You are on page 1of 6

KITA ADALAH APA YANG KITA MAKAN

Fakta Ilmiah tentang Hadist Rasul SAW tentang makanan berlebih dapat
mempengaruhi kesehatan




.

.
.


Segala puji bagi Allah, yang Maha Mengetahui dan Maha Melihat hambahambanya, Maha suci Allah, Dia-lah yang menciptakan bintang-bintang di langit, dan
dijadikan padanya penerang dan Bulan yang bercahaya. Aku bersaksi bahwa tidak
ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya,
yang diutus dengan kebenaran, sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi
peringatan, mengajak pada kebenaran dengan izin-Nya, dan cahaya penerang bagi
umatnya. Ya Allah, curahkan sholawat dan salam bagi nya dan keluarganya, yaitu
doa dan keselamatan yang berlimpah.

Artinya: Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di
bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, karena sesungguhnya
syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. (Q.S. 2:168).

- -







Artinya:
Dari Miqdam bin Madikariba berkata: Saya pernah mendengar Rasulullah
SAW bersabda tidak ada bejana yang diisi oleh manusia yang lebih buruk dari

perutnya,

cukuplah

baginya

memakan

beberapa

suapan

sekedar

dapat

menegakkan tulang punggungnya (memberikan tenaga), jika tidak bisa demikian,


maka hendaklah ia memenuhi sepertiga lambungnya untuk makanan, sepertiga
untuk minuman dan sepertiga untuk bernafas (HR. At-Tirmidzi)
Islam merupakan agama yang sempurna dan menyempurnakan. Satusatunya agama yang diridhoi oleh Allah SWT. Agama yang bukan hanya mengatur
namun juga mempermudah pelakunya dalam setiap aspek kehidupan. Agama di
mana Alquran dan sunnah menjadi sumber utama ajarannya. Ajaran dalam Alquran
akan selalu relevan dengan perkembangan jaman karena ianya buka hanya sekedar
kitab suci yang berisi tuntunan beribadah, namun lebih dari itu, alquran merupakan
sumber ilmu pengetahuan yang berasal langsung dari penguasa alam semesta,
Allah SWT. Banyak fakta ilmiah terungkap baru-baru ini yang sejatinya telah
tercantum dalam alquran dan hadits melalui lisan Rasul SAW 1400 tahun silam
lisan yang tidak akan berucap perkara dien (agama) melainkan yang diucapkan
adalah wahyu dari Tuhan. Salah satunya adalah tentang makanan dan kesehatan.
Islam sangat memperhatian permasalahan terkait makanan dan kesehatan.
Terbukti banyak sekali ayat yang mencantumkan perintah untuk selektif dalam
memilih makanan dalam rangka menjada kesehatan jasmani maupun rohani. Kata
Halal dan baik merupakan deskripsi kitab suci untuk kriteria makanan yang
sebaiknya kita konsumsi. Penjelasan tentang bagaimanakan makanan yang halal
dan baik tersebut Allah jelaskan melalui utusannya, Rasul SAW.
Seribu empat ratus tahun silam Rasul SAW banyak bersabda terkait
kesehatan dan makanan. Salah satu hadits yang mahsyur adalah hadits yang
menerangkan bahwa seburuk-buruknya sebuah tempat yang diisi manusia adalah
perut anak adam yang terisi penuh makanan. Dalam hadits lain Rasul menjelaskan
bahwa semua penyakit berasal dari perut dan mengendalikan makan (puasa) adalah
salah satu cara untuk menjaga kesehatan. penjelasan ini sekiranya mewakili
peringatan Rasul SAW tentang betapa tercelanya makan berlebih sampai perut terisi
penuh serta akibat yang buruk yang dapat timbul bagi pelakunya. Belum ada ilmu
dan teknologi pada jaman itu yang dapat menjelaskan bagaimana proses fisiologis
maupun patofisiologis dari pencernaan dan hubungannya dengan kesehatan secara
keseluruhan.

Ilmu kedokteran modern baru-baru ini menemukan bahwa setiap harinya


setiap sel tubuh kita akan melakukan proses regenerasi dimana sel tua akan mati
dan akan digantikan oleh sel baru. Bahan baku proses pembentukan sel baru ini
adalah apa yang kita makan sehari-hari. Semua zat gizi dari makanan kita akan
berubah menjadi bangunan sel tubuh kita. Maka tidaklah berlebihan jika kita katakan
kita adalah apa yang kita makan.
Ilmu kedokteran terkini juga menyebutkan bahwa intake (asupan makanan)
berlebih

dapat

menyebabkan

keracunan

gula

dan

keracunan

lemak

(glucolipotoxicity) tingkat seluler yang akan berujung pada kondisi resistensi insulin.
Kondisi resistensi insulin inilah yang akan menyebabkan kerusakan di seluruh sel
tubuh. Proses kerusakan terjadi karena insulin yang memiliki peran penting dalam
metabolisme sel bahkan DNA mengalami disfungsi sehingga metabolisme sel
terganggu. Karena hampir seluruh sel membutuhkan insulin dalam proses
metabolismenya, maka dari mulai sel hati, jantung, ginjal, otot, sel telur, testis,
hingga sel imun dapat mengalami kerusakan.
Hal ini dibuktikan oleh ribuan penelitian tentang hubungan intake berlebih
dengan munculnya penyakit sistemik, salah satunya adalah penelitian yang
dilakukan oleh Antonio C tahun 2003 menyatakan bahwa asupan zat gula dalam
jumlah banyak dapat menyebabkan terjadinya resistensi insulin. Dan penelitian lain
yang dilakukan oleh Storlien tahun 2006 menyatakan bahwa asupan makanan tinggi
lemak dapat memicu dan memperberat kondisi resistensi insulin. Zat gula dan lemak
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah segala jenis makanan yang mengandung
gula dan lemak dalam bentuk sederhana maupun kompleks. Dijelaskan lebih dalam,
bahwa pun jika kita mengkonsumsi protein berlebih makan akan disimpan dalam
bentuk gula dan lemak. Salah satu mekanisme yang paling mendasari terjadinya
resistensi insulin pada kasus ini adalah terbentuknya proses oksidatif stress yang
menjadi radikal bebas dan merusak sel.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Mervyn S tahun 2004 menyatakan bahwa
kondisi resistensi insulin dapat berakhir dengan kegagalan multifungsi organ, seperti
stroke, serangan jantung, gagal ginjal, gagal jantung, diabetes melitus, infertilitas,
penuaan dini. Ia menyebutan bahwa penyebab utama dari terjadinya kondisi
resistensi insulin adalah terlalu tingginya asupan makanan dan sedikitnya aktivitas

fisik. Lebih jauh dijelaskan bahwa mekanisme yang mendasari semua kerusakan itu
adalah gagalnya mitokondria (organel sel pembangkit tenaga) menghasilkan energi
dengan optimal.
Peneltian di atas selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Morino
Katsutaro dari Fakultas Kedokteran Universitas Yale, Amerika yang membuktikan
bahwa akar dari semua penyakit sistemik adalah tidak terontrolnya asupan
makanan. Asupan yang tidak terkontrol akan memicu proses kerusakan pada
mitokondria ataupun sel beta pankreas. Kedua kerusakan tersebut akan saling
mempengaruhi, dimana jika salah satu sudah mengalami kerusakan maka yang lain
akan semakin cepat kerusakannya.
Rasul SAW pernah bersabda Summu, Tasihhu atau berpuasalah kalian
maka kalian akan sehat. Rasul SAW dengan bimbingan wahyu Tuhan menjelaskan
bahwa dengan membatasi asupan makanan (membatasi terutama gula dan lemak)
akan meningkatkan kualitas kesehatan kita. Pembatasan kalori pada saat puasa
ternyata terbuti secara ilmiah oleh ilmu pengetahuan modern saat ini.
Penelitan yang dilakukan oleh Carles tahun 2010 yang dimuat di jurnal
kedokteran ternama Elsevier meneliti bahwa kondisi puasa dapat memperbaiki
kualitas metabolisme sel. Hal ini dikarenakan teraktivasinya molekul AMKP (AMPactivated protein kinase) saat kondisi kurangnya asupan energi pada kurun waktu
tertentu. AMPK ini merupakan molekul inti dalam metabolisme sel. Sehingga ketika
AMPK teraktifkan maka kondisi sel terpulihkan, begitu juga organ, sistem organ, dan
akhirnya tampak dalam kesehatan seorang individu.
Dapat disimpulkan bahwa. Tiada Tuhan yang layak disembah dengan baik
kecuali Allah SWT yang Maha Sempurna yang telah mengajarkan Islam pada kita.
Rasul SAW adalah benar benar seorang utusan Allah karena adalah mustahil
seorang yang tidak dapat membaca dan menulis mampu menerangkan kepada kita
semua informasi tadi dengan sangat presisi 1400 tahun silam kecuali ada Allah yang
membimbingnya. Semua makanan yang dikonsumsi dalam jumlah terlalu banyak
dapat menyebabkan kondisi tubuh yang buruk. Puasa adalah salah satu obat terbaik
untuk mencegah dan mengobati penyait metabolik akibat buruknya (terlalu banyak)
asupan.

Betapa sempurna ajaran Islam ini. Sungguh tidak akan pernah ajaran ini
menyelisihi ilmu pengetahuan yang hakiki dan sungguh hanya orang yang terbuka
pikiran dan hatinya, orang yang mau menggunakan akalnya lah yang dapat
menerima dien ini dengan sempurna. Mari kita berdoa semoga kita menjadi hamba
Nya yang dapat dengan maksimal menggunakan semua nikmat sesuai dengan apa
yang diridhoi Nya, termasuk makanan dan kesehatan. Aamiin. Wallahualam

DAFTAR PUSTAKA
Alquran Alkarim, surat Albaqarah ayat 168
(HR. At-Tirmidzi)Takhrij: Rawi Hadits : At-Tirmidzi Sanad Hadits : Diriwayatkan oleh Suwaid bin
Nashr dari Abdullah bin al-Mubarak dari Ismail bin Ayyas dari Abu Salamah al-Himshi
dan Habib bin Shalih dari Yahya bin Jabir ath-Thaiy dari Miqdam bin Madikariba r.a.
Hukum Hadits : At-Tirmidzi berkata bahwa Hadits ini termasuk Hadits Hasan Referensi :
Sunan at-Tirmidzi, az-Zuhud, Bab Maa Jaa fi Karahiyat Katsrat al-Akl, Hadits nomor 2554
Antonio, Ceriello, and Enrico Motz. "Is oxidative stress the pathogenic mechanism underlying insulin
resistance, diabetes, and cardiovascular disease? The common soil hypothesis
revisited." Arteriosclerosis, thrombosis, and vascular biology 24.5 (2004): 816-823.
Carles, Cant, et al. "Interdependence of AMPK and SIRT1 for metabolic adaptation to fasting and
exercise in skeletal muscle." Cell metabolism 11.3 (2010): 213-219.
Mervyn, Singer, et al. "Multiorgan failure is an adaptive, endocrine-mediated, metabolic response to
overwhelming systemic inflammation." The Lancet364.9433 (2004): 545-548.
Morino, Katsutaro, Kitt Falk Petersen, and Gerald I. Shulman. "Molecular mechanisms of insulin
resistance

in

humans

and

their

potential

links

with

mitochondrial

dysfunction." Diabetes 55.Supplement 2 (2006): S9-S15.


Storlien, L. H., et al. "High Fat DietInduced Insulin Resistance." Annals of the New York Academy of
Sciences 683.1 (1993): 82-90.

You might also like