Professional Documents
Culture Documents
1. Alat Utama
A. Rawmill (Horizontal Mill atau Tube Mill)
Rawmill merupakan penggilingan material dengan memanfaatkan rotasi
tube mill yang menyebabkan isi mill yang terdiri dari grinding media dan material
umpan terangkat akibat gaya sentrifugal. Tinggi pengangkatan isi tube mill
tergantung beberapa faktor, antara lain :
Liner design
Tph
Rpm
kW
Buah
-
Tube Mill
Walcanagar
160, min
Central discharge
14.8
Double drive
2 x 1500
1 Drying + 2 grinding
Close system
2
Dynamic Air Separator
Steel ball
c. Discharge Diaphragm
Discharge diaphragm dipasang di ujung pada tipe end discharge mill atau di
bagian tengah pada tipecenter discharge mill. Diaphragm untuk center
discharge mill terdiri dari dua single diaphragm yang dipasang di
outletkompartemen I dan II. Perbedaan antara keduanya adalah pada lebar
slot-nya.
d. Grinding Media
Untuk kompartemen I, ukuran grinding ball antara 50-100 mm dan untuk
kompartemen II antara 15-50 mm. Ukuran dari grinding ball tersebut
tergantung pada beberapa faktor, antara lain:
Kehalusan produk
i.
Berbeda dengan horizontal mill, prinsip kerja dan arah pergerakan materialnya
adalah arah vertikal/ tegak lurus.
Keuntungan pemakaian vertical mill, antara lain :
-
Jenis Mill
Produsen
Kapasitas Design
Type Mill
Table Revolution
Jumlah Roller
Power Mill Motor
Power Mill Fan
Diameter Table
Diameter Tyre
Tph
Rpm
Buah
kW
kW
Mm
Mm
Vertical Mill
Loeche
240, min
LM 38.40
29
4
2250
2250
3800
1625/1985
Tinggi Tyre
Type Classifier
Mm
-
705
LJKS70
Grinding Table
Terletak di dalam mill dan didukung oleh reducer. Grinding table berputar
pada porosnya yang digerakkan oleh motor.
5. Grinding Roller
Poros roller merupakan bagian dari rocker arm. Poros tersebut tidak berputar,
tetapi rollernya berputar karena bergesakn dengan material di atas table yang
berputar. Roller terdiri dari hub dan tyre yang keduanya di ikat dengan
menggunakan clamping ring. Tyre adalah bagian dari luar roller yang mudah
aus dan dapat diganti.Pelumasan dari bearing-bearing roller dilakukan secara
sirkulasi dengan circulation pump sistem.
6. Rocker Arm dan Sistem Hidrolik
Rocker arm merupakan pembawa dari grinding roller dan duduk pada
millstand. Hydro pneumatic spring system dihubungkan dengan rocker arm
dengan lever untuk menggerakkan grinding roller menekan material ke arah
table. Hydro pneumatic spring system mempunyai fungsi sebagai berikut :
-
Menaikkan roller dari table dan material bed supaya mill dapat di start
tanpa beban.
Untuk memungkin fungsi hydraulic sebagai spring dan absorber, maka piston
hdraulic dihubungkan dengan accumulator yang berisi nitrogen.
7. Louvre Ring
Susunan sudu-sudu yang terletak disebelah luar dari dam ring, di mana
udara / gas masuk ke dalam roller mill, dan susunannya sedemikian rupa
sehingga aliran gas tersebut berbentuk spiral.
8. Classifier
9. Tailing Cone
Umpan material
Material basah diumpankan melalui air sealed feed gate ke atas grinding
table.Feed gate dirancang untuk dapat mencegah masuknya false air ke
dalam mill dan melindungi mill terhadap tekanan negative yang tinggi di
dalam mill body.Untuk material yang basah dan lengket, triple gates
(heatable) dibutuhkan dan umumnya digunakanlrotating airlocks.
Penggilingan
Material (umpan segar, material resirkulasi, dan tailing separator) yang
melewati tengah meja di bawah roller kemudian digiling di antara roller dan
grinding track. Ukuran maksimum partikel yang dapat digiling di bawah
roller adalah berukuran maks. 5-8 % diameter roller dimana ukuran tersebut
tergantung pada diameter roller, kecepatan meja, tekanan roller dan
karakteristik material (granulometry and properties)
Sirkulasi material
Sirkulai internal material dapat dilihat pada gambar berikut. Material yang
mengalir di atas dam ring ditangkap dan kemudian terangkat oleh aliran gas
vertical dari nozzle ring. Partikel kasar jatuh kembali ke grinding table
sementara yang halus terangkat ke separator untuk dipisahkan. Laju sirkulasi
internal tergantung terutama pada grindability dari ground material dan dapat
mencapai 15-25 siklus. Pengurangan kecepatan gas di dalam nozzle ring
mengakibatkan jatuhnya partikel yang lebih besar. Material yang terjatuh
harus diekstraksi oleh scraper dan diresirkulasi ke dalam mill feed.
Separasi
Separasi yang baik dapat meningkatkan kualitas raw meal dan menghindari
penggilingan yang berlebih (menghemat energi). Partikel kasar (coarse
tailing) diumpankan melalui tailing cone ke tengah grinding table untuk
membantu formasi dari grinding table menjadi lebih stabil. Kehalusan raw
meal dapat lebih mudah dikontrol oleh penyesuaian kecepatan cage rotor.
Drying
Pengeringan terjadi terutama di tempat di mana gas panas keluar nozzle dan
kontak dengan material yang lembab. Partikel yang halus memiliki waktu
tinggal yang lama di dalam gas pengering (tergantung pada gas collector)
yang memastikan kinerja pengeringan yang baik.
Water injection
Pada kondisi tertentu, roller mill memerlukan injeksi air untuk menstabilkan
grinding bed, injection nozzle seharusnya menyemprot material di bagian
depan setiap roller yang disesuaikan dengan keluaran. Fasilitas water
injection dengan dosing valve dapat dipasang di dalam mill casing untuk
mendinginkan gas kiln jika suhu gas berlebih dan kurang lembabnya material.
B. Coal Mill
Fungsi dan Prinsip Kerja Alat :
proses. Karena fungsi batu tahan api di tiap bagian proses berbeda maka jenis
batu tahan api disesuaikan dengan fungsinya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan coating antara lain:
ditahan oleh sebuah poros pada tiap-tiap Supporting Roller menggunakan sebuah
metal yang menggunakan pelumasan oli.
5. Transition Zone I
6. Transition Zone II
7. Calcining Zone I
8. Inlet Cone
Diameter (efektif)
Panjang
Kapasitas
Speed normal
Inklinasi
Jumlah pondasi
Motor drive
Jumlah String Preheater
Cyclone masing2 string
Jenis cooler
Jumlah grate
Kemiringan
Type burner
Mm
Mm
Tpd
Rpm
%
Buah
kW
Buah
Tingkat
Sector
Derajat
-
5000 (4560)
80000
5400
3
3.5
4
2 x 165
2
4
Grate Cooler CPAG 12122
3
5/0/0
FLS-Swirlax CO-07
Pada kiln tanpa udara tertier hampir seluruh gas hasil pembakaran maupun
untuk pembakaran sebagian bahan bakar di calciner melalui kiln.Kiln tanpa udara
tertier dapat beroperasi dengan cooler jenis planetary sehingga instalasi menjadi
sederhana dan konsumsi daya listrik lebih kecil dibanding dengan sistem kiln
memakai cooler jenis grate.
Peralatan utama kiln, selain shell kiln itu sendiri adalah burner dan batu
tahan api (refractory). Bentuk api yang dihasilkan oleh proses pembakaran sangat
menentukan proses perpindahan panas yang terjadi dan pada akhirnya akan
menentukan kualitas klinker. Sedangkan batu tahan api selain berfungsi untuk
melindungi shell kiln dan mengurangi panas yang mengalir ke lingkungan juga
berpengaruh terhadap pembentukan coating.
Komponen-Komponen Kiln :
Tabel : Dimensi live ring
I
II
II
I
I
V
-
Outer
Innerdiameter
Width
diameter (mm)
5910
6200
(mm)
5210
5240
(mm)
700
1150
6050
5230
930
5930
5230
700
Supports :
Tabel : Live ring di support oleh empat set roller dan bearing
Roller
Diameter(mm)
I
II
III
IV
1500
3000
2000
1500
Width
(mm)
900
1300
1000
900
Bearing
Diameter
Width
(mm)
450
710
560
450
(mm)
650
1000
800
650
Tph
Rpm
kW
Buah
-
Tube Mill
Walcanagar
110, min
UMS 4.4 X 14
14.3
Double drive
2 x 2000
2
Close loop
2
Dynamic Air Separator
Steel ball
Fungsi Alat :
Tph
Rpm
Cement milltype unidan mill ini adalah jenis tube mill yang digunakan
untuk menggiling klinker sehingga menjadi semen. Unidan mill mempunyai dua
grinding compartment; precrushing compartment dengan bola baja, dan finegrindingcompartment.
Prinsip Kerja :
Secara umum prinsip kerja dari cementmill ini sama dengan cara kerja
rawmill, bedanya pada cementmill tidak mempunyai drying chamber. Material
yang masuk ke dalam cement mill adalah klinker yang merupakan hasil keluaran
dari kiln. Temperatur kllinker yang masuk ke dalam cement mill 200oC sehingga
dalam proses penggilingan perlu dilakukan pendinginan untuk menghindari false
set dengan cara menambahkan air pada inlet dan outlet.
Penggilingan awal (precrushing) dilakukan di compartment 1 dan menuju
ke compartment 2 untuk penghalusan (fine grinding). Cara penghancuran material
pun sama dengan cara penggilingan material di rawmill, dimana pada
compartment 1 terjadi cataracing dan cascading pada compartment 2. Setelah
proses fine grinding di compartment 2, material cement keluar melalui outlet
menuju ke air slide, menuju elevator, kemudian menuju separator.Tailing dari
separator dikembalikan ke inlet mill oleh air slide.
Keuntungan
lainnya
penggunaan
belt
adalah
kemudahan
dalam
pengoperasian dan pemeliharaan, tetapi belt tidak tahan temperatur di atas 200
0
juga pengeluarannya.
Jenis belt bisa berupa textil rubber belt, metal belt, steel cord belt. Jenis
yang paling banyak dipakai adalah jenis textil rubber belt.Lintasan belt dapat
direncanakan horizontal, inklinasi, kombinasi inklinasi dan horizontal.Sudut
Frame
Driving pulley
Take up pulley
Endless belt
Upper pulley
6. Lower pulley
7. Drive unit
8. Feed hopper
9. Discharge spout
10. Belt cleaner
Top cover
Molded Edge
Canvas / ply
Bottom Cover
Drive system
Penggerak alat transport ini hampir sama dengan mesin lainnya,
menggunakan motor yang direduksi oleh gear reducer, selanjutnya dihubungkan
dengan drive shaft dari chain conveyor. Komponen lainnya adalah head sprocket
untuk menarik chain dan pada sisi tail biasanya digunakan taildrum, untuk chain
lebar digunakan tail sprocket.
2.
Conveying component
Komponen utamanya adalah chain yang berfungsi menggaruk atau
menggeser material, dimana pada umumnya ada yang berbentuk U dan T. Chain
ini dirangkai dan disambung menggunakan pin dan pin tersebut dikunci dengan
cotter pin agar tidak tergeser dan lepas. Untuk bantalan chain digunakan wear
block atau liner plate atau rail dengan bahan yang tahan abrasi.
tergantung dari bahan chain, sedangkan belt bucket elevator hanya tahan sampai
70oC tetapi memiliki kemampuan transpor dengan elevasi yang lebih tinggi
dibandingkan chain bucket elevator. Namun semua hal di atas tergantung pada
produsennya.
2. Chain bow
3. Barring device
12. Bucket
4. Inspection door
13. Cover
5. Oulet
6. Casing
7. Mounting door
16. Gear
8. Take up station
17. Coupling
9. Inlet
18. Motor
Discharge
Drive
Upper casings
Belt
Intermediate casings
Bucket
Lower casings
Box air slide biasanya terbuat dari plat baja memanjang dan ditopang pada
jarak tertentu dilengkapi dedusting system agar memberikan efek negatif pada
ruangan, sehingga memudahkan material mengalir. Udara yang diberikan pada
ruang udara air slide sekitar 1.3 1.6 m3/min dan tekanannya relatif rendah, yaitu
0.1 0.4 kg/cm2. Ini dapat diperoleh dari blower atau centrifugal fan.
Komponen Alat :
Inlet
Blower
Canvas
Outlet
Dedusting system
Prinsip Kerja :
Material diumpankan pada salah satu ujung screw, kemudian akibat
adanya putaran ulir, maka material dapat mengalir ke sisi ujung lainnya.Prinsip
perpindahan material seperti didayung oleh ulir, sehingga ada gesekan material
dengan ulir. Arah putaran screw mempengaruhi arah material berpindah, sehingga
untuk aplikasinya screw conveyor ini bisa digunakan dua arah sesuai kebutuhan.
Komponen alat :
Bagian-bagian utama dari screw conveyor :
1.
Drive system
Meliputi motor penggerak, gear reducer, coupling. Untuk kapasitas motor
yang tidak terlalu besar dapat menggunakan gear reducer dengan sistem shaft
mounted yang dihubungkan ke poros penggerak screw.
2.
Transport component
Komponen utamanya adalah screw / ulir dari diameter 4 sampai 24,
dimana pada kedua ujung ulir tersebutditopang oleh bantalan dan diberi pelindung
agar material yang dibawa tidak keluar dari housing. Pada panjang ulir tertentu
diberi sambungan setiap 10 kakinya, pada sambungan ini menggunakan hanger
bearing / bantalan menggantung.Bantalan tersebut biasanya terbuat dari babit,
kayu, ball bearing, atau hard iron, tergantung aplikasinya.
3.
Structure
Konstruksi terdiri dari housing ulir berbentuk penampang U dengan
menghadap ke atas, pada salah satu ujungnya terdapat chute untuk masuk material
dan ujung bawahnya terdapat chute pemasukan material.Untuk memudahkan
perawatan dan pengoperasian, biasanya pada sisi atas housing diberi pintu yang
mudah dibuka tutup.
A. Side Reclaimer
Fungsi alat :
Side reclaimer merupakan peralatan penarikan material dari pile. Side
reclaimer mempunyai boom yang merupakan tempat terpasangnya scraper
chain.Boom ini bisa diangkat dan diturunkan dengan hoist yang terdapat pada side
reclaimer ini. Side reclaimer ini bisa berpindah dengan berjalan di atas dua rel
dengan dua runner wheel pada satu rel di sisi dekat stock pile dan satu runner
wheel di sisi rel yang lain (dibawah counter weight). Pada machine carriage inilah
terdapat counter weight, hoisting gear, control cabin, perlengkapan penggerak
seperti motor untuk menggerakkan drive sprocket, cable reel.
15 m/min
2.5 m/min
Dengan travelling rail, side reclaimer dapat bergerak ke kiri dan ke kanan
sepanjang sisi pile sehingga hampir semua material di pile dapat di tarik. Untuk
membatasi pergerakannya maka dipasang limit switch pada ruang gerak side
reclaimer.
Take up sprocket
Scraper blade
Pile
Scraper chain
Drive sprocket
Belt conveyor
Side Reclaimer
Schade Dortmund
500 T/H
90 kw
1480
LAG 283 AAJO ( Siemens)
Hydrolic Coupling 487 + VFj
Baecke Type DKHF 355
4A1JOI (20109)
Boom
Scraper chain
Scraper blade
Hoisting devices
Sprocket ( drive dan take up sprocket)
Motor, gearbox, kopling
B. Bucket Excavator
Fungsi Alat :
Pre-Grinder
biaya produksi (kwh/ton). Klinker hancur akibat perputaran dua roller yang
berputar berlawanan arah. Dua roller ini mempunyai gap tertentu dan di atur oleh
tekanan tinggi ( 210 230 bar).
Tabel : Spesifikasi Roller Press
Type
Produsen
Jumlah roller
Panjang roller
Diameter roller
Speed roller
buah
mm
mm
m/s
Power Motor
Tekanan hydrolic
kW
bar
KPP-92/10-765
Koppern
2
1000
765
1.2
900
217
Main motor
02
Reduction Gear
03
Roller press
Impact crusher
Hammer crusher
2. Tipe compression
-
Roller crusher
Gyratory crusher
Jaw crusher
Pada pabrik PT. semen indarung dipakai dua jenis crusher yaitu roller
crusher dan hammer crusher. Hammer crusher dipakai untuk lime stone, klinker,
dan roller crusher dipakai untuk clay, silica.
Gambar : HammerCrusher
Prinsip Kerja :
Roller Crusher Untuk Klinker :
Klinker diumpankan ke crusher melalui grate bar chute, jadi dengan
demikian akan mengatur ukuran klinker yang masuk ke crusher dan yang
langsung ke alat transport. Material yang kasar akan jatuh ke dalam crusher
dan akan dihantam oleh hammer serta dilemparkan ke sebuah baffle plate
sehingga menjadi kepingan-kepingan klinker.
Roller Crusher Untuk Clay :
Prinsip kerja dari crusher ini yakni dengan menggunakan dua buah
roller yang dilengkapi dengan gigi gigi dimana satu roller tetap dan roller
lainnya bergerak. Jarak kedua roller dapat diatur untuk mendapatkan derajat
reduksi tertentu. Putaran kedua roller ini berlawanan arah sehingga material
yang diumpankan dipecah dengan cara menggilasnya diantara kedua roller
tersebut.
Prinsip kerja alat ini cukup sederhana, primary crushing terjadi karena
proses impak material oleh hammer dan secondary crushing terjadi akibat
geseran dan kompresi antara hammer dan breaker plate.
3.4
De-Dusting System
A. EP (Electrostatic Precipitator)
Fungsi Dan Prinsip Kerja :
Electrosatic
precipitator
adalah
peralatan
penangkap
debu
yang
berdasarkan pada efek ionisasi gas di dalam medan listrik yang kuat. Medan listrik
ini dibentuk oleh discharge elektroda (elektroda negatif) dan elektroda pengumpul
(elektroda positif). Dengan beda tegangan yang cukup tinggi diantara kedua
elektroda (40.000 80.000 V DC) discharge elektroda akan memancarkan ion-ion
dan memuati molekul-molekul gas di sekitar elektroda dengan ion positif dan ion
negatif. Karena pengaruh medan listrik yang sangat kuat, ion negatif bergerak ke
collecting electrode. Jika dalam gas terdapat debu, ion negatif akan memberikan
muatannya ke partikel debu yang kemudian ditarik oleh elektroda positif.
Efisiensi EP tergantung kepada disain filter, sifat-sifat debu dan komposisi
gas sebagaimana dinyatakan dengan persamaan berikut :
E = 1 e-(A/V)w
Dimana :
E = efisiensi collecting
A = total luas permukaan collecting
V = kecepatan aliran gas
w = kecepatan migrasi
Efisisensi EP sangat dipengaruhi oleh temperatur, dimana temperatur ini
akan mempengaruhi harga humidity dan resivity debu. Selain ini temperatur akan
mempengaruhi densitas gas, dimana menurunnya densitas gas akan menurunkan
sparking potensial. Sparking potensial ini akan menciptakan corona pada electric
field disekitar collectingplate dan discharge electrode.Temperatur gas yang masuk
EP sebaiknya 105o 140 oC.
Komponen Alat :
EP terdiri dari komponen mekanikal dan komponen elektrikal.
Alat transport
Transformer, rectifier
Panel control
Inlet
Body
Cone
Down pipe
Gambar :cyclone
Penerapan siklon secara umum :
Siklon kira-kira dibuat pertama kali pada tahun 1885 oleh Knickerboxer
Company.Disamping bekerja individual, siklon juga dapat diterapkan sebagai pre
duster untuk mengurangi intensitas debu.
Penerapan siklon di industri semen yang lazim digunakan adalah :
-
Suspension preheater
Fungsi utamanya adalah meningkatkan temperatur material dan
penyaringan material.
Finish mill
(2)
stiffening tubes
(3)
filter casing
(4)
baffle plate
(5)
(6)
filter sleeves
(7)
hopper walls
(8)
(9)
supporting cages
(10)
inlet nozzles
(12)
bolts welded on
(14)
Canda injector
(16)
(18)
air reservoir
(19) O-ring
(20)
diaphragm valve
(22)
4. Peralatan Penunjang
A. Magnetik Separator
tersebut dilakukan oleh operator. Metal Detector di storage lime stone Indarung
IV dapat dilihat pada gambar 3.38 di bawah ini :