You are on page 1of 14

MAKALAH PRAKTIKUM

BIOLOGI
NEMATHELMINTHES
STRUKTUR TUBUH NEMATHELMINTHES

Oleh :
Kelas: B
Kel: 8

Arvian Agrystama

200110140231

Syidad Muhammad Ridha

200110140232

Muhamad Arief Ramadhan

200110140233

Syahrindra Anzala Y

200110140234

Salma Yunisa V.P

200110140235

Olga Marina M

200110140236

LABORATORIUM PRODUKSI TERNAK UNGGAS


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2014

I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Nemathelminthes pada umumnya adalah cacing yang hidupnya

parasit

dan

merugikan

manusia.Nemathelminthes

(cacing

giling)

merupakan jenis cacing yang hidupnya menyerap sari-sari makanan dari


inangnya jadi cacing ini sangatlah berbahaya karena merupakan parasit.
Tubuhnya terdiri atas 3 lapisan (triploblastik), yaitu lapisan luar
(ektoderm), lapisan tengah (mesoderm), dan lapisan dalam (endoderm).
Pada lapisan luar tubuhnya dilapisi oleh lapisan lilin atau kutikula. Rongga
yang terdapat pada tubuhnya merupakan rongga semu atau tidak sejati
(pseudoselomata). Cacing ini memiliki simetri tubuh bilateral. Cacing ini
bersifat dioesius, yaitu cacing jantan dan cacing betina. Nemathelminthes
memiliki

sistem

pencernaan

yang

sempurna, saluran

pencernaan

memanjang dari mulut sampai ke anus dan cacing ini belum memiliki
sistem peredaran darah.

1.2

Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi masalah yang akan kami angkat dalam

penulisan makalah adalah sebagai berikut :


1.

Bagaimanakah ciri-ciri dari nemathelminthes ?

2.

Bagaimanakah struktur tubuh dari nemathelminthes?

3.

Bagaimanakah klasifikasi nemathelminthes ?

4.

Bagaimanakah sistem reproduksi dari nemathelminthes ?

5.

Bagaimanakah sistem respirasi nemathleminthes ?

6.

Dimanakah habitat dari nemathelminthes?

7.

Apa manfaat nemathelminthes dalam kehidupan manusia ?

1.3

Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk :
1. Dapat mengetahui ciri-ciri dari nemathelminthtes
2. Dapat mengetahui struktur tubuh dari nemathelminthes
3. Dapat mengetahui klasifikasi nemathelminthes
4. Dapat mengetahui sistem reproduksi nemathelminthes
5. Dapat mengetahui sistem respirasi nemathelminthes
6. Dapat mengetahui habitat dari nemathelminthes
7. Dapat mengetahui manfaat nemathleminthes dalam kehidupan
manusia

II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Nama Nemathelminthes berasal dari bahasa Latin 'nematos' yang
berarti benang dan 'nelminthes' yang berarti cacing, Nemathelminthes
berarti cacing benang. Nemathelminthes adalah cacing yang berbentuk
bulat panjang (gilig). Cacing ini dapat hidup di tanah lembap, air tawar,
air asin, dan berparasit pada hewan atau manusia. Karena cacing ini hidup
sebagai parasit pada makhluk hidup, maka bersifat merugikan kehidupan
manusia.
Ukuran tubuh Nemathelminthes umumnya mikroskopis, meskipun
ada yang panjangnya sampai 1 meter. Individu betina berukuran lebih
besar daripada individu jantan. Tubuh berbentuk bulat panjang atau seperti
benang

dengan

ujung-ujung

yang

meruncing.

Permukaan

tubuh

Nemathelminthes dilapisi oleh Kutikula. Kutikula itu sendiri berfungsi


sebagai pelindung Nemathelminthes dalam menghadapi enzim-enzim
pencernaan di dalam tubuh inangnya. Kutikula ini lebih kuat pada cacing
parasit yang hidup di inang daripada yang hidup bebas.
Nemathelminthes yang hidup bebas berperan sebagai pengurai
sampah organik, sedangkan yang parasit memperoleh makanan berupa sari
makanan dan darah dari tubuh inangnya. Nemathelminthes yang hidup
bebas terdapat di tanah becek di dasar perairan tawar atau laut. Sedangkan
Nemathelminthes yang hidup parasit hidup di dalam tubuh makhluk hidup.

Nemathelminthes sudah memiliki alat pencernaan yang lengkap


mulai dari mulut, faring, usus, dan anus. Mulut nemathelminthes berada di
bagian depan (anterior), sedangkan anus berada di ujung belakang
(posterior). Beberapa Nemathelminthes memiliki kait pada mulutnya.
Nemathelminthes tidak memiliki sistem peredaran darah, tetapi cacing ini
mempunyai cairan yang fungsinya menyerupai darah yaitu pseudoselom,
jadi sari-sari makanan diedarkan melalui cairan pada pseudoselom.
Nemathelminthestidak memiliki sistem respirasi. Jadi dia bernafas secara
difusi melalui permukaan tubuh. Organ reproduksi jantan dan betina
terpisah dalam individu yang berbeda.
Nemathelminthes umumnya bereproduksi secara seksual karena
sistem reproduksinya bersifat gonokoris, yaitu alat kelamin jantan dan
betinanya terpisah pada individu yang berbeda. Fertilisasi dilakukan secara
internal. Hasil fertilisasi dapat mencapai lebih dari 100.000 telur per hari.
Saat berada di lingkungan yang tidak menguntungkan, maka telur dapat
membentuk kista untuk perlindungan dirinya.

III
PEMBAHASAN
Ciri-ciri Nemathelminthes
Ciri-ciri cacing Nemathelminthes antara lain:
1. Bilateral simetris, memiliki tiga lapisan sel dengan coelom
(pseudocoelom), tubuhnya bulat memanjang, tidak memiliki
appendage atau proboscis.
2. Tubuh ditutupi oleh kutikula dan tidak bersilia.
3. Alat pencernaan komplit dan permanen berupa saluran lurus dengan
mulut di bagian anterior dan anus di daerah posterior.
4. Dinding tubuh memiliki serabut otot longitudinal.
5. Tidak memiliki rangka, sistem respirasi, dan sistem peredaran darah
6. Sistem ekskresi sederhana berupa sel Renette atau sistem H dengan
lubang ekskresi yang terletak di bawah mulut. Respirasi secara difusi
di seluruh permukaan tubuh.
7. Cincin saraf yang mengelilingi esophagus merupakan pusat sistem
saraf, yang dihubungkan oleh 6 tali saraf longitudinal ke arah
anterior dan posterior. 8. Alat reproduksi jantan dan betina terpisah
(berumah dua), jantan lebih kecil dibandingkan dengan betina,
fertilisasi internal, telur memiliki pembungkus kitin, larva
mengalami beberapa kali pergantian kulit (molt), tidak mengalami
reproduksi aseksual.
8. Hidup di perairan tawar, parairan latu, di tanah, dan sebagai parasit
di tubuh.

Nemathelminthes memiliki rongga tubuh yang terbentuk ketika


ektodermis membentuk mesodermis, tetapi belum memiliki mesenterium
untuk menggantungkan visceral serta tidak memiliki lapisan otot yang
mengelilingi saluran pencernaan (usus).

Struktur Tubuh Nemathelminthes


Nemathelminthes umumnya berukuran mikroskopis, meskipun
ada yang panjang nya sampai 1 meter. Individu betina berukuran lebih
besar daripada individu jantan. Tubuh berbentuk bulat panjang atau seperti
benang dengan ujung-ujung yang meruncing.

Struktur Tubuh Nemathelminthes

Permukaan tubuh Nemathelminthes dilapisi kutikula untuk


melindungi diri. Kutikula ini lebih kuat pada cacing parasit yang hidup di
inang daripada yang hidup bebas. Kutikula berfungsi untuk melindungi
diri dari enzim pencernaan inang.
Nemathelminthes memiliki sistem pencenaan yang lengkap
terdiri dari mulut, faring, usus, dan anus. Mulut terdapat pada ujung
anterior, sedangkan anus terdapat pada ujung posterior.

Nemathelminthes hidup bebas atau parasit pada manusia, hewan,


dan tumbuhan. Nemathelminthes yang hidup bebas berperan sebagai
pengurai sampah organik, sedangkan yang parasit memperoleh makanan
berupa sari makanan dan darah dari tubuh inangnya.

Klasifikasi Nemathelminthes
Nemathelminthes dibagi menjadi dua kelas, yaitu Nematoda dan
Nematophora. Pada uraian berikut akan dibahas beberapa spesies dari
nematoda yang merupakan parasit bagi manusia.
1.

Ascaris lumbricoides (cacing perut)


Ascaris adalah salah satu contoh cacing gilig parasit, tidak punya

segmentasi tubuh dan memiliki dinding luar yang halus, bergerak dengan
gerakan seperti cambuk. Cacing ini hidup di dalam usus halus manusia
sehingga sering kali disebut cacing perut.
Ascaris lumbricoides merupakan hewan dioseus, yaitu hewan
dengan jenis kelamin berbeda, bukan hemafrodit. Ascaris lumbricoides
hanya berkembang biak secara seksual. Ascaris lumbricoides jantan
memiliki sepasang alat berbentuk kait yang menyembul dari anus disebut
spikula. Spikula berfungsi untuk membuka pori kelamin cacing betina dan
memindahkan sperma saat kawin.
Infeksi cacing ini menyebabkan penyakit askariasis atau cacingan,
umumnya pada anak-anak. Infeksi ini terjadi pada saat mengkonsumsi
makanan atau minuman yang tercemar telur ascaris. Cacing dewasa
menghasilkan telur-telur yang akan matang di tanah, saat telur ini tertelan

orang, larvanya akan melubangi dinding usus, bergerak ke hati, jantung


dan/atau paru-paru.
Sesaat di dalam paru-paru, larva berganti kulit, setelah sepuluh hari
bermigrasi lewat saluran udara ke kerongkongan tempat dimana mereka
akan tertelan. Dalam usus kecil cacing dewasa kawin dan betinanya
menimbun telur-telur yang akan dilepaskan keluar bersama feses. Telur
dalam feses ini harus mencapai mulut orang kembali untuk memulai siklus
baru.
2.

Ancylostoma duodenale (cacing tambang)


Cacing ini dinamakan cacing tambang karena ditemukan di

pertambangan daerah tropis.Cacing tambang dapat hidup sebagai parasit


dengan menyerap darah dan cairan tubuh pada usus halus manusia.Cacing
ini memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dari cacing perut.Cacing
tambang Ancylostoma memiliki ujung anterior melengkung membentuk
kapsul mulut dengan 1 -4 pasang kait kitin atau gigi pada sisi
ventralnya.Kait kitin berfungsi untuk menempel pada usus inangnnya.Pada
ujung posterior cacing tambang jantan terdapat bursa kopulasi.Alat ini
digunakan untuk menangkap dan memegang cacing betina saat
kawin.Cacing betina memiliki vulva (organ kelamin luar) yang terdapat
didekat bagian tengah tubuhnya.
3.

Oxyuris vermicularis (cacing kremi)


Cacing ini disebut cacing kremi karena ukurannya yang sangat

kecil. sekitar 10 -15 mm. Cacing kremi hidup di dalam usus besar
manusia.Cacing kremi tidak menyebabkan penyakit yang berbahaya
namun cukup mengganggu. Infeksi cacing kremi tidak memerlukan

perantara. Telur cacing dapat tertelan bila kita memakan makanan yang
terkontaminasi telur cacing ini.Pengulangan daur infeksi cacing kremi
secara autoinfeksi, yaitu dilakukan ole penderita sendiri.Cacing ini bertelur
pada anus penderita dan menyebabkan rasa gatal.Jika penderita sering
menggaruk pada bagian anus dan tidak menjaga kebersihan tangan, maka
infeksi cacing kremi akan terjadi kembali.

4.

Wuchereria bancrofti (cacing rambut)


Wuchereria bancrofti atau disebut juga Cacing Filaria adalah kelas

dari anggota hewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam filum
Nemathelminthes. Bentuk cacing ini gilig memanjang, seperti benang
maka disebut filarial.Cacing filarial penyebab penyakit kaki gajah berasal
dari genus wuchereria dan brugia. Di

Indonesia cacing

yang

dikenal

sebagai penyebab penyakit tersebut adalah wuchereria bancrofti, brugia


malayi, dan brugia timori.
Cacing rambut dinamakan pula cacing filaria.Tempat hidupnya di
dalam pembuluh limfa.Cacing ini menyebabkan penyakit kaki gajah
(elefantiasis), yaitu pembengkakan tubuh.Pembengkakan terjadi karena
akumulasi cairan dalam pembuluh limfa yang tersumbat oleh cacing filaria
dalam jumlah banyak.Cacing filaria masuk ke dalam tubuh melalui gigitan
nyamuk Culex yang banyak terdapat di daerah tropis.
Filariasis adalah penyakit menular ( Penyakit Kaki Gajah ) yang
disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis
nyamuk. bermula dari inflamasi saluran limfe akibat dilalui cacing filaria
dewasa (makrofilaria). Cacing dewasa yang tak tahu diri ini melalui

saluran limfe aferen atau sinus-sinus limfe sehingga menyebabkan dilatasi


limfe pada tempat-tempat yang dilaluinya. Dilatasi ini mengakibatkan
banyaknya cairan plasma yang terisi dari pembuluh darah yang
menyebabkan penebalan pembuluh darah di sekitarnya.
Akibat kerusakan pembuluh, akan terjadi infiltrasi sel-sel plasma,
esosinofil, serta makrofag di dalam dan sekitar pembuluh darah yang
terinfeksi. Inilah yang menyebabkan terjadi proliferasi jaringan ikat dan
menyebabkan pembuluh limfe di sekelilingnya menjadi berkelok-kelok
serta menyebabkan rusaknya katup-katup di sepanjang pembuluh limfe
tersebut. Akibatnya, limfedema dan perubahan statis-kronis dengan edema
pada kulit di atas pembuluh tersebut menjadi tak terhindarkan lagi.
5.

Trichinella spiralis
Cacing ini hidup pada otot manusia dan menyebabkan penyakit

trikhinosis atau kerusakan otot. Manusia yang terinfeksi cacing ini karena
memakan daging yang tidak dimasak dengan baik.Cacing betina dewasa
melubangi dinding usus halus, keturunan yang hidup terbawa oleh aliran
darah menuju otot rangka kemudian menjadi kista.

Sistem Reproduksi Nemathelminthes


Nemathelminthes umumnya melakukan reproduksi secara seksual.
Sistem reproduksi bersifat gonokoris, yaitu organ kelamin jantan dan
betina terpisah pada individu yang berbeda. Fertilisasi terjadi secara

internal. Telur hasil fertilisasi dapat membentuk kista dan kista dapat
bertahan hidup pada lingkungan yang tidak menguntungkan.
Alat kelamin terpisah, cacing betina lebih besar dari cacing jantan
dan yang jantan mempunyai ujung berkait. Gonad berhubungan dengan
saluran alat kelamin, dan telur dilapisi oleh kulit yang terbuat dari kitin.
Hewan ini tidak berkembangbiak secara aseksual.

Sistem Respirasi Nemathelminthes


Nemaltheminthes tidak memiliki sistem respirasi, oleh karena itu
nemaltheminthes melakukan proses pernafasan dengan cara difusi di
seluruh tubuh

Habitat Nemathelminthes
Habitat cacing ini berada di tanah becek dan di dasar perairan tawar
atau laut. Nemathelminthes parasit hidup dalam inangnya.Sebagian besar
hewan ini hidup bebas dalam air dan tanah, tetapi ada juga sebagai parasit
dalam tanah, yakni merusak tanaman atau dalam saluran pencernaan
Vertebrata.

Manfaat Nemathelminthes
Manfaat nemathelminthes bagi kehidupan manusia secara ekonomi
tidak ada yang menguntungkan bahkan merugikan. Nemathelminthes
kebanyakan adalah parasit pada manusia, tanaman, dan hewan,kecuali
Planaria.

Planaria

dapat

dimanfaatkan

untuk

makanan

Nemathelminthes (cacing giling), contohnya Ascaris lumbricoides.

ikan.

IV
KESIMPULAN
Cacing Nemathelminthes adalah cacing yang umunya berukuran
mikroskopis dengan bentuk bilateral simetris, dilapisi kutikula, saluran
pencernaan yang sudah lengkap, tidak punya alat respirasi dan sistem
peredaran darah, memiliki dan sistem saraf berupa cincin.
Nemathelminthes dibagi menjadi dua kelas yaitu nemathoda dan
nemathopora. Nemathelminthes bereproduksi secara seksual dengan alat
reproduksi yang terpisah. Nemathelminthes melakukan respirasi secara
difusi melalui permukaan kulit.
Habitat cacing ini berada di tanah becek dan di dasar perairan
tawar atau laut. Nemathelminthes hidup menjadi parasit dalam inangnya.
Nemathelminthes kebanyakan adalah parasit pada manusia, tanaman, dan
hewan. Secara ekonomis nemathelminthes tidak bermanfaat bagi
kehidupan manusia.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim.

2014.
Mengenal
Phylum
Nemathelminthes
Cacing.www.zonasiswa.com/2014/06/mengenal-phylumnemathelminthes-cacing.html. diakses pada tanggal 21 September 2014.

Alvyanto.
2012.
Phylum
Nemathelminthes.http://alvyanto.blogspot.com/2012/11/phylumnemathelminthes.html. diakses pada tanggal 21 September 2014.

You might also like