpahkan rahmat belas kasih sayang-Nya sepuluh kali ".
217
Dan diriwayatkan dalam kitab Ash-Shalat 'Alan-Nabiy SAW hlm 110 dan kitab
Mukaffiratudz Dzunub juz 1 hlm 10 :
" "
"Dari Sayyidina Abi Hurairah RA, Baginda Rasulullah Muhammad `SAW
bersabda; "Perbanyakilah oleh kalian (hai umatku) membaca sholawat
kepadaku. Karena sesungguhnya sholawat kalian kepadaku bisa membersihkan
diri kalian (dari sifat-sifat yang keji (sombong, ujub, riya, dengki, hasud dll)".
:
"Dari Sayyidina Anas RA, Baginda Rasulullah Muhammad SAW bersabda;
"Perbanyakilah oleh kalian (hai umatku) membaca sholawat kepadaku. Karena
sesungguhnya sholawat kalian kepadaku akan melebur dosa- dosa kalian)".
Dan sesungguhnya amalan- amalan yang bisa mendapati rahmat dan ampunan
Allah SWT serta melebur dosa-dosanya itu sangat banyak sekali.
Diantaranya yaitu menyempurnakan wudlu, memperbanyaki sholat-sholat
sunah, dzikir, sedekah, berakhlakul-karimah pada sesama manusia, selalu
memaafkan kepada orang yang bersalah (berbuat dlolim) kepadanya bahkan
mendo'akanya agar mendapatkan hidayah, dan lain sebagainya.
Dan barang siapa yang sungguh- sungguh ingin mendapatkan rahmat Allah SWT
dan ampuna- Nya hingga selamat dari siksa Allah SWT yang sangat dahsyat dan
masuk surga-Nya yang penuh dengan kenikmatan untuk selama-lamanya, maka
pasti ia akan peduli dengan hal itu di atas dan senantiasa akan mendekatkan
diri kepada orang alim untuk mencari bekal amalan yang kiranya ia bisa selamat
di dunia dan akhirat.
Dan apabila ia telah melaksanakan dengan yang sebenarnya maka Allah SWT
berjanji akan memberikan kasih sayang-Nya serta mengampuni dosa-dosanya
bahkan menghapus segala tanda-tanda dosanya, sebagaimana yang
diriwayatkan dalam kitab Tafsir Al-Qur'anul Karim Al-Bahrul Madid 7
/96 Baginda Rasulullah SAW bersabda :
"Sesungguhnya apabila Allah SWT mengampuni seorang hamba yang bertaubat,
maka Allah SWT akan menghapus catatan amal kejelekanya, menghapus
ingatan malaikat pencatat amalan kejelekanya, menghapus ingatan anggota
badanya sendiri dan menghapus semua tanda-tanda di bumi sehingga tak ada
yang menjadi saksi atas dosa-dosanya di hadapan Allah SWT".
Maka pada hari itu akan diselesaikan juga segala masalah dengan seadiladilnya. Siapa saja yang merasa didholimi bisa menuntutnya, siapa saja yang
218
berbuat dholim pasti akan dituntut, sehingga kepada para binatang sekalipun
keadilan tetap akan ditegakkan.
Dan apabila bersangkutan dengan orang lain maka segera mungkin
mengembalikan hak- haknya serta minta maaf/dihalalkannya, sebelum dituntut
di akhirat nanti dan diambil semua kebaikanya untuk mengganti hak-haknya
tersebut apa bila sudah habis kebaikanya/tidak mempunyai kebaikan
sedikitpun, maka dosa- dosa orang tersebut akan dipikulkan kepadanya,
sebagaimana yang diriwayatkan dalam kitab 'Aunul-Ma'bud 8 /395 , Baginda
Rasulullah SAW bersabda :
"Sesungguhnya orang yang bangkrut adalah orang yang berbuat dholim, menipu
mencela, menggunjing ataupun menganiaya orang lain sehingga di hari kiamat
nanti diambilah kebaikanya dan dipikulkan kejelekan orang-orang tersebut
kepadanya kemudian iapun dimasukan ke neraka".
Dan Sesungguhnya Beliau SAW akan mengenal umatnya dengan tanda-tanda
cahaya yang berada pada diri mereka agar menyafaatinya, sebagaimana
diriwayatkan dalam kitab Tafsir Ruuhul Ma'aani Lil-Imam Syihabuddin Al-Alusiy
juz 27 hlm 175 , dari Sayyidina Abdurrahman bin Jubair RA, dari Sayyiduna Abu
Dzar RA dan Sayyiduna Abu Darda' RA, bahwa ditanyakan kepada Baginda
Rasululah SAW :
"Wahai Baginda Rasulullah SAW, bagaimanakah engkau bisa mengenali
umatmu diantara para umat-umat sejak (sebelum) Nabi Nuh AS sampai kepada
umatmu ?"
Baginda Rasulullah SAW bersabda ;
"Sesungguhnya Aku mengenal para umatku melalui tanda-tanda yang tidak
dimiliki umat lainya, yaitu cahaya yang ada di lengan dan betis mereka dari
bekas wudlu, cahaya yang memancar dari wajah mereka dari bekas sujud dan
dari cahaya yang berada didepannya dan di kanan serta kirinya (atas perbuatan
amal kebaikannya) ".
Sesungguhnya Allah SWT telah berjanji kepada Baginda Rasulullah SAW untuk
mengabulkan segala permohonanya sehingga Beliau SAW merasa puas
sebagaimana Firman Allah SWT dalam Al- Qur'anul Karim :
219
"Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu
menjadi puas".
Diriwayatkan dalam kitab Ithaf Syarkh Ihya' Ulumuddin juz 10 /487 menafsirkan
ayat tersebut bahwa; Baginda Rasulullah SAW tidaklah akan puas hatinya
sebelum seluruh umatnya selamat dari neraka dan masuk surga.
Diriwayatkan dari Shahabat Ali bin Abi Thalib RA bahwa Baginda Rasulullah
SAW bersabda :
: :
"Sesungguhnya (kelak pada hari kiamat), aku senantiasa memberi syafaat (yang
luar biasa) kepada ummatku sehingga Allah SWT Berfirman,"Wahai Kekasih-Ku
Muhammad, apakah engkau benar-benar sudah merasa puas ?" Akupun
menjawab; " Benar, Ya Allah, aku sungguh merasa puas atas segala anugerahMu".
Intinya, modal utama bagi umat Islam agar mendapati syafaatnya Baginda
Rasulullah SAW hingga selamat dari neraka dan masuk surga adalah menyakini
dan mengamalkan rukun iman, rukun Islam dan rukun ihsan, yang denganya
dipastikan ia akan meninggal dengan membawa dua kalimah yang tidak dapat
dipisahkan yaitu ;
"Sesungguhnya tida Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah SWT dan
Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT".
Jika seseorang meninggal dunia membawa kemusyrikan maka
"Laailaahaillallaah"-nya akan gugur, dan jika meninggal dunia membawa
kebencian dan hasud kepada Baginda Rasulullah SAW maka "Muhammadur
Rasuulullaah"-nya juga akan gugur, keduanya saling berkaitan tak dapat
dipisahkan, apabila salah satunya gugur, maka dipastikan akan mati kafir, kekal
abadi selama-lamanya di neraka, apalagi gugur kedua-duanya.
https://www.facebook.com/groups/forsil.jabodetabek/permalink/36351751045
3312
https://m.facebook.com/photo.php?fbid=465647316894110&id=100003465382
298
220
pertama kali melewati shirat dari para umat adalah umat Baginda Rasulullah
SAW.
Dan pada saat itu, Malaikat Jibril AS datang atas izin dari Allah SWT untuk
membentangkan sayapnya yang sangat besar sekali diatas shirat bagi para
sahabat setia Baginda Rasulullah SAW dan orang-orang yang sungguh- sungguh
cinta dan tulus setia kepada Baginda Rasululah SAW. serta selalu
memperbanyaki membaca sholawat dan salam kepadanya agar bisa melewati
shirat dengan aman sebagaimana permohonannya (Malaikat Jibril AS) yang
telah dikabulkan oleh Allah SWT pada saat Baginda Rasulullah SAW mi'raj.
Maka mereka ada yang melewati shirat melalui bentangan sayapnya Malaikat
Jibril AS ada yang melewatinya secepat kilat yang menyambar, secepat angin
yang berhembus dengan kencang, secepat burung terbang, secepat kuda lari
dan secepat orang yang berlari kencang, ada yang berjalan tertatih-tatih, ada
yang merangkak, ada yang ngesot, ada yang bergelantungan dan ada yang
terjatuh ke dalam neraka.
Adapun orang-orang kafir dari jin /manusia mereka semua masuk neraka sesuai
dengan golongannya masing-masing, untuk selama-lamanya ada yang melalui
hisab dan ada yang tidak melaluinya.
Dan setiap orang-orang kafir yang dilemparkan ke dalamnya, langsung diseret
oleh Malaikat Zabaniyyah dengan dibelenggu dan dirantai, dari mulut hingga
keluar lewat duburnya, dari tangan kiri hingga ke lehernya, tangan kanannya
dimasukkan ke dalam jantung hatinya hingga tembus ke punggungnya, dan
setan-setan disertakan jadi satu dalam belenggu mereka. Kemudian diseret
mukanya, dipukuli dengan palu godam yang sangat dahsyat.
Diriwayatkan dalam kitab Daqaa'iqul Akhbaar hlm 37 bahwa, Baginda
Rasulullah SAW bersabda; Sesungguhnya wajah para penghuni neraka hitam
pekat mengerikan, dan tidak ada sinar di dalam matanya, kepalanya sangat
besar sekali, badannya sebesar gunung (agar semakin merasakan kepedihan
siksaan yang berlipat ganda sesuai dengan dahsyatnya adzab siksaan Allah
SWT), rambutnya seperti batang pohon gandum, mereka tidak bisa mati, hidup
dalam siksa dan derita, mulutnya dipenuhi ular-ular berbisa, di belengggu
dengan rantai-rantai api, dipukuli dengan palu godam, diseret mukanya, hingga
remuk redam, mengeluarkan darah dan nanah yang busuk menyengat.
Dan diriwayatkan di kitab Ad- Durrul Mantsur juz 3 hlm 148 bahwa orang kafir
penghuni neraka ditebalkan kulitnya oleh Allah SWT dan mempunyai seratus
lapisan. Setiap lapisan terisi berbagai macam siksaan yang berbeda-beda.
223
225
226
227
petunjuk bagi mereka yang ingin selamat. Aku adalah pemberi syafaat kepada
mereka pada saat mereka tertahan di padang mahsyar. Aku adalah pemberi
kabar gembira di saat mereka putus asa dari dahsyatnya mahsyar.
Sesungguhnya kemuliaan dan segala kunci kebahagiaan di hari itu dalam
genggamanku, sesungguhnya bendera pujian di hari itu berada di tanganku dan
sesungguhnya aku adalah makhluk yang paling mulia di Sisi Allah SWT".
Dan sebagian dari umat Baginda Rasulullah SAW baik laki/perempuan yang
dianugerahi Allah SWT keselamatan hingga meninggal dengan membawa iman,
namun mereka di dunia melalaikan keagungan dan kemuliaan Beliau SAW di
sisi-Nya dan tidak peduli dengan syafaat-nya dan mereka terlena dalam
glamournya dunia, lupa akherat hingga terjerumus dalam melakukan dosa-dosa,
maka di hari itu Allah SWT sengaja menyembunyikan mereka dari Beliau SAW
sehingga Beliau SAW tidak mengetahui keberadaan mereka dan merekapun
terlewatkan dari syafaatnya.
Mereka digiring oleh para Malaikat ke neraka, sebagaimana yang diriwayatkan
dalam Kitab Tanbihul Ghaafiliin Lisy-Syaikh Nashr bin Muhammad AsSamarqandiy hal 24 , dan kitab 'Aunul Ma'bud 10 /259 dan Kitab Ushfuriyyah
hlm 12, Baginda Rasulullah SAW bersabda:
"Bahwa mereka digiring oleh para malaikat namun tidak seperti penghuni
neraka lainnya wajah mereka tidak hitam legam, matanya tidak gelap, mulutnya
tidak terkunci, tidak disertakan dengan syaitan, tidak dibelenggu ataupun
dirantai. mereka semua diseret ke neraka. Mereka berteriak "Aduh celakanya
aku, aduh terhinanya aku aduh hancurnya diriku," dan lain-lain. Sehingga
sesampainya didepan Malaikat Malik AS Ia berkata kepada para Malaikat yang
menggiringnya :
"Wahai para Malaikat siapakah mereka ?, belum pernah ada penghuni neraka
yang seperti mereka, wajahnya tidak hitam, matanya tidak gelap, mulutnya
tidak terkunci, tidak disertakan dengan syaitan, dan lehernya tidak dibelenggu
ataupun dirantai".
Para malaikat menjawab :
"Demikianlah Allah SWT memerintahkan kami membawa mereka kepada
engkau dengan keadaan yang sedemikian rupa".
Kemudian Malaikat Malik AS berkata kepada mereka ;
"Wahai orang-orang yang celaka, siapakah kalian"
229
Mereka menjawab :
"Janganlah engkau tanya siapa kami wahai Malaikat Malik sungguh kami sangat
malu, sesungguhnya Kami adalah sebagaian dari umat, yang kepadanya
diturunkan Al-Qur'an, dan diwajibkan puasa Ramadlan".
Malaikat Malik AS berkata :
"Sesungguhnya tidaklah Al- Qur'an diturunkan kecuali kepada umatnya Baginda
Rasulullah SAW "
Malaikat Malik AS berkata lagi ;
"Bukankah dalam Al-Qu'an sudah ada larangan untuk tidak bermaksiat kepada
Allah SWT ?".
Mereka menjawab :
"Wahai Malaikat Malik cukuplah, tolong jangan engkau
mencela/mempermalukan kami, sesunggguhnya kami baru saja dicela oleh
Allah SWT dan para malaikat-Nya".
https://www.facebook.com/groups/forsil.jabodetabek/permalink/36420654371
7742
https://m.facebook.com/photo.php?fbid=466481973477311&id=100003465382
298
https://m.facebook.com/photo.php?fbid=466481336810708&id=100003465382
298
230
232
"Wahai Malaikat Malik apa yang terjadi terhadap umat Baginda Rasulullah SAW
yang berlumuran dosa ? "
Malaikat Malik AS menjawab :
"Wahai Malaikat Jibril mereka dalam keadaan yang sangat menyedihkan dan
tempat yang sangat menyengsarakan, badan dan daging mereka telah hangus
terbakar api neraka, namun wajah dan hati mereka masih utuh terlindungi oleh
sinar keimanan yang memancar darinya".
Malaikat Jibril AS berkata :
"Wahai Malaikat Malik, bukalah pintu neraka aku ingin melihat mereka".
Kemudian Malaikat Malik AS memerintahkan para malaikat penjaga untuk
membuka pintu neraka. Setelah pintu neraka dibuka dan mereka melihat
Malaikat Jibril AS yang sangat agung dan indah, mereka mengetahui bahwa
beliau bukanlah malaikat penjaga neraka, maka mereka pun bertanya :
"Siapakah hamba Allah SWT ini yang belum pernah aku lihat satu makhhlukpun
seagung dan seindah dia ? "
Malaikat Malik AS menjawab:
"Ini adalah Malaikat Jibril AS Malaikat yang mempunyai kedudukan yang tinggi
di sisi Allah SWT. Malaikat pembawa wahyu bagi Baginda Rasulullah SAW ".
Begitu mendengar nama Baginda Rasulullah SAW disebut, seketika mereka
semua serentak berteriak dengan berkata :
"Wahai Malaikat Jibril AS, tolong sampaikanlah salam dari kami kepada Baginda
Rasulullah SAW dan beritahukan kepada Beliau SAW bahwa sesungguhnya dosa
dan kesalahan kamilah yang menjadikan kami terpisah darinya, dan
beritahukan kepada Beliau SAW keadaan kami yang sangat menyedihkan".
Kemudian Malaikat Jibril AS pergi menghadap Allah SWT Kemudian Allah SWT
berfirman kepada Malaikat Jibril AS :
"Wahai Jibril, bagaimanakah keadaan umat kekasih-Ku Muhammad yang
berada di neraka ?"
233
235
.
"Wahai kekasih-Ku Muhammad, itu bukanlah bagianmu. Namun demi
Kemuliaan-Ku, demi Keluhuran-Ku, demi Keagungan- Ku, dan demi Kebesaran236
Ku, akan Aku keluarkan umatmu dari neraka walaupun di hati mereka hanya
ada kimanan dan keyakinan bahwa sesungguhnya tiada tuhan yang berhak
disembah kecuali Allah dan Baginda Muhammad adalah Rasul Utusan Allah SWT
"
Diriwayatkan dalam kitab Tafsir Al-qur-anul-Karim Ibnu Katsir 2 /719 Baginda
Rasululah SAW bersabda :
"Pada saat Allah SWT berkehendak mengeluarkan mereka dari nereka, orang
yahudi, nashrani, dan orang- orang kafir berkata :
" Kalian beriman kepada Allah SWT, kepada para Utusa-Nya dan kepada kitabkitab-Nya, ternyata tak ada gunanya, sekarang bersama dengan kami di neraka
".
Maka Allah SWT sangat murka kepada mereka (orang kafir) dan seketika
mengeluarkan orang- orang yang beriman dari neraka, membawanya menuju
telaga kehidupan yang berada di antara shirot dan surga, mereka mandi dan
minum sepuasnya hingga tumbuh lagi tubuh mereka menjadi segar, bersih dan
bercahaya, kemudian dimasukkan ke surga, tertulis pada dahi mereka
(mantan penghuni jahanam yang telah dimerdekaan oleh Allah Dzat Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang).
Sebagaimana yang telah kami cantumkan diatas bahwa yang terakhir kali masuk
surga adalah orang yang tersiksa di neraka selama dua kali umur dunia.
Setelah lama mereka di surga, mereka memohon kepada Allah agar dihapus
tanda tersebut, kemudian Allah SWT mengabulkan permohonanya dan
memerintahkan malaikat untuk menghapus tanda tersebut. Merekapun
bersuka ria, bergembira ria di surga yang sangat indah penuh dengan
kenikmatan dan kebahagiaan untuk selama-lamanya.
Dan seketika itu juga (setelah orang-orang yang beriman keluar dari neraka,
habis tak tersisa)Allah SWT mengutus malaikat untuk
menyembelih/memusnahkan maut (kematian) sebagai awal permulaan
kehidupan abadi, sebagaimana yang diriwayatkan dalam kita Tafsir Al-Qur'anul
Karim Al-Alusiy 11 /493 , dari Sayidina Abi Sa'id RA Baginda Rasululah SAW
bersabda :
:
:
: :
237
" Sesungguhnya pada hari itu kematian diwujudkan sebagai kambing gibas yang
berwarna putih bercampur hitam, kemudian terdengar seruan:
" Wahai penghuni surga, lihat dan perhatikanlah, tahukah kalian, apa ini ?"
Mereka menjawab :
"Ya itu adalah kematian"
Kemudian terdengar lagi seruan :
" Wahai penghuni neraka, lihat dan perhatikanlah, tahukah kalian, apa ini ?,
Mereka menjawab
" Ya itu adalah kematian"
Kemudian kematian tersebut disembelih /dimusnahkan di antara surga dan
neraka, lalu diserukan kepada mereka :
"Wahai penghuni surge, saat inilah di mulainya kehidupan abadi untuk selamalamanya dan sesungguhnya tak ada kematian lagi bagi kalian. Wahai penghuni
neraka, saat inilah di mulainya kehidupan abadi untuk selama- lamanya, dan
sesungguhnya tak ada kematian lagi bagi kalian".
Kemudian Allah SWT memerintahkan malaikat untuk menutup neraka dan
memakunya dengan paku api, tak ada lagi harapan bagi mereka untuk keluar
darinya, terlupakan, dan terputus dari Kasih Sayang Allah Dzat Yang Menguasi
'Arsy, kekal abadi selamanya dalam kesengsaraan, tinggalah penyesalan yang
tiada berguna lagi. Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Al-qur-anul-Karim :
2 :) (
"Orang-orang yang kafir itu sering kali (di nereka) menginginkan, kiranya
menjadi Orang-orang muslim".
Dan kami akan kembali melanjutkan kisah Isro' Mi'roj Baginda Rasulullah SAW.
Kemudian setelah Allah SWT mempertunjukkan kepada Baginda Rasulullah
SAW tempat tinggal yang abadi bagi Beliau SAW dan umatnya di surga yang
sangat indah dan megah, dan juga memperlihatkan kepada Beliau SAW
dahsatnya siksa neraka yang abadi, yang disediakan oleh Allah SWT bagi orang
yang tidak beriman. Seketika dengan belas kasih sayangnya dan dengan penuh
semangat Baginda Rasulullah SAW di dampingi Malaikat Jibril AS, menuju ke
Mi'roj untuk turun ke bumi demi untuk memberi peringatan kepada umatnya
agar mereka selamat.
Diriwayatkan dalam kitab Nuzhatul-Majalis juz 2 hlm 116 dan hlm 120 Baginda
Rasulullah SAW bersabda :
Seketika Mi'roj tersebut turun dengan sangat cepat membawaku. Sesampainya
di langit ketujuh, Nabi Ibrahim AS menyambutku dengan penuh penghormatan
dan rasa bahagia atas anugrah Allah SWT yang telah diberikan kepadaku dan
238
https://m.facebook.com/photo.php?fbid=466905653434943&id=100003465382
298
239
Sesampainya di Masjidil Aqso, Aku di sambut oleh buroq yang tetap setia
menungguku dan mempersilahkan kepadaku untuk naik ke punggungya dan
membawaku dengan secepat kilat menuju ke Makkah Al- Mukarromah.
Dan sesungguhnya semua hal itu terjadi hanya sebagaian dari satu malam saja,
Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Al-Qur'anul Karim ;
1 -
Yang artinya kurang lebih ;
"Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam
dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya
agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami.
Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat". (Q.S. Al-Isra' 1)
Dan sebagaimana Firman Allah SWT dalam Al-Qur'anul karim Surat An-Najm
ayat 11 :
Yang ditafsirkan oleh Imam Asy- Syaukaniy dalam kitabnya Fathul Qodir juz 7
/68 :
Bahwa sesungguhnya hati Baginda Rasulullah SAW tidak mendustakan
(meyakini) apa yang dilihat oleh Beliau SAW di malam mi'raj.
Sesungguhnya masih banyak sekali riwayat mengenai sejarah Baginda
Rasulullah SAW dan isro' mi'rojnya, demikian pula riwayat mengenai indahnya
surga dan dahsyatnya neraka, namun yang kami cantumkan hanya sebagian
saja, demi untuk memudahkan bagi para pembaca untuk mengingat dan
menghayatinya.
Mempercayai serta meyakini adanya isro' mi'roj, alam kubur, padang mahsyar,
indahnya surga dan dahsyatnya neraka adalah wajib bagi kita, karena
merupakan rukun iman yang kelima yaitu iman kepada hari akhir, Dan
sesungguhnya banyaknya perbedaan pendapat para 'ulama' mengenai hal
tersebut adalah wajar, sebagai tambahan pemasukan dan wawasan bagi kita,
dan sangat tidak dianjurkan bagi kita untuk dijadikan bahan perdebatan yang
bisa menimbulkan permusuhan.
Semoga rangkuman ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Aamiin Ya Robbal
'Aalamiin.
Dan apabila ada kekurangan/kekhilafan dalam rangkuman ini atau ada kurang
indahnya tata bahasa, kami mohon di maklumi dan dimaafkan. Kami akhiri,
241
" Hanya Allah SWT yang memberi taufik dan hidayah. Sesungguhnya barang
siapa yang diberi petunjuk oleh Allah SWT, maka tiada sesuatupun yang bisa
menyesatkannya, dan barang siapa yang dikehendaki sesat oleh Allah SWT,
maka tiada sesuatupun yang bisa memberikan petunjuk. Sungguh kami hanya
pasrah kepada Allah SWT, Dzat Yang Maha Mencukupi, dan Dialah sebaikbaiknya Dzat Yang Mewakili, dan tiada daya upaya dan kekuatan melainkan
dengan izin Allah SWT".
Dan kami akan menutup rangkuman kitab ini dengan sholawat kepada Baginda
Rasulullah SAW :
"Ya Allah limpahkanlah selalu Sholawat (Rohmat Ta'dhim) Salam sejahtera dan
Keberkahan- Mu kepada Junjungan kami Baginda Nabi Muhammad SAW,
sebanyak Keagungan Cinta-Mu kepadanya. Dan anugerahilah kami untuk
semakin meningkat kecintaan kami padanya. Ya Allah sesembahan kami. Demi
kemuliaan derajatnya di Sisi-Mu, lapangkanlah segala kesulitan yang menimpa
kami. Ya Allah sesembahan kami, sungguh kami memohon bukan karena
menolak qodlo'(Ketentuan)-Mu, namun limpahkanlah keringanan dan Belas
Kasih Sayang-Mu, terhadap segala ketentuan dan ketetapan- Mu kepada kami.
Ya Allah limpahkanlah pula sholawat salam dan keberkahan kepada seluruh
keluarga dan sahabat Baginda Rasulullah SAW, sebanyak bilangan semua
makhluk-Mu dan sekekal keabadian Kekuasaan-Mu".
"Ya Allah limpahkanlah selalu Sholawat (Rohmat Ta'dhim) kepada Nabi Agung
sumber dari segala cahaya, dan sumber segala rahasia alam malakut, Nabi
Aagung penyembuh dan sebagai obat penyejuk hati, sebagai kunci pembuka
segala kemudahan, junjungan kami Baginda Nabi Muhammad SAW, kekasih-Mu
mahluk pilihan, dan limpahkan pula sholawat-Mu kepada seluruh keluarganya
yang suci nan mulia dan para sahabatnya yang setia sebanyak anugrah yang
Engkau limpahkan kepada semua makhluk-makhluk-Mu".
Alhamdulillah dengan ijin Allah SWT, selesai sudah rangkuman kitab Nurul
Musthofa III ini yang terbagi menjadi 26 bagian,mudah2an kita semua
mendapatkan Syafa'at Baginda Nabi Besar Muhammad Shollallohu 'Alaihi
Wasallam Baik saat kita masih di alam dunia,maupun di alam akhirat kelak.
Juga untuk Guru kita semua Alhabib Murtadlo Bin Abdulloh Alkaaf yang telah
mencurahkan segenap ilmunya untuk bisa kita nikmati bersama,tanpa kenal
lelah beliau selalu mengajar murid2nya,Siang Malam beliau Menulis dan selalu
242
menulis walaupun usia Beliau sudah amat sepuh,tapi beliau selalu memikirkan
Murid2 beliau,dan kepada Umat Islam Indonesia semuanya,terutama untuk
Generasi Aswaja,mudah2 an Semua yang menjadi cita2 beliau di Qobul oleh
Alloh,di berkahi umur panjang,di sehatkan selalu,semakin di tinggi kan
derajatnya di sisi Alloh dan Rosululloh Shollallohu 'Alaihi Wasallam selaku Datuk
beliau..
Aamiin.
Wassalamualaikum warohmatulloh wabarokaatuh.
https://www.facebook.com/groups/forsil.jabodetabek/permalink/36465922033
9141
https://m.facebook.com/groups/221287434676321#!/photo.php?fbid=4670160
90090566&id=100003465382298
http://m.facebook.com/photo.php?fbid=467016613423847&id=1000034653822
98
243
244