You are on page 1of 8

Myocardial Infarct

1. Pengertian Myocardial Infarct


Sebuah serangan jantung, juga dikenal sebagai myocardial infarction atau trombosa
pembuluh darah, yang terjadi ketika pasokan darah ke otot jantung berkurang atau tidak
sepenuhnya diblokir karena adanya halangan dalam satu atau lebih yang koroner arteries
yang mengelilingi jantung. Bila ini terjadi, otot jantung adalah deprived of penting oksigen
dan akhirnya akan berhenti bekerja.
Serangan jantung yang sangat umum statistik menunjukkan bahwa lebih dari 50.000 orang
di Australia mati dari serangan jantung setiap tahun. Bahkan, sekitar sepertiga dari semua
kematian orang-orang di bawah usia 75 tahun adalah hasil dari sebuah serangan jantung, yang
membuatnya salah satu penyebab kematian di Australia.
Jika hanya sebagian kecil daerah jantung yang terlibat, mungkin tidak kehilangan memompa
efisiensi. Kadang-kadang bahkan tidak ada gejala apapun ini disebut sebagai silent
serangan jantung. Namun, jika ada kerusakan meluas ke jantung, dari berbagai derajat
kecacatan, dan terburuk, kematian, akan mengakibatkan.
2. Yang menyebabkan serangan jantung
Dalam kebanyakan kasus serangan jantung yang disebabkan oleh pembentukan bekuan darah
dalam narrowed artery koroner. Narrowing dari arteries koroner disebabkan oleh
atherosclerosis, suatu kondisi yang mengumpulkan deposit lemak pada bagian dalam dari
dinding artery.
Kurang umum, sementara kekejangan (kontraksi) pada otot di dinding artery koroner yang
dapat menyebabkan serangan jantung. Hal ini mungkin terjadi di arteries biasa, tetapi lebih
sering di narrowed oleh arteriosclerotic deposito.
Serangan jantung berarti suplai darah ke otot jantung yang menurun dan sel di dalam otot
mati. Sebuah serangan jantung ringan terakhir kurang dari satu jam dan sedikit menyebabkan
kerusakan pada otot. Serangan parah dapat menghancurkan besar wilayah di otot jantung dan
menyebabkan cacat permanen atau kematian.
Umum komplikasi dari serangan jantung adalah perkembangan yang abnormal, irama jantung
yang cepat dan kemampuan untuk impairs pompa darah. Namun, 80% dari orang-orang yang
hidup dengan serangan jantung dapat kembali ke kehidupan normal dalam waktu beberapa
bulan setelah serangan.
4. Faktor kontribusi pada serangan jantung?
Kontribusi terhadap berbagai faktor risiko dari serangan jantung, termasuk:

- Merokok
- Umur
- Keluarga sejarah awal serangan jantung.
- Kolesterol darah tinggi yang mendorong clogging of arteries dengan fatty deposits
(atherosclerosis)
- Menjadi laki-laki (hormon oestrogen melindungi perempuan dari atherosclerosis sampai
mereka mencapai mati haid).
- Tekanan darah tinggi
- Diabetes
- Obesitas
5. Heart Attack Symptoms
Gejala utama dari serangan jantung adalah rasa sakit, yang mungkin nyata itu sendiri dengan
berbagai cara:
- A mild sakit atau tekanan, yang parah tindihan sensasi atau penghancuran atau pembakaran
atau bengkak rasa.
- Rasa yang terletak di pusat dari dada, atau menjalar ke leher, rahang atau bahu, atau di
bawah lengan.
- Sweats dingin, mual, muntah, kelemahan, gelisah, palpitations atau sesak nafas Mei
menyertai sakit.
E. Tacycardia dan dyspnoe
Takikardia
Istilah takikardia berarti denyut jantung yang cepat biasanya didefinisikan pada orang dewasa
sebagai denyut jantung yang lebih dari 100 kali per menit. Penyebab umum takikardia
meliputi kenaikan suhu tubuh, rangsanagan jantung oleh saeraf simpatis, atau keadaan toksik
pada jantung. Frekuensi denyut jantung meningkat kira2 10 denyut per menituntuk setiap
kenaikansuhu tubjuh sebesar 1 derajat F (18 denyut per derajat C) samapai suhu tubuh kira2
mencapai 105 dejt F(40,5 d C)di atas suhu ini frek ,denyut jntg dapat menurun karena
melemahnya otot jantung secara progresif akibat demam. Demam menyebabkan takikardia
karena kenaikan suhu akan meningkatkan kecepatan metabolisme nodus sinus, yang
selanjutnya secara langsung meningkatkan eksitabilitas dan frekuensi irama jantung.
Dispnea berarti penderitaan mental yg diakibatkan oleh ketidakmampuan ventilasi untuk
memnuhi kebutuhan udara. Atau air hunger.
Faktor yang sering menyertai perkembangan senasai dispnea:
1. kelainan gas pernapasan dalam cairan tubuh terutama hiperkapnia dan hipoksia.
2. Jumlah kerja yg harus dilakukan oleh otototo pernapasan untuk menghasilkan ventilasi yg
memadai.
3. keadaan pikiran org tersebut.
F. Hipertensi dan Rokok Terhadap Myocardial Infarct

Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri.
Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang
abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke,.
aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal. Pada pemeriksaan tekanan
darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat jantung
berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi
(diastolik). Tekanan darah ditulis sebagai tekanan sistolik garis miring tekanan diastolik,
misalnya 120/80 mmHg, dibaca seratus dua puluh per delapan puluh.
Dikatakan tekanan darah tinggi jika pada saat duduk tekanan sistolik mencapai 140 mmHg
atau lebih, atau tekanan diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih, atau keduanya. Pada
tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik
Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi
tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik masih dalam kisaran normal.
Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut.
Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah;
tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat
sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun drastis.
Hipertensi maligna adalah hipertensi yang sangat parah, yang bila tidak diobati, akan
menimbulkan kematian dalam waktu 3-6 bulan.
Hipertensi ini jarang terjadi, hanya 1 dari setiap 200 penderita hipertensi.
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak
secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa.
Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat
melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat.
Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling
rendah pada saat tidur malam hari.
Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa
Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik
Normal Dibawah 130 mmHg Dibawah 85 mmHg
Normal tinggi 130-139 mmHg 85-89 mmHg
Stadium 1
(Hipertensi ringan) 140-159 mmHg 90-99 mmHg
Stadium 2
(Hipertensi sedang) 160-179 mmHg 100-109 mmHg
Stadium 3
(Hipertensi berat) 180-209 mmHg 110-119 mmHg
Stadium 4
(Hipertensi maligna) 210 mmHg atau lebih 120 mmHg atau lebih
PENGENDALIAN TEKANAN DARAH

Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara:
1. Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap
detiknya
2. Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat
mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena itu darah
pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya
dan menyebabkan naiknya tekanan. Inilah yang terjadi pada usia lanjut, dimana dinding
arterinya telah menebal dan kaku karena arteriosklerosis.
Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi vasokonstriksi, yaitu
jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara waktu mengkerut karena perangsangan saraf atau
hormon di dalam darah.
3. Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal
ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah
garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan
darah juga meningkat.
Sebaliknya, jika:
- aktivitas memompa jantung berkurang
- arteri mengalami pelebaran
- banyak cairan keluar dari sirkulasi
maka tekanan darah akan menurun.
Penyesuaian terhadap faktor-faktor tersebut dilaksanakan oleh perubahan di dalam fungsi
ginjal dan sistem saraf otonom (bagian dari sistem saraf yang mengatur berbagai fungsi tubuh
secara otomatis).
1. Perubahan fungsi ginjal
Ginjal mengendalikan tekanan darah melalui beberapa cara:
- Jika tekanan darah meningkat, ginjal akan menambah pengeluaran garam dan air, yang akan
menyebabkan berkurangnya volume darah dan mengembalikan tekana darah ke normal.
- Jika tekanan darah menurun, ginjal akan mengurangi pembuangan garam dan air, sehingga
volume darah bertambah dan tekanan darah kembali ke normal.
- Ginjal juga bisa meningkatkan tekanan darah dengan menghasilkan enzim yang disebut
renin, yang memicu pembentukan hormon angiotensi, yang selanjutnya akan memicu
pelepasan hormon aldosteron.
Ginjal merupakan organ penting dalam mengendalikan tekanan darah; karena itu berbagai
penyakit dan kelainan pda ginjal bisa menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi.
Misalnya penyempitan arteri yang menuju ke salah satu ginjal (stenosis arteri renalis) bisa
menyebabkan hipertensi.
Peradangan dan cedera pada salah satu atau kedua ginjal juga bisa menyebabkan naiknya
tekanan darah.
Sistem saraf simpatis merupakan bagian dari sistem saraf otonom, yang untuk sementara
waktu akan:
- meningkatkan tekanan darah selama respon fight-or-flight (reaksi fisik tubuh terhadap
ancaman dari luar)

- meningkatkan kecepatan dan kekuatan denyut jantung; juga mempersempit sebagian besar
arteriola, tetapi memperlebar arteriola di daerah tertentu (misalnya otot rangka, yang
memerlukan pasokan darah yang lebih banyak)
- mengurangi pembuangan air dan garam oleh ginjal, sehingga akan meningkatkan volume
darah dalam tubuh
- melepaskan hormon epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin (noradrenalin), yang merangsang
jantung dan pembuluh darah.
Faktor Penyebab Hipetensi
Dari 90% kasus, penyebab dari tekanan darah tinggi tidak diketahui (dikenal sebagai
hipertensi primer). Walaupun penyebab yang spesifik tidak diketahui, ada beberapa faktor
yang perlu dipertimbangkan
Faktor Yang tidak bisa diubah
Umur: Semakin usia tua, pola gaya hisup semakin meningkat yang akan meningkatkan
tekanan darah, terutama tekanan sistolik yang nantinya akan mengakibatkan arteri bertambah
kaku.
Ras : Ras afrika Amerika lebih sering mengalami tekanan darah tinggi daripada orang kulit
putih.
Status sosial ekonomi : Tekanan darah tinggi lebig sering terjadi pada sekelompok orang yang
tiingkat pendidikan dan sosio-ekonomi yang melemah.
Family history (keturunan): Kecenderungan untuk mengalami tekanan darah tinggi bisa
muncul dalam keturunan apabila ada riwayat hipertensi dalam keluarga.
Gender: Generally men have a greater likelihood of developing high blood pressure than
women. This likelihood varies according to age and among various ethnic groups.
Jenis Kelamin
Biasanya, pria memiliki pola hidup yang lebih dapat meningkatkan tekanan darah
dibandingkan perempuan. Pola hidup ini bergantung dari usia dan etnis.
Faktor yang bisa diubah:
Obesitas : Obesitas didefinisikan sebagai indeks massa tubuh melebihi 30 kg/m.2. Hal ini erat
kaitannya dengan hipertensi dimana seiring berat badan meningkat, tekanan darah semakin
meningkat.
Sensitif terhadap sodium (garam) :
Beberapa orang sangat sensitif terhadap sodium (garam) dan tekanan darah mereka akan
meningkat ketika mereka mengonsumsi garam. Penurunan konsumsi sodium cenderung
menyebabkan mereka mengalami tekanan darah rendah. Orang Amerika mengonsumsi 10-15
kali lebih banyak garam dari kebutuhan. Fast Foods dan makanan olahan mengandun lebih
banyak garam. Selain itu, banyak obat pengurang rasa sakit yang mengandung sodium
dengan kadar yang tinggi.
Alkohol
Meminum alkohol lebih dari satu botol sehari cenderung untuk meningkatkan tekanan darah
pada orang yang sensitif terhadap alkohol.
Penggunaan pil kontrasepsi.
Beberapa wanita yang menggunakan pil ini akan meningkatkan tekanan dalam darah.
Jarang Berolahraga (kurang bergerak)

Gaya hidup yang malas, seperti tidak suka berolahraga sangat berkontribusi terhadap
peningkatan obesitas dan hipertensi.
Obat-obatan
Sebagian obat, seperti amphetamines, pil diet dan pil yang digunakan untuk gejala alergi atau
dingin, cenderung untuk meningkatkan tekanan darah.
Jika penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi sekunder.
Pada sekitar 5-10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal.
Pada sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu
(misalnya pil KB).
Penyebab hipertensi lainnya yang jarang adalah feokromositoma, yaitu tumor pada kelenjar
adrenal yang menghasilkan hormon epinefrin (adrenalin) atau norepinefrin (noradrenalin).
Beberapa penyebab terjadinya hipertensi sekunder:
1. Penyakit Ginjal
- Stenosis arteri renalis
- Pielonefritis
- Glomerulonefritis
- Tumor-tumor ginjal
- Penyakit ginjal polikista (biasanya diturunkan)
- Trauma pada ginjal (luka yang mengenai ginjal)
- Terapi penyinaran yang mengenai ginjal
2. Kelainan Hormonal
- Hiperaldosteronisme
- Sindroma Cushing
- Feokromositoma
3. Penyebab Lainnya
- Koartasio aorta
- Preeklamsi pada kehamilan
- Porfiria intermiten akut
- Keracunan timbal akut.
GEJALA
Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun secara tidak
sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah
tinggi (padahal sesungguhnya tidak).
Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan
dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang
dengan tekanan darah yang normal.
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:
- sakit kepala
- kelelahan
- mual
- muntah
- sesak nafas

- gelisah
- pandangan menjadi kabur
yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena
terjadi pembengkakan otak.
Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.
2. Rokok
Hal yang paling berbahaya dari rokok adalah nikotin dan gas CO (karbon monoksida).
Nikotin dalam asap rokok akan mempercepat detak jantung, meningkatkan tekanan darah dan
mengganggu aliran darah dan udara dalam paru-paru.
Penjelasannya sebagai berikut: nikotin meningkatkan produksi adrenalin yaitu hormon yang
menyebabkan jantung berdenyut lebih cepat dan bekerja lebih kuat. Ini berarti jantung Anda
memerlukan lebih banyak oksigen untuk terus berdenyut. Nikotin juga menyebabkan darah
Anda lebih cepat membeku, berisiko tinggi terhadap serangan jantung kepada perokok.
Sedangkan karbon monoksida dalam asap akan mengurangi jumlah oksigen yang dibawa
dalam darah ke bagian badan yang lain termasuk jantung dan otak. Selain itu, setiap batang
rokok mengandung lebih dari 4000 jenis bahan kimia, 400 di antaranya beracun dan kira-kira
40 di antaranya bisa menyebabkan kanker. Apabila sudah terkena serangan jantung, maka hal
tersebut tak dapat dicegah, jadi harus diobati sesuai dengan kondisi pasien saat itu.
G. Mekanisme Mual, Pusing, Pucat, dan Berkeringat
Mual, pusing, pucat dan berkeringat yang dialami oleh Tn. Lanang disebabkan oleh infarct
miokardium yang dideritanya.
1. Mual
Mual dapat dijelaskan sebagai perasaan yang sangat tidak enak di belakang tenggorokkan dan
epigastrium yang sering menyebabkan muntah. Gejala dan tanda mual sering kali adalah
pucat, meningkatnya salivasi, hendak muntah, hendak pingsan, berkeringat, dan takikardia.
Infarct miokardium yang mengenai dinding inferior atau facies diapragmatica jantung sering
menimbulkan rasa tidak enak di daerah epigastrium. Serabut-serabut saraf aferen dari jantung
berjalan ke atas di dalam saraf simpatis dan masuk ke medulla spinalis melalui radix posterior
nervi thoracici 7,8, dan 9 dan memberikan nyeri alih pada dermatom thoracis T7, T8, dan T9
di daerah epigastrium.
2. Pusing
Pusing mempunyai banyak arti. Beberapa orang mengatakan mereka pusing ketika mereka
mengalami vertigo, gangguan keseimbangan, lemas, binggung dan lain-lain. Pusing biasanya
terjadi jika seseorang merasa mual atau muntah. Selain itu, beberapa kondisi lain seperti
gangguan pada mekanisme kerja otak, sirkulasi darah ke otak berkurang serta gangguan saraf.
Pusing juga dapat terjadi peradangan pada telinga bagian dalam, yaitu 3 saluran semicircular
yang berperan sebagai pengatur keseimbangan. Pusing dapat disebabkan oleh konsumsi zat

psikotropika dan alcohol, cemas yang berlebihan, anemia dan tekanan darah rendah.
Pusing ada yang diakibatkan oleh gangguan pada otak disebabkan karena memburuknya
aliran darah pada arteri yang bertugas untuk mengirim zat gizi dan unsur asam. Hal tersebut
dapat disebabkan oleh stres atau penyempitan pada arteri. Keadaan ini dapat menjadi
penyebab berbagai macam gangguan pada otak, misalnya pendarahan, infraksi, kanker, dan
berbagai macam penyakit lain yang dapat mengancam keselamatan jiwa. Pusing inilah yang
dialami oleh Tuan Lanang, karena aliran darah arteri coronaria terhambat.
3. Pucat
Pucat pada wajah Tn. Lanang disebabkan karena suplai darah dari jantung, yang kaya akan
oksigen menuju ke seluruh tubuh terhambat karena aliran darah arteri coronaria mendadak
berkurang atau berhenti.. Sehingga wajahnya kekurangan darah dan menjadi pucat.
4. Berkeringat
Berkeringat adalah mekanisme alami untuk mengatur temperatur tubuh dan respon normal
terhadap kondisi panas atau aktifitas yang bukan akibat panas atau aktifitas fisik berat. Ada
sebagian orang yang berkeringat lebih banyak dari orang lain, maka bila anda selalu
berkeringat banyak, agaknya tak ada yang perlu dicemaskan. Namun, berkeringat yang bukan
akibat panas atau aktifitas luar biasa mungkin merupakan tanda adanya suatu kondisi medis.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.bedahtkv.com/index.php?/Paper/Referat-dan-Tinjauan-Pustaka/Bula-ParuParu.html
http://panji1102.blogspot.com/2008/03/fisiologi-jantung.html
http://thoraksbedah.blogspot.com/2008/08/anatomi-fisiologi-thoraks.html
Guyton dan Hall. 2008. Fisiologi Kedokteran Edisi 11, Jakarta : EGC
Kumar, dkk. 2007. Buku Ajar Patologi Edisi 7, Jakarta : EGC
Price, Silvia dan Wilson. 2006. Patofisiologi Edisi 6, Jakarta : EGC
Snell, Richard. 2006. Anatomi Klinik untuk mahasiswa Kedokteran, Jakarta : EGC

You might also like

  • Metode KB
    Metode KB
    Document2 pages
    Metode KB
    Dixtrysan P
    No ratings yet
  • Konjuntivitis
    Konjuntivitis
    Document13 pages
    Konjuntivitis
    Suchy Rahmadilah Herniliyanti
    No ratings yet
  • Case VER
    Case VER
    Document21 pages
    Case VER
    Suchy Rahmadilah Herniliyanti
    No ratings yet
  • Case VER PRINT
    Case VER PRINT
    Document21 pages
    Case VER PRINT
    Suchy Rahmadilah Herniliyanti
    No ratings yet
  • Makalah IUFD
    Makalah IUFD
    Document11 pages
    Makalah IUFD
    Suchy Rahmadilah Herniliyanti
    No ratings yet
  • PENYULUHAN Kespro
    PENYULUHAN Kespro
    Document27 pages
    PENYULUHAN Kespro
    Suchy Rahmadilah Herniliyanti
    No ratings yet
  • Leaflet RSPB
    Leaflet RSPB
    Document3 pages
    Leaflet RSPB
    Suchy Rahmadilah Herniliyanti
    No ratings yet
  • TUGAS PROTAP Bokong
    TUGAS PROTAP Bokong
    Document6 pages
    TUGAS PROTAP Bokong
    novialbar
    No ratings yet
  • Cover
    Cover
    Document1 page
    Cover
    Suchy Rahmadilah Herniliyanti
    No ratings yet
  • DM
    DM
    Document14 pages
    DM
    Suchy Rahmadilah Herniliyanti
    No ratings yet
  • Trauma Thorak
    Trauma Thorak
    Document14 pages
    Trauma Thorak
    Suchy Rahmadilah Herniliyanti
    No ratings yet
  • Follow Up Tetanus
    Follow Up Tetanus
    Document11 pages
    Follow Up Tetanus
    Suchy Rahmadilah Herniliyanti
    No ratings yet
  • Protap Anak DHF
    Protap Anak DHF
    Document8 pages
    Protap Anak DHF
    Suchy Rahmadilah Herniliyanti
    No ratings yet
  • TUBERKULOSIS
    TUBERKULOSIS
    Document6 pages
    TUBERKULOSIS
    Arlyn Dian Yuni
    No ratings yet
  • Penyuluhan Ascariasis
    Penyuluhan Ascariasis
    Document10 pages
    Penyuluhan Ascariasis
    Suchy Rahmadilah Herniliyanti
    No ratings yet
  • TUBERKULOSIS
    TUBERKULOSIS
    Document6 pages
    TUBERKULOSIS
    Arlyn Dian Yuni
    No ratings yet
  • IMA
    IMA
    Document46 pages
    IMA
    Dina Rasmita
    No ratings yet
  • Infeksi Menular Seksual
    Infeksi Menular Seksual
    Document25 pages
    Infeksi Menular Seksual
    Suchy Rahmadilah Herniliyanti
    No ratings yet
  • Leptospirosis
    Leptospirosis
    Document13 pages
    Leptospirosis
    Suchy Rahmadilah Herniliyanti
    No ratings yet
  • Skizofrenia Heberferik
    Skizofrenia Heberferik
    Document20 pages
    Skizofrenia Heberferik
    Suchy Rahmadilah Herniliyanti
    No ratings yet
  • Konjuntivitis
    Konjuntivitis
    Document13 pages
    Konjuntivitis
    Suchy Rahmadilah Herniliyanti
    No ratings yet
  • Anatomi Sistem Endokrin I
    Anatomi Sistem Endokrin I
    Document16 pages
    Anatomi Sistem Endokrin I
    Gilang Aab
    No ratings yet
  • Protap Anak DHF
    Protap Anak DHF
    Document8 pages
    Protap Anak DHF
    Suchy Rahmadilah Herniliyanti
    No ratings yet
  • Konjuntivitis
    Konjuntivitis
    Document13 pages
    Konjuntivitis
    Suchy Rahmadilah Herniliyanti
    No ratings yet
  • Presentasi Parasit 1
    Presentasi Parasit 1
    Document11 pages
    Presentasi Parasit 1
    Suchy Rahmadilah Herniliyanti
    No ratings yet
  • Pterygium
    Pterygium
    Document9 pages
    Pterygium
    Suchy Rahmadilah Herniliyanti
    No ratings yet
  • Cover
    Cover
    Document1 page
    Cover
    Muhammad Luthfi Adrianz
    No ratings yet
  • Makalah IUFD
    Makalah IUFD
    Document11 pages
    Makalah IUFD
    Suchy Rahmadilah Herniliyanti
    No ratings yet
  • PSMBA Anemia
    PSMBA Anemia
    Document35 pages
    PSMBA Anemia
    Suchy Rahmadilah Herniliyanti
    No ratings yet