Professional Documents
Culture Documents
Wawan Kuswaya
Dosen Teknik Sipil
ABSTRAK: Pemahaman tentang bahaya geologi penting dalam menerapkan desain tahan gempa, untuk
pondasi dan infrastruktur. Ini juga mencegah struktur dari efek pasca
pasca-gempa
gempa seperti peristiwa likuifaksi.
Potensi likuifaksi (potential liquefaction) mengacu pada ketahanan relatif tanah sampai hilangnya kekuatan
tanah karena peningkatan tekanan air pori yang disebabkan oleh gempa. Hal ini membuat struktur atas bisa
runtuh. Suatu Metode Sederhana (Seed
Seed Id
Idriss 1971) telah banyak digunakan untuk memperkirakan potensi
likuifaksi dengan membandingkan Cyclic Resistance Ratio (CRR) dengan Cyclic StresRatio (CSR).
Tetapi penting
enting untuk dicatat bahwa Metode Sederhana (Gambar 1) tidak bisa langsung mengatasi efek dari
variasi angka pori, variasi persentase material halus (fine material), atau pengaruh dari plastisitas tanah tsb.
pada likuifaksi (P.K. Robertson 2015). Strateginya adalah dengan menggunakan beberapa metode tambahan
untuk memprediksi potensi kedalaman
laman likuifaksi, yaitu: Metode P.K. Robertson (Gambar 2) dan Metode
J.W. Bray et.al. (Gambar 3). Dari sini ketiganya (atau lebih) dapat dibandingkan kemungkinan Potensi
Likuifaksi di setiap kedalaman. Lalu Insinyur harus membuat penilaian teknik (engineer
(engineering judgement) pada
kedalaman berapa rawan terhadap likuifaksi. Sebuah tabel ringkasan dari ketiganya dapat dibuat dan dari
perbandigngan ketiga metode tsb untuk Potensi likuifaksi di setiap kedalaman. Berdasarkan penilaian teknik
ini, maka kedalaman pondasi
dasi tiang pancang dapat dibuat. Terdapat contoh yang akan disajikan.
Kata Kunci: Potensi Likuifaksi, Metode Sederhana, Metode P.K. Robertson & Wride, Metode J.W. Bray
dkk, Panjang Tiang Pondasi
Email: