Professional Documents
Culture Documents
kebutuhan
diklat
memiliki
kaitan
yang
erat
dengan
Gambar 1
Tahapan Analisis Kebutuhan Diklat
Management
sanction
Scanning
Studing records
Direct
observation
Focusing
Step 1
Step 2
Asking questions
Step 3
Compiling
Analysing
Specifying
Discrepancies
Non Training
Needs
Training Needs
Planning
Step 4
Strategies &
Priorities
Reporting
Management
action planning
Step 5
Training &
Evaluations
Non-training
remedies
Tees, David W., You, Nicholas., dan Fisher, Fred., (1987) membagi
TNA dalam 5 (lima) proses penting yaitu :
1) Tahap 1 : Persetujuan dan kesiapan manajemen dalam melakukan
analisis kebutuhan.
mengizinkan
penggunaan
penilaian
kebutuhan
yang
ini
melihat
permasalahan
yang
terjadi
pada
didapatkan
sebelumnya
dengan
menghimpun
semua
Tabel 1
Sumber Data yang Dipakai
dalam Pemenuhan Kebutuhan Pelatihan
Analisis
Organisasional
Tujuan dan
sasaran
organisasional
Persediaan
Pegawai
Persediaan
Keahlian
Indeks iklim
organisasional
Indeks efisiensi
Perubahan dalam
system/subsystem
Permintaan
manajemen
Wawancara keluar
MBS (Manajemen
Berdasarkan
Sasasaran) sistem
perencanaan
kinerja
Survei
Pelanggan/data
kepuasan
pelanggan
Analisis
Operasional
Deskripsi
pekerjaan
Spesifikasi
pekerjaan
Standart
kinerja
Pelaksanaan
pekerjaan
Pengambilan
sampel kerja
Telaah
literature
tentang
pekerjaan
Mengajukan
pertanyaan
tentang
pekerjaan
Komite
pelatihan
Analisis
masalah
operasi
Catatan kerja
Analisis Personalia
Data penilaian
kinerja
Pengambilan
sampel kerja
Wawancara
Kuesioner
Tes kemampuan,
keahlian,
pengetahuan dll
Survei sikap
pegawai/pelanggan
Kemajuan
pelatihan
Skala penelitian
Teknik kejadian
kritis
Pusat penilaian
(analisis kinerja),
task analysis
(analisis tugas/pekerjaan),
1) Analisis Kinerja
a) Pengertian Analisis Kinerja
Menurut Dessler (2015:331) analisis kinerja merupakan
proses terus-menerus untuk mengidentifikasi, mengukur dan
mengembangkan kinerja individu dan tim dan menyelaraskan kinerja
mereka dengan sasaran organisasi. Sementara Barbazatte (2006)
mengutarakan bahwa analisis kinerja biasa juga disebut dengan gap
analysis, yaitu melihat kinerja yang telah dilakukan pegawai dan
melihat hasil pekerjaan tersebut apakah telah sesuai dengan kinerja
yang diinginkan.
Gambar 2
Kesenjangan kinerja dalam Analisis Kinerja
Analisis Kinerja
Standart Kinerja
Kinerja Pegawai
Kesenjangan Kinerja
penyebab
kekurangan/kesenjangan
kinerja
yang dimaksud,
2) Seseorang tidak mau melakukan pekerjaan yang dimaksud,
3) Seseorang tidak tahu cara melakukan atau tidak mampu
suatu
pekerjaan.
Dalam
skala
grafis
atau
menggunakan
berbasis
piranti
internet.
perangkat
Metode
lunak
penilaian
yang
ini
biasanya
untuk
menilai
mengenai
kebutuhan
pelatihan
dan
Gambar 3
Metode Umpan Balik 360 Derajat
Top
Management
Immediate
Superior
Customer
360 Degree
Appraisal
Peers
Self
Subordinates
d. Bawahan (sub-ordinates),
e. Pelanggan (customers),
f.
Pemasok (suppliers).
2) Analisis tugas/pekerjaan
a) Definisi
Analisis tugas dilakukan untuk menemukan metode terbaik
untuk menyelesaikan tugas dengan konsistensi urutan berupa
langkah-langkah bagaimana tugas tersebut diselesaikan, seperti
yang dikemukakan Barbazette (2006:87), The purpose of task
analysis is to find the best method to perform a task and the best
sequence of steps to complete a specific task.
Menurut Sedarmayanti, task analysis berupa penetapan
langkah dalam mewujudkan :
a)
b)
c)
digunakan
untuk
mengidentifikasi
pengetahuan,
Observasi,
2)
3)
4)
5)
Diskusi grup,
6)
(2011)
mengutarakan
keuntungan
dan
1) Keuntungan
a) Identifikasi yang jelas terhadap tugas yang dituntut.
b) Tugas-tugas dapat divalidasi berupa karyawan yang
berkinerja baik melakukan tugas dengan cara ini.
c) Tugas merupakan bentuk output, yang dapat diukur. Kita
dapat mengaitkan input pelatihan dengan output tugas.
d) Rekomendasi pelatihan didasarkan fakta dan tidak banyak
ruang untuk perdebatan. Ada data yang mendukung
rekomendasi pelatihan
2) Kekurangan
a) Membutuhkan waktu dan keterampilan.
b) Harus menyesuaikan juga dengan waktu responden
c) Amat mungkin menetapkan prioritas dengan mensurvei apa
yang dirasakan orang terhadap tugas-tugas penting. Akan
tetapi, keterkaitan tidak selalu terjadi antara tugas- tugas
penting dengan kinerja keseluruhan.
d) Pendekatan ini tidak membahas faktor-faktor lain dalam
lingkungan kinerja yang mempengaruhi seberapa baik
sebuah tugas pada akhirnya dilaksanakan.
3) Training Needs Survei (Survei Kebutuhan Pelatihan)
Metode training needs survei adalah cara meminta anggota
organisasi, kelompok atau anggota masyarakat apa yang mereka lihat
sebagai kebutuhan yang paling penting dari organisasi, kelompok atau
dan
penataan
kelembagaan,
kepegawaian,
ketatalaksanaan;
b) Perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan;
c) Evaluasi kebijakan program pembinaan dan penataan kelembagaan,
kepegawaian,
ketatalaksanaan
dan
perencanaan
kebutuhan
menjadikan uraian tugas (hasil yang ingin dicapai) dan hasil pekerjaan
(sebagai tolak ukur), kemudian menentukan kebutuhan pelatihan
melalui kesenjangan antara kualifikasi pekerja dengan syarat jabatan.
Gambar 4
Analisis Kebutuhan Diklat dengan Pendekatan
Analisis Jabatan
ANALISIS
JABATAN
Uraian Tugas
Hasil yang
dicapai
Hasil Kerja
Tolak Ukur
KESENJANGAN
KUALIFIKASI
PEKERJA
SYARAT
JABATAN
KEBUTUHAN
DIKLAT