You are on page 1of 6

PENGUJIAN FRIKSI / SLIP TEST

DAN
ANALISA FRIKSI

PEKERJAAN :
PABRIKASI JEMBATAN
RANGKA BAJA PERMANEN

NO,KONTRAK : 014 / BMI WKK / VI / 2012


TANGGAL : 21 JUNI 2012

DANA APBN RUPIAH MURNI


TAHUN ANGGARAN 2012

PT. BAKRIE METAL INDUSTRIES


Jl. Raya Kaliabang Bungur No. 86 RT. 004 / RW. 02, Kelurahan Harapan Jaya
Kecamatan Bekasi Utara, BEKASI, 17124
Telp. : 021 88958673 (Hunting), Fax. : 021 88958586
E-mail : bcmicomm@cbn.net.id (Commercial) bcmifact@cbn.net.id (Factory)

1. PENDAHULUAN

PENGUJIAN FRIKSI / SLIP TEST

1.3 Latar Belakang


Pelaksanaan uji friksi ini untuk memastikan kesesuaian perencanaan jembatan
rangka baja permanen sesuai dengan persyaratan perencanaan struktur, dimana
sambungan baut direncanakan sebagai sambungan friksi (friction bolt) dengan
koefisien slip = 0.3 untuk itu baja yang di hot- dip galvanized kecuali sambungan
pada handrail, sambungan lembar baja gelombang dan sambungan bearing.
1.4 Tujuan pengujian
Tujuan pengujian untuk memperoleh koefisien slip yang dihitung dari beban slip yang
terjadi pada saat pengujian.
1.5 Metode pengukuran
Dalam pengujian ini data yang diperoleh adalah :
a) Beban minimum yang terjadi saat benda uji mulai terjadi slip. Satuan yang digunakan
dapat berupa satuan gaya ( N ) atau beban ( Kg ). Peralatan yang dibutuhkan berupa
alat uji tarik (testing machine) yang memberikan beban tarik secara perlahan lahan
kepada beban uji. Beban yang diberikan dibaca pada jarum analog atau grafik yang
tergambar pada kertas millimeter blok.
b) Gaya jepit atau Clamping force merupakan penjumlahan gaya aksial yang diperoleh
dari perencanaan baut. Gaya aksial (Bolt tension) dalam desain perencanaan
sebesar = 238 KN, untuk mendapatkan gaya tersebut momen torsi yang harus
diberikan pada baut sebesar 1040 Nm.
Baut yang digunakan M 24 X 105 grade S10T sebanyak 4 Pcs.Dengan spesifikasi
baut :
F ultimate = 830 Mpa ,Proof Load = 238 KN

Torsi rencana pengencangan baut yang diberikan untuk baut M 24 S10T


sebesar = 1040 Nm. Namun mengikuti skala alat pada kunci momen maka
diberikan torsi actual = 1040 Nm.
2. PROSES PENGUJIAN
2.1 Persiapan benda uji
Benda uji menggunakan pelat SM 490 YB yang telah digalvanize dengan 2 jenis
ketebalan, yaitu pelat tebal 14 mm dan 12 mm.serta tebal 25 dan 20 mm

PT. BAKRIE METAL INDUSTRIES

Page 1

PENGUJIAN FRIKSI / SLIP TEST

LAS FC

Gambar 1 . Pelat benda Uji


Untuk memastikan kelurusan lubang untuk ketiga pelat tersebut, pelubangan
dilakukan secara bersamaan dengan diameter lubang = 26 mm
2.2 Pegangan benda Uji
Pegangan benda uji dibuat seperti pada gambar 2 berikut :

LAS FCAW

PEMEGANG

Gambar 2 . Pegangan benda uji

2.3 Perakitan benda Uji


Benda uji di rakit seperti pada gambar 3 dibawah ini, sebelum dikencangkan pelat
bagian tengah ( t = 12 mm ) dan bagian pinggir ( t = 14 mm ) beri sedikit tarikan
dalam arah yang berlawanan agar diproleh posisi lubang seperti pada gambar 4.
Hal tersebut bertujuan memberikan jarak geser dan memastikan pelat tidak
tertahan langsung oleh badan baut.

PT. BAKRIE METAL INDUSTRIES

Page 2

PEMEG

PENGUJIAN FRIKSI / SLIP TEST

DETAIL

DETAIL

Gambar 3. Perakitan benda uji

Gambar 4 . Posisi lubang

Setelah benda uji terakit seperti pada gambar diatas, selanjutnya keempat baut di
kencangkan menggunakan kunci momen. Momen diberikan untuk baut M 24 S10T
sebesar = 1040 Nm. Selanjutnya benda uji diberikan kode nomer uji dan diberi
garis
sebagai tanda awal penanda pergeseran setelah diuji.
2.4 Setting benda uji sebelum proses pengujian
Benda uji diposisikan dengan arah sejajar antara pemegang atas dan pemegang
bawah, pada mesin benda uji seperti gambar 5 berikut :

LAS FCAW

PEMEGANG

Gambar.5
1.1 Proses Pengujian
Pengujian dilakukan dengan mengoperasikan Testing machine untuk menarik
benda uji pada pelat bagian tengah secara perlahan lahan ( gambar 6 ). Nilai slip
( mm ) didapatkan dari seberapa besar pergeseran dari posisi awal.

PT. BAKRIE METAL INDUSTRIES

Page 3

PENGUJIAN FRIKSI / SLIP TEST

Gambar 6. Proses pengujian

Penghentian pengujian dilakukan apabila telah terjadi slip dengan tanda bunyi
telah terjadinya gesekan atau telah terjadi nilai slip sebesar = 2 mm

2. ANALISA FRIKSI
2.1 Dasar Teori
Koefisien Slip ( Ks ) diproleh dari beban saat terjadinya slip ( Fs ) dibagi dengan
beban jepit atau Clamping force ( Fc ).
Koefisien Slip (Ks) =

Slip Load (SL)


2 x Clamping Force (FC)

Slip Load ( Fs ) diproleh dari pembacaan jarum analog atau pada grafik yang
tergambar pada kertas millimeter blok yang terdapat pada testing machine.
Clamping Force ( Fc ) diperoleh dari gaya aksial ( faksial ) akibat pengencangan
baut.
Clamping Force (FC) = n

n = jumlah baut
PT. BAKRIE METAL INDUSTRIES

Page 4

x (

F aksial )

PENGUJIAN FRIKSI / SLIP TEST

Untuk mencari gaya aksial ( F aksial ) diproleh dari pengujian menggunakan Bolt
Tension Calibrator dimana untuk torsi pengencangan sebesar 104 Nm gaya aksial
Yang terjadi adalah = 238 KN.
2.2 Perhitungan beban minimum.
- Koefisien gesekan ( Ks ) yang dipersyaratkan minimum 0,3
- Pengencangan baut = 1040 Nm. Menghasilkan gaya aksial ( F aksial ) = 238 KN
- Jumlah baut ( n ) = 4 Pcs.
Sehingga beban tarik minimum yang di butuhkan untuk mencapai koefisien gesek = 0,3
adalah :

Koefisien Slip (Ks) =

Slip Load (SL)


2 x Clamping Force (FC)

Slip Load ( Fs ) minimum = 0,3 x 2 x 4 x 238 KN


= 571 KN
= 57,1 Ton

3. Momen Torsi & Clamping Force Baut

Data pengujian clamping force pada baut M 24 Gr. S10T TMS ( HDG ), menggunakan
Bolt Tension Calibrator ( Skid more ) :

NO
1
2
3

MOMEN (Nm)
650
850
1040

Bila diplot dalam grafik diproleh hasi seperti berikut :

PT. BAKRIE METAL INDUSTRIES

Page 5

Clamping Force (KN)


238

You might also like