Professional Documents
Culture Documents
H1A013006
AGUSTINA RATNASARI
H1A013011
SRI MUNTIQOH
H1E013001
H1E013034
FIRDA SAADAH
H1E013045
DEWI ATIKOH
H1E013049
2013
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... iii
ABSTRAK ...................................................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah ............................................................................ 2
1.3. Tujuan Penulisan ................................................................................. 2
1.4. Manfaat Penulisan ............................................................................... 2
BAB II. TELAAH PUSTAKA ...................................................................... 4
2.1...........................................................................................................
Pengertian Ancaman, Gangguan, Hambatan Dan Tantangan (AGHT)
..........................................................................................................
4
2.2...........................................................................................................
Nasionalisme
Dan
Persatuan
..........................................................................................................
5
2.3...........................................................................................................
Batas
Wilayah
Negara
..........................................................................................................
5
BAB III. METODOLOGI PENULISAN ..................................................... 10
3.1. Dasar Penulisan Karya Tulis ............................................................... 10
3.2. Jenis Data ............................................................................................ 10
3.3. Metode Pengumpulan Data ................................................................. 10
3.4. Waktu dan Tempat Penulisan .............................................................. 10
3.5..................................................................................................................Met
ode Penulisan ......................................................................................... 10
3.6. Sistematika Penulisan .......................................................................... 11
BAB IV. ISI ..................................................................................................... 12
4.1..................................................................................................................Kon
disi Wilayah Perbatasan Indonesia ......................................................... 12
4.2..................................................................................................................Anc
aman Bagi Daerah Perbatasan ................................................................ 16
2
4.3..................................................................................................................Upa
ya Dan Kebijaksanaan Yang Diambil ..................................................... 18
4.4..................................................................................................................Pen
didikan Untuk Ciptakan Nasionalisme Di Perbatasan............................ 19
BAB V. PENUTUP ........................................................................................ 21
5.1..................................................................................................................Kes
impulan ................................................................................................... 21
5.2..................................................................................................................Sar
an ............................................................................................................ 21
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Gambar 1. Kondisi anak-anak sekolah di pedalaman dan perbatasan ........ 1
2. Gambar 2. Peta batas wilayah NKRI .......................................................... 12
3. Gambar 3. Kondisi Masyarakat Perbatasan ................................................ 16
ABSTRAK
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
1.3.
TUJUAN PENULISAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam karya tulis ini adalah agar masyarakat di
1.4.
MANFAAT PENULISAN
Manfaat yang dapat diambil dari penulisan karya tulis ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagi masyarakat di daerah perbatasan.
Memberikan informasi serta dukungan untuk dapat lebih memiliki rasa
nasionalisme dan persatuan.
2. Bagi pemerintah pusat atau pemerintah daerah di daerah perbatasan.
Memberikan informasi dan referensi bagi pemerintah setempat dalam
pengambilan kebijakan untuk lebih mensejahterakan dan menanamkan rasa
nasionalisme dan persatuan bagi warga perbatasan.
3. Manfaat bagi Penulis
Mengetahui kondisi realita yang terjadi di daerah perbatasan serta upaya apa
saja yang perlu dilakukan untuk warga perbatasan.
BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1.
sebagai berikut :
1. Ancaman adalah suatu hal atau upaya yang bertujuan mengubah dan
merombak kebijaksanaan yang dilaksanakan konsepsional.
2. Gangguan adalah suatu hal atau usaha yang berasal dari luar yang
bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.
3. Hambatan adalah suatu hal yang bersifat melemahkan atau menghalangi
secara tidak konsepsional yang berasal dari dalam atau diri sendiri.
Ancaman, hambatan dan gangguan ini bersifat negatif dengan kualitas
berat ke ringan.
4. Tantangan adalah suatu hal atau upaya yang bersifat atau bertujuan
menggugah kemampuan. Jadi tantangan ini dapat bermakna negatif atau
positif. (Prayitno, 2013).
Ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan (AGHT) berkaitan dengan
ketahanan nasional (Tannas). Adapun pengertian Ketahanan Nasional (Tannas)
sebagai berikut:
Ketahanan berasal dari bahasa jawa tahan yang berarti kuat, tangguh, ulet.
Kata tersebut juga berarti dapat menguasai diri, tidak mudah menyerah.
Ketahanan berarti kekuatan, ketangguhan, dan keuletan dalam kerangka
kesadaran. Kata Nasional berasal dari bahasa inggris nation yang berarti bangsa
yang telah bernegara.
Ketahanan Nasional adalah kondisi dinamik suatu bangsa yang meliputi
seluruh aspek kehidupan nasional yang terintegrasi dan
a. Wilayah daratan
Wilayah daratan tidak sepenuhnya dapat dimiliki sendiri oleh suatu
Negara. Suatu wilayah daratan dengan Negara lain jika Negara-negara
tersebut berada dalam suatu benua atau pulau yang sama. Perbatasan
wilayah suatu Negara umumnya disepakati melalui suatu perjanjian
antarnegara (perjanjian internasional). Perjanjian tersebut dapat
berbentuk bilateral atau multilateral.
Batas wilayah suatu Negara dengan Negara lain di darat dapat
berwujud:
1. Batas alamiah, yaitu batas suatu Negara dengan Negara lain
yang
terjadi
secara
alamiah,
misalnya
dalam
bentuk
Perjanjian
internasional
yang
pernah
disepakati
d. Wilayah Ekstrateritorial
Wilayah ekstrateritorial adalah wilayah suatu Negara yang berada
di uar wilayah Negara itu. Dengan kata lain wilayah tersebut berada di
wilayah Negara lain atau di luar wilayah territorial suatu Negara.
Contohnya adalah kantor kedutaan besar suatu Negara di Negara lain
atau kapal asing yang berlayar di laut bebas dengan bendera suatu
Negara.
Seorang duta besar memiliki hak ekstrateritorial selain hak
kekebalan diplomatic (hak imunitas yang bersifat pribadi) yaitu hak
kedaulatan atas bangunan, gedung, dan halaman kedutaan besar
sampai sebatas pagar. Tak seorang pun boleh memasuki halaman
kedutaan besar tanpa izin dari Negara atau kedutaan besar yang
bersangkutan (Listyarti dan Setiadi, 2008)
BAB III
METODOLOGI PENULISAN
3.1.
DASAR PENULISAN
JENIS DATA
Data yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah data yang
bersumber dari buku teks, website pemerintah, dan data pendukung lainnya.
3.3.
10
Data karya tulis ini dikumpulkan melalui ngumpulan studi pustaka dari
buku teks, website pemerintah, dan informasi pendukung lainnya.
3.4.
Desember 2013 bertempat di Fakultas Sains dan Teknik, Jurusan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA).
3.5.
METODE PENULISAN
Metode Penulisan yang digunakan dalam karya tulis ini adalah metode
SISTEMATIKA PENULISAN
Guna memahami lebih jelas karya tulis ini, dilakukan dengan cara
: PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan.
BAB II
: TELAAH PUSTAKA
Bab ini berisikan teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa
pengertian dan definisi serta lainnya yang berkaitan dengan materi penulisan.
11
BAB IV : ISI
Bab ini berisikan pembahasan mengenai topik permasalahan yaitu berisi
kondisi di perbatasan, ancaman, faktor-faktor penyebab serta upaya/kebijakan
yang harus diambil untuk menyelesaikan permasalahan di perbatasan.
BAB V
: PENUTUP
BAB IV
ISI
4.1.
12
13
Papua
sebagian
besar
masih miskin
dengan
tingkat
14
Wilayah perbatasan Papua memiliki sumber daya alam yang sangat besar
berupa hutan konversi dan hutan lindung dan taman nasional. Selain itu
juga terdapat sumber daya air yang cukup besar dari sungai-sungai, serta
kandunganmineral dan logam seperti tembaga dan emas.
2. Wilayah Perbatasan Laut
Dalam pengelolaan 12 pulau terluarmasih terdapat beberapa permasalahan, yaitu:
Pulau-pulau yang kecil, berbukit dan terisolir, serta terbatas sumber
dayanya;
Jumlah penduduk sedikit (pertumbuhan negatif) dan biaya hidup tinggi
karena sangat tergantung dengan wilayah lain;
Sarana dan prasarana terbatas karena fasum terpusat dan tidak merata,
sehingga ada keterbatasan informasi, komunikasi dan listrik;
Wawasan kebangsaan melemah akibat dominannya pengaruh negara
tetangga;
Masih ada konflik garis batas yang dikhawatirkan dapat memicu
permasalahan politik antar negara dan mengancam kedaulatan NKRI;
Batas ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) sebagian besar belum ditetapkan
sehingga menyulitkan proses penegakan hukum oleh aparat dan
berpotensi untuk menjadi sumber pertentangan antar negara;
Sebagian besar Batas Laut Teritorial dan Batas Landas Kontinen telah
disepakati, sebagian lainnya belum sehingga perlu segera disepakati untuk
menghindari
kekhawatiran
timbulnya
konflik
akibat
pelanggaran
kedaulatan;
Pulau-pulau terluar yang tidak berpenghuni sangat rawan terhadap abrasi
dan rusak akibat ulah manusia yangakan berdampak serius terhadap
keutuhan NKRI; dan
Banyaknya kriminalitas di laut juga dapat berdampak pada kedaulatan
NKRI.
3. Wilayah Perbatasan Udara
15
4.2.
16
18
otoritas
khusus
yang
ditetapkan
dengan
Peraturan
Pemerintah/Undang-undang;
Pembangunan wilayah perbatasan harus direncanakan secara terintegrasi
antar berbagai bidang secara komprehensif dalam suatu master plan
masing-masing wilayah perbatasan;
Khusus wilayah perbatasan darat, diutamakan pembangunan infrastruktur
sarana jalan horizontal dan diikuti pembangunan sarana dan prasarana
lainya, yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena
lancarnya perputaran roda ekonomi masyarakat;
Mewujudkan wilayah perbatasan menjadi sabuk pengaman yang memiliki
daya tangkal tinggi terhadap setiap bentuk ancaman di bidang pertahanan
19
20
4.4.
paham akan jati dirinya sendiri sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Oleh karena
itu, kita sebagai warga Negara Indonesia khususnya perlu menyadari akan realitas
yang ada di Indonesia terutama kurangnya rasa nasionalisme di wilayah
perbatasan. Sehingga salah satu upaya/solusi yang dapat kita berikan adalah
dengan memberikan pendidikan non formal, yaitu dengan mengubah pola pikir
(mind set) dari warga yang tinggal di wilayah perbatasan.
Pendidikan nonformal yang ingin diberikan adalah dengan cara
pendidikan yang ringan seperti visualisasi akan arti sebuah kebangsaan sehingga
menggugah rasa nasionalisme mereka. Contohnya adalah dengan menonton film
kebangsaan atau film-film mengenai Indonesia yang bisa memberikan mereka
kesadaran bahwa kita adalah warga Negara Republik Indonesia yang satu tanah
air, satu bahasa, dan satu kebangsaan. Selain visualisasi, kita juga ingin
menerapkan suatu kebiasaan yang akan membuat kesadaran akan kebangsaan
yang telah tergugah ini menjadi melekat pada hati dan jiwa mereka. Karena
seperti kata pepatah, ala bisa karena biasa, atau seperi kata seorang ahli
pendidikan yang mengatakan bahwa dari sebuah kebiasaan itu akan mengubah
pola pikir mereka, yang selanjutnya secara tidak langsung akan mempengaruhi
sudut pandang mereka dalam memandang negeri tercinta kita ini, dan saat mereka
bisa melihat negeri ini dengan sudut pandang baru, hal tersebut pasti akan
merubah sikap mereka terhadap negeri ini. Sehingga hasil yang didapatkan bukan
hanya membuat mereka tau akan arti kebangsaan, tetapi juga membuat mereka
mengerti, sadar, dan melakukannya. Karena seperti yang kita ketahui jika wilayah
perbatasan adalah wilayah yang genting, dimana di wilayah tersebutlah terdapat
batas yang jika tidak benar benar dijaga akan menjadi kabur bahkan tertarik ke
dalam wilayah lain seperti hanya masalah mengenai ambalat dan daerah daerah
21
perbatasan lain. Karena kita tidak ingin hal yang terjadi pada wilayah ambalat
terjadi pada daerah daerah perbatasan Negara kita yang lain.
Kegiatan tersebut dirasa akan lebih mudah untuk dipahami oleh
masyarakat sehingga secara tidak langsung dapat merubah pola pikir mereka
walau tidak dapat merubah pola pikir mereka secara langsung atau menyeluruh
sehingga perlu adanya kekontinuan dari kegiatan tersebut.
BAB V
PENUTUP
5.1.
KESIMPULAN
Daerah perbatasan Indonesia rawan akan ancaman, gangguan, hambatan,
dan tantangan (AGHT), salah satu ancaman, gangguan, hambatan, dan
tantangannya adalah kesenjangan sosial ekonomi, Kurangnya perhatian
Pemerintah Indonesia, klaim Malaysia, kerusakan alam baik oleh alam
maupun oleh ulah manusia.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah tersebut antara
lain Wilayah perbatasan harus dikelola secara terpadu, pembangunan
wilayah perbatasan harus direncanakan secara terintegrasi dalam berbagai
bidang, khusus wilayah perbatasan darat, diutamakan pembangunan
infrastruktur, meningkatkan semangat kebangsaan masyarakat wilayah
perbatasan.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan rasa
nasionalisme di daerah perbatasan yaitu dengan pendidikan nonformal
yaitu dengan cara visualisasi akan arti sebuah kebangsaan sehingga
menggugah rasa nasionalisme mereka. Contohnya adalah dengan
menonton film kebangsaan atau film-film mengenai Indonesia.
5.2.
SARAN
22
warga Negara
Di
Daerah
Bagaimana Mengatasi
Perbatasan.
[online].
Perbatasan.
[online].
23