Professional Documents
Culture Documents
ANTIINFLAMAS
I ANTIPIRETIK
STIKES BK 2014
Deden Indra Dinata, M.Si., Apt.
PENGERTIAN
ANALGETIK , disebut juga obat
penghilang rasa nyeri adalah : Zat yang
mengurangi atau melenyapkan rasa nyeri
tanpa menghilangkan kesadaran.
Bersifat simptomatis : menghilangkan
gejala saja
Mediator Nyeri
Histamin
Serotonin
Ion Kalium
Plasmakinin
Prostaglandin
ANALGETI
K
Tanpa menghilangkan
kesadaran
ANTIINFLAMA
SI
Bukan disebabkan
karena
mikroorganisme (non
infeksi)
Sensa
si
lokal
hasil
stimul
asi
NYERI
Melindung
i
Memberi
tanda
bahaya
Peradang
an
, kejang
otot
Klasifikasi Nyeri
1. Nyeri Akut: nyeri yg tidak berlangsung lama.
Nyeri permukaan: sumbernya luka dari luar, iritasi bahan
kimia
Nyeri somatis: sumbernya luka dari dalam tubuh, karena
injeksi
Nyeri Viseral: sumbernya luka dari dalam organ tubuh,
apendik
2. Nyeri Kronis: nyeri yg berlangsung menahun. Kanker dan RA.
MEKANISME
NYERI
transduksi-transmisi-modulasipersepsi
CARA MENANGANI
NYERI
A. Merintangi pembentukan rangsangan
pada reseptor nyeri di perifer oleh :
analgetika perifer atau anestetika
lokal
B. Merintangi penyaluran rangsangan
nyeri dalam saraf sensorik dengan
anestetika lokal
C. Blokade dari pusat nyeri dalam SSP
dengan analgetika sentral (narkotika)
atau anestetika umum
Macam-Macam Analgetik
Analgetik Narkotik
Analgetik non-Narkotik
A. Analgetik Narkotik
Memiliki daya penghalang nyeri
yang kuat sekali dengan titik
kerja di SSP
Mengurangi Kesadaran
(meredakan dan menidurkan)
Menimbulkan perasaan nyaman
(Euforia)
Mengakibatkan toleransi,
habituasi, dan adiksi
Pengelompokkan Analgetik
Narkotik
A. Alkaloid candu alamiah & sintesis :
Contoh : Morfin, kodein, heroin,
dionin, hidromorfin
B. Pengganti Morfin :
Petidin : fentanil, etiheptazin,
anileridin
Metadon : dekstromoramida,
bezitramida
fenantren : levorfanol
MORFIN
Berasal dari candu yaitu getah yg
dikeringkan dari tumbuhan Papaver
somniferum
EFEKNYA (KHASIAT) :
- Menekan SSP : Analgetika kuat, sedasi,
hipnotis, menghambat pernafasan, euforia,
menghilangkan refleks batuk
- Stimulasi SSP : Miosis, mual, muntah,
eksitasi dan konvulsi
- Efek Perifer : Obstipasi, vasodilatasi
kulit.
MORFIN
PENGGUNAAN(INDIKASI) :
- Rasa nyeri hebat misalnya kanker
- Sukar tidur karena nyeri yangkuat
- Diare akut
KOMBINASI : dengan atropin dan
skopolamin 0,3 0,6 %
KONTRAINDIKASI : tidak boleh
diberikan pada bayi, pasien asma dan
yang berpenyakit lambung
MORFIN
ANTIDOTUM :
Pada intoksikasi morfin dpt diberikan
antagonis morfin yaitu suatu zat yg
dapat melawan efek samping morfin
tanpa mengurangi efek analgetikanya.
Khasiat anatagonisnya berdasarkan
pergeseran analgetika narkotik dari
tempatnya, reseptor di otak
Contoh : nalorfin dan nalokson
Preparat Morfin
Metadon : amidon
(Hoechst)
Zat sintetik yg khasiat
analgetiknya sama dengan morfin
KHASIAT : menekan batuk,
anestetika lokal.
B.ANALGETIK NONNARKOTIK
Disebut analgetika perifer karena hanya
mempengaruhi SSP tetapi tdk menghilangkan
kesadaran dan tidak mengakibatkan toleransi,
habituasi dan adiksi.
Semua golongan ini memiliki kerja antipiretik
berdasarkan rangsangannya pada pusat pengatur
panas di hipotalamus yg mengakibatkan vasodilatsi
perifer
Sebagian obat ini memiliki khasiat antiradang
terkecuali antipirin, parasetamol, fenasetin dan
glafenin.Asetosal, aminopirin dan asam mefenamat
FENASETIN :
Asetofenetidin,parasetamol, panadol
KHASIAT : memiliki efek antipiretik
dan analgetika
KOMBINASI : dgn asetosal dan
kodein menimbulkan potensiasi
ABSORPSI : baik, asetaminofen
dalam hati diubah menjadi
asetaldehid & parasetamol
DOSIS : 325 650 mg
dosis tinggi parasetamol menyebabkan
nekrosis hati
AMINOFENZON :
pyramidon,
antalgin, novalgin, dipiron, metampiron
TERAPI JENIS-JENIS
NYERI
A. NYERI YANG RINGAN
Sakit gigi, sakit kepala, sakit otot,
nyeri haid, keseleo : diberikan
ANALGETIK PERIFER seperti
parasetamol, asetosal, dll.
B. NYERI RINGAN YANG MENAHUN
Rematik, artritis, peradangan sendi :
dapat digunakan ANALGETIK Dan
ANTIRADANG Seperti asetosal,
indometasin, ibuprofen.
TERAPI JENIS-JENIS
NYERI
PENYAKIT KRONIS LAINNYA :
Sakit punggung bawah akibat kelainan
tulang punggung yg merangsang saraf-saraf
atau jaringan ikat ; dapat digunakan
ANALGETIKA ANTIRADANG dikombinasi
dengan RELAKSAN OTOT seperti diazepam
Sakit kepala vaskuler seperti migrain, bisa
diobati dgn ergotamin, klonidin
Nyeri urat saraf (neuralgia) secara spesifik
dpt diobat dgn OBAT EPILEPSI
karbamazepin dana pirimidon
TERAPI JENIS-JENIS
NYERI
C. NYERI YANG SANGAT HEBAT
nyeri organ lambung dan usus karena kolik,
penyakit batu ginjal, dan pykt batu empedu :
dapat digunakan ANALGETIKA
SENTRAL/NARKOTIKA dikombinasi dgn
obat melawan kejang. Pada infark jantung
tdk dpt digunakan morfin karena efeknya
mempengaruhi tekanan darah dan
pernafasan
D. NYERI HEBAT YG MENAHUN
Kanker, reumatik, neuralgia : digunakan
ANALGETIK KUAT GOL. NARKOTIKA
seperti fentanil, dekstromoramida,
dikombinasi dgn NEUROLEPTIKUM sepeti
droperidol, kortikosteroid.
INFLAMASI
Respon
protektif
imun nonspesifik
menetralisir
menghancurkan
Mikroba /
benda asing
dalam proses
penyembuha
n
MEKANISME INFLAMASI
Phospholipid
NSAID non
selektif
COX 1
tromboxan prostasiklin
vasokonstrik
si dan
agregasi
platelet
Arachidonat acid
NSAID selektif
cyclooxigenase
Proteksi
lambung,
vasodilatasi,
antiagregasi
steroid
COX 2
prostaglandin
Mediator
inflamasi-nyeri.
Menyebabkan
vasodilatasi
dan edema
lipooxigenase
leucotrien
Vasokontriksi
dan
bronkokonstr
iksi
PENGGOLONGAN OBAT
Analgetik
Antiinflamasi
Opiat
SAID
NSAID
Selektif
Non Selektif
NSAID
TAO: enzim siklooksigenase (COX)
COX berperan dalam sintesis
mediator nyeri - PG
MKO: mengeblok pembentukan
prostaglandin (PG) menginhibisi
enzim COX pada daerah yang terluka
sehingga mengurangi pembentukan
mediator nyeri
ESO :
Meningkatkan resiko kekambuhan asma
Pendarahan
Gangguan ginjal, gangguan lambung
NSAID Non
Selektif COX
Inhibitor
Diaryl-subtiuted furanones:
rofecoxib
Diaryl-subtituted pyrazoles:
celecoxib
Asam asetat indol:
etodolac
Sulfonanilid:
nimesulid
SAID
TAO : korteks adrenal mengeluarkan
hormon steroid ke sirkulasi darah. Hormon
Steroid ada 2:
MKO : menghambat enzim phospholipase
A2 sehingga tidak terbentuk asam
arakidonat.
ESO :
Moon face, buffalo hump
Hipertensi
Osteoporosis
Peningkatan berat badan
SAID
OPIAT
TAO : reseptor opiatdi SSP.
Reseptor:Berperan dalam
Analgesiasupraspinal,Depresi respirasi,
Euforia, Ketergantungan
Reseptor: Berperan dalam analgesia spinal,
miosis,sedasi
Reseptor :berperan dalam
disforia,halusinasi,stimulasi pusat
vasomotor
OPIAT
MEKANISME AKSI
ANALGETIK-ANTIINFLAMASI
Saat dikonsumsi, obat analgesik ini bekerja
di pusat pengatur suhu yang terletak pada
batang otak (hipotalamus). Selain itu mampu
melebarkan pembuluh darah kulit dan memicu
produksi keringat sehingga semakin banyak
panas yang dibuang. Selain bekerja pada
susunan
syaraf
pusat,
analgetik
dapat
mencegah pembentukan prostaglandin, yakni
zat
yang
menimbulkan
rasa
nyeri
dan
peningkatan suhu tubuh.
ANTIPIRET
IK
Pada umumnya (sekitar 90%)
analgesik mempunyai efek
antipiretik
Menguntungkan
Karena dengan demam berarti pertumbuhan bakteri
terhambat. Selain itu aktivitas fagositosis bakal
meningkat pula.
Merugikan
Karena tiap suhu tubuh meningkat 1o C saja,
konsumsi oksigen akan meningkat dan berarti
kebutuhan kalori meningkat sebanyak 13 %.
Selain itu katabolisme alias pemecahan otot juga
meningkat.
MEKANISME DEMAM
MEKANISME
ANTIPIRETIK
Peradangan
Pirogen Endogen
NSAID non
selektif
Arachidonat acid
cyclooxigenase
tromboxan prostasiklin
COX 1
NSAID selektif
COX 2
prostaglandin
DAFTAR PUSTAKA
Anonim (Editor: Sulistia Gan Gunawan). 2007.
Farmakologi dan Terapi. Jakarta:
Universitas Indonesia.
Cosman, Felicia. 2009. Osteoporosis.
Yogyakarta: B-First.
Goodman & Gilmans. 2001. The
Pharmacological Basis of Therapeutics.
Stringer, Janet. 2008. Konsep Dasar
Farmakologi. Jakarta: ECG.
Habib. Analgetik Antipiretik.
www.habib.blog.ugm.ac.id. Diakses pada
22 November 2012.
Krisnamurti, Deni. Memilih Analgetik
Antiinflamasi.
www.denikrisna.wordpress.com. Diakses
pada 23 November 2012.