Professional Documents
Culture Documents
Makalah
Pengertian, Tujuan, Prinsip, Asas-Asas dan Fungsi
Bimbingan Konseling
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan Konseling
Dosen Pengampu:
Ust. Sapari, M.Pd
Disusun Oleh :
Bambang Priyanto
NIRM: 4671010114054
Achyar Mukhtar
NIRM:4671010114058
SEMESTER 6
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAM ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ASY-SYUKRIYYAH
TANGERANG
2016
Bimbingan Konseling
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadiratAllah
SWT,
karena
atas
bimbingan
dan
hidayah-Nya
penyusun
dapat
juga
tidak
lupa
berterimakasih
kepada
Ust.Sapari,
Penyusun
Bimbingan Konseling
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................3
A.Pengertian Bimbingan Konseling ..........................................................3
B. Tujuan Bimbingan Konseling................................................................4
1.Tujuan Umum ....................................................................................4
2.Tujuan Khusus ...................................................................................6
C. Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Konseling...............................................7
D. Asas-Asas Bimbingan dan Konseling.....................................................10
E. Fungsi dalam Bimbingan Konseling.......................................................12
BAB III PENUTUP ...............................................................................
16
3.1. Kesimpulan .....................................................................................
16
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................. 17
ii
Bimbingan Konseling
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sebagai salah satu lembaga pendidikan, sekolah membutuhkan
konseling
yaitu:
terwujudnya
kehidupan
kemanusiaan
yang
perkembangan
dan
pengentasan
masalah
agar
individu
pelayanan
bimbingan.
Dan
dapat
juga
dijadikan
sebagai
seperangkat landasan praktis atau aturan main yang harus diikuti dalam
pelaksanaan program pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.
B.
Rumusan Masalah
Bimbingan Konseling
Bimbingan Konseling
BAB II
PEMBAHASAN
terjemahan
dari
kata
bimbingan
tersebut
perlu
mempertimbangkan
beberapa
Bimbingan Konseling
(Mathewson,1969)
pengembangan
yang
Bimbingan
menekankan
sebagai
proses
pendidikan
belajar
dan
yang
keputusan
dan
memecahkan
masalah-masalah
yang
dihadapinya.
(Prayitno, 2004:105) mengemukakan konseling adalah proses pembelian
bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli
(disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah
(disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.
Istilah ini pertama kali digunakan oleh Frank Parsons di tahun 1908 saat ia
melakukan konseling karir. Selanjutnya juga diadopsi oleh Carl Rogers yang
kemudian mengembangkan pendekatan tetapi yang berpusat pada klien
(client centered).
B.
dimana keduanya memiliki tujuan untuk memperjelas arah atau sasaran yang
hendak dicapainya.Adapun secara garis besar, bimbingan dan konseling
memiliki tujuan, yaitu:
Bimbingan Konseling
1.
Tujuan umum
Sejalan
dengan
perkembangan
konsepsi
bimbingan
dan
bimbingan
dan
konseling
bertujuan
untuk
individu
ada pada dirinya secara optimal yang mengarah pada aspek aspek
kehidupan yang positif. Bakat,minat,kemampuan dan berbagai kemungkinan
yang termuat dalam aspek-aspek mental-fisik dan biologis berkembang dalam
rangka dimensi individual itu.Dengan perkembangan dimensi ini membawa
seseorag menjadi individu yang mampu tegak berdiri dengan kepribadiannya
sendiri, dengan aku yang teguh, positif, produktif, dan dinamis.
b.
ini
memungkinkan
seseorang
mampu
berinteraksi,
Bimbingan Konseling
pertama dan kedua. Norma, etika, dan berbagai ketentuan yang berlaku
mengatur
bagaimana
dilaksanakan.
kebersamaan
antar
individu
seharusnya
yang
penuh
makna.Tanpa
adanya
dimensi
ini,
maka
Bimbingan Konseling
dan
pemahaman-pemahaman
serta
keterampilan-keterampilan baru.
3. Menghadapi ketakutan-ketakutan sendiri, mencapai kemampuan untuk
mengambil keputusan dan keberanian untuk melaksanakannya.
2.
Tujuan khusus
Adapun tujuan khusus dari bimbingan dan konseling merupakan
Bimbingan Konseling
dari
kesalahan
dan
penyimpangan-penyimpangan
dalam
praktik
hendaklah
mapu
membantu
anak
memanfaatkan
potensinya itu.
b. Bimbingan didasarkan pada ide bahwa setiap anak adalah unik;
seorang anak berbeda dari yang lain.
c. Bimbingan merupakan bantuan kepada anak-anak dan pemuda dalam
pertumbuhan dan perkembangan mereka menjadi pribadi-pribadi yang
sehat.
d. Bimbingan
merupakan
memerlukannya
untuk
usaha
mencapai
membantu
apa
mereka
yang
menjadi
yang
idaman
prisip-prinsip
operasionalnya
harus
bimbingan
dan
ditambahkan.
konseling,
Berkenaan
maka
dengan
aspek-aspek
prinsip-prinsip
Bimbingan Konseling
individu,
program
layanan,
dan
prinsip-prinsip
Prinsip-prinsip umum
a. Karena bimbingan ini berhubungan dengan sikap dan tingkah laku
individu, perlu diingat bahwa sikap dan tingkah laku individu itu
terbentuk dari segala aspek keperibadian yang unik dan ruwet
karena dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman.
b. Perlu dikenal dan dipahami perbedaan individual daripada individuindividu yang dibimbing, ialah untuk memberikan bimbingan yang
tepat sesuai denganapa yang dibutuhkan oleh individu yang
bersangkutan
c. Bimbingan harus berpusat pada individu yang dibimbing.
d. Masalah yang tidak dapat diselesaikan di sekolah harus diserahkan
padaindividu
atau
lembaga
yang
mampu
dan
berwenang,melakukannya
e. Bimbingan harus dimulai dengan indentifikasi kebutuhan-kebutuhan
yang dirasakan oleh individu yang dibimbing.
Bimbingan Konseling
dan
keterbukaan,serta
sebagai sumber daya yang perlu diaktifkan). Asas bimbingan dan konseling
yaituketentuan-ketentuan yang harus diterapkan dalam penyelenggaraann
layanan itu. Apabila asas-asas itu diselenggarakan dan diikuti dengan
baik,maka dapat diharapkan proses pelayanan mengarah pada pencapaian
tujuan yang diharapkan, sebaliknya,apabila asas itu diabaikan atau dilanggar
maka sangat dikhawatirkan kegiatan yang terlaksana itu justru berlawanan
dengan tujuan bimbingan dan konseling,bahkanakan dapat merugikan orangorang yang terlibat dalam pelayanan,serta profesi bimbingan dan konseling
itu sendiri.
Dalam menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling di sekolah
hendaknya selalu mengacu pada asas-asas bimbingan dan konseling. Asasasas ini dapat diterapkan yakni asas kerahasiaan, asas kesukarelaan, asas
keterbukaan,
asas
kekinan,asas
kemandirian,
asas
kegiatan,
asas
10
Bimbingan Konseling
Asas kerahasiaan
Pelayanan bimbingan dan konseling ada kalanya berhubungan dengan
klien
terhadap
konselor,sehingga
akibatnya
pelayanan
bimbingan tidak dapat tempat atau diterima di hati klien dan para calon klien.
Selain itu klien akan takut meminta bantuan pada konselor sebab khawatir
masalah dan diri mereka akan menjadi bahan pembicaraan orang. Sementara
itu ada kemungkinana klien akan menyebarluaskan pengalaman yang yang
tidak menyenangkan ini kepada klien lain. Hal yang demikian dapat
berdampak terhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling selanjutnya,dan
konselor tidak dapat dipercaya oleh klien. Dari penjelasan tersebut dapat
disimpulkan bahwa asas kerahasiaan merupakan asas kunci dalam usaha
bimbingan dan konseling,dan harus benar-benar dilaksanakan dengan penuh
tanggung jawab.
11
Bimbingan Konseling
2.
Asas kesukarelaan
Proses
bimbingan
dan konseling
harus
berlangsung
atas
dasar
mau
mengungkapkan
menyampaikan
secara
masalah
terbuka
yang
hal-hal
ditanganinya
yang
dengan
dialaminya,serta
Asas keterbukaan
Fungsi pemahaman
Fungsi ini memungkinkan pihakpihak yang berkepentingan dengan
memahami
berbagai
hal
yang
esensial
berkenaan
dengan
12
Bimbingan Konseling
13
Bimbingan Konseling
b.
dilaksanakan.
Pemahaman
terhadap
masalah
klien
terutama
perbaikan
lingkungan
yang
kalau
diberikan
akan
14
Bimbingan Konseling
dukungan
kelompok
terhadap
individu
yang
bersangkutan.
3. Fungsi pengentasan
Klien yang mengalami masalah akan datang pada konselor dengan
tujuan
dapatmembantu
mengembangkankeseluruhan
para
klien
pribadinya
dalam
secara
memelihara
mantap,
terarah,
dan
dan
berkelanjutan. Dalam fungsi ini hal-hal yang dipandang positif dijaga agar
tetap baik dan mantap. Dengan demikian klien dapat memelihara dan
mengembangkan berbagai potensi dan kondisi yang positif dalam rangka
perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.
Semua fungsi bimbingan dan konseling harus dijalankan sesuai fungsi
masingmasing bidang karena dari fungsi ini akan berkaitan dengan manfaat
atau kegunaan dan keuntungan penyelenggaraan bimbingan dan konseling.
Karena
tujuan
bimbingan
dan
konseling
disini
adalah
membantu
15
Bimbingan Konseling
BAB III
PENUTUP
Berdasarkan
pembahasan
pada
babbab
sebelumnya,
maka
16
Bimbingan Konseling
DAFTAR PUSTAKA
Priyatno dan Erman Amti. 1994. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling.
Jakarta: Rineka Cipta.
http://teguhfuady.blogspot.com/2010/04/asas-prinsip-dan-tujuanbimbingan.html
http://ashakhso.blogspot.com/2012/01/asas-asas-dan-prinsip-prinsipbimbingan.html
Arimbawa, Putu. (2013). Makalah Pengertian, Makna, Tujuan, dan Fungsi
Bimbingan
Konseling.
[Online].
Tersedia: http://bukit-
batu.blogspot.com/2012/04/makalah-pengertian-makna-tujuan-dan.html.
Bagus.
(2013). Konsep
Dasar
Bimbingan
dan
Konseling.
[Online]
Tersedia: https://bagusharyonos.wordpress.com/2013/05/31/konsep-dasarbimbingan-dan-konseling-a-pengertian-bimbingan/
17