You are on page 1of 3

LAPORAN KKTK

RSAB HARAPAN KITA

O
L

Oliva Suyen Ningsih


(2008-17-013)

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sint Carolus


Jakarta, Januari 2009

LAPORAN KKTK
RSAB HARAPAN KITA
Ruangan

: Fisioterapi

Hari/tanggal : Senin, 12 Januari 2009


Identitas klien :
Nama

: An.I

Usia

: 9 tahun

Diagnosa Medik : Retardasi mental


Tujuan Terapi

: merangsang perkembangan motorik kasar

Kondisi anak

: Anak berjalan menggunakan walker, ekspresi wajah tampak datar,

pendengaran terganggu dan An I tidak mengunakan alat bantu pendengaran , gangguan


wicara, emosi labil, kurang koperatif.
Proses fisioterapi
1. Posisi anak telentang dengan posisi kedua kaki terapis ditekuk dan berada di
antara kedua ekstremitas bawah An. I. Kedua ekstremitas bawah An. I. diluruskan
secara bergantian sambil ditekuk dan diputar. Tujuannya untuk peregangan pada
otot- otot kedua ekstremitas dan pergerakan pelvis, begitu juga pada posisi
tengkurap.
2. An.I duduk berhadapan dengan terapis, kemudian terapis mengangkat kedua paha
An. I sambil kedua kaki terapis menginjak punggung kaki An.I. kemudian terapis
membelakangi An. I dan mengangkat gluteal An.I sambil kedua tangan An. I
memegang kursi. Tujuannya untuk mengerakan pelvik dan merangsang ekstensi
hip
3. Kedua ekstremitas An. I dipasang cavo. Tujuannya untuk meluruskan kedua
tungkai, kemudian An. I bersama terapis belajar berjalan
4. Setelah belajar berjalan, An. I dengan posisi telentang berada di atas balon yang
besar (trampolin), sambil terapis memijat punggung dan daerah tengkuk untuk
merangsang An. I meluruskan kepala. Tujuannya untuk meluruskan tulang
belakang, latihan gerakan dan keseimbangan.

Respon An. I selama fisioterapi :


Selama fisioterapi berlangsung An. I kurang cepat tanggap dengan perintah yang
diberikan oleh terapis, kemungkinan karena An I mengalami masalah pada
pendengaran. Tingkat konsentrasinya juga kurang dan hanya dapat bertahan selama
15 menit.
Personal sosial :
kurang kooperatif dan kadang- kadang marah bila diperhatikan oleh orang yang
belum dikenalnya . An. I kurang fokus pada satu kegiatan dan cepat terpengaruh
dengan stimulus dari luar.
Motorik kasar :
An I masih belajar berjalan sambil berpegangan dengan terapis, dan hanya bertahan
selama beberapa menit. An. I belum dapat menjaga keseimbangan badan.
Motorik halus :

You might also like