You are on page 1of 30

Penawaran Teknis

Perencanaan teknis peningkatan jalan Ded Peningkatan Jalan Kabupaten

D.
TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA

A)
TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA
Dalam rangka pelaksanaan Perencanaan teknis Peningkatan Jalan Ded Peningkatan Jalan Kabupaten ,
pihak Konsultan telah mempelajari dengan seksama terhadap seluruh isi dokumen seleksi Umum
Prakualifikasi pengadaan jasa konsultansi, khususnya Kerangka Acuan Kerja. Konsultan telah memahami
dengan baik dan cukup jelas terhadap materi pekerjaan tersebut.
Secara umum konsultan berpendapat bahwa isi dari Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pekerjaan Ded
Peningkatan Jalan Kabupaten, cukup informatif terutama yang mencakup Latar Belakang program,
Tujuan Dan Sasaran, Hasil/Keluaran Studi, Lingkup Kegiatan, Ketentuan Teknis, Jangka Waktu
Pekerjaan, Tenaga Akhli Yang Dibutuhkan dan Sistem Pelaporan.
TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA
NO

Uraian

Tanggapan dan Saran


terhadap KAK

Latar Belakang
Kebutuhan akan prasarana jalan yang baik merupakan
sesuatu yang diharapkan oleh masyarakat dan merupakan
faktor penunjang lancarnya perekonomian. Mengingat
kondisi sarana jalan yang ada saat ini banyak kerusakan
baik diakibatkan faktor alam, maupun faktor manusia
dalam hal ini kendaraan sehingga perlu diadakan
perbaikan dan peningkatan guna memenuhi kebutuhasn
lalu lintas yang makin tinggi. Di dalam proses
perencanaan sebagai pedoman untuk pelaksanaan perlu
diperhatikan fakor faktor, seperti kenyamanan, keamanan,
lingkungan serta faktor lain yang mendukung perencanaan
lebih matang dan terencana.
Tujuan pekerjaan ialah :
menyediakan desain lengkap DED (Detail Engineering
Design) Peningkatan Jalan Kabupaten di Kabupaten
Sumbawa Barat, Propinsi Nusa Tenggara Barat untuk
ruas jalan seperti :
Jalan RPH , SJK Tua nanga , SJN- Reban Batu, Jalan
Makan Seram , Jalan SJK Banjar, Sebubuk Kenangan,
Banjar Sari Tambak Sari, Batu Bele Mura Beru, Bertong
Perjuk, Temere Telaga Bertong, Jalan Masuk
Perumnas, SJK Sp. Tamekan, SJK Tamekan, Bukit
Tinggi Moteng, Moteng A Bangkat Monteh, Batu
Melik Salit, Desa Beru Salit, SJN Sp. Beru, SJN
Sp. Beru, Jereweh Tua Busir, Jereweh Tua Busir,

D1
PT. YODYA KARYA (Persero)
Architects, Engineering & Management
Consultants

Penawaran Teknis
Perencanaan teknis peningkatan jalan Ded Peningkatan Jalan Kabupaten

Jereweh Dasan Anyar, Jereweh Dasan Anyar, Jereweh


Dasan Anyar, Pola Mata Jelenga, Jalan Kuburan
Lumaga, Jalan Kuburan Lumaga, Jalan Balas 1, Pasir
putih Balas 1, Benete Otak Keris, Jalan Balas 2, SJN
Dermaga Batene, Yang terletak Di tujuh Lokasi kecamatan
diantaranya :
- Kec. Poto Tano
- Kec Taliwang - Kec. Seteluk
- Kec Brang Rea
- Kec Jerereh - Kec Maluk
- - Kec Sekongkang

Lingkup Pekerjaan :
a) Melaksanakan Teknis Pengingkatan Jalan
Lengkap
b) Tahapan Kegiatan yang tercakup dalam pekerjaan
DED Peningkatan Jalan Kabupaten mencakup
kegiatan sebagai berikut :
- Persiapan Desain
- Survey Pendahuluan
- Pengukuran Topografi
- Inventarisasi Geometrik Jalan dan Jembatan
- Survey Kondisi dan Letak Jembatan
Penyelidikan Tanah
- Penyelidikan Hidrologi / Hidraulik
- Survey UKL/UPL
- Perencanaan Teknis
- Penggambaran
Perkiraan Harga Sendiri
- Dokumen Lelang
- Pembuatan Laporan
c) Biaya Pelaksanaan Pekerjaan ini adalah sebesar :
Rp. 1.032.548.000,- (Satu milyar tiga puluh dua
juta lima ratus empat puluh delapan ribu
rupiah).
d) Jangka Waktu Pelaksanaan.Jangka waktu
pelaksanaan Pekerjaan DED Peningkatan Jalan
Kabupaten adalah 240 (dua ratus empat puluh)
hari

PERSIAPAN DESAIN
Pekerjaan Persiapan Desain bertujuan mempersiapkan
4
bahan dasar perencanaan sebelum
ke lapangan melaksanakan survey Pendahuluan antara lain
:
a. Mempersiapkan data-data awal;
b. Membuat Desain Sementara dari data-data awal untuk
dipakai sebagai panduan Survey
Pendahuluan / Recon di lapangan.
Lingkup pekerjaan :
5
Secara Team kegiatan pekerjaan ini dipandu oleh seorang

D2
PT. YODYA KARYA (Persero)
Architects, Engineering & Management
Consultants

Penawaran Teknis
Perencanaan teknis peningkatan jalan Ded Peningkatan Jalan Kabupaten

Highway Engineer,
didampingi oleh Bridge Engineer dan Geodetic Engineer,
dalam pelaksanaannya antara lain :
a) Mengumpulkan data kelas, fungsi dan status jalan
yang akan didesain.
b) Mempersiapkan peta-peta dasar.
c) Menetapkan awal dan akhir rencana proyek pada
peta, serta menarik beberapa Alternatif
rencana As jalan / Alinemen Horizontal dengan
dilakukan pengecekan Alinemen Vertikal sesuai
dengan kondisi medan yang memenuhi Standar
Perencanaan Geometrik
d) Pengikatan koordinat dengan Jaring Kontrol
Horizontal Nasional (JKHN) pada
setiap awal dan akhir ruas jalan serta perapatan
JKHN dengan memasang patok BM jalan setiap 5
Km dengan menggunakan alat GPS Geodetic
e) Membuat Estimasi panjang jalan, jumlah dan
panjang jembatan, box culvert / gorong gorong
f) Melakukan koordinasi dan konfirmasi dengan
instansi terkait di pusat maupun di daerah
g) Mengumpulkan dan mempelajari laporan-laporan
yang berkaitan dengan wilayah
6

Persyaratan Hasil Persiapan Desain harus


dipersentasikan untuk mendapat Persetujuan (dari
Pengguna Jasa) dan bila perlu mengadakan perbaikanperbaikan / saran-saran yang nantinya akan dipakai
sebagai panduan kegiatan selanjutnya.

SURVEY PENDAHULUAN
Tujuan Survey Pendahuluan atau Reconnaisance Survey
7
adalah survey yang dilakukan pada awal pekerjaan di
lokasi pekerjaan, yang bertujuan untuk memperoleh data
awal sebagai bagian penting bahan kajian kelayakan
teknis dan untuk bahan pekerjaan selanjutnya. Survey ini
diharapkan mampu memberikan saran dan bahan
pertimbangan terhadap survey detail lanjutan diantaranya,
survey topografi, survey geologi dan geoteknik, survey
bahan quarry, survey hidrologi / hidrolik, jenis konstruksi
serta metode pelaksanaan, maka hasil dari kegiatan survey
pendahuluan harus dibuat laporan sebagai data awal
perencanaan.
8

Lingkup Pekerjaan Survey Pendahuluan merupakan


lanjutan dari hasil persiapan desain yang sudah disetujui
sebagai panduan pelaksanaan survey recon di lapangan

D3
PT. YODYA KARYA (Persero)
Architects, Engineering & Management
Consultants

Penawaran Teknis
Perencanaan teknis peningkatan jalan Ded Peningkatan Jalan Kabupaten

10

yang meliputi kegiatan :


a) Studi Literatur
Pada tahapan ini Team harus mengumpulkan data
pendukung perencanaan baik data sekunder
misalnya data laporan Studi Kelayakan (FS) dan
laporan Studi Amdal,
b) Koordinasi dengan instansi terkait
Telah melaksanakan koordinasi dan konfirmasi
dengan instansi/unsur-unsur terkait di daerah
sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan
c) Diskusi perencanaan di lapangan
Team bersama-sama melaksanakan survey dan
mendiskusikannya dan membuat usulan
perencanaan di lapangan bagian demi bagian
sesuai dengan bidang keahliannya masingmasing
Survey Pendahuluan Geometrik Jalan
1. Menentukan awal proyek (STA 0+000) dan akhir
proyek yang tepat menetapkan perkiraan koridor
pengukuran untuk menentukan titik awal dan
akhir proyek dan menetapkan koridor pengukuran
untuk mendapatkan data yang cukup dalam
merencanakan geometrik.
2. Mengidentifikasi medan secara stationing / urutan
jarak dengan mengelompokkan kondisi : medan
datar, rolling, perbukitan, pegunungan / bukit
curam dalam bentuk tabelaris.
3. Didalam penarikan desain alinemen horizontal dan
vertical harus sudah diperhitungkan dengan
cermat sesuai dengan kebutuhan perencanaan
untuk lokasi : galian/timbunan, bangunan
pelengkap jalan, gorong-gorong dan jembatan
(oprit jembatan), persimpangan yang bisa terlihat
dengan dibuatnya sketsa serta tabelaris di
lapangan dari identifikasi kondisi lapangan
secara stationing dari awal sampai dengan
akhir proyek yang nantinya akan diasistensikan
dan mendapatkan persetujuan dari team asistensi
4. Di lapangan harus diberi / dibuat tanda berupa
patok dan tanda banjir (pasang surut) maksimal
dengan diberi tanda bendera sepanjang daerah
rencana dengan interval 50 m untuk
memudahkan tim pengukuran, serta pembuatan
foto-foto penting untuk pelaporan dan panduan
dalam melakukan survey detail selanjutnya.
Recon Survey Topografi
Kegiatan dilakukan oleh Geodetic Engineer pada

D4
PT. YODYA KARYA (Persero)
Architects, Engineering & Management
Consultants

Penawaran Teknis
Perencanaan teknis peningkatan jalan Ded Peningkatan Jalan Kabupaten

survey pendahuluan adalah :

1. Menentukan awal dan akhir pengukuran


serta pemasangan patok beton Bench
Mark diawal dan akhir proyek serta
pada interval 5 Km, juga penempatan
patok Control Point (CP) dengan
interval 500 m.

2. Mengamati kondisi topografi


3. Mencatat daerah-daerah yang akan
diperlakukan khusus serta morpologi
dan lokasi yang perlu dilakukan
perpanjangan koridor pengukuran.

4. Membuat rencana kerja untuk survey


detail pengukuran.

5. Menyarankan

posisi patok Bench


Mark pada lokasi / titik yang akan
dijadikan referensi.

11

Recon Bangunan Pelengkap Jalan


1. Untuk perencanaan jalan baru perlu dicatat data
lokasi / STA .........,perkiraan lokasinya apa
sudah sesuai dengan geometric dengan
rencana jenis konstruksi, dimensi yang
diperlukan.
2. Untuk lokasi yang sudah ada Existing perlu
dibuatkan infentarisasi dengan lengkap antara
lain Sta ..., jenis konstruksi, dimensi, kondisi
serta mengusulkan penanganan yang diperlukan.
3. Untuk lokasi yang ada aliran airnya perlu dicatat
tinggi muka air normal, muka air banjir dan
muka banjir tertinggi yang pernah terjadi serta
adanya tanda-tanda / gejala-gejala erosi yang
dilengkapi dengan sket lokasi, morfologi serta
karakter aliran sungai dan dilengkapi foto
dokumentasi.
4. Mendiskusikan dengan team perencana apakah
data-data dan usul penempatan lokasi serta
usul perencanaan/ penanganan sudah sesuai
secara teknis.
5. Membuat sket dan foto dokumentasi beserta
catatan-catatan khusus serta saran- saran yang
sangat berguna dijadikan panduan dalam
pengambilan data untuk perencanaan pada
waktu melakukan survey detail nanti dan

D5
PT. YODYA KARYA (Persero)
Architects, Engineering & Management
Consultants

Penawaran Teknis
Perencanaan teknis peningkatan jalan Ded Peningkatan Jalan Kabupaten

pengaruhnya terhadap keamanan / kestabilan.


12

13

Recon Jembatan dan Gorong-gorong


1. Mengidentifikasi
kondisi existing
jembatan dan goronggorong, dengan
pengamatan secara
visual kemudian
menentukan jenis
pengujian dengan
peralatan yang sesuai.
2. Menentukan jenis dan
metode-metode
penanganan yang
sesuai.
3. Menetapkan lokasi /
posisi jembatan /
gorong-gorong untuk
penggantian jembatan/
gorong- gorong,
pembangunan jembatan/
gorong-gorong baru,
duplikasi jembatan/
gorong-gorong, setelah
berdiskusi dengan
Highway Engineer
berdasarkan
pengamatan lapangan.
4. Menetapkan perkiraan
elevasi, jenis dan
susunan / konfigurasi
bentang jembatan serta
teknik pelaksanaan.
5. Menetapkan jenis soil
investigation yang
diperlukan
Recon Survey Lalu Lintas
Kegiatan yang dilakukan pada survey pendahuluan lalu
lintas adalah :
1. Menentukan lokasi (tempat) yang akan diambil
data kendaraan, baik untuk 40 jam, 24 jam, 6

D6
PT. YODYA KARYA (Persero)
Architects, Engineering & Management
Consultants

Penawaran Teknis
Perencanaan teknis peningkatan jalan Ded Peningkatan Jalan Kabupaten

2.
3.
4.

5.

14

15

jam dan 3 jam (disesuaikan dengan kondisi


dilapangan).
Mengamati kondisi jalan serta bangunan
pelengkap lainnya.
Melakukan pemotretan pada lokasi-lokasi
penting
Memperkirakan lebar perkerasan yang akan
diterapkan dalam desain berikutnya pada
kondisi tertentu yang perlu untuk diadakan
pelebaran.
Membuat rencana kerja untuk tim survey.

Recon Survey Geologi dan Geoteknik


Kegiatan yang dilakukan pada survey pendahuluan
geologi dan geoteknik adalah :
1. Mengamati secara
visual kondisi
lapangan yang
berkaitan dengan
karakteristik dan sifat
tanah dan batuan.
2. Mengamati perkiraan
lokasi sumber material
(quarry) sepanjang lokasi
pekerjaan.
3. Memberi rekomendasi
pada Highway
Engineer dan Bridge
Engineer berkaitan
dengan rencana trase
jalan dan rencana
jembatan/goronggorong yang akan
dipilih.
Recon Survey Dampak Lingkungan
Kegiatan yang dilakukan pada Survey Amdal adalah :
1. Menginventarisasi terhadap zona
lingkungan awal yang bertujuan
untuk mengidentifikasi
komponen lingkungan yang
sensitive, yang meliputi :

D7
PT. YODYA KARYA (Persero)
Architects, Engineering & Management
Consultants

Penawaran Teknis
Perencanaan teknis peningkatan jalan Ded Peningkatan Jalan Kabupaten

16

a. Aspek fisik.
b. Aspek sosial
ekonomi dan
budaya
masyarakat
2. Pencatatan lokasi
bangunan bersejarah,
kuburan, fasilitas umum,
dsb.
3. Pengambilan contoh
air dan analisa
lanjutan laboratorium
yang diperlukan.
4. Pengamatan kondisi
lingkungan.
5. Photo dokumentasi yang
diperlukan sehubungan
dengan analisa.
6. Membuat rencana kerja
untuk survey detail.
Recon Survey Harga Bahan, Upah dan Alat
Mengumpulkan harga bahan, upah dan alat
dengan cara survey langsung kemudian melakukan
koordinasi dengan instansi terkait untuk kemudian
digunakan dalam penyusunan Engineer Estimate (EE).

Pengukuran topografi
17
Pengukuran Topografi
Tujuan pengukuran topografi dalam pekerjaan ini
adalah mengumpulkan data koordinat dan ketinggian
permukaan tanah sepanjang rencana trase jalan dan
jembatan serta bangunan pelengkap jalan lainnya di
dalam koridor yang ditetapkan untuk penyiapan peta
topografi dengan skala : 1 : 1000, yang akan
digunakan untuk perencanaan geometric jalan, serta
1 : 500 untuk perencanaan jembatan, goronggorong dan penanggulangan longsoran.
Lingkup Pekerjaan
18
Pemasangan patok-patok
- Patok-patok BM harus dibuat dari beton
dengan ukuran 10x10x75 cm dan patok
Control Point menggunakan pipa paralon
ukuran 4 inci
- Patok BM dipasang / ditanam dengan kuat,
bagian yang tampak diatas tanah setinggi 20
cm, dicat warna kuning, diberi notasi dan

D8
PT. YODYA KARYA (Persero)
Architects, Engineering & Management
Consultants

Penawaran Teknis
Perencanaan teknis peningkatan jalan Ded Peningkatan Jalan Kabupaten

19

20

nomor BM dengan warna hitam.


Untuk setiap titik polygon dan sifat datar
harus digunakan patok kayu yang cukup
keras, lurus dengan diameter sekitar 5 cm, panjang
sekurang-kurangnya 50 cm, bagian bawahnya
diruncingkan, bagian atas diratakan diberi paku,
Untuk memudahkan pencarian patok,
sebaliknya pada daerah sekitar patok diberi
tanda-tanda khusus.
Pada lokasi-lokasi khusus di mana tidak
mungkin dipasang patok, misalnya di atas
permukaan jalan beraspal atau di atas permukaan
batu, maka titik-titik polygon dan sifat dasar
ditandai dengan paku seng dilingkari cat kuning
dan diberi nomor

Pengukuran Titik Kontrol Horizontal


- Pengikatan koordinat dengan Jaringan
Kontrol Horizontal Nasional (JKHN)
pada setiap awal dan akhir ruas jalan serta
perapatan JKHN dengan memasang patok
BM jalan setiap 5 Km dengan
menggunakan alat GPS Geodetic
- Koordinat ruas jalan harus mengacu pada
koordinat Jaring Kontrol Horizontal
Nasional (JKHN) atau Titik Dasar Teknik
yang dibangun oleh Bakorsutanal/Badan
Informasi Geospasial atau BPN minimum
orde 3. Dalam pengukuran diperlukan
perapatan JKHN disepanjang ruas jalan
dengan memasang patok BM setiap 5 Km
- Pengukuran titik kontrol horizontal
dilakukan dengan system polygon dan
semua titik
- Sisi polygon atau jarak antar titik
polygon maksimum 100 meter, diukur
dengan meteran atau dengan alat ukur
titik secara optis ataupun elektronis.
- Sudut-sudut polygon diukur dengan alat
ukur theodolite dengan ketelitian baca
dalam detik. Minimal menggunakan
theodolite jenis T2 atau yang setingkat
Pengukuran Titik Kontrol Vertikal
- Pengukuran ketinggian dilakuka dengan
cara 2 kali berdiri / pembacaan pergi

D9
PT. YODYA KARYA (Persero)
Architects, Engineering & Management
Consultants

Penawaran Teknis
Perencanaan teknis peningkatan jalan Ded Peningkatan Jalan Kabupaten

21

22

pulang.
- Pengukuran sifat dasar harus mencakup
semua titik pengukuran (polygon, sifat
datar, dan potongan melintang) dan titik
BM.
- Rambu-rambu ukur yang dipakai harus
dalam keadaan baik, berskala benar,
jelas dan sama.
- Pada setiap pengukuran sifat datar harus
dilakukan pembacaan ketiga benangnya,
yaitu benang atas (BA), benang tengah
(BT) dan benang bawah (BB), dalam
semua millimeter. Pada setiap
pembacaan harus dipenuhi : 2T = BA +
BB. Dalam satu seksi (satu hari
pengukuran) harus dalam jumlah slag
(pengamatan) yang genap. Untuk
pengukuran titik kontrol vertikal
menggunakan format standar.
Pengukuran Situasi
- Pengukuran situasi dilakukan dengan
system tachimeteri, yang mencakup semua
obyek yang dibentuk oleh alam maupun
manusia yang ada, di sepanjang jalur
pengukuran seperti alur, sungai, bukit,
jembatan, rumah, gedung dan sebagainya.
- Dalam pengambilan data agar
diperhatikan keseragaman penyebaran dan
kerapatan titik yang cukup, sehingga
dihasilkan gambar situasi yang benar.
Pada lokasi-lokasi khusus (misalnya :
sungai, persimpangan dengan jalan yang
sudah ada) pengukuran harus dilakukan
dengan tingkat kerapatan yang lebih tinggi.
- Untuk pengukuran situasi harus
digunakan alat theodolite.
Pengukuran Khusus (untuk Jembatan dan Goronggorong)

a. Pengukuran pada perpotongan rencana


trase jalan dengan sungai.

- Koridor pengukuran ke arah hulu dan


hilir masing-masing 200 m dari
perkiraan titik perpotongan atau daerah
sekitar sungai yang masih

D10
PT. YODYA KARYA (Persero)
Architects, Engineering & Management
Consultants

Penawaran Teknis
Perencanaan teknis peningkatan jalan Ded Peningkatan Jalan Kabupaten

berpengaruh terhadap keamanan


jembatan dengan interval
pengukuran penampang melintang
sungai sebesar 25 meter

- Pada daerah posisi jembatan interval


pengukuran melintang dan
memanjang dilakukan setiap 10 meter
(maksimal 15 meter).

- Koridor pengukuran searah rencana

23

24

trase jalan masing-masing 100 m


dari kedua tepi sungai dengan
interval pengukuran penampang
melintang rencana trase jalan sebesar
25 meter.
Ketelitian dan Pengukuran
1. Ketelitian untuk pengukuran polygon
adalah sebagai berikut :
a. Kesalahan sudut yang diperbolehkan
adalah 10 kali akar jumlah titik
polygon dari pengamatan matahari
pertama dan kedua.
b. Kesalahan azimuth pengontrol titik lebih
dari 5.
2. Ketelitian untuk pengukuran titk ikat
Jaring Kontrol Horizontal Nasional
(JKHN) dengan menggunakan alat
GPS Geodetic adalah sebagai berikut :
a. Solution type
: Fixed
b. Horizontal
: max. 10 mm
c. Vertical
: max. 20 mm
Penggambaran
- Penggambaran polygon harus dibuat
dengan skala : 1: 1000 untuk jalan
dan 1 : 500 untuk jembatan.
- Garis-garis dibuat setiap 10 cm.
- Koordinat grid terluar (dari gambar) harus
dicantumkan absis (x) dan ordinat (y) nya.
- Pada setiap lembar gambar harus
dicantumkan petunjuk arah utara.
- Penggambaran titik polygon harus
berdasarkan hasil perhitungan dan
tidak boleh dilakukan secara grafis.

D11
PT. YODYA KARYA (Persero)
Architects, Engineering & Management
Consultants

Penawaran Teknis
Perencanaan teknis peningkatan jalan Ded Peningkatan Jalan Kabupaten

- Setiap titik ikat (BM) agar


dicantumkan nilai X, Y, Z-nya dan
diberi tanda khusus.
Semua hasil perhitungan titik pengukuran detail,
situasi, dan penampang melintang harus
digambarkan pada gambar polygon, sehingga
membentuk gambar situasi dengan interval garis
ketinggian (kontur) 1 (satu) meter
Inventarisasi Jalan dan Jembatan
25
Inventarisasi Jalan dan Jembatan
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
mendapatkan data secara umum mengenai
kondisi perkerasan maupun kondisi jembatan
dan gorong-gorong/box
Inventarisasi Kondisi Permukaan Jalan
Pemeriksaan dilakukan dengan mencatat kondisi ratarata setiap 200 m yang tercatat. Data yang diperoleh
dari pemeriksaan ini adalah :

1.
2.
3.

4.

5.
6.

7.
8.

Lebar perkerasan yang ada dalam meter.


Jenis bahan perkerasan yang ada, misalnya
AC, HRS, Lasbutag, Penetrasi Macadam,
dll.
Nilai kekasaran jalan yang dapat diperoleh
dari hasil survey NAASRA Roughness
Meter (IRI), atau ditentukan secara visual
(RCI) dengan ketentuan skala sebagai
berikut : (hanya untuk peningkatan jalan).
Kondisi daerah samping jalan serta sarana
utilitas yang ada seperti saluran samping,
gorong-gorong, bahu, berm, kondisi
drainase samping, jarak pagar / bangunan
pendukung / tebing kepinggir perkerasan.
Lokasi awal dan akhir pemeriksaan harus
jelas dan sesuai dengan lokasi yang
ditentukan untuk jenis pemeriksaan lainnya.
Data yang diperoleh dicatat di
dalam format Inventarisasi Jalan
(Highway Geometric Inventory),
per 200 meter.
Membuat foto dokumentasi inventarisasi
geometric jalan minimal 1 (satu) buah foto
per 200 meter.
Foto ditempatkan pada format yang
standard, dengan mencantumkan halhal

D12
PT. YODYA KARYA (Persero)
Architects, Engineering & Management
Consultants

Penawaran Teknis
Perencanaan teknis peningkatan jalan Ded Peningkatan Jalan Kabupaten

yang diperlukan seperti nomor dan nama


ruas jalan, arah pengambilan foto.
Inventarisasi Jembatan dan Gorong-gorong
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan
26
informasi mengenai existing jembatan yang terdapat
pada ruas jalan yang ditinjau. Informasi yang harus
diperoleh dari pemeriksaan ini adalah sebagai berikut :
1. Nama,
lokasi
dan
kondisi
jembatan/gorong-gorong
2. Dimensi jembatan/gorong-gorong yang
meliputi bentang, lebar ruang bebas.
3. Perkiraan volume dan usulan pekerjaan
yang
diperlukan
untuk
pekerjaan
perbaikan atau pemeliharaan.
4. Data yang diperoleh dicatat dalam satu
format standar
5. Foto dokumentasi minimal 2 (dua) lembar
untuk setiap jembatan/gorong-gorong yang
diambil dari arah memanjang dan
melintang, foto ditempel pada format yang
standard.
Survey Lalu lintas
27

28

Survey lalu lintas bertujuan untuk mengetahui kondisi


jalan yang ada, kecepatan kendaraan rata-rata,
menginventarisasi jalan yang ada, serta mengiventarisasi
jumlah setiap jenis kendaraan yang melewati ruas
jalan tertentu dalam satuan waktu, sehingga dapat
dihitung lalu lintas harian rata-rata sebagai dasar
perencanaan jalan dan jembatan.
Survey Lalu lintas meliputi kegiatan :
a. Survey volume kendaraan dilakukan di tiga tempat :

1. Ruas jalan
2. Simpang jalan
3. Simpang empat jalan
Seluruh jenis kendaraan yang lewat baik dari arah depan
maupun dari arah belakang harus dicatat.Setiap jalur
minimal 2 orang dengan peralatan yang digunakan
1(satu) orang 1(satu) counter serta format survey yang
telah ditentukan.
b. Pos-pos Perhitungan Lalu lintas yang terbagi
dalam beberapa type pos:

D13
PT. YODYA KARYA (Persero)
Architects, Engineering & Management
Consultants

Penawaran Teknis
Perencanaan teknis peningkatan jalan Ded Peningkatan Jalan Kabupaten

a. Pos Kelas A : yaitu pos perhitungan


lalu lintas yang terletak pada ruas
jalan dengan jumlah lalu lintas
yang tinggi dan mempunyai LHR
10.000 kendaraan.
b. Pos Kelas B : yaitu pos perhitungan
lalu lintas yang terletak pada ruas
jalan dengan jumlah lalu lintas
yang sedang dan mempunyai
5.000<LHR<10.000 kendaraan.
c. Pos Kelas C : yaitu pos perhitungan
lalu lintas yang terletak pada ruas
jalan dengan jumlah lalu lintas yang
rendah dan mempunyai LHR<5.000
kendaraan.
c.Pemilihan Lokasi Pos
a. Lokasi pos harus mewakili jumlah lalu lintas
harian rata-rata dari ruas jalan tidak
terpengaruh oleh angkutan ulang alik yang tidak
mewakili ruas (Commuter traffic).
b. Lokasi pos harus mempunyai jarak
pandang yang cukup untuk kedua arah,
sehingga memungkinkan pencatatan
kendaraan dengan jumlah mudah dan jelas.
c. Lokasi pos tidak dapat ditempatkan pada
persilangan jalan.
29

30

Tanda Pengenal
Setiap pos perhitungan lalu lintas mempunyai
nomor pengenal, terdiri dari satu huruf besar dan
diikuti oleh tiga digit angka. Huruf besar A, B dan
C memberikan identitas mengenai type kelas pos
perhitungan.
Pengelompokan kendaraan (RTC Manual)
Pengenalan ciri kendaraan :

1.
2.
3.

Sepeda Kumbang : sepeda yang ditempeli mesin


75 cc (max).
Kendaraan bermotor roda 3 antara lain : bemo
dan bajaj.
Kecuali Combi, umumnya sebagai kendaraan
penumpang umum maximal 12 tempat
duduk seperti mikrolet, angkot, minibus, pickup yang diberi penaung kanvas/pelat dengan
rute dalam kota dan sekitarnya atau angkutan

D14
PT. YODYA KARYA (Persero)
Architects, Engineering & Management
Consultants

Penawaran Teknis
Perencanaan teknis peningkatan jalan Ded Peningkatan Jalan Kabupaten

pedesaan.
Umumnya sebagai kendaraan barang
maximal beban sumbu belakang 3,5 ton,
bagian belakang sumbu tunggal roda tunggal
(STRT).
5a. Bus kecil adalah sebagai kendaraan penumpang
umum dengan tempat duduk antara 16 s/d 26
buah, seperti kopaja, metromini, elf dengan
bagian belakang sumbu tunggal roda ganda
(STRG) dan panjang kendaraan maximal 9 m
dengan sebutan bus 3/4.
5b. Bus besar adalah sebagai kendaraan penumpang
umum dengan tempat duduk antara 30 s/d 50
buah, seperti bus malam, bus kota, bus antar
kota yang berukuran 12 m dan STRG.
6. Truk
2
sumbu
adalah
sebagai
kendaraan
barang
dengan
beban sumbu belakang antara 5-10 ton
(MST 5, 8, 10 dan STRG).
7a. Truk 3 sumbu adalah sebagai kendaraan barang
dengan 3 sumbu yang letaknya STRT dan SGRG
(sumbu ganda roda ganda).
7b. Truk gandengan adalah sebagai kendaraan no. 6
dan 7 yang diberi gandengan bak truk dan
dihubungkan dengan batang segitiga . Disebut
juga Full Trailer Truk.
7c. Truk semi trailer atau truk tempelan adalah
sebagai kendaraan yang terdiri dari kepala truk
dengan sumbu 2-3 sumbu yang dihubungkan
secara sendi dengan pelat dan rangka bak yang
beroda belakangyang mempunyai 2 atau 3
sumbu pula.

4.

Survey Kondisi Perkerasan jalan


Survey Kondisi Perkerasan Jalan ini bertujuan untuk
31
mengetahui kondisi perkerasan yang meliputi lendutan
dari suatu konstruksi jalan, kekasaran jalan, daya
dukung tanah dasar dan susunan / lapisan perkerasan.
32
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk menetukan nilai
CBR lapangan yang dilakukan pada ruas-ruas jalan
yang belum beraspal, seperti jalan tanah, jalan kerikil.
Pemeriksaan ini harus dilakukan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

- Alat yang dipakai harus sesuai dengan


D15
PT. YODYA KARYA (Persero)
Architects, Engineering & Management
Consultants

Penawaran Teknis
Perencanaan teknis peningkatan jalan Ded Peningkatan Jalan Kabupaten

ketentuan-ketentuan
a. Pemeriksaan dilakukan pada sumbu
jalan.
b. Selama pemeriksaan harus dicatat
kondisi-kondisi khusus yang
perlu diperhatikan, seperti : timbunan,
kondisi drainase, cuaca, waktu dan
sebagainya.
c. Lokasi awal dan akhir harus dicatat
dengan jelas.
d. Data yang diperoleh dari pemeriksaan
ini, dicatat.
Survey Geoteknik
33
Tujuan penyelidikan Geoteknik dalam pekerjaan ini
adalah untuk memberikan informasi mengenai
stabilisasi tanah, menentukan jenis dan karakteristik
tanah untuk keperluan bahan jalan dan struktur serta
mengidentifikasi lokasi sumber bahan termasuk
perkiraan kuantitasnya.
Penyelidikan Geoteknik
34
Kegiatan penyelidikan Geoteknik meliputi :
Pengambilan contoh tanah dari sumur uji (tanah
terganggu)

35

Pengambilan contoh tanah dari sumur uji 25 40 kg


untuk setiap contoh tanah. Setiap contoh tanah harus
diberi identitas yang jelas (nomor sumur uji, lokasi,
kedalamannya. Penggalian sumur uji dilakukan pada
setiap jenis satuan tanah yang berbeda atau maksimum
5 km bila jenis tanah sama, dengan kedalaman 1 2
m. Setiap sumur uji yang digali dan contoh tanah
yang diambil harus difoto. Dalam foto harus terlihat
jelas identitas nomor sumur uji, dan lokasi. Ukuran
test pit panjang 1,5 m (Utara-Selatan) lebar 1,0 m,
Log sumur uji digambarkan dalam dalam 4 bidang,
dengan deskripsi yang lengkap dan 1 kolom untuk
unit satuan batuan.
Pemboran tangan dilakukan dengan mengacu pada
ASTM D 4719 Pemboran mesin dilakukan di lokasi
jembatan, longsoran dengan ketentuanketentuan
berikut :

1. Pada dasarnya mengacu pada ASTM


D 2113-94

D16
PT. YODYA KARYA (Persero)
Architects, Engineering & Management
Consultants

Penawaran Teknis
Perencanaan teknis peningkatan jalan Ded Peningkatan Jalan Kabupaten

2. Pendalaman dilakukan dengan


menggunakan system putar (rotary
drilling) dengan diameter mata bor
minimum 75 mm.

3. Putaran bor untuk tanah lunak


dilakukan dengan kecepatan maksimum
1 (satu) putaran per detik.

4. Kecepatan penetrasi dilakukan


maksimum 30 mm per detik.

5. Kestabilan galian atau lubang bor


pada daerah deposit yang lunak
dilakukan dengan menggunakan
bentonite (drilling mud) atau casing
dengan diameter minimum 100 mm.

6. Apabila drilling mud digunakan


pelaksana harus menjamin bahwa tidak
terjadi tekanan yang berlebih pada
tanah

7. Apabila casing digunakan, casing


dipasang setelah mencapai 2 m atau
lebih. Posisi dasar casing minimal
berjarak 50 cm dari posisi
pengambilan sample berikutnya.

8. Penentuan titik lokasi boring (pemboran


mesin) dan jumlah titik boring
disesuaikan kondisi dan kebutuhan di
lapangan.

9. Volume yang tercantum dalam daftar

36

kuantitas (bill of quantity) adalah


perkiraan dimana volume tersebut
dapat dilakukan perubahan
(tambah/kurang) dengan persetujuan
Pengguna Jasa.
Pengambilan contoh tanah dengan cara coring
dilakukan dengan ketentuan berikut :
1. Digunakan single core barrel dengan
cara putar.
2. Contoh tanah dikeluarkan dari

core kemudian dimasukkan


kedalam kantong plastik dan
ditutup rapat dengan cara diikat
atau cara lainnya yang diizinkan
Pengawas.Kantong plastik diberi
D17
PT. YODYA KARYA (Persero)
Architects, Engineering & Management
Consultants

Penawaran Teknis
Perencanaan teknis peningkatan jalan Ded Peningkatan Jalan Kabupaten

label, nomor contoh, nomor bor,


kedalaman, tanggal,
Sondir (Penetromagnetic)
Ada dua macam alat sondir yang bisa digunakan
(disesuaikan kondisi di lapangan) :

1. Sondir ringan dengan kapasits 2,5 ton


2. Sondir berat dengan kapasitas 10 ton
Penetrometer Static di Indonesia dikenal dengan
sebutan Alat Sondir Belanda (Ducth Penetrometer
atau Ducth Deepsounding Apparatus) atau
percobaan Penetrasi Kerucut (Cone Penetration
Test).Pembacaan dilakukan pada setiap penekanan
pipa sedalam 20 cm, berturutturut menunjukkan
harga > 150 kg/cm2, kedua alat sondir terangkat
keatas, sedangkan pembacaan manometer belum
menunjukkan angka yang maksimum, maka alat
sondir perlu diberi pemberat yang diletakkan pada
baja kanal jangkar.Hasil yang diperoleh adalah nilai
sondir (qc) atau berlawanan penetrasi konus dan
jumlah hambatan lekat, grafik yang dibuat adalah
perlawanan penetrasi conus (qc) pada tiap kedalaman
dan jumlah hambatan pelekat pada tiap
hambatan.Penentuan titik lokasi sondir dan jumlah titik
sondir disesuaikan kondisi dan kebutuhan di lapangan
SURVEY HIDROLOGI / HIDRAULIKA
Tujuan Survey Hidrologi dan Hidraulika yang
37
dilaksanakan dalam pekerjaan ini adalah untuk
mengumpulkan data hidrologi dan data karakter/perilaku
aliran air pada bangunan air yang ada (sekitar
jembatan maupun jalan), guna keperluan analisis
hidrologi, penentuan debit banjir rencana (elevasi
muka air banjir), perencanaan drainase dan bangunan
pengaman terhadap gerusan, river training (pengaruh
arus) yang diperlukan.
38

Lingkup pekerjaan survey hidrologi dan hidrolika ini


meliputi :
a. Mengumpulkan data curah hujan dan
banjir tahunan pada daerah tangkapan

D18
PT. YODYA KARYA (Persero)
Architects, Engineering & Management
Consultants

Penawaran Teknis
Perencanaan teknis peningkatan jalan Ded Peningkatan Jalan Kabupaten

b.

c.

d.

e.
f.

g.

(catchment area) dari Badan Meteorologi dan


Geofisika dan / atau instansi terkait di kota
terdekat dari lokasi perencanaan.
Mengumpulkan data bangunan pengaman
seperti gorong-gorong, jembatan, selokan
yang meliputi : lokasi, dimensi, kondisi tinggi
muka air banjir.
Menganalisis data curah hujan dan
menentukan curah hujan rencana, debit dan
tinggi muka air banjir rencana dengan metode
yang sesuai.
Menganalisa pola aliran air pada daerah
rencana untuk memberikan masukan dalam
proses perencanaan yang aman.
Menghitung dimensi dan jenis bangunan
pengaman yang diperlukan
Menentukan rencana elevasi aman untuk jalan
/ jembatan termasuk pengaruhnya akibat
adanya bangunan air.
Merencanakan bangunan pengaman
jalan/jembatan terhadap gerusan samping
atau horizontal dan vertical.

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (UKL) DAN UPAYA PEMANTAUAN


LINGKUNGAN (UPL)
39
Tujuan dari studi Upaya Pengelolaan Lingkungan
(UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)
adalah :
a. Mengidentifikasikann komponen yang
berpotensi menimbulkan dampak lingkungan.
b. Mengidentifikasikan komponen lingkungan
yang diperkirakan akan terkena dampak
sebagai akibat adanya proyek peningkatan /
pembangunan jalan.
c. Memprediksi dan mengevaluasi besarnya
dampak lingkungan yang terjadi.
d. Merumuskan saran tindak lanjut yang
dapat dilaksanakan oleh proyek atau
instansi lain yang terkait guna mengurangi
dampak negatif atau meningkatkan dampak
positif, yang dijabarkan dalam rumusan

D19
PT. YODYA KARYA (Persero)
Architects, Engineering & Management
Consultants

Penawaran Teknis
Perencanaan teknis peningkatan jalan Ded Peningkatan Jalan Kabupaten

40

41

umum Upaya Pengelolaan Lingkungan dan


Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL dan
UPL).
Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan pada proyek jalan danjembatan yang
diperkirakan akan menimbulkan dampak terhadap
lingkungan antara lain pada :
a. Tahap Pra Konstruksi, yaitu
kegiatan pengukuran dalam hal
penentuan trase jalan / jembatan
serta pelaksanaan pembebasan
lahan.
b. Tahap Konstruksi, yaitu kegiatan
mobilisasi alat dan tenaga kerja,
pengoperasian base camp, penyiapan
tanah dasar, pekerjaan konstruksi
jalan dan jembatan, dan
pengangkutan bahan dan material,
pengaturan dan pengendalian lalu
lintas.
c. Tahap Pasca
Konstruksi
yaitu kegiatan pemeliharaan
dan pengoperasian jalan /
jembatan.
Komponen Lingkungan
Komponen lingkungan yang harus ditelaah adalah :
a. Komponen Fisika Kimia

1. Iklim
a) Tipe iklim
b) Suhu (m)
c) maksimum, minimum dan
rata-rata)
d) Curah hujan dan jumlah
hari hujan
e) Arah dan kecepatan angin.
2. Fisiografi dan Geologi
a) Topografi, geomorfologi dan
struktur geologi
b) Jenis tanah dan batuan
3. Air Permukaan TanahYang
perlu ditelaah pada air permukaan
adalah tingkat sedimentasi badan
air sekitar proyek yang mungkin
terjadi akibat terbawanya tanah

D20
PT. YODYA KARYA (Persero)
Architects, Engineering & Management
Consultants

Penawaran Teknis
Perencanaan teknis peningkatan jalan Ded Peningkatan Jalan Kabupaten

yang terkelupas oleh air hujan,


dan genangan air / banjir yang
pernah terjadi.
4. UdaraPenggalian
tanah,
pengangkutan
material
dan
pengoperasian alatalat berat akan
merubah kualitas udara. Disini
dikaji sejauh mana adanya
perubahan penurunan kualitas
udara
yang
berpengaruh
terhadap
mahluk
hidup
disekitarnya.
5 Kebisingan Dilakukan penelaahan terhadap
perubahan tingkat kebisingan yang mungkin terjadi
yang ditimbulkan oleh kendaraan umum maupun
pribadi pada lokasi proyek terhadap penduduk
setempat.
42
Merumuskan upaya pengelolaan danpemantauan
lingkungan dalam penanganan dampak sejak
dari tahap pra konstruksi, konstruksi sampai
pasca konstruksi antara lain :
- Sumber Dampak
- Komponen Lingkungan yang terkena
dampak
- Upaya Pengelolaan Lingkungan
- Upaya Pemantauan Lingkungan
PERENCANAAN TEKNIS
43
Tujuan dari Perencanaan Teknis ini adalah untuk
merencanakan baik geometrik, perkerasan, jembatan,
box culvert/gorong-gorong, struktur bangunan
pelengkap, sampai dengan penyiapan dokumen
pelelangan, sehingga menghasilkan suatu perencanaan
yang sempurna, ekonomis, serta ramah terhadap
lingkungan.
Perencanaan Geometrik

1. Standar geometrik jalan yang


digunakan dalam pekerjaan ini adalah
Tata Cara Perencanaan Geometrik
untuk Jalan Antar Kota No.
038/BM/1997 dan Standar
Perencanaan Geometrik untuk Jalan
Perkotaan (Bina Marga Maret
1992).

D21
PT. YODYA KARYA (Persero)
Architects, Engineering & Management
Consultants

Penawaran Teknis
Perencanaan teknis peningkatan jalan Ded Peningkatan Jalan Kabupaten

2. Perencanaan DrainaseDalam
perencanaan drainase harus mengacu
pada Standar Perencanaan Drainase
Permukaan Jalan SNI No. 03-34241994

3. Keselamatan Lalu lintasDalam


perencanaan harus
mempertimbangkan aspek
keselamatan pengguna jalan, baik
selama pelaksanaan pekerjaan
maupun paska konstruksi. Perencana
harus menjamin bahwa semua
elemen yang direncanakan memenuhi
persyarataan desain yang ditetapkan
dan sesuai dengan kondisi lingkungan
setempat.

4. Perangkat Lunak
PerencanaanDalam melaksanakan
perencanaan dengan menggunakan
perangkat lunak yang kompatibel,
misalnya :
- Land Development : Untuk
pekerjaan Geometric Jalan
(Horizontal & Vertical), Cut and
Fill;
- AutoCAD
(Computer
Aided
Design)
:
Untuk
pekerjaan
gambar/design detail baik untuk
gambar 2D atau 3D;
- SAP2000 : Untuk pekerjaan
perhitungan structure;
- MatLab (Matrix Laboratory) :
Untuk pekerjaan perhitungan
stabilitas lereng/longsoran;
- MS. Office : Untuk pekerjaan data dan
laporan-laporan, dll.;
- RDS (Road Design System)
44

Stabilitas Lereng
Perhitungan stabilitas lereng dilakukan guna
memberikan informasi tentang berapa tinggi
maksimum dan kemiringan lereng desain galian yang

D22
PT. YODYA KARYA (Persero)
Architects, Engineering & Management
Consultants

Penawaran Teknis
Perencanaan teknis peningkatan jalan Ded Peningkatan Jalan Kabupaten

aman dari keruntuhan serta alternatif penanganan untuk


pengamanan lereng.Perhitungan stabilitas lereng
diperoleh dari beberapa parameter tentang sifat fisik
tanah setempat yang diperoleh dari contoh tabung
(undisturbed sample) beberapa dari test triaxial atau
direct shear.
45

46

47

Pengkajian stabilitas badan jalan harus mencakup 3


(tiga) hal, yaitu gerakan tanah atau longsoran yang
sudah ada di lapangan, perkiraan longsoran yang
mungkin terjadi (hasil analisis) akibat jenis, arah
dan struktur lapisan batuan, dan longsoran yang dapat
terjadi akibat pembangunan jalan. Untuk ketiga hal
diatas harus diindetifikasi jenis gerakan, faktor
penyebabnya, dan usaha-usaha penanggulangannya.
Stabilitas Badan Jalan Kondisi stabilitas badan jalan
diidentifikasi dari gejala struktur geologi yang ada,
jenis dan karakteristik batuan, dan kondisi lereng.
Pengkajian stabilitas badan jalan harus mencakup 3
(tiga) hal, yaitu gerakan tanah atau longsoran yang
sudah ada di lapangan, perkiraan longsoran yang
mungkin terjadi (hasil analisis) akibat jenis, arah
dan struktur lapisan batuan, dan longsoran yang dapat
terjadi akibat pembangunan jalan. Untuk ketiga hal
diatas harus diindetifikasi jenis gerakan, faktor
penyebabnya, dan usaha-usaha penanggulangannya.
Perencanaan Perkerasan
Standar

Analisis Lalu lintas

Pemilihan Jenis Bahan Material

Perencanaan Struktur Jembatan


Merencanakan Jembatan secara lengkap pada trase
jalan yang direncanakan Rujukan yang dipakai untuk
perencanaan struktur jembatan baik bangunan atas
dan bawah dalam pekerjaan ini adalah :
a. Pedoman Perencanaan
Pembebanan Jembatan Jalan
Raya, SKBI No. 1.2.28, UDC :
624.042 : 624.2,
b. BRIDGE Design Code and Manual
(BMS92)

D23
PT. YODYA KARYA (Persero)
Architects, Engineering & Management
Consultants

Penawaran Teknis
Perencanaan teknis peningkatan jalan Ded Peningkatan Jalan Kabupaten

Perencanaan Bangunan Pelengkap dan Pengaman


Jalan
Salah satu rujukan yang dipakai untuk perencanaan
bangunan pelengkap dan pengaman jalan dalam
pekerjaan ini adalah :
a. Pedoman Pemasangan Rambu dan
Marka Jalan Perkotaan
Undangundang Lalu lintas No. 14
Tahun 1992.
b. Standar Box Culvert (Bipran)
1992.Gambar Standar
Pekerjaan Jalan dan
Jembatan (Subdit PSP 2002
Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Pelaksanaan Fisik

a. Penyusunan mata pembayaran


pekerjaan (per item) harus sesuai
dengan spesifikasi yang dipakai.

b. Perhitungan kuantitas pekerjaan


harus dilakukan secara
keseluruhan. Table
48

Perkiraan Biaya Pelaksanaan Fisik (Engineers


Estimate)

- Tim harus mengumpulkan harga


satuan dasar upah, bahan dan peralatan
yang akan digunakan dilokasi
pekerjaan.

- Tim harus menyiapkan laporan


analisa harga satuan pekerjaan untuk
semua mata pembayaran yang
mengacu pada Panduan Analisa
Harga Satuan terbaru yang
diterbitkan Direktorat Jenderal Bina
Marga

- Tim harus menyiapkan laporan


perkiraan kebutuhan biaya pekerjaan
konstruksi.

D24
PT. YODYA KARYA (Persero)
Architects, Engineering & Management
Consultants

Penawaran Teknis
Perencanaan teknis peningkatan jalan Ded Peningkatan Jalan Kabupaten

49
Spesifikasi

- Spesifikasi harus mengacu pada


spesifikasi terbaru yang berlaku di
lingkungan Direktorat Jenderal Bina
Marga, Kementerian Pekerjaan
Umum.

- Bila diperlukan, tim harus


menyusun spesifikasi khusus
untuk mata pembayaran yang tidak
tercakup dalam spesifikasi tersebut
diatas.

- Penomoran untuk mata pembayaran


yang baru harus disetujui oleh
Pengguna Jasa.
Keahlian yang diperlukan
50
Tujuan dibuat ketentuan mengenai keahlian yang
diperlukan, adalah untuk mendapatkan hasil pekerjaan
perencanaan yang optimal dan sesuai dengan standar
yang berlaku di lingkungan Direktorat Jenderal
Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum.
51

Ahli Teknik Jalan Raya (Team Leader)


Tugas utama tim adalah bertanggung jawab pada halhal berikut :
- Merencanakan, mengkoordinasi dan
mengendalikan semua kegiatan dan
personil yang terlibat dan dalam
pekerjaan ini sehingga pekerjaan
dapat diselesaikan dengan baik serta
mencapai hasil yang diharapkan.
- Mempersiapkan petunjuk
pelaksanaan kegiatan, baik dalam
tahap mengumpulkan data,
pengelolan dan penyajian akhir dari
hasil keseluruhan pekerjaan
Tugas ahli teknik jalan raya adalah merencanakan
dan melaksanakan semua kegiatan dalam pekerjaan
perencanaan teknis jalan yang mencakup
pelaksanaan survey, pemilihan trase, perencanaan

D25
PT. YODYA KARYA (Persero)
Architects, Engineering & Management
Consultants

Penawaran Teknis
Perencanaan teknis peningkatan jalan Ded Peningkatan Jalan Kabupaten

52

geometric, perkerasan jalan dan bangunan pelengkap


yang diperlukan, serta harus menjamin bahwa jalan
yang dihasilkan adalah pilihan yang paling ekonomis
dan sesuai dengan standar teknis yang ditetapkan
oleh Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian
Pekerjaan Umum.
Tugas ahli teknik pengukuran adalah merencanakan
dan melaksanakan semua kegiatan dalam pekerjaan
pengukuran yang mencakup pelaksanaan survey
pengukuran, pengolahan data pengukuran, dan
penggambaran yang dihasilkan adalah benar, akurat,
dan siap digunakan untuk tahap perencanaan teknis
jalan dan jembatan.

53

Tugas Quantity & Cost Estimator adalah


melaksanakan semua kegiatan yang mencakup
pengumpulan data harga satuan bahan dan upah,
menyiapkan analisa harga satuan pekerjaan, membuat
perhitungan kuantitas pekerjaan jalan dan jembatan,
membuat perkiraan biaya konstruksi, serta harus
menjamin bahwa data perhitungan analisa harga satuan
dan perhitungan kuantitas pekerjaan adalah benar dan
akurat.

54

Tenaga ahli lalu lintas adalah melaksanakan semua


kegiatan yang mencakup pengumpulan data lalu lintas,
analisis dan menyusun rencana mengenai hal-hal yang
menyangkut lalu lintas di dalam perencanaan konstruksi
jalan dan jembatan

55

Ahli Kontrak Tugas ahli kontrak adalah


menyiapkan dokumen pelalangan pekerjaan fisik
konstruksi jalan dan jembatan.

Pelaporan
56
Kegiatan ini bertujuan untuk melengkapi data
perencanaan serta sebagai bahan pelaksanaan, setiap
tenaga ahli diwajibkan untuk membuat laporan secara
detail dan lengkap.
57

Laporan Administrasi :
Laporan Pendahuluan
Berupa ringkasan yang berisi metodologi dan rencana
kerja, yang dapat berfungsi sebagai umpan balik / feed

D26
PT. YODYA KARYA (Persero)
Architects, Engineering & Management
Consultants

Penawaran Teknis
Perencanaan teknis peningkatan jalan Ded Peningkatan Jalan Kabupaten

back untuk perbaikan.


58

Laporan Survey Pendahuluan


Laporan dibuat selengkap-lengkapnya yang berisi
seluruh kegiatan pada survey pendahuluan yang
memuat :
a. Foto dokumentasi,
b. Data lapangan sebagai bahan untuk
survey berikutnya,
c. Analisa bahan untuk perencanaan,
d. Laporan teknis.

59

Laporan Bulanan
Berupa ringkasan kemajuan pekerjaan yang dilaksanakan
setiap bulan, total kemajuan kegiatan, dan
keterlambatan yang terjadi serta sebab-sebabnya.
Selanjutnya juga memberikan saran-saran untuk
mengatasinya dan tindakan yang telah dilakukan
untuk mengatasi keadaan tersebut di atas. Termasuk
semua kajian ulang yang diperlukan dan rencana kerja
bulan berikutnya.

60

Laporan Keuangan
Berupa ringkasan penggunaan anggaran setiap bulan.,
dilampirkan dengan bukti- bukti pengeluaran /
kwitansi.
Laporan Perencanaan
Laporan perencanaan ini dipisahkan berdasarkan paket
pekerjaan-pekerjaan masing-masing laporan berisi :
- Daftar isi
- Peta lokasi proyek
- Daftar bangunan lengkap.
- Uraian yang berisi data perencanaan
beserta perhitungan struktur bangunan
bawah beserta pondasinya, drainase, jalan
dan lain-lain.
- Gambar rencana dibuat pada kertas ukuran
A3.

61

62

Laporan perkiraan kuantitas dan biaya yang


dihitung untuk tiap item pekerjaan yang kemudian
digabungkan sebagai kesimpulan perkiraan biaya.
Laporan perkiraan kuantitas dan biaya ini dipisahkan
sesuai dengan pekerjaan yang dilaksanakan dengan isi
sebagai berikut :

- Daftar isi
D27
PT. YODYA KARYA (Persero)
Architects, Engineering & Management
Consultants

Penawaran Teknis
Perencanaan teknis peningkatan jalan Ded Peningkatan Jalan Kabupaten

- Peta lokasi proyek


- Daftar bangunan pelengkap/jembatan
- Perhitungan perkiraan kuantitas
- Analisa biaya dan analisa turunan lainnya
yang diperlukan,
- Perkiraan biaya
63

Laporan Akhir Geoteknik harus mencakup


sekurang-kurangnya pembahasan mengenai hal-hal
berikut :
- Data proyek,
- Peta situasi proyek menunjukkan secara
jelas lokasi proyek,
- Kondisi morfologi sepanjang lokasi,
- Kondisi badan jalan yang ada sepanjang
trase jalan,
- Hasil Penyelidikan Tanah,
- Hasil akhir pemeriksaan/uji tanah di
laboratorium,
- Analisa perhitungan konstruksi timbunan
dan stabilitas lereng,
- Analisa longsoran sepanjang trase jalan,
- Sumber bahan konstruksi jalan (jenis
dan perkiraan volume cadangan),
- Rekomendasi.

64

Laporan topografi mencakup sekurang-kurangnya


pembahasan mengenai hal-hal berikut :
- Data Proyek,
- Peta situasi proyek yang
menunjukkan secara jelas lokasi
proyek terhadap kota besar terdekat,

- Kegiatan perintisan untuk pengukuran,


- Kegiatan pengukuran untuk titik kontrol
-

horizontal,
Kegiatan pengukuran untuk titik kontrol
vertical,
Kegiatan pengukuran situasi,
Kegiatan pengukuran penampang
melintang,
Kegiatan pengukuran khusus (bila ada),
Perhitungan dan penggambaran,
Peralatan ukur yang digunakan berukur
nilai koreksinya,

D28
PT. YODYA KARYA (Persero)
Architects, Engineering & Management
Consultants

Penawaran Teknis
Perencanaan teknis peningkatan jalan Ded Peningkatan Jalan Kabupaten

- Dokumentasi foto (ukuran 3R) mengenai


kegiatan pengukuran topografi termasuk
kegiatan pencetakan dan pemasangan
BM, dan semua obyek yang dianggap
penting untuk keperluan perencanaan
jalan,
- Deskripsi BM (sebagai lampiran),
- Data ukur hasil ploting dan soft
copy (beserta software pendukung)
harus diserahkan.
65

66

Laporan UKL/UPL
Laporan hasil pekerjaan analisa dampak lingkungan
harus mencakup identifikasi, upaya
pengolahan/pemantauan dampak lingkungan yang
berkaitan dengan :
- Rencana trase jalan termasuk fasilitas
pelengkapnya seperti persimpangan,
galian/timbunan, jembatan dan goronggorong,
- Pengadaan/Pembebasan lahan dan ganti rugi
(jika ada)
- Keselamatan pemakai jalan,
- Aspek hidrologi antara lain : banjir, erosi,
sendimentasi dan pencemaran air sungai,
saluran irigasi dan saluran darinase,
- Aspek geologi, seperti jenis tanah/batuan, dan
stabilitas lereng,
- Pelaksanaan pekerjaan pada tahap
konstruksi, seperti pengaturan jam
kerja, pengoperasian alat-alat berat dan
gangguan lalu lintas,
- Kawasan konservasi, hutan lindung,
cagar alam/budaya, dan tempattempat
bersejarah,
- Estitika lingkungan dan lanskap,
- Jalur angkutan bahan material dari quarry dan
pembuatan base camp,
- Pengoperasian dan pemeliharaan jalan.
Laporan Inventarisasi Jalan dan Jembatan
Hasil dari survey inventarisasi dibuat dalam satu laporan
inventarisasi yang memuat :
1. Foto dokumentasi

D29
PT. YODYA KARYA (Persero)
Architects, Engineering & Management
Consultants

Penawaran Teknis
Perencanaan teknis peningkatan jalan Ded Peningkatan Jalan Kabupaten

2. Data Lapangan
3. Perhitungan
4. Laporan teknis
Laporan Survey Lalu lintas
Hasil dari lapangan harus dibuat dalam bentuk laporan
lengkap yang berisi :
- Foto dokumentasi

- Data lapangan
- Perhitungan
- Laporan Teknis (hanya perkiraan
peningkatan jalan)

D30
PT. YODYA KARYA (Persero)
Architects, Engineering & Management
Consultants

You might also like