Professional Documents
Culture Documents
Tanggal Praktikum
: 7 Desember 2015
Asisten
: Intan Merita
Muhammad Jajuli
I.
Tujuan
Menentukan besarnya energy bebas (G) dan interaksi yang terjadi antara
kompleks ligand-protein hasil docking
II.
Prinsip
1. Molecular Docking
Docking adalah metode untuk memprediksi orientasi yang lebih
diutamakan dari suatu molekul ketika terikat satu sama lain untuk
membentuk kompleks yang stabil(Mukesh & Rakesh, 2011)
III.
Teori Dasar
Penambatan molekul (molecular docking) adalah metode komputasi
yang bertujuan meniru peristiwa interaksi suatu molekul ligan dengan protein
yang menjadi targetnya pada uji in-vitro (Motiejunas & Wade, 2006). Di dalam
penambatan molekul, molekul ligan ditambatkan pada situs aktif atau situs
tambat dari suatu protein yang sedang diam (statik), dengan menyertakan
molekul ko-faktor dan / atau H2O di dalamnya atau tidak. Dari sini, diperoleh
data mengenai posisi dan orientasi ligan-ligan itu di dalam situs aktif atau situs
tambat tersebut. Dari data ini, dapat disimpulkan gugus-gugus fungsional ligan
yang penting untuk interaksinya, sehingga tidak boleh dihilangkan, dan gugusgugus fungsionalnya yang dapat ditingkatkan kekuatan interaksinya. Informasi
ini menjadi petunjuk untuk modifikasi ligan tersebut. Dengan adanya petunjuk
tersebut, modifikasi ligan dan uji in-vitro turunan-turunannya dapat
berlangsung secara efisien(Putra, 2014)
Dalam bidang pemodelan molekul, docking adqalah metode untuk
memprediksi orientasi yang lebih diutamakan dari suatu molekul ketika terikat
satu sama lain untuk membentuk kompleks yang stabil. Informasi tentang
Sedangkan, rangkaian posisi gugus fungsional yang penting dari ligan pada
konformasi bioaktif itu dinamakan farmakofor (Alvarez & Shoichet, 2005).
Kelebihan metode pemodelan molekul (molecular docking) adalah
dapat digunakan untuk memprediksi aktivitas suatu senyawa sebelum
dilakukan sintesis sehingga mengurangi penggunaan pelarut dan bahan bahan
kimia yang dapat mencemari lingkungan. Ada beberapa program komputer
yang dapat digunakan untuk molecular docking. Ada yang berbasis linux
seperti Autodock Vina, dan ada yang berbasis windows seperti Autodock,
ArgusLab, Lead it, Molegro Virtual Docker (MVD), ChemOffice Ultra,
Hypercam, Accelrys, Discovery Studio, Molecular Operating Environment
(MOE), Maestro Schrodinger, SYBYL dan lainlain (OBoyle et al., 2011).
IV.
V.
Prosedur
6.1. Persiapan Reseptor
VI.
Data Pengamatan
No
Perlakuan
Hasil
.
1.
Didownload
protein
(2XDE)
pada
situs
pdb.org
2.
File
tersebut
dibuka
pada
aplikasi yasarah
3.
proteinnya
dengan yasara
4.
5.
Ditambahkan
muatan
Titik
ditentukan
8.
Ditentukan
RMS
sebesar 0,905
(menunjukkan
nilai
afinitas[efektifitas
] interaksi)
VII.
Pembahasan
Molecular docking merupakan suatu teknik yang digunakan untuk
mempelajari interaksi yang terjadi dari suatu kompleks molekul. Molecular
docking dapat memprediksikan orientasi dari suatu molekul ke molekul yang
lain ketika berikatan membentuk kompleks yang stabil. (Funkhouser, 2007).
Fokus penambatan molekul untuk mensimulasikan secara komputasi
proses pengenalan molekul. Tujuan dari penambatan molekul adalah untuk
mencapai konformasi yang optimal untuk kedua protein dan ligan serra
orientasi relative antara protein dan ligan sehingga energy bebas dari sistem
secara keseluruhan diminimalkan. Proses komputasi mencari ligan yang cocok
baik secara geometris dan energy ke situs protein ini disebut penambatan
molekul. Penambatan molekul membantu dalam mempelajari obat/ ligan atau
interaksi reseptor/ protein dengan mengidentifikasi situs aktif yang cocok pada
protein, mendapatkan geommetri terbaik dari ligan-kompleks reseptor, dan
menghitung energy interaksi dari ligan yang berbeda untuk merancang ligand
yang lebih efektif(Mukesh & Rakesh, 2011).
Untuk melakukan penambatan syarat pertama adalah menentukan
protein yang dikehendaki. Untuk mencari struktur protein nya dapat
didownload di pdb.org dengan memasukkan kode protein yang diinginkan. Kali
ini, protein yang digunakan adalah protein HIV-1 dengan kode 2XDE.
Kemudian pada pdb.org kode protein 2XDE didownload dalam format file
PDB. Molecular docking dilakukan untuk menguji interaksi antara ligand
dengan proteinnya. Karena protein yang ada didalam pdb.org semua ligand
sudah terikat pada reseptornya maka terlebih dahulu ligand dan protein
dipisahkan dengan menggunakan aplikasi yasara. Barulah setelah itu
digabungkan kembali dengan ditambah muatan kepada masing masing ligand
dan proteinnya. Keberhasilan program docking tergantung pada dua
komponen: pencarian algoritma dan fungsi scoring(Mukesh & Rakesh, 2011).
Fungsi scoring dapat memprediksi afinitas ikatan antara makromolekul
dengan ligand. Identifikasi ini didasarkan pada beberapa teori seperti teori
energy bebas gibbs. Nilai energy bebas gibbs yang kecil menunjukkan bahwa
konformasi yang terbentuk adalah stabil, sedangkan nilai energy bebas gibbs
yang besar menunjukkan tidak stabilnya kompleks yang terbentuk. Sedangkan
penggunaan algoritma berperan dalam penentuan konformasi(docking pose)
yang paling stabil dari pembentukan kompleks(Funkhouser, 2007).
interaksi
ligand
dengan
protein.
VIII.
Kesimpulan
Dapat menentukan besarnya energy bebas gibbs(G) dan interaksi yang terjadi
antara kompleks ligand-protein hasil docking
Daftar Pustaka
Alvarez, J., & Shoichet, B. (Eds.). (2005). Virtual Screening in Drug
Discovery. Taylor and Francis.
Funkhouser, T. 2007. Protein-Ligand Docking Methods. New Jersey: Princeton
University
Foloppe, N., & Chen, I.-J. (2009). Conformational Sampling and Energetics
of Drug-like Molecules. Current Medicinal Chemistry, 16, 3381-3413.
Motiejunas, D., & Wade, R. (2006). Structural, Energetics, and Dynamic
Aspects of Ligand-Receptor Interactions. In J. B. Taylor & D. J.
Mukesh & Rakesh. 2011. Molecular Docking: A Review. IJRAP
OBoyle, N., Banck, M., James, C., Morley, C., van der Meersch, T., &
Hutchison, G. R. (2011). Open Babel: An Open Chemical Toolbox.
Journal of Cheminformatics. 3(33).
Putra, A. M. J. 2014. Penambatan molekul (molecular docking) dengan
metode
komputasi.
Diakses
http://www.komputasi.lipi.go.id/utama.cgi?artikel&1392438295
pada
Schneider, G., & Baringhaus, K.-H. (2008). Molecular Design: Concepts and
Applications. WILEY-VCH.