Professional Documents
Culture Documents
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
sternoclavicular, sendi
Join
play
movement
adalah
istilah
yang
digunakan
pada
3) Kompresi
Kompresi adalah gerakan translasi tulang yang arahnyategak lurus
tetapi
kedua
pernukaan
menimbulkan nyeri
sendi
saling
mendekati,
biasanya
akan
2.2
2.2.1
Frozen Shoulder
Definisi Frozen Shoulder
Frozen shoulder adalah penyakit kronis yang ditandai dengan adanya
keterbatasan gerak pada saat gerakan aktif maupun pasif yang disertai
nyeri pada sendi glenohumeral dengan penyebab yang tidak pasti/idiopatik
dan mungkin penyebab lainnya yaitu imunologi, inflamasi, biokimia dan
perubahan endokrin (Donatelli, 2004). Frozen shoulder merupakan
penyakit yang umum terjadi kelainan pada sendi glenohumeral,
kemungkinan merupakan suatu reaksi inflamasi kronis nonspesifik,
terutama pada jaringan sinovial, dan mengakibatkan penebalan kapsuler
dari
sinovial.
Ada
beberapa
sinonim
antara
lain
Periarthritis
shoulder
merupakan
rasa
nyeri
yang
mengakibatkan
10
dan tulang rawan, ditandai dengan nyeri bahu yang timbul secara
perlahan-lahan, nyeri yang semakin tajam, kekakuan dan keterbatasan
gerak. Pada pasien yang menderita capsulitis adhesiva menimbulkan
keluhan yang sama seperti pada penderita yang mengalami peradangan
pada jaringan disekitar sendi yang disebut dengan periarthritis, keadaan
ini biasanya timbul gejala seperti tidak bisa menyisir karena nyeri disekitar
depan samping bahu. Nyeri tersebut terasa pula saat lengan diangkat untuk
mengambil sesuatu dari saku kemeja, ini berarti gerakan aktif dibatasi oleh
nyeri. Bila gerak pasif diperiksa ternyata gerakan itu terbatas karena
adanya suatu yang menahan yang disebabkan oleh perlengketan. Dalam
pendapat yang lain frozen shoulder adalah penyakut kronis dengan gejala
khas berupa nyeri bahu dan pembatasan lingkup gerak sendi bahu yang
dapat mengakibatkan gangguan aktivitas kerja sehari-hari (AAOS, 2000).
2.2.2
2.2.3
11
Patofisiologi
Kapsul sendi terdiri dari selaput penutup fibrosa padat, suatu lapisan
dalamnya terbentuk dari jaringan penyambung berpembuluh darah
banyak dan sinovium, yang berbentuk suatu kantong yang melapisi
seluruh sendi, dan membungkus tendon-tendon yang melintasi sendi,
sinovium tidak meluas melampaui permukaan sendi tetapi terlipat
sehingga memungkinkan gerakan secara penuh. Sinovium menghasilkan
cairan yang sangat kental yang membasahi permukaan sendi. Cairan
sinovium normalnya bening, tidak membeku, tidak berwarna. Jumlah
yang di permukaan sendi relative kecil (1-3 ml). Cairan sinovium juga
bertindak sebagai sumber nutrisi bagi tulang rawan sendi. Capsulitis
adhesiva merupakan kelanjutan dari lesi rotator cuff, karena terjadi
peradangan atau degenerasi yang meluas ke sekitar dan ke dalam kapsul
sendi dan mengakibatkan terjadinya reaksi fibrous. Adanya reaksi fibrous
dapat diperburuk akibat terlalu lama membiarkan lengan dalam posisi
impingement yang terlalu lama (Appley, 2003).
Pada frozen shoulder terdapat perubahan patologi pada kapsul
artikularis glenohumeral yaitu perubahan pada kapsul sendi bagian
anterior
superior
mengalami
synovitis,
kontraktur
ligamen
12
oksigen
pada
tahap
akhir
penyakit
nonspesifik
dan
American Academy of
13
b. Stiffness (Frozen)
Ditandai dengan rasa nyeri saat bergerak, kekakuan atau
perlengketan yang nyata dan keterbatasan gerak dari glenohumeral
yang di ikuti oleh keterbatasan gerak scapula. Fase ini berakhir 4-12
bulan.
c. Recovery (Thawing)
Pada fase ini tidak ditemukan adanya rasa nyeri dan tidak ada
synovitis tetapi terdapat keterbatasan gerak karena perlengketan
yang nyata. Fase ini berakhir 6-24 bulan atau lebih.
2.2.5
Gejala Klinis
1. Nyeri
Pasien berumur 40-60 tahun, dapat memiliki riwayat trauma,
seringkali ringan, diikuti sakit pada bahu dan lengan nyeri secara
berangsur-angsur bertambah berat dan pasien sering tidak dapat tidur
pada sisi yang terkena. Beberapa lama setelah nyeri berkurang, tetapi
sementara itu kekakuan semakin terjadi, berlanjut terus selama 6-12
bulan setelah nyeri menghilang. Secara berangsur-angsur pasien dapat
bergerak kembali, tetapi tidak lagi normal (Appley, 2003).
2. Keterbatasan Lingkup gerak sendi (LGS)
Capsulitis adhesive ditandai dengan adanya keterbatasan luas gerak
sendi glenohumeral yang nyata, baik gerakan aktif maupun pasif. Ini
adalah suatu gambaran klinis yang dapat menyertaiinfark myokard,
diabetes melitus, fraktur immobilisasi berkepanjangan atau redikulitis
cervicalis. Keadaan ini biasanya unilateral, terjadi pada usia antara 4560
tahun dan lebih sering pada wanita.
Nyeri dirasakan pada daerah otot deltoideus. Bila terjadi pada
malam hari sering sampai mengganggu tidur. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan adanya kesukaran penderita dalam mengangkat lengannya
(abduksi), sehingga penderita akan melakukan dengan mengangkat
bahunya (srugging) (Kuntono,2004).
3. Penurunan Kekuatan otot dan Atropi otot
14
2.2.6
Diagnosis
1. Anamnesis
Pada penderita frozen shoulder didapatkan keluhan nyeri di bagian
depan dan samping bahu ,sehingga penderita tidak dapat menyisir rambut
maupun keluhan keterbatasan gerak lainnya.
2.Pemeriksaan fisik
Frozen shoulder merupakan gangguan pada kapsul sendi ,maka
gerakan aktif maupun pasif terbatas dan nyeri. Nyeri dapat menjalar ke
leher , lengan atas dan punggung, perlu dilihat faktor pencetus timbulnya
nyeri. Gerakan pasif dan aktif terbatas, pertamatama pada gerakan elevasi
dan rotasi interna lengan, tetapi kemudian untuk semua gerakan sendi
bahu (Sidharta, 1984).
Tes Appley scratch merupakan tes yang berguna untuk mengevaluasi
lingkup gerak sendi aktif pasien. Pasien diminta menggaruk daerah
angulus medialis scapula dengan tangan sisi kontra lateral melewati
belakang kepala (Woodward & Best, 2005).
15
16
2.2.7
17
sendi
skapulothoracik,
hal
tersebut
juga
membuat
sendi
18
2.2.8
Tatalaksana
Frozen shoulder biasanya akan sembuh dengan sendiriya namun
akan memakan waktu yang lama, kadang hingga 2-3 tahun. Pengobatan
untuk mengontrol nyeri dan memulihkan pergerakan.
Edukasi yang baik kepada pasien dapat membantu mengurangi rasa
frustasi dan memberikan semangat. Suatu penjelasan bahwa kondisi
tersebut akan secara spontan teratasi dan kekakuan akan menghilang
seiring waktu terbukti membantu psikologi pasien. Perlu juga diingatkan
bahwa cakupan gerak bahu tidak akan dapat pulih sepenuhnya.
19
20
21
fungsi
Djohan, 2004).
Bagian yang terpenting dari terapi frozen shoulder. Pada awalnya
latihan gerak dilakukan secara pasif terutama bila rasa nyeri begitu berat.
Setelah nyeri berkurang latihan dapat dimulai dengan aktif dibantu. Rasa
nyeri yang timbul pada waktu sendi digerakkan baik secara pasif maupun
aktif menentukan saat dimulainya latihan gerak. Bila selama latihan pasif
timbul rasa nyeri sebelum akhir pergerakan sendi diduga masih fase akut
sehingga latihan gerakan aktif tidak diperbolehkan. Bila rasa nyeri terdapat
pada akhir gerakan yang terbatas, berarti masa akut sudah berkurang dan
latihan secara aktif boleh dilakukan. Pada latihan gerak yang
menimbulkan/ menambah rasa nyeri, maka latihan harus ditunda karena
rasa nyeri yang ditimbulkan akan menurunkan lingkup gerak sendi. Tetapi
bila gerakan pada latihan tidak menambah rasa nyeri maka kemungkinan
besar terapi latihan gerak akan berhasil dengan baik. Latihan gerak dengan
menggunakan alat seperti Latihan codman, Latihan menggunakan tongkat,
finger ladder, over head pulleys, dan shoulder wheel merupakan terapi
standar untuk penderita frozen shoulder (Goldfried, 2008).
1. Latihan Codman (Pendulum)
Gravitasi menyebabkan traksi pada sendi dan tendo dari otot
lengan. Codman memperkenalkan latihan untuk sendi bahu dengan
menggunakan gravitasi. Bila penderita melakukan gerak abduksi pada
saat berdiri tegak akan timbul rasa nyeri hebat. Bila dilakukan dengan
pengaruh dari gravitasi dan otot supraspinatus relaksasi, maka gerakan
tersebut terjadi tanpa disertai rasa nyeri . Pada gerakan pendulum penderita
membungkuk kedepan, lengan yang terkena tergantung bebas tanpa atau
dengan beban. Tubuh dapat ditopang dengan meletakkan lengan satunya
diatas meja atau bangku, lengan digerakkan ke depan dan ke belakang
pada bidang sagital (fleksiekstensi). Makin lama makin jauh gerakannya,
kemudian gerakan kesamping, dilanjutkan gerakan lingkar (sirkuler)
22
searah maupun berlawanan arah dengan jarum jam. Pemberian beban pada
latihan pendulum akan menyebabkan otot memanjang dan dapat
menimbulkan relaksasi pada otot bahu (Goldfried, 2008).
2. Latihan dengan Menggunakan Tongkat.
Latihan dengan tongkat dapat berupa gerakan fleksi, abduksi,
adduksi, dan rotasi. Gerakan dapat dilakukan dalam posisi berdiri, duduk
ataupun berbaring. Cara latihan : tongkat dipegang dengan kedua tangan di
depan tubuh. Untuk fleksi bahu posisi tongkat. Untuk horizontal abduksi
dan adduksi, tongkat diangkat sampai sendi bahu fleksi 900. Siku tetap
ekstensi, tangan yang sehat dipakai untuk mendorong sisi yang sakit
selebar mungkin secara perlahanlahan. Tongkat diletakkan dibelakang
punggung dapat dilaksanakan rotasi eksternal atau rotasi internal. Pada
saat terasa peregangan, posisi dipertahankan selama 3 hitungan, dan
peregangan dapat diulang 3 sampai 5 kali (Goldfried, 2008).
3. Latihan Finger Ladder
Finger ladder adalah alat bantu yang dapat memberikan bantuan
secara obyektif sehingga penderita mempunyai motivasi yang kuat untuk
melakukan latihan lingkup gerak sendi dengan penuh. Perlu diperhatikan
agar penderita berlatih dengan posisi yang benar, jangan sampai penderita
memiringkan tubuhnya, berjinjit maupun melakukan elevasi skapula.
Gerakan yang dapat dilakukan adalah fleksi dan abduksi. Penderita berdiri
menghadap dinding dengan ujung jari jari tangan sisi yang terkena
menyentuh dinding. Lengan bergerak keatas dengan menggerakkan jari
jari tersebut (untuk fleksi bahu). Untuk gerakan abduksi dikerjakan dengan
samping badan menghadap dinding (Goldfried, 2008).
4. Latihan dengan Over Head Pulleys (Katrol)
Bila diajarkan dengan benar , sistem katrol sangat efektif untuk
membantu mencapai lingkup gerak sendi bahu dengan penuh. Peralatan
dua buah katrol digantungkan pada tiang dengan seutas tali dihubungkan
dengan kedua katrol tersebut. Kedua ujung tali diberi alat agar tangan
23
2.2.9
Komplikasi
Komplikasi dominan timbul dari frozen shoulder adalah kekakuan
bahu atau nyeri. Beberapa laporan telah menunjukkan bahwa sebagian
besar pasien mengalami rasa sakit dan atau kekakuan hingga 3 tahun
setelah pengobatan konservatif, selain itu, fraktur humerus, ruptur tendon
biseps, dan tendon subscapularis juga telah dilaporkan pada pasien yang
dilakukan manipulasi bahu.
2.2.10 Prognosis
Apabila dilakukan tindakan sendiri mungkin secara tepat maka
prognosis gerak dan fungsi dari kasus frozen shoulder adalah baik.
24
25
Akumulasi
fibroblast
releasing type I dan type III
collagen
Fibroblast berdiferensiasi
menjadi myofibroblast
Pemberian Terapi latihan
Imbalance antara aggressive
fibrosis
dan
hilangnya
remodeling kolagen yang
normal
Sendi menjadi fibrosis
Nyeri bahu
Frozen
shoulder
(Adhesive capsulitis)