You are on page 1of 5

Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2013

BAB I
PENDAHULUAN
I.1

Maksud dan Tujuan


Maksud dilakukan korelasi ialah untuk pembuatan peta bawah permukaan

sehingga dapat diketahui kondisi bawah permukaannya, baik kondisi struktur maupun
stratigrafi. Tujuan korelasi antar sumur pada Formasi ini adalah :
Mengetahui dan merekonstruksi kondisi geologi bawah permukaan serta
mengetahui penyebaran lateral maupun vertikal dari zona hidrokarbon
(penentuan cadangan).
Menafsirkan kondisi geologi yang mempengaruhi pembentukan hidrokarbon,
migrasi dan akumulasinya.
Menyusun sejarah geologi daerah yang diteliti.
I.2

Dasar Teori
Korelasi dapat diartikan sebagai penentuan unit stratigrafi dan struktur yang

mempunyai persamaan waktu, umur dan posisi stratigrafi. Korelasi ini digunakan untuk
keperluan dalam pembuatan penampang dan peta bawah permukaan. Data yang
digunakan dalam korelasi antar sumur adalah berupa wireline log dan seismik.
Korelasi dapat dibagi menjadi dua yaitu korelasi organik dan korelasi anorganik.
Korelasi organik : korelasi ini secara umum dilakukan berdasarkan kandungan fosil
yang terdapat pada suatu lapisan. Berdasarkan fosil yang dipakai dibagi menjadi empat
yaitu :
1. Berdasarkan fosil penunjuk yang sama (fosil index).
2. Berdasarkan kesamaan perkembangan fosil yang diakibatkan oleh perubahan
lingkungan hidup.
3. Berdasarkan kesamaan derajat evolusi.
4. Berdasarkan kesamaan fosil yang terdapat dalam batuan.

Nama : Galang Resha Az Hari Qulby


NIM : 111.110.036
Plug : 4

Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2013

Korelasi anorganik : korelasi ini dapat dilakukan dengan membandingkan kesamaan


unsur litologi (urutan stratigrafi). Metode ini merupakan metode yang sering dilakukan,
adapun macamnya adalah :
1. Memakai lapisan penunjuk ( key bed / marker bed)
Lapisan yang dicirikan key bed antara lain abu vulkanik, batugamping terumbu,
lapisan tipis serpih.
2. Horizon dengan karakteristik tertentu karena perubahan kimiawi dari massa air
akibat perubahan pada sirkulasi air seperti zona mineral tertentu atau zona
kimiawi tertentu.
3. Korelasi dengan cara meneruskan bidang refleksi pada penampang seismik
4. Korelasi atas dasar persamaan posisi stratigrafi batuan.
5. Korelasi atas dasar aspek fisis/litologis.
6. Korelasi atas dasar maksimum flooding surface.
Untuk mendapatkan hasil korelasi yang lebih akurat jika semua data tersedia maka
sebaiknya korelasi didasarkan pada metode organik dan anorganik.
Hubungan lateral yang diperlihatkan dalam korelasi antar sumur antara lain :
1. Ketebalan
2. Pembajian lapisan
3. Perubahan fasies penyerpihan.
Pemilihan Bidang Datum dan Lapisan Penciri
Pemilihan bidang datum dilakukan sebelum pengkorelasian antar sumur. Bidang
datum ini akan dipakai untuk menggantungkan seluruh penampang sumur yang diteliti.
Bidang datum ini harus merupakan suatu lapisan yang kita yakini kebenarannya yang
dapat ditemukan disetiap sumur. Setelah pemilihan bidang datum selesai dilakukan
maka selanjutnya adalah mencari lapisan lapisan penciri yang ditemukan pada tiap-tiap
sumur.
Korelasi dari log mekanik
Sebagian besar pekerjaan korelasi pada industri minyak dan gas bumi
menggunakan data dari log mekanik. Tipe-tipe log yang biasa digunakan antara lain log

Nama : Galang Resha Az Hari Qulby


NIM : 111.110.036
Plug : 4

Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2013

penafsir litologi yang dikombinasikan dengan log resistivity atau log porositas.
Pemilihan tipe log untuk korelasi tergantung pada kondisi geologi daerah yang
bersangkutan.
Prosedur Korelasi
1. Menentukan horizon korelasi dengan cara membandingkan log mekanik dari
suatu sumur tertentu terhadap sumur yang lain dan mencari bentuk-bentuk /
pola-pola log yang sama atau hampir sama.
2. Setelah bentuk/pola yang relatif sama dan didapatkan telah diyakini pula bahwa
bentuk dan pola tersebut mewakili perlapisan yang sama, selanjutnya dilakukan
pekerjaan menghubungkan bentuk-bentuk kurva yang sama atau hampir sama
dengan bagian yang dari bagian atas kearah bawah secara kontinyu. Korelasi
secara top down dihentikan jika korelasi tidak bisa dilakukan lagi, kemudian
korelasi dilakukan secara bottom up. Adanya zona-zona yang tidak bisa
dikorelasikan

dapat

ditafsirkan

karena

pengaruh

struktur

(patahan,

ketidakselarasan) atau stratigrafi (pembajian, channel fill, pemancungan,


perubahan fasies)
3. Setelah korelasi selesai dilakukan akan didapatkan penampang melintang, baik
penampang struktur ataupun penampang stratigrafi. Dalam pembuatan
penampang strruktur datum diletakkan pada posisi seperti keadaan saat ini
(biasanya sea level sebagai datum).

Nama : Galang Resha Az Hari Qulby


NIM : 111.110.036
Plug : 4

Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2013

BAB II
PEMBAHASAN
II.1

Korelasi Stratigrafi

Lithostratigraphic Correlation
Chronostratigraphic Correlation
Gambar 1.6 Contoh korelasi stratigrafi
Korelasi Stratigrafi yang dilakukan menggunakan dathum berupa lapisan tipis
batulempung atau MFS (Maxzimum Flooding Surface) yang mempunyai penyebaran
luas dan terdapat pada semua sumur. Sementara pengkorelasian tetap pada sand to sand,
dengan melihat kanampakan elektrofasiesnya sehingga dapat diinterpretasi dan
dikorelasikan. Dari hasil korelasi stratigrafi lapisan batupasir pada sumur GMB46,GMB-49, GMB-34, GMB-35 dan GMB-54,

dapat diketahui pola penyebaran

lapisan batupasir yang berfungsi sebagai batuan reservoar, baik reservoar

minyak

maupun gas. Pola penyebaran lapisan batupasir tersebut secara vertikal apabila
dikorelasi ada yang menebal maupun menipis, terlihat dari pola log yang mengalami
beberapa perubahan, hal tersebut dapat disebabkan oleh suplai material sedimennya dan
rate of subsidance serta GSL (Global Sea Level).

Nama : Galang Resha Az Hari Qulby


NIM : 111.110.036
Plug : 4

Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2013

BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil interpretasi diatas dapat disimpulkan bahwa :

Pada penampang sumur Benakat Timur yang telah dianalisa, maka dapat
ditentukan jalur yang akan digunakan untuk korelasi adalah :
Jalur Stratigrafi, BKT-46, BKT-49, BKT-34, BKT-35, BKT-54

Stratigrafi yang berkembang pada umumnya diendapkan secara menerus lateral


baik secara regresi maupun agradasi, namun juga ada yang transgresi.

Nama : Galang Resha Az Hari Qulby


NIM : 111.110.036
Plug : 4

You might also like