Professional Documents
Culture Documents
serta
pengaruh
biologis
yaitu
jamur
sehingga
dapat
jika
konsentrasi
kurang
maka
akan
terbentuk
endapan
cairan buah yang diperoleh dari pengepresan daging buah, dilanjutkan dengan
penambahan air dan gula pasir. Sari buah pekat atau sirup, yaitu cairan yang
dihasilkan dari pengepresan daging buah dan dilanjutkan dengan proses
pemekatan, baik dengan cara pendidihan biasa maupun dengan cara lain seperti
penguapan dengan hampa udara, dan lain-lain (Huriati dkk., 2009).
Jambu biji (Psidium guajava L.) merupakan salah satu buah komersial
yang paling penting di India untuk dikonsumsi secara lokal. Jambu biji banyak
mengandung sumber yang baik yaitu askorbat asam, pektin, gula dan mineral
tertentu. Warna kulit dan dagingnya bervariasi tergantung pada jumlah dan jenis
pigmen. Jus buah tropis telah menjadi penting dalam beberapa tahun terakhir
karena peningkatan keseluruhan buah alami jus konsumsi sebagai alternatif untuk
mengandung kafein minuman tradisional seperti kopi, teh atau minuman ringan
berkarbonasi. Guava, dengan rasa secara luas dihargai dan aroma, mampu
bersaing di pasar, baik sebagai jus jambu biji atau sebagai campuran dengan jus
lain atau jambu anggur (Rodriguea dan Sevda, 2011).
Jambu biji (Psidium guajava) dibudidayakan di banyak negara tropis dan
subtropis untuk dapat dimakan. Jambu sering dianggap sebagai superfruits yang
kaya akan vitamin A dan C, asam lemak omega -3 tak jenuh ganda dan -6 dalam
biji dan terutama memiliki tingkat serat makanan. Jambu biji mengandung kedua
kelompok utama pigmen antioksidan seperti karoten dan polifenol, memberi
mereka nilai yang relatif tinggi diet antioksidan antara makanan nabati. Sebagian
besar jambu biji yang dihasilkan di seluruh dunia dikonsumsi segar. Pemasaran
produk olahan seperti bubur, pasta, irisan kaleng dalam sirup atau nektar masih
terbatas (Mahendran, 2010).
Ekstraksi adalah salah satu operasi yang paling penting dalam pengolahan
jus buah. Secara umum, ekstraksi terdiri dari proses menghancurkan dan menekan
buah. Akan tetapi, jus tidak dapat sepenuhnya diambil dari ekstrak buah dan
fenomena ini terasa mengurangi efisiensi ekonomi dari jalur produksi
(Le dan Nguyen, 2013).
Madu adalah pemanis alami, tetapi bukan hanya pemanis tapi merupakan
hadiah alam untuk umat manusia. Madu alam memiliki berbagai kandungan yang
banyak memberikan manfaat bagi manusia. Madu mempunyai sifat antimikroba,
biasanya digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk pengobatan gangguan
pendengaran, bau mulut, kelelahan, penurunan berat badan, jerawat, influenza,
penyakit jantung, sakit gigi, rambut rontok, infeksi kandung kemih, infertilitas
dan lainnya (Khan dkk., 2012).
Sebagian besar konsumen menyenangi sari buah dengan kenampakan yang
jernih. Ada dua cara penjernihan yang umum digunakan dalam pembuatan sari
buah, yaitu penjernihan enzimatis dan non-enzimatis. Penjernihan enzimatis
dilakukan dengan menggunakan enzim pektinase, sedangkan penjernihan nonenzimatis dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan adsorben misalnya
gelatin, bentonit, asam tanat, kasein, albumin (putih telur), dan madu. Untuk
meningkatkan keefektifan penjernihan, dapat digunakan kombinasi antara dua
atau lebih bahan penjernih (Fachruddin, 2002).
Jambu biji merupakan salah satu produk hortikultura yang termasuk
komoditas internasional. Lebih dari 150 negara telah membudidayakan jambu
biji, diantaranya Jepang, India, Taiwan, Malaysia, Brasil, Australia, Filipina, dan
Indonesia. Seperti buah tropis lainnya, jambu biji dikonsumsi dalam bentuk segar
(sebagai buah meja) dan dijadikan bahan baku pangan olahan seperti sirup, sari
buah, selai, dan jeli (Parimin, 2005).
C. METODOLOGI
a. Alat
1. Baskom
2. Blender
3. Kain saring
4. Kompor
5. Panci
6. Pengaduk
7. Pisau
8. Refraktometer
9. Timbangan
b. Bahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Air 3 liter
Buah jambu biji merah 1 kg
Gula
Gelatin 0,5%
Gelatin 1%
Madu 0,5%
Madu 1%
Albumin 0,5%
Albumin 1
Buah jambu biji 1 kg