Professional Documents
Culture Documents
Caesarian Section
Ideal Protocol
Ample Analgesia, muscle relaxation and sedation
endangering mother or fetus
Anesthetic, analgesics, sedatives, tranquilizers
Cross blood brain barrier
Also cross placenta
C-section are usually emergencies
Physical conditon of mother usually less than optimal
Drugs should be chosen to miniize fetal depression
Decrease time from induction to delivery
Decreases fetal eposure to drugs
Decreases maternal cardio/pulmonal depression
for
surgery
without
SISTEM KARDIOVASKULAR
Volume darah 35%
Volume plasma 45%
Menyebabkan : dilutional anemia * physiological anemia
CO 40%
SV 30%
HR 15%
TPR
SAP
DAP
MAP
15%
0-15 torr
10-20 torr
15 torr
Arti Klinis :
Usaha kompensasi untuk mengatasi perdarahan saat persalinan
Vasodilatasi akibat regional anestesi, meniadakan kompensasi hipotensi >>>
hal ini akan memperburuk keadaan janin degan Fetal Distress
Supine Hypotension Syndrome
> 15% wanita hamil, bila dalam posisi tidur telentang terutama pada saat aterm,
akan menunjukkan tanda-tanda shock :
Hipotensi
Pucat
Berkeringat dingin
Mual, muntah
Cerebration
Dalam keadaan supine position terlihat adanya : obstruksi total pada vena cava
inferior akibat penekanan oleh uterus yang hamil + janin
Aortacaval Compression Syndrome
Sumbatan parsial aorta pada posisi supine, hipotensi
penekanan yakni pada uterus dan ekstremitas inferior
pada
level
di
bawah
SISTEM SYARAF
MAC (Minimal Alveolar Concentration) dari obat anestesi inhalasi 40%,
mekanismenya belum jelas, diduga disebabkan faktor hormonal dan opiat endogen
yang , selain progesteron 10-20%
Adanya :
Pembengkakan pada vena epidural volume CSF
Tekanan CSF o.k. penekanan pada vena cava
Kontraksi dari uterus (HIS)
Neurosensitivity terhadap obat anestesi lokal
Jika dibutuhkan dosis Anastesi Lokal yang (30-50%), untuk menghasilkan blok
SAB pada level yang sama pada wanita hamil
2.
3.
4.
5.
6.
7.
a. bony pelvis
b. soft tissue obstruction
a. Normal fetus :
- macrosomia (>4000 gr)
- malposition & malpresentation
b. Anomalus fetus
c. Multiple gestation
a. Primary uterine inertia
b. Uterine inertia
c. Failed induction
Fetal Distress
Obstetric Hemorrhage
Infection
Maternal and/or Fetal Complication
Repeat Caesarian (bila pervaginal khawatir ruptur dari uterus)
Sosial
RA
(Regional Anesthesia)
GA
(General Anesthesia)
Anesthetic Techiniques
Regional
Less neonatal depression
Aspiration and airway problems
General
Speed and ease of induction
Controllability
Control of airway
Regional Anesthesia
Spinal
Epidural
Ibu tetap sadar
Aspirasi dapat dicegah
Efek depresi janin (-)
Teknik mudah
Efek cepat
Hipotensi >>
Analgesik (+)
Relaksasi (+)
Premedikasi
NARKOTIKA
1. Morfin, Meperidine Kontraindikasi o.k. depresi pada janin
Memperlambat pengosongan lambung
Menyebabkan mual dan muntah
Tidak dianjurkan sebagai premedikasi
2. Barbiturate
Menyebabkan depresi yang lama pada janin
Tidak dianjurkan sebagai premedikasi
3. Benzodiazepine
Cukup banyak digunakan sebagai premedikasi
Diazepam 5 mg, Lorazepam 1 mg tidak menyebabkan depresi pada janin
4. Anti kholinergik
Umum digunakansebagai premedikasi
Sulfas atropin, dosis 0,01 mg/kgBB
Glycopyrrolate, dosis 0,005 mg/kg/bb
Tujuan Pemberian :
Mencegah bradikardia o.k. respons intubasi dan succinylcholine
Mengurangi sekresi saliva dan volume asam lambung
OBAT INDUKSI
1. Thiopental (Penthotal)
Cukup luas digunakan sebagai obatinduksi
Dosis : 4-7 mg/kgBB (3,5 mg/kgBB) tidak menyebabkan APGAR score menjadi rendah
Dosis besar depresi pada neonatus
Pada wanita hamil :
Eliminasi obat lebih singkat
Reflex bulu mata hilang (Eye Lids Reflex) hilang pada dosis yang lebih
rendah (3,5 mg/kgBB)
2. Ketamine
Cukup sering digunakan sebagai obat induksi, khususnya pada kasus wanita hamil
dengan perdarahan hipotensi
Digunakan sebagai obat tunggal atau kombinasi dengan Penthotal dosis kecil (1
mg/kgBB)
Dosis induksi : 1 mg/kgBB
Efek terhadap neonatus, mungkin lebih baik dibandingkan dengan Penthotal
3. Midazolam
Dosis : 0,2 mg/kgBB, menyebabkan depresi pada neonatus
Tidak dianjurkan sebagai obat induktor
plasma
sistem
2. Pancuronium
Digunakan sebagai relaksan selama pembedahan
Masa kerja lama
Dosis : 0,05 mg/kgBB ratio vena umbilical dan vena ibu adalah 0,1-0,2
Efek obat akan memanjang bila diberikan bersama-sama dengan Sulfas Magnisikus,
misal pada pre-eklamsi dan eklamsi
3. Atracurium
Dosis : 0,5 mg/kgBB
Masa kerja singkat
Efek terhadap neonatus minimal
4. Vecuronium
Dosis : 0,04 mg/kgBB
Masa kerja singkat
Efek terhadap neonatus minimal
OBAT INHALASI
1. Halothane, Enflurane
Dosis halothane : 0,25-0,5%, Ethrane : 0,5-0,75% dikombinasikan dengan N2O-O2
Konsentrasi tinggi relaksasi uterus (atonia uteri) perdarahan post partum
Keuntungan :
Efek amnesia (+)
Menyebabkan PaO2 maternal
Uterine blood flow
Depresi terhadap neonatus (-)
Uterine bleeding (-)
2. Nitrous Oxide = N2O
Cepat mencapai plasenta
Fetal-maternal ratio 0,8 setelah 3 menit
Penggunaan yang lama keadaan neonatus
hypoxia)
menjadi
kritis
(diffusional