Professional Documents
Culture Documents
Diabetes Mellitus
Diabetes
Melitus adalah
suatu kelompok penyakit
metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia
yang terjadi karena kelainan
sekresi insulin, kerja insulin
atau kedua-duanya
(Purnamasari, 2009).
Urinating often
Extreme fatigue
Blurry vision
Gejala Akut
Pada permulaan gejala yang ditunjukkan meliputi serba banyak (Poli), yaitu:
Banyak minum.
Banyak kencing.
Nafsu makan mulai berkurang/ berat badan turun dengan cepat (turun 5-10 kg
dalam waktu 2-4 minggu).
Mudah lelah.
Bila tidak lekas diobati, akan timbul rasa mual, bahkan penderita akan jatuh
koma yang disebut dengan koma diabetik.
Gejala Kronik
Kesemutan.
Kram.
Capai.
Mudah mengantuk.
Gigi mudah goyah dan mudah lepas kemampuan seksual menurun, bahkan impotensi.
ara ibu hamil sering mengalami keguguran atau kematian janin dalam kandungan, atau
dengan bayi berat lahir lebih dari 4 kg.
A1C
The A1C test measures your average blood glucose for the past 2 to 3 months.
The advantages of being diagnosed this way are that you don't have to fast or
drink anything.
A1C Normal less than 5.7% Prediabetes 5.7% to 6.4% Diabetes 6.5% or higher
This test checks your fasting blood glucose levels. Fasting means after not having
anything to eat or drink (except water) for at least 8 hours before the test. This
test is usually done first thing in the morning, before breakfast.
Result
Normal
Prediabetes
Diabetes
The OGTT is a two-hour test that checks your blood glucose levels before and
2 hours after you drink a special sweet drink
Result
Normal
Prediabetes
Diabetes
This test is a blood check at any time of the day when you have severe
diabetes symptoms.
What is Prediabetes?
Before people develop type 2 diabetes, they almost always have "prediabetes"
blood glucose levels that are higher than normal but not yet high enough to
be diagnosed as diabetes.
Type 1
Type 2
Glukosa pada urin menimbulkan efek osmotik yang menarik H2O bersamanya.
Keadaan ini menimbulkan diuresis osmotik yang ditandai oleh poliuria (sering
berkemih).
Cairan yang keluar dari tubuh secara berlebihan akan menyebabkan dehidrasi,
yang pada gilirannya dapat menyebabkan kegagalan sirkulasi perifer karena
volume darah turun mencolok. Kegagalan sirkulasi, apabila tidak diperbaiki
dapat menyebabkan kematian karena penurunan aliran darah ke otak atau
menimbulkan gagal ginjal sekunder akibat tekanan filtrasi yang tidak adekuat.
Selain itu, sel-sel kehilangan air karena tubuh mengalami dehidrasi akibat
perpindahan osmotik air dari dalam sel ke cairan ekstrasel yang hipertonik.
Akibatnya timbul polidipsia (rasa haus berlebihan) sebagai mekanisme
kompensasi untuk mengatasi dehidrasi.
Terapi insulin
Wassalamu alaikum..