You are on page 1of 26

I.

Identitas Pasien
Nama

: Ny. R

Nomor CM

: 81 03 xx

Umur

: 26 tahun

Alamat

: Sukawening

Agama

: Islam

Suku Bangsa

: Sunda

Status Pernikahan

: Menikah

Status Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga

Tanggal Masuk

: 5 November 2015

Tanggal Keluar

: 17 November2015

Jam Masuk

: 15.50WIB

Ruangan

: Gedung Kecubung, Kamar Isolasi.

II. Anamnesis
Autoanamnesis, dilakukan pada:
Tanggal

: 16 November 2015

Pukul

: 15.30 WIB

Tempat: Ruang Kecubung, Kamar Isolasi.


A. Keluhan Utama

Sesak nafas sejak + 5 bulan sebelum masuk rumah sakit.


B. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit dr. Slamet Garut
dengan keluhan sesak nafas sejak pasien hamil 7 bulan, sekarang pasien sudah 3 hari
post partum. Sesak napas dirasakan memberat jika pasien batuk berdahak dan sesak
napas juga dirasakan di malam hari. Sesak di rasakan semakin hebat saat pasien
mengandung 7 bulan. Sesak dirasakan sampai saat ini dan memberat sejak pasien
melahirkan. Pasien juga mengeluh merasa cepat lelah dan sering terbangun di malam
hari akibat sesak napas dan batuk. Keluhan lain yang dirasakan mengganggu adalah
batuk, awalnya pasien mengeluh batuk berdahak sudah sejak lama ( 1 tahun yang
lalu). Dahak terkadang sulit di keluarkan namun semakin hari semakin banyak dan
kental. Dahak berwana putih kekuningan. Pasien juga merasa mengeluarkan keringat
yang banyak di malam hari dan sering terbatuk di malam hari. Pasien sering merasa

tidak enak badan dan demam namun sering diabaikan karena merasa hanya masuk
angin biasa.
Pasien juga mengalami penurunan berat badan sejak sekitar 6 bulan terakhir
yaitu dari 54 kg menjadi 47 kg saat dirumah, dan setelah melahirkan berat badan
pasien menjadi 40 kg. Pasien merasa lemas dan tidak bertenaga akhir-akhir ini, sekitar
1 bulan yang lalu saat pasien masih hamil, pasien mengaku BAB mencret terus
menerus + 2 bulan. Pasien juga mengeluh terdapat luka dan selaput putih yang banyak
pada lidah semenjak dirawat.
Pasien memiliki suami pertama yang bekerja tidak jelas, pasien mengaku
suami pertama pasien sering bepergian untuk sekedar berkumpul dengan teman
teman. Sekarang pasien sudah berpisah dengan suami pertama dan menikah dengan
suami keduanya sekitar 1 tahun yang lalu. Suami kedua pasien ini bekerja sebagai
wiraswasta di daerah Jakarta, dan pasien mengaku jarang bertemu dengan suaminya
yang bekerja jauh dari pasien.
Pasien sebelumnya minum minum obat dari mantri dan juga bidan, namun
batuk dan sesak tetap dirasa. Pasien tidak pernah memiliki hipertensi sebelumnya.
Pasien tidak pernah mengeluh nyeri perut dan mual muntah sebelumnya. Riwayat
mempunyai keluhan seperti ini sebelumnya belum pernah dirasa oleh pasien. Riwayat
berganti ganti pasangan selain suami pasien disangkal. Riwayat pernah tranfusi darah
juga disangkal pasien. Riwayat menggunakan alat suntik secara bersamaan disangkal
pasien. Riwayat merokok disangkal pasien. Riwayat berkerja disekitar pabrik
disangkal pasien. Riwayat pengobatan paru selama 6 bulan disangkal pasien.
C. Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien belum pernah menderita penyakit dengan gejala yang sama


sebelumnya. Pasien belum pernah meminum obat paru selama 6 bulan. Riwayat
penyakit jantung disangkal pasien. Riwayat bengkak pada ekstremitas dan dada
berdebar juga disangkal pasien. Riwayat kencing manis disangkal pasien. Riwayat
pemakaian obat obatan terlarang disangkal pasien. Riwayat tranfusi darah sebelumnya
disangkal pasien. Riwayat BAB mencret selama berbulan bulan di sangkal pasien.
Riwayat sakit kuning disangkal pasien. Riwayat merokok disangkal pasien.

D. Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat keluarga yang memiliki skeluhan seperti ini disangkal oleh pasien.
Riwayat penyakit jantung pada orang tua disangkal pasien. Riwayat keluarga dan
orang terdekat yang meminum obat paru selama 6 bulan disangkal pasien. Riwayat
penyakit kencing manis pada keluarga disangkal pasien. Riwayat sesak napas pada
keluarga pasien disangkal. Riwayat penyakit kuning pada keluarga disangkal. Riwayat
pemakaian obat obatan terlarang pada keluarga pasien disangkal pasien. Riwayat
BAB mencret selama berbulan bulan disangkal pasien.
E. Riwayat Alergi

Pasien tidak memiliki riwayat alergi (bersin dan merasa flu di pagi hari, gatal
gatal, merasa sesak) terhadap obat, cuaca maupun makanan.
F. Keadaan Sosial Ekonomi

Pasien tinggal bersama dengan suami, mertua, dan ayahnya dalam satu rumah.
Rumahnya memiliki 3 kamar dan 1 kamar mandi. Sehari-hari pasien menjadi ibu
rumah tangga dan baru menikah dengan suami barunya sekitar 1 tahun yang lalu.
G. Anamnesis Sistem Organ Tubuh

Kulit

: Tidak ada keluhan

Kepala

: Sakit kepala (+) hilang timbul

Mata

: Tidak ada keluhan

Telinga

: Tidak ada keluhan

Hidung

: Tidak ada keluhan

Mulut

: Terdapat luka pada lidah pasien

Leher

: Tidak ada keluhan

Toraks

: Batuk (+), Sesak (+), Nyeri dada kanan (+) terasa


hanya setelah batuk dan mengeluarkan darah.

Abdomen

: Tidak ada keluhan

Saluran Kemih / Kelamin

: Tidak ada keluhan

Saraf dan Otot

: Tidak ada keluhan

Ekstremitas

: Tidak ada keluhan

H. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum

: Sakit sedang

Tekanan Darah

: 130/90 mmHg

Nadi

: 84 x/menit, reguler

Respirasi

: 28 x/menit

Suhu

: 37,9 oC

BB

: 40 Kg

Tinggi Badan

: 150 cm

Keadaan Gizi

: TB 145 cm, BB 40 kg
IMT = 40/(150/100)2 = 17.7 kg/m2

Klasifikasi nilai IMT :


IMT

Status Gizi

Kategori

< 17.0

Gizi Kurang

Sangat Kurus

17.0 - 18.5

Gizi Kurang

Kurus

18.5 - 25.0

Gizi Baik

Normal

25.0 - 27.0

Gizi Lebih

Gemuk

> 27.0

Gizi Lebih

Sangat Gemuk

Sianosis

: Tidak tampak sianosis

Edema

: Asites (-), ekstremitas atas (-), ekstremitas bawah (-)

Cara Berjalan

: Normal

Mobilitas

: Cukup aktif
Pasien mampu untuk berjalan ke kamar mandi

Aspek Kejiwaan

Kulit

Kepala

: Tingkah laku

: Wajar

: Alam Perasaan

: Biasa

: Proses Berpikir

: Wajar

: Warna

: Sawo matang

: Jaringan Parut

: Tidak ditemukan

: Pembuluh Darah

: Tidak tampak melebar

: Keringat

: Tampak umum

: Lapisan Lemak

: Kurang

: Efloresensi

: Tidak ditemukan

: Pigmentasi

: Tidak ditemukan

: Suhu Raba

: Hangat

: Turgor

: Baik

: Normocephali

: Ekspresi Wajah

: Wajar

: Simetrisitas Muka

: Simetris

: Rambut

: Hitam lurus sebahu,

terdapat beberapa rambut


Mata

putih Tidak mudah dicabut

: Exophthalmus

:-/-

: Endophtalmus

:-/-

: Kelopak mata

: Tidak ada kelainan

: Conjungtiva Anemis

: -/ -

: Sklera Ikterik

Telinga

:-/-

: Lapang Penglihatan

: Tidak diperiksa

: Deviatio Konjugae

: Tidak diperiksa

: Lensa

: Normal

: Visus

: Tidak diperiksa

: Tekanan Bola Mata

: Tidak diperiksa

: Lubang

: Normal

: Serumen

: Tidak diperiksa

: Selaput Pendengaran

: Tidak diperiksa

: Cairan

: Tidak tampak ada cairan

: Penyumbatan

: Tidak tampak

: Perdarahan

: Tidak tampak ada darah

Hidung

: Pernafasan cuping hidung

: Tidak tampak

Mulut

: Bibir

: Lembab

: Langit Langit

: Normal

: Faring

: Tidak hiperemis

: Sianosis peroral

: Tidak tampak

: Tonsil
: Lidah

: T1 T1
: Terlihat luka

Leher

: Kelenjar getah bening

: Tidak teraba pembesaran

kelenjar getah bening di submentalis, submandibularis,


subparotis, supraclavicular, infraclavicula, dan axilla
: Tiroid
Jantung

: Tidak teraba pembesaran

: Inspeksi

: Iktus cordis tidak terlihat

: Palpasi

: Iktus cordis teraba pada sela iga


ke 4 sebelah medial garis midclavicula
sinistra

: Perkusi
: Auskultasi

: Tidak dilakukan
: Bunyi jantung S1 = S2 murni reguler,
S3/S4 (- / -)
Murmur (-) Gallop (-)

Paru

(depan)

Inspeksi

: Gerakan statis dan dinamis hemitoraks kanan dan kiri simetris,


Tidak tampak adanya sikatrik, hematoma, udem, massa, deformitas
dan fraktur pada kedua hemitoraks.

Palpasi

: Taktil dan Vokal Fremitus kiri kanan simetris, nyeri tekan


hemitoraks dextra dan sinistra (-/-)

Perkusi

: Sonor seluruh lapang paru

Auskultasi

: Vesicular Breathing Sound dextra dan sinistra normal.


: Ronkhi (+/+), Wheezing (-/-)

Paru

(belakang)

Inspeksi

: Gerakan statis dan dinamis hemitoraks kiri dan hemithoraks kanan


simetris.
Tidak tampak sikatrik, hematoma, udem, massa, deformitas dan tato
pada kedua hemitoraks.

Palpasi

: Fremitus taktil dan Fremitus vocal kanan dan kiri sama, nyeri tekan
hemitoraks sinistra (-) nyeri tekan hemitoraks dextra (-)

Perkusi

: Tidak dilakukan

Auskultasi

: Vesicular Breathing Sound dextra dan sinistra normal,


: Ronkhi (+/+), Wheezing (-/-)

Abdomen
Inspeksi

: Datar simetris, sikatriks (-)

Auskultasi

: BU (+) 12 x/menit di 4 kuadran

Perkusi

: Timpani di seluruh lapang abdomen

Palpasi

: Nyeri tekan (-), nyeri ketok CVA (-), defans muskular (-),
hepatomegali (-), splenomegali (-)

Ekstremitas

: Purpura

: Tidak ditemukan

Petechie

: Tidak ditemukan

Hematom

: Tidak ditemukan

Kelenjar getah bening

: Tidak ada kelainan

Axilla
Inguinal

: Tidak teraba pembesaran


: Tidak teraba pembesaran
: Edema

: Tampak edema pada kedua ekstremitas

: Varises

: Tidak tampak varises pada ekstremitas

: Akral

: Hangat (+/+)

H. Pemeriksaan Penunjang
Pada pasien ini dilakukan:
6 NOVEMBER 2015
1. Hematologi
Darah rutin:
1. Hemoglobin

: 11 mg/dl

2. Hematokrit

: 34 %

3. Leukosit

: 2,850 /mm3

4. Trombosit

: 146.000 /mm3

5. Eritrosit

: 3,75 juta/mm3

Kimia Klinik:
1. AST (SGOT)

: 151 U/L

2. ALT (SGPT)

: 49 U/L

3. Ureum

: 78 mg/dL

4. Kreatinin

: 1,2 mg/dL

5. Gula Darah Sewaktu

: 98 mg/dL

2. Mikrobiologi
Preparat BTA
1. BTA I

: 2+

2. BTA II

: 2+

3. Imunoserologi
HIV
3. Rotgen Foto Thorax PA

4. EKG

: REAKTIF

I. Ringkasan Permasalahan
Wanita, 26 th datang ke Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit dr. Slamet Garut
dengan keluhan sesak nafas sejak pasien hamil 7 bulan, sekarang pasien sudah 3 hari
post partum. keluhan dirasakan apabila pasien sedang batuk, pasien mengeluh batuk
berdahak semenjak ia hamil (

1 tahun yang lalu). Pasien juga mengalami

penurunan berat badan sejak sekitar 6 bulan terakhir yaitu dari 54 kg menjadi 47 kg
saat dirumah, dan saat di kecubung berat pasien menjadi 40kg.
J. Daftar Permasalahan
TB paru + LLKB
B20
PPCM
K. Perencanaan
-Infus Asering 500cc 20gtt/m
-Injeksi Farsix 1xII
-Injeksi Ranitidin 2x1 amp
-Inj Ceftriaxone 1 x 1 g
- Inf Paracetamol 3x500

-Digoksin 1x1 tab


- KSR 1x1 tab
- Ambroxol syr 3xcI
-Spironolacton 1x25 mg

L. Prognosis
Quo ad Vitam

: dubia ad malam

Quo ad Fungsional

: ad malam

Quo ad Sanationam

: ad malam

M. Follow Up
Tanggal. S

06/ 11/

-Sesak nafas sejak 2

KU : SS

-PPCM

Pt :

2015

bulan yang lalu

KS : CM

-Obs febris

-Infus Asering

-Panas badan dirasakan


pasien sejak tadi pagi
-Nyeri dada (-)

T : 110/ 70 mmHg
N : 146 x / menit
R : 24 x / menit
S : 38,7o C

500cc 20gtt/m
-Injeksi Farsix 1xII
-Injeksi Ranitidin
2x1 amp
-Inj Ceftriaxone 1 x

Mata: CA -/-

1g

: SI - / -

- Inf Paracetamol

Hidung: PCH ( - )
Mulut: SPO ( - )

3x500
-Digoksin 1x1 tab

Cardio :

- KSR 1x1 tab

BJ I - II reg. M ( - )

- Ambroxol syr 3xcI

G(+)

-Spironolacton

Pulmo :

1x25 mg

VBs ki = ka Rh -/Wh -/Abdomen :


BU ( + ) NT (+)
massa (-) asites (-)
Edema : atas -/bawah -/Akral : Hangat
Tanggal. S

7/11/

-Batuk berdahak (+)

KU : SS

-PPCM

Pd :

-Sesak (+)

KS : CM

-CHF FC III

Pt :

-Demam naik turun (+)

T : 100 / 70 mmHg

-Obs febris

-Infus Asering

2015

N : 120 x / menit
R : 22 x / menit
S : 36,2o C
Mata: CA - / -

500cc 20gtt/m
-Injeksi Farsix 1xII
-Injeksi Ranitidin
2x1 amp
-Inj Ceftriaxone 1 x

: SI - / -

1g

Hidung: PCH ( - )

- Inf Paracetamol

Mulut: SPO ( - )
Cardio :

3x500
-Digoksin 1x1 tab

BJ I - II reg. M ( - )

- KSR 1x1 tab

G(+)

- Ambroxol syr 3xcI

Pulmo :

-Spironolacton 1x25

VBs ki = ka Rh -/-

mg

Wh -/Abdomen :
BU ( + ) NT ( + )
Massa (-) asites (-)
Edema : atas -/bawah -/Akral : Hangat
BB : 49 kg

Tanggal. S

8/11/

-Batuk berdahak ( + )

KU : SS

-PPCM

Pt :

-Keringat malam ( + )

KS : CM

-CHF FC III

-Infus Asering

-Mual (+)

T : 110 / 70 mmHg

-Obs febris

-Muntah ( - )

N : 128 x / menit.

-BAB ( N )

R : 24 x / menit.

-BAK ( N )

S : 39,2 o C

2015

Mata: CA - / : SI - / -

500cc 20gtt/m
-Injeksi Farsix 1xII
-Injeksi Ranitidin
2x1 amp
-Inj Ceftriaxone 1 x
1 g (stop)
- Inf Paracetamol
3x500

Hidung: PCH ( - )

-Digoksin 1x1 tab

: SPO ( - )

- KSR 1x1 tab

Cardio :

- Ambroxol syr 3xcI

BJ I - II reg. M ( - )

-Spironolacton 1x25

G(-)

mg

Pulmo :
VBs ki = ka Rh -/Wh -/Abdomen :
BU ( + ) NT ( - )
massa (-) asites (-)
Edema : atas -/-,
bawah -/Akral : Hangat

Tanggal. S

9/11/

-Batuk berdahak ( + )

KU : SS

-PPCM

Pd:

-Sesak nafas (+)

KS : CM

-CHF FC III

Konul dr Fikri Sp.P

-Keringat malam ( + )

T : 110 / 60 mmHg

-Obs febris

Pt :

- BB menurun (+)

N :10x / menit.

- TB paru BTA

-Infus Asering

- luka di lidah (+)

R : 22 x / menit.

- candidiasis oral

-Mual (+)

S : 36,2 o C

2015

500cc 20gtt/m
-Injeksi Farsix 1xII
(stop)

-Muntah ( - )

Mata: CA - / -

-BAB ( N )
-BAK ( N )

-Injeksi Ranitidin
2x1 amp

: SI - / -

- Inf Paracetamol

Hidung: PCH ( - )

3x500

: SPO ( - )

-Digoksin 1x1 tab

Cardio :

- KSR 1x1 tab

BJ I - II reg. M ( - )

- Ambroxol syr 3xcI

G(-)

(stop)

Pulmo :

-Spironolacton 1x25

VBs ki = ka Rh -/-

mg

Wh -/-

Ceftriaxon

2x2

amp

Abdomen :

BU ( + ) NT ( - )

Gentamicin

2x80mg (iv)
- Alih rawat

massa (-) asites (-)


Edema : atas -/-,
bawah -/Akral : Hangat

10/11/
2015

-Batuk berdahak ( + )

KU : SS

-PPCM

Pd:

-Sesak nafas (+)

KS : CM

- TB paru BTA

Pt :

-Keringat malam ( + )

T : 90 / 60 mmHg

- Candidiasis oral -Infus Asering :

- BB menurun (+)

N :107x / menit.

- luka di lidah (+)

R : 22 x / menit.

-Mual (+)

S : 36,2 o C

Aminofluid 20gtt/m
- Digoksin 1x1 PO
- KSR 1X1 PO
- ceftriaxon 1X2amp

-Muntah ( - )

Mata: CA - / -

-BAB ( N )
-BAK ( N )

- Gentamicin 1x160
mg

: SI - / -

- PCT inf 3x500

Hidung: PCH ( - )

Spironolacton

1x25 mg

: SPO ( - )

Cardio :

Nistatin

drop

3x1cc
-Ranitidin 2x1 amp

BJ I - II reg. M ( - )

- Curcuma 3x1

G(-)

- RHZE

Pulmo :

350/300/750/750

VBs ki = ka Rh -/Wh -/Abdomen :


BU ( + ) NT ( - )
massa (-) asites (-)
Edema : atas -/-,
bawah -/Akral : Hangat

11/11/
2015

-Batuk berdahak ( + )

KU : SS

-Sesak nafas menurun

KS : CM

-Keringat malam ( + )

T : 100 / 60 mmHg

- BB menurun (+)

N :98x / menit.

- luka di lidah (+)

R : 21 x / menit.

-Mual (+)

S : 36,2 o C

- TB paru BTA Pd:


(+) LLKB
-PPCM

Pt :
-Infus Asering :

- Candidiasis oral Aminofluid 20gtt/m


- B20

- Digoksin 1x1 PO
-

KSR

(stop)

1X1

PO

-Muntah ( - )

Mata: CA - / -

-BAB ( N )
-BAK ( N )

- ceftriaxon 1X2amp
- Gentamicin 1x160

: SI - / -

mg

Hidung: PCH ( - )

- PCT inf 3x500


-

: SPO ( - )

Spironolacton

1x25 mg

Cardio :

Nistatin

drop

3x1cc

BJ I - II reg. M ( - )

-Ranitidin 2x1 amp

G(-)

- Curcuma 3x1

Pulmo :

- RHZE
350/300/750/750

VBs ki = ka Rh -/-

- Miozidin 2x1

Wh -/Abdomen :
BU ( + ) NT ( - )
massa (-) asites (-)
Edema : atas -/-,
bawah -/Akral : Hangat

12/11/
2015

-Batuk berdahak ( + )

KU : SS

-Sesak nafas menurun

KS : CM

-Keringat malam ( + )

T : 100 / 60 mmHg

- BB menurun (+)

N :80x / menit.

- luka di lidah (+)

R : 19 x / menit.

-Mual (+)

S : 36,3 o C

- TB paru BTA Pd:


(+) LLKB

Pt :

-PPCM

-Infus Asering :

- Candidiasis oral Aminofluid 20gtt/m


- B20
-

- Digoksin 1x1 PO
Paraparase

inferior

ec

- ceftriaxon 1X2amp
- Gentamicin 1x160

-Muntah ( - )

Mata: CA - / -

-BAB ( N )
-BAK ( N )

mielopati

mg
- PCT inf 3x500

: SI - / -

Hidung: PCH ( - )

Spironolacton

1x25 mg
-

: SPO ( - )

Nistatin

drop

3x1cc

Cardio :

-Ranitidin 2x1 amp


- Curcuma 3x1

BJ I - II reg. M ( - )

- RHZE

G(-)

350/300/750/750

Pulmo :

- Miozidin 2x1
- Mecobalamin inj

VBs ki = ka Rh +/+

2x1amp

Wh -/Abdomen :
BU ( + ) NT ( - )
massa (-) asites (-)
Edema : atas -/-,
bawah -/Akral : Hangat

13/11/
2015

-Batuk berdahak ( + )

KU : SS

-Sesak nafas menurun

KS : CM

-Keringat malam ( + )

T : 100 / 60 mmHg

- BB menurun (+)

N :80x / menit.

- luka di lidah (+)

R : 19 x / menit.

-Mual (+)

S : 36,3 o C

- TB paru BTA Pd:


(+) LLKB

Pt :

-PPCM

-Infus Asering :

- Candidiasis oral Aminofluid 20gtt/m


- B20
-

- Digoksin 1x1 PO
Paraparase

inferior

ec

- ceftriaxon 1X2amp
- Gentamicin 1x160

-Muntah ( - )

Mata: CA - / -

-BAB ( N )
-BAK ( N )

mielopati

mg
- PCT inf 3x500

: SI - / -

Hidung: PCH ( - )

Spironolacton

1x25 mg
-

: SPO ( - )

Nistatin

drop

3x1cc

Cardio :

-Ranitidin 2x1 amp


- Curcuma 3x1

BJ I - II reg. M ( - )

- RHZE

G(-)

350/300/750/750

Pulmo :

- Miozidin 2x1
- Mecobalamin inj

VBs ki = ka Rh +/+

2x1amp

Wh -/Abdomen :
BU ( + ) NT ( - )
massa (-) asites (-)
Edema : atas -/-,
bawah -/Akral : Hangat

14/11/
2015

-Batuk berdahak ( + )

KU : SS

-Sesak nafas menurun

KS : CM

-Keringat malam ( + )

T : 100 / 60 mmHg

- BB menurun (+)

N :80x / menit.

- luka di lidah (+)

R : 19 x / menit.

-Mual (+)

S : 36,3 o C

- TB paru BTA Pd:


(+) LLKB

Pt :

-PPCM

-Infus Asering :

- Candidiasis oral Aminofluid 20gtt/m


- B20
-

- Digoksin 1x1 PO
Paraparase

inferior

ec

- ceftriaxon 1X2amp
- Gentamicin 1x160

-Muntah ( - )

Mata: CA - / -

-BAB mencret (+)


-BAK ( N )

mielopati

mg
- PCT inf 3x500

: SI - / -

Hidung: PCH ( - )

Spironolacton

1x25 mg
-

: SPO ( - )

Nistatin

drop

3x1cc

Cardio :

-Ranitidin 2x1 amp


- Curcuma 3x1

BJ I - II reg. M ( - )

- RHZE

G(-)

350/300/750/750

Pulmo :

- Miozidin 2x1
- Mecobalamin inj

VBs ki = ka Rh +/+

2x1amp

Wh -/Abdomen :
BU ( + ) NT ( - )
massa (-) asites (-)
Edema : atas -/-,
bawah -/Akral : Hangat

14/11/
2015

-Batuk berdahak ( + )

KU : SS

-Sesak nafas menurun

KS : CM

-Keringat malam ( + )

T : 100 / 60 mmHg

- BB menurun (+)

N :80x / menit.

- luka di lidah (+)

R : 19 x / menit.

-Mual (+)

S : 36,3 o C

- TB paru BTA Pd:


(+) LLKB
- B20

Pt :
-Infus Asering :

- Candidiasis oral Aminofluid 20gtt/m


-

Paraparase - Digoksin 1x1 PO

inferior
mielopati

ec - ceftriaxon 1X2amp
- Gentamicin 1x160

-Muntah ( - )

Mata: CA - / -

-BAB mencret (+)


-BAK ( N )

-PPCM

mg
- PCT inf 3x500

: SI - / -

Hidung: PCH ( - )

Spironolacton

1x25 mg
-

: SPO ( - )

Nistatin

drop

3x1cc

Cardio :

-Ranitidin 2x1 amp


- Curcuma 3x1

BJ I - II reg. M ( - )

- RHZE

G(-)

350/300/750/750

Pulmo :

- Miozidin 2x1
- Mecobalamin inj

VBs ki = ka Rh +/+

2x1amp

Wh -/Abdomen :
BU ( + ) NT ( - )
massa (-) asites (-)
Edema : atas -/-,
bawah -/Akral : Hangat

16/11/
2015

-Batuk berdahak ( + )

KU : SS

-Sesak nafas menurun

KS : CM

-Keringat malam ( + )

T : 120 / 70 mmHg

- BB menurun (+)

N :80x / menit.

- luka di lidah (+)

R : 19 x / menit.

-Mual (+)

S : 36,3 o C

- TB paru BTA Pd:


(+) LLKB
- B20

Pt :
-Infus Asering :

- Candidiasis oral Aminofluid 20gtt/m


-

Paraparase - Digoksin 1x1 PO

inferior
mielopati

ec - ceftriaxon 1X2amp
- Gentamicin 1x160

-Muntah ( - )

Mata: CA - / -

-BAB mencret (+)


-BAK ( N )

: SI - / Hidung: PCH ( - )
: SPO ( - )
Cardio :
BJ I - II reg. M ( - )
G(-)
Pulmo :
VBs ki = ka Rh +/+
Wh -/-

-PPCM

mg
- PCT inf 3x500
-

Spironolacton

1x25 mg
-

Nistatin

drop

3x1cc
-Ranitidin 2x1 amp
- Curcuma 3x1
- RHZE
350/300/750/750
- Miozidin 2x1
- Mecobalamin inj
2x1amp

Abdomen :
BU ( + ) NT ( - )
massa (-) asites (-)
Edema : atas -/-,
bawah -/Akral : Hangat

PERTANYAAN KASUS
1. Bagaimana diagnosa pada pasien ini ?
Diagnosis tuberkulosis dapat ditegakkan berdasarkan gejala klinik, pemeriksaan
fisik / jasmani, pemeriksaan bakteriologik, radiologik dan pemeriksaan penunjang
lainnya, Berdasarkan gejala klinik tuberkulosis, gejala respiratorik berupa batuk 3
minggu, terdapat batuk darah, dan nyeri dada terdapat pada pasien. Gejala sistemik
berupa demam dan keringat malam serta berat badan yang menurun juga terdapat
pada pasien. Diagnosis pada pasien ini berdasarkan hasil pemeriksaan dahak (BTA)

adalah Tuberkulosis Paru BTA (+), karena hasil pemeriksaan 2 spesimen dahak
menunjukkan BTA ( + ) , gambaran radiologik menunjukkan gambaran tuberkulosis
aktif. Luas lesi yang tampak pada foto toraks untuk kepentingan pengobatan
dinyatakan lesi luas, karena proses lebih luas dari lesi minimal, yaitu bila proses
mengenai sebagian dari satu atau dua paru dengan luas tidak lebih dari volume paru
yang terletak di atas chondrostemal junction dari iga kedua depan dan prosesus
spinosus dari vertebra torakalis 4 atau korpus vertebra torakalis 5 (sela iga 2) dan
tidak dijumpai kaviti. Sedangkan berdasarkan tipe penderita adalah kasus baru,
karena penderita belum pernah mendapat pengobatan OAT sebelumnya dan baru
menelan OAT kurang dari satu bulan.
Pasien dikatakan menderita HIV karena dari anamnesa didapatkan riwayat
diare kronik, adanya penurunan berat badan yang signifikan 3 bulan terakhir,
menurunnya nafsu makan, demam hilang timbul, rasa lemas dan tidak enak badan
berkepanjangan dan riwayat berhubungan badan dengan 2 orang suaminya.
Pemeriksaan fisik didapatkan adanya, bercak keputihan pada lidah (candidiasis oral),
mata cekung. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil anti HIV reaktif. Perlu
pemeriksaan tambahan yaitu, CD4.
Diagnosis PPCM di katakana pada pasien, karena di dapatkan adanya riwayat
sesak napas yang memberat dan cepat lelah setelah berktivitas fisik walauoun ringan
setelah pasien melahirkan. Pasien juga beberapa kali merasakan nyeri dada dan sessak
napas saat tidur di malam hari dalam 3 hari terakhir. Pada pemeriksaan fisik
didapakan adanya ronkhi dari auskultasi.

2. Bagaimana Penanganan pada Pasien ini?


Infus Asering 20 gtt / menit
Kebutuhan cairan
= 50cc/Kg BB/24 Jam
= 50cc x 40 /24 jam
= 2.000cc / 24 jam
Tetes/menit

(Kebutuhan cairan x Faktor tetes) = jumlah tetesan/menit


(Jumlah jam x 60 menit)
Infus set Otsuka (2.000 x 15) = 30.000= 20 tetes/menit
(24 x 60)
Infus set Terumo

1.440

(2.000 x 20) = 40.000 = 27 tetes/menit


(24 x 60)

1.440

-Ranitidin 1 x 1 ampul IV
Ranitidin bekerja menghambat pompa proton sehingga menghambat sekresi asam lambung yang
lebih kuat dari AH2.
Indikasi: pada penyakit peptic
Efek Samping: mual, nyeri perut, konstipasi, kembung, dan diare [13]
- Rifampisin 450 mg 1x1 PO
Rifampisin menghambat pertumbuhan berbagai kuman gram positif dan gram negatif, sangat
aktif terhadap N. meningitides, meningkatkan aktivitas streptomisin dan isoniazid terhadap M.
tuberculosis, tetapi tidak bersifat aditif terhadap etambutol. Mekanisme kerja Rifampisin dengan
menghambat sintesa RNA dari mikobakterium.
Indikasi: Untuk pengobatan tuberkulosis dalam kombinasi obat tuberkulosis lainnya. Juga untuk
pengobatan lepra, digunakan dalam kombinasi dengan senyawa leprotik lain
Efek samping: Gangguan saluran pencernaan seperti mual dan muntah, gangguan fungsi hati,
pernah dilaporkan timbulnya ikterus, purpura, reaksi hipersensitivitas atau alergi,
trombositopenia, leukopenia. Pernah dijumpai keluhan-keluhan seperti influenza (flu
syndrome), demam, nyeri otot dan sendi [13]

- Isoniazid 300 mg 1x1 PO


antibiotik dengan aktivitas bakterisid dan bakteriostatik terhadap mikobakterium. Isoniazid atau
INH bekerja dengan menghambat sintesa asam mikolinat yang merupakan unsur penting
pembentukan dindis sel mikobakterium tuberkulosis. Isoniazid aktif terhadap bakteri M.
tuberculosis, M. bovis, dan beberapa strain M. kansasii. Efek bakterisidnya hanya terlihat pada
kuman yang sedang tumbuh aktif.
Efek samping: Neuritis perifer, neuritis optik, reaksi psikosis, kejang, mual, muntah, kelelahan,
gangguan pada lambung, gangguan penglihatan, demam, kemerahan kulit, dan defisiensi
vitamin B (pyridoxine). Efek samping yang berpotensi fatal adalah hepatotoksisitas (gangguan
dan kerusakan sel hati) [13]

-Ceftriaxone 1x2 ampul (IV)


Adalah golongan antibiotic cephalosporin dengan spectrum luas dan waktu penuh eliminasi 8
jam. Efektif terhadap mikroorganisme gram positif dan gram negatif. Stabil terhadap enzim beta
lactamase yang dihasilkan bakteri.
Indikasi : Infeksi saluran kemih, meningitis, infeksi tulang dan jaringan lunak.
Kontraindikasi : hypersensitive seftriakson atau golongan sefalosporin [13]

- Etambutol 750 mg 1x1 PO


Etambutol mempunyai sifat tuberkulostatik. Etambutol tidak efektif untuk kuman lain kecuali
-Digoksin 1x1 tablet (PO)
M. tuberculosis dan M. kansasii. Obat ini tetap menekan pertumbuhan kuman tuberkulosis yang
Digoksin merupakan glikosida jantung yang berasal dari digitalis lanata yang memiliki efek
telah resisten teradap isoniazid dan streptomisin.
inotropik positif (meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung). Selain itu, digoksin juga
Efek samping: Efek samping utama yaitu penurunan ketajaman penglihatan biasanya bilateral
mempunyai efek tak langsung terhadap aktivitas syaraf otonom dan sensitivitas jantung terhadap
(neuritis retrobulbar) yaitu turunnya tajam penglihatan, hilangnya kemampuan membedakan
neurotransmiter.
warna, mengecilnya lapang pandang, dan skotoma sentral maupun lateral. Efek lamping lain
Indikasi:
yaitu ruam kulit, demam, pruritus, nyeri sendi, gangguan saluran pencernaan, malaise, sakit
Gagal jantung kongestif, Aritmia supraventrikular (terutama atrial fibrilasi),Takikardia atrium
kepala, disorientasi,
dan juga mungkin halusinasi [13]
proksimal
Kontraindikasi :
Blok AV tingkat 2 dan blok AV total, Aritmia supra ventrikular yang disebabkan sindroma Wolff
- Pirazinamid 750 mg 1x1 PO
- Parkinson White, Fibrilasi ventrikel, Hipersensitif terhadap digoksin dan penderita dengan
Pirazinamid riwayat
aktif dalam
suasanaterhadap
asam terhadap
Pirazinamid bersifat bakterisid
intoleransi
preparatmikobakterium.
digitalis
terutama pada basil tuberkulosis intraselular.
Efek samping: gangguan fungsi hati, athralgia, anoreksia, mual, muntah, disuria, malaise,
demam. [13] Nistatin drop 3x1cc
-Curcuma
3 x 1 tablet
(PO) antifungi (anti jamur), yaitu dengan mengikat sterol (terutama
Nystatin memiliki
aktivitas
Tiap tablet mengandung
curcuma
200mgNystatin tidak aktif melawan organisme (contohnya:
ergosterol)
dalam membran
sel fungi.
Indikasi
Anoreksia,
ikterus, sumbatan
empedu, selnya.
amenore.
bakteri) :yang
tidak mempunyai
sterol saluran
pada membran
Hasil dari ikatan ini membuat
membran
tidak
dapat
berfungsi
lagi
sebagai
rintangan
yang
selektif
(selective barrier), dan
Kontraindikasi : kalium serta komponen sel yang lainnya akan hilang. Aksi utama nystatin adalah melawan
Candida (Monilia) spp.
Indikasi:
Candidosis mulut (oral), esophagus, usus, vagina, dan kulit., Profilaksis candidiasis, Untuk
pencegahan bagi pasien yang rentan infeksi jamur topikal
Kontraindikasi :
Pasien yang hipersensitif terhadap Nystatin

Miozidin 2x1 (PO)


Obat ini merupakan anti-iskemik (anti-angina pektoris) agen metabolik, diresepkan untuk angina
pectoris dan penyakit Meniere. Hal ini juga dikenal sebagai oksidasi asam lemak inhibitor. Hal
ini meningkatkan fungsi jantung.
Kontraindikasi:
Hipersensitivitas, laktasi.

Spironolacton 1x25 mg
Spironolakton adalah diuretik penghemat Kalium. Menghambat aldosteron, yang menstimulasi
penyerapan kembali Na dan pengeluaran K.
Indikasi:
Hipertensi esensial, keadaan edematosa termasuk gagal jantung kongestif (CHF), sirosis hati
(dengan atau tanpa asites/penggumpulan cairan dalan rongga perut) & sindroma nefrotik,
diagnosis & pengobatan aldosteronisme primer, sebagai terapi penunjang pada hipertensi ganas,
pencegahan hipokalemia pada pasien yang menggunakan Digitalis ketika langkah lainnya
dianggap tidak cukup memadai atau tidak tepat.
Kontraindikasi:
Insufisiensi ginjal akut, kerusakan ginjal, anuria (tidak dibentuknya kemih oleh ginjal),
hiperkalemia (kadar Kalium dalam darah di atas normal).

Gentamicin 1x160 mg
Gentamisin merupakan suatu antibiotika golongan aminoglikosida yang aktif menghambat
kuman-kuman gram-positif maupun kuman gram-negatif termasuk kuman-kuman yang resisten
terhadap antimikroba lain, seperti Staphylococcus penghasil penisilinase; Pseudomonas
aeruginosa; Proteus; Klebsiella; E.coli. Mekanisme kerja berdasarkan penghambatan sintesa
protein.
Indikasi:
Infeksi gram negatif (Pseudomonas, Proteus, Serratia) dan Gram positif (Staphylococcus),
infeksi tulang, infeksi saluran nafas, infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi saluran urin,
abdomen, endokarditis dan septikemia , penggunaan topical, dan profilaksis untuk bakteri
endokarditis dan tindakan bedah.
Kontraindikasi :
Hipersensitif terhadap Gentamisin dan Aminoglikosida lain

Furosemide adalah obat yang termasuk loop diuretic yang merupakan turunan asam
PCT
inf
3x500
antranilat. Obat ini bekerja dengan cara membuang cairan berlebih di dalam tubuh. Cairan
Parasetamol
drivatbisa
p-aminofenol
mempunyai
sifat ini
antipiretik
/ analgesik.
Sifat
berlebihan adalah
yang tidak
dikeluarkanyang
dengan
semestinya
disebabkan
oleh penyakitantipiretiknya
disebabkan
oleh
gugus
aminobenzen
dan
mekanismenya
diduga
berdasarkan
efek
penyakit seperti gagal jantung, penyakit ginjal maupun kelainan pada hati. Hal ini menyebabkan
sentral.
Parasetamol
dapat
menghilangkan
rasa membengkak.
nyeri ringan sampai
sedang.
tubuh Sifat
cepatanalgesik
lelah, sesak
nafas, serta
kaki
dan pergelangan
Kondisi
inilahSifat
yang
antiinflamasinya
sangat
rendah
sehingga
tidak
digunakan
sebagai
antirematik.
Pada
penggunaan
disebut edema.
per oral Parasetamol diserap dengan cepat melalui saluran cerna. Kadar maksimum dalam
plasma
dalam waktu 30 menit sampai 60 menit setelah pemberian. Parasetamol
Kontradicapai
indikasi
diekskresikan
melalui ginjal,
dari 5%
tanpa
mengalami
perubahan
dan sebagian
besar
jangan menggunakan
farsix kurang
(furosemide)
untuk
pasien
yang memiliki
riwayat
alergi terhadap
dalam
bentuk
terkonjugasi.
Sifat
analgesik
parasetamol
dapat
menghilangkan
rasa
nyeri
ringan
farsix (furosemide).
sampai
sedang.
Sifat antiinflamasinya
sangat
lemah
sehingga
obat ini
juga dikontraindikasikan
untuk
pasien
dengan
anuriasehingga tindak digunakan sebagai
antirematik.
Indikasi:
KSR
Sebagai antipiretik/analgesik, termasuk bagi pasien yang tidak tahan asetosal.
Sebagai
analgesik,
misalnya untuk mengurangi
rasa
nyeriPenggantian
pada sakit kepala,
sakit kalium
gigi, sakit
Mengatasi
kekurangan/penurunan
kadar kalium
darah.
kehilangan
waktu haid dan sakit pada otot.menurunkan demam pada influenza dan setelah vaksinasi.
KONTRAINDIKASI :
Kontraindikasi
Kerusakan ginjal
yang
berat kadardan
plasma
kalium
diatas 5 mmol/L.
Allergi terhadapboleh
obat ,
Hipersensitif
terhadap
paracetamol
defisiensi
glokose-6-fosfat
dehidroganase.tidak
penyakit Addisons,
dehidrasi
akut,
kadar serum
digunakan
pada penderita
dengan
gangguan
fungsikalium
hati. dalam darah tinggi

Mecobalamin inj 2x1amp


Mecobalamin, mempunyai aktivitas memperbaiki gangguan metabolisme asam nukleat
dan protein di dalam jaringan saraf serta memperbaiki gangguan saraf sensoris dan motoris.
Secara biokimia, Mecobalamin berhubungan erat dengan proses transmetilasi sebagai Co-enzym
B12 yang terdapat di dalam darah, dan merupakan homolog vitamin B12. Selanjutnya efek
Mecobalamin membantu proses myelinogenesis dan regenerasi saraf.
INDIKASIUntuk pengobatan gangguan saraf perifer.

You might also like