Professional Documents
Culture Documents
Identitas Pasien
Nama
: Ny. R
Nomor CM
: 81 03 xx
Umur
: 26 tahun
Alamat
: Sukawening
Agama
: Islam
Suku Bangsa
: Sunda
Status Pernikahan
: Menikah
Status Pekerjaan
Tanggal Masuk
: 5 November 2015
Tanggal Keluar
: 17 November2015
Jam Masuk
: 15.50WIB
Ruangan
II. Anamnesis
Autoanamnesis, dilakukan pada:
Tanggal
: 16 November 2015
Pukul
: 15.30 WIB
Pasien datang ke Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit dr. Slamet Garut
dengan keluhan sesak nafas sejak pasien hamil 7 bulan, sekarang pasien sudah 3 hari
post partum. Sesak napas dirasakan memberat jika pasien batuk berdahak dan sesak
napas juga dirasakan di malam hari. Sesak di rasakan semakin hebat saat pasien
mengandung 7 bulan. Sesak dirasakan sampai saat ini dan memberat sejak pasien
melahirkan. Pasien juga mengeluh merasa cepat lelah dan sering terbangun di malam
hari akibat sesak napas dan batuk. Keluhan lain yang dirasakan mengganggu adalah
batuk, awalnya pasien mengeluh batuk berdahak sudah sejak lama ( 1 tahun yang
lalu). Dahak terkadang sulit di keluarkan namun semakin hari semakin banyak dan
kental. Dahak berwana putih kekuningan. Pasien juga merasa mengeluarkan keringat
yang banyak di malam hari dan sering terbatuk di malam hari. Pasien sering merasa
tidak enak badan dan demam namun sering diabaikan karena merasa hanya masuk
angin biasa.
Pasien juga mengalami penurunan berat badan sejak sekitar 6 bulan terakhir
yaitu dari 54 kg menjadi 47 kg saat dirumah, dan setelah melahirkan berat badan
pasien menjadi 40 kg. Pasien merasa lemas dan tidak bertenaga akhir-akhir ini, sekitar
1 bulan yang lalu saat pasien masih hamil, pasien mengaku BAB mencret terus
menerus + 2 bulan. Pasien juga mengeluh terdapat luka dan selaput putih yang banyak
pada lidah semenjak dirawat.
Pasien memiliki suami pertama yang bekerja tidak jelas, pasien mengaku
suami pertama pasien sering bepergian untuk sekedar berkumpul dengan teman
teman. Sekarang pasien sudah berpisah dengan suami pertama dan menikah dengan
suami keduanya sekitar 1 tahun yang lalu. Suami kedua pasien ini bekerja sebagai
wiraswasta di daerah Jakarta, dan pasien mengaku jarang bertemu dengan suaminya
yang bekerja jauh dari pasien.
Pasien sebelumnya minum minum obat dari mantri dan juga bidan, namun
batuk dan sesak tetap dirasa. Pasien tidak pernah memiliki hipertensi sebelumnya.
Pasien tidak pernah mengeluh nyeri perut dan mual muntah sebelumnya. Riwayat
mempunyai keluhan seperti ini sebelumnya belum pernah dirasa oleh pasien. Riwayat
berganti ganti pasangan selain suami pasien disangkal. Riwayat pernah tranfusi darah
juga disangkal pasien. Riwayat menggunakan alat suntik secara bersamaan disangkal
pasien. Riwayat merokok disangkal pasien. Riwayat berkerja disekitar pabrik
disangkal pasien. Riwayat pengobatan paru selama 6 bulan disangkal pasien.
C. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat keluarga yang memiliki skeluhan seperti ini disangkal oleh pasien.
Riwayat penyakit jantung pada orang tua disangkal pasien. Riwayat keluarga dan
orang terdekat yang meminum obat paru selama 6 bulan disangkal pasien. Riwayat
penyakit kencing manis pada keluarga disangkal pasien. Riwayat sesak napas pada
keluarga pasien disangkal. Riwayat penyakit kuning pada keluarga disangkal. Riwayat
pemakaian obat obatan terlarang pada keluarga pasien disangkal pasien. Riwayat
BAB mencret selama berbulan bulan disangkal pasien.
E. Riwayat Alergi
Pasien tidak memiliki riwayat alergi (bersin dan merasa flu di pagi hari, gatal
gatal, merasa sesak) terhadap obat, cuaca maupun makanan.
F. Keadaan Sosial Ekonomi
Pasien tinggal bersama dengan suami, mertua, dan ayahnya dalam satu rumah.
Rumahnya memiliki 3 kamar dan 1 kamar mandi. Sehari-hari pasien menjadi ibu
rumah tangga dan baru menikah dengan suami barunya sekitar 1 tahun yang lalu.
G. Anamnesis Sistem Organ Tubuh
Kulit
Kepala
Mata
Telinga
Hidung
Mulut
Leher
Toraks
Abdomen
Ekstremitas
H. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
: Sakit sedang
Tekanan Darah
: 130/90 mmHg
Nadi
: 84 x/menit, reguler
Respirasi
: 28 x/menit
Suhu
: 37,9 oC
BB
: 40 Kg
Tinggi Badan
: 150 cm
Keadaan Gizi
: TB 145 cm, BB 40 kg
IMT = 40/(150/100)2 = 17.7 kg/m2
Status Gizi
Kategori
< 17.0
Gizi Kurang
Sangat Kurus
17.0 - 18.5
Gizi Kurang
Kurus
18.5 - 25.0
Gizi Baik
Normal
25.0 - 27.0
Gizi Lebih
Gemuk
> 27.0
Gizi Lebih
Sangat Gemuk
Sianosis
Edema
Cara Berjalan
: Normal
Mobilitas
: Cukup aktif
Pasien mampu untuk berjalan ke kamar mandi
Aspek Kejiwaan
Kulit
Kepala
: Tingkah laku
: Wajar
: Alam Perasaan
: Biasa
: Proses Berpikir
: Wajar
: Warna
: Sawo matang
: Jaringan Parut
: Tidak ditemukan
: Pembuluh Darah
: Keringat
: Tampak umum
: Lapisan Lemak
: Kurang
: Efloresensi
: Tidak ditemukan
: Pigmentasi
: Tidak ditemukan
: Suhu Raba
: Hangat
: Turgor
: Baik
: Normocephali
: Ekspresi Wajah
: Wajar
: Simetrisitas Muka
: Simetris
: Rambut
: Exophthalmus
:-/-
: Endophtalmus
:-/-
: Kelopak mata
: Conjungtiva Anemis
: -/ -
: Sklera Ikterik
Telinga
:-/-
: Lapang Penglihatan
: Tidak diperiksa
: Deviatio Konjugae
: Tidak diperiksa
: Lensa
: Normal
: Visus
: Tidak diperiksa
: Tidak diperiksa
: Lubang
: Normal
: Serumen
: Tidak diperiksa
: Selaput Pendengaran
: Tidak diperiksa
: Cairan
: Penyumbatan
: Tidak tampak
: Perdarahan
Hidung
: Tidak tampak
Mulut
: Bibir
: Lembab
: Langit Langit
: Normal
: Faring
: Tidak hiperemis
: Sianosis peroral
: Tidak tampak
: Tonsil
: Lidah
: T1 T1
: Terlihat luka
Leher
: Inspeksi
: Palpasi
: Perkusi
: Auskultasi
: Tidak dilakukan
: Bunyi jantung S1 = S2 murni reguler,
S3/S4 (- / -)
Murmur (-) Gallop (-)
Paru
(depan)
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Paru
(belakang)
Inspeksi
Palpasi
: Fremitus taktil dan Fremitus vocal kanan dan kiri sama, nyeri tekan
hemitoraks sinistra (-) nyeri tekan hemitoraks dextra (-)
Perkusi
: Tidak dilakukan
Auskultasi
Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
Palpasi
: Nyeri tekan (-), nyeri ketok CVA (-), defans muskular (-),
hepatomegali (-), splenomegali (-)
Ekstremitas
: Purpura
: Tidak ditemukan
Petechie
: Tidak ditemukan
Hematom
: Tidak ditemukan
Axilla
Inguinal
: Varises
: Akral
: Hangat (+/+)
H. Pemeriksaan Penunjang
Pada pasien ini dilakukan:
6 NOVEMBER 2015
1. Hematologi
Darah rutin:
1. Hemoglobin
: 11 mg/dl
2. Hematokrit
: 34 %
3. Leukosit
: 2,850 /mm3
4. Trombosit
: 146.000 /mm3
5. Eritrosit
: 3,75 juta/mm3
Kimia Klinik:
1. AST (SGOT)
: 151 U/L
2. ALT (SGPT)
: 49 U/L
3. Ureum
: 78 mg/dL
4. Kreatinin
: 1,2 mg/dL
: 98 mg/dL
2. Mikrobiologi
Preparat BTA
1. BTA I
: 2+
2. BTA II
: 2+
3. Imunoserologi
HIV
3. Rotgen Foto Thorax PA
4. EKG
: REAKTIF
I. Ringkasan Permasalahan
Wanita, 26 th datang ke Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit dr. Slamet Garut
dengan keluhan sesak nafas sejak pasien hamil 7 bulan, sekarang pasien sudah 3 hari
post partum. keluhan dirasakan apabila pasien sedang batuk, pasien mengeluh batuk
berdahak semenjak ia hamil (
penurunan berat badan sejak sekitar 6 bulan terakhir yaitu dari 54 kg menjadi 47 kg
saat dirumah, dan saat di kecubung berat pasien menjadi 40kg.
J. Daftar Permasalahan
TB paru + LLKB
B20
PPCM
K. Perencanaan
-Infus Asering 500cc 20gtt/m
-Injeksi Farsix 1xII
-Injeksi Ranitidin 2x1 amp
-Inj Ceftriaxone 1 x 1 g
- Inf Paracetamol 3x500
L. Prognosis
Quo ad Vitam
: dubia ad malam
Quo ad Fungsional
: ad malam
Quo ad Sanationam
: ad malam
M. Follow Up
Tanggal. S
06/ 11/
KU : SS
-PPCM
Pt :
2015
KS : CM
-Obs febris
-Infus Asering
T : 110/ 70 mmHg
N : 146 x / menit
R : 24 x / menit
S : 38,7o C
500cc 20gtt/m
-Injeksi Farsix 1xII
-Injeksi Ranitidin
2x1 amp
-Inj Ceftriaxone 1 x
Mata: CA -/-
1g
: SI - / -
- Inf Paracetamol
Hidung: PCH ( - )
Mulut: SPO ( - )
3x500
-Digoksin 1x1 tab
Cardio :
BJ I - II reg. M ( - )
G(+)
-Spironolacton
Pulmo :
1x25 mg
7/11/
KU : SS
-PPCM
Pd :
-Sesak (+)
KS : CM
-CHF FC III
Pt :
T : 100 / 70 mmHg
-Obs febris
-Infus Asering
2015
N : 120 x / menit
R : 22 x / menit
S : 36,2o C
Mata: CA - / -
500cc 20gtt/m
-Injeksi Farsix 1xII
-Injeksi Ranitidin
2x1 amp
-Inj Ceftriaxone 1 x
: SI - / -
1g
Hidung: PCH ( - )
- Inf Paracetamol
Mulut: SPO ( - )
Cardio :
3x500
-Digoksin 1x1 tab
BJ I - II reg. M ( - )
G(+)
Pulmo :
-Spironolacton 1x25
VBs ki = ka Rh -/-
mg
Wh -/Abdomen :
BU ( + ) NT ( + )
Massa (-) asites (-)
Edema : atas -/bawah -/Akral : Hangat
BB : 49 kg
Tanggal. S
8/11/
-Batuk berdahak ( + )
KU : SS
-PPCM
Pt :
-Keringat malam ( + )
KS : CM
-CHF FC III
-Infus Asering
-Mual (+)
T : 110 / 70 mmHg
-Obs febris
-Muntah ( - )
N : 128 x / menit.
-BAB ( N )
R : 24 x / menit.
-BAK ( N )
S : 39,2 o C
2015
Mata: CA - / : SI - / -
500cc 20gtt/m
-Injeksi Farsix 1xII
-Injeksi Ranitidin
2x1 amp
-Inj Ceftriaxone 1 x
1 g (stop)
- Inf Paracetamol
3x500
Hidung: PCH ( - )
: SPO ( - )
Cardio :
BJ I - II reg. M ( - )
-Spironolacton 1x25
G(-)
mg
Pulmo :
VBs ki = ka Rh -/Wh -/Abdomen :
BU ( + ) NT ( - )
massa (-) asites (-)
Edema : atas -/-,
bawah -/Akral : Hangat
Tanggal. S
9/11/
-Batuk berdahak ( + )
KU : SS
-PPCM
Pd:
KS : CM
-CHF FC III
-Keringat malam ( + )
T : 110 / 60 mmHg
-Obs febris
Pt :
- BB menurun (+)
N :10x / menit.
- TB paru BTA
-Infus Asering
R : 22 x / menit.
- candidiasis oral
-Mual (+)
S : 36,2 o C
2015
500cc 20gtt/m
-Injeksi Farsix 1xII
(stop)
-Muntah ( - )
Mata: CA - / -
-BAB ( N )
-BAK ( N )
-Injeksi Ranitidin
2x1 amp
: SI - / -
- Inf Paracetamol
Hidung: PCH ( - )
3x500
: SPO ( - )
Cardio :
BJ I - II reg. M ( - )
G(-)
(stop)
Pulmo :
-Spironolacton 1x25
VBs ki = ka Rh -/-
mg
Wh -/-
Ceftriaxon
2x2
amp
Abdomen :
BU ( + ) NT ( - )
Gentamicin
2x80mg (iv)
- Alih rawat
10/11/
2015
-Batuk berdahak ( + )
KU : SS
-PPCM
Pd:
KS : CM
- TB paru BTA
Pt :
-Keringat malam ( + )
T : 90 / 60 mmHg
- BB menurun (+)
N :107x / menit.
R : 22 x / menit.
-Mual (+)
S : 36,2 o C
Aminofluid 20gtt/m
- Digoksin 1x1 PO
- KSR 1X1 PO
- ceftriaxon 1X2amp
-Muntah ( - )
Mata: CA - / -
-BAB ( N )
-BAK ( N )
- Gentamicin 1x160
mg
: SI - / -
Hidung: PCH ( - )
Spironolacton
1x25 mg
: SPO ( - )
Cardio :
Nistatin
drop
3x1cc
-Ranitidin 2x1 amp
BJ I - II reg. M ( - )
- Curcuma 3x1
G(-)
- RHZE
Pulmo :
350/300/750/750
11/11/
2015
-Batuk berdahak ( + )
KU : SS
KS : CM
-Keringat malam ( + )
T : 100 / 60 mmHg
- BB menurun (+)
N :98x / menit.
R : 21 x / menit.
-Mual (+)
S : 36,2 o C
Pt :
-Infus Asering :
- Digoksin 1x1 PO
-
KSR
(stop)
1X1
PO
-Muntah ( - )
Mata: CA - / -
-BAB ( N )
-BAK ( N )
- ceftriaxon 1X2amp
- Gentamicin 1x160
: SI - / -
mg
Hidung: PCH ( - )
: SPO ( - )
Spironolacton
1x25 mg
Cardio :
Nistatin
drop
3x1cc
BJ I - II reg. M ( - )
G(-)
- Curcuma 3x1
Pulmo :
- RHZE
350/300/750/750
VBs ki = ka Rh -/-
- Miozidin 2x1
Wh -/Abdomen :
BU ( + ) NT ( - )
massa (-) asites (-)
Edema : atas -/-,
bawah -/Akral : Hangat
12/11/
2015
-Batuk berdahak ( + )
KU : SS
KS : CM
-Keringat malam ( + )
T : 100 / 60 mmHg
- BB menurun (+)
N :80x / menit.
R : 19 x / menit.
-Mual (+)
S : 36,3 o C
Pt :
-PPCM
-Infus Asering :
- Digoksin 1x1 PO
Paraparase
inferior
ec
- ceftriaxon 1X2amp
- Gentamicin 1x160
-Muntah ( - )
Mata: CA - / -
-BAB ( N )
-BAK ( N )
mielopati
mg
- PCT inf 3x500
: SI - / -
Hidung: PCH ( - )
Spironolacton
1x25 mg
-
: SPO ( - )
Nistatin
drop
3x1cc
Cardio :
BJ I - II reg. M ( - )
- RHZE
G(-)
350/300/750/750
Pulmo :
- Miozidin 2x1
- Mecobalamin inj
VBs ki = ka Rh +/+
2x1amp
Wh -/Abdomen :
BU ( + ) NT ( - )
massa (-) asites (-)
Edema : atas -/-,
bawah -/Akral : Hangat
13/11/
2015
-Batuk berdahak ( + )
KU : SS
KS : CM
-Keringat malam ( + )
T : 100 / 60 mmHg
- BB menurun (+)
N :80x / menit.
R : 19 x / menit.
-Mual (+)
S : 36,3 o C
Pt :
-PPCM
-Infus Asering :
- Digoksin 1x1 PO
Paraparase
inferior
ec
- ceftriaxon 1X2amp
- Gentamicin 1x160
-Muntah ( - )
Mata: CA - / -
-BAB ( N )
-BAK ( N )
mielopati
mg
- PCT inf 3x500
: SI - / -
Hidung: PCH ( - )
Spironolacton
1x25 mg
-
: SPO ( - )
Nistatin
drop
3x1cc
Cardio :
BJ I - II reg. M ( - )
- RHZE
G(-)
350/300/750/750
Pulmo :
- Miozidin 2x1
- Mecobalamin inj
VBs ki = ka Rh +/+
2x1amp
Wh -/Abdomen :
BU ( + ) NT ( - )
massa (-) asites (-)
Edema : atas -/-,
bawah -/Akral : Hangat
14/11/
2015
-Batuk berdahak ( + )
KU : SS
KS : CM
-Keringat malam ( + )
T : 100 / 60 mmHg
- BB menurun (+)
N :80x / menit.
R : 19 x / menit.
-Mual (+)
S : 36,3 o C
Pt :
-PPCM
-Infus Asering :
- Digoksin 1x1 PO
Paraparase
inferior
ec
- ceftriaxon 1X2amp
- Gentamicin 1x160
-Muntah ( - )
Mata: CA - / -
mielopati
mg
- PCT inf 3x500
: SI - / -
Hidung: PCH ( - )
Spironolacton
1x25 mg
-
: SPO ( - )
Nistatin
drop
3x1cc
Cardio :
BJ I - II reg. M ( - )
- RHZE
G(-)
350/300/750/750
Pulmo :
- Miozidin 2x1
- Mecobalamin inj
VBs ki = ka Rh +/+
2x1amp
Wh -/Abdomen :
BU ( + ) NT ( - )
massa (-) asites (-)
Edema : atas -/-,
bawah -/Akral : Hangat
14/11/
2015
-Batuk berdahak ( + )
KU : SS
KS : CM
-Keringat malam ( + )
T : 100 / 60 mmHg
- BB menurun (+)
N :80x / menit.
R : 19 x / menit.
-Mual (+)
S : 36,3 o C
Pt :
-Infus Asering :
inferior
mielopati
ec - ceftriaxon 1X2amp
- Gentamicin 1x160
-Muntah ( - )
Mata: CA - / -
-PPCM
mg
- PCT inf 3x500
: SI - / -
Hidung: PCH ( - )
Spironolacton
1x25 mg
-
: SPO ( - )
Nistatin
drop
3x1cc
Cardio :
BJ I - II reg. M ( - )
- RHZE
G(-)
350/300/750/750
Pulmo :
- Miozidin 2x1
- Mecobalamin inj
VBs ki = ka Rh +/+
2x1amp
Wh -/Abdomen :
BU ( + ) NT ( - )
massa (-) asites (-)
Edema : atas -/-,
bawah -/Akral : Hangat
16/11/
2015
-Batuk berdahak ( + )
KU : SS
KS : CM
-Keringat malam ( + )
T : 120 / 70 mmHg
- BB menurun (+)
N :80x / menit.
R : 19 x / menit.
-Mual (+)
S : 36,3 o C
Pt :
-Infus Asering :
inferior
mielopati
ec - ceftriaxon 1X2amp
- Gentamicin 1x160
-Muntah ( - )
Mata: CA - / -
: SI - / Hidung: PCH ( - )
: SPO ( - )
Cardio :
BJ I - II reg. M ( - )
G(-)
Pulmo :
VBs ki = ka Rh +/+
Wh -/-
-PPCM
mg
- PCT inf 3x500
-
Spironolacton
1x25 mg
-
Nistatin
drop
3x1cc
-Ranitidin 2x1 amp
- Curcuma 3x1
- RHZE
350/300/750/750
- Miozidin 2x1
- Mecobalamin inj
2x1amp
Abdomen :
BU ( + ) NT ( - )
massa (-) asites (-)
Edema : atas -/-,
bawah -/Akral : Hangat
PERTANYAAN KASUS
1. Bagaimana diagnosa pada pasien ini ?
Diagnosis tuberkulosis dapat ditegakkan berdasarkan gejala klinik, pemeriksaan
fisik / jasmani, pemeriksaan bakteriologik, radiologik dan pemeriksaan penunjang
lainnya, Berdasarkan gejala klinik tuberkulosis, gejala respiratorik berupa batuk 3
minggu, terdapat batuk darah, dan nyeri dada terdapat pada pasien. Gejala sistemik
berupa demam dan keringat malam serta berat badan yang menurun juga terdapat
pada pasien. Diagnosis pada pasien ini berdasarkan hasil pemeriksaan dahak (BTA)
adalah Tuberkulosis Paru BTA (+), karena hasil pemeriksaan 2 spesimen dahak
menunjukkan BTA ( + ) , gambaran radiologik menunjukkan gambaran tuberkulosis
aktif. Luas lesi yang tampak pada foto toraks untuk kepentingan pengobatan
dinyatakan lesi luas, karena proses lebih luas dari lesi minimal, yaitu bila proses
mengenai sebagian dari satu atau dua paru dengan luas tidak lebih dari volume paru
yang terletak di atas chondrostemal junction dari iga kedua depan dan prosesus
spinosus dari vertebra torakalis 4 atau korpus vertebra torakalis 5 (sela iga 2) dan
tidak dijumpai kaviti. Sedangkan berdasarkan tipe penderita adalah kasus baru,
karena penderita belum pernah mendapat pengobatan OAT sebelumnya dan baru
menelan OAT kurang dari satu bulan.
Pasien dikatakan menderita HIV karena dari anamnesa didapatkan riwayat
diare kronik, adanya penurunan berat badan yang signifikan 3 bulan terakhir,
menurunnya nafsu makan, demam hilang timbul, rasa lemas dan tidak enak badan
berkepanjangan dan riwayat berhubungan badan dengan 2 orang suaminya.
Pemeriksaan fisik didapatkan adanya, bercak keputihan pada lidah (candidiasis oral),
mata cekung. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil anti HIV reaktif. Perlu
pemeriksaan tambahan yaitu, CD4.
Diagnosis PPCM di katakana pada pasien, karena di dapatkan adanya riwayat
sesak napas yang memberat dan cepat lelah setelah berktivitas fisik walauoun ringan
setelah pasien melahirkan. Pasien juga beberapa kali merasakan nyeri dada dan sessak
napas saat tidur di malam hari dalam 3 hari terakhir. Pada pemeriksaan fisik
didapakan adanya ronkhi dari auskultasi.
1.440
1.440
-Ranitidin 1 x 1 ampul IV
Ranitidin bekerja menghambat pompa proton sehingga menghambat sekresi asam lambung yang
lebih kuat dari AH2.
Indikasi: pada penyakit peptic
Efek Samping: mual, nyeri perut, konstipasi, kembung, dan diare [13]
- Rifampisin 450 mg 1x1 PO
Rifampisin menghambat pertumbuhan berbagai kuman gram positif dan gram negatif, sangat
aktif terhadap N. meningitides, meningkatkan aktivitas streptomisin dan isoniazid terhadap M.
tuberculosis, tetapi tidak bersifat aditif terhadap etambutol. Mekanisme kerja Rifampisin dengan
menghambat sintesa RNA dari mikobakterium.
Indikasi: Untuk pengobatan tuberkulosis dalam kombinasi obat tuberkulosis lainnya. Juga untuk
pengobatan lepra, digunakan dalam kombinasi dengan senyawa leprotik lain
Efek samping: Gangguan saluran pencernaan seperti mual dan muntah, gangguan fungsi hati,
pernah dilaporkan timbulnya ikterus, purpura, reaksi hipersensitivitas atau alergi,
trombositopenia, leukopenia. Pernah dijumpai keluhan-keluhan seperti influenza (flu
syndrome), demam, nyeri otot dan sendi [13]
Spironolacton 1x25 mg
Spironolakton adalah diuretik penghemat Kalium. Menghambat aldosteron, yang menstimulasi
penyerapan kembali Na dan pengeluaran K.
Indikasi:
Hipertensi esensial, keadaan edematosa termasuk gagal jantung kongestif (CHF), sirosis hati
(dengan atau tanpa asites/penggumpulan cairan dalan rongga perut) & sindroma nefrotik,
diagnosis & pengobatan aldosteronisme primer, sebagai terapi penunjang pada hipertensi ganas,
pencegahan hipokalemia pada pasien yang menggunakan Digitalis ketika langkah lainnya
dianggap tidak cukup memadai atau tidak tepat.
Kontraindikasi:
Insufisiensi ginjal akut, kerusakan ginjal, anuria (tidak dibentuknya kemih oleh ginjal),
hiperkalemia (kadar Kalium dalam darah di atas normal).
Gentamicin 1x160 mg
Gentamisin merupakan suatu antibiotika golongan aminoglikosida yang aktif menghambat
kuman-kuman gram-positif maupun kuman gram-negatif termasuk kuman-kuman yang resisten
terhadap antimikroba lain, seperti Staphylococcus penghasil penisilinase; Pseudomonas
aeruginosa; Proteus; Klebsiella; E.coli. Mekanisme kerja berdasarkan penghambatan sintesa
protein.
Indikasi:
Infeksi gram negatif (Pseudomonas, Proteus, Serratia) dan Gram positif (Staphylococcus),
infeksi tulang, infeksi saluran nafas, infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi saluran urin,
abdomen, endokarditis dan septikemia , penggunaan topical, dan profilaksis untuk bakteri
endokarditis dan tindakan bedah.
Kontraindikasi :
Hipersensitif terhadap Gentamisin dan Aminoglikosida lain
Furosemide adalah obat yang termasuk loop diuretic yang merupakan turunan asam
PCT
inf
3x500
antranilat. Obat ini bekerja dengan cara membuang cairan berlebih di dalam tubuh. Cairan
Parasetamol
drivatbisa
p-aminofenol
mempunyai
sifat ini
antipiretik
/ analgesik.
Sifat
berlebihan adalah
yang tidak
dikeluarkanyang
dengan
semestinya
disebabkan
oleh penyakitantipiretiknya
disebabkan
oleh
gugus
aminobenzen
dan
mekanismenya
diduga
berdasarkan
efek
penyakit seperti gagal jantung, penyakit ginjal maupun kelainan pada hati. Hal ini menyebabkan
sentral.
Parasetamol
dapat
menghilangkan
rasa membengkak.
nyeri ringan sampai
sedang.
tubuh Sifat
cepatanalgesik
lelah, sesak
nafas, serta
kaki
dan pergelangan
Kondisi
inilahSifat
yang
antiinflamasinya
sangat
rendah
sehingga
tidak
digunakan
sebagai
antirematik.
Pada
penggunaan
disebut edema.
per oral Parasetamol diserap dengan cepat melalui saluran cerna. Kadar maksimum dalam
plasma
dalam waktu 30 menit sampai 60 menit setelah pemberian. Parasetamol
Kontradicapai
indikasi
diekskresikan
melalui ginjal,
dari 5%
tanpa
mengalami
perubahan
dan sebagian
besar
jangan menggunakan
farsix kurang
(furosemide)
untuk
pasien
yang memiliki
riwayat
alergi terhadap
dalam
bentuk
terkonjugasi.
Sifat
analgesik
parasetamol
dapat
menghilangkan
rasa
nyeri
ringan
farsix (furosemide).
sampai
sedang.
Sifat antiinflamasinya
sangat
lemah
sehingga
obat ini
juga dikontraindikasikan
untuk
pasien
dengan
anuriasehingga tindak digunakan sebagai
antirematik.
Indikasi:
KSR
Sebagai antipiretik/analgesik, termasuk bagi pasien yang tidak tahan asetosal.
Sebagai
analgesik,
misalnya untuk mengurangi
rasa
nyeriPenggantian
pada sakit kepala,
sakit kalium
gigi, sakit
Mengatasi
kekurangan/penurunan
kadar kalium
darah.
kehilangan
waktu haid dan sakit pada otot.menurunkan demam pada influenza dan setelah vaksinasi.
KONTRAINDIKASI :
Kontraindikasi
Kerusakan ginjal
yang
berat kadardan
plasma
kalium
diatas 5 mmol/L.
Allergi terhadapboleh
obat ,
Hipersensitif
terhadap
paracetamol
defisiensi
glokose-6-fosfat
dehidroganase.tidak
penyakit Addisons,
dehidrasi
akut,
kadar serum
digunakan
pada penderita
dengan
gangguan
fungsikalium
hati. dalam darah tinggi