You are on page 1of 4

TUGAS

KKD RUMPLE LEED TEST


1. Tekanan Nadi
a. Definisi
Tekanan nadi adalah perbedaan tekanan antara tekanan sistolik dengan
tekanan diastolik. Tekanan Sistolik merupakan tekanan puncak yang
ditimbulkan pada arteri ketika darah dipompa masuk kedalam pembuluh
tersebut, sewaktu sistol ventrikel. Tekanan Diastol adalah tekanan terendah
yang ditimbulkan pada arteri ketika darah keluar mengalir darinya ke
pembuluh di hilir sewaktu diastole ventrikel1,2.
b. Cara pengukuran
1. Pengukuran

Tekanan

Sistolik

dan

Diastolik

menggunakan

Sfigmomanometer dengan bantuan stetoskop.


Gambar 1.1. Pengukuran Tekanan Darah dengan Sfigmomanometetri.2

Pengukuran dilakukan dengan memperhatikan:3

a. Posisi sfigmomanometer harus dalam keadaan datar


b. Posisi manset harus sejajar terhadap jantung (contoh: di Arteri
Brakhialis)
c. Posisi pasien harus sejajar dengan sfigmomanometer
d. Dalam keadaaan tenang (emosi stabil)
2. Pengukuran Tekanan Nadi dapat dilakukan dengan menentukan
selisih antara nilai tekanan sistolik dan diatolik yang didapat dengan
cara melakukan pengurangan terhadap tekanan sistolik oleh tekanan
diastolic (sesuai pengertian tekanan nadi).2
Contoh : Tekanan Nadi pada tekanan darah 120 mm Hg/80 mm Hg =
40 mm Hg.
2. Tes Rumple Leed
a. Tujuan
Uji rumple leed merupakan salah satu pemeriksaan penyaring untuk
mendeteksi kelainan sistem vaskuler dan trombosit. Dinyatakan positif jika
terdapat lebih dari 10 ptechiae pada seluas 1 inci persegi (2,5x2,5 cm) di
lengan bawah bagian depan (volar) dekat lipat siku (fossa cubiti)4.
b. Kenapa menggunakan rumus x (Ts + Td) ?
Alasan menggunakan rumus tersebut karena tekanan tersebut merupakan
tekanan di atas tekanan vena tapi kurang dari tekanan arteri sehingga darah
dari jantung ke perifer (sirkulasi sistemik) tetap jalan. Ketika tekanan manset
berada antara tekanan sistolik (120mmHg) dan tekanan diastolik (80 mmHg),
darah yang mengalir melalui pembuluh bersifat turbulen setiap kali tekanan
darah melebihi tekanan manset. Ketika tekanan darah sistolik (120mmHg)
hingga tekanan diastolik terdengar suara intermiten karena semburan aliran
turbulen sewaktu tekanan darah secara siklis melebihi tekanan manset.2
Jadi, dengan membendung pada tekanan sesuai rumus tersebut sudah
terdapat beberapa atau setengah aliran darah untuk mencukupi organ-organ
vital dan perifer (sirkulasi sistemik) dan beberapa atau setengah aliran akan
terbendung untuk test ini.
c. Kenapa bendungan dipertahakan selama 3-5 menit?
Hemostasis dan pembekuan menyatakan serangkaian kompleks reaksi
yang mengakibatkan pengawasan perdarahan melalui pembentukan bekuan
trombosit dan fibrin di tempat cedera. Pembekuan disusul oleh resolusi atau

lisisnya bekuan dan regenerasi endotel. Pada keadaan homeostasis, hemostasis


dan pembekuan melindungi individu dari perdarahan masif sekunder akibat
trauma. Pada keadaan abnormal, dapat terjadi perdarahan atau trombosis,
penyumbatan cabang-cabang vaskular yang mengancam kehidupan.5
Pada saat cedera, terjadi tiga proses utama yang bertanggung jawab atas
hemostasis dan pembekuan, yaitu: (1) vasokonstriksi sementara; (2) reaksi
trombosit yang terdiri dari adhesi, reaksi pelepasan dan agregasi trombosit;
dan (3) pengikatan faktor-faktor pembekuan. 5
Pada pemeriksaan rumple leede, tekanan dipertahankan pada 100mmHg
untuk menilai fungsi trombosit dan vaskular. Pada tekanan tersebut akan
terjadi cedera pada pembuluh darah sehingga trombosit akan datang dan
menempel pada kolagen pembuluh yang cedera tersebut, mengkerut dan
melepaskan ADP serta faktor 3 trombosit sehingga terjadi pembekuan. Secara
normal, masa perdarahan akan terjadi selama 2 hingga 9 menit dan
memanjang pada trombositopenia yang terjadi pada demam dengue. Tekanan
dipertahankan selama 3 5 menit untuk melihat adanya petekie yang
menandakan adanya kelainan pada trombosit serta untuk menguji fragilitas
vaskular. Tekanan tersebut dipertahankan selama 3 menit apabila telah tampak
petekie lebih dari 20 di kulit yang telah ditandai dan apabila dalam 3 menit
masih belum menunjukkan petekie lebih dari 20 maka ditunggu hingga 5
menit karena terkadang petekie tidak tampak setelah 5 menit dengan tekanan
100mmHg. Tekanan tersebut tidak dipertahankan hingga angka normal dari
masa perdarahan yaitu 9 menit karena dikhawatirkan akan terjadi perdarahan
masif dibawah permukaan kulit karena cedera pembuluh darah yang akan
mengakibatkan timbulnya purpura. 5

DAFTAR PUSTAKA
1. Murtiati, Tri. dkk. 2012. Penuntun Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia.
Jakarta: UNJ.
2. Sherwood L. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem; Edisi 6. Jakarta: EGC.
2011. Hal 376-1.

3. Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata, M, Setiyohadi B, Syam AF. Buku


AjAR Ilmu Penyakit Dalam; Edisi VI Jilid II. Jakarta: InternaPublishing.
2014. Hal 132.
4. DEPKES RI, 2007. Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas. Jakarta:
DEPKES.
5. Price, SA, Wilson, LM. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit;
Edisi 6 Volume 2. Jakarta: EGC. 2006.

You might also like