You are on page 1of 11

SPEKTROSKOP INFRAMERAH

A. Istilah-istilah dalam spektroskopi


1. Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari interaksi radiasi dengan materi.
2. Spektrometri adalah tehnik yang digunakan untuk mengukur jumlah (konsentrasi)
suatu zat berdasarkan spektroskopi.
3. Spektrofotometri juga merupakan tehnik pengukuran jumlah zat yang juga berdasar
spektroskopi. Hanya saja pada spektrofotometri, lebih spesifik untuk panjang
gelombang UV(Ultraviolet)-dekat, visible, dan infra merah.
4. Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu
sampel sebagai fungsi panjang gelombang.
5. Absorbansi adalah daya radiasi sinar yang diserap oleh larutan baik itu larutan baku
maupun blangko.
6. transmitan adalah fraksi radiasi yang diteruskan atau yang keluar dari kuvet dan
fraksi radiasi yang masuk ke dalam kuvet.
B. Pengertian spektroskopi inframerah
Spektroskopi inframerah merupakan suatu metode yang mengamati interaksi
molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada daerah panjang gelombang
0.78 - 1.000 m atau pada bilangan gelombang 12.800 - 10 cm -1. Radiasi
elekrtomagnetik adalah energi yang dipancarkan menembus ruang dalam bentuk
gelombang-gelombang. Berbagai ragam tipe radiasi elektromagnetik seperti gelombang
radio, ultraviolet, inframerah, visible dan lain-lain, masing-masing dicirikan oleh panjang
gelombangnya (wavelength, l) atau frekuensi (frequency, u). Inframerah adalah radiasi
elektromagnetik dari panjang gelombang lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih
pendek dari radiasi gelombang radio.
Umumnya daerah infra merah terbagi dalam infra merah dekat, infra merah tengah
dan infra merah jauh. Daerah spektrum infra merah dapat dilihat pada tabel di bawah.
Tabel Daerah Spektrum Infra Merah
Panjang

Bilangan
Frekuensi

Daerah

Gelombang

Gelombang
(Hz)

(m)

-1

(cm )

Dekat

0,78 2,5

12800 4000

3,8x1014 1,2x1014

Tengah

2,5 50

4000 200

1,2x1014 6,0x1014

Jauh

50 1000

200 10

6,0x1014 3,0x1014

Penggunaan yang paling banyak adalah pada daerah pertengahan dengan kisaran
bilangan gelombang 4000 sampai 670 cm-1 atau dengan panjang gelombang 2,5 sampai
15 m. Spektrum inframerah umumnya dinyatakan dalam bilangan gelombang ( v )
dengan satuan cm-1. Berdasarkan bilangan gelombang dapat ditentukan :
Jenis ikatan.
Gugus fungsional.
Golongan senyawa.
C. Dasar teori
Banyak senyawa organik menyerap radiasi pada daerah tampak dan ultra violet
dari spektrum elektromagnetik. Bila senyawa menyerap radiasi pada daerah tampak dan
ultra violet maka elektron akan tereksitasi dari keadaan dasar ke tingkat energi yang lebih
tinggi.
Senyawa organik juga menyerap radiasi elektromagnetik pada daerah infra merah.
Radiasi infra merah tidak mempunyai energi yang cukup untuk mengeksitasi elektron
tetapi dapat menyebabkan senyawa organik mengalami rotasi dan vibrasi. Bila molekul
mengabsorpsi radiasi infra merah, energi yang diserap menyebabkan kenaikan dalam
amplitudo getaran atom-atom yang terikat itu. Jadi molekul ini berada dalam keadaan
vibrasi tereksitasi.
Terdapat dua jenis vibrasi molekul yaitu vibrasi ulur (stretching) dan tekuk
(bending).
1. Vibrasi ulur adalah pergerakan atom yang teratur sepanjang sumbu ikatan antara dua
atom sehingga jarak antara atom dapat bertambah atau berkurang. Contoh vibrasi
ulur , yaitu uluran simetri dan asimetri.
2. Vibrasi tekuk adalah pergerakan atom yang menyebabkan perubahan sudut ikatan
antara dua ikatan atau pergerakan dari sekelompok atom terhadap atom lainnya.
Contoh dari vibrasi tekuk adalah scissoring, wagging, twisting, dan rocking.
D. Interpretasi spektra spektroskopi inframerah pada suatu senyawa
Spektrum infra merah merupakan plot antara transmitans dengan frekuensi atau
bilangan gelombang. Spektrum ini juga menunjukkan banyaknya puncak absorpsi (pita)
pada frekuensi atau bilangan gelombang yang karakteristik. Daerah antara 4000-1400
cm-1 (2,5-7,1m), bagian kiri spektrum infra merah, merupakan daerah yang khusus
berguna untuk identifikasi gugus-gugus fungsional. Daerah ini menunjukkan absorpsi
yang disebabkan oleh vibrasi (regangan) uluran. Vibrasi uluran (stretching) khas bagi
gugus-gugus fungsi yang penting seperti OH, NH dan C=O terletak pada daerah ini.

Daerah di kanan 1400 cm-1 seringkali sangat rumit karena baik vibrasi (regangan) uluran
maupun tekuk mangakibatkan absorpsi di situ. Dalam daerah ini biasanya korelasi antara
suatu pita dan suatu gugus fungsional spesifik tak dapat ditarik dengan cermat; namun,
tiap senyawa organik mempunyai absorpsinya yang unik di sini. Oleh karena itu bagian
spektrum ini disebut daerah sidikjari (fingerprint region).
Dalam menginterpretasikan spektrum IR sebenarnya sangatlah sederhana, yaitu
hanya mencocokkan bilangan gelombang setiap puncak pada spektrum dengan data/tabel
spektroskopi IR. Sehingga akan dapat diketahui jenis ikatan, gugus fungsi, dan golongan
senyawa yang terkandung dalam senyawa yang diisolasi.
Berikut beberapa contoh penginterpretasian spektroskopi IR senyawa organik.
1. Contoh penginterpretasian spektrum IR suatu senyawa organik yang dikutip dari
supartono, sudarmin, YP. Arum tentang Isolasi dan uj daya anti mikroba ekstrak
daun kersen (Muntingia calabura).
a. Spektrum IR ekstrak metanol daun kersen

b. Spektrum IR ekstrak etanol daun kersen

Dugaan struktur dari isolasi daun kersen.

2. Contoh penginterpretasian spektrum IR suatu senyawa organik yang dikutip dari


Rifki Brahmono Idrus, Nurhayati Bialangi, La Alio tentang isolasi dan karakterisasi
senyawa alkaloid dari biji tumbuhan sirsak (Annona muricata Linn).

3. Contoh penginterpretasian spektrum IR suatu senyawa organik yang dikutip dari


Ismarti tentang isolasi triterpenoid dan uji anti oksidan dari fraksi etil asetat kulit
batang meranti merah (Shorea singkawang (Miq).Miq).

Lampiran
Tabel 3.2. Puncak Absorpsi Infra Merah
Frekuensi (cm-1)

Intensitas

C-H (ulur)

2853-2962

Sedang-tajam

Isopropil-CH(CH3)2

1380-1385

Tajam

1365-1370

Tajam

1385-1395 dan

Sedang

1365

Tajam

-CH3 (tekuk)

1375-1450

Sedang

-CH2 (tekuk)

1465

Sedang

C-H (ulur)

3010-3095

Sedqng

C=C (ulur)

1600-1680

Sedqng-lemah

R-CH=CH2

985-1000

Tajam

C-H (tekuk keluar bidang)

905-920

Tajam

R2C=CH2

880-900

Tajam

Cis-RCH=CHR

675-730

Tajam

Trans-RCH-CHR

960-975

Tajam

=C-H

3300

Tajam

C=C

2100-2250

Lemah-tajam

Gugus Fungsional
Alkil

Tert-butil-C(CH3)3

Alkenil

Alkunil

Aromatik

C=C

1475 dan 1600

Sedang-lemah

Ar-H (ulur)

3030

Tajam

690-710

Sangat tajam

730-770

Sangat tajam

Orto

735-770

Tajam

Meta

680-725

Tajam

Para

750-810 dan

Sangat tajam

790-8840

Sangat tajam

O-H (alkohol, fenol)

3590-3650

Sedang

O-H (alkohol, fenol, ikatan


hidrogen)

3300-3600

Sedang

2400-3400

Sedang

C=O (ulur)

1600-1820

Tajam

Aldehida

1690-1740

Tajam

Ketonn

1650-1730

Tajam

Ester

1735-1750

Tajam

Asam karboksilat

1735-1750

Tajam

Amida

1710-1780

Tajam

Anhidrida

1760 dan 1810

Tajam

Substitusi aromatik
(C-H tekuk keluar bidang)
Mono

Alkohol, Fenol, Asam Karboksilat

O-H (asam karboksilat, ikatan


hidrogen

Aldehida, Keton, Ester, dan


Asam Karboksilat

Amida

N-H

3100-3500

Sedang

C=N

2240-2260

Sedang-tajam

C-0

1000-1300

Tajam

Aldehida (C-H)

2700-2800 dan

Lemah

2800-2900

Lemah

1300-1390 dan

Tajam

1500-1600

Tajam

2550

Lemah

Nitril

Alkohol, Eter, Ester, Asam karboksilat


Anhidrida

Nitro (N=O)

Merkaptan
S-H

You might also like