You are on page 1of 56

CLINICAL SCIENCE SESSION

PNEUMOTHORAX
Muhammad Dicky Hidayatullah
M Ridho Kurnianda
Astrid Mustikawati
Preseptor:
Ihsan Soemanto, dr., Sp.B, FINACS
Program Pendidikan Profesi Dokter

Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung


SMF Ilmu Bedah RSUD AL Ihsan Jawa Barat

ANATOMI SALURAN NAFAS


Saluran nafas bagian atas
Saluran nafas bagian bawah

SALURAN NAFAS ATAS

HIDUNG

FARING

SALURAN NAFAS BAGIAN


BAWAH

TRAKEA

BRONKUS

PARU-PARU

PLEURA

FISIOLOGI
PERNAFASAN

Pneumothorak merupakan suatu kondisi dimana

terdapat udara pada kavum pleura.

Udara
dalam
ditimbulkan oleh :

kavum

pleura

ini

dapat

1. Robeknya pleura visceralis sehingga saat


inspirasi udara yang berasal dari
akan memasuki kavum

alveolus

pleura

2. Robeknya dinding dada dan pleura

parietalis sehingga terdapat hubungan


antara kavum pleura dengan dunia luar.

Kulit dan jaringan


Tulang
Pleura
Jaringan paru
Mediastinum
Jantung

lunak

luka, memar, dan emfisema subkutis


fraktur costa,dan sternum
Pneumothorax,hemothorax,hemopneumothorax,
kilothorax
traumatic wet lung
pneumomediastinum, Robekan esofagus,robekan
bronkus
hemoperikardium, luka jantung

Tanpa penyakit dasar yang jelas. Lebih

Pneumotora
k

prime
r

Pneumotora
k

sering pada laki-laki muda sehat


dibandingkan wanita. Timbul akibat
terutama
di bagian
puncak
ruptur bulla
kecil (12
cm) subpleural,
paru

Tersering pada
bronkitis dan
yan mengalami
em
emfisem pasien
fisema subpleura atau bulla.
g
ruptur
a
Penyakit
dasar lain: Tb paru, asma lanjut,
pneumonia, abses paruatau Ca paru

Lubang tertutup spontan dari udara dalam rongga torak diserap


Pneumotora
k

kembali

tertutup

Lubang pada pleura viseralis tetap terbuka dan paru-paru tetap


Pneumotora
k
terbuka

kuncup. Terkadang terdapat fistel bronkopleura, yaitu adanya


hubungan langsung antara bronkus dan rongga torak
Terjadi peningkatan progresif tekanan intrapleural yang
menimbulkan kolaps paru yang progresif dan diikuti pendorongan

Pneumotora

mediastinal dan kompresi paru kontralateral. Pada pneumotorak

k
ventil

berat terjadi penurunan ventilasi dan AV shunt diikuti hipoksemi.


Hal ini lebih berat dan cepat terjadi pada pneumotorak sekunder
yang disertai penyakit paru lain

A.

sponta (no trauma


1. Pneumothoraks Spontan Primer (PSP)

Pneumotorak

2. Pneumothoraks Spontan Sekunder


B.

(PSS)

Pneumothoraks
C.
Pneumothoraks

Traumatik Iatrogenik

Traumati Bukan
k

Pneumotoraks spontan
perembesan udara dari
alveoli
Infeksi paru

Batuk, mengejan

Membentuk jaringan
parut

Tekanan intra alveolar


naik

dinding alveoli menjadi


titik lemah
bleb atau kista kecil di
bawah permukaan pleura
viseralis pecah

Pneumotoraks
Terbuka
dinding dada terbuka (luka
tusuk, fraktur iga, trauma
tembus)
udara dari atmosfir masuk ke
dalam ruang pleura

Tekanan atmosfer lebih besar


dari pada tekanan pleura

paru kolaps

TENSION
PNEUMOTHORAX

Tension pneumotorak adalah


kegawatdaruratan medis dimana udara
semakin berakumulasi di dalam rongga

pleura setiap kali bernapas.

Trauma dada

Kebocoran/tusukan/laserasi pleura viseral

Udara/cairan masuk kedalam ruang pleura

Volume ruang pleura meningkat

Distress pernapasan

Gangguan pertukaran
gas penekanan pada
struktur mediasional

Pada keadaan luka tusuk dapat terjadi tension pneumotorak


akibat dari luka tusuk yang menembus pleura
hal yang
ini membuat
udara
parietal
sehingga
terbentuk
lubang kecil
membuat
katup
1 arah (one
way valve
) sehingga
masuk ke rongga pleura saat inspirasi, tetapi tidak bisa
keluar saat ekspirasi yang mengakibatkan rongga pleura

semakin mengembang seiring waktu dan tekanannya


terus
bertambah sehingga terjadilah tension pneumothorax
dimana
tekanan udara kesegala arah mendesak organ sekitar

Berkumpulnya udara pada cavum


pleura
dengan
tidak
adanya
lingkungan luar
hubunga
dengan
dikenal dengan closed pneumotorak.
n
Pada
saat ekspirasi, udara juga
tidak
dipompakan balik
secara
maksimal karena elastic recoil dari
kerja
alveoli
tidak
bekerja
Akibatnya
sempurna.
bilamana
proses
ini
semakin
hiperekspansi cavum pleura pada
berlanjut,
menekan mediastinal
saat inspirasi
ke sisi yang sehat
dan saat
ekspirasi udara terjebak pada
paru
dan cavum pleura karena luka
bersifat katup tertutup terjadilahyang
penekanan vena cava, shunting
udara ke paru yang sehat, dan
Akibatnya
obstruksi
jalan napas.
dapat timbulah
pre-shock
atau shock oleh karena
gejala
vena cava. Kejadian ini
penekanan
dikenal
dengan tension pneumotorak

DIAGNOSIS
1.
Anamnesis
2.
Pemeriksaan
Fisik
3. Foto
rontgen
thoraks

sesak napas, nyeri dada (didapatkan pada


75-90% pasien)
batuk-batuk (didapatkan pada 25-35%
pasien)
tidak menunjukkan gejala (didapatkan pada
5-10% pasien
suara napas melemah sampai menghilang
fremitus melemah sampai menghilang
resonansi perkusi dapat normal atau
hipersonor

bayangan radiolusen yang tanpa struktur


jaringan paru (avascular pattern) dengan
batas paru berupa garis radioopak tipis
yang berasal dari pleur

GEJALA KLINIS
Sesak napas (80-100%)
Nyeri dada (75-90%)
Batuk-batuk (25-35%)
Tidak menunjukkan gejala (5-10%)

PEMERIKSAAN FISIK
Bunyi napas melemah.
Perkusi dapat normal atau meningkat (hipersonor)
Vocal fremitus melemah

PEMERIKSAAN FISIK
Tension Pneumotoraks

Napas cepat
Hipotensi
Sianosis
Hyperexpended (pergeseran) mediastinum
Deviasi trakea (tidak khas)
Syok
Koma

GAMBARAN RADIOLOGI
1. Tampak bayangan HYPERLUSCENT
2. Pada gambaran hyperluscent ini tidak tampak jaringan paru (avaskuler)
3. Bila pneumothoraxnya hebat sekali, dapat menyebabkan terjadinya
collapse dari paru-paru disekitarnya, sehingga jaringan paru-paru yang
terdesak ini lebih padat dengan densitas seperti bayangan tumor.
4. Biasanya arah kolaps ke medial.
5. Bila hebat sekali dapat menyebabkan pendorongan pada jantung,
misalnya pada ventil pneumothorax atau apa yang kita kenal sebagai
tension pneumothorax.
6. Juga mediastinum dan trachea dapat terdorong ke sisi yang berlawanan

Paru kanan lebih lusent dari paru kiri


Garis samar hanya dilihat bila di zoom

RIGHT PNEUMOTHORAX

SIMPLE LEFT PNEUMOTHORAX

Garis
pleura
visceral

PNEUMOTHORAX DENGAN
FRAKTUR TULANG IGA

Fraktur tulang iga

TENSION RIGHT
PNEUMOTHORAX

Pergeseran
mediastinum ke
kiri

Foto R pneumotoraks (PA), bagian yang


ditunjukkan
dengan
anak
panah
merupakan bagian paru yang kolaps

4. CT
Scan

didapatkan adanya
kolaps paru, udara di
rongga pleura, dan
deviasi dari struktur
mediastinum.

5.
Endoskopi

pemeriksaan invasif
tetapi memiliki
sensitifitas yang lebih
besar dibandingkan
pemeriksaan CT-scan

CT SCAN PADA
PNEUMOTHORAKS

DIAGNOSIS
BANDING
Emboli
paru

Edema
paru

Emfisema
pulmonu
m

Infark
jantung

Pleuritis

Abses
paru
dengan
kavitas

KOMPLIKASI

1. Infeksi Sekunder
pleuritis, empiema dan hidropneumotoraks
2. Gangguan hemodinamika
penurunan cardiac output, sehingga dapat
menimbulkan syok kardiogenik
3. Emfisema
emfisema kutis atau emfisema mediastinalis

PENATALAKSANAAN
aspirasi
sederh
terapi observ
ana
oksigen
asi
dengan
kateter
vena

WSD

pemas
Pleurod
angan
esis
tube

torakos VAST
kopi
dan
single torakot
port
omi

1.

Airway and cervical spine control

Pemeriksaan apakah ada obstruksi jalan napas yang


disebabkan benda asing, fraktur tulang wajah, atau
maksila dan mandibula, faktur laring atau trakea.
2.

Breathing: gerakan dada asimetris, trakea bergeser, vena

jugularis distensi, tapi masih ada nafas


Needle decompression: Tension pneumothorax
membutuhkan dekompresi segera dan
penaggulangan awal dengan cepat berupa insersi
jarum yang berukuran besar pada sela iga dua garis
midclavicular pada hemitoraks yang
terkena.

Prinsip dasar dekompresi jarum adalah untuk memasukan

kateter ke dalam rongga pleura, sehingga


menyediakan jalur
bagia udara untuk keluar dan mengurangi tekanan

yang terus
bertambah
3. Circulation : (takikardia, hipotensi)
Pemberian Oksigen

Kontrol perdarahan

dengan balut tekan tapi jangan

terlalu rapat untuk menghindari parahnya tension

pneumothoraks
Pemasangan IV line 2 kateter berukuran besar (1-2
liter
RL hangat 39 derajat celcius).

4.

Disability : nilai GSC dan reaksi pupil


Tentukan tingkat kesadaran ketika sambil lakukan ABC

5.

Rujuk ke rumah sakit terdekat dengan peralatan medis sesuai


kebutuhan atau yang mempunyai fasilitas bedah
pasien sudah distabilkan.

6.

Pengelolaan selama transportasi


: Monitoring tanda vital dan pulse oksimetri

Bantuan kardiorespirasi bila perlu


Pemberian darah bila perlu
Secondary Survey dilanjutkan dengan
tatalaksana

saat kondisi

1.

Pneumotorak ringan non ventil, kurang dari 30%.

Pasien diobservasi dan disuruh meniup balon. Bila


pneumotorak memburuk dapat dipasang water sealed
drainage (WSD).
2. Pneumotorak besar atau tipe ventil

Dipasang WSD. Pada keadaan gawat dapat dilakukan


punksi dengan jarum infus sel atau jarum besar, yang
kemudian dihubungkan dengan selang ke botol berisi
air
3. Pencegahan pneumotorak rekuren, dapat dilakukan dengan
menggunakan:pleurodesiskimia, dengan
menggunakan larutan tetrasiklin atau bedak
talk

4.

NeedleThoracostomy
manajemen klasik tension pneumotoraks dada dekompresi
muncul dengan thoracostomy jarum. Sebuah kanula intravena
14-16G dimasukkan ke ruang tulang rusuk kedua di garis midklavikularis.

Adalah Suatu sistem drainage yang menggunakan water seal


untuk mengalirkan udara atau cairan dari cavum pleura ( rongga
pleura).

Tujuan WSD :

Mengalirkan / drainase udara atau cairan dari rongga pleura


untuk mempertahankan tekanan negatif rongga tersebut.

Hemotoraks, efusi pleura


Pneumotoraks ( > 25 % )
Profilaksis pada pasien

trauma dada yang


akan dirujuk
Flail chest yang

membutuhkan
pemasangan
ventilator

Infeksi pada tempat


pemasangan
Gangguan pembekuan

darah yang tidak


terkontrol

Tentukan tempat pemasangan, biasanya pada sela


iga ke IV dan V, di linea aksillaris anterior dan
media

Lakukan analgesia / anestesia pada tempat

yang

telah ditentukan

Buat insisi kulit dan sub kutis searah dengan


pinggir iga, perdalam sampai muskulus
interkostalis
Masukkan Kelly klemp melalui pleura parietalis
kemudian dilebarkan. Masukkan jari melalui
lubang tersebut untuk memastikan sudah sampai

Masukkan selang ( chest tube ) melalui lubang yang


telah dibuat dengan menggunakan Kelly forceps

Selang ( Chest tube ) yang telah terpasang,


difiksasi dengan jahitan ke dinding dada

Selang ( chest tube ) disambung ke WSD yang telah


disiapkan.
Foto X- rays dada untuk menilai posisi selang yang
telah dimasukkan.

Merupakan sistem drainage yang sangat sederhana


Botol berfungsi selain sebagai water seal juga

berfungsi sebagai botol


penampung.
Drainage berdasarkan adanya
grafitasi.
Umumnya digunakan pada
Botol pertama sebagai penampung / drainase
pneumotoraks
Botol kedua sebagai water seal

Keuntungannya adalah water seal tetap pada satu


level.
Dapat dihubungkan sengan suction control
Botol pertama sebagai penampung / drainase
Botol kedua sebagai water seal
Botol ke tiga sebagai suction kontrol, tekanan

dikontrol dengan manometer

PROGNOSIS
Prognosis pneumotoraks dipengaruhi oleh kecepatan
penanganan dan kelainan yang mendasari timbulnya
pneumotoraks. Hampir semua penderita dapat
diselamatkan jika penanganan dapat dilakukan secara
dini

You might also like