You are on page 1of 27

Manajemen

Prolaps
Organ Panggul Terkini

Pendahuluan
Denisi : POP adalah
turunnya organ-organ
panggul kedalam vagina atau
keluar melalui introitus
Dialami 30%-40% wanita
dewasa, terutama usia tua
Menyebabkan keluhan pada
8% (4-10%) wanita

SwiG et al. AJOG 2005


Woodman et al. IUJ 2005

Pendahuluan
Berdampak pada kualitas
hidup, fungsi berkemih,
kolorektal dan fungsi seksual
seorang wanita.
Menyebabkan gangguan pada
emosi, dan berdampak pada
kehidupan sosial dan ekonomi
Penyebabnya mulTfaktorial

Weber et al. Obstet Gynecol 2007

Gejala

Tidak bergejala pada prolaps derajat rendah.


Rasa Tdak nyaman.
Benjolan di kemaluan
Gangguan berkemih- Frekuensi, obstruksi,
inkonTnensia, infeksi.
ObsTpasi.
Disfungsi seksual.
Nyeri punggung atau pinggang belakang.
Ulserasi dan infeksi.

Baden WF, Walker T. Fundamentals, symptoms and classicaTon. In: Baden WF, Walker T, eds.
Surgical repair of vaginal defects. Philadelphia, PA: J.B. Lippinco<;1992, 14.

Diagnosis
Sistem Baden-Walker ( halfway )
Stadium

Penurunan prolaps terhadap himen

Stadium 0

Posisi normal

Stadium 1

Turun menuju himen

Stadium 2

Turun sampai himen

Stadium 3

Turun melampaui himen

Stadium 4

Penurunan maksimum seluruh kompartemen

Tiap kompartemen (apikal, anterior, posterior) dinilai berdasarkan posisinya terhadap himen

Baden WF, Walker T. Fundamentals, symptoms and classicaTon. In: Baden WF, Walker T, eds.
Surgical repair of vaginal defects. Philadelphia, PA: J.B. Lippinco<;1992, 14.

Diagnosis
POP-Q ( Pelvic Organ Prolapse Quan@ca@on)
Dinding anterior (Aa)
3cm proksimal MUE di
midline
(-3 s/d +3)

Dinding anterior (Ba)


Bagian dinding anterior
yang turun paling distal

Cervix/ Cu (C)
Bagian paling distal
cervix atau tunggul
vagina

Genital hiatus (GH)


Pertengahan meaturs
urethra ke himen
posterior

Perineal body (Pb)


Batas himen posterior ke
pertengahan anus

Total vag Length (TVL)


Kedalaman vagina
terbesar jika C atau D
dikembalikan keposisi
normal

Dinding posterior (Ap)


3cm proksimal himen di
midline
(-3 s/d +3)

Dinding posterior (Bp)


Bagian dinding posterior
yang turun paling distal

Forniks posterior (D)


Dikosongkan jika Tdak
ada cervix

Angka negaTf menandakan diatas himen, angka posiTf menandakan diluar himen

Diagnosis
POP-Q ( Pelvic Organ Prolapse Quan@ca@on)
Stadium Penurunan Prolaps
0

Tidak ada prolaps

Bagian terendah > 1 cm diatas himen (semua TTk negaTf)

Bagian terendah 1 cm proksimal atau distal dari himen ( -1


cm +1 cm )

Bagian terendah > 1 cm dibawah himen namun Tdak lebih dari


tvl - 2 cm ( >+1 cm namun < +(TVL-2) cm )

Total eversi (total prolaps)

Jenis

Manajemen
KonservaTf (non-operaTf)
Pesarium
Pelvic Floor Muscle Training (PFMT)
Perilaku

Operasi
Rekonstruksi
Obliterasi (penutupan)

Per@mbangan menentukan penatalaksanaan


opera@f/ non-opera@f
Kondisi kesehatan dan usia
Beratnya gejala
Pilihan pasien sendiri
Kesesuaian kondisi pasien untuk dilakukan operasi
Adanya kondisi atau gejala lain yang membutuhkan
terapi simultan seperT inkonTnensia urin atau alvi
Riwayat operasi pelvik sebelumnya

Manajemen Konserva@f
Pada umumnya, terapi konservaTf atau
mekanikal diperTmbangkan untuk :
prolaps derajat rendah (< stad 2)
masih menginginkan anak
kondisi yang rentan untuk operasi
Tdak bersedia untuk operasi

Non-surgical : Pesarium
Berbagai jenis
Murah
komplikasi berat jarang, tersering adanya
kepuThan (58%), erosi (28%)
Fungsi mekanik:
1. Mencegah perburukan prolaps.
2. Membantu mengurangi gejala/keluhan.


D Prabu, T PriyaTni, Evaluasi penggunaan pesarium pada tahun pertama di RSCM 2011

Non-surgical : Pesarium
Indikasi penggunaan pesarium:
1. Terapi primer untuk gejala prolaps pada
pasien dengan KI operasi.
2. Diagnosis dan evaluasi preoperaTf pasien
dengan prolaps organ pelvik.
3. Terapi sementara menunggu operasi.
4. Indikasi obstetri.


Non-surgical : Pesarium
Pesarium harus dilepas secara reguler dan
dilakukan pemeriksaan apakah mukosa vagina
terdapat erosi atau infeksi
Pesarium harus diganT jika:
Terlalu kaku
Terselubung ekskresi dari vagina.
Menyebabkan defek/sulit dilepas.
Atau telah digunakan selama 1 tahun.


Non-surgical : PFMT
Tujuan: (Hagen et al 2006 Cochrane review)
Meningkatkan kekuatan dan endurens dan
kemampuan menyangga otot dasar panggul
Mencegah perburukan stadium prolaps
Membantu mengurangi beratnya keluhan
Mencegah atau menunda operasi
PFMT:
Kegel
Biofeedback
Vaginal cone

Non-surgical : PFMT
Efek@vitas:
LaThan otot dasar panggul seTap hari selama 6 bulan
dapat memperbaiki gejala yang berhubungan dengan
prolaps organ panggul (Nicholas Taylor, Am J Obstet
Gynecol 203:170.e17.)
PFMT dapat mengurangi frekuensi dan beratnya gejala
penderita prolaps (IHBrkken, AJOG August 2010)
Cochrane Review 2006 (Hagen 2005, Jarvis 2005,Piya-
Anant 2003) Tidak cukup bukT dari peneliTan RCT
untuk disimpulkan mengenai peran PFMT dalam terapi
prolaps organ panggul.

Non-surgical : Perilaku
Faktor gaya hidup yang merupakan faktor
risiko dan dapat dimodikasi adalah:
Mengangkat barang berat (Jorgensen 1994)
KonsTpasi dan mengedan (Spence-Jones
1994)
Obesitas (Hendrix 2002)
!

Operasi
Terapi DeniTf (stad 2 />)
Keuntungan harus melebihi risiko (operasi, anestesi,
komplikasi, rekurensi)
Tujuan:
Obliterasi : kolpokleisis
Rekonstruksi : site specic
Rute operasi rekonstruksi :
Vaginal
Laparotomi
Laparoskopi

Operasi
Prinsip Terapi operasi rekonstruksi!
Mengembalikan struktur pelvis ke posisi
anatomi normal
Mengembalikan/mempertahankan
konTnen urin dan fekal
Mempertahankan fungsi senggama
Memperbaiki kelainan pelvik lain
Mencapai hasil yang dapat bertahan lama
!

Operasi
Tradisional : !
Total Vaginal Histerectomy !
kolporafi anterior !
kolporafi posterior!
fiksasi sakrospinosus !

Mempertahankan uterus:!
Sacrospinous-histeropeksi!
Abdominal/ Laparoskopik sakrohisteropeksi !

Operasi

Penggunaan Mesh

Pertama diperkenalkan
karena Tngginya angka
kegagalan operasi (30%
membutuhkan operasi
ulang) augmentasi
dengan implantasi
mesh (sinteTk) atau
graG (materi biologis)

Penggunaan Mesh

Transvaginal mesh

Abdominal/laparoskopik

Efek@vitas Mesh
Pemasangan Mesh transvaginal untuk defek apikal dan
posterior @dak lebih unggul dibanding operasi tradisional.
Pemasangan Mesh di anterior memiliki keunggulan
anatomis, namun angka reoperasi karena rekuren Tdak
berbeda bermakna.
Peningkatan kualitas hidup penderita @dak berbeda
bermakna dengan operasi tradisional.
Dibanding operasi vaginal tradisional penggunaan mesh
melalui operasi abdominal untuk prolaps apikal memiliki
angka rekurensi yang lebih rendah.
FDA July 2011 : SystemaTc Review Update on the Safety and EecTveness of Transvaginal
Placement for Pelvic Organ Prolapse

Keamanan penggunaan Mesh


Komplikasi implantasi Mesh pervaginam dapat fatal,
tersering adalah erosi.
Kontraksi Mesh pemendekan vagina, pengencangan dan/
atau nyeri vagina
Pemasangan Mesh transvaginal untuk prolaps tunggul
vagina vs tradisional SSF : kejadian komplikasi yang
membutuhkan operasi ulang lebih Tnggi.
Pendekatan abdominal memiliki komplikasi terkait Mesh
yang lebih rendah dibanding pemasangan transvaginal
(kejadian erosi sekitar 4% vs 10%).
FDA July 2011 : SystemaTc Review Update on the Safety and EecTveness of Transvaginal
Placement for Pelvic Organ Prolapse

Take home message


Manajemen prolaps organ panggul terdiri dari terapi
konservaTf dan operaTf
Tujuan mengembalikan kesehatan secara umum
Pemilihan harus memperTmbangkan keuntungan dan risiko
Terapi operaTf adalah terapi deniTf
Terdapat berbagai macam Tpe operasi, tergantung gejala dan
value (nilai) dari pasien
Jenis operasi terbaru dengan menggunakan Mesh
Keuntungan dan keamanan Mesh masih dalam peneliTan
untuk penyempurnaan.

You might also like