You are on page 1of 58

OLEH :

Dr. DINA NR

PENDAHULUAN
Makhluk hidup heterotrof harus memenuhi
kebutuhan
energinya
dengan
cara
mengkonsumsi makanan. Makanan tersebut
kemudian diuraikan dalam system pencernaan
menjadi sumber energi dan lain-lain. Secara
umum fungsi makanan bagi makhluk hidup ada 3
yaitu :
1.Sebagai sumber energi
2.Sebagai bahan kerangka biosintesis (komponen
penyusun sel dan jaringan tubuh), dan
3.Nutrisi esensial yang membantu fungsi
fisiologis

PENGERTIAN
Sistem Pencernaan adalah saluran yang
menerima
makanan
dari
luar
dan
mempersiapkannya untuk diserap oleh
tubuh dengan jalan proses pencernaan
(pengunyahan,
penelanan
dan
pencampuran) dengap enzim dan zat cair
yang terbentang mulai dari mulut (oris)
sampai anus.

Fungsi umum: memindahkan zat nutrien, air


dan garam dari zat makanan ke lingkungan
dalam untuk didistribusikan ke sel-sel
melalui sistem sirkulasi

Macam Proses Pencernaan


1. Pencernaan Mekanik
Pencernaan mekanik yaitu pengunyahan oleh gigi
dengan dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di
lambung.
Lebih mudah karena adanya saliva (air ludah) dan getah
lambung
Dibantu oleh gerakan saluran pencernaan seperti
gerakan peristaltik, gerak segmentasi dan gerak ayun
(pendular).
Gerakan-gerakan ini memungkinkan makanan di dorong,
kemudian diremas dan dicampur dengan enzim
pencernaan (pengadukan).
2. Pencernaan Kimiawi
Pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim
pencernaan dengan mengubah makanan yang
bermolekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil.

Tahap Pengolahan
Makanan
1. Ingesti: pemasukan makanan ke dalam tubuh
melalui mulut.
2. Mastikasi: proses mengunyah makanan oleh gigi.
3. Deglutisi: proses menelan makanan di
kerongkongan.
4. Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul
yang lebih sederhana dengan bantuan enzim,
terdapat di lambung.
5. Absorpsi: proses penyerapan, terjadi di usus
halus.
6. Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah
tidak berguna untuk tubuh melalui anus.

SUSUNAN SALURAN
PENCERNAAN
Susunan saluran pepcernaan terdiri dari:
1. Mulut (0ris).
2. Faring (tekak).
3. Osofagus (kerongkongan).
4. Ventrikulus (lambung).
5. Hati (Hepar)
6. Intestinum minor (usus halus):
a. Duodenum (usus 12 jari).
b. Yeyenum.
c. Ileum.
7. Intestinum mayor (usus besar);
a. Seikum.
b. Kolon asendens.
c. Kolon transversum.
d. Kojon Descendens.
e. Kolon Sigmoid.
8. Rektum.
9. Anus.

Gambar Sistem Pencernaan Manusia

The gut wall has a layered organization, with the


absorptive cells lining the lumen and neural and muscular
components below. Blood and lymph vasculature is
abundant to transport absorbed nutrients.

1. Mukosa
Mulai dari lambung
Mukosa : sel epitel : sekresi mukus & hormon
Invaginasi jaringan epitel kedalamnya
membentuk kelenjar eksokrin
Kelenjar eksokrin : sekresi asam, enzim, ion-ion
kedalam lumen

Di bawah lapisan epitel: Lamina Propia,


Jaringan ikat : dilalui pembuluh darah kecil, serat
saraf & saluran limfe
Lamina propria dipisahkan jaringan ikat di
bawahnya oleh suatu lapisan tipis otot polos yaitu
muskularis mukosa

2. Sub Mukosa
Jaringan ikat kedua di bawahnya
Lapisan ini dilalui pembuluh darah & limfe lebih
besar, cabangnya menembus lapisan mukosa di
atas & lapisan otot di bawahnya
Terdapat jala saraf disebut pleksus sub mukosa
( meissner)

3. Muskularis Eksterna
Jaringan otot polos
Kontraksinya menimbulkan gaya mendorong &
memindahkan isi saluran GI
Terdiri 2 lapisan
a. Otot sirkuler : sebelah dalam, tebal, kelilingi
lumen, jika kontraksi lumen menyempit
b. Otot longitudinal : sebelah luar , lebih tipis, bila
kontraksi saluran GI memendek

Diantara kedua otot polos terdapat pleksus saraf lain yang


lebih eksentif yaitu:
Pleksus mienterikus (AUERBACH)

Kesemuanya (dengan Pleksus sub mukosa dan Neuron lain


di Saluran GI) membentuk sistem saraf enterik yang
mengendalikan keaktifan motorik dan sekretorik
(pemototngan simpatis dan parasimpatis tdk
menghilangakan aktivitas motorik dan sekretorik)

4. SEROSA
Selapis jaringan ikat , diliputi sel gepeng ,
mengelilingi permukaan luar saluran GI
Sekresi cairan serosa, untuk membasahi &
mencegah gesekan dengan organ lain
Lembar jaringan ikat tipis2 ( Mesenterium),
hubungkan serosa ke dinding abdomen,
menopang segmen GI ke rongga abdomen

ALAT-ALAT PENGHASIL GETAH CERNA


1. Kelenjar ludah:
a) Kelenjar (glandula) parotis.
b) Kelenjar (glandula) sub maksilaris
c) Kelenjar (glandula) sub lingualis
2. Kelenjar getah lambung.
3. Kelenjar hati.
4. Kelenjar pankreas.
5. Kelenjar getah usus.
Selama dalam pankreas, pencernaan makanan
dihancurkan menjadi zat-zat yang sederhana
yang hanya diserap dan digunakan oleh sel
jaringan tubuh.

STRUKTUR PENCERNAAN
1. MULUT
Mulut adalah permulaan saluran pencernaan
yang terdiri atas 2 bagian yaitu:
Bagian luar yang sempit atau vestibula yaitu
ruang di antara gusi, gigi, bibir dan pipi.
Bagian rongga mult/bagian dalam, yaitu
rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh
tulang mksilaris, palatum dan mandibularis
di sebelah belakang bersambung dengan
faring

a) Bibir. Disebelah luar mulut ditutupi oleh kulit dan di


sebelah dalam ditutupi oleh selaput lendir (mukosa).
Otot orbikulanis oris menutupi bibir. Levator anguli
oris mngangkat dan depresor anguli oris menekan
ujung mulut.
b) Palatum, terdiri atas 2 bagian yaitu;
Palatum Durum (palatum keras) yang tersusun atas
tajuk-tajuk palatum dan sebelah depan tulang
maksilaris dan lebih ke belakang terdiri dari 2 tulang
palatum.
Palatum mole (palatum lunak) terletak dibelakang
yang merupakan lipatan menggantung yang dapat
bergerak, terdiri atas jaringan fibrosa dan selaput
lendir.
c) Pipi. Dilapisi dari dalam oleh mukosa yang
mengandung papila, otot yang terdapat pada pipi
adalah otot buksinator.

Di dalam rongga mulut terdapat:


A.Gigi
ada 2 (dua) macam;
a. Gigi sulung, mulai tumbuh pada anak-anak umur 67
bulan. Lengkap pada umur 2 tahun jumlahnya 20 buah
disebut juga gigi susu, terdiri dari 8 buah gigi seri (dens
insisivus), 4 buah gigi taring (dens kaninus) dan 8 buah gigi
geraham (molare).
b. Gigi tetap (gigi permanen) tumbuh pada umur 618
tahun jumlahnya 32 buah terdiri dari; 8 buah gigi seri (dens
insisivus), 4 buah gigi taring (dens kaninus), 8 buah gigi
geraham (Molare) dan 12 buah gigi geraham (premolare).
Fungsi gigi terdiri dari:
Gigi seri untuk memotong makanan
Gigi taring gunanya untuk memutuskan makanan yang
keras dan liat
Gigi geraham guna nya untuk mengunyah makanan yang
sudah dipotong-potong.

ANATOMI GIGI
Pulpa

Mahkota
gigi

Ename
l

Dentin

Leher
gigi

Akar
gigi

Akar
gigi

Gbr. Anatomi Gigi

B. Lidah
Lidah terdiri dari otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput
lendir, kerja otot lidah ini dapat digerakkan keseluruh
arah.Lidah dibagi atas 3 bagian;
a. Radiks lingua = pangkal lidah.
b. Dorsum lingua = puaggung lidah.
c. Apeks lingua = ujung lidah.
Pangkal lidah yang belakang terdapat epiglotis yang berfungsi
untuk menutup jalan nafas pada waktu kita menelan makanan,
supaya makanan jangan masuk ke jalan nafas.
Punggung lidah (dorsum lingua) terdapat puting-puting
pengecap atau ujung saraf pengecap.
Frenulum lingua. Merupakan selaput lendir yang terdapat pada
bagian bawah kira-kira ditengah-tengah jika lidah digerakkan ke
atas nampak selaput lendir.
Flika sublingua. Terdapat disebelah kiri dan kanan frenulum
lingua di sini terdapat pula lipatan selaput lendir.
Fungsi lidah yaitu:
Mengaduk makanan, membentuk suara
Sebagai alat pengecap dan menelan, serta merasakan
makanan.

C. Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah (saliva) dihasilkan di dalam rongga
mulut. Di sekitar rongga mulut terdapat 3 buali kelenjar
ludah yaitu:
Kelenjar parotis. Letaknya di bawah depan dari telinga
di antara prosesus mastoid kiri dan kanan os
mandibular, duktusnya duktus stensoni. Duktus ini
keluar dari glandula parotis menuju ke rongga mulut
melalui pipi (muskulus buksinator).
Kelenjar sub maksilaris. Terletak di bawah rongga mulut
bagian belakang, duktusnya bernama duktus wantoni,
bermuara di rongga mulut dekat dengan frenulum
lingua.
Kelenjar sub lingualis. Letaknya di bawah selaput lendir
dasar rongga mulut bermuara di dasar rongga mulut.
Kelenjar ludah di sarafi oleh saraf-saraf tak sadar.

Gambar Kelenjar Ludah

D.Otot lidah
Otot-otot ekstrinsik lidah berasal dari rahang bawah
(M. Mandibularis, os Hioid dan prosesus steloid)
menyebar ke dalam lidah membentuk anyaman
bengabung dengan otot intrinsik yang terdapat pada
lidah. M. Genioglossus merupakan otot lidah yang
terkuat berasal dari permukaan tengah bagian
dalam yang menyebar sampai ke radiks lingua.

2. FARING
Merupakan organ yang menghubungkan rongga
mulut dengan kerongkongan (osofagus) di dalam
lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu
kumpulan kelenjar limfe yang banyak mengandung
limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi.
Disini terletak persimpangan antara jalan nafas dan
jalan makanan, letaknya di belakang rongga mulut
dan rongga hidung, di depan ruas tulang belakang. Ke
atas bagian depan berhubungan dengan rongga
hidung, dengan perantaraan lubang bernama koana.
Keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut
dengan perantaraan lubang yang disebut ismus
fausium.
Bagian superior disebut nasofaring
Pada nasofaring bermuara tuba yang
menghubungkan tekak dengan ruang gendang
telinga. Bagian media disebut orofaring
Bagian ini berbatas ke depan sampai di akar lidah
bagian superior disebut faring, yaitu pangkal lidah
yang menghubungkan tekak dengan tcnggorokkan
(trakea).

3. ESOFAGUS
Sebuah tabung berotot yang panjangnya 20-25
cm. Dimulai dari Faring sampai pintu masuk
kardiak lambung. Esofagus berdinding empat
lapis. Lapisan paling luar berupa jaringan ikat
renggang (dua lapis serabut otot), lapisan
submukosa dan paling dalam lapisan lendir
(mukosa)
Pada faring terdapat klep, yaitu epiglotis yang
mengatur makanan agar tidak masuk ke trakea
(tenggorokan).
Fungsi esophagus adalah menyalurkan makanan
ke lambung. Agar makanan dapat berjalan
sepanjang esophagus, terdapat gerakan
peristaltik sehingga makanan dapat berjalan
menuju lambung.

GAMBAR PROSES PENELANAN MAKANAN

Muntah:
rasa tidak enak yang disebabkan pengosongan
lambung secara berlawanan, isi TGI keluar
melewati mulut.
Penyebab muntah karena di TGI:
Iritasi kuat: toksin bakteri, alkohol,
Peregangan berlebihan
Perangsangan berlebihan ex, makanan sgt berbumbu

Aferen: N vagus dan simpatikus ke pusat muntah di


medula oblongata

4. LAMBUNG
Merupakan bagian dan saluran yang dapat mengembang
paling banyak terutama di daerah epigaster, lambung terdiri
dari bagian atas fundus uteri berhubungan dengan osofagus
melalui orifisium pilorik, terletak di bawah diafragma di.
depan pankreas dan limpa, menempel di sebelah kiri fundus
uteri.
Bagian lambung terdiri dari:
a. Fundus ventrikuli, bagian yang menonjol ke atas terletak
sebelah kiri osteum kardium dan biasanyanya penuh berisi
gas.b. Korpus ventrikuli, setinggi osteum kardiun, suatu
lekukan pada bagian bawah kurvatura minor.
c. Antrum pilorus, bagian lambung berbentuk tabung
mempunyai otot yang tebal membentuk spinter pilorus.
d. Kurvatura minor, terdapat sebelah kanan lambung
terbentang dari osteum kardiak sampai ke pilorus.
e. Kurvatura mayor, lebih panjang dari kurvatura minor
terbentang dari sisi kiri osteum kardiakum melalui fundus
ventrikuli menuju ke kanan sampai ke pilorus inferior.
Ligamentum gastro lienalis terbentang dari bagian atas
kurvatura mayor sampai ke limpa.
f. Osteum kardiakum, merupakan tempat dimana osofagus
bagian abdomen masuk ke lambung. Pada bagian ini
terdapat orifisium pilorik.

Susunan lapisan dari dalam keluar, terdin dari:


Lapisan selaput lendir, apabila lambung ini
dikosongkan, lapisan ini akan berlipat-lipat yang
disebut rugae.
Lapisan otot melingkar (muskulus aurikularis).
Lapisan otot miring (muskulus oblinqus).
Lapisan otot panjang (muskulus longitudinal).
Lapisan jaringan ikat/serosa (peritonium).
Hubungan antara pilorus terdapat spinter pilorus.

Senyawa Kimia Fungsi


Asam HCl
Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai
disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin
dan kolesistokinin pada usus halus
Lipase
Memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun
lipase yang dihasilkan sangat sedikit
Renin
Mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI).
Hanya dimiliki oleh bayi.
Mukus
Melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat asam HCl.
Hasil penggerusan makanan di lambung secara mekanik dan
kimiawi akan menjadikan makanan menjadi bubur yang
disebut bubur kim.

Fungsi lambung
Menerima makanan dan bekerja sebagai
penampung untuk jangka waktu pendek
Makanan dicairkan dan dicampur dengan asam
hidrokhlorida dan dengan cara ini disiapkan
untuk dicernakan olel usus
Protein diubah menjadi pepton
Susu dibekukan dan kasein dikeluarkan
Pencernaan lemak dimulai di dalam lambung
Faktor antianemia dibentuk
Khime, yaitu isi lambung yang cair disalurkan
masuk duodenum

GAMBAR ANATOMI LAMBUNG


Esofagus

Sel mukus
Saluran
kelenjar

Dinding lambung

Pilorus

Sel parietal

Duodenum
3

Lapisan otot polos

Kelenjar
lambung
Sel kepala

Sel endokrin
Gbr penampang dinding lambung

5. USUS HALUS / INTESTINUM MINOR


Usus halus merupakan kelanjutan dari
lambung. Usus halus memiliki panjang sekitar
6-8 meter. Usus halus terbagi menjadi 3
bagian yaitu
Duodenum ( 25 cm)
Jejunum ( 2,5 m)
Ileum ( 3,6 m)
Pada usus halus hanya terjadi pencernaan
secara kimiawi saja, dengan bantuan senyawa
kimia yang dihasilkan oleh usus halus serta
senyawa kimia dari kelenjar pankreas yang
dilepaskan ke usus halus.

Senyawa yang dihasilkan oleh usus halus adalah :


Senyawa KimiaFungsi
Disakaridase
Menguraikan disakarida menjadi monosakarida
Erepsinogen
Erepsin yang belum aktif yang akan diubah menjadi
erepsin. Erepsin mengubah pepton menjadi asam
amino.
Hormon Sekretin
Merangsang kelenjar pancreas mengeluarkan senyawa
kimia yang dihasilkan ke usus halus
Hormon CCK (Kolesistokinin)
Merangsang hati untuk mengeluarkan cairan empedu
ke dalam usus halus.

Selain itu, senyawa kimia yang dihasilkan kelenjar pankreas adalah :


Senyawa Kimia Fungsi
Bikarbonat
Menetralkan suasana asam dari makanan yang berasal dari lambung
Enterokinase
Mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin serta mengaktifkan
tripsinogen menjadi tripsin. Tripsin mengubah pepton menjadi asam
amino.
Amilase
Mengubah amilum menjadi disakarida
Lipase
Mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol
Tripsinogen
Tripsin yang belum aktif.
Kimotripsin
Mengubah peptone menjadi asam amino
Nuklease
Menguraikan nukleotida menjadi nukleosida dan gugus pospat
Hormon Insulin
Menurunkan kadar gula dalam darah sampai menjadi kadar normal
Hormon Glukagon
Menaikkan kadar gula darah sampai menjadi kadar normal

PROSES PENCERNAAN MAKANAN


Pencernaan makanan secara kimiawi pada usus halus terjadi pada
suasana basa. Prosesnya sebagai berikut :
Makanan yang berasal dari lambung dan bersuasana asam akan
dinetralkan oleh bikarbonat dari pancreas.
Makanan yang kini berada di usus halus kemudian dicerna
sesuai kandungan zatnya. Makanan dari kelompok karbohidrat
akan dicerna oleh amylase pancreas menjadi disakarida.
Disakarida kemudian diuraikan oleh disakaridase menjadi
monosakarida, yaitu glukosa. Glukaosa hasil pencernaan
kemudian diserap usus halus, dan diedarkan ke seluruh tubuh
oleh peredaran darah.
Makanan dari kelompok protein setelah dilambung dicerna
menjadi pepton, maka pepton akan diuraikan oleh enzim tripsin,
kimotripsin, dan erepsin menjadi asam amino. Asam amino
kemudian diserap usus dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh
peredaran darah.
Makanan dari kelompok lemak, pertama-tama akan dilarutkan
(diemulsifikasi) oleh cairan empedu yang dihasilkan hati
menjadi butiran-butiran lemak (droplet lemak). Droplet lemak
kemudian diuraikan oleh enzim lipase menjadi asam lemak dan
gliserol. Asam lemak dan gliserol kemudian diserap usus dan
diedarkan menuju jantung oleh pembuluh limfe.

Fungsi usus halus


Menerima zat-zat makanan yang sudah
dicerna untuk diserap melalui kapilerkapiler darah dan saluran-saluran limfe.
Menyerap protein dalam bentuk asam
amino.
Karbohidrat diserap dalam bentuk
emulsi, lemak.

GAMBAR ANATOMI USUS HALUS

Gbr. Penampang Usus Halus Manusia

6. HATI/HEPAR
Merupakan kelenjar pencernaan yang terbesar dalam tubuh
dengan berat sekitar 2 kg dan berwarna kemerahan. Terletak
di dalam rongga perut sebelah kanan, di bawak sekat rongga
dada. Menghasilkan cairan empedu (bilus) yang ditampung
dalam kantung empedu (vesica felea). Setiap hari vesica
felea menghasilkan 0,5 liter cairan empedu.
Empedu mengandung :
Garam kholat yang berfungsi :Mengaktifkan lipase
pancreas.Menurunkan tekanan permukaan butir-butir lemak
sehingga dapat diemulsikan dalam pencernaan Bersenyawa
dengan asam lemak membentuk senyawa yang mudah larut
dalam air dan mudah diserap.
Natrium karbonat berfungsi mengatur keasaman empedu
sehingga membuat pH empedu menjadi 7, 1 8,5.
Kolesterol merupakan lemak netral yang memiliki daya larut
sangat kecil dalam air. Merupakan prekusor dari aktivitas
steroid seperti vitamin dan hormone.
Empedu berfungsi :
Untuk mengemulsikan/memecahkan lemak.
Membunuh kuman-kuman dalam saluran pencernaan bagian
atas.

KELENJAR AMPEDU

Bile formation by cells in the liver includes 6


components:
bile salts, lecithin, bicarbonate ions, cholesterol,
bile pigments, and trace metals.
The bile is funneled into the gall bladder and then
delivered

Digestive secretions from the liver and the


pancreas are
delivered into the duodenum of the small

Hepar berfungsi :
Menghasilkan cairan empedu.
Menawarkan racun.
Menyimpan gula dalam bentuk glikogen
(gula otot).
Mengubah provitamin A menjadi vitamin A.
Menjaga keseimbangan zat makanan
dalam darah.
Mengubah kelebihan asam amino menjadi
urea untuk dikeluarkan dari tubuh

GAMBAR ANATOMI HATI

7. Usus Besar (Kolon)


Merupakan usus yang memiliki diameter lebih besar
dari usus halus. Memiliki panjang 1,5 meter, dan
berbentuk seperti huruf U terbalik. Usus besar
dibagi menjadi 3 daerah, yaitu : Kolon asenden,
Kolon Transversum, dan Kolon desenden.
Fungsi kolon adalah :
Menyerap air selama proses pencernaan.
Tempat dihasilkannya vitamin K, dan vitamin H
(Biotin) sebagai hasil simbiosis dengan bakteri usus,
misalnya E.coli.
Membentuk massa feses
Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (feses)
keluar dari tubuh. Pengeluaran feses dari tubuh
ddefekasi

Seikum.
Di bawah seikum terdapat appendiks Vermiformis yang berbentuk seperti cacing
sehingga disebut juga umbai cacing, panjangnya 6 cm. Seluruhnya ditutupi oleh
peritonium mudah bergerak walaupun tidak mempunyai mesentenium dan dapat
diraba melalui dinding abdomen pada orang yang masih hidup
Kolon Asendens
Panjangnya 13 cm, terletak di bawah abdomen sebelah kanan membujur ke atas
dan ileum ke bawah hati. Di bawah hati membengkok ke kiri, lengkungan ini
disebut fleksura hepatika, dilanjutkan sebagai kolon tranaversum.
Appendiks (usus buntu).
Bagian dari usus besar yang muncul seperti corong dari akhir seikum mempunyai
pintu keluar yang sempit tapi masih memungkinkan dapat dilewati oleh
beberapa isi usus. Appendiks tergantung menyilang pada linea terminalis masuk
ke dalam rongga pelvis minor terletak horizontal dl belakang seikum. Sebagai
suatu organ pertahanan terhadap infeksi kadang appendiks bereaksi secara
hebat dan hiperaktif yang bisa menimbulkan perforasi dindingnya ke dalam
rongga abdomen.
Kolon Transversum.
Panjangnya sekitar 38 cm, membujur dan kolon asendens sampai ke kolon
desendens berada di bawah abdomen, sebelah kanan terdapat fleksura Hepatika
dan sebelah kin terdapat Fleksura Lienalis
Kolon Desendens.
Panjangnya . 25 cm, terletakdi bawah abdomen bagian kiri membujur dari atas
ke bawah dan Fleksura Lienalis sampai ke depan ileum kiri, bersambung dengan
kolon sigmoid.
Kolon Sigmoid.
Merupakan lanjutan dari kolon desendens terletak miring, dalam rongga pelvis
sebelah kiri bentuknya menyerupai huruf S. ujung bawahnya berhubungan
dengan rektum.

GAMBAR ANATOMI USUS BESAR


Kolon
Transverum

Kolon
asenden

Kolon
desenden

Usus
halus
Sekum

Kolon
sigmoid
Rektum

In the large intestine, active transport of sodium,


coupled with osmotic absorption of water, are the
primary activities.

8. Rektum.
Terletak dibawah kolon sigmoid yang menghubungkan
intestinum mayor dengan anus, terletak dalam rongga
pelvis di depan os sakrum dan os koksigis.

9. Anus.
Adalah bagian dan saluran pencernaan yang
menghubungkan rektum dengan dunia luar (udara
luar). Terletak di dasar pelvis, dindingnya diperkuat
oleh 3 spinter:
Spinter Ani internus, bekerja tidak menurut kehendak.
Spinter Levator Ani. bekerja juga tidak menurut
kehendak.
Spinter Ani Eksternus. bekerja menurut kehendak

ANUS

Pengeluaran feses melalui reflek defekasi


Massa feses bergerak menuju rektum
merangsang reseptor regang di rektum
Memicu refleks defekasi dan keinginan BAB
Sfingter anus internus (otot polos) melemah, rektum
serta kolon sigmoid berkontraksi kuat.
Apabila sfingter anus eksternus (otot rangka/kontrol
sadar) melemas terjadi defekasi

TERIMAKASIHAA..

You might also like