Professional Documents
Culture Documents
B. TEKNIS PELAKSANAAN
Teknis pelaksanaan penilaian kinerja UPT Puskesmas Playen II tahun 2010, sebagaimana berikut di bawah ini:
1. Pengumpulan Data.
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil kegiatan puskesmas tahun 2009 ( Januari s.d Desember 2009 ) dengan
variabel dan sub variabel yang terdapat dalam formulir penilaian kinerja puskesmas tahun 2009.
2. Pengolahan Data.
Setelah proses pengumpulan data selesai, dilanjutkan dengan penghitungan sebagaimana berikut di bawah ini :
1.
2.
3.
1.
2.
3.
Manajemen keuangan
4.
Manajemen ketenagaan
Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dengan mempergunakan skala nilai sebagai berikut :
Skala 1 nilai 4
Skala 2 nilai 7
Skala 3 nilai 10
Nilai masing-masing kelompok manajemen adalah rata-rata nilai kegiatan masing-masing kelompok manajemen.
Cara Penilaian :
1.
Nilai manajemen dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai.
2.
Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel
3.
Hasil rata rata dari penjumlahan nilai variabel dalam manajemen merupakan nilai akhir manajemen
4.
* Baik
* Cukup
* Kurang
1.
Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai.
2.
Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel
3.
Hasil rata rata nilai variabel dalam satu komponen merupakan nilai akhir mutu
4.
BAB III
HASIL KINERJA UPT PUSKESMAS PLAYEN II
TAHUN 2010
Hasil Kinerja Puskesmas Playen II Tahun 2010 berdasarkan data tahun 2009 dapat kami sajikan sebagaimana berikut ini:
(%)
KINERJA
KETERANGAN
79%
Kurang
Baik 91 %
92%
Baik
Cukup 81-90 %
Baik
Kurang 80%
Baik
PENYAKIT MENULAR
UPAYA PENGOBATAN
Rata-rata Kinerja
93%
80%
Kurang
97,45%
Baik
90%
Cukup
NO KOMPONEN KEGIATAN UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN HASIL CAKUPAN (%) TINGKAT KINERJA KETERANGAN
1
83%
CUkup
Baik 91 %
100%
Baik
Cukup 81-90 %
100%
Baik
Kurang 80%
Kesehatan Jiwa
40%
Kurang
83%
Cukup
100%
Baik
84%
Cukup
Rata-rata Kinerja
Nilai cakupan kinerja pelayanan kesehatan adalah : rata rata nilai upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan, atau dengan kata lain
nilai pencapaian upaya kesehatan wajib + pengembangan dibagi dua.
Jadi Nilai Kinerja cakupan pelayanan kesehatan UPT Puskesmas Playen II adalah : 85,5 % (cukup)
KOMPONEN MANAJEMEN
CAKUPAN
NO. PUSKESMAS
KEGIATAN
MANAJEMEN OPERASIONAL
1 PUSKESMAS
2 MANAJEMEN ALAT DAN OBAT
3 MANAJEMEN KEUANGAN
4 MANAJEMEN KETENAGAAN
Rata-rata
TINGKAT
KINERJA
8,71 baik
7,6 sedang
10 baik
9,25 baik
8,89 baik
KETERANGAN
Baik 8,5
Cukup 5,5 8,4
Kurang < 5,5
Jadi hasil kinerja kegiatan manajemen puskesmas Playen II tahun 2009 adalah : 8,89 (Kinerja Baik )
No
1
2
3
4
5
6
JENIS KEGIATAN
Cakupan Nilai Tingkat Kinerja
Drop out pelayanan ANC (K1-K4)
0% 10 Baik
Persalinan oleh tenaga kesehatan
98,97% 10 Baik
Penanganan komplikasi obstetri / resiko tinggi
100% 10 Baik
Kepatuhan terhadap standar ANC
100% 10 Baik
Kepatuhan terhadap standar pemeriksaan TB Paru
100% 10 Baik
Tingkat Kepuasan pasien terhadap pelayanan puskesmas
96% 10 Baik
Rata-rata nilai
10 Baik
Dengan melihat tabel diatas hasil kinerja mutu pelayanan kesehatan Puskesmas Playen II tahun 2009 adalah 10 ( termasuk kinerja Baik )
BAB IV
ANALISIS HASIL KINERJA
1.
Belum dapat dibandingkan karena pada tahun 2009 menggunakan penilaian kinerja dengan CMI tool.
1.
Hasil Kinerja Kegiatan (Upaya Kesehatan Wajib Dan Upaya Kesehatan Pengembangan) UPT Puskesmas Playen II Tahun 2010
Dari grafik diatas semua kegiatan belum mencapai 100 %, yang termasuk kurang yaitu : upaya promosi kesehatan (79 %) dan
upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular (80 %).
Kemudian dapat kita jabarkan lagi ke dalam pencapaian kinerja per kegiatan.
Dari grafik di atas terlihat bahwa untuk kegiatan bayi mendapatkan ASI eksklusif hanya mencapai 20 %, dan kegiatan penyuluhan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 90 %.
Terlihat bahwa penyuluhan PHBS yang kurang adalah di tempat-tempat umum.
Terlihat bahwa kegiatan yang belum mencapai 100 % adalah kegiatan pengawasan sanitasi tempat-tempat umum 94 % dan
penyehatan lingkungan pemukiman dan jamban keluarga 55 %. Hal ini disebabkan sanitasi tempat-tempat umum yang memenuhi
syarat 89%, pemeriksaan penyehatan lingkungan pada perumahan 55% dari 4948 rumah seharusnya diperiksa.
Untuk kegiatan KIA dan KB, Kesehatan ibu (95 %), Kesehatan Bayi (100%), Upaya Kesehatan bayi dan Anak Prasekolah (92 %),
Upaya Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja (100 %), Pelayanan Keluarga Berencana (94 %). Untuk Upaya Kesehatan Bayi
dan Anak Prasekolah kami belum mengadakan kegiatan DTKB apras sehingga belum dapat dinilai.
Untuk kegiatan Kesehatan Ibu, Linakes 99%, KN3 99 %, dan rujukan bumil resti 82 %.
Untuk program gizi, yang belum mencapai 100 % adalah balita yang naik
berat badannya (60%).
Kinerja P2M yang belum mencapai 100% adalah DBD 80 %, dan ISPA 0 %. Untuk DBD dikarenakan ABJ 60 %, dan untuk ISPA tidak diketemukan
kasus pneumonia.
Untuk Upaya pengobatan 95 %,dikarenakan dari 25547 penduduk, yang berkunjung dalam tahun 2009 hanya 91 %
Pencapaian kinerja Upaya Kesehatan Pengembangan yang belum mencapai 100 % adalah Upaya kesehatan Usila 83 %, Kesehatan Jiwa 40 %
dan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi 83 %. Hal ini dikarenakan tidak semua kelompok usila yang dibina, dipantau kesehatannya
oleh nakes (67 %), Pembinaan sikat gigi massal di SD/MI 31 %. Untuk keswa dijabarkan pada grafik di bawah ini :
1.
Untuk kinerja manajemen alat dan obat, permasalahan yang ada yaitu pada masalah inventarisasi barang : tidak terdapat daftar
inventaris barang yang terpasang di ruangan, kemudian updating data inventaris kurang rutin.
Untuk kinerja manajemen keuangan semuanya baik, tidak ada masalah.
Untuk kinerja manjemen ketenagaan, belum semua petugas membuat rencana kerja bulanan.
1.
NO
1
2
3
Pencapaian
Trend
Tahun 2009 Tahun 2010
85,5 %
Cakupan Pelayanan Kesehatan
8,89
Manajemen Puskesmas
10
Mutu Pelayanan Kesehatan
Jenis Kegiatan
Trend belum bisa ditentukan karena baru tahun 2010 pedoman penilaian
kinerja puskesmas dipergunakan.
Promosi Kesehatan
Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
Kesehatan Jiwa
Selanjutnya akan dibahas jenis kegiatan yg termasuk kategori kinerja cukup & kurang. Menentukan penyebab dengan menelusuri variabel &
sub variabel :
1.
Penanggung jawab program sedang mengambil ijin belajar DIII kebidanan, sehingga kegiatan
posyandu lansia kurang terpantau
2.
3.
Kegiatan posyandu lansia dilakukan saat siang ataupun sore hari, sehingga petugas usila tidak dapat
rutin hadir untuk ikut pembinaan
4.
Masyarakat yang berusia lanjut, bila sehat tidak datang ke posyandu, sehingga seakan-akan posyandu
usila hanya untuk berobat saya.
Pemecahan :
5.
Kegiatan posyandu usila dilakukan di pagi hari atau saat hari libur
6.
Membuat perencanaan kegiatan melalui dana yang ada di puskesmas maupun di masyarakat. Contoh :
Jamkesmas, Jamkesos, PNPM, Alokasi Dana Desa
7.
Perlu pelatihan untuk kader posyandu usila, sehingga dapat secara mandiri melaksanakan kegiatan
posyandu usila
8.
Perlu adanya sosialisasi ke masyarakat mengenai peran posyandu usila, dan kegiatan apa saja yang
ada di dalamnya
2.
Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi dengan nilai 83 %. Disebabkan oleh : pembinaan dan bimbingan
sikat gigi missal pada SD/MI 31 %.
Permasalahan :
1.
Jumlah SD/MI di UPT Puskesmas Playen II 25 sekolah, sedangkan petugas UKS juga bertugas di Poli
Gigi Puskesmas.
2.
Pendanaan untuk kegiatan UKS hanya sedikit, tidak dapat mencakup seluruh SD/MI
3.
Belum semua SD dilatih dokter kecil, sehingga dapat membimbing teman-temannya untuk berPHBS
Pemecahan :
4.
5.
Membuat perencanaan kegiatan melalui dana yang ada di puskesmas maupun di masyarakat. Contoh :
Jamkesmas, Jamkesos, PNPM, Alokasi Dana Desa
6.
2.
Mengadakan Pelatihan dokter kecil bagi SD/MI yang belum dilatih dokter kecil
Promosi Kesehatan dengan nilai 79 %. Disebabkan program bayi mendapatkan ASI Eksklusif 20 %.
Permasalahan :
1.
2.
Pemerintah kurang tegas untuk menindak produsen susu yang mempromosikan penggunaan susu
formula bagi bayi usia 0-6 bulan, maupun penyalur (petugas kesehatan) yang memberikan susu
formula pada bayi 0-6 bulan tanpa indikasi medis.
3.
Kurangnya pengetahuan ibu tentang menyusui, kebanyakan sekarang wanita adalah pekerja sehingga
kadang pemberian ASI eksklusif hanya sampai usia 3 bulan
Pemecahan :
4.
Sosialisasikan ke petugas dan pemegang program terkait untuk lebih giat menginformasikan kepada
masyarakat tentang pentingnya Asi Eksklusif.
5.
2.
Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dengan nilai 80 %. Untuk program ISPA masih 0 %,
ABJ 60 %
Permasalahan ISPA :
1.
2.
Kebanyakan pneumonia ditemukan di RS, karena biasanya sudah dalam kondisi buruk, tidak dibawa
lewat puskesmas
3.
Pemecahan ISPA :
4.
5.
6.
7.
Membuat perencanaan kegiatan melalui dana yang ada di puskesmas maupun di masyarakat. Contoh :
Jamkesmas, Jamkesos, PNPM, Alokasi Dana Desa
Permasalahan ABJ :
8.
9.
Pemecahan ABJ :
10. Menggalakkan kembali gerakan PSN
11. Sosialisasi PSN di masyarakat secara rutin
3.
2.
3.
Pemecahan :
4.
Sosialisasikan ke petugas dan pemegang program terkait untuk lebih giat melakukan penyuluhan
tentang gangguan jiwa ke masyarakat.
5.
Petugas lebih meningkatkan kinerja dalam hal perencanaan, pelaksanaan , dan evaluasi.
6.
Petugas melakukan kunjungan rumah dan memotivasi masyarakat agar segera memeriksakan
keluarganya bila ada yang menderita gangguan jiwa
Untuk kinerja manajemen puskesmas, yang masih sedang adalah manajemen alat dan obat. Berdasarkan sub variabel, disebabkan inventarisasi barang di
ruangan belum ada, updating barang masih kurang.
Permasalahan :
1.
2.
Tenaga rangkap
1.
2.
Pemecahan masalah :
BAB V
PENUTUP
A.Kesimpulan
UPT Puskesmas Playen II telah melaksanakan penilaian kinerja tahun 2010 dengan hasil sebagai berikut :
1.
Kinerja cakupan yankes dgn nilai 85,5 % termasuk kategori kinerja Cukup
2.
3.
Dengan melihat gambaran diatas hasil kinerja UPT Puskesmas Playen II tahun 2010 dapat dikategorikan perjenis kegiatan sebagai
berikut :
1.
Promosi Kesehatan
Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
Kesehatan Jiwa
5. Untuk kinerja manajemen puskesmas yang termasuk kinerja sedang adalah manajemen alat dan obat.
Diharapkan untuk tahun tahun ke depan, masing masing program dapat meningkatkan hasil kinerjanya, terutama untuk program
Filed under: PENILAIAN KINERJA | Ditandai: PENILAIAN KINERJA, penilaian kinerja 2010,penilaian kinerja puskesmas, puskesmas gunungkidul, PUSKESMAS
PLAYEN II | 3 Comments
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan masyarakat telah di
bangun puskesmas. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten / kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu.
Puskesmas berfungsi sebagai :
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan .
2. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya, puskesmas dilengkapi
dengan instrumen manajemen yang terdiri dari :
1. Perencanaan tingkat Puskesmas
Indikator yang dipakai untuk menilai apakah pelayanan publik yang diberikan oleh penyedia
layanan telah sesuai dengan standar norma dan nilai yang dianut oleh masyarakat.
Akuntabilitas dapat dilihat dari sisi administratif (keuangan), legal, profesional dan moral.
=============================================================================
BAB II
PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA
1. BAHAN DAN PEDOMAN
Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja puskesmas adalah data dasar pelayanan publik,
transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas Sedangkan dalam pelaksanaannya mulai dari
pengumpulan data, pengolahan data, analisis hasil/masalah sampai dengan penyusunan laporan
berpedoman pada Bahan Training CMI Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul yang
dilaksanakan oleh Kemitraan Partnership Desember 2008.
1. TEKNIS PELAKSANAAN
Teknis pelaksanaan penilaian kinerja puskesmas di Kabupaten Gunungkidul tahun 2009, sebagai
berikut di bawah ini:
1. Pengumpulan Data.
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil kegiatan puskesmas th 2008
( Jan s/d Des 2008 ) dalam instrument evaluasi internal kualitas pelayanan bidang kesehatan
(puskesmas).
2. Pengolahan Data.
Setelah proses pengumpulan data selesai, dilanjutkan dengan input instrument data
ke software CMI Tools, sehingga didapatkan hasil penilaian kinerja puskesmas.