Professional Documents
Culture Documents
Dosen Pengampu
Di Susun Oleh:
Imam Raharjo (11314103125)
Rizka Nurul Atika
KATA PENGANTAR
Puji syukur pemakalah haturkan kepada Allah SWT, yang senantiasa selalu
memberikan rahmat dan karunianya kepada pemakalah sehingga pemakalah dapat
memenuhi salah satu syarat untuk memenuhi tugas terstruktur dari mata kuliah
Filsafat Pendidikan Islam yang berjudul Hakikat Manusia Dalam Perspektif
Filsafat Pendidikan Islam. Salawat beserta salam semoga tercurahkan kepada
baginda Rasulullah SAW, kepada keluarga sahabat-sahabat Rasul serta kepada
pengikut rasul yang setia sampai akhir.
Dalam penulisan makalah ini pemakalah mengalami
kesulitan dan
kekurangan. Untuk itu penulis mohon maaf jika terdapat kekurangan dalam penulisan
makalah ini. Pemakalah juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing
dan rekan-rekan atas bantuan dan bimbingannya.
Demikianlah makalah ini dibuat, semoga bermanfaat bagi yang membacanya
terutama untuk pemakalah sendiri.
Pekanbbaru, Maret 2016
(Penulis)
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manusia
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis dan islam.
Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin
untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi
otak berkemampuan tinggi.1
Menurut agama Islam itu sendiri, manusia adalah makhluk ciptaan Allah
yang paling mulia di antara makhluk ciptaan-Nya yang lain, yang dipercaya untuk
menjadi khalifah di muka bumi. Dalam Al-quran, ada tiga kata yang digunakan
untuk menunjukan makna manusia. Kata yang digunakan adalah al-basyar, alinsan dan al-nas.
Kata basyar diambil dari kata yang berarti `penampakan sesuatu dengan baik
dan indah. Dari kata basyarah yang artinya `kulit. Jadi, manusia disebut dengan
basyar karena kulitnya tampak jelas dan berbeda dengan kulit binatang. Maka
makna etimologisnya dapat dipahami bahwa manusia merupakan makhluk yang
memiliki segala sifat kemanusiaan dan keterbatasan, seperti makan, minum, seks,
keamanan, kebahagiaan dan lain sebagainya.2
Kata al-insan berasal dari kata
yaitu
penciptaan
pertama
dari
tanah
yang
kemudian
Allah
7-8:
mengenai
pandangan
filsafat
tentang
hakikat
perwujudan
sesungguhnya
dari
eksistensi
manusia.
Intinya,
mengungkapkan
proses
penciptaan
manusia
dalam
teori
7 http://www.scribd.com/doc/101805195/hakikat-kejadian-manusia
C. Tugas Manusia
1. Ibadah kepada Allah
Seluruh tugas manusia dalam hidup ini, berakumulasi pada tanggung
jawabnya untuk beribadah dan mengesakan Allah, sebagaimana dijelaskan
Allah dalam firman-Nya:
Artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka mengabdi kepada-Ku. (Q.S. Adz-dzariat: 56)9
2. Pemanfaat dan penjaga kelestarian alam
Tuhan telah melengkapai manusia dengan potensi-potensi rohaniah
yang lebih dari makhluk-makhluk hidup yang lain, terutama potensi akal,
maka pada manusia juga dibebani tuga, disamping tugas untuk memanfaatkan
ala mini dengan sebaik-baiknya juga tugas untuk memelihara dan
melestarikan ala mini dan dilarang untuk merusaknya.
3. Menjadi kalifah
Manusia diberikan kedudukan oleh Tuhan sebagai penguasa, pengatur
kehidupan di muka bumi.10 Al-Quran menegakkan manusia diciptakan Allah
sebagai pengemban amanat. Diantara amanat yang dibebankan kepada
manusia memakmurkan kehidupan di bumi. Karena amat mulianya manusia
sebagai pengemban amanat Allah, maka manusia diberi kedudukan sebagai
kalifah-Nya di muka bumi. Firman Allah:
SWT
berfirman,
bahwa
sebagian
manusia
hidupnya.
Allah
SWT
berfirman,
10
) )
))
Artinya: Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya
tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan
dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi
hatinya padahal ia adalah penantang yang paling
keras. Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia
berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan
padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang
ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan.
(Ungkapan ini adalah ibarat dari orang-orang yang berusaha
menggoncangkan iman orang-orang mukmin dan selalu
mengadakan kekacauan).
Itulah beberapa tujuan manusia dalam kehidupan ini. Allah
SWT telah membersihkan kaum mukmin dari tujuan-tujuan itu,
membebaskan mereka darinya, memberikan tugas yang lebih
mulia kepada mereka daripada tujuan-tujuan tersebut, dan
menetapkan kewajiban yang lebih luhur di atas pundak mereka.
Tugas mulia serta kewajiban luhur yang dimaksud adalah
menunjukkan manusia kepada kebenaran, membimbing mereka
11
proses
pembinaan
yang
mengacu
kearah
realisasi
dan
proses
kependidikan
islam,
maka
manusia
akan
kehilangan
12
makhluk
budaya.
Pendidikan hanya dapat dilakukan oleh makhluk yang berbudaya dan yang
menghasilkan nilai kebudayaan yaitu manusia. Hal ini juga yang membedakan
manusia dengan makhluk yang lainnya ( hewan ) dengan adanya kebudayaan dan
pendidikan.
Perkembangan
pendidikan
sejajar
dengan
perkembangan
kebudayaan. 15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling mulia di antara makhluk
ciptaan-Nya yang lain, yang dipercaya untuk menjadi khalifah di muka bumi.
15 Wahyudin, D. dkk. ( 2010 ) Pengantar Pendidikan. Jakarta : Universitas Terbuka
13
Hakikat manusia bersumber pada dua asal. Pertama, ashal al-baid (asal yang
jauh),
yaitu
penciptaan
pertama
dari
tanah
yang
kemudian
Allah
DAFTAR PUSTAKA
Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004)
Al-Rasyidin, H. Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam Pendekatan Historis,
Teoritis dan Praktis, (Ciputat: PT. Ciputat Press, 2005)
Abdurrahman An Nahlawi, Pendidikan Islam Di Rumah, Sekolah dan Masyarakat,
Jakarta: Gema Insani Press, 1995
Wahyudin, D. dkk. ( 2010 ) Pengantar Pendidikan. Jakarta : Universitas Terbuka
14
http://www.scribd.com/doc/101805195/hakikat-kejadian-manusia
http://mawlaya.blogspot.com/2012/06/tujuan-hidup-menurutalquran.html
15