You are on page 1of 6

TUGAS MATA KULIAH

DASAR PERMODELAN
GROUNDWATER FLOW MODEL USING MOD-FLOW

Disusun Oleh :
Annisa Rizqilana

21100113130094

Fandy Fahreza

21100113120023

Muhammad Taufiqurrahman

21100113130116

Wahyu Prasetio

21100113120011

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
APRIL 2016

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Airtanah
Air tanah adalah air yang bergerak di dalam tanah yang terdapat di dalam
ruang antar butir-butir tanah yang meresap ke dalam tanah dan bergabung
membentuk lapisan tanah yang disebut akuifer (Mutowal 2008). Pergerakan air
dalam tanah jenuh akan mempengaruhi limpasan dan infiltrasi pada suatu daerah,
sedangkan proses pergerakan air dalam tanah dipengaruhi oleh sifat-sifat fisik
tanah. Air tanah bersifat dinamis mempunyai pengertian bahwa
bergerak

secara

tetap

dari

suatu

lokasi

ke

lokasi

air

lain

tanah
melalui

perkolasi,evaporasi, evapotranspirasi, irigasi, presipitasi, limpasan (run off)


dan drainase (Suharto, 2006).

Gambar.1.0. Pola aliran airtanah


Sumber : Environment and Climate Change Canada

Air bergerak di dalam tanah secara horizontal dan vertikal. Pergerakan air
secara horizontal disebut juga pergerakan air lateral. Pergerakan air vertikal dapat
berupa pergerakan air ke bawah yang dipengaruhi oleh gerak gravitasi
melalui infiltrasi dan perkolasi serta pergerakan air ke atas melalui gerak
kapilaritas air tanah yang dipengaruhi oleh porositas tanah dan temperatur tanah.
Air tanah yang berada di bawah zona perakaran tanaman akan mengalir menuju

zona perakaran tanaman disebabkan oleh kemampuan kapiler (cappilary rise)


yang dimiliki oleh tanah. Air akan bergerak dari tanah yang lembab menuju tanah
yang lebih kering. Pada

tanah

lembab

yang

jumlah

persentase

airnya

lebih tinggi, gradien tegangannya lebih besar dan lebih cepat perpindahannya.

Gambar.1.1. Efek kapilaritas pada airtanah


Sumber: http://ecaaser3.ecaa.ntu.edu.tw

Pola

kapilaritas

airtanah

dipengaruhi

oleh

tegangan

dan

permeabilitas tanah. Nilai efek kapilaritas tidak beraturan pada setiap bagian
tanah, karena ukuran pori-pori yang dilewatinya bersifat acak pula. Pada
jenis tanah yang berbeda akan memberikan pola pergerakan air tanah
yang

berbeda, akibatnya kecepatan pergerakan air vertikal ke bawah dan

pergerakan horizontal di dalam tanah bervariasi dari lambat hingga cepat.


1.2 Parameter Yang Mempengaruhi Airtanah
Kondisi alami dan distribusi akuifer, aquiklud dan aquitard dalam sistem
geologi dikendalikan oleh lithologi, stratigrafi dan struktur dari material simpanan
geologi dan formasi (Freeze dan Cherry,1979). Pada litologi paramateter berupa
komposisi mineral, ukuran butir dan kumpulan butiran yang terbentuk dari
sedimentasi. Bentuk struktur seperti pecahan (cleavages), retakan (fracture),
lipatan (folds), dan patahan (faults), merupakan sifat-sifat geometrik dari sistem
geologi yang dihasilkan oleh perubahan bentuk (deformation). Gerakan air tanah
selanjutnya dapat digambarkan melalui Hukum Darcy. Permeabilitas, merupakan
ukuran kemudahan aliran lewat media tersebut, menjadi konstanta

penting

dalam persamaan aliran. Penentuan besarnya permeabilitas secara langsung


dapat dilakukan melalui pengukuran-pengukuran di lapangan

atau

di

laboratorium. Informasi mengenai gerakan air tanah dapat diperoleh dengan


memberikan suatu zat ke dalam aliran yang kemudian dirumus dalam ruang dan
waktu. Dari hukum Darcy dan persamaan kontinuitas persamaan umum
aliran air tanah dapat dicari (Soemarto,1995).

Gambar.1.2. Prinsip Hukum Darcy


Sumber: http://fracfocus.org

Hukum Darcy adalah persamaan yang mendefinisikan kemampuan suatu


fluida mengalir melalui media berpori seperti batu. Hal ini bergantung pada
jumlah aliran antara dua titik secara langsung berkaitan dengan perbedaan tekanan
antara titik, jarak antara titik, dan interkonektivitas jalur aliran dalam batuan
antara titik. Pengukuran interkonektivitas disebut permeabilitas. Aliran fluida
dalam di antara lapisan batuan diatur oleh permeabilitas batuan. Namun, untuk
memperhitungkan permeabilitas, harus diukur baik dalam arah vertikal dan
horizontal.
Salah satu aplikasi dari Hukum Darcy adalah untuk mengalirkan air
melalui akuifer. Hukum Darcy bersama dengan persamaan kekekalan massa yang
setara dengan persamaan aliran air tanah, salah satu hubungan dasar hidrogeologi.
hukum Darcy juga digunakan untuk menggambarkan minyak, air, dan arus gas
melalui reservoir minyak bumi. Hukum Darcy adalah hubungan proporsional
sederhana antara tingkat debit langsung melalui media berpori, viskositas fluida
dan penurunan tekanan atas jarak tertentu. Dengan mengetahui parameter yang
berpengaruh pada aliran airtanah dan dikaitkan dengan hukum Darcy dan
kekekalan massa, suatu model aliran aitanah dapat digambarkan dan ditetapkan

sebagai konsep numerikal. Konsep permodelan ini menyesuaikan dengan tiap


daerah yang mempunyai parameter tertentu. Melalui permodelan ini, hal yang
berhubungan dengan kontaminasi pada airtanah, aliran airtanah, bahkan prediksi
kedepan dapat ditentukan. Salah satu aplikasi yang mampu dalam pembuatan
model konseptual dan numerikal adalah MOD-FLOW.
1.3 Permodelan Airtanah
Domenico (1972) mendefinisikan model sebagai wakil kenyataan yang
berusaha untuk menjelaskan tingkah laku beberapa aspek kenyataan dan selalu
tidak sekompleks sistem yang sesungguhnya diwakili. Ketepatan hasil dari suatu
model tergantung tingkat penyederhanaan serta ketepatan dan kelengkapan
dari parameter-parameter yang dipakai dalam menentukan model. Suatu
model matematik digunakan untuk mensimulasikan secara tidak langsung
aliran airtanah menggunakan pemisalan/persamaan yang menunjukkan proses
fisik yang terjadi di dalam sistem (Anderson dan Woessner, 1992). Model
menjelaskan hubungan antar variabel dan parameter sebagai hubungan yang
saling mempengaruhi antar komponen dalam sistem dan antara sistem dengan
lingkungannya. Penyusunan

model

hidrogeologi dilakukan dengan adanya

asumsi dan batasan-batasan tertentu yang melalui beberapa tahapan pemodelan.


Semakin

kompleks

suatu

model

semakin

banyak

parameter

yang

ditinjau dan digunakan sesuai dengan kondisi lingkungan.


Pada kasus ini, permodelan hidrogeologi dilakukan dengan menggunakan
aplikasi MODFLOW. MODFLOW adalah aplikasi permodelan 3 dimensi aliran
yang menggunakan modul finite difference (pendekatan ekspansi Taylor di titik
acuannya (x). Ada tiga jenis beda (difference) yaitu forward difference, backward
difference, dan central difference), sebagai kode komputer yang membantu
menyelesaikan persamaan aliran airtanah.

METODOLOGI

You might also like