You are on page 1of 6

BAB II

LAPORAN KASUS
I.

II.

Identitas Pasien
Nama

: An. J

Usia

: 8 Tahun

Jenis kelamin

: Perempuan

Alamat

: Jl. Anggrek 13

Agama

: Kristen Protestan

Tanggal kunjungan

: 31 Juli 2015

Anamnesis
Dilakukan Alloanamnesis dengan ayah dan ibu pasien.
Keluhan Utama : Lenting-lenting berair didaerah dahi dan sekitar
mata sebelah kiri
Riwayat Penyakit Sekarang : pasien datang diantar kedua orang
tuanya dengan keluhan muncul lenting-lenting berair didaerah dahi dan
sekitar mata sebelah kiri sejak 1 hari sebelum datang ke poliklinik
RSUD Doris Sylvanus untuk berobat. Pada 2 hari sebelumnya,
sebelum timbul lenting-lenitng berair muncul bercak kemerahan
didaerah dahi dengan ukuran kurang lebih seperti biji jagung. Pasien
datang dengan keluhan tambahan yakni lenting terasa nyeri, gatal,
badan terasa nyeri terutama didaerah leher dan kepala sebelah kiri.
Pasien juga mengeluh saat timbul lenting-lenting berair, mata sebelah
kiri langsung bengkak, nyeri, berair, namun tidak tajam penglihatan
tidak terganggu. Mata yang sebelah kanan tidak ada keluhan. Keluhan
demam disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien pernah menderita cacar air pada
usia 1 tahun dan berobat ke dokter kulit hingga sembuh.
Riwayat Alergi : Tidak ada riwayat alergi yang diketahui orang tua
pasien.
Riwayat Penyakit Keluarga : Ayah dan ibu pernah menderita cacar
air pada usia anak-anak dan diobati hingga sembuh.

Riwayat Kelahiran : Lahir spontan, cukup bulan, berat lahir 3000


gram, riwayat imunisasi lengkap (+).
Riwayat Kebersihan Diri : Pasien memiliki kebiasaan mandi 2 kali
sehari.
III.

Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
Kesadaran
Tanda-tanda vital
- Nadi
- Pernafasan
- Suhu
- BB
Status Generalisata
- Kepala
- Mata

- Hidung
- Mulut
- Leher
- Thorax
- Paru
- Jantung
- Abdomen
- Ekstremitas
Status Dermatologis

: Tampak sakit ringan


: Compos mentis
:90x/menit
: 22x/menit
: 37oC
: 25 kg
: Normocephal
: Palpebra edema -/+ Konjungtiva anemis -/+ ;
Skelera ikterik -/- ; Sekret air mata -/+;
kornea jernih
: Septum deviasi (-), sekret -/: Mukosa bibir lembab
: Perbesaran KGB (-)
: Simetris, ketinggalan gerak (-), retraksi (-)
: Vesikuler +/+ , Ronkhi -/-, Wheezing -/: Dalam batas normal
: Datar, supel, , BU (+) normal, organomegali (-)
: Akral hangat, CRT <2

Hari pertama kunjungan


31-07-2015
- Lokasi
- Efloresensi

: Regio frontalis dan optalmikus sinistra


: vesikel-vesikel bergerombol diatas makula
eritematus, isi vesikel jernih.
(Huchinson sign -)

Gambar 2.1. Pasien saat pertama kali berkunjung ke poliklinik kulit dan
kelamin RSUD Doris Sylvanus. Efloresensi regio frontalis dan optalmikus
sinistra tampak kumpulan vesikel-vesikel diatas kulit eritematus, isi vesikel
jernih.

Status Dermatologis
Hari kedua kunjungan
04-08-2015
- Lokasi
- Efloresensi

: Regio frontalis dan optalmikus sinistra


: krusta.

Gambar 2.2. Kondisi pasien pada kunjungan kedua setelah menjalani


pengobatan H-3. Efloresensi pada regio frontalis dan optalmikus sinistra
berupa krusta.
IV.

Resume
Seorang anak perempuan, usia 8 tahun datang ke poliklinik dengan

keluhan lenting-lenting berair didaerah dahi dan sekitar mata sebelah kiri sejak 1
hari yang lalu. Pada 2 hari sebelumnya, sebelum timbul lenting-lenitng berair
muncul bercak kemerahan didaerah dahi. Pasien juga mengeluh lenting terasa
nyeri, gatal, badan terasa nyeri terutama didaerah leher dan kepala sebelah kiri.
Pasien juga mengeluh saat timbul lenting-lenting berair, mata sebelah kiri
langsung bengkak, nyeri, berair, namun tidak tajam penglihatan tidak terganggu.
Mata yang sebelah kanan tidak ada keluhan. Keluhan demam disangkal. Pasien
pernah menderita cacar air pada usia 1 tahun, dan telah diobati di dokter spesialis
kulit. Tidak ada riwayat alergi, dan orang tua pasien pernah mengalami cacar air
pada usia anak-anak.
Pada pemeriksaan dermatologis saat pertama kali berkunjung, ditemukan
tampak gerombolan vesikel-vesikel diatas makula eritematus, isi vesikel tampak

jernih Regio frontalis dan optalmikus sinistra. Setelah diobati pada pengobatan H3 rawat jalan, status dermatologis menjadi krusta pada regio frontalis dan
optalmikus sinistra.

V.

Diagnosis Banding
1. Herpes Zoster Optalmikus
2. Herpes Simpleks
3. Impetigo vesiko-bullosa

VI.

Diagnosis Kerja
Herpes Zoster Optalmikus Sinistra

VII.

Tatalaksana
a. Non-medikamentosa
- Pasien harus istirahat
- Pasien tidak boleh menggaruk lesinya dan menjaga

kebersihan, mengonsumsi makanan yang bergizi


b. Medikamentosa
1. Asiklovir : dosis 20mg/kgbb/hari Zoter 4 x 400mg
2. Asam fusidat 2% dan Natrium fusidat salep : Fuson
3. Analgetik : Ibuprofen 20mg/kg/BB/hari
4. Imboost
VIII. Prognosis
- Quo Ad Vitam
: Ad Bonam
- Quo Ad Functionam : Ad Bonam
- Quo Ad Sanationam : Ad Bonam

You might also like