Professional Documents
Culture Documents
Abstrak Laporan
Kristiani. Kajian Yuridis Atas Putusan Kepailitan Koperasi Di Indonesia (Studi Kasus Putusan
Nomor: 01/Pailit/2008/ Pengadilan Niaga Semarang). Tesis Ilmu Kenotariatan Pascasarjana
Universitas Diponegoro. Semarang, 2008
Menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian,
Koperasi adalah : Badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Gerakan koperasi, adalah keseluruhan
organisasi koperasi dan kegiatan perkoperasian yang bersifat terpadu, menuju tercapainya citacita bersama koperasi. Badan usaha koperasi, merupakan bentuk badan usaha yang lazim dalam
dunia usaha di Indonesia, karena koperasi merupakan asosiasi modal dan badan hukum yang
mandiri. Sehingga diharapkan, koperasi dapat menjadi salah satu pilar pembangunan ekonomi
nasional yang berazaskan kekeluargaan, menurut dasar-dasar demokrasi ekonomi, sebagai
pengejawantahan dari Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945. Dalam perkembangannya, koperasi diharapkan mampu berperan sebagai sokoguru
perekonomian nasional di samping bentuk-bentuk usaha lainnya. Menurut Pasal 1 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepaialitan Dan Penundaan Pembayaran Utang,
kepailitan adalah sita umum atas semua kekayaan Debitor Pailit yang pengurusan dan
pemberesannya dilakukan oleh Kurator, di bawah pengawasan Hakim Pengawas. Selama suatu
koperasi belum dinyatakan pailit oleh pengadilan, selama itu pula masih dianggap mampu
membayar utang-utangnya yang telah jatuh tempo, akan tetapi setelah ada putusan pailit dari
pengadilan, maka seluruh harta kekayaan koperasi menjadi harta pailit yang akan dipergunakan
untuk melakukan pembayaran atas segala utang-utangnya.
Hariyanto, Gunawan. Perlindungan Hukum Terhadap Anggota Koperasi Jurnal Ilmu Hukum,
MIZAN Vol. 1 (1 Juni 2012): 43-51.
Koperasi adalah Badan Usaha yang beranggotakan orang-seorang atau Badan Hukum
Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluagaan.Dalam upaya membangun
koperasi perlu diarahkan sehingga semakin berperan dalam perekonomian nasional dan
perkembangannya diarahkan agar koperasi benar-benar menerapkan prinsip Koperasi dan
kaidah-kaidah ekonomi.Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 dan Peraturan Pelaksanaannya
menegaskan bahwa pemberian status Badan Hukum Koperasi, Pengesahan Perubahan Anggaran
Dasar Koperasi dan pembubaran koperasi merupakan wewenang dan tanggung jawab
pemerintah.
Dengan demikian baik bagi masyarakat maupun pembina atau pejabat yang berwenang
mempunyai suatu pedoman dan kesamaan langkah dalam rangka memberikan perlindungan
hukum kepada anggota koperasi sebagai badan hukum di Indonesia, serta memberikan kepastian
hukum bagi para anggota apabila sewaktu-waktu koperasi tersebut mengalami kerugian atau sat
sewaktu-waktu koperasi dibubarkan.