You are on page 1of 4

apakah materi penilaian terlalu banyak atau kurang, guru' h"r,r, men)rusun kisi-kisi (layoutathu blue-prinf atau table

of specifrcarrbns). Kisi-kisi adalah format pemetaan soal yang


menggambarkan distribusi item untuk berbagai topik atau pokok bahasan berdasarkan jenjang
kemampuan tertentu.
Fungsi kisi-kisi adalah sebagai pedoman untuk menulis soal atau merakit soal
menjadi perangkat tes. Kisi-kisi yang baik akan memperoleh perangkat soal yang relatif sama
sekalipun penulis soalnya berbeda. Dalam konteks penilaian hasil belajar, kisi-kisi soal
disusun berdasarkan silabus setiap mata pelajaran. Jadi, guru harus melakukan analisis
silabus terlebih dahulu sebelum menyusun kisi-kisi soal. Perhatikan langkahJangkah berikut
ini.
Langkah ke-l

ANALISIS SILABUS

Langkah ke-2

MENYUSUN KISI-KISI

Langkah ke-3

MEMBUAT SOAL

Langkah ke-4

Langkah ke-5

Langkah ke-6

MENYUSUN LEMBAR JAWABAN

MEMBUAT KUNCI JAWABAN

MENYUSUN PEDOMAN PENSKORAN

Gambar 4.2 Langkah-langkah Menyusun Kisi-kisi Soal


Dalam praktiknya, sering kali guru di sekolah membuat soal langsung dari buku
sumber. Hal ini jelas sangat kelim, karena buku sumber belum tentu sesuai dengan silabus.
Kisi-kisi ini menjadi penting dalam perencanaan penilaian hasil belajar, karena di dalamnya
terdapat sejumlah indikator sebagai acuan dalam mengembangkan instrumen (soal). Kisi-kisi
soal yang baik harus memenuhi persyaratan tertenru, antara lain: ( 1) representatif, yaitu
harus betul-betul mewakili isi kurikulum sebagai sampel perilaku yang akan dinilai, (2)
komponenkomponennya harus terurai/terperinci, joelas, dan mudalt dipahami, (3) soalnya
dapat dibuat sesuai dengan inhikator dan bentuk soal yang ditetapkan.
Sebenarnya, format kisi-kisi tidak ada yang baku, karena itu banyak model format.yang
dikembangkan para pakar evaluasi. Namun, sekadar untuk memperoleh gambaran, format

kisi-kisi soal dapat dibagi menjadi dua komponen pokok, yaitu komponen identitas dan
komponen matriks. Komponen identitas ditulis di bagian atas matriks, sedangkan komponen
Matriks dibuat dalam bentukokolom yang sesuai. tcomf,onen identitas meliputi
jenis/jenjang sekolah, jurusan/program studi (iika ada), bidang studi/mata pelajaran, tahun
ajaran dan iemeste4 kurikulu- u"rlurrl alokasi waktu, jumlah soal keseluruhan, dan bentuk
soal. Komponen matriks terdiri atas kompetensi dasar, materi, jumlah soal, jenjang
kemampuan, indikator, dan nomor urut soal. Contoh:

Kisi-Kisi Soal Ujian Akhir Semester


Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Jumsan/Program Studi
Kurikulum Acuan
Alokasi Waktu
Jumlah Soal
Standar Kompetensi
Kompetensi
Dasar

No

:
:
:
:
:
:
:
Hasil
Belajar

Indikator

Jenjang
Kemampuan

Bentuk
Soal

Nomor
Soal

Catatan : Apabila bentuk soal yang akan digunakan lebih dari satu, sebaiknya dimasukkan
komponen matriks.
Salah satu unsur penting dalam komponen matriks adalah indikator. Indikator adalah
rumusan pernyataan sebagai bentuk ukuran spesifik yang menunjukkan ketercapaian
kompetensi dasar dengan menggunakan kata kerja operasional (KKO). Perhatikan contohcontoh berikut ini.
1.
2.
3.
4.

Menyebutkan empat komponen dalam sistem komputer


Menjelaskan fungsi monitor dalam sistem komputer
Membedakan fungsi monitor dalam pesawat komputer
Membedakan antara Hardware dan software

Perhatikan juga indikator dalam matriks berikut ini.


Mata pelajaran : pendidikan jasmani, olahraga dan Kesahatan
Kelas/semester : IV/I
Standar Kompetensi
Mempraktikkan gerak
dasar
kedalam
permainan sederhana
dan olahraga serta
nilai-nilai
yang
terkandung
didalamnya

Kompetensi Dasar
Memprakitkkan gerak dasar
dalam permainan bola kecil
sederhana dengan peraturan
yang dimodifikasi serta nilai
kerja sama tim, sportifitas
dan kejujuran

Indikator
1. Melakukan berbagai teknik
dasar
2. Menerapkan kerja sama
tim dalam permainan kasti
3. Menyebutkan
manfaat
permainan kasti terhadap
kesehatan tubuh

Mata Pelajaran : IPS


Kelas / Semester
Standar Kompetensi
Memahami identitas
diri dan keluarga,
serta sikap saling
menghorrnati dalam
kemajernukan
keluarga

: I/I
Kompetensi dasar
1.1.
Mengidentifik
asi identitas diri,
keluarga, dan kerabat.
1.2.
lVlenceritakan
pengalarnan diri

Indikator
Menyebutkan identitas diri
secara lisan di depan temantemannya.
Menceritakan
pengalamannya dalarn
bentuk karangan sederhana.

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas / Semester
: III / 2
Standar Kompetensi
Menulis:
Mengungkapkan
pikiran, perasaan dan
informasi dalam
karangan sederhana
dan puisi.

Kompetensi dasar
Menulis puisi
berdasarkan gambar
dengan pilihan kata
yang menarik

Indikator
Menyebutkan ciriciri
kalirnat dalampuisi.
Menulis puisi dengan
benar

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan


Kelas / Semester
: IV / 2
Standar Kompetensi
Menunjukkan sikap
terhadap globalisasi di
lingkungannya.

Kompetensi dasar
Memberi contoh
sederhana pengaruh
globalisasi di
lingkungannya

Indikator
Menjelaskan
pengertian
globalisasi.
Memberikan salah
satu contoh pengaruh
positif globalisasi
bidang komunikasi.
Memberikan salah
satu contoh pengaruh
negatif globalisasi
bidang kebuda-r-aan

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam


Kelas / Semester
: IV / 1
Standar Kompetensi
lMemahami daur
lfriaup beragam jenis
lmakhluk hidup"

Kompetensi dasar
Mendeskripsikan daur
hidup beberapa
hewan di lingkungan

Indikator
Mendeskripsikan urutan
daur hidup hewan,

sekitat misalnya
kecoak, nyamuk,
kupu-kupu, kucing.

misalnya kupu-kupu,
nyamuk, dan kecoak
secara sederhana.
Menyimpulkan
berdasarkan pengamatan
bahwa tidak semua
he'uvan berubah bentuk
dengan cara yang sama.
Menyimpulkan bahwa
berubahnya bentuk pada
hervan menunjukkan
adanya pertumbuhan.
Menyimpulkan hasil l
pengamatan daur hidup,
hewaan yang i
dipeliharanya

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas / Semester
: II / 1
Standar Kompetensi
Menggunakan
pengukuran waktu
panjang, dan berat
dalam pemecahan
masalah

Kompetensi dasar
Menggunakan alat
ukur tidak baku'dan
baku yang sering
digunakan.

Indikator
Menyebutkan macarmacam alat ukur panjang
tidak baku dalam
kehidupan sehari-hari
fiengkal, depa, Iangkah
kaki, dll.
Menggunakan alat ukur
tidak baku.
Menyebutkan alat ukur
baku yang biasa
digunakan dalam
kehidupan sehari-hari,
Menggunakan alat ukur
baku.
Menarik kesimpulan
bahwa pengukuran
dengan alat ukur tidak
baku hasilnya berbeda.

You might also like