Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Oleh :
JENNI RAJAGUKGUK
NIM. 041000155
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
SKRIPSI
OLEH:
JENNI RAJAGUKGUK
NIM. 041000155
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi Dengan Judul :
GAMBARAN KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJA PABRIK
PENGOLAHAN KELAPA SAWIT PTPN IV KEBUN BAH JAMBI
TAHUN 2006-2008
Yang dipersiapkan dan dipertahankan oleh :
JENNI RAJAGUKGUK
NIM. 041000155
Telah Diuji dan Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Skripsi
Pada Tanggal 30 Juni 2009 dan
Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima
Tim Penguji
Ketua Penguji
Penguji I
Penguji II
Penguji III
ABSTRAK
Jenni Rajagukguk
Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit
PTPN IV Kebun Bah Jambi Tahun 2006-2008
X + 60 halaman + 10 tabel + 12 lampiran
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan tujuan untuk memberi gambaran
kecelakaan kerja pada pekerja pabrik pengolahan kelapa sawit PTPN IV kebun Bah
Jambi tahun 2006-2008. Populasinya adalah pekerja bagian pengolahan yang
mengalami kecelakaan kerja tahun 2006-2008 yaitu sebanyak 28 orang pekerja dan
sampel adalah seluruh populasi (total sampling). Data primer diperoleh melalui
wawancara terhadap pekerja dengan menggunakan kuesioner.
Hasil penelitian menggambarkan bahwa tenaga kerja yang mengalami
kecelakan kerja pada umumnya berumur 48-51 tahun, berpendidikan SMP, bekerja
pada shift 1 (06.30-18.30 WIB) dan telah bekerja selama 17-21 tahun, bekerja di
bagian/unit operator rebusan, memiliki pengetahuan sedang tentang K3 dan faktor
lingkungan kerja yang mengakibatkan kecelakaan kerja adalah faktor kimia dan
kondisi yang tidak aman. Sedangkan jenis kecelakaan pada umumnya adalah kontak
dengan bahan berbahaya, penyebab kecelakaan karena bahan-bahan dan zat-zat,
sehingga luka-luka, luka-luka di tangan dan kepala.
Disarankan agar perusahaan meningkatkan pengetahuan tentang K3 dengan
melakukan pelatihan dan penyuluhan K3 oleh perusahaan maupun pihak-pihak
terkait. Meningkatkan pengawasan dan perawatan terhadap alat kerja dan lingkungan
kerja. Bagi para pekerja hendaknya bekerja sesuai dengan pedoman danprosedur K3
yang ada di perusahaan.
Kata kunci : Pekerja bagian pengolahan, Kecelakaan Kerja
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
ABSTRACT
Jenni Rajagukguk
The picture is work accident on factory worker manufacture coconut oil PTPN
IV Bah Jambi garden in 2006-2008.
X + 60 pages + 10 table + 12 enclosure
This research was descriptive to give general view of work accident of
workers at PTPN IV coconut oil manufacture Bah Jambi Garden during 2006-2008.
The population were workers in processing unit who were getting work accident
during 2006-2008that were 28 workers and all of population were a samples. The
primary datas were taken by interview to the workers by using questionnaire.
The research results describes that the workers who were getting work
accident generally in 48-51 years old, Junior High School Level, worked on first shift
(06.30-18.30 WIB) and have worked for 17-21 years, worked at boiling operator unit,
have middle knowledge level about occupational healths and work environtment
factor which cause work accident interm of chemistry and unsafe condition. The work
accident kind generally interm of dangerous materials, the accident cause because of
materials, that cause pain on the hand and head.
It is suggested so that the company increase about occupational health by
doing trainning and socialization. To increase controlling and carring of work tools
and environment. To the workers, they are suggested to work based on the
occupational healths procedure of the company.
Word key : worker in manufacture unit, work accident.
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
Nama
: Jenny Rajagukguk
Tempat/Tanggal Lahir
Agama
: Katolik
Status Perkawinan
: Belum Menikah
Jumlah Saudara
: 4 orang
Alamat Rumah
Riwayat Pendidikan
Pekerjaan
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
DAFTAR ISI
Lembaran Pengesahan...................................................................................
Abstrak.................... ......................................................................................
Abstract .............................................................................................
Daftar Riwayat Hidup ...................................................................................
Kata Pengantar .............................................................................................
Daftar Isi...
Daftar Tabel..
i
ii
iii
iv
v
viii
x
BAB I
PENDAHULUAN ....................................................................
1.1. Latar Belakang ......................................................................
1.2. Perumusan Masalah .............................................................
1.3. Tujuan Penelitian .................................................................
1.3.1. Tujuan Umum .............................................................
1.3.2. Tujuan Khusus ...........................................................
1.4. Manfaat Penulisan ................................................................
1
1
5
5
5
6
6
BAB II
7
7
7
8
9
9
9
14
17
18
20
21
21
22
23
BAB III
24
24
24
24
24
25
25
25
25
25
27
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
BAB IV
BAB V
BAB VI
27
28
28
28
29
30
32
35
42
44
44
46
PEMBAHASAN ........................................................................
5.1. Karakteristik Responden ......................................................
5.2. Gambaran Lingkungan Kerja ...............................................
5.3. Gambaran Kecelakaan Kerja pada Pekerja Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun Bah Jambi
Tahun 2006-2008 .................................................................
50
50
52
60
60
61
47
54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian
Lampiran 2 : Master Data
Lampiran 3 : Formulir Laporan Kecelakaan Tahap 1 PT. JAMSOSTEK
Lampiran 4 : Formulir Laporan Kecelakaan Tahap 2 PT. JAMSOSTEK
Lampiran 5 : Formulir Surat Keterangan Dokter PT. JAMSOSTEK
Lampiran 6 : Proses Pabrik Kebun Bah Jambi (Flow Sheet)
Lampiran 7 : Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 8 : Surat Izin Penelitian
Lampiran 9 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Distribusi Responden yang Mengalami Kecelakaan Kerja Berdasarkan
Umur di Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun Bah Jambi
Tahun 2006-2008 ........................................................................
44
Tabel 4.2. Distirbusi Responden yang Mengalami Kecelakaan Kerja Berdasarkan
Tingkat Pendidikan di Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV
Kebun Bah Jambi Tahun 2006-2008 ...........................................
44
Tabel 4.3. Distribusi Responden yang Mengalami Kecelakaan Kerja Berdasarkan
Masa Kerja di Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun Bah
Jambi Tahun 2006-2008..............................................................
45
Tabel 4.4. Distribusi Responden yang Mengalami Kecelakaan Kerja Berdasarkan
Pengetahuan di Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun Bah
Jambi Tahun 2006-2008..............................................................
45
Tabel 4.5. Distribusi Responden yang Mengalami Kecelakaan Kerja Berdasarkan
Bagian/Unit Pekerjaan di Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV
Kebun Bah Jambi Tahun 2006-2008 ...........................................
46
Tabel 4.6. Distribusi Lingkungan Kerja Berdasarkan Kerja Shift di Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun Bah Jambi Tahun 20062008............................................................................................
47
48
48
49
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
BAB 1
PENDAHULUAN
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
untuk
memperingati
Hari
Keselamatan
dan
Kesehatan
di
kecelakaan
dan
160
juta
kerja
355.000
penyakit
akibat
diantaranya
pekerjaan
merupakan
terjadi
kecelakaan
setiap
tahun,
fatal
termasuk
tinggi
berkembang,
industri-industri
ketimbang
negara-negara
kecelakaan
dan
utama
seperti
penyakit
pertanian,
industri.
akibat
Di
bekerja
perikanan
dan
negara-negara
terjadi
di
perkayuan,
kecelakaan kerja di Indonesia, atau hanya turun 4.000 kasus dari tahun 2005. Meski
demikian, data tersebut belum termasuk kasus kecelakaan kerja yang tidak dilaporkan
oleh perusahaan-perusahaan yang tidak mengikuti program Jamsostek.11
Di Indonesia berdasarkan laporan PT. Jamsostek, kecelakaan kerja berjumlah
105.846 kasus (2003), 95.418 kasus (2004), 96.081 kasus (2005), dan 70.069 kasus
(hingga september 2006). Meskipun terjadi penurunan, data itu menunjukan kasus
kecelakaan kerja di Indonesia masih relatif tinggi.3
Di abad ini semua bangsa tidak dapat lepas dari proses industrialisasi.
Indikator keberhasilan dunia industri sangat bergantung pada kualitas tenaga kerja
yang produktif, sehat dan berkualitas. Dapat disimpulkan bahwa pekerja sebagai
sumber daya dalam lingkungan kerja industri yang harus dikelola dengan baik,
sehingga dapat memacu produktivitas yang tinggi. Keinginan untuk mencapai
produktivitas yang tinggi harus memperhatikan segi keselamatan kerja, seperti
memastikan bahwa para pekerja dalam kondisi kerja aman.
Kebun Bah Jambi adalah salah satu unit usaha dari PT. Perkebunan Nusantara
IV (Persero) yang berada di Kabupaten Simalungun Pematangsiantar dan berkantor
pusat di Jalan Letjend Suprapto Medan. Kebun ini bergerak di bidang usaha
perkebunan dan pengolahan kelapa sawit yang menghasilkan CPO (Crude Palm Oil)
dan PK (Palm Kernel). Untuk mengelolah kelapa sawit menghasilkan CPO (Crude
Palm Oil) dan PK (Palm Kernel), kebun ini telah memiliki pabrik kelapa sawit yang
mmemiliki 4 tahap pengolahan, yaitu : pengangkutan buah ke pabrik, proses
sterilisasi, proses press, dan proses ferifikasi. Bagian pengolahan di pabrik kelapa
sawit PTPN IV kebun Bah Jambi memiliki 180 orang pekerja di bagian pengolahan.
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
kerja
menurut
Organisasi Perburuhan
2. Di dalam bangunan
3. Di bawah tanah.
f. Penyebab-penyebab lain yang belum termasuk golongan-golongan tersebut.
1. Hewan
2. Penyebab lain.
g. Penyebab-penyebab yang belum termasuk golongan tersebut atau data tak
memadai.
3. Klasifikasi menurut sifat luka atau kelainan :
a. Patah tulang
b. Dislokasi/keseleo
c. Regang otot/urat
d. Memar dan luka dalam yang lain
e. Amputasi
f. Luka-luka lain
g. Luka di permukaan
h. Gegar dan remuk
i.
Luka bakar
j.
Mati lemas
p. Lain-lain.
4. Klasifikasi menurut letak kelainan atau luka di tubuh :
a. Kepala
b. Leher
c. Badan
d. Anggota atas
e. Anggota bawah
f. Banyak tempat
g. Kelainan umum
h. Letak lain yang tidak dapat dimasukkan klasifikasi tersebut.9,15.
Dari klasifikasi di atas dapat disimpulkan bahwa kecelakaan kerja jarang
disebabkan oleh satu faktor tertentu melainkan berbagai faktor sekaligus. Yang
penting dicatat adalah interaksi berbagai unsur yang terlibat dalam kecelakaan itu
sendiri.4
Klasifikasi
menurut
jenis
menunjukkan
peristiwa
yang
langsung
mengakibatkan kecelakaan dan menyatakan bagaimana suatu benda atau zat sebagai
penyebab kecelakaan menyebabkan terjadinya kecelakaan, sehingga sering dipandang
sebagai kunci bagi penyelidikan sebab lebih lanjut.
Klasifikasi kecelakaan berguna untuk menemukan sebab-sebab kecelakaan.
Upaya untuk mencari sebab kecelakaan dapat dilakukan dengan analisa kecelakaan.
Analisa kecelakaan tidak mudah, oleh karena penentuan sebab-sebab kecelakaan
secara tepat adalah pekerjaan sulit. Klasifikasi kecelakaan yang bersifat jamak adalah
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
pencerminan kenyataan, bahwa kecelakaan akibat kerja jarang sekali disebabkan oleh
suatu, melainkan berbagai faktor.
Sebagaimana telah disinggung terlebih dahulu, faktor manusia merupakan
faktor utama kecelakaan kerja. Satu kajian menarik tentang ini yang telah dilakukan
oleh ILO yang mengungkapkan bahwa perubahan keadaan manusia setiap waktu
menimbulkan atau mengurangi kecelakaan kerja.4
2.2.3 Penyebab Kecelakaan Kerja
Kecelakaan ada sebabnya. Cara penggolongan sebab-sebab kecelakaan di
berbagai negara tidak sama. Namun ada kesamaan umum, yaitu, bahwa kecelakaan
disebabkan oleh dua golongan penyebab :
1. Tindak perbuatan manusia yang tidak memenuhi keselamatan (unsafe human
acts), contoh :
a. Kurang pengetahuan dan keterampilan
b. Tidak memakai/salah memakai alat pelindung diri
c. Bekerja tidak konsentrasi
d. Kelelahan atau kelesuan
e. Posisi kerja yang tidak sesuai/tidak aman.
2. Keadaan-keadaan lingkungan yang tidak aman (unsafe conditions), contoh :
a. Mesin tidak diberi pagar pengaman
b. Desain mesin dan peralatan yang tidak aman
c. Ventilasi yang tidak memenuhi syarat
d. Pagar pengaman yang tidak berfungsi
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
masa
kerja,
perbuatan-perbuatan
yang
mendatangkan
kecelakaan,
orang merasa tidak enak kerja. Pencahayaan yang tidak sempurna misalnya
ruangan gelap, terdapat kesilauan dan tidak ada pencahayaan setempat.
Mekanisme terjadinya kecelakaan menurut H.W. Heinrich (1920), diuraikan
dengan domino sequence(5 rangkaian penyebab terjadinya kecelakaan kerja),yaitu :
2. Ancestry and social environment factor, yaitu faktor keturunan (sifat yang
jelek/sikap mental yang tidak baik) dan pengaruh lingkungan.
3. Fault of person, merupakan keadaan yang menyebabkan seseorang
mengadakan kesalahan-kesalahan :
a. Pendidikan rendah/pengetahuan rendah dan keterampilan
b. Karena seseorang tidak memenuhi syarat secara fisik
c. Keadaan mesin atau lingkungan fisik yang tidak memenuhi syarat.
4. Unsafe actions and conditions, peristiwa karena kesalahan pekerja.
5. Accidents, peristiwa kecelakaan yang menimpa pekerja dan umumnya disertai
oleh berbagai kerugian.
6. Injury, kecelakaan mengakibatkan cidera (luka ringan/luka berat/parah), cacat
dan bahkan kematian.8
Menurut Sendjun Manulang (2001), ada 4 faktor penyebab kecelakaan kerja,
antara lain :
1. Faktor manusianya
Misalnya karena kurangnya keterampilan atau kurangnya pengetahuan, salah
penempatannya, misalnya si tenaga kerja lulusan Sekolah Teknologi
Menengah (STM) akan tetapi di tempatkan di bagian tata usaha.
2. Faktor materialnya/bahannya/peralatannya
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
Misalnya bahan yang seharusnya terbuat dari besi, akan tetapi supaya lebih
murah dibuat dari bahan lainnya sehingga dengan mudah dapat menimbulkan
kecelakaan.
3. Faktor bahaya/sumber bahaya, ada dua sebab :
a. Perbuatan berbahaya
Misalnya karena metode kerja yang salah, keletihan/kelesuan, sikap kerja
yang tidak sempurna dan sebagainya.
b. Kondisi/keadaan berbahaya
Yaitu
keadaan
yang
tidak
aman
dari
mesin/peralatan-peralatan,
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
3. Pengawasan,
yaitu
pengawasan
tentang
dipatuhinya
ketentuan-ketentuan
penyelidikan
tentang
pagar
pengaman,
pengujian
alat-alat
perlindungan diri, penelitian tentang pencegahan peledakan gas dan debu, atau
penelaahan tentang bahan-bahan dan desain paling tepat untuk tambang-tambang
pengangkat dan peralatan pengangkat lainnya.
5. Riset medis, yang meliputi terutama penelitian tentang efek-efek fisiologis dan
patologis, faktor-faktor lingkungan dan teknologis, dan keadaan-keadaan fisik
yang mengakibatkan kecelakaan.
6. Penelitian psikologis, yaitu penyelidikan tentang pola-pola kejiwaan yang
menyebabkan terjadinya kecelakaan.
7. Penelitian secara statistik, untuk menetapkan jenis-jenis kecelakaan yang terjadi,
banyaknya, mengenai siapa saja, dalam pekerjaan apa, dan apa sebabnya.
8. Pendidikan, yang menyangkut pendidikan keselamatan dalam kurikulum teknik,
sekolah-sekolah perniagaan atau kursus-kursus pertukangan.
9. Latihan-latihan, yaitu latihan praktek bagi tenaga kerja, khusunya tenaga kerja
yang baru, dalam keselamatan kerja.
10. Penggairahan, yaitu penggunaan aneka cara penyuluhan atau pendekatan lain
untuk menimbulkan sikap untuk selamat.
11. Asuransi, yaitu insentif finansial untuk meningkatkan pencegahan kecelakaan
misalnya dalam bentuk pengurangan premi yang di bayar oleh perusahaan, jika
tindakan-tindakan keselamatan sangat baik.
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
12. Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan, yang merupakan ukuran utama
efektif tidaknya penerapan keselamatan kerja. Pada perusahaanlah, kecelakaankecelakaan terjadi, sedangkan pola-pola kecelakaan pada suatu perusahaan sangat
tergantung kepada tingkat kesadaran akan keselamatan kerja oleh semua pihak
yang bersangkutan.9
Pencegahan kecelakaan akibat kerja diperlukan kerja sama aneka keahlian dan
profesi seperti pembuat undang-undang, pegawai pemerintah, ahli-ahli teknik, dokter,
ahli ilmu jiwa, ahli statistik, guru-guru, dan sudah barang tentu pengusaha dan buruh.
2.2.6 Penanggulangan Kecelakaan Kerja
Menurut International Labour Organization (ILO), ada beberapa cara atau
langkah-langkah yang perlu diambil untuk menanggulangi kecelakaan kerja, yaitu
antara lain melalui :
1.
Peraturan perundang-undangan
2.
Standarisasi
3.
Inspeksi
4.
Riset teknis
5.
Riset medis
6.
Riset psikologis
7.
Riset statistik
8.
Pendidikan
9.
Latihan
10.
Persuasi
11.
Asuransi.5
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
Peledakan;
Kebakaran;
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
Sambaran petir.4
2.
3.
Pengendalian suhu
4.
5.
6.
Penanganan material.4
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
Faktor Manusia :
1.
2.
3.
4.
Umur
Pendidikan
Masa bekerja
Pengetahuan
Kecelakaan Kerja :
1.
2.
3.
4.
Jenis kecelakaan
Penyebab kecelakaan
Sifat luka
Letak luka
Faktor Fisik
Faktor Kimia
Faktor Biologi
Faktor Ergonomi
Faktor Psikologi
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
BAB 3
METODE PENELITIAN
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
BAB 4
HASIL PENELITIAN
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
Tanggal
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
Mengurangi kadar kotoran, sampah dan pasir serta tanah yang terikut pada
buah sawit.
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
Buah sawit gester (alat pengaduk) diaduk dan disayat oleh pisau-pisau yang
berputar sehingga daging buah sawit terlepas dari bijinya dan langsung masuk
ke pengempaan.
g. Pengempaan (Pressing)
Pengempaan digunakan untuk memisahkan minyak kasar (Crude Oil) dari
daging buah. Selanjutnya minyak jatuh ke Vibrating Screen untuk disaring
dan dimurnikan.
h. Pemurnian minyak (Clarification)
Stasiun klarifikasi adalah stasiun terakhir pengolahan minyak. Pada
pemurnian minyak ada beberapa tahap, yaitu :
Pemisahan pertama
Pemasakan minyak
Pengeringan minyak
2. Pengolahan inti
a. Pemisahan ampas dan biji
Serat-serat dan biji yang dialirkan ke cake braker conveyer kemudian
dipisahkan dengan alat vibre silicon sehingga ampas terhisap keluar untuk
dibawa ke boiler, sedangkan cangkang tersebut jatuh ke nut polish drum yang
kemudian dialirkan ke nut silo.
b. Pemeraman biji
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
4.1.4. Kebijakan K3
Kebijakan K3 ditetapkan sebagai pernyataan komitmen perusahaan terhadap
tujuan-tujuan K3 dan perbaikan kinerja K3. Kebijakan K3 merupakan pernyataan
tertulis yang ditandatangani oleh pengusaha atau pengurus yang memuat keseluruhan
visi dan tujuan perusahaan, komitmen dan tekad melaksanakan K3, kerangka dan
program kerja yang mencakup kegiatan perusahaan secara menyeluruh dan bersifat
umum.
Dengan penuh tanggung jawab sosial untuk melindungi keselamatan dan
kesehatan kerja karyawan, keluarga, mitra kerja serta lingkungan hidup sekitarnya.
Sebagai komitmen dalam memenuhi tanggung jawab tersebut, maka pimpinan
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
manajemen PTPN IV Bah Jambi dengan ini memuat kebijakan keselamatan dan
kesehatan kerja sebagai berikut :
1. Mematuhi segala bentuk perundang-undangan dan peraturan pemerintah
mengenai keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku.
2. Menyadari dengan sepenuhnya bahwa keselamatan dan kesehatan kerja adalah
salah satu tujuan untuk mencapai terciptanya tempat kerja yang aman, efisiensi
dan produktif di perusahaan dengan mengutamakan keselamatan dan kesehatan
kerja dalam semua aspek pekerjaan untuk mencegah dan mengurangi kecelakaan
dan penyakit akibat kerja.
3. Merawat dan mengawasi alat kerja yang disediakan serta membudayakan hidup
disiplin, bersih, yang berwawasan keselamatan dan kesehatan kerja dan menjaga
stabilitas keamanan termasuk kebakaran peledakan dan pencemaran lingkungan.
4. Mengintegrasikan lingkungan kerja serta perlindungan keselamatan dan kesehatan
kerja dan lingkungan dalam upaya melestarikan keselamatan dan kesehatan kerja
maka perlu meningkatkan pengertian, kesadaran, pemahaman dan penghayatan
keselamatan dan kesehatan kerja oleh semua unsur pimpinan dan para pekerja di
PTPN IV Bah Jambi sesuai prosedur serta mensosialisasikan keselamatan dan
kesehatan kerja di semua tempat kerja.
5. Memonitor serta menyelesaikan semua masalah yang ditimbulkan oleh
kegiatan/pekerjaan maupun kebiasaan yang merugikan keselamatan dan
kesehatan kerja serta lingkungan dengan musyawarah dan menginventarisir
masalah tersebut sehingga tidak terulang kembali.
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
6. Untuk
menjamin
terlaksananya
hal-hal
tersebut
di
atas,
perusahaan
mengalokasikan sumber daya tenaga dan dana sesuai dengan kebutuhan operasi
perusahaan.
7. Kebijakan ini dapat ditinjau kembali bila diperlukan.
Pemeliharaan Kebijakan K3
1. Seluruh karyawan dan kontraktor bertanggung
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
Fungsi P2K3
P2K3 mempunyai tugas memberikan saran dan pertimbangan baik diminta
maupun tidak kepada Manajer Unit mengenai masalah keselamatan dan kesehatan
kerja. Untuk itu P2K3 mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Menghimpun dan mengolah data tentang keselamatan dan kesehatan kerja di
tempat kerja.
2. Membantu menunjukkan dan menjelaskan kepada setiap karyawan :
a. Berbagai faktor bahaya di tempat kerja yang dapat menimbulkan gangguan
keselamatan dan kesehatan kerja.
b. Faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja.
c. Alat pelindung diri bagi karyawan yang bersangkutan.
d. Cara dan sikap yang benar dan aman dalam melaksanakan pekerjaannya.
3. Menyampaikan dan memberikan usulan penyelesaian keluhan-keluhan karyawan
yang timbul akibat adanya perubahan tempat/cara/alat kerja yang berpotensi
menimbulkan bahaya kecelakaan atau penyakit akibat kerja.
4. Membantu Manajer unit dalam :
a. Mengevaluasi cara kerja, proses dan lingkungan kerja.
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
KETUA-I
KDTU
KETUA-II
KD TAN
DOKUMEN
KONTROL
TIM INTERNAL
AUDIT
ANGGOTA
KETUA-III
KDT
KETUA-IV
KDP
FIRE CHIEF
TIM MANAJEMEN
RESIKO
TIM PEMADAM
KEBAKARAN
TIM PENYELAMATAN
(RESQUE)
TIM EVAKUASI/
KESEHATAN/
MEDIS
Sumber : Data Sistem Manajem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) PTPN IV
Kebun Bah Jambi Tahun 2007
Tanggung Jawab
1. Ketua P2K3 :
a. Pengawasan dilakukan oleh ketua umum untuk mengusahakan dan
menjamin terlaksananya kegiatan P2K3 secara selaras dan sesuai dengan
maksud dan tujuan kegiatan usaha perusahaan dan peraturan perudangundangan tentang keselamatan kerja yang berlaku.
b. Menetapkan dan memelihara kebijakan dan komitmen K3.
c. Menetapkan tindakan pelaksanaan kebijakan K3.
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
Ketua-I P2K3 :
a. Membantu dan melaksanakan pengurusan K3 baik untuk kepentingan
perusahaan maupun keselamtan dan kesehatan pekerja..
b. Membantu dan memberikan saran/pemikiran kepada ketua umum dalam
melaksanakan fungsi manajemen di bidang komunikasi dan humas serta
aspek-aspek hukum K3.
c. Mengelola penyelenggaraan rapat-rapat P2K3.
d. Mengurus/menyelenggarakan administrasi dan pengendalian dokumen P2K3.
e. Menyusun rencana dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan karyawan
dalam rangka menuju terbangunnya kompetensi dan kinerja K3.
f. Menjalankan aspek hukum keselamatan kerja, yaitu aspek hukum yang
berkaitan dengan perlindungan K3 serta sistem manajemen K3.
g. Mengkomunikasikan kebijakan P2K3 kepada seluruh karyawan, pemasok dan
kontraktor.
h. Memberikan pelayanan informasi yang dibutuhkan tentang kondisi P2K3.
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
i.
j.
Ketua-II P2K3 :
a. Membantu dan melaksanakan pengurusan K3 baik untuk kepentingan
perusahaan maupun keselamatan dan kesehatan pekerja.
b. Mengatur tata tertib penggunaan fasilitas dan aset perusahaan.
c. Menyelesaikan dan mengevaluasi persoalan-persoalan yang berkaitan denga
aspek hukum keselamatan kerja.
d. Memberi bimbingan dan konsultasi yang berkaitan dengan persoalan hukum
yang berkaitan dengan keselamatan kerja kepada pejabat-pejabat di
perusahaan.
e. Mengelola kegiatan-kegiatan tanggap darurat dan bahaya kebakaran.
f. Menyusun dan mengevaluasi norma-norma K3 dalam bidang teknik.
g. Memonitor dan mengevaluasi kinerja K3 bidang teknik.
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
j.
4.
i.
5.
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
Anggota P2K3 :
a. Bertanggung jawab kepada pengurus P2K3.
b. Melaksanakan dan membantu kelancaran pelaksanaan program yang telah
disusun dan ditetapkan.
c. Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per-04/Men/1987 bahwa
setiap perusahaan harus membentuk P2K3.
d. Manajer unit menetapkan/menghunjuk kepengurusan P2K3.
e. Sesuai Permenaker No. 05/MEN/1996, bahwa P2K3 dibentuk kemudian
disahkan oleh Disnakertrans.
Topi helm
2.
3.
4.
Sumbat telinga
5.
Tutup telinga
6.
7.
8.
9.
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
10.
Masker abu
11.
12.
Pakaian kerja/chemis
13.
14.
15.
16.
17.
18.
Baju overval
19.
20.
21.
22.
Mantel hujan
23.
Handuk kecil
24.
Jaket kulit
25.
26.
27.
Kotak P3K
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
Umur (Tahun)
Jumlah (Orang)
32-35
14.29%
36-39
17.86%
40-43
10.71%
44-47
7.14%
48-51
10
35.71%
52-55
14.29%
28
100.00%
Jumlah
Pada tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa umur responden yang terbanyak
mengalami kecelakaan kerja pada umur 48-51 tahun sebanyak 10 orang (35,71%).
Tingkat Pendidikan
Jumlah (Orang)
SD
17.86%
SMP
12
42.86%
SMA
10
35.71%
Sarjana
3.57%
28
100.00%
Jumlah
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
Pada tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan responden
paling banyak yang mengalami kecelakaan kerja adalah tamatan SMP sebanyak 12
orang (42,86%).
Jumlah (Orang)
2-6
7.14%
7-11
21.42%
12-16
17.86%
17-21
25.00%
22-26
14.29%
27-31
14.29%
28
100.00%
Jumlah
Pada tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa masa kerja responden paling
banyak yang mengalami kecelakaan kerja adalah bekerja selama 17-21 tahun
sebanyak 7 orang (25%).
Pengetahuan
Jumlah (Orang)
Baik
25.93%
Sedang
15
55.56%
Kurang
18.52%
27
100.00%
Jumlah
Pada tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa pengetahuan responden yang
mengalami kecelakaan kerja adalah sedang yaitu sebanyak 15 orang (55,56%).
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
Bagian/Unit Pekerjaan
Jumlah (orang)
Operator Rebusan
15
53.57%
3.57%
3.57%
7.14%
3.57%
Bag. Mesin
21.43%
Bag. Laboratorium
3.57%
3.57%
Jumlah
28
100.00%
Pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa pekerja yang mengalami kecelakaan kerja
adalah pekerja yang bekerja di bagian/unit pekerjaan operator rebusan sebanyak 15
orang (53,57%).
4.2.2. Gambaran Lingkungan Kerja
Gambaran lingkungan kerja berdasarkan observasi dan wawancara terhadap
pekerja antara lain suhu yang panas karena ketel rebusan, adanya minyak panas hasil
proses produksi kelapa sawit, air soda api yang digunakan pada saat perebusan untuk
memisahkan cangkang kelapa sawit dari intinya, stom uap rebusan yang digunakan
untuk penguapan rebusan dan air kondensat rebusan, dan kondisi yang tidak aman di
tempat kerja karena lantai yang licin dan adanya alat kerja yang rusak.
Gambaran shift kerja pada saat terjadinya kecelakaan kerja di pabrik
pengolahan kelapa sawit PTPN IV Kebun Bah Jambi tahun 2006-2008 dapat dilihat
pada tabel-tabel berikut :
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
Shift Kerja
Jumlah (orang)
19
67.86%
32.14%
28
100.00%
Jumlah
Dari tabel 4.6 dapat dilihat bahwa kecelakaan kerja paling banyak terjadi pada
pekerja yang bekerja shift 1 yaitu pada saat jam 06.30-18.30 sebanyak 19 orang
(67,86%).
Jumlah (Orang)
atau radiasi
12
42.86%
14.29%
Terjatuh
28.57%
3.57%
10.71%
Jumlah
28
100.00%
Jenis Kecelakaan
Kontak dengan bahan berbahaya
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
Pada tabel 4.7 dapat diketahui bahwa jenis kecelakaan kerja yang dialami oleh
pekerja pada umumnya kontak dengan bahan berbahaya atau radiasi sebanyak 12
orang (42,86%).
Penyebab Kecelakaan
Jumlah (Orang)
7.14%
Peralatan lain
28.57%
17
60.71%
Lingkungan kerja
3.57%
28
100.00%
Jumlah
Pada tabel 4.8 dapat diketahu bahwa kecelakaan kerja paling banyak
disebabkan bahan-bahan dan zat-zat sebanyak 17 orang (60,71%).
Sifat Luka
Jumlah (Orang)
7.14%
Luka-luka lain
14
50.00%
Luka bakar
12
42.86%
28
100.00%
Jumlah
Pada tabel 4.9 dapat diketahui bahwa kecelakaan kerja berdasarkan sifat luka
yang dialami oleh pekerja pada umumnya berupa luka-luka sebanyak 14 orang (50%)
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
Letak Luka
Jumlah (Orang)
Banyak tempat
7.14%
Tangan
32.14%
Kaki
21.44%
Kepala
32.14%
Badan
7.14%
28
100.00%
Jumlah
Pada tabel 4.10 dapat diketahui bahwa letak luka yang dialami pekerja paling
banyak di anggota atas (tangan) sebanyak 9 orang (32,14%) dan kepala sebanyak 9
orang (32,14%).
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
BAB 5
PEMBAHASAN
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
Pada tabel 4.5 terlihat bahwa pekerja yang mengalami kecelakaan kerja paling
banyak yang bekerja di bagian/unit operator rebusan sebanyak 15 orang (53,57%).
Hal ini disebabkan karena pekerjaan di bagian/unit operator rebusan memiliki resiko
tinggi terjadinya kecelakaan. Berdasarkan pengamatan, bekerja di bagian/unit rebusan
memiliki risiko tinggi karena tempat kerjanya menggunakan alat yaitu ketel rebusan
dan menggunakan air soda dan stomp uap rebusan yang berisiko terjadinya
kecelakaan yang menghasilkan panas untuk perebusan inti sawit. Pekerja di bagian
operator rebusan mengalami kecelakaan seperti tersembur stomp uap rebusan, air
soda,air kondensat rebusan, minyak panas, api pada saat mencongkel kerak ketel dan
terjepit lori, serta terpeleset di lantai yang licin. Jenis-jenis pekerjaan mempunyai
peranan besar dalam menentukan jumlah dan macam kecelakaan.
Lain bidang pekerjaanya, lain pula tingkat risiko terkaitnya dan angka
kejadian kecelakaan bervariasi menurut bidang pekerjaannya. Kurangnya pengalaman
bisa jadi penentu kecelakaan penting di kalangan mereka yang baru saja
diperkerjakan di suatu bidang pekerjaan tertentu, tetapi selanjutnya pengalaman
kurang berperan.2
1. Bahan proses produksi yaitu air kondensat rebusan, uap panas, soda air yang
digunakan pada saat perebusan, stomp uab rebusan, dan air panas.
2.
3. Untuk golongan kimia dapat digolongkan kepada bahan mudah terbakar yaitu api
yang menyembur dari ketel.
Kondisi yang tidak aman (unsafe condition) disebabkan karena cara kerja
yaitu tata cara bekerja dan peralatan kerja yang kurang nyaman sehingga dapat
menyebabkan kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja di pabrik kelapa sawit kebun Bah
Jambi, antara lain :
1. Lantai yang licin dan TBS yang jatuh dari loading ramp yang merupakan tata cara
bekerja yang kurang aman.
2. Alat kerja dengan kondisi yang kurang aman seperti pipa hydrolik loading ramp
dan kran minyak vibro separator yang bocor sehingga kena percikan minyak
mentah yang masih panas.
Oleh karena itu, sebaiknya kebijakan K3 yang telah dibuat dijalankan
perusahaan. Hal ini dikarenakan dalam kebijakan K3 tertulis bahwa adanya
perawatan dan mengawasi alat kerja yang disediakan serta mengintegrasikan
lingkungan kerja serta perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan
dalam upaya melestarikan keselamatan dan kesehatan kerja maka perlu meningkatkan
pengertian, kesadaran, pemahaman dan penghayatan keselamatan dan kesehatan kerja
oleh semua unsur pimpinan dan para pekerja di PTPN IV Bah jambi sesuai prosedur
serta mensosialisasikan keselamatan dan kesehatan kerja di semua tempat kerja.
Dengan diketahuinya kebijakan K3 oleh semua unsur pimpinan dan pekerja,
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
oleh alat angkut yaitu lori dan kereta sorong, 8 orang disebabkan oleh peralatan lain
yaitu vanbelt, meteran tangki timbun, drum ketel, stang kunci pada valve, dan rantai
huiting crane. Dan 1 orang pekerja yang mengalami kecelakaan kerja disebabkan oleh
lingkungan kerja di dalam bangunan yaitu terjatuh karena lantai yang licin.
Pada tabel 4.9 terlihat bahwa kecelakaan kerja yang dialami pekerja pada
umumnya berupa luka-luka sebanyak 14 orang (50%). Luka-luka ini karena terjepit,
dan terkena benda. Pekerja yang mengalami luka bakar sebanyak 12 orang (42,86%).
Hal ini dapat terlihat bahwa kecelakaan kerja dengan kontak bahan-bahan atau zat-zat
mengakibatkan luka bakar pada pekerja karena bahan dan zat-zat tersebut dapat
membuat kulit melepuh atau terbakar. Dan pekerja yang mengalami luka memar ada
2 orang (7,14%) karena jatuh di lantai yang licin dan tertimpa TBS.
Pada tabel 4.10 dapat dilihat bahwa letak luka yang dialami pekerja akibat
kecelakaan kerja paling banyak terdapat di tangan sebanyak 9 orang (32,14%) dan
kepala sebanyak 9 orang (32,14%). Letak luka di tangan karena tersembur stomp
rebusan, terjepit lori, terjepit oleh rantai huiting crane dan pada saat mengunci baut,
terpukul drum buangan abu ketel, serta terkena meteran tangki timbun dan vanbelt.
Letak luka di kepala mengenai muka karena semburan minyak panas, mata karena
percikan air soda dan minyak panas serta terkena stang kunci pada valve, dan
mengenai kepala karena jatuh dan ditimpa TBS yang jatuh. Pekerja yang memiliki
luka di banyak tempat ada 2 orang (7,14%) mengenai muka, dada, kaki, paha, dan
bagian perut karena semburan api dari ketel dan air kondensat. Pekerja yang memiliki
luka di kaki sebanyak 6 orang (21,44%) karena terjatuh dan masuk parit air panas, air
kondensat rebusan, dan minyak panas. Dan pekerja yang memiliki luka di badan
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
sebanyak 2 orang karena terjepit kereta sorong dan terkena semburan uap panas.
Kecelakaan kerja yang disebabkan oleh bahan-bahan dan alat kerja di tempat kerja
disebabkan oleh kurangnya hati-hati/tidak konsentrasi dalam bekerja, kurang terlatih
atau terampil dalam penggunaan APD, penggunaan/pengoperasian alat-alat yang
tidak benar/sesuai, dan keadaan lingkungan yang tidak baik, misalnya lantai yang
licin, ruangan yang panas, bising, dan lain-lain.
Hal ini memungkinkan bahwa kebijakan K3 dan peraturan-peraturan K3
lainnya masih ada yang belum dijalankan padahal kebijakan K3 dan peraturan K3
tersebut untuk meningkatkan kesadaran pekerja akan pentingnya keselamatan dan
kesehatan kerja di tempat kerja. Oleh karena itu, perlu diterapkan kebijakan K3 dan
peraturan-peraturan K3 oleh perusahaan dan pengawasan oleh mandor (pengawas),
terutama pada pekerja yang bekerja di bagian operator rebusan yang beresiko
mengalami kecelakaan kerja.
Perlindungan tenaga kerja melalui usaha-usaha tehnis pengamanan tempat,
peralatan dan lingkungan kerja adalah sangat perlu diutamakan. Namun kadangkadang keadaan bahaya masih belum dapat dikendalikan sepenuhnya, sehingga
digunakan alat-alat perlindungan diri (personal protective devices).
Sekalipun rumit permasalahan sebab-sebab kecelakaan, secara sederhana
dapat dikatakan, bahwa penyebab-penyebab kecelakaan paling utama ditemukan
tidak pada mesin-mesin yang paling berbahaya (seperti mesin gergaji sirkuler, mesin
pengaduk dan mesin tekan) atau zat-zat yang paling berbahaya (seperti bahan-bahan
peledak atau cairan-cairan yang mudah menyala), tetapi ada kegiatan-kegiatan yang
biasa seperti terantuk, terjatuh, bekerja tidak tepat dan tertimpa oleh TBS.
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
5.3. Kesimpulan
Dari hasil penelitian adalah :
1. Tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja berumur 48-51 tahun sebanyak 10
orang (35,71%), dengan pendidikan SMP sebanyak 12 orang (42,86%), 7 orang
(25%) telah bekerja selama 17-21 tahun, 19 orang (67,86%) bekerja pada shift 1
jam 06.30-18.30 WIB, dan 15 orang (53,57%) bekerja di bagian/unit operator
rebusan.
2. Tingkat pengetahuan pekerja yang mengalami kecelakaan kerja tentang K3 yaitu
baik sebanyak 7 orang (25,93%), sedang sebanyak 15 orang (55,56%), kurang
sebanyak 5 orang (18,52%).
3. Kecelakaan kerja pada umumnya karena lingkungan kerja faktor kimia dan
kondisi yang tidak aman.
4. Jenis kecelakaan kerja yang dialami oleh pekerja pada umumnya adalah kontak
dengan bahan berbahaya sebanyak 12 orang (42,86%), penyebab kecelakaan
karena bahan-bahan dan zat-zat sebanya 17 orang (60,71%). Berdasarkan sifat
luka 14 orang (50%) mengalami luka-luka tanpa memar ataupun luka bakar, dan
letak luka di bagian anggota atas (tangan) sebanyak 9 orang (32,14%) dan kepala
sebanyak 9 orang (32,14%).
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
5.4. Saran
1. Perlu ditingkatkan pelatihan dan penyuluhan K3 kepada seluruh pekerja oleh
perusahaan ataupun pihak-pihak yang terkait, seperti Dinas Tenaga Kerja dan
Balai Hiperkes.
2. Peningkatan pemahaman tentang kebijakan K3 dan peraturan-peraturan K3 lain
yang ada di perusahaan.
3. Perlu ditingkatkannya perawatan dan pengawasan terhadap alat kerja serta
lingkungan kerja di tempat kerja yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja.
4. Bagi para pekerja hendaknya bekerja sesuai dengan pedoman dan prosedur kerja
yang ada di perusahaan.
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sumamur, P.K., 1996. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. PT. Toko
Gunung Agung, Jakarta.
2. WHO Study Group., 1996. Penuaan dan Kapasitas Kerja. Penerbit Buku
Kedokteran (EGC), Jakarta.
3. Http:/www.jamsostek.co.id/info/berita/Januari/2007. Kasus Kecelakaan Kerja
Masih Tinggi. Diakses tanggal 17 Februari 2009.
4. Silalahi, B., dan R. Silalahi., 1991. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja. PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.
5. Manulang, Sendjun., 2001. Pokok-Pokok Hukum Ketenagakerjaan di Indonesia.
Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
6. Harrington, J.M., dan F.S.Gill., 2003. Buku Saku Kesehatan Kerja. Penerbit Buku
Kedokteran (EGC), Jakarta.
7. Http:/www.geocities.com/klinikikm/kshtn_krj/kecelakaan_kerja.
8. Tarigan, M.O., 2007. Gambaran Kecelakaan Kerja Pada pekerja Konstruksi di
Proyek Pembangunan Marriot Hotel Medan Tahun 2007. Skripsi Mahasiswa
FKM_USU, Medan.
9. Sumamur, P.K.,1989. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. CV. Haji
Masagung, Jakarta.
10. Http:/groups_yahoo.com/group/K3_LH/message/April/2003. Diakses tanggal 17
Februari 2009.
11. Http:/www.sinarharapan.co.id/berita/Februari/2007. Kecelakaan
Indonesia Tertinggi di Dunia. Diakses tanggal 29 Januari 2009.
Kerja
di
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
KUESIONER PENELITIAN
GAMBARAN KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJA PABRIK
PENGOLAHAN KELAPA SAWIT PTPN IV KEBUN BAH JAMBI
TAHUN 2006-2008
1. Nama
2. Umur
3. Pendidikan Terakhir
: 1. SD
2. SMP
3. SMA/SMK
4. Akademik
5. Sarjana
4. Bagian/Unit Pekerjaan
: 1. Bagian Mesin
2. Bagian Limbah
3. Bagian Laboratorium
4. Bagian Timbangan
5. Bagian Analisa Ketel
6. dll.(Sebutkan)
5. Masa Bekerja
Tahun
Pengetahuan Pekerja
1. Apakah saudara mengetahui resiko/akibat dari pekerjaan terhadap terjadinya
kecelakaan kerja ?
a. Tahu, sebutkan.
b. Tidak tahu
2. Darimana anda mengetahui tentang resiko/bahaya tersebut ? (jawaban bisa lebih
dari satu)
a. Pedoman kerja
b. Pelatihan kerja (pelatihan K3)
c. Dari teman kerja
d. Pimpinan/atasan
e. Pengetahuan sendiri.
3. Apakah anda mengetahui bahwa lingkungan kerja anda dapat mengganggu
keselamatan dan kesehatan kerja ?
a. Tahu
b. Tidak tahu
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
4. Jika tahu, lingkungan kerja yang bagaimana dapat mengganggun keselamatan dan
kesehatan kerja dalam pekerjaan anda ? (jawaban bisa lebih dari satu)
a. Lantai yang licin akibat minyak
b. Panas
c. Pencahayaan yang kurang
d. Mesin yang terlalu bising.
e. Getaran/tekanan
5. Apakah anda mengetahui bahwa perbuatan yang tidak aman dapat mengakibatkan
kecelakaan kerja ?
a. Tahu
b. Tidak tahu
6. Jika tahu, perbuatan yang bagaimana yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja
itu ? (jawaban bisa lebih dari satu)
a. Tidak mengikuti pedoman kerja
b. Tidak menggunakan alat pelindung diri
c. Bercanda sewaktu bekerja
d. Letih dan tida konsentrasi bekerja
e. Kurang pengetahuan terhadap pekerjaan yang dilakukan
7.
Apakah anda mengetahui prosedur, pedoman, dan peraturan kerja agar anda
dapat bekerja dengan aman dan sehat?
a. Tahu, sebutkan.
b. Tidak tahu
8. Dari mana anda mengetahui prosedur, pedoman, dan peraturan kerja agar anda
dapat bekerja dengan aman dan sehat ? (jawaban bisa lebih dari satu)
a. Pelatihan K3
b. Buku pedoman
c. Kawan/teman
d. Pimpinan/atasan
e. Depnaker
9. Bagaimana mennggulangi/mencegah gangguan perbuatan yang tidak aman
tersebut ? (jawaban bisa lebih dari satu)
a. Mematuhi pedoman, peraturan dan prosedur kerja
b. Menggunakan APD
c. Mengurangi kontak dengan sumber gangguan
d. Adanya pengawasan ketat dari atasan
e. Mengikuti latihan kerja
10. Menurut nada pencegahan yang paling utama perlu dilaksanakan oleh perusahaan
adalah
a. Membuat peraturan, pedoman dan prosedur kerja
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
b. Menyediakan APD
c. Membina sikap tenaga kerja dengan berorientasi pada K3
d. Memperbaiki lingkungan kerja
e. Mengadakan latihan kerja bagi tenaga kerja
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.
HASIL WAWANCARA
GAMBARAN PENGETAHUAN PEKERJA PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT
YANG MENGALAMI KECELAKAAN KERJA DI PTPN IV KEBUN BAH JAMBI
TAHUN 2006-2008
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
Pengetahuan Pekerja
Penilaian
2 3 4 5 6 7 8 9
4 1 2 1 5 1 4 3
2 1 2 1 2 1 1 2
1 1 5 1 4 1 4 3
2 1 3 1 5 1 4 3
2 1 4 1 5 1 4 3
1 0 1 0 1 0 1 1
1 1 2 1 3 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 2
3 1 2 1 1 1 2 1
1 1 2 1 2 0 2 1
1 1 2 1 2 1 1 2
2 1 3 1 2 1 2 3
1 1 3 1 2 1 1 2
4 1 4 1 5 1 4 4
1 1 3 1 4 1 2 3
1 1 2 1 3 1 2 3
2 1 3 1 2 1 2 1
3 1 3 1 2 1 3 2
3 1 4 1 5 1 3 3
4 1 4 1 4 1 3 4
2 1 3 1 3 1 3 3
3 1 3 1 3 1 2 3
2 1 4 1 4 1 3 4
4 1 4 1 5 1 2 4
2 1 2 1 2 1 3 3
3 1 5 1 4 1 3 4
2 1 4 1 3 1 2 4
3 1 5 1 4 1 3 4
10
5
1
4
5
3
1
1
2
3
2
2
1
1
5
2
1
1
1
4
3
3
2
3
2
2
4
3
4
Tingkat Pengetahuan
79.41%
38.24%
73.53%
76.47%
73.53%
17.65%
38.24%
35.29%
44.12%
35.29%
41.18%
50.00%
41.18%
88.24%
52.94%
47.06%
44.12%
52.94%
76.47%
76.47%
58.82%
58.82%
70.59%
73.53%
52.94%
79.41%
64.71%
79.41%
Baik
Kurang
Sedang
Baik
Sedang
Kurang
Kurang
Kurang
Sedang
Kurang
Sedang
Sedang
Sedang
Baik
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Baik
Baik
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Baik
Sedang
Baik
Jenni Rajagukguk : Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun
Bah Jambi Tahun 2006-2008, 2010.